Anda di halaman 1dari 10

Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Vol.3, No.2, Agustus 2019 Hal 201 – 210


ISSN 2528-4967 (print) dan ISSN 2548-219X (online)

Penanaman Nilai-Nilai Karakter Peserta Didik


Melalui Ekstrakurikuler Pramuka

Novri Gazali1, Romi Cendra2, Oki Candra3, Leni Apriani4, Idawati5


1,2,3,4,5
Universitas Islam Riau
Email: novri.gazali@edu.uir.ac.id1, romicendra@edu.uir.ac.id2,
okicandra@edu.uir.ac.id3, leniapriani@edu.uir.ac.id4, idawatiuir@comm.uir.ac.id5

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penanaman nilai-
nilai karakter peserta didik melalui ekstrakurikuler pramuka di SMK Negeri 1 Rokan IV Koto
Kabupaten Rokan Hulu. Melalui pendidikan karakter, diharapkan peserta didik mampu secara
mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta
mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-
hari. Kegiatan pengabdianmasyarakat ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Rokan IV Koto Kabupaten
Rokan Hulu dengan peserta adalah siswaekstrakurikuler pramuka SMK Negeri 1 Rokan IV Koto
Kabupaten Rokan Huluyang berjumlah 14 orang. Materi dalam kegiatan ini tentang cakupan
karakter bangsa yang wajib ditanamakan terhadap siswa, yang meliputi 18 karakter. Adapun seluruh
karakter tersebut adalah: religius, jujur, toleransi, displin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,
rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Kegiatan ini
memiliki banyak manfaat untuk siswa yaitu membentuk karakter siswa, membuat siswa menjadi
lebih menghargai sesama, melatih mental dan juga moral dari peserta didik.

Kata Kunci: Nilai Karakter, Peserta Didik, Ekstrakurikuler, Pramuka

ABSTRACT

The activities of the Community aims to provide planting character values learners through
extracurricular Scouts in SMK Negeri 1 Rokan IV Koto, Rokan Hulu .Through character education,
expected the learners are able to independently increase and use his knowledge, review and
internalize and personalize the character values and morals noble so manifest in behavior everyday.
Kegiatan community service societies was held at SMK Negeri 1 Rokan IV Koto, Rokan Hulu with
p eserta is a student extracurricular Scout SMK Negeri 1 Rokan IV Koto, Rokan Hulu totalling 14
person. Material naturald this activity about the scope of the national character that must be
ditanamakan against the students, who include 18 characters. As for the entire characters are:
religious, honest, tolerant, disciplined, hard working, creative, independent, democratic, curiosity,
passion, love of the fatherland, to appreciate the achievements, friendly/communicative, peace-
loving, an avid reader, care for the environment, social care, and responsibility. This activity has
many benefits for students that is shaping the character of the students, make students become more
appreciative fellow, trained mentally and also the moral of the learners.

Keywords: The Value Of A Character, The Learners, Extracurricular Activities, Scouts

Copyright © 2019, Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 201


http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Axiologiya/index
DOI: http://dx.doi.org/10.30651/aks.v3i2.1898
Novri Gazali1 et. al/Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol.3, No.2, Agustus 2019 Hal 201 – 210

PENDAHULUAN karakter yang baik merupakan modal


Pendidikan setiap warga negara bagi manusia untuk menjadi bangsa
sangat penting bagi semua yang mampu mewujudkan kehidupan
masyarakat modern. Pendidikan yang aman dan sejahtera. Suatu
paling formal berlangsung di ruang bangsa akan bertahan selama mereka
kelas, dimana proses pembelajaran masih memiliki karakter yang baik,
melibatkan komunikasi verbal bila karakter yang baik telah lenyap
intensif antara guru dan siswa dan di dari mereka maka mereka akan
antara siswa (Zannin and Zwirtes, lenyap pula. Dari situ sudah
2009). Proses pendidikan pada mendapatkan gambaran betapa
hakekatnya adalah usaha sadar yang pentingnya penanaman nilai-nilai
dilakukan oleh orang dewasa (guru) karakter bagi manusia.
terhadap orang yang belum dewasa Pada saat ini melihat realitas
(siswa) untuk mencapai di suatu pendidikan hanya
kedewasaannya sesuai yang mengedepakan aspek keilmuan dan
diharapkan (Zannin and Zwirtes, aspek kecerdasan siswa. Untuk aspek
2009). moral sebagai penanaman nilai-nilai
Melalui pendidikan seseorang karakter dan budaya semakin
dapat meningkatkan kecerdasan, tersingkirkan. Dalam kondisi seperti
keterampilan, mengembangkan ini pendidikan merupakan sarana
potensi diri serta dapat membentuk dalam penanaman nilai-nilai karakter
pribadi yang bertanggung jawab, peserta didik yang memiliki andil
cerdas dan kreatif. Pendidikan adalah besar untuk memajukan bangsa agar
sebuah usaha yang ditempuh oleh menjadi bangsa yang semakin
manusia dalam rangka memperoleh terdepan dengan Sumber Daya
ilmu yang kemudian dijadikan Manusia yang berilmu, berwawasan
sebagai dasar untuk bersikap dan dan berkarakter. Penanaman nilai-
berperilaku. Karena itu, pendidikan nilai pendidikan dan pembinaan
merupakan salah satu proses karakter bangsa sangat luas karena
penanaman nilai-nilai karakter terkait dengan pengembangan
manusia. Dalam keseluruhan proses multiaspek potensi–potensi
yang dilakukan manusia terjadi keunggulan bangsa. Karakter tidak
proses pendidikan yang akan bisa diwariskan, karakter tidak bisa
menghasilkan sikap dan perilaku dibeli dan karakter tidak bisa ditukar.
yang akhirnya menjadi watak, Sekolah merupakan lembaga
kepribadian atau karekternya. Untuk yang mempunyai peran penting
meraih derajat manusia seutuhnya dalam mengembangkan potensi
sangatlah tidak mungkin tanpa maupun kemampuan anak sehingga
pendidikan. menjadi manusia yang berkualitas,
Pendidikan pada dasarnya memiliki akar pikir yang berguna
berfungsi untuk menanamkan nilai- bagi kehidupan pribadi maupun
nilai karakter yang baik, karena kehidupan dalam lingkungan

202
Novri Gazali1 et. al/Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol.3, No.2, Agustus 2019 Hal 201 – 210

sosialnya. Untuk mewujudkan suatu wadah dalam penanaman nilai-


manusia serta sumber daya yang nilai karakter yang ada dalam
berkualitas dibutuhkan kerja keras, kegiatan pendidikan non formal
komitmen serta konsisten dari setiap tersebut.
warga sekolah maupun kerjasama Penanaman nilai-nilai
dengan siswa. Kasus yang ada saat ini karakter melalui ekstrakurikuler
tentang merosotnya nilai-nilai pramuka di SMK Negeri 1 Rokan IV
karakter yang masih kurang pada Koto Kabupaten Rokan Hulu ini
mata pelajaran disuatu pendidikan. merupakan sebuah ekstrakurikuler
Penanaman nilai-nilai karakter di pramuka yang dalam kegiatan
sekolah merupakan salah satu pendidikan pramuka ini mengandung
program yang baik oleh pemerintah nilai-nilai pendidikan karakter
dalam menanamkan kembali nilai- bangsa. Ekstrakurikuler pramuka
nilai karakter dilaksanakan setelah selasai
Penanaman nilai-nilai pembelajaran, sehingga memberikan
karakter harus dibangun dan refleksi untuk peserta didik yang
dikembangkan secara sadar hari demi seharian penuh sudah melalui proses
hari melalui suatu proses yang tidak belajar mengajar di kelas. Dalam
instan. Melalui pendidikan karakter di ekstrakurikuler pramuka ini juga ada
sekolah penanaman nilai-nilai kegiatan permainan yang
karakter bertujuan untuk mengandung unsur pendidikan
meningkatkan mutu pendidikan dan penanaman nilai-nilai karakter serta
hasil pendidikan di sekolah yang dapat dilanjutkan dengan materi
mengarah pada pencapaian nilai- nilai kepramukaan. Penanaman nilai-nilai
karakter dan akhlak mulia pada karakter di sekolah melaui
peserta didik secara utuh. Penanaman ekstrakurikuler pramuka menjadi
nilai-nilai karakter yang mencapai sangat penting dalam membentuk
keberhasilan tidak diragukan untuk karakter siswa yang unggul.
masa depan bangsa sendiri akan Penanaman nilai-nilai
mengalami perubahan menuju bangsa karakter pada satuan pendidikan
yang lebih baik. seperti SMK Negeri 1 Rokan IV Koto
Dalam lembaga pendidikan Kabupaten Rokan Hulu sangat mutlak
sekolah memiliki tanggung jawab dibutuhkan sebagai fondasi karakter
untuk menjadikan peserta didik yang siswa di masa yang akan datang. Hal
mempunyai pengetahuan, keteram- ini sangat mendukung tujuan dari
pilan, dan mengembangkannya di pendidikan dalam meletakan dasar-
dalam pendidikan formal dan non dasar kecerdasan baik intelektual,
formal. Dalam pendidikan non formal sosial, emosional, maupun spiritual
sekolah memiliki program guna mempersiapkan peserta didik
ekstrakurikuler melalui pendidikan untuk mengikuti pendidikan pada
pramuka. Ekstrakurikuler pramuka jenjang yang lebih lanjut.
hadir sebagai alat untuk menjadi

203
Novri Gazali1 et. al/Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol.3, No.2, Agustus 2019 Hal 201 – 210

Penanaman nilai-nilai meliputi komponen pengetahuan,


karakter memerlukan keteladanan kesadaran atau kemauan, dan
dan pembiasaan. Pembiasaan untuk tindakan untuk melaksanakan nilai-
berbuat baik, pembiasaan untuk nilai tersebut, baik terhadap Tuhan
berlaku jujur, tolong menolong, Yang Maha Esa (YME), diri sendiri,
toleransi, malu berbuat curang, malu sesama, lingkungan, maupun
bersikap malas, malu membiasakan kebangsaan sehingga menjadi
lingkungan kotor. Karena karakter manusia yang berkualitas akhlaknya
tidak terbentuk secara instan, tapi (Salirawati, 2012). Sedangkan
harus dilatih secara serius, terus Gunawan (2014) menyatakan
menerus dan proporsional agar pendidikan karakter merupakan
mencapai bentuk karakter yang ideal. upaya-upaya yang dirancang dan
Kehadiran kegiatan dilaksanakan secara sistematis untuk
ekstrakurikuler pramuka ini dapat menanamkan nilai-nilai perilaku
diartikan sebagai kegiatan pendidikan peserta didik yang berhubungan
yang dilakukan di luar jam pelajaran dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri
tatap muka, kegiatan pramuka juga sendiri, sesama manusia, lingkungan,
untuk memperluas pengetahuan, dan kebangsaan yang terwujud dalam
meningkatkan keterampilan, serta pikiran, sikap perasaan, perkataan,
membentuk perkembangan peserta dan perbuatan berdasarkan norma-
didik sesuai dengan kebutuhan. norma agama, hukum, tata
Potensi yang secara khusus sebagai krama,budaya dan adat istiadat.
penunjang kegiatan ekstrakurikuler Lickona dalam Baroroh
pramuka dalam pengembangan (2011) menyatakan ada tujuh alasan
potensi dan karakter peserta didik di mengapa pendidikan karakter itu
sekolah untuk menanamkan secara harus disampaikan. Ketujuh alasan
optimal tumbuhnya kemandirian yang dimaksud adalah sebagai
yang berguna dalam masyarakat, berikut. (1) Cara terbaik untuk
keluarga, dan diri sendiri. menjamin anak-anak (siswa)
Karakter berasal dari nilai memiliki kepribadian yang baik
tentang sesuatu. Sesuatu nilai yang dalam kehidupannya, (2) Cara untuk
diwujudkan dalam bentuk perilaku meningkatkan prestasi akademik, (3)
anak yang disebut karakter (Kesuma, Sebagian siswa tidak dapat
2011). Karakter melekat dengan nilai membentuk karakter yang kuat bagi
dari perilaku. Karenanya tidak ada dirinya di tempat lain, (4) Persiapan
perilaku anak yang tidak bebas dari siswa untuk menghormati pihak atau
nilai. Nilai yang sangat merekat orang lain dan dapat hidup dalam
terkenal dan melekat yang masyarakat yang beragam, (5)
mencerminkan akhlak. Berangkat dari akar masalah yang
Pendidikan karakter adalah berkaitan dengan problem moral-
suatu sistem penanaman nilai-nilai sosial, seperti ketidaksopanan,
karakter kepada warga sekolah yang ketidakjujuran, kekerasan,

204
Novri Gazali1 et. al/Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol.3, No.2, Agustus 2019 Hal 201 – 210

pelanggaran kegiatan, seksual, dan tujuan dengan berfikir lebih


etos kerja (belajar) yang rendah, (6) dahulu kearah tujuan itu dan
Persiapan terbaik untuk tidak didahului latihan
menyongsong perilaku di tempat perbuatan itu.
kerja, (7) 7) Pembelajaran nilai-nilai b. Adat atau Kebiasaan (Habit)
budaya yang merupakan bagian dari Salah satu faktor penting dalam
kerja peradaban. tingkah laku manusia adalah
Pendidikan karakter dalam kebiasaan, karena sikap dan
setiap sekolah memiliki tujuan perilaku yang menjadi akhlak
sebagai berikut: (1) Menguatkan dan (karakter) sangat erat sekali
mengembangkan nilai-nilai dengan kebiasaan, yang
kehidupan yang dianggap penting dan dimaksud dengan kebiasaan
perlu sehingga menjadi kepribadian adalah perbuatan yang selalu
atau kepemilikan peserta didik yang diulang-ulang sehingga mudah
khas sebagaimana nilai-nilai yang untuk dikerjakan.
dikembangkan, (2) Mengoreksi c. Kehendak/Kemauan (Iradah)
perilaku peserta didik yang tidak Kemauan ialah kemauan untuk
bersesuaian dengan nilai-nilai yang melangsungkan segala ide dan
dikembangkan, (3) Membangun segala yang dimaksud, walau
koneksi yang harmonis dengan disertai dengan berbagai
keluarga dan masyarakat dalam rintangan dan kesukaran-
memerankan tanggung jawab kesukaran, namun sekali-kali
pendidikan kerakter secara bersama tidak mau tunduk kepada
(Kesuma 2011). Pendidikan karakter rintangan-rintangan tersebut.
jika dilaksanakan secara menyeluruh d. Suara Batin atau Suara Hati
dan utuh, akan memperkuat kultur Di dalam diri manusia terdapat
sekolah yang semakin kondusif bagi suatu kekuatan yang sewaktu-
pertumbuhan setiap individu dalam waktu memberikan peringatan
komunitas sekolah (Asriati 2012). (isyarat) jika tingkah laku
Gunawan (2014) menyebutkan ada manusia berada di ambang
faktor yang mempengaruhi bahaya dan keburukan,
pendidikan karakter yaitu faktor kekuatan tersebut adalah suatu
intern dan faktor ekstern. batin atau suara hati (dlamir).
1. Faktor Intern e. Keturunan
Terdapat banyak hal yang Keturunan merupakan suatu
mempengaruhi faktor internal ini, faktor yang dapat
di antaranya adalah sebagai mempengaruhi perbuatan
berikut. manusia. Sifat yang diturunkan
a. Insting atau Naluri itu pada garis besarnya ada dua
Insting adalah suatu sifat yang macam yaitu: (1) Sifat
dapat menumbuhkan perbuatan jasmaniah, yakni kekuatan dan
yang menyampaikan pada kelemahan otot-otot dan urat

205
Novri Gazali1 et. al/Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol.3, No.2, Agustus 2019 Hal 201 – 210

sarap orang tua yang dapat melalui kegiatan yang secara khusus
diwariskan kepada anaknya, (2) diselenggarakan oleh peserta didik
Sifat ruhaniyah, yakni lemah dan atau tenaga kependidikan yang
dan kuatnya suatu naluri dapat berkemampuan dan berkewenangan
diturunkan pula oleh orang tua di sekolah (Wiyani dalam Yanti,
yang kelak mempengaruhi Adawiah, & Matnuh, 2016). Melalui
perilaku anak cucunya. partisipasinya dalam kegiatan
2. Faktor Ekstern ekstrakurikuler peserta didik dapat
Selain faktor intern (yang bersifat belajar dan mengembangkan
dari dalam) yang dapat kemampuan berkomunikasi, bekerja
mempengaruhi karakter juga sama dengan orang lain, serta
terdapat faktor ekstern (yang menemukan dan mengembangkan
bersifat dari luar) diantaranya potensinya (Damanik, 2014). Salah
adalah sebagai berikut. satu kegiatan ekstrakurikuler yang
a. Pendidikan dapat membentuk karakter siswa dan
Betapa pentingnya faktor berorientasi pada otak kiri dan kanan
pendidikan itu, karena naluri adalah kegiatan Pramuka.
yang terdapat pada seseorang Pramuka adalah singakatan
dapat dibangun dengan baik dari Praja Muda Karana artinya
dan terarah. pemuda yang suka berkarya. Pramuka
b. Lingkungan adalah warga Indonesia yang aktif
Lingkungan (milie) adalah dalam pendidikan kepramukaan serta
suatu yang melingkungi suatu mengamalkan satya dan darma
tubuh yang hidup, seperti pramuka (Damanik, 2014). Nilai-nilai
tumbuh-tumbuhan, keadaan kepramukaan adalah nilai-nilai positif
tanah, dan pergaulan. Adapun yang diajarkan dan ditanamkan
lingkungan di bagi ke dalam kepada para anggota Pramuka dan
dua bagian. (1) Lingkungan nilai-nilai ini merupakan nilai moral
yang bersifat kebendaan alam yang menghiasi perilaku anggota
yang melindungi manusia Pramuka. Nilai-nilai kepramukaan
merupakan faktor yang adalah nilai-nilai positif yang
mempengaruhi dan diajarkan dan ditanamkan kepada
menentukan tingkah laku para anggota Pramuka dan nilai-nilai
manusia, (2) Lingkungan ini merupakan nilai moral yang
pergaulan yang bersifat menghiasi perilaku anggota Pramuka.
kerohanian. Nilai-nilai kepramukaan bersumber
Ekstrakurikuler merupakan dari Tri Satya, Dasa Dharma,
kagiatan pendidikan diluar jam kecakapan dan keterampilan yang
pelajaran yang ditunjukkan untuk dikuasai anggota Pramuka (Aji,
membantu perkembangan peserta 2016).
didik, sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, dan minat mereka

206
Novri Gazali1 et. al/Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol.3, No.2, Agustus 2019 Hal 201 – 210

METODE PENELITIAN tentang cakupan karakter bangsa yang


Kegiatan pengabdian wajib ditanamakan terhadap siswa,
masyarakat ini dilaksanakan di SMK yang meliputi 18 karakter. Adapun
Negeri 1 Rokan IV Koto Kabupaten seluruh karakter tersebut adalah:
Rokan Hulu dengan peserta adalah religius, jujur, toleransi, displin, kerja
siswa SMK Negeri 1 Rokan IV Koto keras, kreatif, mandiri, demokratis,
Kabupaten Rokan Hulu yang rasa ingin tahu, semangat
berjumlah 14 orang. Program kebangsaan, cinta tanah air,
kegiatan ini dilaksanakan selama dua menghargai prestasi, bersahabat/
hari, yaitu hari Jum’at dan Sabtu. komunikatif, cinta damai, gemar
Kegiatan ini dilaksanakan dengan membaca, peduli lingkungan, peduli
beberapa tahap, yaitu sebagai berikut. sosial, dan tanggung jawab. Kegiatan
ini didukung dengan sarana dan
1. Tahap Persiapan prasarana sekolah yang cukup
Pada tahap persiapan ini tim lengkap dalam menunjang
dan dibantu oleh 1 orang mahasiswa berjalannya kegiatan ekstrakurikuler
melakukan segala persiapan yang pramuka ditambah adanya
berkaitan dengan segala kebutuhan komunikasi yang baik antara kepala
pelaksanaan kegiatan pengabdian sekolah, guru dan pembina pramuka
kepada masyarakat di SMK Negeri 1 untuk membantu mendukung dalam
Rokan IV Koto Kabupaten Rokan proses penanaman nilai-nilai karakter
Hulu. Adapun hal-hal yang di dalam pendidikan non formal.
dipersiapkan untuk pelaksanaan
kegiatan ini adalah: (1) membuat 3. Tahap Evaluasi Kegiatan
spanduk, (2) persiapan ATK, (3) Pada tahap ini tim pengabdian
persiapan media (leptop, proyektor, kepada masyarakat melakukan
materi pelatihan), (4) menyusun evaluasi dari berbagai kegiatan yang
jadwal kegiatan pengabdian. telah dilakukan. Hal ini penting
dilakukan terutama bagi para tim
2. Tahap Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan
Pada tahap ini tim pengabdian para peserta. Adapun evaluasi yang
kepada masyarakat melaksanakan dilakukan yang berkenaan dengan
kegiatan yang telah dipersiapkan capaian-capaian yang telah diraih,
dengan sangat baik. Metode hamabatan-hambatan dalam
pelaksanaan dalam kegiatan ini yaitu melaksanakan kegiatan, manfaat
dengan memberikan materi tentang kegiatan serta pembuatan laporan
menanamkan nilai-nilai karakter kegiatan pengabdian kepada
peserta didik di SMK Negeri 1 Rokan masyarakat di SMK Negeri 1 Rokan
IV Koto Kabupaten Rokan Hulu yang IV Koto Kabupaten Rokan Hulu.
dilakukan melalui kegiatan
esktrakulikuler pramuka. Dalam
kegiatan ini pemateri membahas

207
Novri Gazali1 et. al/Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol.3, No.2, Agustus 2019 Hal 201 – 210

HASIL DAN PEMBAHASAN untuk menghargai sesamanya.


Pelaksanaan tindakan dalam Kalaupun memang seseorang
kegiatan ini yaitu dengan kurang dapat menghargai
memberikan materi tentang sesamanya, dengan adanya
menanamkan nilai-nilai karakter pendidikan karakter yang intensif.
peserta didik di SMK Negeri 1 Rokan Tentu saja kemampuan seseorang
IV Koto Kabupaten Rokan Hulu. atau individu untuk menghargai
Tindakan yang kami berikan selaku sesamanya manusia akan menjadi
pemateri yaitu menjelaskan tentang lebih meningkat.
pemahaman pentingnya nilai-nilai 3. Melatih Mental dan Juga Moral
karakter bagi peserta didik, Dari Peserta Didik
khususnya siswa SMK Negeri 1 Pendidikan karakter dapat
Rokan IV Koto Kabupaten Rokan mencegah terjadinya kondisi
Hulu. mental siswa yang bermental
Kegiatan pelatihan ini tempe dan juga mental malas serta
melibatkan Dosen Program Studi moral yang buruk
Penjaskesrek Universitas Islam Riau Proses penanaman nilai-nilai
dan siswa SMK Negeri 1 Rokan IV karakter Pramuka di SMK Negeri 1
Koto. Selama ini di SMK Negeri 1 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan
Rokan IV Koto, belum pernah Hulu ditekankan dengan adanya
diadakan pelatihan tentang peraturan yang menjunjung tinggi
penanaman nilai-nilai karakter kedisiplinan yang melibatkan seluruh
peserta didik, sehingga banyak siswa peserta didik dan dewan ambalan
yang tidak paham dan tahu nilai-nilai sendiri, terutama dalam ketertiban
karakter yang ada pada dirinya. dalam berpakaian, waktu, dan tugas.
Secara praktis, banyak manfaat Meskipun dalam praktik banyak
kegiatan ini bagi siswa adalah sebagai peserta didik yang datang terlambat,
berikut. dan kurang lengkap menggunakan
1. Membentuk Karakter Siswa atribut Pramuka. Setiap pelanggaran
Karakter merupakan segala yang dilakukan oleh peserta didik
sesuatu yang melekat pada diri akan dicatat oleh dewan ambalan
individu, dan cenderung menetap. yang bertugas kemudian diberikan
Sehingga dengan adanya poin untuk selanjutnya akan
pendidikan karakter, maka berdampak pada nilai sikap dan nilai
kecenderungan individu untuk akhir Pramuka.
memilki karakter yang baik dan Cara maupun metode yang
juga berguna bagi sesamanya akan digunakan oleh pembina Pramuka di
terbentuk. SMK Negeri 1 Rokan IV Koto
2. Membuat Siswa Menjadi Lebih Kabupaten Rokan Hulu yaitu melalui
Menghargai Sesama musyawarah ambalan, musyawarah
Seseorang yang sangga kerja. Berbagai kegiatan
berkarakter kuat akan lebih dapat musyawarah tersebut banyak karakter

208
Novri Gazali1 et. al/Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol.3, No.2, Agustus 2019 Hal 201 – 210

yang dapat dibentuk oleh pembina DAFTAR PUSTAKA


antara lain kekeluargaan, keberanian Aji, Anggatra Herucakra. 2016.
mengutarakan pendapat, dan “Pendidikan Karakter Dalam
toleransi. Selain itu kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di
kepramukaan wajib memperhatikan 3 Smp Negeri 1 Yogyakarta.”
(tiga) pilar pendidikan kepramukaan, Kebijakan Pendidikan V: 1–15.
yaitu, Modern: selalu mengikuti Asriati, Nuraini. 2012.
perkembangan; Asas manfaat: dan “Mengembangkan Karakter
Asas taat pada kode kehormatan, Peserta Didik Berbasis Kearifan
sehingga dapat mengembangkan Lokal Melalui Pembelajaran Di
watak atau karakternya. Sekolah.” Jurnal Pedidikan
Sosiaologi Dan Humaniora 3
(2): 106–19.
Baroroh, Kiromim. 2011. “Upaya
Meningkatkan Nilai-Nilai
Karakter Peserta Didik Melalui
Penerapan Metode Role
Playing.” Jurnal Ekonomi &
Gambar 1. Siswa Ekstrakurikuler Pendidikan 8 (2): 149–63.
Pramuka Damanik, Saipul Ambri. 2014.
“Pramuka Ekstrakurikuler Wajib
SIMPULAN Di Sekolah.” Jurnal Ilmu
Pelaksanaan penanaman Keolahragaan 13 (2): 16–21.
pendidikan karakter melalui kegiatan Gunawan, Heri. 2014. Heri
kepramukaan di SMK Negeri 1 Gunawan. Bandung: Alfabeta.
Rokan IV Koto. Pelaksanaan kegiatan Kesuma, Dharma. 2011. Pendidikan
kepramukaan di SMK Negeri 1 Karakter. Bandung: PT Remaja
Rokan IV Koto diikuti dengan baik Rosdakarya.
oleh seluruh siswa dan pembina Salirawati, Das. 2012. “Kepercayaan
kepramukaan dengan memperhatikan Diri Keingintahuan Dan Berjiwa
prinsip dasar dan metode ke- Wirausaha Tiga Karakter
pramukaan. Karakter yang muncul Penting Bagi Peserta Didik.”
dalam pelaksanaan pendidikan Jurnal Pendidikan Karakter 2
karakter adalah disiplin, peduli (2): 213–24.
lingkungan, toleransi, komunikatif, https://doi.org/10.21831/jpk.v0i
religius, demokratis, rasa ingin tahu, 2.1305.
percaya diri, kreatif, mandiri, kerja Yanti, Noor, Rabiatul Adawiah, and
keras, tanggung jawab, jujur, peduli Harpani Matnuh. 2016.
sosial, dan menghargai prestasi. “Pelaksanaan Kegiatan
Ekstrakurikuler Dalam Rangka
Pengembangan Nilai-Nilai
Karakter Siswa Untuk Menjadi

209
Novri Gazali1 et. al/Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol.3, No.2, Agustus 2019 Hal 201 – 210

Warga Negara Yang Baik Di


SMA Korpri Banjarmasin.”
Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan 6 (1): 963–
70.
Zannin, Paulo Henrique Trombetta,
and Daniele Petri Zanardo
Zwirtes. 2009. “Evaluation of
the Acoustic Performance of
Classrooms in Public Schools.”
Applied Acoustics 70 (4): 626–
35.

210

Anda mungkin juga menyukai