Anda di halaman 1dari 6

PELESTARIAN PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA DI TENGAH

TREN GAME ONLINE

ABSTRAK
Permainan tradisional Sunda, kaulinan barudak sekarang mulai terlupakan karena perkembangan
teknologi yang menyediakan permainan-permainan modern berbasis android. Selain itu, peran orang
tua sangat berpengaruh dalam memberikan fasilitas kepada anak tanpa mengenalkan permainan
tradisional. Akibatnya banyak anak menghabiskan waktu bermain game sendirian di ponsel mereka
daripada bermain dengan teman. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan upaya pelestarian permainan
tradisional Sunda yaitu kaulinan barudak. Disini kami tertarik dengan fenomena tersebut. Tujuan dari
penelitian ini adalah menambah wawasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh anak-anak jaman
sekarang, agar mereka mengerti tentang budaya daerah yang sudah memudar di jaman modern
sekarang ini. Metode yang dilakukan dalam proyek ini adalah kualitatif jenis studi Pustaka (Literature
Review). Sosialisasi dilakukan agar anak-anak dan remaja mengetahui kegiatan yang kami lakukan
yaitu upaya melestarikan seni budaya sunda khususnya permainan tradisional kaulinan barudak. Kami
mengajak anak-anak untuk bermain permainan tradisional kaulinan barudak di tempatnya tinggal.
Edukasi yaitu memberikan penyuluhan dan pelatihan cara bermain bermacam-macam permainan
kaulinan barudak, sehingga terjadi meningkatnya kesadaran tentang pentingnya melestarikan
permainan tradisional dan meningkatnya rasa kebanggaan memainkan permainan tradisional.

Kata kunci: permainan tradisional, Sunda, ketahanan budaya daerah

ABSTRACT
The traditional Sundanese game, kaulinan barudak is now starting to be forgotten because of
technological developments that provide modern games based on Android. In addition, the role of
parents is very influential in providing facilities to children without introducing traditional games. As
a result many children spend time playing games alone on their phones rather than playing with
friends. To overcome this, it is necessary to preserve the traditional Sundanese games, namely
kaulinan barudak. Here we are interested in this phenomenon. The purpose of this research is to
increase the insight and knowledge possessed by today’s children, so that they understand the
regional culture that has faded in today’s modern era. The method used in this project is a qualitative
type of library study (Literature Review). The socialization was carried out so that children and
teenagers knew about the activities that we carried out, namely efforts to preserve Sundanese cultural
arts, especially the traditional kaulinan barudak game. We invite the children to play the traditional
game of kaulinan barudak where they live. Education is providing counseling and training on how to
play various types of kaulinan barudak games, so that there is an increasing awareness of the
importance of preserving traditional games and increasing a sense of pride in playing traditional
games.

Keywords: traditional games, Sundanese, regional cultural resilience


PENDAHULUAN memperkuat daya tahannya untuk menghadapi
Di tengah perkembangan period globalisasi budaya asing yang semakin
advanced dan beragam budaya baru yang berkembang ini.
masuk ke Indonesia, tentunya membuat
Jika kebudayaan lokal tidak berdaya dalam
berbagai dampak positif maupun negative
menghadapi budaya asing yang masuk ke
bagi anak-anak jaman sekarang. Seiring
negara ini, maka sama saja artinya kita
dengan kemajuan zaman, kebudayaan lokal
membiarkan budaya asing melenyapkan
yang ada di suatu daerah mulai
sumber identitas lokal yang kita miliki (Mubah,
tersingkirkan. Kesadaran masyarakat untuk
2011). Berbagai cara dapat dilakukan untuk
mau melestarikan kebudayaan yang
melestarikan budaya, namun yang paling
mereka miliki terbilang sangat minim,
penting yang harus pertama dimiliki adalah
karena anak-anak pada zaman sekarang ini
menumbuhkan kesadaran serta rasa memiliki
lebih tertarik dengan budaya asing yang
akan budaya tersebut, sehingga dengan rasa
sudah masuk ke wilayahnya. Mereka
memiliki serta mencintai budaya budaya
cenderung lebih suka dan bangga dengan
sendiri, orang akan termotivasi untuk
karya-karya asing, dan gaya hidup yang ke
mempelajarinya, sehingga budaya akan tetap
barat-baratan dibandingkan dengan
ada karena pewaris kebudayaannya akan tetap
kebudayaan lokal di daerah mereka. Merka
terus ada.
lebih menyukai hal-hal baru yang terlihat
Mendorong generasi muda untuk
lebih menarik, namun hal-hal yang
memaksimalkan potensi budaya lokal beserta
menurut mereka menarik tersebut belum
pemberdayaan dan pelestariannya, berusaha
tentu memiliki dampak yang baik bagi diri
menghidupkan kembali semangat toleransi,
mereka. Jadi, remaja-remaja yang akan
kekeluargaan, keramahtamahan, dan solidaritas
menjadi generasi bangsa kelak harus
yang tinggi serta selalu mempertahankan
dibimbing dan diawasi agar anak-anak
budaya Indonesia agar tidak punah, dan
tersebut tidak membawa dampak buruk di
mengusahakan agar masyarakat mampu
kehidupannya yang akan datang.
mengelola keanekaragaman budaya lokal. Para
Karena kebudayaan barat yang masuk
generasi penerus dan pelurus perjuangan
tersebut tidak selalu membawa dampak
bangsa juga perlu ditanamkan rasa cinta akan
baik bagi mereka, jangan sampai para
kebudayaan lokal khususnya yang ada di
generasi muda salah langkah untuk
daerah.
menghadapi perkembangan zaman yang
Cara yang dapat dilakukan oleh para
semakin maju ini. Kebudayaan lokal yang
generasi muda untuk mendukung kelestarian
kita miliki saat ini sebenarnya masih bisa
budaya dalam kehidupan bermasyarakat yaitu
disesuaikan dengan perkembangan zaman,
dengan cara:
asalkan tidak meninggalkan ciri khas dari
budaya lokal kita. Budaya lokal harus bisa a) Belajar untuk mempelajari tentang
kebudayaan yang ada di daerah kebudayaan karena komposisi pendidikan
tersebut, bisa dilakukan dengan tersebut terjadi di dalam lingkungan manusia
mengenal budayanya atau bisa juga yang berbudaya. Tanpa pendidikan, budaya itu
mempraktekkannya dalam kehidupan sendiri akan kehilangan arah.
sehari-hari.
Berdasarkan uraian yang telah
b) Biasakan diri untuk ikut berpartisipasi dikemukakan diatas, maka permasalahan yang
dalam kegiatan-kegiatan dalam rangka ditleiti dapat dirumuskan sebagai berikut:
pelestarian kebudayaan, misalnya
1. Bagaimana upaya kita untuk anak-anak
mempersembahan sebuah tarian tradisi
dalam kegiatan pelestarian kaulinan
pada saat mengikuti kompetisi tentang
barudak?
kebudayaan, memainkan kaulinan
2. Apa saja hal positif yang dapat diambil?
barudak khas Jawa Barat, atau
mempersembahkan sebuah lagu 3. Seberapa pentingkah kegiatan ini?
daerah.
4. Mengapa harus anak-anak dan kita yang
c) Menghilangkan perasaan gengsi berperan dalam kegiatan ini?
ataupun malu dengan kebudayaan yang
Selain itu, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
kita miliki.
menambah wawasan dan pengetahuan yang
d) Mencintai budaya kita sendiri tanpa dimiliki oleh anak-anak jaman sekarang, agar
harus menyalahkan dan merendahkan mereka mengerti tentang budaya daerah yang
budaya lain. sudah memudar di zaman modern sekarang ini.
Banyak game online yang dimainkan dan
Sebagai calon tenaga pendidik juga kita
diketahui oleh anak-anak tapi sedikit yang
dapat membantu peserta didik agar bisa
memainkan dan mengetahui permainan daerah.
melestarikan kebudayaan lokal yang
mereka miliki yaitu dengan mengikuti Hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan
berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler sebagai masukan untuk:
yang ada di sekolah tentunya
1. Menambah wawasan tentang permainan
ekstrakurikuler yang berkaitan dengan
tradisional sunda dengan mencontohkannya
kebudayaan, misalnya seperti
kepada anak-anak.
ekstrakurikuler seni tari, teater atau show,
2. Memberikan pengetahuan serta motivasi
seni musik, serta kepramukaan. Dengan
agar anak-anak mempelajari,
adanya ekstrakurikuler tersebut diharapkan
mempertahankan, dan melestarikan selalu
siswa dapat mengenal berbagai macam
kebudayaan lokal daerah agar bisa
budaya lokal yang dimiliki dan berharap
diturunkan kepada generasi mendatang.
peserta didik dapat melestarikan
kebudayaan lokal tersebut. Karena Selain itu juga agar dapat:
pendidikan tidak dapat dipisahkan dari
1. Mengetahui nilai-nilai pendidikan yang
terkandung dalam permainan. pembahasan berisi hasil dari penelitian

2. Menerapkan nilai-nilai pendidikannya yang telah dilakukan, pembuktian teori

dalam bermasyarakat. atau pengukuran-pengukuran. Pada bagian


pembahasan, disertakan kajian teori atau
3. Agar masyarakat lebih menjaga dan
penguatan dari penelitian sebelumnya.
melestarikan kebudayaannya.
Penelitian sebelumnya bisa dijadikan
4. Masyarakat dapat meningkatkan referensi untuk pembahasan atau diskusi.
ketahanan budayanya sendiri. Tuliskan ringkasan data hasil penelitian.
Tuliskan interpretasi dari data penelitian

METODE tersebut. Ditulis dengan jenis huruf Times

Metode yang dilakukan dalam New Roman 12 spasi 1,5. Kesempurnaan

proyek ini adalah kualitatif jenis studi pembahasan diukur berdasarkan

Pustaka (Literature Review). Dimana, kelengkapan unsur ketuntasan materi,

metode penelitian kualitatif adalah metode karya hasil berpikir penulis, bukan hasil

yang lebih umum digunakan oleh mengutip, pembahasan berupa analisis.

akademisi humaniora, social, dan agama. Aturan tentang pengutipan sama dengan

Tahapan penelitian dilaksanakan melalui yang telah dijelaskan dalam bagian

tahapan menghimpun sumber kepustakaan, pendahuluan.

baik primer maupun sekunder. Penelitian Jika ada gambar dalam artikel
ini melakukan klasifikasi data berdasarkan disajikan dalam format JPG dengan contoh
formula penelitian (Darmalaksana, 2020). sebagai berikut:
Pada tahap berikutnya, dilakukan
pengolahan data dan atau pengutipan
referensi untuk ditampilkan sebagai
temuan penelitian, diabstraksikan untuk
mendapatkan informasi yang utuh, dan
diinperetasi sehingga menghasilkan
pengetahuan untuk penarikan kesimpulan.
Gambar 1. Nama Gambar
(Sumber: Gambar Nama Penulis dan Tahun
HASIL DAN PEMBAHASAN Jika gambar dikutip dari karya orang lain)
rata tengah TNR 11 Spasi 1
Hasil dan pembahasan ditik dalam
huruf TNR 12 dengan spasi 1,5. Hasil dan
Jika hasil analisis disajikan dalam tabel,
sajikan tabel tersebut dengan format
sebagai berikut:
Tabel 1. Nama Tabel (Font TNR 11pt, spasi 1, tahun tulisan, serta nomor halaman (jika
rata tengah, Huruf Awal Kapital)
(ukuran font dalam tabel 10pt) ada) dengan format (Nama belakang

Pengaruh Pengaruh penulis/Nama Instansi/Lembaga, tahun


NO Model β Variabel Nilai tulisan, serta nomor halaman) kemudian
Independen Residual
1. Pertama 0,0940 0,88% 99,116% daftarkan sumber pada daftar pustaka.
2. Kedua 0,5665 32,09%
67,731%
3. 0,0421 0,17%
4. Ketiga 0,1201 1,44%
5. 0,4585 21,02% 77,535% SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Sumber: Chow, S. (2015)
Memuat simpulan gagasan sesuai
dengan masalah yang dianalisis. Simpulan
Grafik ditulis dengan contoh sebagai
berisi jawaban atas pertanyaan yang terdapat
berikut:
dalam rumusan masalah. Berbentuk paragraf
dan bukan pengulangan dari hasil dan
pembahasan, tetapi hasil penelitian yang
disimpulkan menjadi beberapa kalimat. Tidak
boleh ada kutipan dalam simpulan. Jika ada
sertakan saran-saran yang muncul sebagai
akibat dari hasil analisis yang telah dilakukan.
Saran dituliskan setelah paragraf yang memuat
simpulan, tidak dituliskan menjadi bagian
Grafik 1. Profil Keterampilan Sosial Siswa
SD Berlatar belakang TK dan Non-TK (TNR yang terpisah. Simpulan maupun Saran (jika
1pt, di letakan di tengah, huruf awal kapital)
ada) disampaikan dalam bentuk paragraf

Jika gambar, tabel, atau grafik didapatkan bukan poin-poin. Simpulan ditik dalam huruf

dari tulisan orang lain, wajib menyertakan TNR 12 dengan spasi 1,5.

sumber dengan mencantumkan nama


belakang penulis/nama instansi/lembaga,

Sumber Buku
DAFTAR PUSTAKA Nama belakang penulis, Nama depan
penulis. (tahun). Judul Buku. Kota
Daftar Pustaka disusun dan ditulis berdasarkan Penerbitan: Penerbit buku.
abjad. Daftar pustaka memuat semua
sumber yang dikutip dalam artikel. Burden, P.R. dan Byrd, D.M. (2010). Methods
Penulisan disesuaikan dengan Pedoman for Effective Teaching. Boston: Pearson.
Penulisan Karya Ilmiah Universitas
Pendidikan Indonesia Tahun 2019 yang
terlampir pada materi kuliah spot.upi.edu.
Daftar pustaka ditik dalam huruf TNR 12
dengan spasi 1. Contoh penulisan daftar
Pustaka berdasarkan sumber:
Emerson, L. dkk. (2007). Writing Guidelines
for Education Students. Melbourne: Setiawan, J., Klement, R. J., Henning, Th.,
Thomson. et al. (2010). An Astrology of Love.
Poole, M.E. (1976). Social Class and Science, Vol.111, page: 333-444
Language Utilization at The Tertiary
Level. Brisbane: University of Queensland Setiawati, L. (2012). A Descriptive Study
on the Teacher Talk at an EYL
Classroom. Conaplin Journal:
Indonesian Journal of Applied
Linguistics, 1, 176 ─ 178. doi:
http://dx.doi.org/10.17509
/ijal.v1i2.83

Sumber Internet
Thomson, A. (1998). The Adult and the
Curriculum. [Daring]. Diakses dari
http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PESYearboo
k/1998/thompson.htm.

Anda mungkin juga menyukai