Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) III

PEMELIHARAAN ALAT DAN BAHAN

TUJUAN KEGIATAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor penyebab kerusakan alat dan bahan.


2. Mahasiswa mampu memahami cara penyimpanan alat dan bahan kimia.
3. Mahasiswa mampu memahami perawatan preventif mikroskop di laboratorium

LATAR BELAKANG MASALAH

Bacalah latar belakang masalah mengenai pemeliharaan alat dan bahan


laboratorium berikut ini. Latar belakang masalah ini akan menstimulasi Anda
untuk berpikir secara ilmiah!

Pernahkan Anda melihat alat-alat yang rusak di Laboratorium? Alat yang digunakan
dalam kegiatan di laboratorium memerlukan perlakukan khusus sesuai sifat dan
karakteristiknya masing-masing. Perlakuan yang salah dalam menyimpan alat di
Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan sehingga bisa mengakibatkan
terjadinya kecelakaan kerja. Jadi, penyimpanan alat dan bahan (zat kimia) merupakan salah
satu aspek penting dalam pengelolaan suatu laboratorium. Penyimpanan bahan/zat kimia
yang benar tentu akan dapat mengurangi risiko kecelakaan. Lalu, bagaimanakah
penyimpanan alat dan bahan(zat kimia) di laboratorium yang benar?

RUMUSAN MASALAH

Nah, Anda telah membaca latar belakang masalah mengenai laboratorium. Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut, sekarang bacalah rumusan masalah yang ada di bawah ini.
1. Jelaskan faktor-faktor penyebab kerusakan alat dan bahan yang terdapat di
laboratorium?

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 1


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
2. Bagaimanakah cara pencegahan terjadinya kerusakan alat dan bahan tersebut?
3. Bagaimana cara penyimpanan alat dan bahan kimia dengan baik dan benar?
4. Bagaimana cara melakukan perawatan preventif terhadap alat dan bahan yang ada
di laboratorium?

RUMUSAN HIPOTESIS

Nah, Anda telah membaca rumusan masalah mengenai pemeliharaan alat dan bahan di
laboratorium. Sekarang rumuskan hipotesis pada ini. Rumusan hipotesis tersebut dapat
Anda buat pada bagian di bawah ini.
1. Alat-alat lambat laun akan mengalami kerusakan karena dimakan usia, karena lamanya
alat-alat tersebut, baik lama pemakaian maupun lama disimpan, atau disebabkan oleh
keadaan lingkungan.
• Udara, mengandung oksigen dan uap air. Kelembaban udara yang tinggi dapat
membuat alat-alat besi menjadi berkarat. Alat-alat yang terbuat dari logam lain,
seperti seng,tembaga, kuningan menjadi kusam. Maka dianjurkan
menghindarkan alat-alat tersebut bersentuhan dengan udara. Kelembaban udara
dapat juga menyebabkan terjadinya jamur pada lensa-lensa.
• Cairan : air, asam,basa, cairan lainnya. Alat ataupun bahan mudah rusak bila
dibiarkan dalam keadaan basah. Logam-logam seperti Na, K, dan Ca bereaksi
dengan air menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang
terbentuk. Zat-zat lain yang bereaksi dengan air secara hebat, seperti asam sulfat
pekat, logam halide anhidrat, oksida non logam halide harus dijauhkan dari air
atau disimpan dalam ruangan yang kering dan bebas kebocoran di waktu hujan.
Kebakaran akibat zat-zat di atas tak dapat dipadamkan dengan penyiraman air.
• Panas/temperatur, Panas yang tinggi menyebabkan alat-alat memuai, tetapi
kadang-kadang pemuaian tidak, teratur sehingga bentuk alat-alat akan berubah
sehingga fungsi alat-alat akan berubah.Pengaruh temperatur akan menyebabkan
reaksi atau perubahan kimia terjadi, dan juga mempercepat reaksi.
• Mekanik. Benturan, tarikan, maupun tekanan yang besar harus dihindari,
khususnya pada alat-alat. yang terbuat dari bahan-bahan yang mudah pecah
(gelas), lentur (berubah bentuk) seperti alat-alat yang terbuat dari plastik,
ataupun alat-alat yang bahannya bersifat sangat rapuh.Bahan-bahan kimia yang
harus dahindarkan dari benturan maupun tekanan yang besar adalah bahan kimia
yang mudah meledak, seperti ammonium nitrat, nitrogliserin,trinitrotoluene
(TNT).

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 2


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
• Sinar, terutama sinar ultra violet (UV) sangat mempengaruhi bahan-bahan kimia.
Alat-alat sebaiknya juga dihindarkan terkena sinar matahari secara langsung,
sehingga dianjurkan untuk memasang tirai-tirai pada jendela laboratorium.
• Api/kebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama pada suatu
saat,dikenal dengan “segitiga api”
Ketiga komponen itu ialah:
a. Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)
b. Adanya panas yang cukup tinggi, yang dapat mengubah bahan baker menjadi
uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)
c. Adanya oksigen (di udara, di sekitar kita)

2. Cara Pemeliharaan Alat dan Bahan Praktikum


• Alat-alat yang bagian-bagian utamanya terbuat dari logam, mudah mengalami
korosi diberi perlindungan dan perlu diperiksa secara periodik. Alat-alat logam
ini akan lebih aman jika diletakkan (disimpan) di tempat yang kering, tidak
lembap, dan bebas dari uap yang korosif
• Untuk alat-alat yang terbuat dari bahan yang tahan korosi seperti baja tahan karat
(stainless steel) cukup dijaga dengan menempatkannya di tempat yang tidak
terlalu lembap
• Alat-alat yang terbuat dari karet, lateks, silikon dan plastik ditempatkan pada
suhu kamar terlindung dari debu dan panas
• Alat terbuat dari fiber dan kayu disimpan di tempat kering
• Ruang pemeliharaan atau penyimpanan alat ber-AC 6. Tersedia lemari tempat
Alat Pelindung Diri Alat-alat yang terbuat dari bahan kaca atau bahan yang tidak
mudah mengalamai korosi: pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan
detergen. Alat yang terbuat dari kaca yang berlemak atau terkena noda yang sulit
hilang dengan detergen.

3. Penyimpanan alat hendaknya dibedakan antara alat-alat yang sering digunakan, alat-alat
yang boleh diambil sendiri oleh mahasiswa, dan alat-alat yang mahal harganya. Prinsip
yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat di laboratorium adalah:
• Aman, Alat yang mudah dibawa dan mahal harganya di samping itu juga peka
dan mudah rusak, hendaknya disimpan tersendiri dalam laci atau lemari yang
terkunci supaya aman dari pencuri dan kerusakan. Aman juga berarti tidak
menimbulkan rusaknya alat sehingga fungsinya berkurang.
• Mudah dicari, Penyimpanan alat memerlukan ruang penyimpanan dan
perlengkapan seperti lemari, rak, dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan
luas ruangan yang tersedia. Untuk memudahkan mencari letak masing- masing
alat, maka alat tersebut perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada
setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak, atau laci).
• Mudah dicapai/diambil, Alat yang sering digunakan hendaknya disimpan
LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 3
Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
sedemikian sehingga mudah diambil dan dikembalikan. Alat-alat seperti: rak
tabung reaksi, kaki tiga, kasa asbes dan penjepit tabung reaksi dapat disimpan
dalam laci atau lemari pada meja demonstrasi yang menghadap ke mahasiswa.
Mahasiswa dapat mengambil dan mengembalikan sendiri alat-alat tersebut
setelah mendapat petunjuk dari koordinator praktikum . Jika lemari meja tidak
ada, dapat digunakan lemari pada dinding laboratorium.
Penyimpanan peralatan laboratorium dapat juga berdasarkan prinsip-prinsip:
Alat disimpan berdasarkan kelompok alat, misalnya berdasarkan jenis bahannya,
seperti kelompok peralatan gelas, logam, kayu, karet, dan porselen. Alat-alat
disimpan berdasarkan frekuensi penggunaannya (sering digunakan dan jarang
digunakan). Alat yang intensitas penggunaannya tinggi dipisahkan agar mudah
dalam persiapan. Alat-alat khusus disimpan dalam lemari/tempat khusus karena
sifat alat yang rentan terhadap faktor luar/ sensitive dan mahal harganya.

4. Perawatan Peralatan :
1) Peralatan Elektronika
Peralatan Elektronika memiliki sifat-sifat: sensitif terhadap goncangan, sensitif terhadap medan
magnet, tidak tahan terhadap suhu diatas 250C, tidak tahan terhadap udara lembap, tidak
tahan terhadap kotoran dan debu. Berdasarkan sifatsifat diatas, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu:
a. Setelah selesai dipakai, alat alat listrik harus berada pada posisi off, kemudian putuskan
hubungannya dengan jaringan arus listrik
b. Hindari peralatan elektronika dari goncangan karena sangat peka terhadap goncangan
c. Hindari peralatan dari medan magnet yang kuat agar sensitivitas meter tidak berubah
d. Alat alat elektronika sebaiknya menggunakan suhu antara 18oC – 250C
e. Untuk menghindari suhu terlalu tinggi, gunakan kipas angin di sekitar power
supply/sumber daya alat tersebut
f. Peralatan harus selalu dibersihkan dari debu karena debu dapat mempengaruhi kerja alat.
Alat elektrik dibersihkan setiap kali selesai digunakan dengan cara di lap dengan
menggunakan kain lalu dikeringkan
g. Simpan alat di ruangan dan tempat yang kering

2) Peralatan dari Bahan Logam


a. Simpan alat berbahan baku logam pada suhu dengan temperature tinggi dan
lingkungan yang kering untuk menghindari terjadinya karatan
b. Sebelum disimpan, alat logam harus bebas dari kotoran debu maupun air yang
melekat, kemudian olesi dengan minyal oil, minyak rem atau paraffin cair
c. Peralatan dari bahan baku logam mudah mengalami karatan. Pastikan saat
penyimpanan alat dalam keadaan kering. Alat instrumen logam dibersihkan dengan
cara dilap dengan menggunakan kain basah lalu dikeringkan

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 4


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
3) Peralatan dari Bahan Gelas
a. Gunakan alkohol, aceton, kapas, sikat halus dan pompa angin untuk membersihkan
debu dari permukaan kaca/gelas
b. Pada saat memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di atas kawat kasa
atau boleh melakukan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas terbuat dari
pyrex
c. Gelas yang akan direbus hendaknya jangan dimasukkan langsung ke dalam air
yang sedang mendidih melainkan gelas dimasukkan ke dalam air dingin kemudian
dipanaskan secara perlahan-lahan, sebaliknya untuk pendinginan mendadak tidak
diperkenankan
d. Membersihkan bahan/kotoran dari gelas sebaiknya segera setelah dipakai dapat
menggunakan : - Air yang bersih - Detergent : dapat menghilangkan lemak dan
tidak membawa efek perubahan fisik - Larutan : kalium dichromat 10 gram, asam
belerang 25 mL, aquadest 75 mL
e. Pembersihan dilakukan dengan tahapan perendaman, pembilasan, pengeringan dan
penyimpanan

ALAT dan BAHAN

Pada kegiatan ini, Anda harus mengobservasi alat dan bahan berikut ini.
1. Alat
Kegiatan I
Alat : biuret, neraca, pH meter, termometer, desikator, tabung reaksi,
gelas kimia, labu erlemeyer.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 5


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Kegiatan II
Alat : seperangkat alat tulis.

PENGUJIAN HIPOTESIS

Sekarang, Anda bisa membuktikan hipotesis mengenai pemeliharaan alat dan bahan di
laboratorium yang telah dibuat. Anda dapat mengikuti arahan prosedur kerja pada
praktikum ini!

1. Kegiatan I
a. Lakukanlah observasi di laboratorium, identifikasi faktor-faktor atau
permasalahan yang mungkin ditemukan pada biuret, neraca, pH meter,
termometer, desikator, tabung reaksi, gelas kimia, dan labu erlemeyer.
b. Diskusikan dengan teman Anda alternatif pemecahan masalah dari masalah yang
telah teridentifikasi tersebut.
2. Kegiatan II
a. Siapkan seperangkat alat tulis,
b. Lakukan observasi di laboratorium mengenai cara penyimpanan alat dan bahan
dan cara preventif merawat alat dan bahan.

DATA HASIL PENGAMATAN

1. Kegiatan I
Tabel 1. Identifikasi Masalah pada Kerusakan Alat
Masalah/Kerusakan yang
Nama Alat Faktor Penyebab Kerusakan
Mungkin Terjadi
• Adanya penyumbatan pada Tidak berhati hati pada waktu
bagian jet penggunaan dan pencucian
• Keran buret (stop cock)
macet atau patah
Buret • Ujung jet patah
• Batang buret kotor seperti
berlemak atau debu yang
bercampur dengan uap zat
tertentu

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 6


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Masalah/Kerusakan yang
Nama Alat Faktor Penyebab Kerusakan
Mungkin Terjadi
1. Pecah atau retak 1. Penanganan yang kasar
2. Kerusakan pada skala 2. Gesekan berlebihan
3. Kebocoran merkuri atau cairannya 3. Tabungnya rusak
4. Skala tidak akurat 4. Paparan kelembaban
Termometer 5. Korosi 5. Tutupnya hilang
6. Kerusakan pada penutup
termometer

1. Kerusakan pada pelat dasar atau 1. . Seal atau karet rus


rak 2. Tutup desikator tidak dipasang
2. Kerusakan pada indikator dengan ben
kelembaban 3. Tergores
Desikator 3. Kerusakan pada ventilasi
4. Kerusakan pada silika gel atau
zat pengering

1. Pecah atau retak 1. Pemanasan dengan suhu yang


2. Kontaminasi silang berlebihan
3. Kerusakan pada bagian dasar 2. Benturan
tabung 3. Tabung reaksi sudah tua
Tabung reaksi 4. Overheating 4. Penggunaan sikat yang kasar
5. overcooling 5. Paparan bahan kimia yang koros

1. Pecah atau retak 1. Pemanasan dengan suhu yang


2. Kontaminasi silang berlebihan
3. Kerusakan pada bagian dasar 2. Benturan
tabung 3. Tabung reaksi sudah tua
Gelas Kimia 4. Overheating overcooling 4. Penggunaan sikat yang kasar
Paparan bahan kimia yang korosif

1. Pecah atau retak 1. Pemanasan dengan suhu yang


2. Kontaminasi silang berlebihan
3. Kerusakan pada bagian dasar 2. Benturan
Labu tabung 3. Tabung reaksi sudah tua
4. Overheating 4. Penggunaan sikat yang kasar
Erlemeyer 5. Overcooling Paparan bahan kimia yang korosif

Setelah masalah-masalah teridentifikasi, diskusikanlah alternatif pemecahan masalah


tersebut.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 7


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
Tabel 2. Alternatif Pemecahan Masalah pada Kerusakan Alat
Permasalahan yang mungkin
Nama Alat Alternatif pemecahan masalah
terjadi
Buret 1. Kontaminasi 1. Perbaikan atau penggantian
2. Pencemaran 2. Perbaikan seal atau tutup
3. Kerusakan botol atau wadah 3. Pembersihan
4. Penyimpanan yang tidak tepat 4. Pelatihan dan pengawasan
Kerusakan pada labe 5. Penggunaan yang hati-hati
6. Pemeliharaan yang tepa

Termometer 1. Pecah atau retak 1. Kalibrasi ulang


2. Kerusakan pada skala 2. Penggantian sensor
3. Kebocoran merkuri atau cairannya 3. Perawatan
4. Skala tidak akurat 4. Penympanan yang tepat
5. Korosi Kerusakan pada penutup 5. Penggantian
termometer

Desikator 1. Kerusakan pada pelat dasar atau rak 1. Pemeriksaan seal


2. Kerusakan pada indikator 2. Pemeriksaan tutup
kelembaban 3. Pemeliharaan zat pengering
Kerusakan pada ventilasi Kerusakan 4. Pemantauan kelembaban
pada silika gel atau zatpengering 5. Penyimpanan yang tepat
penggantian

Tabung reaksi 1. Pecah atau retak 1. Pemeriksaan fisik


2. Kontaminasi silang 2. Pembersihan
3. Kerusakan pada bagian dasar 3. Labeling yang jelas untuk
tabung mengidentifikasi bahan di dalamnya
Overheatingovercooling 4. Penyimpanan yang tepat dan
terpisah
penggantian

Gelas kimia 1. Pecah atau retak 1. Pemeriksaan fisik


2. Kontaminasi silang 2. Pembersihan
3. Kerusakan pada bagian dasar 3. Penggunaan yang hati-hati
tabung Penggantian
Overheatingovercooling

Labu erlenmeyer 1. Pecah atau retak 1. Pemeriksaan fisik


2. Kontaminasi silang 2. Pembersihan
3. Kerusakan pada bagian dasar 3. Penggunaan yang hati-hati
tabung Penggantian
Overheatingovercooling

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 8


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
2. Kegiatan II
Tuliskan cara penyimpanan alat dan bahan yang terdapat di suatu laboratorium dan
langkah preventif perawatan alat dan bahan.
Tabel 3. Cara Penyimpanan Alat dan Bahan di Laboratorium

Nama alat Cara penyimpanan Langkah perawatan preventif


Biuret 1. Bersihkan dengan baik dan 1. Pemeriksaan rutin
sesuai petunjuknya 2. Kalibrasi
2. Keringkan dengan baik 3. Hindari pemakaian kasar
3. Simpan dengan benar pada 4. Pemantauan
tempatnya Penyimpanan sesuai dengan prosedur
4. Hindari dari debu
Simpan di tempat yang tepat
Termometer 1. Simpan dengan benar 1. Kalibrasi
2. Hindari pemakaian berlebihan 2. Pemeriksaan fisik
3. Jauhkan dari bahan yang Pembersihan rutin
bersifat korosi
Gunakan sarung pelindung
Desikator 1. Penyimpanan di tempat kering 1. Ganti zat pengering secara berkala
2. Hindari suhu ekstrim 2. Pemeriksaan seal atau penutup
Simpan dengan benar Kalibrasi indikator kelembaban jikaada
Tabung reaksi 1. Simpan dengan benar 1. Pemeriksaan fisik
2. Jauhkan dari panas berlebih 2. Pembersihan rutin
3. Simpan di tempat yang kering 3. Pemantauan suhu
Labelling yang jelas Penyimpanan terpisah
Gelas Kimia 1. Hindari tumpahan 1. Pemeriksaan fisik
2. Simpan dengan benar 2. Pembersihan rutin
3. Simpan ditempat yang kering 3. Pemantauan suhu
4. Labelling yang jelas 4. Penyimpanan
terpisah
Labu Erlenmeyer 1. Hindari tumpahan 1. Pemeriksaan fisik
2. Simpan dengan benar 2. Pembersihan rutin
3. Simpan ditempat yang kering 3. Pemantauan suhu
4. Labelling yang 4. Penyimpanan
jelas terpisah

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 9


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM

Nah, sekarang Anda harus mampu menghubungkan/ mengaitkan data hasil


pengamatan dengan hipotesis yang telah dibuat. Kaitkan juga dengan rumusan masalah
yang telah diberikan sebelumnya.

Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan, dan


mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Dalam kaitannya dengan perawatan
peralatan laboratorium, perawatan dimaksudkan sebagai usaha preventif atau pencegahan agar
peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik dan siap beroperasi. Disamping itu,
perawatan juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menyetel atau memperbaiki kembali peralatan
laboratorium yang sudah terlanjur rusak atau kurang layak sehingga siap digunakan untuk kegiatan
praktikum.

Pemeliharaan alat secara rutin dapat dilakukan. Sebelum alat digunakan hendaknya diperiksa dulu
kelengkapannya dan harus dibersihkan terlebih dahulu. Setelah selesai dipergunakan semua alat harus
dibersihkan kembali dan jangan disimpan dalam keadaan kotor. Demikian juga kelengkapan alat
tersebut harus dicek terlebih dahulu sebelum disimpan. Lemari untuk menyimpan alat seringkali
terkena rayap, untuk mencegah rayap yang dapat merusak berbagai jenis alat, maka secara periodik
perlu disemprot dengan anti rayap atau sejenisnya atau dengan memasukkan kapur barus pada lemari
penyimpanan.

Setiap alat yang penggunaannya agak rumit harus mempunyai buku petunjuk atau keterangan
penggunaan. Maka sebelum alat digunakan hendaknya dibaca terlebih dahulu petunjuk penggunaan
alat dan petunjuk pemeliharaan. Peralatan praktikum di laboratorium juga terdapat alat yang terbuat
dari bahan kaca. Agar alat-alat ini siap pakai,, alat harus dalam keadaan bersih. Untuk mendapatkan
alat kaca yang bersih diperlukan perawatan yang teratur, yang meliputi pengecekan, penyimpanan yang
benar, dan pencucian.

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 10


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
SIMPULAN HASIL PRAKTIKUM

Periksa kembali data hasil pengamatan Anda. Apakah data yang didapatkan
mendukung hipotesis yang telah dirumuskan? Coba tuliskan simpulan kegiatan
praktikum laboratorium.
• Pemeliharaan dan penyimpanan peralatan laboratorium kimia dengan baik dapat
mencegah,terjadinya kerusakan pada peralatan
• Tujuan dari pemeliharaan dan penyimpanan peralatan laboratorium : Menjaga
kondisi alat dalam keadaan baik, Memperpanjang umur pemakaian alat, Menjamin
keamanan, keselamatan dan kenyamanan pengguna, Mengetahui gejala kerusakan
alat sejak dini, Menghindari kerusakan alat, Memudahkan dalam menemukannya

Konfirmasi (komentar dosen/asisten pembimbing praktikum)

................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 11


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Tuliskan referensi yang Anda gunakan pada praktikum kali ini. Referensi yang
digunakan dapat dituliskan pada bagian di bawah ini.
Jufriyah, J., Mar'ah, I., & Isharyudono, K. (2009). Pemeliharaan dan penyimpanan peralatan
laboratorium kimia. Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan, 1(1), 26-32.

Sarjani, T. M., Pandia, E. S., & Mawardi, A. L. (2022). pelatihan Pengelolaan dan Perawatan
Laboratorium IPA Bagi Guru SMP Se-ACEH TIMUR. BUDIMAS: JURNAL
PENGABDIAN MASYARAKAT, 4(2), 387-391.

Kertiasih, N. L. P. (2016). Peranan laboratorium pendidikan untuk menunjang proses


perkuliahan Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Denpasar. Jurnal Kesehatan Gigi
(Dental Health Journal), 4(2), 59-66.

Putranto, H. (2016). Pengelolaan dan pengembangan sarana praktikum laboratorium dasar


instalasi listrik pada prodi pte Universitas Negeri Malang. Tekno, 25(1).

Pujiyanto, T. I., Munafiah, D., Jamaluddin, M., & Rizqitha, R. (2022). PELATIHAN
MANAJEMEN PERALATAN DAN ASISTENSI TINDAKAN BEDAH OBSTETRI
GINELOKOGI DI LABORATORIUM UNIVERSITAS KARYA HUSADA
SEMARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo, 4(1), 73-77.

NILAI KEGIATAN

Kegiatan penilaian ini dilakukan oleh dosen.

Kesan dan Pesan Nilai Paraf


Pembimbing

LKM Pengetahuan dan Teknik Laboratorium 12


Departemen Biologi FMIPA UNP
Yosi Laila Rahmi, dkk.

Anda mungkin juga menyukai