Anda di halaman 1dari 17

gital Repository Universitas Jemb

Digital Repository Universitas Jember


Digital Repository Universitas Jember
Digital Repository Universitas Jember
ISSN: 2088-687X 197

PENGEMBANGAN INDIKATOR 4C'S YANG SELARAS DENGAN KURIKULUM


2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMA/MA KELAS X
SEMESTER 1

Sunardia, Dian Kurniatib, Titik Sugiartic, Erfan Yudiantod, Rika Nurmaharanie

Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jember (UNEJ)


Jln. Kalimantan 37, Jember,.
a
sunardifkipunej@yahoo.com, b dian.kurniati@unej.ac.id, c titiksugiati.fkip@unej.ac.id,
d
erfanyudi@unej.ac.id, e rikanurmaharani@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan indikator 4C’s yang selaras dengan
kurikulum SMA/MA yang digunakan di Indonesia yaitu kurikulum 2013 pada mata pelajaran
matematika SMA kelas X semester 1 yang terdiri dari 3 bab yaitu: sistem persamaan dan
pertidaksamaan linier satu variabel yang memuat nilai mutlak, SPLTV, dan fungsi. Kegiatan
penelitian dimulai dari analisis masalah kurikulum di Indonesia dan menganalisis literatur
kemampuan 4C’s menurut Partnership 21th Century Learning (P21). Kegiatan selanjutnya adalah
merancang Indikator 4C,s yang selaras dengan kurikulum 2013 pada mata pelajaran matematika
SMA/MA kelas X semester 1. Produk yang dihasilkan yaitu Indikator 4C’s yang selaras dengan
kurikulum 2013 disajikan dalam vorum diskusi (kolokium). Kemudian produk tersebut direvisi
berdasarkan saran dari peserta kolokium. Kegiatan terakhir yaitu membagikan produk yang valid
kepada peserta kolokium sebagai panduan penyusunan rencana pembelajaran. Penelitian ini
menghasilkan indikator 4C’s yang selaras dengan kurikulum di Indonesia yaitu kurikulum 2013.
Kata Kunci: Kemampuan 4C’s, Kurikulum 2013, Matematika SMA/MA Kelas X Semester 1

ABSTRACT

The purpose of this research is to produce 4C's indicator which is in line with the
curriculum of SMA / MA that is used in Indonesia that is the curriculum of 2013 on the subjects of
SMA X semester 1 mathematics consisting of 3 chapters namely: system of equations and linear
inequality one variable that contains absolute value, SPLTV, and functions. The research activities
started from the analysis of curriculum problems in Indonesia and analyzed the 4C's literature
capabilities according to Partnership 21th Century Learning (P21). The next activity is to design
Indicator 4C, s which is in line with the 2013 curriculum in the mathematics subjects of SMA / MA
class X semester 1. The resulting product is the indicator of the 4C's consistent with curriculum
2013 are presented in colloquium. Then the product was revised on the advice of the colloquium
participants. The last activity is to distribute valid products to colloquium participants as a guide for
the preparation of lesson plans. This research produces 4C's indicator that is in line with the
curriculum in Indonesia, which is the curriculum of 2013

Keywords: 4C's skill, Curriculum 2013, Mathematics subject in first semester of tenth grade senior
high school

AdMathEdu | Vol.7 No.2 | Desember 2017 Pengembangan … (Sunardi)


198
Digital Repository Universitas Jember
ISSN: 2088-687X

Pendahuluan pengetahuan dan Teknologi itu sendiri.


Pendidikan merupakan hal yang Namun, di Indonesia, kemampuan siswa
penting dalam kehidupan kita, ini berarti dalam matematika masih rendah
bahwa setiap warga negara indonesia (Kurniati, Annizar, & ma'ruf, 2017).
berhak mendapatkan pendidikan dan Sejak tahun 2000 Indonesia telah
diharapkan untuk selalu berkembang, bergabung dengan PISA. PISA
sesuai dengan UUD 1945 pasal 31 ayat 1 merupakan sistem ujian yang diinisasi
yang menyatakan bahwa setiap warga oleh Organisation for Economic
negara berhak mendapatkan pendidikan. Cooperation and Development (OECD),
Pendidikan diyakini banyak kalangan untuk mengevaluasi sistem pendidikan
sebagai kunci keberhasilan kompetisi dari 72 negara di seluruh dunia. Sejak
masa depan dan segala sesuatu yang tahun 2000 PISA telah melakukan
berkaitan dengan kualitas manusia dan penilaian sebanyak 6 kali penilaian yaitu
pembangunan, senantiasa dikaitkan pada tahun 2000, 2003, 2006, 2009,
dengan pendidikan. Sudah menjadi 2012, dan 2015. Selama penilaian itu,
rahasia umum bahwa maju atau tidaknya Indonesia cenderung mengalami
suatu negara dipengaruhi oleh faktor penurunan pada skor iterasi matematika
pendidikan. (OECD, 2016).
Di era globalisasi ini, Kondisi tersebut juga tidak
perkembangan sains dan teknologi berbeda jauh dengan hasil studi TIMSS
meningkat tajam. Standar indikator yang (Trends International Mathematics and
diharapkan pada abad 21 adalah berfokus Science Study). Dengan melihat hasil
pada kemampuan berpikir tingkat tinggi skor PISA dan TIMSS, Indonesia masih
karena nantinya pendidikan pada abad 21 berada dibawah rerata negara-negara
akan didominasi oleh pendidikan yang OECD. hal ini merupakan tantangan bagi
berbasis teknologi. Keterampilan yang calon guru dan juga pemerintah untuk
dibutuhkan pada abad 21 adalah: (1) meningkatkan kualitas pendidkan, oleh
Learning and innovation skills; (2) karena itu perlu dilakukan perubahan
Information, media, and Technology dalam sistem pendidikan Indonesia.
Skills: (3) Life and Career skills Pemerintah telah melakukan
(Partnership for 21st Century Learning, beberapa kebijakan untuk meningkatkan
2016). Pendidikan matematika juga kualitas pendidikan di Indonesia salah
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu satunya yaitu memberlakukan kurikulum

Pengembangan … (Sunardi) AdMathEdu | Vol.7 No.2 | Desember 2017


Digital Repository Universitas Jember
ISSN: 2088-687X 199

2013 yang telah diterapkan beberapa Hal tersebut sesuai dengan


sekolah di Indonesia sejak tahun 2014. Indikator kemampuan inovasi dan
Kurikulum 2013 merupakan salah satu pembelajaran matematika menurut P21
upaya pemerintah untuk mencapai yang biasa disebut 4C’s yaitu critical
keunggulan masyarakat bangsa dalam thinking (berfikir kritis), communication
pengusaan ilmu dan teknologi seperti (komunikasi), collaboration (kolaborasi),
yang digariskan dalam haluan negara. dan creativity (kreatif). Beberapa negara
Dengan demikian kurikulum 2013 dapat di dunia telah menggunakan 4C’s.Hidup
menyelesaikan berbagai permasalahan dan bekerja di abad 21, menurut prediksi
yang sedang dihadapi oleh dunia kementrian (Partnership) akan
pendidikan dewasa ini, terutama dalam membutuhkan pengetahuan,
memasuki era globalisai yang penuh keterampilan, hasil, standar, dan sistem
dengan berbagai macam tantangan pendukung yang belum pernah diberikan
(Mulyasa, 2013). oleh sekolah (Bellanca, 2010). Oleh
Era abad digital atau era karena itu, perlu dilakukan penyelarasan
masyarakat ekonomi global yang ditandai indikator 4C’s terhadap kurikulum
antara lain: informasi tersedia dimana Indonesia yaitu kurikulum 2013
saja dan dapat diakses kapan saja; khususnya pada mata pelajaran
komputasi merupakan prinsip tumpuan Matematika.
pemrosesan informasi/data lebih cepat; Menurut Dewey (dalam Fisher,
otomasi merupakan prinsip pelaksanaan 2009: 2-5), berpikir kritis adalah proses
pekerjaan rutin yang lebih cepat; dan berpikir yang teliti dan tidak terburu-buru
komunikasi merupakan prinsip dalam mengambil sebuah keputusan atau
penyampaian informasi yang dapat kesimpulan atau biasa disebut dengan
dilaksanakan dari mana saja, kemana berfikir aktif, jadi tidak hanya menerima
saja, dan kapan saja. Keterampilan begitu saja informasi dan gagasan-
belajar yang diperlukan siswa agar bisa gagasan yang didapat dari orang lain atau
sukses dalam bekerja dan berkarir di era yang disebut dengan proses berfikir pasif.
masyarakat ekonomi global adalah Berpikir kritis matematis merupakan
Critical Thinking and Problem Solving, dasar proses untuk menganalisis argumen
Communication, Collaboration, and dan memunculkan gagasan terhadap tiap
Creativity and Innovation (Sunardi, makna untuk mengembangkan pola pikir
2017). secara logis (Tanti & Hasratuddin, 2015).

AdMathEdu | Vol.7 No.2 | Desember 2017 Pengembangan … (Sunardi)


200
Digital Repository Universitas Jember
ISSN: 2088-687X

Menurut Ennis dalam Costa didasarkan pada pengetahuan dan


(1985: 16) terdapat 5 kelompok informasi mengingat intinya pengetahuan
keterampilan berpikir kritis yaitu, (1) memberikan dasar untuk menafsirkan
Memberikan penjelasan sederhana, (2) informasi. Kedua, seseorang tidak dapat
Membangun keterampilan dasar, (3) menghasilkan gagasan baru semata-mata
Menyimpulkan, (4) Memberikan atas dasar pengetahuan yang ada. Tetapi
penjelasan lanjut, (5) Mengatur strategi sebaliknya, pengetahuan ini harus
dan taktik. Keterampilan berpikir kritis direkombinasi dan direorganisasi untuk
terdiri dari, menggunakan penalaran menghasilkan pengetahuan baru yang
induktif (umum-khusus) atau penalaran memungkinkan untuk menghasilkan
deduktif (khusus-umum), menganalisis gagasan baru. Ketiga, ide harus
keterkaitan masing-masing bagian dari dievaluasi dan dibentuk ke dalam rencana
keseluruhan untuk menghasilkan sistem yang layak untuk mengarahkan proyek
yang kompleks, menganalisis dan proyek kreatif (Mumford D., Kelsey E. &
mengevaluasi fakta-fakta, menarik Medeiros, 2012). Menurut P21,
kesimpulan berdasarkan hasil analisis dan keterampilan kreatif terdiri dari
menyelesaikan masalah yang tidak menciptakan ide baru, memperluas
biasa/umum (Partnership for 21st ide/konsep dasar untuk meningkatkan
Century Learning, 2016). dan memaksimalkan upaya kreatif dan
Pehkonen (dalam Siswono, 2009) mengaplikasikan ide kreatif sebagai
mendefinisikan berpikir kreatif sebagai kontribusi nyata dalam kehidupan.
kombinasi antara berpikir logis dan Menurut Suryani (2010),
berpikir divergen yang didasarkan pada pembelajaran kolaborasi menekankan
intuisi tapi masih dalam kesadaran. adanya prinsip-prinsip kerja. Prinsip-
Ketika seseorang menerapkan berpikir prinsip penting yang perlu diperhatikan
kreatif dalam suatu praktek pemecahan dalam pembelajaran kolaborasi tersebut
masalah, pemikiran divergen adalah sebagai berikut: Setiap anggota
menghasilkan banyak ide yang berguna melakukan kerja sama untuk mencapai
dalam menyelesaikan masalah. Proses tujuan bersama dan saling
berpikir kreatif didasarkan pada tiga ketergantungan, Individu-individu
proposisi kritis yaitu: Pertama, bertanggung jawab atas dasar belajar dan
pemecahan masalah kreatif, seperti perilaku masing-masing, Kelas atau
bentuk pemecahan masalah lainnya,harus kelompok didorong ke arah terjadinya

Pengembangan … (Sunardi) AdMathEdu | Vol.7 No.2 | Desember 2017


Digital Repository Universitas Jember
ISSN: 2088-687X 201

pelaksanaan suatu aktivitas kerja 2013 pada mata pelajaran matematika


kelompok yang kohesif. Sedangkan SMA kelas X semester 1
menurut P21, pembelajaran kolaorasi
yaitu menunjukkan kemampuan untuk Metode Penelitian
bekerja secara efektif dengan kelompok Jenis penelitian ini adalah
yang berbeda, dan menerima pembagian penelitian pengembangan. Tujuan dari
tanggung jawab dan memberi kontribusi penelitian ini adalah untuk menghasilkan
dalam menyelesaikan tugas kelompok. indikator 4C’s yang selaras dengan
Aspek-aspek dalam kemampuan kurikulum Indonesia yaitu kurikulum
komunikasi matematis yang telah dikaji 2013 pada mata pelajaran matematika
oleh MCTM (2000) terdiri dari 3 bagian, SMA/MA kelas X Semester 1 yang
yaitu (1) kemampuan menyatakan terdiri dari 3 bab yaitu: Sistem persamaan
gagasan matematis secara lisan, tulisan, dan pertidaksamaan linier satu variabel
serta menggambarkan secara visual, (2) yang memuat nilai mutlak, SPLTV, dan
kemampuan menginterpretasikan dan fungsi. Kegiatan penelitian dimulai dari
mengevaluasi gagasan-gagasan analisis masalah kurikulum di Indonesia
matematika secara lisan maupun tertulis, dan menganalisis literatur kemampuan
(3) kemampuan menggunakan istilah- 4C’s menurut Partnership 21th Century
istilah, simbol-simbol, dan struktur- Learning (P21). Kegiatan selanjutnya
struktur untuk memodelkan situasi atau adalah merancang Indikator 4C’s yang
permasalahan matematika. Sedangkan selaras dengan kurikulum 2013 pada
indikator komuniksai menurut P21 yaitu: mata pelajaran matematika SMA/MA
Mengungkapkan pikiran atau ide melalui kelas X semester 1 yaitu . Produk yang
lisan, tulisan atau nonverbal, dihasilkan yaitu Indikator 4C’s yang
menggunakan komunikasi untuk berbagai selaras dengan kurikulum 2013 disajikan
tujuan (misalnya menginformasikan, dalam vorum diskusi (Kolokium) yang
mengintruksikan, memotivasi atau dihadiri oleh tiga dosen pendidikan
mengajak), menggunakan berbagai media matematika Universitas Jember, dan dua
atau teknologi dalam pembelajaran. guru matematika MAN 1 Jember.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Kemudian produk tersebut direvisi
menghasilkan indikator 4C’s yang selaras berdasarkan saran dari peserta seminar.
dengan kurikulum SMA/MA yang Kegiatan terakhir yaitu membagikan
digunakan di Indonesia yaitu kurikulum produk yang valid kepada peserta
seminar sebagai panduan penyusunan

AdMathEdu | Vol.7 No.2 | Desember 2017 Pengembangan … (Sunardi)


202
Digital Repository Universitas Jember
ISSN: 2088-687X

rencana pembelajaran. Penelitian ini penelitian yang dilakukan mengutip


menghasilkan indikator 4C’s yang selaras beberapa pendapat ahli tentang berpikir
dengan kurikulum di Indonesia yaitu kritis, kreatif, komunikasi dan kolaborasi.
kurikulum 2013. Setelah dibandingkan antara keterampilan
yang dipakai oleh peneliti lain dengan
Hasil dan Pembahasan keterampilan dari P21 dengan kurikulum
Penelitian sebelumnya tentang Indonesia yaitu Kurikulum 2013,
berpikir kritis, kreatif, komunikasi dan keduanya memiliki kesamaan yang
kolaborasi sudah banyak dilakukan. signifikan, hanya terdapat keterampilan
Namun, penelitian yang sejenis dengan yang khas yang dimiliki oleh kerampilan
penelitian ini belum ada. Berbagai P21.
Tabel 1. Perbandingan keterampilan berpikir kritis pada penelitian ini dan menurut ahli
Keterampilan Keterampilan berpikir krritis pada Keterampilan berpikir kritis
penelitian ini menurut Ennis
Berpikir Kritis 1. Menggunakan penalaran induktif 1. Memberikan penjelasan
atau penalaran deduktif sederhana
2. Menganalisis keterkaitan masing- 2. Membangun keterampilan
masing bagian dari keseluruhan dasar
untuk menghasilkan sistem yang 3. Menyimpulkan
kompleks 4. Memberikan penjelasan
3. Menganalisis dan mengevaluasi lanjut
fakta-fakta. 5. Mengatur strategi dan taktik
4. Menarik kesimpulan berdasarkan
hasil analisis
5. Menyelesaikan masalah yang tidak
biasa/umum dengan cara
konvensional maupun inovatif

Berdasarkan Tabel 1. Terdapat terdapat indikator menyelesaikan masalah


kesamaan disetiap indikator antara yang tidak biasa/umum pada
keterampilan 4C’s dengan keterampilan keterampilan 4C’s. Pada keterampilan
berpikir kritis menurut Ennis. Ditemukan menurut Ennis, hanya menekankan pada
perbedaan antara keduanya, yaitu proses berpikirnya, tidak terdapat

Pengembangan … (Sunardi) AdMathEdu | Vol.7 No.2 | Desember 2017


Digital Repository Universitas Jember
ISSN: 2088-687X 203

penyelesaian masalah. Pada penelitian yaitu menentukan daerah hasil


ini, keterampilan 4C’s berupa berpikir pertidaksamaan linier satu variabel
kritis terhadap kurikulum di Indonesia dengan menggunakan program linier.

Tabel 2. Perbandingan kreatif pada penelitian ini dan menurut ahli


Keterampilan Keterampilan kreatif Keterampilan kreatif menurut Mumford
pada penelitian ini
Kreatif 1. Menciptakan ide baru 1. Pemecahan masalah kreatif harus
2. Memperluas ide/konsep didasarkan pada pengetahuan dan
dasar untuk informasi mengingat intinya pengetahuan
meningkatkan dan memberikan dasar untuk menafsirkan
memaksimalkan upaya informasi.
kreatif 2. Mengkombinasi dan mereorganisasi untuk
3. Mengaplikasikan ide menghasilkan pengetahuan baru yang
kreatif sebagai memungkinkan untuk menghasilkan
kontribusi nyata dalam gagasan baru.
kehidupan 3. Ide harus dievaluasi dan dibentuk ke
dalam rencana yang layak untuk
mengarahkan proyek proyek kreatif

Berdasarkan Tabel 2. sebagai kontribusi nyata dalam


Keterampilan kreatif 4C’s dan kehidupan berupa proyek-proyek kreatif.
keterampilan kreatif dari (Mumford Dalam penelitian ini, keterampilan
et.al.’s, 1991) memiliki kesamaan yang tersebut telah diselaraskan dengan
sangat relevan antara keduanya yaitu kurikulum 2013 yaitu menciptakan ide
menciptakan ide baru yang didasari oleh kreatif dalam menemukan masalah
pengetahuan yang kemudian sehari-hari tentang konsep fungsi.
mengaplikasikan ide kreatif tersebut

AdMathEdu | Vol.7 No.2 | Desember 2017 Pengembangan … (Sunardi)


204
Digital Repository Universitas Jember
ISSN: 2088-687X

Tabel 3. Perbandingan komunikasi pada penelitian dan menurut ahli


Keterampilan Keterampilan komunikasi Keterampilan komunikasi
pada penelitian ini menurut NCTM
Komunikasi 1. Mengungkapkan pikiran atau 1. Kemampuan menyatakan gagasan
ide melalui lisan, tulisan atau matematis secara lisan, tulisan,
nonverbal serta menggambarkan secara
2. Menggunakan komunikasi visual.
untuk berbagai tujuan 2. Kemampuan menginterpretasikan
(misalnya menginformasikan, dan mengevaluasi gagasan-
mengintruksikan, memotivasi gagasan matematika secara lisan
atau mengajak) maupun tertulis.
3. Menggunakan berbagai 3. Kemampuan menggunakan
media atau teknologi dalam istilah-istilah, simbol-simbol, dan
pembelajaran struktur-struktur untuk
memodelkan situasi atau
permasalahan matematika.

Berdasarkan Tabel 3. diatas, dapat menggunakan berbagai media atau


disimpulkan bahwa keterampilan 4C’s teknologi dalam pembelajaran. Hal ini
telah mewakili seluruh keterampilan sangat penting dalam menghadapi
komuniksi menurut (NCTM, 2000). kehidupan pada abad 21 ini. Pada
Namun terdapat perbedaan antara penelitian ini telah diselaraskan indikator
keduanya yaitu pada keterampilan 4C’s dengan kurikulum 2013, salah satu
komunikasi menurut (NCTM, 2000) tidak contoh indikator yang menggunakan
terdapat indikator yang menjelaskan media dan teknologi adalah menentukan
bahwa dalam keterampilan komunikasi hasil operasi matematika pada fungsi.

Pengembangan … (Sunardi) AdMathEdu | Vol.7 No.2 | Desember 2017


Digital Repository Universitas Jember
ISSN: 2088-687X 205

Tabel 4. Perbandingan kolaborasi pada penelitian ini dan menurut ahli


Keterampilan Keterampilan kolaborasi Keterampilan kolaborasi menurut
pada penelitian ini Suryani
Kolaborasi 1. Menunjukkan kemampuan 1. Setiap anggota melakukan
untuk bekerja secara efektif kerja sama untuk mencapai tujuan
dalam kelompok bersama dan saling ketergantungan
2. Menerima pembagian 2. Individu-individu bertanggung
tanggungjawab dan memberi jawab atas dasar belajar dan perilaku
kontribusi dalam masing-masing
menyelesaikan tugas 3. Kelas atau kelompok didorong
kelompok ke arah terjadinya pelaksanaan suatu
3. Memberikan masukan dan aktivitas kerja kelompok yang
menunjukkan rasa saling kohesif.
menghargai sesama teman

Berdasarkan Tabel 4. diatas, kurikulum 2013, terdapat indikator yang


terlihat bahwa keterampilan kolaborasi memberikan masukan dan saling
pada penelitian ini dan keterampilan menghargai antar kelompok yaitu
komunikasi munurut (Suryani, 2010) menanggapi presentasi hasil diskusi
memiliki kesamaan yang relevan. kelompok lain mengenai konsep nilai
Kemampuan kolaborasi, tidak hanya mutlak.
bekerja sama di satu kelompok, namun Setelah pengembangan dilakukan,
juga harus menciptakan kerja kelompok hasil dari pengembangan ini divalidasi
yang kohesif di dalam kelas dengan oleh 5 validator. Saran revisi dari
memberikan masukan dan saling validator terhadap indikator 4C’s yang
menghargai pendapat antar kelompok. telah dikembangkan dapat dilihat pada
Setelah dilakukan penyelarasan terhadap Tabel 5. berikut.

AdMathEdu | Vol.7 No.2 | Desember 2017 Pengembangan … (Sunardi)


206
Digital Repository Universitas Jember
ISSN: 2088-687X

Tabel 5. Saran Revisi dari Validator terhadap Indikator 4C’s


No. Validator Saran
1 Validator 1  Perlu ada perbaikan pada tata tulis
 Perlu ada perbaikan tata bahasa yang digunakan pada
bagian indikator.
 Perlu ditambahkan kegiatan pembelajaran pada kolom
hasil pengembangan indikator agar lebih memperjelas
maksud dari indikator
2 Validator 2  Perlu adanya penjelasan pada bagian-bagian indikator 4C’s
sehingga tidak rancu
 Perlu adanya perbaikan pada tata tulis
 Pada skala penskoran, disarankan pada semua kriteria
penilaian menggunakan skala 1−4.
3 Validator 3  Perlu adanya perbaikan pada tata tulis
 Pada lembar validasi, pada kriteria penilaian indiator
sesuai dengan kemampuan 4C’s diperjelas. Disebutkan
kemampuannya.
 Pada metode penelitian disarankan untuk menggunakan
analisis data menurut Hobri, yang sebelumya
menggunakan Arikunto.
4 Validator 4  Perlu ada perbaikan tata bahasa yang digunakan pada
bagian indikator.
5 Validator 5  Perlu ada perbaikan tata bahasa yang digunakan pada
bagian indikator.

Berdasarkan seluruh kegiatan tersebut, maka produk yang dihasilkan


yang telah dilakukan pada proses yaitu indikator 4C’s yang diselaraskan
pengembangan, seluruh data dan hasil dengan kurikulum 2013 mempunyai
validasi direkap dan dianalisis untuk kategori interpretasi valid. Berikut adalah
mengetahui apakah perangkat yang contoh hasil pengembangan indikator
dihasilkan telah memenuhi kriteria 4C’s yang diselaraskan dengan
kevalidan atau tidak. Berdasarkan hasil kurikulum 2013 pada mata pelajaran
analisis yang telah dilakukan, diperoleh matematika SMA/MA kelas X semester
koefisien validitas sebesar 3,86. 1.
Berdasarkan hasil koefisien validitas

Pengembangan … (Sunardi) AdMathEdu | Vol.7 No.2 | Desember 2017


Digital Repository Universitas Jember
ISSN: 2088-687X 207

Tabel 6. Contoh Hasil Pengembangan Indikator 4C’s yang Selaras dengan Kurikulum
2013
Kemamp Keterampilan P21 Indikator
uan 4C’s
Critical Menyelesaikan masalah Memecahkan masalah kontekstual yang
Thinking terkait dengan persamaan nilai mutlak
Membuat pertimbangan dan Menganalisis perbedaan antara interval
keputusan terbuka dengan interval tertutup
Menyelesaikan masalah Menentukan daerah hasil PtLSV dengan
menggunakan profram linier
Menyelesaikan masalah Menyelesaikan masalah PtLSV yang
memuat nilai mutlak
Creative Bekerja kreatif Mengembangkan ide-ide baru dalam
menemukan hubungan antara dua
himpunan penyelesaian pertidaksamaan
Implementasi berpikir kreatif Memunculkan ide-ide kreatif untuk
dsn bekerja kreatif memberi contoh penerapan PtLSV yang
memuat nilai mutlak dalam kehidupan
sehari-hari
Collabora Menerima pembagian tanggung Menyampaikan ide atau pendapat dalam
tion jawab untuk kerja kolaborasi menemukan sifat-sifat pertidaksamaan
linier kepada teman sekelompok
Bekerja secara efektif dengan Menanggapi presentasi hasil diskusi
kelompok yang berbeda kelompok lain mengenai sifat-sifat dasar
pertidaksamaan linier
Communi Mengartikulasikan pikiran dan Menggambar grafik persamaan nilai
cation ide secara efektif mutlak dengan menggunakan software
graphmatica
Memanfaatkan media dan Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
teknologi yang ada mengenai sifat-sifat dasar pertidaksamaan
linier di depan kelas

Penelitian pengembangan tersebut mengutip teori-teori dari para


indikator 4C’s yang selaras dengan ahli mengenai kemampuan berpikir kritis,
kurikulum 2013 ini belum pernah kreatif, kolaborasi, dan komunikasi. Pada
dilakukan penelitian yang sejenis penelitian ini, menggunakan
sebelumya. Telah banyak dilakukan keterampilan P21 yang kemudian di
penelitian sebelumnya mengenai reduce sesuai dengan kebutuhan
keterampilan berpikir kritis, kreatif, penyelaraan terhadap kurikulum di
kolaborasi, dan komunikasi. Penelitian Indonesia yaitu kurikuum 2013. Sesuai

AdMathEdu | Vol.7 No.2 | Desember 2017 Pengembangan … (Sunardi)


208
Digital Repository Universitas Jember
ISSN: 2088-687X

dengan Tabel 1, 2, 3, dan 4 terdapat dari peserta kolokium. Peserta kolokium


kesamaan antara keterampilan menurut merespon positif terhadap hasil
para ahli dan keterampilan menurut P21. pengembangan ini karena masih belum
Hanya terdapat sedikit perbedaan pada ada indikator yang diselaraskan dengan
keterampilan menurut P21 yaitu memiliki indikator 4C’s dan juga membantu
keterampilan yang baru untuk peserta kolokium dalam pembuatan
menghadapi abad 21 ini. rencana pembelajaran.
Dari 10 kompetensi dasar terdapat
27 indikator dari kemampuan Critical Kesimpulan
Thinking, 19 indikator kemampuan Berdasarkan hasil penelitian dan
Creative, 20 indikator kemampuan pembahasan dari penyelarasan
Colaboration, dan 19 indikator keterampilan 4 C’s terhadap kurikulum di
kemampuan Communication. Dari hasil Indonesia, dapat disimpulkan bahwa:
tersebut kemampuan Collaboration 1. Indikator yang selaras dengan
sangat sulit dikembangkan karena kurikulum 2013 pada mata pelajaran
tersekesan monoton hanya terfokus pada matematika SMA/MA kelas X
kegiatan sosial antar siswa. Kemampuan semester 1 telah layak digunakan dan
Creative menurut P21 siswa dituntut disebarluaskan setelah dilakukan
mengimplementasikan ide baru dalam beberapa revisi sesuai dengan saran
kehidupan dunia nyata, tentunya tidak dari peserta kolokium.
mudah untuk mengembangkan indikator 2. Terdapat beberapa indikator 4C’s yang
yang memenuhi kemampuan Creative ini unik dan memiliki kelebihan tersendiri
melihat dari siswa yang harus memiliki dibanding dengan kurikulum 2013
kemampuan berfikir tingkat tinggi. Tidak yaitu: pada keterampilan Critical
hanya siswa, melainkan guru juga harus Thinking adalah menentukan daerah
kreatif mengembangkan indikator hasil pertidaksamaan linier satu
sehingga dapat memunculkan kekreatifan variabel dengan menggunakan
siswa. program linier. Pada keterampilan
Hasil indikator yang selaras Creative, indikator yang dihasilkan
dengan kurikulum Indonesia yaitu adalah memunculkan ide-ide kreatif
kurikulum 2013 pada mata pelajaran untuk memberi contoh penerapan
matematika SMA/MA kelas X Semester PtLSV yang memuat nilai mutlak
1 ini telah dilakukan revisi sesuai saran dalam kehidupan sehari-hari. Indikator

Pengembangan … (Sunardi) AdMathEdu | Vol.7 No.2 | Desember 2017


Digital Repository Universitas Jember
ISSN: 2088-687X 209

yang dihasilkan pada keterampilan Jumaisyaroh, T., dan Hasratuddin.


Collaboration adalah memberi (2015). Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kritis Matematis dan
tanggapan terhadap hasil presentasi
Kemandirian Belajar Siswa SMP
kelompok lain. Pada keterampilan Melalui Pembelajaran Berbasis
Communication, indikator yang Masalah. AdMathEdu. Vol. 5 No.1.
Kemendikbud. (2016). Silabus Mata
dihasilkan adalah mempresentasikan
Pelajaran Sekolah Menengah
hasil diskusi kelompok di depan kelas. Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs). Indonesia:
Kemendikbud.
Ucapan Terimakasih
D. Kurniati and A. M. Annizar. (2017).
Penulis mengucapkan terima "The Analysis of Students’
kasih kepada Allah SWT berkat ridhonya Cognitive Problem Solving Skill in
dapat menyelesaikan artikel ini. Kedua Solving PISA Standard-Based Test
Item," Advanced Science Letters,
orang tua yang selalu memberikan vol. 23, no. 2, pp. 776-780.
dukungan dan semangat, serta kepada Michael D. Mumford, Kelsey E.
dosen pembimbing, dosen penguji, dan Medeiros, Paul J. Partlow. (2012).
Creative Thinking: Processes,
peserta kolokiumr yang telah
Strategies, and Knowlegge. The
membimbing dalam menyelesaikan Journal of Creative Behavior. Vol.
penelitian ini. 46, 30 – 47.
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan
Pustaka Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Bellanca. James. 2010. Enriched NCTM. (2000). Principles and Standards
Learning Project. Bloomington: for School Mathematics. Virginia:
Solution Tree Press. Terjemahan NCTM.
oleh Ririn Sjafriani. 2012. Proyek OECD. (2004). First Result from PISA
Pembelaaran yang Diperkaya. 2003. Paris: OECD Publishing.
Jakarta: PT Indeks Permata Puti OECD. (2004). First Result From PISA
Media. 2003. Paris: Organisation of
Chao Yu, K., Yi Lin, K., & Fen Chang, Economics and Co-operation
S. (2016). Development and Development.
validation of a mechanical critical OECD. (2007). PISA 2006 Key Result.
thinking scale for high school Paris: OECD Publishing.
student. EURASIA Journal of OECD. (2007). PISA 2006 Science
Mathematics science and Competencies for Tomorrow's
Technology education, 1361- World. Paris: Organisation for
1376. Economics Co-operation and
Fisher, Alec. 2008. Critical Thinking: An Development.
Introduction. Jakarta: Penerbit OECD. (2013). PISA 2012 Result in
Erlangga. Focus. Paris: OECD Publishing.

AdMathEdu | Vol.7 No.2 | Desember 2017 Pengembangan … (Sunardi)


210
Digital Repository Universitas Jember
ISSN: 2088-687X

OECD. (2016). Result from PISA 2015.


Paris: OECD Publishing.
OECD. (2017). The Nature of Problem
Solving Using Research to Inspire
21st Century Learning. Paris:
OECD Publishing.
Partnership for 21st Century Learning.
(2016, Agustus 6). P21. Retrieved
from P21 Web site:
http://www.p21.org.
Sunardi. (2016). Strategi Penguatan
Pengembangan 4C’s dalam
Pembelajaran Matematika.
Prosiding Seminar Nasional
Matematika (pp. 8-19). Malang:
CV. Bintang Sejahtera.
Suryani, Nunuk. 2003. Implementasi
Model Pembelajaran Kolaboratif
untuk Meningkatkan
Keterampilan Sosial Siswa.

Pengembangan … (Sunardi) AdMathEdu | Vol.7 No.2 | Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai