Anda di halaman 1dari 5

Cahayani, NN et al. (2022).

Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (2b): 534 – 538


ISSN (Print): 2502-7069; ISSN (Online): 2620-8326
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2b.546

Profil Kemampuan Numerasi Siswa Kelas III SDN 2 Kuta Tahun Pelajaran
2021/2022

Novia Nila Cahayani 1*, A. Hari Witono1, Heri Setiawan1


1
Program Studi PGSD, Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Mataram, Indonesia
*Corresponding Author: novianilacahayani35@gmail.com

Article History Abstrak: Profil adalah gambaran tentang kemampuan numerasi dasar siswa yang
Received : March 28th, 2022 mencakup kemampuan mengenal lambang bilangan dan kemampuan
Revised : April 23th, 2022 mengoperasikan operasi hitung dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Accepted : May 12th, 2022 mendeskripsikan kemampuan numerasi siswa kelas III SDN 2 Kuta. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus.
Subjek penelitian yaitu siswa dan guru kelas yang terdiri dari 11 orang. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan
wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hingga 6 siswa pada
level 3 dan sampai dengan 4 pada level 4. Sedangkan untuk kemampuan
mengoperasikan operasi hitung dasar siswa rata – rata sudah mampu
mengoperasikan operasi hitung pengurangan dan penjumlahan. Untuk operasi
hitung perkalian, siswa yang mampu mengerjakan soal perkalian sebanyak 3
orang. Namun untuk operasi hitung dasar pembagian belum ada siswa yang
mampu menjawab soal. Upaya yang dilakukan guru dalam mengajar numerasi
adalah memeberikan motivasi, menggunakan metode mengajar yang bervariasi,
memberikan evaluasi dan penggunaan media pembelajaran.

Kata Kunci: Siswa, Level, Numerasi

PENDAHULUAN itu sama. Namun, numerasi dan matematika


adalah dua hal yang berbeda. Pengetahuan
Pasal 4 Undang -Undang No 3 tentang matematika saja tidak dapat memberi orang
Sistem Perbukuan Tahun 2017, menyebutkan mempunyai keterampilan numerasi. Karena
bahwa salah satu tujuan penerapan sistem numerasi adalah kemampuan seseorang untuk
perbukuan adalah untuk mengembangkan budaya menerapkan konsep dan aturan matematika ke
literasi seluruh masyarakat Indonesia. Menurut dalam kehidupan nyata.
Tim GLN (2017), terdapat enam keterampilan Numerasi dapat dengan mudah
dasar literasi yaitu: literasi numerasi, literasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk
sains, literasi keuangan, literasi digital, dan menerapkan konsep bilangan dan operasi hiung
literasi budaya dan kewargaan. Salah satu dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah
keterampilan literasi dasar yang paling penting dan masyarakat. Seperti dikutip dari Kementerian
untuk dikuasai adalah literasi numerasi. Pendidikan dan Kebudayaan (2017: 2), ketika
Menurut Kementerian Pendidikan dan menguasai berhitung, maka kita akan menjadi
Kebudayaan (2021), numerasi adalah fitur yang peka terhadap hubungan antara berhitung dan
menerapkan operasi hitung dan keterampilan kehidupan sehari-hari. Jika kepekaan ini bisa kita
dalam kehidupan sehari-hari.Menurut Ekowati manfaatkan, maka kita akan menjadi negara yang
(2019) kemampuan numerasi adalah kuat karena mampu bersaing dengan negara lain
kemampuan, kepercayaan diri, dan kemauan dalam hal konservasi dan pengelolaan sumber
untuk bekerja pada informasi kuantitatif atau daya alam dan sumber daya manusia.
spasial untuk membuat keputusan yang tepat Kecakapan dalam hal numerasi dapat
dalam semua aspek kehidupan sehari-hari. memberikan manfaat dalam melakukan kegiatan
Keterampilan numerasi diperlukan di sehari – hari. Mungkin sebagian orang sudah
semua bidang kehidupan. Seperti, ketika paham tentang konsep matematika, namun
berbelanja, meminjam uang, melakukan transaksi banyak diantara mereka yang tidak mampu
pembayaran dan masih banyak lagi dan mengaplikasikan konsep tersebut. Oleh karena
semuanya membutuhkan kemampuan numerasi. itu, numerasi dan matematika berkaitan satu
Berbicara tentang numerasi, banyak yang sama lain.
memaknai numerasi dan pelajaran Matematika

534
Cahayani, NN et al. (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (2b): 534 – 538
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2b.546

Berdasarkan hasil uji PISA (2015) dan perlu belajar dengan menggunakan alat bantu ajar
TIMSS (2016), dua organisasi Organization for atau media pembelajaran, baik yang konkrit
Economic Co-operation and Development maupun visual. Hal ini penting untuk
(OECD). Hasil tes matematika yang dilakukan menguatkan pemahaman siswa.
oleh PISA sangat berbeda antara Vietnam dan INOVASI NTB bekerja sama dengan
Indonesia. Vietnam mendapat skor 495 (skor FKIP Universitas Mataram untuk meningkatkan
rata-rata 490), sedangkan Indonesia mencetak keterampilan membaca dan menghitung siswa di
387 dan 395, dengan skor rata-rata 500. Skor Kabupaten Lombok Tengah dengan menerapkan
tertinggi dicapai Singapura dengan skor 618 progam Semua Anak Cerdas di 4 Kecamatan
(Han, Santoso & et al., 2017: 1) . Hasil ini yang terdiri dari 33 sekolah termasuk SDN 2
menunjukkan bahwa siswa Indonesia masih Kuta yang terletak di desa Kuta, kecamatan Pujut
memiliki tingkat numerasi yang rendah. kabupaten Lombok Tengah.
Nusa Tenggara Barat menduduki
peringkat 30 dari 33 negara bagian berdasarkan METODE
hasil Lembaga Penelitian Smeru (2016) yang
diterbitkan oleh AKSI. Hal ini menunjukkan Jenis studi yang digunakan dalam
bahwa kemampuan numerasi siswa di Nusa penelitian ini menggunakan desain penelitian
Tenggara Barat masih sangat rendah (Maulyda et kualitatif dengan menggunakan metodologi studi
al, 2021). Salah satu alat yang dapat digunakan kasus. Studi kasus atau “study case” adalah
guru untuk meningkatkan pembelajaran numerasi bagian dari metode kualitatif yang bertujuan
mereka adalah pendekatan Semua Anak Cerdas menyelidiki suatu kasus tertentu secara lebih
(SAC). Pendekatan SAC merupakan pendekatan rinci dengan melibatkan kumpulan berbagai
pembelajaran yang dikembangkan oleh tim sumber. Menurut Sugiyono (2016: 17), metode
INOVASI NTB sebagai lembaga yang studi kasus adalah melakukan studi rinci tentang
menangani pendidikan anak usia dini di program, peristiwa, proses, dan kegiatan untuk
Indonesia. Pada tahun 2021, INOVASI NTB satu orang atau lebih. Informan dalam penelitian
meluncurkan Program Anak CERDAS yang ini adalah guru dan siswa kelas III SDN 2 Kuta
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan Kecamatan Pujut. Metode pengumpulan data
membaca dan menghitung siswa sebagai fokus dalam penelitian ini menggunakan tes dan
kegiatan mahasiswa. wawancara. Dalam penelitian ini, analisis data
Menurut Maulyda, et al (2021) salah satu kualitatif merupakan upaya yang
alat yang dapat digunakan guru dalam proses berkesinambungan dan berulang. Dalam analisis
pembelajaran numerasi adalah pendekatan data kualitatif dengan model interaktif ini terdiri
Semua Anak Cerdas (SAC). Pendekatan SAC dari tiga hal yaitu : (1) reduksi data, (2) penyajian
adalah pendekatan pembelajaran yang data, dan (3) penarikan kesimpulan atau
dikembangkan oleh tim INOVASI NTB sebagai verifikasi.
lembaga yang menangani pendidikan anak usia
dini di Indonesia. Pendekatan ini sangat berbeda HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan paradigma pembelajaran Indonesia,
dimana siswa selalu dikelompokkan berdasarkan Indikator yang dibahas dalam penelitian
usia (kelas I, II, III, dst). Sedangakan SAC ini, ini adalah profil kemampun numerasi siswa dan
akan mengelompokkan siswa bukan berdasarkan upaya guru dalam mengajarkan pembelajaran
usia namun berdasarkan level kemampuanya. numerasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Terdapat beberapa level dalam pembelajaran mendeskripsikan profil numerasi siswa kelas III
numerasi siswa yaitu level pemula, level 1, level SDN 2 Kuta. Numerasi dasar siwa yang diukur
2, level 3 dan level 4. Pada level pemula, siswa dalam penelitian ini meliputi kemampuan siswa
perlu dapat menghitung sebelum mengurutkan mengenal lambang bilangan ribuan, ratusan,
atau dikenalkan lambang bilangan. Pada level 1 – puluhan, satuan dan operasi hitung dasar.
4, siswa perlu menguasai konsep penjumlahan Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Kuta pada
dan pengurangan sebelum belajar konsep siswa kelas III.
perkalian dan pembagian. Pada level 1, topic Pada penelitian ini peneliti akan
hanya melibatkan bilangan 1 – 20. Sedangkan di melakukan pengelompokan numerasi menjadi
level 2, 3, 4 dapat melibatkan bilangan lebih beberapa level kemampuan yaitu level pemula,
tinggi sesuai perkembangan siswa. Setiap siswa level satu, level dua, level tiga dan level empat.

535
Cahayani, NN et al. (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (2b): 534 – 538
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2b.546

Pengelompokan ini dikembangkan dari model dasar. Untuk mengetahui profil kemampuan
pembelajaran TaRL (Teahing at the Right Level). numerasi siswa diperoleh dengan melakukan tes
Pengelompokkan ini sangat berbeda dengan numerasi dengan menggunakan instrument tes
paradigma pembelajaran biasanya. Siswa bukan oleh program SAC yang digagas oleh INOVASI.
lagi dikelompokkan berdasarkan usia maupun Adapun hasil yang diperoleh setelah
kelas melainkan berdasarkan level melakukan tes untuk mengetahui kemampuan
kemampuannya. Pengelompokkan menggunakan numerasi siswa kelas III SDN 2 Kuta terdapat 4
level kemampuan ini merupakan satu program siswa berada pada level tiga dan 6 siswa berada
dari Inovasi untuk Anak Sekolah Indnesia (The pada level empat. Berdasarkan hasil tersebut,
Innovation for Indonesia’s School Children, maka dapat disimpulkan kemampuan numerasi
INOVASI) yaitu pendekatan Semua Anak Cakap siswa kelas III SDN 2 Kuta dengan menggunakan
Literasi dan Numerasi Dasar (CERDAS) yang pengelompokan level sebagai berikut:
bertujuan untuk meningkatkan kecakapan siswa
dalam bidang literasi dan numerasi dasar (TIM Level Tiga
Inovasi (SAC), 2021). Pada level ini siswa sudah mampu
Berdasarkan hasil tes yang di dukung oleh mengenal dan membaca bilangan tiga digit yaitu
data dan hasil wawancara bersama guru wali bilangan ratusan. Ada 4 siswa yang termasuk
kelas dan peserta didik kelas III yang peneliti dalam level ini. Pada level ini siswa sudah
lakukan pada tanggal 21 Maret sampai 26 Maret mampu mengingat yaitu jika ada bilangan yang
2022 berupa hasil tes kemampuan numerasi dan terdiri dari tiga angka, maka angka pertama
upaya guru dalam mengajarkan pembelajaran bernilai ratusan, angka kedua bernilai puluhan,
numerasi . Paparan data ini sesuai dengan tujuan dan angka ketiga bernilai satuan.
penelitian untuk mengetahui gambaran
kemampuan numerasi dan upaya guru. Dalam hal Level Empat
ini, peneliti membagi menjadi dua bagian yaitu Level empat adalah level dimana siswa
profil kemampuan numerasi siswa dan upaya sudah mampu membaca bilangan empat digit
guru dalam mengajarkan pembelajaran numerasi. yaitu ribuan. Ada 6 siswa yang berada pada level
ini. Pada level ini siswa sudah mampu mengingat
Profil Kemampuan Numerasi Siswa yaitu jika ada bilangan yang terdiri dari empat
Profil adalah gambaran tentang angka, maka angka pertama bernilai ribuan,
kemampuan numerasi dasar siswa yang amgka kedua bernilai ratusan, angka ketiga
mencakup kemampuan mengenal lambang bilang bernilai puluhan dan angka keempat bernilai
dan kemampuan mengoperasikan operasi hitung satuan.

Tabel 1. Hasil Tes Kemampuan Numerasi Siswa

No Subjek Pemula Level 1 Level 2 Level 3 Level 4


1. Subjek 1 √
2. Subjek 2 √
3. Subjek 3 √
4. Subjek 4 √
5. Subjek 5 √
6. Subjek 6 √
7. Subjek 7 √
8. Subjek 8 √
9. Subjek 9 √
10. Subjek 10 √

Adapun hasil yang diperoleh setelah kemampuan numerasi siswa kelas III SDN 2
melakukan tes dan wawancara untuk soal operasi Kuta sebagai berikut.
hitung untuk memperoleh informasi mengenai

536
Cahayani, NN et al. (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (2b): 534 – 538
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2b.546

Gambar 1. Hasil Tes Operasi Hitung

Pengurangan Penjumlahan
Pengurangan adalah mengurangi suatu Penjumlahan adalah penambahan suatu
nominal atau angka dari bentuk semula. Terdapat nominal dari bentuk semula. Ada 1 orang siswa
3 siswa yang berada pada tahap operasi hitung yang masih keliru dalam materi operasi hitung
pengurangan. Mereka rata – rata belum penjumlahan dikarenakan belum memahami
memahami materi pengurangan dengan baik teknik menyimpan. Untuk operasi hitung
terutama teknik meminjam. penjumlahan sebagian besar siswa sudah
mengerti.

Gambar 2. Hasil Tes Operasi Hitung

Perkalian dalam mengajarkan pembelajaran numerasi,


Perkalian adalah penjumlahan berulang- yaitu:
ulang. Pada tahap ini ada 3 orang siswa yang Motivasi merupakan usaha seorang guru
mampu menjawab soal operasi hitung perkalian. untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Cara
Sebagian besar siswa belum memahami materi guru memotivasi siswanya adalah dengan
operasi hitung tentang perkalian. memberikan pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan. Guru juga memberikan masukan
Pembagian positif kepada siswa untuk memotivasi mereka
Pembagian adalah menyederhanakan agar tetap semangat belajar.
bilangan dengan bilangan tertentu. Pada tahap Variasi mengajar merupakan salah satu
operasi hitung pembagian belum ada siswa yang upaya guru untuk mengatasi kebosanan siswa.
mampu menjawab soal mengenai materi Variasi pengajaran digunakan agar siswa tidak
pembagian. Mungkin materi ini dirasa sulit bagi bosan saat belajar.
siswa. Latihan yang cukup dan berulang
merupakan upaya guru untuk melatih
Upaya Guru dalam Melaksanakan kemampuan numerasi siswa dan mengukur
Pembelajaran Numerasi tingkat kemampuan numerasi siswa. Guru selalu
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru memberikan latihan pada setiap pertemuan.
kelas III SDN 2 Kuta, maka diperoleh upaya guru

537
Cahayani, NN et al. (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (2b): 534 – 538
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2b.546

Menggunakan media. Dengan media, Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah


pertanyaannya beragam dan menyenangkan. Dasar, 3(1), 93-103.
Penggunaan media pembelajaran merupakan Han, W., & Santoso, D. (2017). Materi
upaya guru untuk membantu siswa yang Pendukung Literasi Numerasi. Jakarta:
kesulitan memahami pembelajaran. Media yang Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
disediakan juga sangat menarik dan akan Kemendikbud. (2017). Konsep Literasi
menambah semangat siswa. Media ini juga Numeracy (Berhitung) dalam Kurikulum
digunakan dalam untuk membantu siswa untuk 2013. KEMENDIKBUD:Jakarta
memahami konsep abstrak, dan guru Kemendikbud. (2019). Numerasi Dasar:
menggunakan objek dunia nyata secara langsung Fondasi Masa Depan Siswa.
untuk membantu siswa memahami. KEMENDIKBUD:Jakarta
Kemendikbud. (2021). Modul Literasi Numerasi
KESIMPULAN di Sekolah Dasar.
KEMENDIKBUD:Jakarta
Berdasarkan penelitian tentang profil Maulyda, M. A., Affandi, L. H., Rosyidah, A. N.
kemampuan numerasi siswa kelas III SDN 2 K., Oktaviyanti, I., Erfan, M., & Hamdani,
Kuta Tahun Pelajaran 2021/20211 dapat I. (2021). Profil Wawasan Guru Sekolah
diketahui bahwa ada hingga 6 siswa pada level 3 Dasar Dalam Pembelajaran Numerasi
dan sampai dengan 4 pada level 4. Sedangkan Berbasis Level Kemampuan Siswa. JPMI
untuk kemampuan mengoperasikan operasi (Jurnal Pembelajaran Matematika
hitung dasar siswa rata – rata sudah mampu Inovatif), 4(3), 619-630. DOI
mengoperasikan operasi hitung pengurangan dan 10.22460/jpmi.v4i3.619-630
penjumlahan. Untuk operasi hitung perkalian, Setiawan, H., & Dafik, N. D. S. L. (2014). Soal
siswa yang mampu mengerjakan soal perkalian matematika dalam PISA kaitannya
sebanyak 3 orang. Namun untuk operasi hitung dengan literasi matematika dan
dasar pembagian belum ada siswa yang mampu keterampilan berpikir tingkat tinggi. In
menjawab soal. Upaya yang dilakukan guru Prosiding Seminar Nasional Matematika,
dalam mengajar numerasi adalah memeberikan Universitas Jember.
motivasi, menggunakan metode mengajar yang Sugiyono (2016). Metode Penelitian Kuantitatif,
bervariasi, memberikan evaluasi dan penggunaan Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
media pembelajaran. Bandung.

UCAPAN TERIMA KASIH

Peneliti berterima kasih kepada dosen


pembiming, kepala sekolah, guru, dan siswa
kelas tiga yang telah berpartisipasi dalam
menyelesaikan penelitian ini. Peneliti berharap
hasil penelitian ini bermanfaat untuk penelitian
selanjutnya.

REFERENSI

Anggriani, S., Zulkardi, Z., & Putri, R. I. I.


(2020). Kemampuan Numerasi Siswa
Kelas VII dalam Menyelesaikan Soal Tipe
HOTS pada Materi Operasi Hitung
Bilangan Bulat (Doctoral dissertation,
Sriwijaya University).
Ekowati, D. W., Astuti, Y. P., Utami, I. W. P.,
Mukhlishina, I., & Suwandayani, B. I.
(2019). Literasi Numerasi di SD
Muhammadiyah. ELSE (Elementary
School Education Journal): Jurnal

538

Anda mungkin juga menyukai