Anda di halaman 1dari 10

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

THINK TALK WRITE PADA MATERI BESARAN SUDUT DI


KELAS IV DI SD NEGERI MASIGIT

Nindya Alvionika
S1-PGSD, FKIP, Universitas Terbuka

E-mail : nindyaalvionika@ecampus.ut.ac.id

Abstrak

Tujuan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dalam menentukan besar sudut dengan menggunakan metode Think Talk Write
kelas IV di SD Negeri Masigit Kecamatan Kasemen Kota Serang Provinsi Banten
pada Semester II Tahun Pelajaran 2022/2023. Metode pengumpulan data dengan
observasi, wawancara, dan metode dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa, Pembelajaran Matematika tentang besaran sudut dengan penerapan metode
Think Talk Write sangat membantu anak untuk menyelesaikan soal mengenai
pelajaran besaran sudut dengan cepat, mudah dan benar. Pada pembelajaran
Matematika pada materi Besaran sudut penerapan metode Think Talk Write bagi
kelas IV di SD Negeri Masigit, masih mengalami beberapa masalah yang
berpengaruh pada pemahaman siswa terhadap materi ini. Pada penelitian ini yang
dimaksud metode Think Talk Write merupakan model pembelajaran kooperatif
yang dimulai dari alur berfikir (Think), melalui kegiatan membaca, berbicara (Talk)
melalui kegiatan diskusi, bertukar pendapat, presentasi, dan menulis (Write)
melalui kegiatan hasil diskusi nya. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
bahwa dengan penerapan metode Think Talk Write dapat meningkatkan kemampuan
mengukur siswa dalam pembelajaran matematika materi besaran sudut Kelas IV di
SD Negeri Masigit.

Kata Kunci: besaran sudut, matematika, kemampuan mengukur siswa, metode think talk write.

PENDAHULUAN

Perkembangan yang maju dalam dunia pendidikan membawa dampak perubahan


diberbagai aspek kehidupan. Terselenggaranya pendidikan efektif dan efisien pada
perkembangan pendidikan dipengaruhi oleh suasana yang kondusif dan diciptakan oleh
semua komponen pendidikan untuk berperan aktif dalam mengantar peserta didik agar
tercapai tujuan yang diharapkan. Sebagaimana pasal 3 Undang-Undang N0 20 Tahun
2003 tentang tujuan pendidikan nasional yang berbunyi “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Salah satu pihak yang berperan penting dalam pengembangan potensi peserta
didik adalah guru. Guru sebagai pendidik memiliki andil dalam mendukung
keberhasilan tujuan pendidikan nasional, diantaranya yaitu melakukan pembelajaran
dengan professional.
Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang penting.
Nana Sudjana (1989 : 22) menyatakan, “Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh
siswa dalam mencapai tujuan pengajaran”. Perubahan yang terjadi dalam proses belajar
adalah berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari,
atau dengan kata lain bukan kebetulan. Dimyati dan Mudjiono (2006:26) menyatakan,
“Belajar merupakan kegiatan peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik menjadi lebih baik”. Selanjutnya Muhibbin Syah (2002: 113) menyatakan,
“Belajar pada asasnya ialah tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan
menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”.
Dalam proses pembelajaran, terdapat beberapa mata pelajaran yang harus
dipelajari oleh siswa, diantaranya adalah mata pelajaran matematika. Berdasarkan hasil
ulangan harian yang dilakukan di Kelas IV SDN Masigit Kecamatan Kasemen,
diperoleh bahwa hasil belajar siswa dalam menentukan besar sudut rendah, sebagian
besar di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68.
Peran mata pelajaran matematika sangat penting dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Mata pelajaran matematika juga berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan menghitung ataupun mengukur dengan menggunakan
rumus-rumus yang ada. Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia tidak pernah
lepas dari matematika, namun dalam pandangan peserta didik matematika dianggap
sebagai mata pelajaran yang membosankan dan menakutkan. Adapun faktor yang
menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah: a) pembelajaran yang berlangsung
cenderung monoton dan membosankan, b) siswa menganggap bahwa matematika
adalah materi yang sulit, c) guru tidak kreatif dalam menggunakan media ajar, dan d)
guru tidak menerapkan metode pembelajaran supaya lebih efektif.
Salah satu penyebab dari permasalahan di atas adalah kurangnya penerapan
metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, untuk mengatasi
permasalahan tersebut dibutuhkan tindakan tepat dalam penggunaan metode ajar agar
dapat menstimulus minat belajar siswa. Adapun tindakan yang dilakukan guru yaitu
penerapan metode Think Talk Write dalam menentukan besar sudut dengan
menggunakan busur derajat.
Penggunaan metode ini telah memberi dampak positif bagi keberlangsungan
proses pembelajaran di kelas, yaitu adanya keterlibatan siswa secara aktif dan
meningkatnya hasil belajar siswa secara keseluruhan. Dengan demikian, dalam
penelitian ini penulis mengambil sebuah judul “Meningkatkan hasil belajar siswa
melalui metode Think Talk Write dalam menentukan besar sudut di kelas IV SD Negeri
Masigit Kecamatan Kasemen”.

METODE
Dilihat dari jenisnya penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan
menggunakan data tentang hasil belajar matematika besaran sudut dengan melalui 2 siklus,
siklus pertama dan siklus kedua, dikumpulkan melalui teknik tes. Sedangkan alat pengumpul
data adalah berupa butir soal. Dianalisis menggunakan teknik deskriptif komparatif dilanjutkan
komparatif.
Penelitian ini berlangsung di SD Negeri Masigit Kecamatan Kasemen Kota Serang
Provinsi Banten dilaksanakan selama dua minggu, yaitu pada tanggal 15 – 27 Mei 2023,
Terdapat tiga data tentang kemampuan siswa mengerjakan matematika besaran sudut. Dinalisis
menggunakan teknik deskriptif komparatif dilanjutkan komparatif. Diskriptif komparatif yaitu
membandingkan secara deskripsi data tentang kemampuan siswa mengerjakan matematika
besaran sudut pada kondisi awal dengan data tentang kemampuan siswa mengerjakan
matematika besaran sudut pada pra siklus pertama tanpa metode Think Talk Write dan siklus
pertama dan kedua dengan penerapan metode Think Talk Write. Membandingkan data tentang
kemampuan siswa mengerjakan matematika besaran sudut pada pra siklus, siklus pertama
dengan data tentang kemampuan siswa mengerjakan matematika besaran sudut pada siklus
kedua dan membandingkan data tentang kemampuan siswa mengerjakan matematika besaran
sudut pada kondisi awal dengan data kemampuan siswa mengerjakan matematika besaran
sudut pada kondisi akhir. Dalam hal membandingkan data, meskipun yang dipakai hanya
kondisi awal dan akhir, kondisi pada siklus pertama dan kedua perlu untuk mengetahui proses.
PEMBAHASAN
Busur Derajat
Busur derajat (Bahasa Inggris: protractor) adalah sebuah alat yang bisa digunakan untuk
mengukur dan membentuk sudut. Busur derajat sederhana biasanya berupa cakram separuh dan
alat ini sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu dalam ilmu geometri.
Busur derajat digunakan untuk membagi sebuah sudut menjadi sama besar. Busur
derajat pada umumnya terbuat dari plastik atau mika bening serta dilengkapi dengan garis-garis
pembagi mulai dari sudut 0 sampai dengan 180, namun ada pula yang dimulai dari sudut 0
sampai dengan 360.
Untuk mengukur besar sudut menggunakan busur derajat, perhatikan langkah-langkah berikut:
1. Tempatkan pusat busur derajat pada titik sudut yang akan diukur.
2. Tempatkan salah satu kaki sudutnya pada 0°.
3. Bacalah angka pada busur derajat yang dilalui oleh kaki sudut yang lain. Angka inilah yang
merupakan besar sudut itu.

Metode Think Talk Write


Pada penggunaan strategi Think Talk Write ada tiga tahapan yang dilaksanakan yaitu
tahapan think (berfikir) dimana siswa berfikir dan membuat catatan kecil mengenai
kemungkinan jawaban dari soal yang diberikan secara individu, kemudian tahapan talk
(berbicara) siswa berkelompok untuk membahas catatan kecil yang telah dibuat serta tahapan
write (menulis) yaitu setiap kelompok menuliskan hasil diskusi di lembar kerja kelompok
(LKK). Adanya strategi Think Talk Write ini dapat membantu peserta didik dalam
mengembangkan pemahaman terhadap pembelajaran, selain itu strategi think talk write ini
dalam pelaksanaanya menggunakan diskusi kelompok, sehingga peserta didik yang tidak
paham dan tidak berani bertanya dengan guru dapat bertanya kepada teman 1 kelompok nya
yang lebih paham. Dengan menggunakan strategi think talk write ini pembelajaran berpusat
pada peserta didik selain itu juga membuat keadaan peserta didik menyenangkan dan asik
dengan pembelajaran.
Metode Think Talk Write dikembangkan penulis di kelas IV SD Negeri Masigit
Kecamatan Kasemen Kota Serang Provinsi Banten, sebagai cara alternatif untuk membantu
mempermudah peserta didik. mengerjakan soal-soal besaran sudut.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran
Rancangan Pembelajaran
Rancangan pembelajaran terdiri dari dua skenario, yaitu rancangan pembelajaran
dengan materi menentukan besaran sudut dengan metode sesuai dengan konsep yang ada pada
buku pegangan peserta didik, dan yaitu buku Senang Belajar Matematika Kelas IV
(Kemendikbud: 2018) dan buku pegangan guru sebagai kontrol, dengan menggunakan RPP,
dilaksanakan pada kegiatan inti tatap muka. Kemudian rancangan pembelajaran (hasil refleksi)
dengan materi yang sama yaitu “Menghitung besaran sudut” dengan metode Think Talk Write,
yang dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran remedial.
Alokasi waktu dari dua skenario pembelajaran adalah, disesuaikan dengan silabus dan
program semester yang telah dibuat penulis diawal tahun pelajaran. Dimana untuk KD 3.12
“Menjelaskan dan menentukan ukuran sudut pada bangun datar dalam satuan baku dengan
menggunakan busur derajat”, masing- masing 2 x 40 menit (1 TM).
Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merujuk pada Standar Proses (Permendiknas Nomor 41
Tahun 2007), yaitu meliputi:
1) Kegiatan pendahuluan, yaitu merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang bertujuan membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta
didik untuk aktif dalam proses pembelajaran.
2) Kegiatan inti, yaitu merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisifatif aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan
kemandirian sesuai bakat minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan ini melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
3) Kegiatan penutup, yaitu kegiatan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat
dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian, refleksi, umpan balik, dan
tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas terstruktur (TT) maupun kegiatan
mandiri tak terstruktur (KMTT).
Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan Inti TM
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Menyiapkan psikis dan fisik peserta didik
2) Mengajukan pertanyaan yang terkait dengan pengetahuan sebelumnya yaitu Besaran
Sudut. Dengan materi yang akan dicapai yaitu menentukan besaran sudut.
3) Menjelaskan KD dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai;
Tujuan Pembelajaran:
1) Melalui pembelajaran,siswa dapat membuat gambar bangun datar berdasarkan besar sudut
yang telah ditentukan menggunakan busur derajat dengan teliti.
2) Melalui pembelajaran, siswa dapat mengukur besar sudut lingkaran menggunakan busur
derajat dengan teliti.
3) Melalui pembelajaran,siswa dapat mengukur besar sudut persegi menggunakan busur
derajat dengan teliti.
4) Melalui pembelajaran, siswa dapat mengukur besar sudut persegi panjang menggunakan
busur derajat dengan teliti.
5) Melalui pembelajaran,siswa dapat mengukur besar sudut jajar genjang menggunakan busur
derajat dengan teliti
b. Kegiatan Inti
Guru menjelaskan konsep menentukan besaran sudut, mengacu pada buku sumber yaitu
buku pegangan peserta didik.
1) Think
Siswa dapat berfikir dan membuat catatan kecil mengenai kemungkinan jawaban
dari soal yang diberikan oleh guru nya dan dijawab secara individu.
2) Elaborasi
Peserta didik dibagi dalam empat kelompok sesuai barisan duduknya. Diharapkan
dengan berkelompok dapat terjadi saling interaksi memberi masukan sehingga dapat
menemukan jawab. Dari 15 menit waktu yang disediakan ternyata dari masing-masing
kelompok ada yang cepat menjawab, ada pula yang masih kebingungan. Siswa berdiskusi
dibawah bimbingan guru bagaimana cara mengukur sudut menggunakan busur derajat.
peserta didik dibagi dalam empat sesuai barisan duduknya. Diharapkan dengan
berkelompok dapat terjadi saling interaksi memberi masukan sehingga dapat menemukan
jawab. Dari 15 menit waktu yang disediakan ternyata dari masing-masing kelompok ada
yang cepat menjawab, ada pula yang masih kebingungan.
3) Konfirmasi
Untuk mereview kemampuan peserta didik terhadap penguasaan materi
pembelajaran yaitu besaran sudutt, penulis memberikan penguatan konsep dan
memotivasi peserta didik bahwa perlu mencari cara-cara lain yang lebih mudah dalam
menentukan besaran sudut.
c. Kegiatan Penutup
Sebagai kegiatan penutup penulis mengadakan penilaian, untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan dan penguasaan materi peserta didik terhadap menentukan besaran
sudut. Jumlah soal 10 nomor dengan alokasi waktu 1x40 menit (soal dan kisi-kisi
terlampir). Dimana apabila nilai yang dicapai peserta didik masih berada di bawah KKM,
akan diadakan remidial (KKM Matematika = 70).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil pembelajaran adalah hasil pengamatan penulis selama proses kegiatan
pembelajaran, yaitu pada kegiatan inti tatap muka. Pada kegiatan inti tatap muka (TM), terjadi
interaksi saling bertanya antar peserta didik untuk mendapatkan jawaban dari materi besaran
sudut. Peserta didik lebih cenderung melakukan cara coba-coba atau cara dari buku paket
peserta didik, sehingga membutuhkan waktu cukup lama dalam menyelesaikannya dan
banyak yang tidak mendapat hasil yang benar. Pada kegiatan belajar kelompok, banyak
peserta didik dalam anggota kelompok belajar terkesan pasif, tidak tahu apa yang harus dia
kerjakan, hanya mampu melihat dan memperhatikan fasilitator kelompok mengerjakan soal-
soal yang ternyata membutuhkan waktu cukup lama, karena mengandalkan cara coba-coba.
Tabel 1.
Rekapitulasi Pengamatan Proses pada Kegiatan Inti Tatap Muka
No Proses Yang Diamati Tingkat Ketercapaian

1 Eksplorasi;
 Respon pesertadidik untukmenjawab pertanyaan kuis 10 %
dalam waktu tidak lebih dari 5 menit tiap soal
 Ketepatan menjawab soal kuis dengan benar dalam 40 %
alokasi waktutidak lebih dari 3 menit tiap soal
2 Elaborasi;
 Keaktifan peserta didikdalam anggota kelompok Kurang Aktif
 Ketepatan kelompok dalam mempresentasikan dengan benar
soal-soal LKS dengan alokasi waktu tidak lebihdari 5 menit 60 %
tiap soal

Evaluasi Keberhasilan Pembelajaran


Sebagai tolok ukur keberhasilan dari masing-masing kegiatan pembelajaran
dapat dilihat dari hasil rekapitulasi analisis ulangan (tes) pada kegiatan akhir
pembelajaran.
Tabel 2.
Rekapitulasi Hasil Analisis Ulangan Harian pada Kegiatan Inti Tatap Muka
KKM 70
Jumlah Peserta Ujian 23 orang
Jumlah Yang Tuntas 18 orang
Jumlah Yang Belum Tuntas 5 orang
Rata-rata 60
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 0
Di Atas Rata-rata 6 orang
Di Bawah Rata-rata 5 orang

Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil analisis ulangan harian dari masing-masing


pelaksanaan pembelajaran, ternyata terdapat peningkatan pada ketuntasan belajar peserta didik
terhadap materi “Menghitung akar pangkat tiga bilangan bulat (kubik)“. Dilihat dari hasil tes
formatif dai 23 siswa yang memperoleh nilai kurang dari 65 ada 5 siswa (22%). Siswa yang
memperoleh nilai 60 keatas 18 siswa (78%) pada kegiatan pembelajaran inti tatap muka
dengan menggunakan RPP.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian tindakan kelas yang telah penulis lakukan, dapat
disimpulkan bahwa :
1) Metode Think Talk Write dapat meningkatkan prestasi peserta didik dalam menentukan
besaran sudut dengan cepat dan benar.
2) Metode Think Talk Write dapat membantu peserta didik dalam menyelesaikan materi-
materi matematika berikutnya ataupun masalah sehari-hari yang berhubungan dengan
materi menentukan besaran sudut.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti, Metode Think Talk
Write dapat meningkatkan kemampuan mengukur siswa pada materi pokok besaran sudut bagi
siswa Kelas IV SD Negeri Masigit Kecamatan Kasemen Kota Serang Provinsi Banten pada
Semester II Tahun Pelajaran 2022/2023.
Saran
Penerapan metode Think Talk Write untuk meningkatkan kemampuan mengukur siswa
pada mata pelajaran Matematika materi pokok besaran sudut di kelas 5 memang efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dan
dikembangkan, yaitu:

1. Dalam melaksanakan pembelajaran berikan selalu penghargaan terhadap siswa yang


memperoleh hasil yang baik untuk memotivasi siswa lain agar bersaing positif dalam
pembelajaran.

2. Penerapan metode Think Talk Write n untuk meningkatkan kemampuan siswa pada mata
pelajaran Matematika materi pokok besaran sudut di kelas IV diharapkan mampu menjadi
salah satu inovasi bagi guru kegiatan pembelajaran khususnya dalam meningkatkan hasil
belajar peserta didik.

Daftar Pustaka
Murdianto, Mahatma. (2011). Pengembangan Alat Peraga Matematika Untuk Meningkatkan
Minat Dan Motivasi Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar. SARAHWITA: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 118-138.
Supriatiningsih, Nendah. (2018). Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa tentang
Pengukuran Sudut melalui Demonstrasi, Media Gambar dan Pemberian Tugas
Bermakna. JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika), 3(2), 177.
Isran Rasyid Karo-Karo, Rohani Rohani. (2018). Manfaat Media Dalam Pembelajaran, 91-96.
Nurdila Rizka. (2016). Kendala Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Matematika Materi
Bangun Datar Dan Pengukuran Sudut Dikelas Iv Sd Negeri Kajhu Aceh Besar. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa, 91-96.
Margiati, Dra K Y; Si, M; Siti, Hj; Pd, Halidjah M. (2018). Pengaruh Strategi Think Talk Write
Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas Iv Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Khatulistiwa.
Isrokátun, Rosmala Amelia. (2018). Model-Model Pembelajaran Matematika. Jakarta:PT.
Bumi Aksara.
Rifa’i , Ahmad Yasir, dkk. 28 Cara Senang Belajar Matematika. Kabupaten Magelang:Pustaka
Rumah C1nta.
Purnomosidi, dkk. (2018) Senang Belajar Matematika Kelas V SD. Jakarta:Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Muslih, Drs. Moh., dkk. (2021). Inovasi Pendidikan dan Praktik Pembelajaran Kreatif.
Pekalongan:PT.Nasya Expanding Management.
Sunar, S.Ag, dkk. (2022). Bunga Rampai Pendidikan Kumpulan Tulisan tentang Strategi dan
Evaluasi Pendidikan. Pekalongan:PT.Nasya Expanding Management.

Anda mungkin juga menyukai