The Effectiveness of the PBL model with an Open-ended Approach to the Achievement of
Ability Creative Thinking Mathematical and Mathematical Disposition of Students
Keefektifan Model PBL dengan Pendekatan Open-ended pada Pencapaian Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis dan Disposisi Matematis Siswa
Abstract
The purpose of this research were to analyze the effectiveness of PBL model with open-ended approach
on the achievement of ability creative thinking mathematical and mathematical disposition of students
on class VII in rectangular material. The population this research is the students of class VII MTs
Negeri Mranggen years 2016/2017. The student are 339 students. With using simple random
sampling. Selected two groups of sample class VII C as experimental class and class VII A as control
class. Data collecting methods used are tests, questionnaires and observations. Analysis of the test of
ability creative thimking mathematical using t test and proportion test. This conclusion is the learning
of PBL model with an open-ended approach effective on the achievement of ability creative thinking
mathematical and mathematical disposition of class VII students of rectangular material.
2
Unnes Journal of Mathematics Education Vol 6 No 2 2017
3
F. M. Ulfa et al., Keefektifan Model PBL ...
4
Unnes Journal of Mathematics Education Vol 6 No 2 2017
bahwa hasil kemampuan berpikir kreatif matematis mengerjakan tugas-tugas matematika; (4) memiliki
siswa sesuai dengan pembagian kelompok rasa ingin tahu dalam bermatematika; (5)
berdasarkan kemampuan awal. melakukan refleksi atas cara berpikir; (6)
menghargai aplikasi matematika; dan (7)
mengapresiasi peranan matematika
Berdasarkan hasil angket skala disposisi
matematis diperoleh bahwa rata-rata skor disposisi
matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
berturut-turut adalah 73,27 dan 68,40. Berdasarkan
hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata
diperoleh t hitung = 2,35. Untuk taraf signifikan
()=5% dan dk=41+42- 2=81 sehingga diperoleh
t tabel = 1,67. Karena t hitung t tabel maka H0
ditolak, artinya tingkat disposisi matematis siswa
pada kelas eksperimen lebih baik daripada tingkat
Gambar 4.1 Kemampuan Berpikir Kreatif disposisi matematis siswa pada kelas kontrol.
Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hal ini karena siswa pada kelas eksperimen
Berdasarkan Kemampuan Awal yang diberi perlakuan model PBL dengan
pendekatan open-ended sangat antusias dalam
Gambar 4.1 menggambarkan kemampuan mengikuti pembelajaran misalnya dalam kegiatan
siswa pada tes kemampuan berpikir kreatif diskusi. Karena Problem-Based Learning (PBL)
matematis antara kelas eksperimen dan kelas adalah model pembelajaran dimana siswa
kontrol berdasarkan kelompok siswa, yaitu dihadapkan pada masalah yang kontekstual dan
kelompok atas, kelompok tengah, dan kelompok masalahnya bersifat ill-structure yaitu masalah yang
bawah. Dilihat dari grafik diatas bahwa tidak menyediakan informasi yang lengkap untuk
pembelajaran model PBL dengan pendekatan open- mengembangkan solusi (Major, 1998: 5).
ended lebih baik diterapkan pada kelompok atas dan Sementara menurut Barrows (2000) sebagaimana
kelompok tengah, karena pada kelompok atas dan dikutip oleh Hmelo-Silver & Barrows (2015: 71),
kelompok tengah mengalami peningkatan yang menjelaskan Problem-Based Learning is an active
cukup banyak sedangkan untuk kelompok bawah learning method based on the use of ill-structured
dilihat dari grafik hanya mengalami peningkatan problems as a stimulus for learning, yang artinya
yang sedikit. Karena manfaat dari diterapkannya pembelajaran berbasis masalah adalah suatu
PBL dalam pembelajaran menurut Flemmig (2004: metode pembelajaran aktif berdasarkan pada
3) adalah salah satunya PBL mampu meningkatkan penggunaan masalah ill-stuctured sebagai stimulus
kemampuan untuk menganalisis masalah dan dalam pembelajaran.
mengidentifikasi masalah serta memperoleh Dalam hal ini model PBL dikombinasikan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dengan pendekatan open-ended dimana kelemahan
untuk menghadapi situasi kehidupan nyata. pendekatan open-ended bisa diatasi dengan model
Pada penelitian ini, disposisi matematis siswa PBL, dalam pembelajaran suatu masalah disajikan
diukur dengan menggunakan angket dan lembar dalam bentuk masalah yang incomplete atau
observasi disposisi matematis siswa. Angket open-ended yang diberikan kepada siswa sebagai
disposisi matematis diberikan kepada siswa pada tahap awal, selanjutnya kegiatan pembelajaran
pertemuan keenam, sedangkan lembar observasi harus mengarah dan membawa siswa dalam
disposisi matematis siswa digunakan oleh guru menjawab masalah dengan banyak cara dan
selama pembelajaran berlangsung. Butir pernyataan mungkin banyak jawaban benar yang disajikan
angket disusun berdasarkan indikator komponen dalam lembar masalah.
disposisi matematis berdasarkan NCTM (1989) Dalam kegiatan diskusi siswa aktif
disposisi matematis memuat tujuh komponen. menyelesaikan soal-soal dengan alternatif banyak
Komponen-komponen tersebut sebagai berikut; (1) jawaban benar dan strategi penyelesaian yang
percaya diri dalam menggunakan matematika; (2) banyak pula. Hal ini membuat siswa terlatih dalam
fleksibel dalam melakukan kerja matematika menjawab soal-soal yang mengarah kepada
(bermatematika); (3) gigih dan ulet dalam kemampuan berpikir kreatif. Menurut Munandar
5
F. M. Ulfa et al., Keefektifan Model PBL ...
(1977: 45) berpikir kreatif yaitu kemampuan untuk mengerjakan LKS menghabiskan banyak waktu
melihat bermacam-macam kemungkinan dan sulit memberikan bimbingan kepada siswa
penyelesaian terhadap suatu masalah. Sehingga secara menyeluruh yang mengalami kesulitan
memahami bagian-bagian tertentu karena belum
dengan pendekatan open-ended inilah kemampuan
terbiasa menggunakan LKS.
berpikir kreatif siswa akan meningkat. Sebagaimana tujuan dari model PBL yang
Menurut Becker & Shimada (1997) dan dijelaskan oleh Barrows dan Tamblyn (1980)
Nohda (1993) sebagaimana dikutip oleh Munroe bahwa PBL dapat meningkatkan prestasi belajar
(1997: 97) dijelaskan bahwa pendekatan open-ended siswa diantaranya yaitu meningkatkan sikap kerja
bersifat fleksibel, dimana metode pembelajaran sama dalam kelompok, melatih siswa menghargai
berpusat pada siswa yang baru-baru ini populer berbagai pendapat dan melatih siswa berpikir kritis
dalam bidang pendidikan matematika. Dalam dan kreatif. Adanya kegiatan diskusi dengan
pendekatan ini, siswa bekerja secara individu atau permasalahan yang terbuka akan memberikan hasil
dalam kelompok, yang diharapkan dapat yang baik pada pencapaian kemampuan berpikir
diterapkan metodologi yang cocok untuk kreatif matematis. Hal ini sesuai dengan teori
menyelesaikan masalah yang disajikan. Dalam belajar Vygotsky yang lebih menekankan aspek
masalah open-ended didesain agar masalah memiliki sosial dalam pembelajaran (Trianto, 2007:29).
lebih dari satu jawaban yang benar atau mungkin Ini sejalan dengan penelitian yang telah
lebih dari satu cara dalam menjawab. Jadi bisa dilakukan oleh Desiyanti dkk (2016) dalam
menantang siswa pada berbagai tingkatan dalam jurnalnya yang berjudul Pendekatan Open-ended
mengembangkan kemampuan kognitif. untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif
Sedangkan pada kelas kontrol yang diberikan Matematis dan Disposisi Matematis Siswa. Dari
perlakuan berupa model ekspositori tidak diberikan hasil penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa
masalah open-ended, sehingga kesempatan siswa pencapaian kemampuan berpikir kreatif matematis
untuk mengerjakan tipe soal open-ended yang siswa yang menggunakan pembelajaran dengan
mengarah kepada kemampuan berpikir kreatif juga pendekatan open-ended dapat meningkatkan
semakin sedikit. Hal ini membuat siswa pada kelas kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dan
kontrol merasa kesulitan dalam mengerjakan soal- peningkatannya lebih baik dibandingkan dengan
soal yang mengarah pada kemampuan berpikir siswa yang mendapatkan pendekatan konvensional,
kreatif matematis. Hal ini sejalan dengan pendapat serta dapat meningkatkan disposisi matematis
Inprasitha (2006: 171) bahwa kegiatan berpikir siswa.
kreatif matematis dihasilkan oleh masalah open- Berbeda dengan pembelajaran pada kelas
ended yang cukup kaya akan konsep matematika eksperimen, pembelajaran pada kelas kontrol
jadi guru dapat mengevaluasi kemampuan berpikir dengan model ekspositori siswa cenderung banyak
tingkat tinggi. Sehingga mengakibatkan nilai tes belajar secara individu, kegiatan pembelajaran jika
kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas terlalu lama akan membosakan, dan menyebabkan
kontrol kurang dari nilai tes kemampuan berpikir siswa pasif (Hamdayama, 2014: 183). Hal ini
kreatif matematis siswa yang diberi perlakuan menyebabkan siswa kurang bersemangat dalam
model PBL dengan pendekatan open-ended. belajar sehingga tidak ada perubahan yang signikan
Pada model PBL dengan pendekatan open- dalam prestasi belajarnya sebagaimana yang telah
ended siswa tidak hanya dituntut untuk belajar
dirumuskan Walker (1973: 2) yaitu belajar sebagai
secara individu melainkan juga belajar secara
perubahan perbuatan sebagai akibat dari
kelompok dalam menemukan konsep yang ada
pada LKS sehingga pemahaman konsep akan lebih pengalaman.
terarah karena menurut Lismawati (2010: 40) Rata-rata disposisi matematis siswa kelas VII
penggunaan LKS memiliki keunggulan dari aspek MTs Negeri Mranggen yang mengikuti
pengajaran yakni dibandingkan media pembelajaran model PBL dengan pendekatan open-
pembelajaran jenis lain bisa dikatakan lebih unggul. ended lebih baik daripada disposisi matematis siswa
Karena merupakan media yang canggih dalam
kelas VII MTs Negeri Mranggen kelas kontrol yang
mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar
tentang fakta dan mampu menggali prinsip-prinsip mendapat model pembelajaran eksposistori. Hasil
umum dan abstrak dengan menggunakan tersebut juga didukung dengan analisis ketercapaian
argumentasi yang realistis. Namun dalam tiap-tiap indikator disposisi matematis dilihat dari
pelaksanaannya menggunakan media LKS peneliti persentase skor angket yang diperoleh. Jadi dapat
mengalami berbagai kendala yakni ketika proses disimpulkan bahwa disposisi matematis kelas yang
6
Unnes Journal of Mathematics Education Vol 6 No 2 2017
7
F. M. Ulfa et al., Keefektifan Model PBL ...
8
Unnes Journal of Mathematics Education Vol 6 No 2 2017
di :
https://books.google.co.id/books [diakses
22 Desember 2016]