BIDANG KEGIATAN :
PKM ARTIKEL ILMIAH
Diusulkan Oleh :
Ketua : Fitria Agustina (1384202006) Angkatan 2013
Anggota : Arniamah (1484202006) Angkatan 2014
Anggota : Ima Nurfatimah (1384202007) Angkatan 2013
Abstrak
Latar belakang penelitian ini adalah banyaknya kreativitas siswa dalam
menyelesaikan suatu soal matematika yang kurang diperhatikan oleh guru
sehingga kurang mampu berkembang. Anggapan tentang matematika itu sulit dan
membuat pusing dan menyulitkan siswa untuk mengembangkan kreativitasnya.
Dengan penelitian ini, diharapkan akan menjadi motivasi siswa serta menjadi
perhatian guru untuk mencari solusi dalam mengembangkan kreativitas siswanya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Mendeskripsikan Kreativitas dalam
Menyelesaikan Soal Luas Bangun Datar Siswa Kelas VIII-A SMP NU Bahrul
Ulum Menganti Gresik. Sehingga diharapkan akan mampu memberikan
gambaran secara singkat bagaimana kreativitas siswa dalam menyelesaikan soal
matematika, terutama yang berkaitan dengan soal luas bangun datar. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dengan
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Dan teknik yang
digunakan adalah tes dan wawancara untuk menggali data. Hasil temuan data
menunjukkan bahwa pada siswa berkemampuan tinggi, pencapaian kreativitas
pada tingkat 3. Pada siswa berkemampuan sedang, pada tingkat 2. Pada siswa
berkemampuan kurang pada tingkat 1 dan Tingkat 0. Dan dari hasil penelitian,
yang dominan muncul adalah pada tingkat 3 dan komponen yang banyak muncul
adalah kefasihan dan fleksibilitas. Namun secara umum dapat disimpulkan
bahwa dalam tingkat kreativitas siswa kelas ini, komponen yang sering muncul
adalah komponen fleksibilitas yakni kemampuan siswa mengerjakan dengan cara
lain atau cara yang berbeda, karena siswa tidak selalu mampu menjelaskan
jawabannya dengan tepat, maka komponen kefasihan jarang dipenuhi oleh siswa.
Beberapa siswa yang memiliki komponen kebaruan pun masih dalam level yang
rendah dan masih belum mampu untuk dikatakan memiliki komponen kebaruan
secara utuh.
Kata kunci : Kreativitas, kualitatif, fleksibilitas
Abstrac
The background of this research is that many students' creativity in solving a math
problem that is less noticed by the teacher making it less able to grow. The
assumption about math was tough and the headache and make it difficult for
1
Mahasiswa prodi pendidikan matematika STKIP Bina Insan Mandiri angkatan 2013
2
Mahasiswa prodi pendidikan matematika STKIP Bina Insan Mandiri angkatan 2014
3
Mahasiswa prodi pendidikan matematika STKIP Bina Insan Mandiri angkatan 2013
students to develop their creativity. With this study, expected to be the motivation
of students and teachers' concern to find solutions to develop student creativity.
The purpose of this study was to describe the Creativity in Problem Solving broad
flat wake class VIII-A SMP NU Bahrul Ulum Menganti Gresik. So expect to be
able to give a brief description of how the creativity of students to solve problems,
especially with regard to broad flat wake. The method used in this study is a
research method with qualitative approach with descriptive research. And the
techniques used are the tests and interviews to collect data. The findings data
show that high-ability students, the achievement of creativity in level 3. In the
medium-ability students, at a rate of 2. In less capable students on Level 1 and
Level 0. And the results of the study, which appears dominant is on 3 levels and
components that have appeared is fluency and flexibility. But in general it can be
concluded that the level of creativity of the students of this class, the component
that often arises is a component of flexibility: the ability of students working in
any other way or a different way, because students are not always able to explain
the answer to the right, then the components of fluency seldom met by students.
Some students who have a component of novelty is still a low level and still not
able to say the novelty has components intact.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Tahap Perencanaan
Tahap Analisis
Siswa D
Siswa E
Berdasarkan tabel di atas, kreativitas siswa pada tingkat 3 mencapai 60 %
yang dipenuhi dengan komponen kreativitas kefasihan dan fleksibilitas. Untuk
kreativitas siswa pada tingkat 2 dipenuhi dengan komponen kreativitas
fleksibilitas atau kebaruan mencapai 10 %. Sedangkan untuk kreativitas tingkat 1
dipenuhi dengan komponen kreativitas kefasihan mencapai 20 %. Serta untuk
kreativitas pada tingkat 0 sebesar 10 %, dan pada tingkat ini siswa tidak mampu
memenuhi komponen kreativitas atau dengan kata lain siswa tidak mampu
menyelesaikan soal dengan benar.
Selain data yang diperoleh melalui hasil tes dan wawancara tersebut,
peneliti menemukan temuan lain dari hasil pengamatan ketika melakukan
pengecekan lembar jawaban, wawancara serta pengamatan secara langsung saat
penelitian sedang berlangsung. Temuan lain tersebut tidak menjadi bahasan untuk
peneliti karena berada di luar rumusan masalah peneliti. Namun temuan-temuan
tersebut setidaknya bisa menjadi pengetahuan agar mampu ditindaklanjuti oleh
yang berwenang, dalam hal ini pihak sekolah di luar kegiatan penelitian ini.
Adapun temuan lain dalam penelitian ini yaitu:
a. Siswa masih kurang memahami konsep tentang segitiga dilihat dari besar
sudut dan sifat-sifat sisinya.
b. Siswa merasa kebingungan dalam menjelaskan hasil jawaban, padahal siswa
mengetahui maksudnya.
Siswa C: Kalau salah gimana Bu?
Peneliti : Ya dibenarkan to, yo coba dijelaskan!
Siswa C : Ini Bu, saya potong-potong jadi persegi, segitiga dan lingkaran, saya hitung
luasnya kemudian saya jumlahkan Bu.
Peneliti : Sebentar, luas persegi itu rumusnya gimana? Masak panjang kali lebar? Kalau
luas persegi panjang apa rumusnya?
Siswa C : Lha iya kan Bu.(dengan ekspresi bingung)
3.2.3 Pembahasan
Dari hasil tes dan wawancara, peneliti mengetahui hasil atau jawaban dari
rumusan masalah yang telah disusun oleh peneliti sebelumnya, yaitu tentang
bagaimana berpikir kreatif anak didik ketika menyelesaikan soal yang berkaitan
dengan bangun datar. Pada hasil wawancara tergambar bahwa semua komponen
kreativitas dipenuhi, baik kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan. Namun tingkat
berpikir kreatif dari subyek penelitian tidak mencapai tingkat tertinggi yaitu
tingkat 4. Namun sudah mencapai tingkat 3 sudah cukup tinggi. Dan komponen
yang sering muncul adalah kefasihan dan fleksibilitas, sedikit yang memiliki
komponen kebaruan dari subyek-subyek penelitian.
Pada penelitian kali ini, peneliti tidak menggunakan penjenjangan nilai
dalam menganalisis tingkat kreativitas siswa, karena peneliti mempunyai
anggapan bahwa kreativitas tidak dapat diukur menggunakan nilai, tetapi cukup
dengan tiga komponen kreativitas Peneliti merumuskan tingkat berpikir kreatif
dalam matematika, sesuai yang telah rangkum oleh Tatag Yuli Eko Siswono. Pada
dasarnya untuk memfokuskan kreativitas, kriteria didasarkan pada produk berpikir
kreatif yang memperhatikan aspek kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. Temuan
penelitian didasarkan pada paparan data yang telah dijelaskan diatas dapat kita
ketahui bahwasannya penelitian mengenai Analisis Berpikir Kreatif Dalam
Menyelesaikan Soal Luas Bangun Datar Siswa Kelas VIII-A SMP NU Bahrul
Ulum Menganti Gresik mencapai tingkat 3, dan komponen kreativitas yang
sering peneliti temukan untuk mencapai tingkat 3 dari beberapa siswa yaitu
kefasihan dan fleksibilitas.
Kefasihan mengacu pada ide-ide yang dibuat dalam merespon sebuah
perintah, siswa yang fasih dalam memahami suatu konsep matematika akan
mampu menghasilkan pemikiran, dan mampu menyampaikan ide-ide atau
pemikiran tersebut. Fleksibilitas merupakan kemampuan siswa memecahkan
masalah dengan berbagai cara. Siswa yang fleksibel dalam menyelesaikan
masalah matematika mampu untuk menghasilkan beberapa pemikiran atau ide-
ide, dan mudah berpindah dari jenis pemikiran atau ide tertentu pada jenis
pemikiran atau ide yang lainnya. Kreativitas (berpikir kritis atau berpikir
divergen) adalah kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban
terhadap suatu masalah, dimana penekanannya pada kuantitas, ketepatgunaan, dan
keberagaman jawaban. Sehingga hasil jawaban siswa yang menjadi subyek
penelitian di atas telah memenuhi definisi kreativitas oleh Tatag Yuli Eko
Siswono tersebut.
Pada penelitian ini kreativitas siswa pada tingkat 3 mencapai 60% yang
dipenuhi dengan komponen kreativitas kefasihan dan fleksibilitas. Untuk
kreativitas siswa pada tingkat 2 dipenuhi dengan komponen kreativitas
fleksibilitas atau kebaruan mencapai 10%. Sedangkan untuk kreativitas tingkat 1
dipenuhi dengan komponen kreativitas kefasihan mencapai 20%. Serta untuk
kreativitas pada tingkat 0 sebesar 10%, dan pada tingkat ini siswa tidak mampu
memenuhi komponen kreativitas atau dengan kata lain siswa tidak mampu
menyelesaikan soal dengan benar.
Dengan subyek penelitian yang diambil 5 anak, yang masing-masing subyek
sudah melewati tahap seleksi, mulai dari observasi, diskusi dengan guru
matematika yang mengajar mereka serta dari hasil tes mereka.
Pencapaian kreativitas pada setiap tingkatan kemampuan didasarkan pada
tingkatan kreativitas yang dominan atau yang sering muncul dalam hasil tes
maupun wawancara yang telah mereka selesaikan. Untuk siswa berkemampuan
tinggi diwakili subjek Siswa A dan Siswa D, pencapaian tingkat kreativitasnya
mencapai tingkat 3 dengan dipenuhi komponen kefasihan dan kebaruan, atau
kefasihan dan fleksibilitas dalam memecahkan masalah.. Untuk siswa
berkemampuan sedang diwakili oleh subyek Siswa B dan Siswa E, pencapaian
tingkat kreativitasnya mencapai tingkat 2 dengan dipenuhi komponen kebaruan
atau fleksibilitas dalam memecahkan masalah. Untuk siswa berkemampuan
kurang diwakili oleh Siswa C, Siswa C mampu menunjukkan kefasihan dalam
memecahkan masalah.
Tingkat kreativitas Siswa C yang di luar dugaan peneliti menunjukkan
bahwa kemampuan otak kanan Siswa C lebih baik dan lebih sering digunakan
ketimbang fungsi otak bagian kirinya. Terlihat dari hasil observasi bahwa Siswa C
kurang dalam menguasai pelajaran yang dijelaskan oleh guru, termasuk
matematika, namun ketika dia diberikan soal-soal yang mendorong kinerja otak
kanan, Siswa C mampu menyelesaikannya dengan baik. Clark dan Gowan
mengatakan bahwa sesungguhnya otak manusia itu menurut fungsinya terbagi
menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kiri (left hemisphere) dan belahan otak
kanan (right hemisphere). Fungsi belahan otak kiri adalah berkaitan dengan
pekerjaan- pekerjaan yang bersifat ilmiah, kritis, logis, linier, teratur, sistematis,
terorganisir, dan beraturan. Fungsi belahan otak kanan adalah berkenaan dengan
kegiatan- kegiatan yang bersifat nonlinier, nonverbal, holistik, humanistik, kreatif,
mencipta, mendesain, bahkan mistik.
KESIMPULAN
Temuan penelitian mengenai Analisis Berpikir Kreatif Dalam
Menyelesaikan Soal Luas Bangun Datar Siswa Kelas VIII-A SMP NU Bahrul
Ulum Menganti Gresik Tahun Ajaran 2016-2017 telah menjawab rumusan
masalah yang disususn peneliti tentang bagaimana tingkat berpikir kreatif dalam
menyelesaikan soal luas bangun datar siswa kelas VIII-A SMP NU Bahrul Ulum
tahun ajaran 2016-2017, tingkat kreativitas yang paling dominan adalah
kreativitas tingkat 3. Untuk siswa berkemampuan tinggi mencapai kreativitas
Tingkat 3. Siswa berkemampuan sedang mencapai kreativitas Tingkat 2. Siswa
berkemampuan rendah atau kurang mencapai kreativitas Tingkat 1. Kreativitas
tertinggi mencapai tingkat 3, dan komponen kreativitas untuk mencapai tingkat 3
dari beberapa siswa yaitu kefasihan dan fleksibilitas adalah yang sering muncul
dalam penelitian.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dari beberapa pihak, oleh
karena itu penulis sampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, khususnya kepada: a) Prof. Dr. H. Muhari selaku
ketua STKIP Bina Insan Mandiri Surabaya, b) Erik Valentino,S.Pd, M.Pd selaku
ketua prodi pendidikan matematika dan dosen pengampu seminar pendidikan
matematika c) Lukmanul Hakim, S.Pd selaku kepala sekolah SMP NU Bahrul
Ulum d) Habibul Asrori, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika e) Siswa-
siswi kelas VIII A SMP NU Bahrul Ulum dan rekan-rekan mahasiswa pendidikan
matematika STKIP Bina Insan Mandiri Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo.
(2008) Psikologi Belajar. Jakarta: Rinneka Cipta
Haryanto. (2012). Pengertian dan Tujuan
Pembelajaran, dalam http://belajarpsikologi.com/pengertian-dan-tujuan-
pembelajaran/. Diakses 5 Desember 2016.
Heruman. (2007) Model Pembelajaran
Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kuswana, Wowo Sunaryo. (2011) Taksonomi Berpikir. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. (2011) Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Siswono, Tatag Yuli Eko. (2008) Model
Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Surabaya: Unesa
Universitas Press.
Sugiyono. (2014) Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung:
Alfabeta.
Susanah dan Hartono. (2008) Geometri.
Surabaya: Unesa University Press.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
4 NIM 1384202006
6 Email fitriaagustina093@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SMPN 1 SMAN 1
Nama Institusi SDN Wedoroanom
Kedamean Kedamean
Jurusan - - IPA
Tahun masuk-
2001-2007 20072010 20102013
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-AI
(Fitria Agustina)