Anda di halaman 1dari 10

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha

Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS


PROJECT (MMP) BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD DI GUGUS VIII
KECAMATAN BULELENG

I Ketut Darjika Astu1 , Ndara Tanggu Renda2, I Kadek Suartama3


1Jurusan PGSD, 2Jurusan PGSD, 3Jurusan TP

Universitas Pendidikan Ganesha


Singaraja, Indonesia

e-mail: darjika_astu_a7x@yahoo.com1, ndara.renda@yahoo.com2,


deksua@gmail.com3
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Missouri Mathematics
Project (MMP) berbasis lingkungan terhadap hasil belajar matematika siswa Kelas V SD di gugus VIII
Kecamatan Buleleng semester genap Tahun Pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah
penelitian eksperimen menggunakan desain Nonequeivalent Post Test Only Control Group Design.
Jumlah populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V SD di Gugus VIII Kecamatan Buleleng
sebanyak 121 siswa. Sampel yang telah setara kemudian diacak (random sampling) sehingga di
dapat kelas eksperimen adalah SD N 2 Paket Agung dan SDN 1 Paket Agung sebagai kelas kontrol
sebanyak 82 siswa. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode wawancara,
observasi, dokumentasi dan tes, namun data yang dianalisis yaitu tes. Skor tes siswa berupa nilai
rata-rata post-test untuk kelas eksperimen 21,43 dan kelas kontrol sebesar 16,65 yang kemudian
dianalisis dengan uji-t untuk sampel independent dengan rumus polled varians sehingga diperoleh t-
hitung= 4,3. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa t-test > t-tabel ( 4,3 > 1,66), sehingga
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran missouri
mathematics project (MMP) berbasis lingkungan terhadap hasil belajar matematika siswa Kelas V SD
di gugus VIII Kecamatan Buleleng semester genap Tahun Pelajaran 2016/2017.

Kata-kata kunci: MMP, berbasis lingkungan, hasil belajar, matematika.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of learning model called environmental based Missouri
Mathematics Project (MMP) on the mathematics test score of 5th grade elementary school students in
cluster VIII Buleleng district, even semester 2016/2017. The type of this research is experimental
research using the design of Nonequeivalent Post Test Only Control Group Design. The population
used in this research is all fifth grade elementary school students in District VIII Buleleng as many as
121 students. Samples that have been equal then randomized (random sampling) so that the selected
experimental class is SDN 2 Paket Agung and the selected control class is SDN 1 Paket Agung with
the total sample of 82 students. The data collection methods are interview, observation,
documentation and test, however, the data collected by test is being analyzed. The average of student
post-test score for experimental class and the control class were 21.43 and 16.65 respectively. Those
scores are analyzed using t-test for independent samples with the polled variance formula to obtain
the t-arithmetic (t-arithmetic = 4.3). The result shows that t-test > t-table (4.3 > 1.66), so it can be
concluded that there is a significant effect of learning model of environmental based missouri
mathematics project (MMP) on the test score of fifth grade elementary school students in cluster VIII
Buleleng district, even semester 2016/2017.

Keywords: MMP, environment-based, learning outcomes, math.


e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

PENDAHULUAN Kurikulum yang digunakan pada saat ini


Pendidikan merupakan aspek ialah Kurikulum Tingkat Satuan
penting pembangunan yang dapat menjadi Pendidikan (KTSP).
pemicu berkembangnya pembangunan Pendidikan matematika sebagai
bidang lainnya, sehingga memungkikan salah satu materi penting yang diajarkan
masyarakat Indonesia semakin siap disekolah, saat ini masih menimbulkan
menghadapi persaingan global. berbagai masalah. Secara umum siswa
Pendidikan dapat didefinisikan sebagai memandang pelajaran Matematika
suatu proses dalam rangka sebagai pelajaran yang menakutkan, tidak
mempengaruhi peserta didik supaya menyenangkan, dan bahkan dibenci.
mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin Apabila ini terus berlanjut maka
dengan lingkungannya, dan dengan pemahaman siswa terhadap konsep-
demikian akan menimbulkan perubahan konsep yang diajarkan cenderung rendah
dalam dirinya yang memungkinkannya sehingga mengakibatkan minimnya
untuk berfungsi secara adekwat dalam konsep diri yang positif dan rendahnya
kehidupannya masyarakat (Hamalik, hasil belajar Matematika siswa.
2005:3). Pendidikan memiliki berbagai Pembelajaran matematika melalui
aspek salah satunya adalah aspek pendekatan mengajar dikelas perlu
kecerdasan yaitu pendidikan harus diupayakan untuk mengembangkan dan
mampu mendidik anak agar dapat berfikir mengoptimalkan pembelajaran
secara kritis, logis, kreatif, dan reflektif. matematika yang lebih baik, sehingga
Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan hasil belajar siswa mencapai prestasi yang
dituangkan dalam Undang-Undang No. tinggi.
20, Tahun 2003 pasal 3 menyebutkan, Berdasarkan kenyataan ketika
“Pendidikan nasional berfungsi dilakukan wawancara dengan guru-guru
mengembangkan kemampuan dan bidang studi matematika kelas V SD pada
membentuk watak serta peradaban tanggal 10 - 12 Januari 2017 di Gugus VIII
bangsa yang bermartabat dalam rangka Kecamatan Buleleng diperoleh informasi
mencerdaskan kehidupan bangsa, beberapa permasalahan pada mata
bertujuan untuk berkembangnya potensi pelajaran matematika. Beberapa
peserta didik agar menjadi manusia yang permasalahan tersebut yaitu waktu yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan digunakan tidak cukup untuk
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, menyampaikan materi pelajaran yang
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan banyak, sebagian besar siswa dikelas
menjadi warga negara yang demokratis malu untuk bertanya dan mengungkapkan
serta bertanggung jawab”. pendapat yang menyebabkan
Berdasarkan Undang – undang No pembelajaran menjadi pasif, dan guru
20 Tahun 2003 pasal 37 ayat 1d tentang kurang menggunakan media
Sistem Pendidikan Nasional, matematika pembelajaran matematika yang ada di
merupakan salah satu mata pelajaran lingkungan kehidupan siswa.
wajib yang diajarkan pada tingkat dasar. Ketika observasi di SD Gugus VIII
Disamping pendidikan matematika penting Kecamatan Buleleng diperoleh fakta
diajarkan untuk membangun kecerdasan bahwa proses pembelajaran matematika
siswa yaitu melatih dan membangun anak masih berpusat pada guru yang
berfikir secara kritis, logis, kreatif, dan menyebabkan siswa pasif dalam proses
reflektif, matematika juga diajarkan untuk pembelajaran di kelas. Dengan
memenuhi kebutuhan dalam berbagai pembelajaran seperti ini, hasil belajar
bidang seperti industri, ilmu pengetahuan, berupa nilai ulangan akhir semester (UAS)
perdagangan, teknologi, dan hampir pelajaran Matematika pada semester
semua kebutuhan sehari-hari. Untuk ganjil (sebelum dilakukan remidial)
mencapai tujuan pendidikan salah satunya sebagian besar siswa masih memperoleh
pada mata pelajaran matematika, nilai di bawah Kriteria Ketuntansan
pemerintah sudah mengusahakan dengan Minimal (KKM).
pemberlakuan kurikulum yang tepat.

2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

Untuk melengkapi hasil wawancara lain sehingga siswa dapat saling


dan observasi dilakukan studi dokumen membantu dalam menguasai bahan ajar.
pada tanggal 10 - 12 Januari 2017 di SD Selanjutya siswa diberi kesempatan untuk
Gugus VIII Kecamatan Buleleng hasil latihan mandiri agar dapat mengukur
belajar mata pelajaran matematika. sejauh mana pengetahuan siswa yang
Berdasarkan hasil wawancara dan mereka miliki. Kemudian guru memberikan
observasi jumlah siswa yang telah tugas kepada siswa agar siswa tetap
mencapai nilai KKM sebanyak 57 siswa, dapat melatih kemampuannya yang
sedangkan jumlah siswa yang belum dimilikinya di rumah. Menurut Wulandari
mencapai KKM sebanyak 64 siswa. Hal (2013) dikatakan bahwa model
ini menunjukkan bahwa hasil belajar pembelajaran MMP merupakan suatu
matematika siswa kelas V pada Ulangan program yang di desain untuk membantu
Akhir Semester Ganjil Tahun Pelajaran guru dalam hal efektivitas penggunaan
2016/2017 di SD Gugus VIII Kecamatan latihan-latihan agar siswa mencapai
Buleleng lebih banyak siswa yang belum peningkatan yang luar biasa. Missouri
mencapai nilai KKM yaitu sebanyak 53%. Mathematics Project (MMP) adalah suatu
Dengan kondisi ini perlu dilakukan usaha program pembelajaran yang dirancang
perbaikan terhadap proses pembelajaran untuk membantu guru secara efektif,
matematika pada siswa kelas V SD Gugus dengan menggunakan latihan-latihan soal
VIII Kecamatan Buleleng, sehingga hasil sehingga mendorong siswa menonjol
belajar siswa meningkat. dalam prestasinya. Melalui metode ini
Salah satu upaya dalam peningkatan siswa dituntut untuk aktif, fokus, dan kerja
hasil belajar matematika dapat mandiri dengan latihan-latihan yang
menggunakan salah satu model yang diberikan.
tepat., agar dapat meningkatkan hasil Model pembelajaran Missouri
belajar siswa kelas V di SD Gugus VIII Mathematics Project (MMP) ialah model
Kecamatan Buleleng. Salah satu model yang didesain untuk membiasakan siswa
yang tepat dalam pembelajaran adalah bekerja mandiri terhadap latihan-latihan
model pembelajaran Missouri agar dapat membantu siswa lebih mudah
Mathematics Project (MMP) berbasis memahami materi yang dijelaskan guru.
lingkungan karena, dengan menerapkan Tujuan utama model pembelajaran
model pembelajaran Missouri Missouri Mathematics Project (MMP)
Mathematics Project (MMP) diharapkan adalah meningkatkan keterampilan siswa
siswa dapat meningkatkan hasil belajar dalam mengerjakan soal matematika
siswa. Model pembelajaran Missouri dengan latihan terkontrol, seatwork atau
Mathematics Project (MMP) berbasis latihan mandiri serta pemberian tugas-
lingkungan memfokuskan pada mengatasi tugas yang akan dikerjakan dirumah yang
permasalahan dalam mata pelajaran dikenal dengan istilah Pekerjaan Rumah
matematika dengan menekankan pada (PR). Model pembelajaran Missouri
pemberian latihan-latihan terkontrol secara Mathematics Project (MMP) berbasis
individu maupun kelompok serta lingkungan mempunyai beberapa
menggunakan contoh-contoh yang dapat kelebihan dibanding model pembelajaran
ditemukan di lingkungan belajar siswa konvensional diantarnya, (1) penggunaan
sebagai penunjang kegiatan waktu yang baik dan diatur secara ketat
pembelajaran. Model pembelajaran sehingga banyak materi pelajaran siswa
Missouri Mathematics Project (MMP) yang dapat tersampaikan, (2) siswa lebih
diawali dengan guru bersama siswa berani mengutarakan pendapatnya melalui
meninjau ulang pengetahuan siswa diskusi kelompok, (3) banyak latihan soal
tentang materi sebelumnnya, kemudian dan tugas proyek sehingga siswa terampil
setiap siswa secara individual belajar dalam menyelesaikan berbagai macam
materi pembelajaran yang disampaikan soal, (4) siswa lebih memahami materi
oleh guru. Hasil dari pemahaman secara pelajaran karena pembelajaran dikaitkan
individu dibawa ke kelompok untuk dengan lingkungan siswa.
didiskusikan oleh anggota kelompok yang

3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

Untuk mengetahui apakah terjadi matematika siswa. Metode pengumpulan


pengaruh terhadap peningkatan hasil data yang digunakan adalah tes obyektif
belajar matematika siswa saat yang berjumlah 30 butir soal yang sudah
penggunaan model Missouri Mathematics divalidasi secara konten dan empirik.
Project (MMP) berbasis Lingkungan Secara konten, tes yang digunakan sudah
penting dilakukan penelitian experimen memenuhi unsur kompetensi dasar
dengan judul “Pengaruh Model dengan kalimat yang baik sesuai dengan
Pembelajaran Missouri Mathematics psikologi anak usia kelas V Sekolah
Project (MMP) berbasis Lingkungan Dasar. Sedangkan analisis validasi
terhadap Hasil Belajar Matematika pada empiriknya yang ditinjau dari analisis
Siswa Sekolah Dasar Kelas V Gugus VIII konsistensi internal tes tehadap 35 butir
Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng soal tes, dan 30 butir soal tes yang
Tahun Pelajaran 2016/2017.” diujikan dinyatakan valid. Analisis
reliabilitas tes menyatakan bahwa
METODE reliabilitas tes obyektif berada pada
kualifikasi tinggi (0,79). Analisis tingkat
Artikel ini dibuat dari hasil penelitian kesukaran tes didapat 8 butir tes berada
eksperimen semu dengan rancangan pada kriteria mudah, 22 butir tes berada
penelitian Nonequivalent post-test only pada kriteria sedang. Analisis daya beda
control group design. Penelitian ini butir tes didapatkan 4 butir berkualifikasi
dilaksanakan di SD di Kabupaten Buleleng baik, 18 butir berkualifikasi cukup, dan 8
dengan rentang waktu semester II (genap) butir berkualifikasi kurang. Data hasil
pada tahun pelajaran 2016/2017. Populasi belajar siswa diambil dengan memberikan
pada penelitian ini adalah seluruh siswa post-test pada siswa setelah menerapkan
kelas V SD di Gugus VIII Kecamatan model pembelajaran Missouri
Buleleng tahun pelajaran 2016/2017. Mathematics Project (MMP) berbasis
Banyak siswa seluruhnya yaitu 121 orang lingkungan dan menerapkan model
yang tersebar dalam 5 Sekolah Dasar pembelajaran konvensional.
meliputi SDN 1 Paket Agung, SDN 2 Hipotesis dalam penelitian ini
Paket Agung, SDN 1 Kendran, SDN 2 dianalisis menggunakan uji t. Namun
Liligundi, dan SDN 1 Beratan. Total untuk memberikan gambaran terhadap
populasi berjumlah 121 orang yang terbagi sebaran data penelitian ini menggunakan
menjadi 5 kelas. sampel diambil dengan analisis deskriptif dengan kriteria rata-rata
cara random sampling yang berjumlah 82 ideal dan standar deviasi ideal seperti
orang terbagi menjadi 2 kelas. pada Tabel 1.
Data yang ingin diketahui dalam
penelitian ini adalah hasil belajar

Tabel 1. Kriteria Rata-rata Ideal dan Standar Deviasi Ideal


Rentang Skor Rentang Skor Real Kategori
Mi + 1,5 SDi ≤ < Mi + 3,0 SDi 30  X  40 sangat tinggi
Mi + 0,5 SDi ≤ < Mi + 1,5 SDi 23,33 ≤ X < 30 Tinggi
Mi – 0,5 SDi ≤ < Mi + 0,5 SDi 16,67 ≤ X < 23,33 Sedang
Mi – 1,5 SDi ≤ < Mi – 0,5 SDi 10 ≤ X < 16,67 Rendah
Mi – 3,0 SDi ≤ < Mi – 1,5 SDi 0 ≤ X < 10 sangat rendah

varians, skor maksimum, dan skor


Analisis data yang digunakan minimum. Dalam penelitian ini data
dalam penelitian ini yaitu analisis statistik disajikan dalam bentuk grafik histogram.
deskriptif yang artinya bahwa data Tehknik yang digunakan untuk
dianalisis dengan menghitung nilai rata- menganalisis data guna menguji hipotesis
rata, modus, median, standar deviasi, penelitian adalah uji t (pollen varians).

4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

Sebelum melakukan uji hipotesis ada siswa mendapat skor dengan kategori
beberapa persyaratan yang harus sedang dan 0,00% siswa mendapat skor
dipenuhi dan perlu dibuktikan. Persyaratan yang termasuk kategori rendah dan
yang dimaksud yaitu : (1) data yang sangat rendah.Hasil berbeda didapatkan
dianalisis harus berdistribusi normal, (2) pada pembelajaran dengan model
mengetahui data yang dianalisis bersifat konvensional sebanyak 45,16% siswa
homogen atau tidak. Kedua prasyarat mendapat skor yang termasuk kategori
tersebut harus dibuktikan terlebih dahulu, tinggi dan sangat tinggi, 30 % siswa
maka untuk memenuhi hal tersebut mendapat skor yang termasuk kategori
dilakukan uji prasyarat analisis dengan sedang dan 22,5 % siswa mendapat skor
melakukan uji normalitas dan uji kategori rendah dan sangat rendah. Jadi
homogenitas. secara deskriptif dapat dijelaskan bahwa,
sebaran data dalam penelitian ini
Hasil dan Pembahasan menunjukkan bahwa pada kelompok
eksperimen data hasil belajar siswa
Hasil Penelitian cenderung berada pada kategori sedang
Penelitian ini menemukan bahwa ke atas, sedangkan pada kelompok
pada kelompok eksperimen hasil belajar kontrol cenderung berada pada kategori
matematika siswa setelah mengikuti sedang ke bawah. Lebih detail hasil post-
pembelajaran dengan model Missouri test terhadap 40 orang siswa pada
Mathematics Project (MMP) sebanyak 75 kelompok eksperimen dan terhadap 40
% siswa mendapatkan skor dengan orang siswa kelompok kontrol ditunjukkan
kategori tinggi dan sangat tinggi, 25 % pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil post-test siswa kelompok eksperimen dan kontrol


Kelompok Kelompok
Rentang Skor Real Kategori
Eksperimen Kontrol
22,5 X 30 17 (42,5%) 7 (17,5%) sangat tinggi
17,5 ≤X< 22,5 13 (32,5%) 12 (30 %) Tinggi
12,5 ≤X< 17,5 10 (25 %) 12 (30 %) Sedang
7,5 ≤X< 12,5 0 (0,00%) 9 (22,5%) Rendah
sangat
0 <X< 7,5 0 (0,00%) 0 (0,00%)
rendah

Berdasarkan kriteria skala lima dan prasyarat yang diperlukan terhadap


sesuai dengan hasil analisis data bahwa sebaran data hasil penelitian. Uji prasyarat
mean hasil belajar pada kelompok yang analisis meliputi dua hal, yaitu (1) uji
menggunakan model pembelajaran normalitas distribusi data terhadap
Missouri Mathematics Project (MMP) keseluruhan unit analisis, dan (2) uji
adalah 21,43 (berada pada kategori homogenitas varian antar kelompok.
tinggi). Sedangkan mean hasil belajar Uji normalitas data dilakukan pada
kelompok yang menggunakan keseluruhan unit analisis yaitu kelompok
pembelajaran konvensional adalah 16,65 eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis
(berada pada kategori sedang). Hal ini yang digunakan pada pengujian
menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil normalitas sebaran data adalah analisis
belajar siswa kelompok eksperimen lebih chi kuadrat. Proses analisis dibantu
tinggi dari pada nilai rata-rata hasil belajar dengan menggunakan program Microsoft
siswa kelompok kontrol. Excel 2010 for Windows. Ketentuan taraf
Sebelum dilakukan pengujian signifikansi yang digunakan untuk
hipotesis dengan uji t independent terlebih menentukan normalitas data adalah 0,05
dahululu dilakukan pengujian terhadap atau pada taraf 5%. Ringkasan hasil uji

5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

normalitas data pada kelompok disajikan pada tabel 3.


eksperimen dan kelompok kontrol

Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Hasil belajar siswa
Nilai Kritis dengan Taraf
No Kelompok Data Hasil Belajar χ2 Signifikansi 5%
Status
1 Post-test Eksperimen 5,90 7,81 Normal
2 Post-test Kontrol 7,38 7,81 Normal

Berdasarkan tabel 3 dapat Uji homogenitas varians dilakukan


dijelaskan bahwa sebaran data kedua berdasarkan data hasil belajar pada
kelompok di atas adalah normal. Dengan kelompok eksperimen dan kelompok
ketentuan pengujian  2 hit   2 tab di kontrol. Jumlah masing-masing unit
analisis adalah 40 orang siswa. Uji
dapatkan  2 hit kelas eksperimen adalah homogenitas varians antar kelompok
5,90 dan  tab adalah 7,81 dan  hit menggunakan uji F. Data dinyatakan
2 2

homogen jika Fhitung < Ftabel. Ringkasan


dan  tab
2
kelas kontrol adalah 7,38 hasil uji homogenitasvarians antar
adalah 7,81 sehingga sebaran data kedua kelompok disajikan dalam tabel 4.
kelompok dinyatakan normal.

Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varians antara Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Ftab dengan Taraf
Sumber Data Fhit Status
Signifikansi 5%
Post-test Kelompok
Eksperimen dan 1,02 1,84 Homogen
Kelompok Kontrol

Berdasarkan tabel 4 ringkasan data mengikuti pembelajaran konvensional.


hasil uji homogenitas varians untuk kedua Untuk menguji hipotesis yang diajukan
kelompok menunjukkan bahwa Fhitung < digunakan uji-t tidak berkorelasi atau t-test
Ftabel yang dibantu dengan program independent. Tabel 4 menunjukkan bahwa
Microsoft Excel 2010 for Windows. Ini varians homogen dan jumlah siswa pada
berarti bahwa varians antara kelompok tiap kelas maka pada uji t tidak berkorelasi
siswa homogen. ini digunakan rumus polled varians.
Hipotesis penelitian yang diuji Ringkasan hasil uji t tidak berkorelasi
adalah terdapat perbedaan hasil belajar disajikan pada tabel 5.
antara siswa yang mengikuti model
pembelajaran Missouri Mathematics
Project (MMP) dengan siswa yang

Tabel 5. Ringkasan Data Hasil Uji Hipotesis


Data Kelompok N X s2 thit ttab (t.s. 5%)
Hasil Eksperimen 40 21,43 24,48
4,3 1,66
Belajar Kontrol 40 16,65 24,95

Berdasarkan hipotesis penelitian antara kelompok eksperimen yaitu 21,43


yang telah diajukan pada kajian teori yang berada pada kategori tinggi dan
kriteria pengujian H0 ditolak jika thitung > kelompok kontrol yaitu 16,65 yang berada
ttabel dan H1 diterima., dengan taraf pada kategori sedang maka hipotesis
signifikansi 5% dan didukung oleh alernatif diterima. Ringkasan dari hasil uji
perbedaan skor rata-rata yang diperoleh hipotesis menunjukkan hal yang sama

6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

bahwa thitung > ttabel sehingga H0 ditolak dan dalam kelompok belajar kooperatif.
Ha diterima. Dengan demikian dapat Berikutnya pada tahap seat working,
diinterpretasikan bahwa terdapat siswa diberikan latihan/perluasan
perbedaan hasil belajar matematika yang mempelajari konsep yang disajikan guru
signifikan atara kelompok siswa yang pada langkah 2 (pengembangan), Alokasi
mengikuti model pembelajaran Missouri waktu 15 menit. Tahap akhir ialah
Mathematics Project (MMP) dengan assigment, guru memberikan
kelompok siswa yang mengikuti model tugas/pekerjaan rumah kepada siswa
pembelajaran konvensional pada siswa mengenai materi yang telah mereka
kelas V SD di Kecamatan Buleleng Tahun pelajari.
Pelajaran 2016/2017. Berbeda halnya dengan pembelajaran
yang menerapkan model pembelajaran
konvensional, dimana guru mendominasi
Pembahasan proses pembelajaran (teacher centered)
Dilihat dari segi sintak dengan cara memberikan ceramah untuk
pembelajarannya, model pembelajaran menjelaskan materi dari awal
Missouri Mathematics Project (MMP) pembelajaran hingga akhir pembelajaran.
berbasis Lingkungan memiliki sintak yang Siswa juga tidak diminta untuk
sangat berbeda dengan model mendiskusikan LKS namun hanya diminta
konvensional. Pada model pembelajaran untuk menjawab soal-soal yang ada pada
Missouri Mathematics Project (MMP) buku pelajaran. Guru mengasumsikan
berbasis lingkungan, langkah-langkah bahwa dengan siswa menjawab soal pada
pembelajaran diatur ketat sesuai dengan buku pelajaran maka tujuan pembelajaran
sintaks model Missouri Mathematics telah tercapai.
Project (MMP) berbasis Lingkungan. Pada Berdasarkan hasil analisis data,
tahap review guru dan siswa meninjau diketahui nilai thitung = 4,3 dan ttabel pada
ulang apa yang telah tercangkup pada dk=3 dan taraf signifikansi 5% adalah
pelajaran yang lalu. Selanjutnya tahap 1,66. Ini berarti thitung > ttabel, atau kelompok
development guru menyajikan ide baru siswa yang mengikuti pembelajaran
dan perluasan konsep matematika dengan model pembelajaran Missouri
terdahulu. Siswa diberi tahu tujuan Mathematics Project (MMP) berbasis
pembelajaran yang memiliki “antisipasi” Lingkungan memiliki skor hasil belajar
tentang sasaran pelajaran. Penjelasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
dan diskusi intraktif antara guru-siswa kelompok siswa yang mengikuti
harus disajikan termasuk demontrasi pembelajaran konvensional. Tinjauan ini
kongkrit yang sifatnya piktorial atau juga didasarkan rata-rata skor hasil
simbolik. Guru merekomendasikan 50% belajar, yaitu kelompok siswa yang
waktu pelajaran untuk pengembangan. mengikuti pembelajaran dengan model
Pengembangan akan lebih bijaksana bila pembelajaran Missouri Mathematics
dikombinasikan dengan kontrol latihan Project (MMP) berbasis Lingkungan
untuk meyakinkan bahwa siswa mengikuti memiliki rata-rata skor hasil belajar yang
penyajian materi baru itu. Tahap lebih tinggi dibandingkan dengan
cooperative working, siswa diminta kelompok siswa yang mengikuti
merespon satu rangkaian soal sambil guru pembelajaran dengan pembelajaran
mengawasi siswa agar terhindar dari konvensional. Rata-rata skor hasil belajar
miskonsepsi. Pada latihan terkontrol ini siswa yang mengikuti pembelajaran
respon siswa sangat menguntungkan bagi dengan model Missouri Mathematics
guru dan siswa. Pengembangan dan Project (MMP) berbasis lingkungan adalah
latihan terkontrol dapat saling mengisi 21,43 dan rata-rata skor hasil belajar
dengan total waktu 20 menit. Guru harus siswa yang mengikuti pembelajaran
memasukkan rincian khusus tanggung konvensional adalah 16,65. Dari hasil
jawab kelompok dan ganjaran individual perhitungan tersebut dapat disimpulkan
berdasarkan pencapaian materi yang bahwa ada pengaruh yang signifikan dari
dipelajari. Siswa bekerja sendiri atau model pembelajaran Missouri

7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

Mathematics Project (MMP) berbasis konvensional, dan didukung oleh


Lingkungan terhadap hasil belajar beberapa hasil penelitian yang telah
Matematika siswa Kelas V SD di gugus dilakukan mengenai penerapan model
VIII Kecamatan Buleleng semester genap pembelajaran Missouri Mathematics
Tahun Pelajaran 2016/2017. Project (MMP), diketahui bahwa kelompok
Missouri Mathematics Project (MMP) siswa yang mengikuti pembelajaran
merupakan salah satu model dengan model pembelajaran Missouri
pembelajaran yang efektif digunakan di Mathematics Project (MMP) berbasis
sekolah. “The MMP has proven to be lingkungan memiliki hasil belajar yang
effective in helping elementary and lebih tinggi dibandingkan dengan
secondary students improve their kelompok siswa yang mengikuti
scoreson math achievement tests. A key pembelajaran dengan model
descriptor of the model is active teaching” konvensional. Oleh karena itu, terdapat
( Kyle, 1985:33). Artinya MMP terbukti perbedaan yang signifikan hasil belajar
efektif dalam membantu siswa sekolah antara kelompok siswa yang belajar
dasar dan menengah dalam meningkatkan dengan menggunakan model
prestasi belajar matematika siswa. Kunci pembelajaran Missouri Mathematics
dari model pembelajaran ini adalah Project (MMP) berbasis lingkungan dan
pembelajaran aktif. Hal ini selaras dengan kelompok siswa yang belajar dengan
pendapat Wulandari (2013) yang menggunakan model pembelajaran
menyatakan bahwa model pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran
MMP dapat membantu guru dalam hal Matematika kelas V SD di gugus VIII
efektifitas penggunaan latihan-latihan agar Kecamatan Buleleng Tahun Pelajaran
siswa dapat mencapai peningkatan serta 2016/2017.
membantu siswa agar lebih mudah
memahami materi yang dipelajari.
Penelitian yang dilakukan oleh Dwiningrat Simpulan dan Saran
(2014) menemukan bahwa terdapat Berdasarkan paparan hasil
perbedaan yang signifikan kemampuan penelitian dan pembahasan dapat
pemecahan masalah Matematika antara dikemukakan simpulan yaitu hasil belajar
siswa yang mengikuti model pembelajaran siswa yang mengikuti model pembelajaran
Missouri Mathematics Project (MMP) Missouri Mathematics Project (MMP)
berbantuan media konkret dengan siswa berbasis lingkungan memiliki mean (M) =
yang mengikuti pembelajaran 21,43 termasuk dalam kategori tinggi
konvensional. Hasil penelitian lain yang sedangkan hasil belajar siswa yang
juga mendukung keefektifan penggunaan mengikuti model pembelajaran
model pembelajaran Missouri konvensional memilki mean (M) = 16,65
Mathematics Project (MMP) berbasis termasuk dalam kategori sedang. Dari
lingkungan adalah penelitian yang hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
dilakukan oleh Hanum (2016) dengan terdapat perbedaan hasil belajar antara
kesimpulan bahwa kemampuan siswa yang belajar dengan model
pemecahan masalah matematika pada pembelajaran Missouri Mathematics
materi nilai pecahan tanpa menggunakan Project (MMP) berbasis lingkungan
model Missouri Mathematics Project dengan kelompok siswa yang mengikuti
(MMP) kurang ada peningkatan yang lebih model pembelajaran konvensional.
baik jika dibandingkan dengan Berdasarkan hasil analisis data
menggunakan model Missouri menunjukkan ketuntasan skor hasil belajar
Mathematics Project (MMP). siswa pada kelas eksperimen mencapai
Berdasarkan penjelasan mengenai 71,43 % sedangkan kelas kontrol dengan
perbedaan hasil belajar siswa antara ketuntasan 55,5%. Hal ini diperkuat
siswa yang belajar dengan model dengan hasil uji-t yang menunjukkan nilai
pembelajaran Missouri Mathematics thitung lebih besar dari ttabel (4,3>1,66).
Project (MMP) berbasis lingkungan Dengan demikian, nilai rata-rata
dengan siswa yang belajar dengan model yang dicapai oleh kelompok siswa yang

8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

mengikutimodel pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP)


Mathematics Project (MMP) berbasis Terhadap Kemampuan
lingkungan lebih baik jika dibandingkan Pemecahan Masalah Matematika
dengan kelompok siswa yang melakukan Pada Materi Membandingkan Nilai
pembelajaran dengan model Pecahan Kelas V SDN Gayam 1
pembelajaran konvensional pada dan 2 Kota Kediri Tahun Ajaran
pelajaran Matematika siswa kelas V SD di 2015/2016. Tersedia pada
gugus VIII Kecamatan Buleleng Tahun https://simki.unpkediri.ac.id/mahasi
Pelajaran 2016/2017. swa
Saran yang dapat disampaikan /fileartikel/2016/12.1.01.10.0387.pd
berdasarkan penelitian yang telah f (diakses 25 Februari 2017)
dilakukaan adalah sebagai berikut: 1)
Koyan, I wayan. 2012. Statistik Teknik
Diharapkan siswa mempertahankan
Analisis Data Kualititatif. Singaraja:
anggapan bahwa belajar matematika itu
Undiksha Press
menyenangkan dan bermakna sehingga
nantinya dapat memecahkan masalah Krismanto, AL. 2003. Beberapa Teknik,
matematika khususnya kelas V di Sekolah Model dan Strategi dalam
Dasar Gugus VIII di Kecamatan Buleleng. Pembelajaran Matematika.
2) Disarankan para guru menerapkan Yogyakarta: Pusat Pengembangan
model pembelajaran Missouri dan Penataran Guru Matematika
Mathematics Project (MMP) berbasis
Lingkungan dalam pembelajaran Kyle, Regina M.J. 1985. Reaching For
mengingat model pembelajaran ini sudah Excellence An Effective Schools
terbukti meningkatkan hasil belajar siswa Source Book. Washington, D.C :
khususnya pada pembelajaran The National Institute of Education,
matematika. 3) Hendaknya hasil penelitian tersedia pada
ini dapat dipakai sebagai masukan yang http://files.eric.ed.gov/fulltext/ED25
bermanfaat dalam mengambil kebijakan- 7837.pdf (diakses pada tanggal 3
kebijakan yang dibuat, dalam usaha Februari 2017)
peningkatkatan kualitas pembelajaran di Margono. 2005. Metodologi Penelitian
sekolah. 4) Hendaknya hasil penelitian ini Pendidikan .Jakarta : PT RINEKA
dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain CIPTA
untuk melakukan penelitian yang sejenis
atau pada variabel yang berbeda. Muhsetyo, dkk.2008.Pembelajaran
Matematika SD. Jakarta:
Universitas Terbuka
DepartemenPendidikan Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum
BNSP.2006. Standar Kompetensi dan Tingkat Satuan Pendidikan
Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta: Kemandirian Guru dan Kepala
Depdiknas Sekolah.Jakarta: Bumi Aksara

Dwiningrat,dkk. 2014. Pengaruh Model Rakhmat dan Suherdi.1999.Evaluasi


Pembelajaran Missouri Pengajaran. Jakarta: Departemen
Mathematics Project Terhadap Pendidikan dan Kebudayaan
Kemampuan Pemecahan Masalah Direktorat Jendral Pendidikan
Matematika Siswa. Singaraja: Tinggi Proyek Pendidikan Guru
Undiksha SD.

Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Rasana, Raka. 2009. Model-Model


Pembelajaran. Jakarta: Bumi Pembelajaran. Singaraja: Undiksha
Aksara Press

Hanum, Mufidah.2016. Pengaruh Model


Pembelajaran Missiouri
9
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017

Rohani, Ahmad. 2004.


PengelolaanPengajaran. Jakarta:
PT Rineka Cipta

Setyosari, H.Punaji. 2010. Metode


Penelitian Pendidikan dan
Pengembangan. Jakarta : Kencana
Prenada
Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan
Matematika di Indonesia. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional
Sugiono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara
Susilana dan Riyana. 2008. Media
Pembelajaran. Bandung: CV
Wacana Prima
Undang – undang No 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
http://eprints.dinus.ac.id/14666/1/u
u_20-2003_sisdiknas.pdf (diakses
tanggal 2 Februari 2017)
Utami, Riski. 2014. Pengaruh Model
Pembelajaran Missiouri
Mathematics Project Terhadap
Kemampuan Menyelesaikan Soal
Cerita Matematika Ditinjau dari
kemampuan verbal pada siswa
kelas V di Gugus V Kecamatan
Sukasada. Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha. Tersedia
pada http://pasca.undiksha.ac.id/e-
journal/index.php/jurnal_pendas/art
icle/view/1125/871 (diakses
tanggal 10 Januari 2017)
Wulandari,ddk. 2013. Pengaruh Model
Pembelajaran Missori Mathematis
Project Terhadap Kemampuan
Siswa Dalam Memecahkan
Masalah. Tersedia pada
http://id.portalgaruda.org/article.
php?article=444249&val=9364
(diakses tanggal 10 Januari 2017)

10

Anda mungkin juga menyukai