Anda di halaman 1dari 23

1

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENGGUNAAN ALAT PERAGA JARING-JARING BANGUN RUANG SEBAGAI

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR BELAJAR MATEMATIKA MATERI

LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS VI SDN

RANDUSANGA KULON KEC. BREBES KAB. BREBES SEMESTER 2

TAHUN PELAJARAN 2020/ 2021

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas (IDIK 4008)

Program Studi S1 PGSD-BI FKIP Universitas Terbuka

Oleh:

Agus Rifai

NIM. 8575762422

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) PURWOKERTO

POKJAR IKA-UT TEGAL – KOTA TEGAL

2021
2

LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Nama : Agus Rifai

NIM : 857576242

Program Studi : S1 PGSD-BI

Tempat Mengajar : SDN Randusanga Kulon Kec. Brebes Kab. Brebes

Jumlah Siklus Perbaikan : 2 (dua)

Masalah yang merupakan fokus perbaikan:

Peningkatan hasil belajar Matematika materi Luas Permukaan Bangun Ruang terhadap siswa

kelas VI Semester 2 di SDN Randusanga Kulon Kec. Brebes Kab. Brebes menggunakan alat

peraga jaring-jaring bangun ruang.

Tegal, 29 Mei 2021

Menyetujui, Mahasiswa,

Tutor Pembimbing

Suci Utami,SPd,MPd. Agus Rifai


NIP. 196209061985082002 NIM. 857576242
3

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Nama : Agus Rifai

NIM : 857576242

Tempat Mengajar : SDN Randusanga Kulon Brebes

A. Judul

PENGGUNAAN ALAT PERAGA JARING-JARING BANGUN RUANG SEBAGAI

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS

PERMUKAAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS VI SDN RANDUSANGA

KULON KEC. BREBES KAB. BREBES SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2020/

2021

B. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah proses pemerolehan maklumat dan pengetahuan, penguasaan

kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan. Dalam pengertian konteks

pendidikan, guru biasanya berusaha mengajar supaya peserta didik dapat belajar

menguasai isi pelajaran demi mencapai suatu objektif yang ditentukan.

Pembelajaran akan membawa pada perubahan pada seseorang. Pembelajaran adalah

suatu kata yang memiliki arti sama dengan kata mengajar. Kata mengajar memiliki arti

yang kompleks dan beraneka macam sesuai dengan zaman dan perkembangan ilmu

pengetahuan.

Menurut Komalasari (2013: 3), pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses

membelajarkan pembelajar yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara


4

sistematis agar pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan

efesien.

Sedangkan menurut UU Sisdiknas Tahun 2003 Bab I Pasal 1, pembelajaran adalah

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar.

Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/ MI yang

terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa matematika merupakan

ilmu yang universal serta dapat dijadikan sebagai dasar dalam perkembangan teknologi

modern, serta berperan penting dalam berbagai macam disiplin ilmu dan memajukan daya

pikir manusia. Pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi

dewasa ini berlandaskan dari perkembangan matematika dibidang teori bilangan, aljabar,

analisis, teori peluang maupun matematika diskrit. Agar dapat digunakan dalam menguasai

sekaligus mencipta teknologi di masa depan diperlukan adanya penguasaan matematika

yang kuat sejak dini.

Menurut Ismail dkk (Hamzah, 2014: 48) matematika merupakan ilmu yang

membahas angka-angka dan perhitungannya, membahas masalah-masalah numerik,

mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana

berpikir, kumpulan sistem, struktur dan alat. Hal ini berarti bahwa objek yang dibahas

dalam matematika hanyalah pada permasalah angka saja, baik dalam permasalahan angka-

angka yang memiliki nilai maupun sebagai sarana dalam memecahkan suatu masalah.

Menurut Wahyudi dan Kriswandani (2013: 10) matematika adalah ilmu

pengetahuan yang mempelajari konsep–konsep abstrak yang disusun dengan menggunakan

symbol dan merupakan bahasa yang eksak, cermat, dan terbebas dari emosi. Berdasarkan

uraian dari pendapat ahli tersebut Matematika merupakan kegiatan manusia yang mengkaji
5

berbagai benda abstrak yang berkaitan dengan angka-angka yang digunakan untuk

memecahkan masalah kehidupan sehari-hari dan juga digunakan sebagai pengembang ilmu

pengetahuan dan tekhnologi.

Pembelajaran Matematika di SD merupakan komunikasi dua arah, mengajar

dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta

didik. Pembelajaran didalamnya mengandung makna belajar dan mengajar atau merupakan

kegiatan belajar mengajar. Belajar tertuju kepada apa yang dilakukan oleh seorang sebaga

subjek menerima pelajaran, sedangkan mengajar berorientasi kepada pada apa yang harus

dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara

terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjai interaksi antara guru dengan siswa, serta

anata siswa dengan siswa didalam pembelajaran matematika sedang berlangsung.

Menurut Ahmad Susanto (2013 :186) pembelajaran matematika adalah suatu proses

belajar mengajar yang dibangun oleh guru unruk mengembangkan kreativitas berpikir

siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan

kemampuan mengkrontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan

yang baik terhadap materi matematika.

Pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar mengajar yang

mengandung dua jenis kegiatan tidak terpisahkan. Kegiatan tersebut adalah belajar dan

mengajar. Kedua aspek ini berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat

terjadi interaksi antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa, dan antara siswa

dengan lingkungan di saat pembelajaran matematika sedang berlangsung.

Tujuan Pembelajaran Matematika di SD Menurut Ahmad Susanto (2013 :189)

bahwa tujuan umum pendidikan matematika di SD adalah agar siswa mampu dan terampil

menggunakan matematika. Adapun tujuan matematika di SD secara khusus menurut

Depdiknas (Ahmad Susanto, 2013:190) sebagai berikut:


6

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan

mengaplikasikan konsep algoritme

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam

generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang

model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk

menjelaskan keadaan atau masalah

5. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari

Melalui pembelajaran Matematika di SD, siswa diharapkan mempunyai

kemampuan-kemampuan seperti yang telah disebutkan diatas. Adapun untuk mengukur

tingkat kemampuan siswa tersebut dilaksanakan program evaluasi yaitu untuk mengetahui

hasil belajar siswa setelah melewati serangkaian proses pembelajaran. Dan sejauh ini hasil

belajar siswa masih jauh dari harapan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang sangat

mempengaruhi ketidak aktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar matematika. Siswa

cenderung lebih banyak pasif dan mengalami ketidakpahaman terhadap materi matematika

yang diajarkan.

Banyak strategi, metode, ataupun model pembelajaran yang seharusnya bisa

digunakan guru di dalam kelas termasuk dalam pemanfaatan alat-alat peraga. Namun pada

kenyataannya guru masih belum maksimal dalam menerapkannya sehingga ini

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Dari jumlah 27 siswa di kelas VI

SDN Randusanga Kulon Kec. Brebes Kab. Brebes, hanya ada 10 siswa yang memperoleh

nilai Matematika yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu pada materi

menghitung luas permukaan bangun ruamg. Itu artinya masih ada 63% siswa belum

memenuhi standar KKM.


7

Berkaitan dengan hal tersebut guru perlu mengambil keputusan untuk segera

memperbaiki kekurangan dalam mengajar matematika pada siswa kelas VI SDN

Randusanga Kulon Kec. Brebes Kab. Brebes. Dan penggunaan alat peraga sepertinya akan

menjadi sesuatu hal yang menyenangkan bagi guru dan siswa dalam mengikuti kegiatan

belajar mengajar di dalam kelas. Adapaun alat peraga yang relevan digunakan untuk

mengajar matematika materi Menghitung Luas Permukaan Bangun Ruang adalah Jaring-

jaring Bangun Ruang.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka yang dijadikan

rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah Penggunaan Alat Peraga Jaring-

Jaring Bangun Ruang Dapat Meningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Luas

Permukaan Bangun Ruang Pada Siswa Kelas VI SDN Randusanga Kulon Kec. Brebes

Kab. Brebes Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/ 2021?.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah Penggunaan Alat Peraga Jaring-

Jaring Bangun Ruang Dapat Meningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Luas

Permukaan Bangun Ruang Pada Siswa Kelas VI SDN Randusanga Kulon Kec. Brebes

Kab. Brebes Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/ 2021.

E. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberi manfaat berupa

penemuan-penemuan berupa alat peraga pembelajaran yang mampu menciptakan kegiatan


8

pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan efektif sehingga dapat memberikan manfaat

bagi:

1. Siswa

a. Memperbaiki dan meningkatkan kinerja dan hasil belajar siswa di kelas, sehingga

proses pembelajaran menjadi lebih berkualitas dan bermutu.

b. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas penggunaan alat peraga atau alat bantu

belajar dan sumber belajar lainnya.

2. Guru

a. Melatih dan membuat guru menjadi peka dan cepat tanggap terhadap dinamika

pembelajaran dikelasnya. Seorang guru dapat menjadi reflektif dan kritis terhadap

proses pembelajaran didalam kelas.

b. Mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran

yang terjadi di dalam kelas.

c. Pelaksanaan PTK dapat meningkatkan kinerja guru. Seorang guru tidak lagi merasa

puas terhadap apa yang dikerjakan tanpa ada upaya perbaikan atau inovasi, namun

juga sebagai peneliti dibidangnya.

3. Sekolah

Membantu sekolah untuk berkembang adanya peningkatan/kemajuan pada diri guru dan

pendidikan di sekolah tersebut.

F. Kajian Pustaka

1. Hakikat Belajar Matematika

Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/ MI yang

terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa matematika merupakan
9

ilmu yang universal serta dapat dijadikan sebagai dasar dalam perkembangan teknologi

modern, serta berperan penting dalam berbagai macam disiplin ilmu dan memajukan

daya pikir manusia. Pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan

komunikasi dewasa ini berlandaskan dari perkembangan matematika dibidang teori

bilangan, aljabar, analisis, teori peluang maupun matematika diskrit. Agar dapat

digunakan dalam menguasai sekaligus mencipta teknologi di masa depan diperlukan

adanya penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Menurut Ismail dkk (Hamzah, 2014: 48) matematika merupakan ilmu yang

membahas angka-angka dan perhitungannya, membahas masalah-masalah numerik,

mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur,

sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur dan alat. Hal ini berarti bahwa objek yang

dibahas dalam matematika hanyalah pada permasalah angka saja, baik dalam

permasalahan angka-angka yang memiliki nilai maupun sebagai sarana dalam

memecahkan suatu masalah.

Menurut Wahyudi dan Kriswandani (2013: 10) matematika adalah ilmu

pengetahuan yang mempelajari konsep–konsep abstrak yang disusun dengan

menggunakan symbol dan merupakan bahasa yang eksak, cermat, dan terbebas dari

emosi.

Berdasarkan uraian dari pendapat ahli tersebut Matematika merupakan kegiatan

manusia yang mengkaji berbagai benda abstrak yang berkaitan dengan angka-angka

yang digunakan untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari dan juga digunakan

sebagai pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Hasil Belajar

Sudjana (2009:22) mengungkapkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan

yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar ini
10

digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

sebelum siswa mengikuti kegiatan pembelajaran.

Menurut Suprijono (2012:5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilainilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. Setiap guru pasti

memiliki keinginan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dibimbingnya.

Oleh karena itu guru harus memiliki hubungan dengan siswa yang dapat terjadi melalui

proses belajar mengajar. Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari

seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa.

Dimiyati dan Mujiono (2009:20) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah suatu

pencapaian akhir dari suatu proses belajar yang dilakukan. Hasil belajar ini didapatkan

dari evalusai yang dilakukan oleh guru dan hasilnya dapat berupa dampak pengiring dan

dampak pengajaran yang saling berkaitan. Kedua dampak tersebut sangat bermanfaat

bagi siswa dan guru.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas bahwa hasil belajar adalah adanya

perubahan pada diri siswa yang dapat diukur maupun diamati dalam perubahan

pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan. Hasil belajar yang penulis amati berupa nilai

evaluasi disetiap akhir pembelajaran, sehingga siswa dikatakan berhasil apabila hasil tes

diatas KKM atau sama dengan KKM yang telah ditentukan.. Perubahan tersebut

mencakup semua perubahan yang bersifat progresif yang diharapkan kearah yang lebih

baik. Bagi seorang siswa hasil belajar ini dapat dilihat melalui perubahan yang terjadi

pada seorang siswa mulai dari belum pandai setelah belajar maka menjadi pandai.

Perubahan ini tentunya setelah siswa berinteraksi dengan lingkungannya yang diukur

melalui tes, tugas, pengamatan, atau evaluasi.


11

3. Alat Peraga Jaring-jaring Bangun Ruang

Alat peraga adalah salah satu alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi

kepada siswa. Menurut Ruseffendi (dalam Rostina, 2003), alat peraga adalah alat yang

menerangkan atau mewujudkan konsep matematika.

Sedangkan pengertian alat peraga matematika menurut Pramudjono (dalam

Rostina, 2003), alat peraga adalah benda konkrit yang dibuat, dihimpun atau disusun

secara sengaja digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan suatu

konsep matematika.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa alat peraga

pembelajaran adalah alat untuk menyampaikan informasi secara nyata yang dapat

dipegang dan disentuh oleh setiap orang yang menggunakanya sehingga informasi yang

samapaikan mudah dipahami dengan jelas.

Jaring-jaring adalah suatu jenis alat permainan yang bisa membantu dan

mempermudah siswa untuk mengetahui tentang bagian-bagian bangun ruang kubus,

balok prisma, limas segiempat, limas segitiga, dan tabung secara mendetail baik sisi,

rusuk, sudut bahkan jaring-jaring kubus, balok prisma, limas segiempat, limas segitiga,

dan tabung.

Alat peraga jaring-jaring kubus, balok prisma, limas segiempat, limas segitiga,

dan tabung ini mudah sekali untuk didapat dan selalu ada dilingkungan sekitar, alat

peraga jaring-jaring kubus, balok prisma, limas segiempat, limas segitiga, dan tabung

ini juga sangat tahan lama dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Dalam

menerapkan materi kubus, balok prisma, limas segiempat, limas segitiga, dan tabung

dengan menggunkan alat peraga jaring-jaring ini akan lebih menarik perhatian, akan

tetapi jaring-jaring kubus, balok prisma, limas segiempat, limas segitiga, dan tabung ini
12

juaga bisa di gunakan sebagai media pembelajaran untuk menyelesaikan masalah kubus,

balok prisma, limas segiempat, limas segitiga, dan tabung.

G. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan yang dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut:

“Penggunaan penggunaan alat peraga jaring-jaring bangun ruang dapat meningkatan hasil

belajar Matematika materi luas permukaan bangun ruang pada siswa kelas VI SDN

Randusanga Kulon Kec. Brebes Kab. Brebes Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/ 2021”.

H. Metode Penelitian

1. Kompetensi Dasar yang diteliti

Kompetensi Dasar (KD) yang diteliti pada penelitian ini adalah KD 3.7 Menjelaaskan

bangun ruang yang merupakan gabungan dari beberapa bangun ruang, serta luas

permukaan dan volumenya.

2. Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan di SDN Randusanga Kulon Kec. Brebes Kab. Brebes pada bulan

Februari – April 2021.

3. Langkah-langkah Penelitian

Siklus I

a. Menyusun rencana tindakan

1) Peneliti menyiapkan RPP materi luas permukaan bangun ruang

2) Peneliti membuat lembar pengamatan aktifitas siswa berupa lembar observasi.

3) Peneliti mengidentifikasi kesulitan siswa dengan mencari penyebab rendahnya

hasil belajar materi luas permukaan bangun ruang.


13

b. Pelaksanaan tindakan

Yaitu melaksanakan pembelajaran berdasar atas apa yang telah direncanakan dalam

RPP yaitu materi luas permukaan bangun ruang dengan menggunakan alat peraga

jaring-jaring bangun ruang.

c. Pengamatan

Pengamatan terhadap pembelajaran yang berlangsung untuk mengetahui aktivitas

siswa dan penyebab rendahnya hasil hasil belajar materi luas permukaan bangun

ruang pada muatan pelajarn Matematika.

d. Refleksi

Hasil pengamatan yang telah didata pada siklus 1 dikumpulkan untuk dianalisis dan

dievaluasi sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II

Siklus II

a. Menyusun rencana tindakan

1) Peneliti menyiapkan RPP materi luas permukaan bangun ruang

2) Peneliti membuat lembar pengamatan aktifitas siswa berupa lembar observasi.

3) Peneliti mengidentifikasi kesulitan siswa dengan mencari penyebab rendahnya

hasil belajar materi luas permukaan bangun ruang.

b. Pelaksanaan tindakan

Yaitu melaksanakan pembelajaran berdasar atas apa yang telah direncanakan dalam

RPP yaitu materi luas permukaan bangun ruang dengan menggunakan alat peraga

jaring-jaring bangun ruang.

c. Pengamatan

Pengamatan terhadap pembelajaran yang berlangsung untuk mengetahui aktivitas

siswa dan penyebab rendahnya hasil hasil belajar materi luas permukaan bangun

ruang pada muatan pelajarn Matematika.


14

d. Refleksi

Hasil pengamatan yang telah didata pada siklus 1 dikumpulkan untuk dianalisis dan

dievaluasi sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus

berikutnya.

4. Analisis Data

Teknik analisis data merupakan tindak lanjut kegiatan peneliti sesudah data terkumpul.

Data daari hasil pengamatan diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan

keadaan peningkatan pencampaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk

menggambarkan keberhasilan penggunaan alat peraga jaring-jaring bangun ruang yang

dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan indikator meningkatkan hasil

belajar siswa materi luas permukaan bangun ruang.

I. Sistematika Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Pelaporan hasil penelitian tindakan kelas dari penelitian ini disajikan dengan sistematika

sebagai berikut:

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Halaman Judul

Lembar Pengesahan

Abstrak

Daftar Isi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah (data awal dalam mengidentifikasi masalah, analisis

masalah,dan pentingnya masalah dipecahkan)

B. Rumusan Masalah
15

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Pembelajaran

B. Pembelajaran Matematika di SD

C. Belajar Dan Hasil Belajar

D. Alat Peraga Jaring-jaring Bangun Ruang

E. Teknik Penggunaan Alat Peraga Jaring-jaring Bangun Ruang

III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subyek Penelitian, Lokasi, Waktu,Muatan Pelajaran,Kelas,dan Karakteristik Siswa)

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran (deskripsi per siklus: a. perencanaan, b.

pelaksanaan, c. pengamatan/pengumpulan data/instrument, d. refleksi)

C. Teknik Analisis Data

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran per siklus (data tentang rencana,

pengamatan, refleksi), keberhasilan dan kegagalan,lengkap dengan data).

B. Pembahasan Hasil Penelitian dari setiap siklus

V. KESIMPULAN dan SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka

Lampiran
16
LAMPIRAN 1 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP PRA SIKLUS)

Satuan Pendidikan : SDN Randusanga Kulon

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : VI (Enam)/ II (Genap)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 pertemuan)

A. Kompetensi Inti

3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya, dan

mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat

bermain.

B. Kompetensi Dasar

3.7 Menjelaskan bangun ruang yang merupakan gabungan dari beberapa bangun ruang,

serta luas permukaan dan volumenya.

C. Indikator

Menjelaskan luas permukaan bangun ruang.

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan luas permukaan bangun ruang.

E. Materi Pembelajaran

Luas Permukaan Bangun Ruang

Contoh:

Diketahui bangun kubus mempunyai panjang rusuk 7 cm. Berapa luas permukaan dari

kubus tersebut?
18

Jawab:

Luas Permukaan Kubus = 6 x s x s

=6x7x7

= 294 cm2

F. Strategi Pembelajaran

 Diskusi kelompok

 Tanya jawab

 Diskusi informasi

G. Media Pembelajaran

Gambar, penggaris, jangka, dan lain-lain.

H. Sumber Belajar

Buku paket matematika kelas VI

I. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

1. Kegiatan Awal 10 menit

a. Apersepsi

b. Guru memberi salam kepada semua siswa.

c. Guru mengadakan presensi kehadiran siswa.

d. Guru memotivasi siswa untuk semangat belajar.

e. Guru menyampaikan kompetensi yang akan

dicapai.

2. Kegiatan Inti 50 menit

a. Guru menjelaskan secara singkat tentang luas


19

permukaan bangun ruang.

b. Guru bertanya tentang langkah-langkah dalam

menyelesaikan atau menghitung luas permukaan

bangun ruang.

c. Guru menjelaskan cara menyelesaikan

perhitungan luas permukaan bangun ruang.

d. Guru membentuk kelompok untuk menyelesaikan

lembar soal untuk didiskusikan bersama.

e. Setelah diskusi dirasa cukup, guru menyuruh

salah satu perwakilan kelompok untuk presentasi

di depan kelas untuk menyampaikan hasilnya.

f. Guru dan siswa mengadakan tanya jawab untuk

mengulang materi diskusi.

3. Kegiatan Akhir 10 menit

a. Guru bersama siswa menyimpulkan dan

merefleksi hasil pembelajaran.

b. Guru menutup pelajaran dengan pemberian tugas

berupa soal secara kelompok sebagai bahan

diskusi terkait luas permukaan bangun ruang.

J. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis

b. Penilaian Sikap : Diskusi Kelompok

c. Penilaian Keterampilan : Terlampir


20

2. Bentuk Instrumen Penilaian : Terlampir

Guru Pamong, Praktikan,

Lisdiyani, S.Pd.SD. Agus Rifai

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Aji Dwiyanto, S.Pd.


NIP. 19630425 198304 1 002
21
LAMPIRAN 2

SOAL EVALUASI PRA SIKLUS

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : VI/ II

Nama Siswa :

Hari, Tanggal :

Waktu :

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan tepat!

1. Sebuah kubus mempunyai panjang sisi 25 cm. Hitunglah luas permukaan dari kubus

tersebut!

2. Sebuah tabung memiliki jari-jari 14 cm dan tinggi 13 cm. Jika π=22 /7 , hitunglah luas

permukaan tabung tersebut!

Kunci Jawaban

Luas Permukaan Kubus = 6 x s x s

= 6 x 25 x 25

= 3.750 cm2

Luas Permukaan Tabung = 2 π r (r+t)

= 2 x 22/7 x 14 x (14+13)

= 2.376 cm2
22
LAMPIRAN 3

Hasil Belajar Matematika Pra Siklus

No. Nama Siswa Nilai Keterangan


1. ADITYA RIZKIYANSYAH 60 TT
2. AKSAN NUL AMAL 60 TT
3. ANANDITA FAUZIYAH 80 T
4. ANGGIH MELINDAH 70 TT
5. ANITA KOMALASARI 75 T
6. AWALUDIN AGUNG D 60 TT
7. DAFFA NAUVAL RIYANTO 60 TT
8. DEREN DWI MONDELA 75 T
9. DIPO IKHTIAR NUR HAKIKI 70 TT
10. HAFIZH ATMAJAYA 70 TT
11. ILYAS ANUGRAH PUTRA 70 TT
12. INTAN FITRIYA SARI 50 TT
13. MEYLANI 80 T
14. MOCH. FADIL ZAENAL M 70 TT
15. MOHAMAD AWALLUDIN 70 TT
16. MUH. FAREL DANI SAPUTRA 70 TT
17. NAKHILA SARI 80 T
18. NALENDRA WANUDYA H 80 T
19. NEYSHA AWALIA SAPUTRI 80 T
20. NIKO SAPUTRA 70 TT
21. NINTA DWI NOVIANI 80 T
22. PUTRI RAMADHANI 70 TT
23. RAFI DWI SETIAWAN 70 TT
24. RAIHAN ARYA HANSTAMA 85 T
25. REKHAN ABDU ROHMAT 70 TT
26. WILDAN PRATAMA 70 TT
27. ALDIANSYAH RAMDANI 75 T
Jumlah 1920
Rata-rata 71
Ket. Klasikal (%) 37
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 50
23

Anda mungkin juga menyukai