Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas (IDIK 4008)
Oleh:
Agus Rifai
NIM. 8575762422
UNIVERSITAS TERBUKA
2021
2
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 857576242
Peningkatan hasil belajar Matematika materi Luas Permukaan Bangun Ruang terhadap siswa
kelas VI Semester 2 di SDN Randusanga Kulon Kec. Brebes Kab. Brebes menggunakan alat
Menyetujui, Mahasiswa,
Tutor Pembimbing
NIM : 857576242
A. Judul
2021
kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan. Dalam pengertian konteks
pendidikan, guru biasanya berusaha mengajar supaya peserta didik dapat belajar
suatu kata yang memiliki arti sama dengan kata mengajar. Kata mengajar memiliki arti
yang kompleks dan beraneka macam sesuai dengan zaman dan perkembangan ilmu
pengetahuan.
Menurut Komalasari (2013: 3), pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses
sistematis agar pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan
efesien.
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.
terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa matematika merupakan
ilmu yang universal serta dapat dijadikan sebagai dasar dalam perkembangan teknologi
modern, serta berperan penting dalam berbagai macam disiplin ilmu dan memajukan daya
pikir manusia. Pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi
dewasa ini berlandaskan dari perkembangan matematika dibidang teori bilangan, aljabar,
analisis, teori peluang maupun matematika diskrit. Agar dapat digunakan dalam menguasai
Menurut Ismail dkk (Hamzah, 2014: 48) matematika merupakan ilmu yang
mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana
berpikir, kumpulan sistem, struktur dan alat. Hal ini berarti bahwa objek yang dibahas
dalam matematika hanyalah pada permasalah angka saja, baik dalam permasalahan angka-
angka yang memiliki nilai maupun sebagai sarana dalam memecahkan suatu masalah.
symbol dan merupakan bahasa yang eksak, cermat, dan terbebas dari emosi. Berdasarkan
uraian dari pendapat ahli tersebut Matematika merupakan kegiatan manusia yang mengkaji
5
berbagai benda abstrak yang berkaitan dengan angka-angka yang digunakan untuk
memecahkan masalah kehidupan sehari-hari dan juga digunakan sebagai pengembang ilmu
dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta
didik. Pembelajaran didalamnya mengandung makna belajar dan mengajar atau merupakan
kegiatan belajar mengajar. Belajar tertuju kepada apa yang dilakukan oleh seorang sebaga
subjek menerima pelajaran, sedangkan mengajar berorientasi kepada pada apa yang harus
dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara
terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjai interaksi antara guru dengan siswa, serta
Menurut Ahmad Susanto (2013 :186) pembelajaran matematika adalah suatu proses
belajar mengajar yang dibangun oleh guru unruk mengembangkan kreativitas berpikir
siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan
mengandung dua jenis kegiatan tidak terpisahkan. Kegiatan tersebut adalah belajar dan
mengajar. Kedua aspek ini berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat
terjadi interaksi antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa, dan antara siswa
bahwa tujuan umum pendidikan matematika di SD adalah agar siswa mampu dan terampil
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk
tingkat kemampuan siswa tersebut dilaksanakan program evaluasi yaitu untuk mengetahui
hasil belajar siswa setelah melewati serangkaian proses pembelajaran. Dan sejauh ini hasil
belajar siswa masih jauh dari harapan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang sangat
mempengaruhi ketidak aktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar matematika. Siswa
cenderung lebih banyak pasif dan mengalami ketidakpahaman terhadap materi matematika
yang diajarkan.
digunakan guru di dalam kelas termasuk dalam pemanfaatan alat-alat peraga. Namun pada
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Dari jumlah 27 siswa di kelas VI
SDN Randusanga Kulon Kec. Brebes Kab. Brebes, hanya ada 10 siswa yang memperoleh
nilai Matematika yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu pada materi
menghitung luas permukaan bangun ruamg. Itu artinya masih ada 63% siswa belum
Berkaitan dengan hal tersebut guru perlu mengambil keputusan untuk segera
Randusanga Kulon Kec. Brebes Kab. Brebes. Dan penggunaan alat peraga sepertinya akan
menjadi sesuatu hal yang menyenangkan bagi guru dan siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas. Adapaun alat peraga yang relevan digunakan untuk
mengajar matematika materi Menghitung Luas Permukaan Bangun Ruang adalah Jaring-
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka yang dijadikan
rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah Penggunaan Alat Peraga Jaring-
Jaring Bangun Ruang Dapat Meningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Luas
Permukaan Bangun Ruang Pada Siswa Kelas VI SDN Randusanga Kulon Kec. Brebes
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah Penggunaan Alat Peraga Jaring-
Jaring Bangun Ruang Dapat Meningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Luas
Permukaan Bangun Ruang Pada Siswa Kelas VI SDN Randusanga Kulon Kec. Brebes
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan efektif sehingga dapat memberikan manfaat
bagi:
1. Siswa
a. Memperbaiki dan meningkatkan kinerja dan hasil belajar siswa di kelas, sehingga
b. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas penggunaan alat peraga atau alat bantu
2. Guru
a. Melatih dan membuat guru menjadi peka dan cepat tanggap terhadap dinamika
pembelajaran dikelasnya. Seorang guru dapat menjadi reflektif dan kritis terhadap
c. Pelaksanaan PTK dapat meningkatkan kinerja guru. Seorang guru tidak lagi merasa
puas terhadap apa yang dikerjakan tanpa ada upaya perbaikan atau inovasi, namun
3. Sekolah
Membantu sekolah untuk berkembang adanya peningkatan/kemajuan pada diri guru dan
F. Kajian Pustaka
terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa matematika merupakan
9
ilmu yang universal serta dapat dijadikan sebagai dasar dalam perkembangan teknologi
modern, serta berperan penting dalam berbagai macam disiplin ilmu dan memajukan
daya pikir manusia. Pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan
bilangan, aljabar, analisis, teori peluang maupun matematika diskrit. Agar dapat
Menurut Ismail dkk (Hamzah, 2014: 48) matematika merupakan ilmu yang
mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur,
sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur dan alat. Hal ini berarti bahwa objek yang
dibahas dalam matematika hanyalah pada permasalah angka saja, baik dalam
menggunakan symbol dan merupakan bahasa yang eksak, cermat, dan terbebas dari
emosi.
manusia yang mengkaji berbagai benda abstrak yang berkaitan dengan angka-angka
yang digunakan untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari dan juga digunakan
2. Hasil Belajar
yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar ini
10
memiliki keinginan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dibimbingnya.
Oleh karena itu guru harus memiliki hubungan dengan siswa yang dapat terjadi melalui
proses belajar mengajar. Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari
Dimiyati dan Mujiono (2009:20) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah suatu
pencapaian akhir dari suatu proses belajar yang dilakukan. Hasil belajar ini didapatkan
dari evalusai yang dilakukan oleh guru dan hasilnya dapat berupa dampak pengiring dan
dampak pengajaran yang saling berkaitan. Kedua dampak tersebut sangat bermanfaat
Dari beberapa pendapat para ahli diatas bahwa hasil belajar adalah adanya
perubahan pada diri siswa yang dapat diukur maupun diamati dalam perubahan
pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan. Hasil belajar yang penulis amati berupa nilai
evaluasi disetiap akhir pembelajaran, sehingga siswa dikatakan berhasil apabila hasil tes
diatas KKM atau sama dengan KKM yang telah ditentukan.. Perubahan tersebut
mencakup semua perubahan yang bersifat progresif yang diharapkan kearah yang lebih
baik. Bagi seorang siswa hasil belajar ini dapat dilihat melalui perubahan yang terjadi
pada seorang siswa mulai dari belum pandai setelah belajar maka menjadi pandai.
Perubahan ini tentunya setelah siswa berinteraksi dengan lingkungannya yang diukur
Alat peraga adalah salah satu alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi
kepada siswa. Menurut Ruseffendi (dalam Rostina, 2003), alat peraga adalah alat yang
Rostina, 2003), alat peraga adalah benda konkrit yang dibuat, dihimpun atau disusun
konsep matematika.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa alat peraga
pembelajaran adalah alat untuk menyampaikan informasi secara nyata yang dapat
dipegang dan disentuh oleh setiap orang yang menggunakanya sehingga informasi yang
Jaring-jaring adalah suatu jenis alat permainan yang bisa membantu dan
balok prisma, limas segiempat, limas segitiga, dan tabung secara mendetail baik sisi,
rusuk, sudut bahkan jaring-jaring kubus, balok prisma, limas segiempat, limas segitiga,
dan tabung.
Alat peraga jaring-jaring kubus, balok prisma, limas segiempat, limas segitiga,
dan tabung ini mudah sekali untuk didapat dan selalu ada dilingkungan sekitar, alat
peraga jaring-jaring kubus, balok prisma, limas segiempat, limas segitiga, dan tabung
ini juga sangat tahan lama dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Dalam
menerapkan materi kubus, balok prisma, limas segiempat, limas segitiga, dan tabung
dengan menggunkan alat peraga jaring-jaring ini akan lebih menarik perhatian, akan
tetapi jaring-jaring kubus, balok prisma, limas segiempat, limas segitiga, dan tabung ini
12
juaga bisa di gunakan sebagai media pembelajaran untuk menyelesaikan masalah kubus,
G. Hipotesis Tindakan
“Penggunaan penggunaan alat peraga jaring-jaring bangun ruang dapat meningkatan hasil
belajar Matematika materi luas permukaan bangun ruang pada siswa kelas VI SDN
Randusanga Kulon Kec. Brebes Kab. Brebes Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/ 2021”.
H. Metode Penelitian
Kompetensi Dasar (KD) yang diteliti pada penelitian ini adalah KD 3.7 Menjelaaskan
bangun ruang yang merupakan gabungan dari beberapa bangun ruang, serta luas
Penelitian dilakukan di SDN Randusanga Kulon Kec. Brebes Kab. Brebes pada bulan
3. Langkah-langkah Penelitian
Siklus I
b. Pelaksanaan tindakan
Yaitu melaksanakan pembelajaran berdasar atas apa yang telah direncanakan dalam
RPP yaitu materi luas permukaan bangun ruang dengan menggunakan alat peraga
c. Pengamatan
siswa dan penyebab rendahnya hasil hasil belajar materi luas permukaan bangun
d. Refleksi
Hasil pengamatan yang telah didata pada siklus 1 dikumpulkan untuk dianalisis dan
Siklus II
b. Pelaksanaan tindakan
Yaitu melaksanakan pembelajaran berdasar atas apa yang telah direncanakan dalam
RPP yaitu materi luas permukaan bangun ruang dengan menggunakan alat peraga
c. Pengamatan
siswa dan penyebab rendahnya hasil hasil belajar materi luas permukaan bangun
d. Refleksi
Hasil pengamatan yang telah didata pada siklus 1 dikumpulkan untuk dianalisis dan
berikutnya.
4. Analisis Data
Teknik analisis data merupakan tindak lanjut kegiatan peneliti sesudah data terkumpul.
Data daari hasil pengamatan diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan
Pelaporan hasil penelitian tindakan kelas dari penelitian ini disajikan dengan sistematika
sebagai berikut:
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Abstrak
Daftar Isi
I. PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
15
A. Hakikat Pembelajaran
B. Pembelajaran Matematika di SD
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran per siklus (data tentang rencana,
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
16
LAMPIRAN 1 17
A. Kompetensi Inti
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
bermain.
B. Kompetensi Dasar
3.7 Menjelaskan bangun ruang yang merupakan gabungan dari beberapa bangun ruang,
C. Indikator
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran
Contoh:
Diketahui bangun kubus mempunyai panjang rusuk 7 cm. Berapa luas permukaan dari
kubus tersebut?
18
Jawab:
=6x7x7
= 294 cm2
F. Strategi Pembelajaran
Diskusi kelompok
Tanya jawab
Diskusi informasi
G. Media Pembelajaran
H. Sumber Belajar
I. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Apersepsi
dicapai.
bangun ruang.
1. Teknik Penilaian
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Nama Siswa :
Hari, Tanggal :
Waktu :
1. Sebuah kubus mempunyai panjang sisi 25 cm. Hitunglah luas permukaan dari kubus
tersebut!
2. Sebuah tabung memiliki jari-jari 14 cm dan tinggi 13 cm. Jika π=22 /7 , hitunglah luas
Kunci Jawaban
= 6 x 25 x 25
= 3.750 cm2
= 2 x 22/7 x 14 x (14+13)
= 2.376 cm2
22
LAMPIRAN 3