Anda di halaman 1dari 7

JUDUL MKALAH

Dosen Pengampu : Rini Anggraini,ST,MM.

DISUSUN OLEH :
Irsa Maulana Kautsar | 4132212001

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
TAHUN 2023
Karakter Kebangsaan Indonesia
1. Pengertian Karakter bangsa
Istilah “Karakter” relatif agak sulit didefinisikan, namun dapat dimengerti
bila diuraikan. Menurut Sigmund Freud, karakter adalah sekumpulan tata
nilai yang mewujud dalam suatu sistem daya juang yang melandasi
pemikiran, sikap dan perilaku.

2. Penanaman nilai identitas nasional sebagai karakter bangsa


Penanaman nilai-nilai identitas nasional sebagai karakter bangsa harus
diimplementasikan dalam berbagai kehidupan, diantaranya :
a. Pada diri sendiri
Membangun karakter adalah proses yang tidak mengenal akhir (never
ending process) yang dapat dimulai dalam usia kapan pun. Membagun
jati diri sebagai suatu karakter harus diawali dengan usaha menjadi orang
yang jujur, terbuka, berani mengambil risiko dan bertanggung jawab,
memegang komitmen dan mampu berbagi (sharing).

b. Membangun ketahanan keluarga


Membangun karakter dalam keluarga diawali dengan komunikasi yang
baik dalam berbagai kesempatan, seperti pertemuan harian dalam
keluarga yang meliputi makan bersama, berdoa/sembahyang bersama dan
rekreasi bersama sehingga terjalinnya hubungan batiniah sesame anggota
keluarga.
Apabila ketahanan keluarga telah tercapai melalui sosialisai karakter,
tentu akan membawa pengaruh positif kepada kehidupan lingkungan dan
juga kepada masyrakat sekolah/Pendidikan.

c. Pembangunan karakter dalam masyarakat


Sebagian waktu kehidupan anak atau pelajar banyak dihabiskan dalam
masyarakat, maka peranan institusi masyarakat, seperti rukun
tetangga/rukun warga sangat penting.

d. Dalam dunia Pendidikan


Pendidikan mempunyai tugas utama membina watak atau karakter,
sebagaimana dinyatakan oleh filsuf Herbert Spencer dari Inggris, bahwa
sasaran Pendidikan adalah membangun karakter. Apabila kita melihat
tujuan Pendidikan sebagai dinyatakan oleh UU No. 20 Tahun 2003,
menyatakan bahwa tujuan Pancasila sebagai berikut
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berbudi pekerti luhur (ahklak mulia).
3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani
4. Memiliki kepribadian yang mandiri
5. Memiliki tanggung jawab dalam bermasyarakat, beragama, berbangsa
dan bernegara.

Melunturnya tata nilai yang merupakan jati diri bangsa Indonesia atau
sebaliknya. Lunturnya tata nilai tersebut pada dasarnya ditandai oleh
dua faktor.
a. Semakin menonjolnya sikap individualitas, mengutamakan
kepentingan pribadi diatas kepentingan umum.
b. Semakin menonjolnya sikap materialistis yang berarti harkat dan
martabat kemanusiaan hanya diukur dari hasil atau keberhasilan
seseorang.

3. Iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai karakter bangsa
Hubungan manusia dengan Tuhan, sebagaimana tersirat dalam Sila
Ketuhanan Yang Maha Esa menggambarkan suatu karakter bangsa Indonesia
adalah bangsa yang religious baik dalam konteks hubungan khalik (pencipta
hidup) dan mahkluk (penikmat hidup).
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti bahwa manusia itu pasti
beragama yang sekaligus berkarakter religious sesuai dengan agama masing-
masing yang dianutnya.

4. Gotong royong sebagai karakter bangsa


Gotong royong adalah sikap kebersamaan dalam berbuat dan berkarya, sikap
kebersamaan ini merupakan cerminan dari rasa senasib dan sepenanggungan.
Gotong royong sesbagai karakter bangsa secara nasional yang tumbuh dari
bawah karena masyarakat desa di berbagai daerah di Indonesia yang
menyokong tumbuh kembanganya karakter.

5. Bhineka Tunggal Ika dan merah putih sebagai karakter bangsa


Nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika dan identitas merah putih sudah menjadi
kultur bangsa yang sekaligus sebagai identitas nasional. Bhineka Tunggal Ika
menyatukan gugusan keberagamaan dan tanah air yang kaya ke dalam suatu
wadah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Identitas Merah
Putih pada bendera nasional adalah cerminan persatuan yang digariskan
secara tegas oleh Bahasa persatuan Indonesia.

6. Kebangsaan Indonesia sebagai karakter bangsa


Pertama kali munculnya pada tiga hal pokok, yaitu identitas kebangsaan atau
ke-Indonesiaan, identitas primordial atas tanah dan air, dan identitas
primordial atas Bahasa pesatuan (Bahasa Indonesia)

Identitas nasional pada awalnya merupaka ide dan semangat gerakan


pemuda-pemuda yang berhasil mendeklarasikan soempah pemoeda 28
Oktober 1928.Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi
nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkermbang dalam berbagai aspek
kehidupan dari ratusan suku bangsa yang “dihimpun” dalam satu kesatuan
Indonesia.

7. Membangun karakter bangsa


Karakter adalah hasil dari kebiasaan yang ditumbuh kembangkan. Untuk
membangun karakter adalah dengan membentuk kebiasaan (habbits forming)
yang berarti harus menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik.
Pembentukan karakter bangsa harus mendapat prioritas utama dalam
pembangunan bangsa, karena bangsa terhindar dari berbagai krisis. Karakter
merupakan nilai-nilai yang terpatri dalam diri melalui Pendidikan,
pengalaman, pengorbanan, dan pengaruh lingkungan yang dipadukan dengan
nilai-nilai dari dalam diri manusia sendiri kemudia terwujud dalam
pemikiran, sifat dan perilaku.
Pembangunan karakter dalam kehidupan dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Kepedulian social
b. Pelindung dan jaga hubungan baik
c. Selalu mengembangkan sifat berbagi, bekerja sama dan adil
d. Seorang yang jujur
e. Mengedepankan moral dan etika
f. Selalu mengontrol dan intropeksi diri
g. Pribadi yang suka menolong
h. Mampu menyelesaikan masalah dan konflik social

8. Pelestarian nilai-nilai luhur perjuangan bangsa


Manusia menjadikan rasio sebagai mitos, sebagai sarana yang handal dalam
bersikap dan bertindak dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
dalam kehidupan. Nilai-nilai budaya yang diajarkan oleh nenek moyang
tidak hanya sebagai barang sudah “jadi” yang berhenti dalam kebekuan
normative dan nostalgia, melainkan harus diperjuangkan dan terus menerus
harus ditumbuhkan dalam dimensi ruang dan waktu yang berkembang dan
berubah.

Berikut ini nilai-nilai luhur yang harus kita perjuangkan dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
a. Nilai Ketakwaan
Manusia yang bertakwa adalah manusia yang melaksanakan perintah-
perintah Tuhan serta menjauhi semua larangannya. Taat dalam
melaksanakan ibadah, selalu berbuat kebaikan dan gemer bersedekah dan
jujur.

b. Nilai toleransi
Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan negara Indonesia, sehingga
muncul sikap menghargai dan menghormati atas perbedaan yang ada
dalam masyrakat.Toleransi diwujudkan dalam masyarakat demi
terciptanya kerukunan, yaitu suatu kemauan hidup bersama dengan
berdampingan secara damai, tertib dalam masyarakat, bangsa dan negara.
c. Nilai ramah tamah
Nilai ramah tamah akan menimbulkan suatu nilai saling menghargai,
yaitu nilai menghormati dan mengindahkan hak-hak pribadi orang lain.

d. Nilai persatuan
Penempatan persatuan, kesatuan dan kepentingan serta keselamatan
bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. Persatuan
dan kesatuan dikembangkan dengan memajukan pergaulan atass dasar
Bhineka Tunggal Ika.

e. Nilai keikhlasan dan kejujuran


Keikhlasan dan kejujuran menurut ajaran agama adalah bersedia secara
sadar mematuhi dan melaksanakan ajaran atau perintah Tuhan serta
menjauhi larangan-larangannya.

f. Kedisiplinan
Disiplin mempunyai arti ketaatan atau kepatuhan pada peraturan.
Kedisiplinan merupakan kepatuhan seseorang pada peraturan perundang-
undagan, kaidah-kaidah, norma-norma dan hukum yang berlaku.

g. Nilai saling menghormati


Sikap ini sebegai perekat terhadap budaya atau kepercayaan serta tradisi
yang berbeda-beda antar berbagai daerah. Kehidupan beragama dapat
melahirkan sikap saling menghormati antara umat beragama.

h. Nilai keserasian
Kesejahteraan dan kebahagian hidup manusia dapat dicapai apabila
terdapat keserasian hubungan antara dirinya dengan Tuhan Yang Maha
Esa, hubungan dirinya dengan orang lain serta hubungan dengan
lingkungan sekitarnya.

i. Nilai kesetiaan
Nilai kesetiaan adalah suatu sikap mental yang dilandasi oleh rasa cinta
sehingga siap membela dan rela berkorban.
j. Nilai tanggung jawab
Tanggung jawab melekat pada diri pribadi maupun tanggung jawab
terhadap masyarakat, bangsa dan negara. Tanggung jawab adalah
kesediaan untuk menanggung akibat yang ditimbulkan oleh suatu
perbuatan atau peristiwa.

k. Nilai kesederhanaan
Hidup sederhana adalah hidup yang bersahaja, secara material digunakan
seperlunya dan tidak berlebihan.

l. Nilai Kerja sama


Kerja sama dalam berbagai kehidupan bagi manusia adalah mutlak,
karena manusia secara kodrat adalah mahkluk sosial.

m. Nilai martabat dan harga diri


Martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan, kedudukan yang
terhormat. Harga diri adalah nilai diri, nilai kemanusiaan.

n. Nilai musyawarah
Mengambil keputusan mengangkut kepentingan umum masyarakat di
berbagai daearah, terlebih dahulu menjalankan musyawarah.

o. Nilai gotong royong


Gotong royong adalah bekerja tanpa pamrih untuk menyelesaikan suatu
kegiatan yang hasilnya dapat bermanfaat bagi semua orang. Sikap gotong
royong dilandasi dengan rasa kekeluargaan.

Anda mungkin juga menyukai