Anda di halaman 1dari 2

Atom adalah unit dasar materi, terdiri dari inti atom dan awan elektron bermuatan negatif

yang mengelilinginya. Inti atom terdiri dari proton bermuatan positif dan neutron bermuatan
netral (kecuali inti atom hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron). Elektron dalam atom
terikat pada inti dengan gaya elektromagnetik. Sekelompok atom semacam itu juga dapat
berikatan bersama untuk membentuk molekul.

Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama adalah netral, sedangkan
yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda adalah positif atau negatif dan
disebut ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron dalam inti. Jumlah
proton dalam atom menentukan unsur kimia atom itu, dan jumlah neutron menentukan isotop
unsur itu. Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur, dan
memengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut.

Teori Atom

Atom Jhon Dalton

John Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada
dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum komposisi zat
padat (hukum Prout). Lavosier mencatat bahwa "massa total zat sebelum reaksi selalu sama
dengan massa total produk reaksi". Prouts menyatakan bahwa "perbandingan massa unsur-
unsur dalam suatu senyawa selalu tetap". Dari kedua hukum tersebut, Dalton mengemukakan
pendapatnya tentang atom sebagai berikut:

1. Atom adalah bagian terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi

2. Sebuah atom digambarkan sebagai bola padat yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda

3. Ketika atom bergabung, senyawa dengan perbandingan bilangan prima dan bilangan bulat
terbentuk. Misalnya, air terdiri dari atom hidrogen dan atom oksigen

4. Reaksi kimia adalah pemisahan atau penggabungan atau penataan ulang atom-atom
sedemikian rupa sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Kelemahan: Teori Dalton tidak menjelaskan hubungan antara larutan senyawa dan
konduktivitas arus listrik.
Atom J.J. Thomson

J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar
katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara
katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode
merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan
selanjutnya disebut elektron.

Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka
harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron
tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom
dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang
menyatakan bahwa:

“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif
elektron”
Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji
jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal,
yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom
Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:

Kelemahan: Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan
positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

Anda mungkin juga menyukai