Nama : M. Muwafiq
NIM : 2360202011
Matkul : Pengembangan Karakter Islami
KOMUNIKASI SOSIAL
Pengertian Komunikasi Sosial
Komunikasi sosial merupakan komunikasi terkait dengan fungsi-fungsi
kemasyarakatan itu sendiri. Manusia itu dilahirkan tidak dalam keadaan sendiri. Dia
adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain. Komunikasi sosial
mengindikasikan bagaimana cara membangun hubungan di tengah masyarakat, di mulai
dari yang paling kecil yaitu keluarga, sekolah, tempat kerja dan seterusnya.
Pentingnya Komunikasi Sosial
Berikut ini adalah beberapa argumentasi dasar mengapa komunikasi sosial itu
sangat penting.
1. Tidak ada ceritanya kita dapat mengenal satu sama lain tanpa terjadinya komunikasi.
2. Apa yang kita lihat dan kita dengar dari suatu hal, akan diterima oleh pikiran kita.
Namun, ternyata apa yang kita pikirkan belumlah tentu sama dengan yang dipikirkan
oleh orang lain di sekitar kita. Oleh karena itu, realitas di sekeliling diperlukan uji
kebenarannya melalui sebuah komunikasi sosial. Antara seseorang dengan
masyarakatnya perlu berbagi kesan dan pengertian tentang sebuah realitas yang sama.
3. Jika seseorang mengalami masalah, maka dengan menceritakan masalahnya kepada
orang lain akan lebih membuatnya merasa rileks dan bebannya terkurangi.
Sebaliknya, jika dia terus memedam masalahnya, maka dirinya akan semakin tertekan
dan dapat berakibat fatal terhadap kejiwaanya. Oleh karena itu, kesehatan mental
manusia sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasinya dengan orang
lain.
Komunikasi Sosial Yang Efektif
Komunikasi sosial yang efektif merupakan keberhasilan penyampaian perasaan,
gagasan, berita dalam sebuah kontak sosial tertentu. Biasanya, komunikasi sosial yang
efektif akan mampu menghasilkan kesepahaman, perubahan sikap dan perilaku orang-
orang atau komunitas masyarakat yg terlibat dalam komunikasi. Komunikasi efektif
sendiri akan memberi kemudahan bagaimana kita memahami pesan yang disampaikan
sebagai pemberi dan penerima pesan, disertai pilihan diksi bahasa yang lebih jelas,
lengkap, ada umpan balik dan dukungan bahasa nonverbal yang baik pula.
Sebuah komunikasi sosial dapat dikatakan efektif jika didalamnya mengikuti
hukum komunikasi yang sering dijadikan sebagai prinsip komunikasi itu sendiri yaitu
hukum REACH. Istilah tersebut merupakan kepanjangan respect, empathy, audible, care,
dan humble. Penjelasan dari akronim tersebut sebagai berikut.
respect, yaitu sikap menghargai dan menghromati pasangan kita saat berkomunikasi.
empathy yaitu kemampuan untuk memahami dan menempatkan diri kita di tengah
orang-orang yang kita ajak berkomunikasi.
audible, artinya pesan yang disampaikan oleh komunikator harus dapat didengar
dengan jelas dan dimengerti dengan baik oleh audiennya.
care, yaitu perhatian. Dengan kata lain, komunikator yang berhasil adalah mereka
yang mampu secara langsung dan tak langsung memberikan perhatian kepada
pasangan komunikasinya.
humble, yaitu sikap rendah hati. Sikap ini akan memberikan rasa nyaman bagi siapa
saja yang sedang terjalin dalam sebuah kegiatan komunikasi.
Macam-macam Komunikasi Sosial
a. Komunikasi Verbal
Komunikasi sosial secara verbal merupakan komunikasi oleh seseorang atau
kelompok tertentu kepada pihak lain, baik melalui lisan atau tulisan. Macam
komunikasi seperti ini dapat kita jumpai seperti saat seseorang menelpon, presentasi,
ceramah, membaca Koran, mendengarkan radio/TV dan sebagainya. Kendati rasio
prosentasi pengaruh keberhasil komunikasi verbal lebih sedikit daripada komunikasi
non-verbal, namun ia tetap sangat dibutuhkan dalam sebuah proses komunikasi.
Dengan mendengar dan membaca apa yang ditulis atau diutarakan langsung,
seseorang akan lebih dapat memahami sebauah komunikasi secara apa adanya.
b. Komunikasi Nonverbal
Selain itu, komunikasi sosial secara nonverbal dianggap penting karena
penyampaian pesan akan lebih terlihat natural sesuai dengan bagaimana perasaan dan
emosi yang muncul menjadi penyerta sebuah komunikasi. Komunikasi nonverbal
akan lebih mendukung seseorang dalam mendeteksi bagaimana kejujuran pembicara,
perasaan emosional yang sedang mengalir, dan lain-lain yang tidak mampu terekam
oleh lisan dan tulisan, Sehingga proses komunikasi dimungkinkan berlangusng lebih
efektif dan efisien. Di samping berguna sebagai informasi pendukung, komunikasi
nonverbal juga dapat dilkukan dalam rangka mengatur percakapan, mengungkapkan
perasaan yang mungkin dirasakan sulit untuk diucapkan, dan melengkapi pesan-pesan
verbal lain yang disampaikan.
Komunikasi nonverbal menurut Burgoon (2003) lebih mengacu pada hal-hal
sebagai berikut, yaitu isyarat, symbol, warna, gesture, mimik muka, intonasi suara,
dan lain-lain.
Hambatan-hambatan dalam Komunikasi Sosial
Biasanya terdapat beberapa kendala yang bisa menghambat proses penyampaian
atau penerimaan pesan komunikasi. Beberapa di antaranya adalah:
1. Ketidaksesuaian diksi/bahasa antara pembicara dengan pendengarnya.
2. Suara bising atau kacau. Hal ini akan berakibat tidak jelasnya pesan yang dikirim
dalam sebuah proses komunikasi.
3. Emosi yang membabi buta. Emosi biasanya berhubungan dengan perasaan. Jika
seseorang tak mampu mengatur perasaannya dan berlebih-lebihan, entah itu berupa
malu, takut atau marah yang meluap-luap, maka komunikasi juga menjadi sulit
terkendali. Masing-masing baik pembicara ataupun pendengar akan kesulitan
menerima informasi.
4. Tidak mengerti keinginan arah pembicaraan. Masing-masing orang dalam jalinan
sebuah komunikasi biasanya cenderung menginginkan suatu hal. Keinginan itulah
yang harus saling dimengerti oleh orang-orang yang terlibat komunikasi.
5. Perbedaan kelas sosial para pendengarnya. Seorang petani dalam komunitas sosial
tentu memiliki bahasa-bahasa yang khas. Mereka tentu akan banyak mengalami
kesulitan komunikasi jika diajak biacara tentang jual beli saham oleh seorang pialang
saham.
Pengertian Norma
Norma sosial merupakan konsep yang menata perilaku manusia dalam setiap hari
pergaulan dengan masyarakatnya. Norma dibangun mengacu pada nilai-nilai sosial yang
dianut, sehingga norma sosial diciptakan untuk mempertahankan nilai-nilai sosial itu
sendiri.
Selanjutnya, norma sosial yang dikenal di tengah masyarakat menurut sumbernya
dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Norma Agama, yaitu berisikan tentang petunjuk-petunjuk bagi manusia yang menjadi
pedoman dalam bertingkah laku dalam kehidupan sosialnya, misalnya tentang
perintah dan larangan dengan segala konsekuensinya. Norma agama biasa dianggap
lebih komprehensif karena bersinggungan dengan norma-norma sosial lainnya.
b. Norma Kesusilaan, yaitu hampir memiliki persamaan dengan norma agama, yaitu
sama-sama mengatur masalah dan kepentingan pribadi. Sedangkan perbedaannya,
norma agama bertujuan agar manusia beriman, sedang norma kesusilaan bertujuan
berupaya menjadikan manusia agar mempunyai hati nurani yang baik.
c. Norma Kesopanan, yaitu peraturan yang terdapat dalam lingkungan pergaulan dalam
masyarakat atau suku tertentu yang mengatur sejauh mana peranaan masing-masing
anggota masyarakat dalam berhubungan antara satu dengan yang lain. Norma ini
bertujuan agar pergaulan anggota masyarakat dengan sesamanya berjalan dengan
harmonis.
d. Norma Hukum, yaitu serangkaian kaidah tertentu yang mengatur pergaulan hidup
manusia agar berlangsung secara damai, yaitu adanya suatu keserasian antara
ketertiban dan ketentraman. Norma hukum ini juga berisikan apa-apa yang
diperbolehkan, diperintah ataupun dilarang.