Anda di halaman 1dari 7

1.

coba jelaskan alasan pentingnya komunikasi antar pribadi dalam konseling

2.kemukakan dengan bahasa anda sendirian apa yang di maksud komunikasi antar pribadi

3. Berikan contoh dialog yang menunjukkan adanya komunikasi antar pribadi

4. Berikan penjelasan minimal 4 karakteristik komunikasi antar pribadi dalam konseling

5. Jelaskan kondisi-kondisi eksternal yang mempengaruhi komunikasi antar pribadi dalam konseling

6. Berikan penjelasan alasan aspek intelegensi konseli dapat mempengaruhi komunikasi antar pribadi
dalam konseling

7. Berikan penjelasan dan berikan contoh kualitas pribadi mempengaruhi komunikasi antar pribadi
dalam konseling

8. Jelaskan faktor dari konselor dari yang mempengaruhi proses konseling

9. Mengapa kualitas pribadi konselor yang mempengaruhi proses konseling

10. Berikan contoh kestabilan emosi yang harus dimiliki konseli

Jawaban

1) .sangat penting untuk meningkatkan hubungan antar individu, menghindari dan mengatasi konflik
pribadi, mengurangi ketidakpastian, berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain,
mengendalikan perilaku, memberi motivasi, sebagai pernyataan emosi

2.) komunikasi antar-pribadi adalah komunikasi yang terjadi atas interaksi 2 orang saja

hal pembeda nya

komunikasi antar-pribadi 2 org saja yg berinteraksi

kalau radio tidak terbatas

tv tidak terbatas

3.) . Teknik Konseling Verbal

menurut Wndinkell (1991 : 316), teknik konselinh verbal adalah tanggapan-tanggapan verbal (dengan
kata-kata) yang diberikan konselor, yang merupkan perwujudan konkret dari maksud pikiran, perasaan
yang terbentuk dalam batin konselor untuk membantu konseli pada saat tertentu

contoh :

konseli : “saya berharap akan mendapatkan kenyamanan setelah tinggal di rumah yang baru”

konselor : “jadi, saudara akan mendapatkan kenyamanan setelah tinggal di rumah yang baru”
b. Teknik Konseling Non Verbal

- anggukan kepala : untuk menyatakan sependapat, setuju, dsb.

- senyuman : untuk menyatakan sikap menerima.

- gerakan tangan : untuk memperkuat atau mendukung apa yang diungkapkan konselor secara verbal.

4.) 1Komunikasi antarpribadi dimulai dengan diri pribadi (self)

Dalam berkomunikasi, terdapat berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan
pemahaman. Semua hal tersebut dihasilkan dari dalam diri individu. Oleh karena itu, artinya komunikasi
antar pribadi dibatasi oleh siapa diri kita dan bagaimana pengalaman kita. (Baca juga: Komunikasi
Pemerintahan)

2.. Komunikasi antarpribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi

komunikasi antarpribadi dimaksudkan tidak hanya berkaitan dengan isi pesanyang menjadi media tukar,
tetapi juga melibatkan siapa yang menjadi komunikan serta bagaimana hubungan kita dengan
komunikan tersebut

3.Komunikasi antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi

Kedekatan saat berkomunikasi diperlukan baik untuk sang komunikator, maupun juga komunikan. Oleh
karena itu, jarak menjadi sangat penting untuk menilai keberhasilan suatu komunikai agar mencapai
komunikasi yang efektif.

5.)1. Citra Diri (Self Image)

Setiap manusia merupakan gambaran tertentu mengenai dirinya, status sosialnya, kelebihan dan
kekurangannya. Dengan kata lain citra diri menentukan ekspresi dan persepsi orang. Manusia belajar
menciptakan citra diri melalui hubungannya dengan orang lain, terutama manusia lain yang penting bagi
dirinya.

2. Citra Pihak Lain (The Image of The Others)

Citra pihak lain juga menentukan cara dan kemampuan orang berkomunikasi. Di pihak lain, yaitu orang
yang diajak berkomunikasi mempunyai gambaran khas bagi dirinya. Kadang dengan orang yang satu
komunikatif lancar, tenang, jelas dengan orang lainnya tahu-tahu jadi gugup dan bingung. Ternyata pada
saat berkomunikasi dirasakan campur tangan citra diri dan citra pihak lain.

3. Lingkungan Fisik

Tingkah laku manusia berbeda dari satu tempat ke tempat lain, karena setiap tempat ada norma sendiri
yang harus ditaati. Disamping itu suatu tempat atau disebut lingkungan fisik sudah barang tentu ada
kaitannya juga dengan kedua faktor di atas.

4. Lingkungan Sosial

Sebagaimana lingkungan, yaitu fisik dan sosial mempengaruhi tingkah laku dan komunikasi, tingkah laku
dan komunikasi mempengaruhi suasana lingkungan, setiap orang harus memiliki kepekaan terhadap
lingkungan tempat berada, memiliki kemahiran untuk membedakan lingkungan yang satu dengan
lingkungan yang lain.

5. Kondisi

Kondisi fisik punya pengaruh terhadap komunikasi yang sedang sakit kurang cermat dalam memilih kata-
kata. Kondisi emosional yang kurang stabil, komunikasinya juga kurang stabil, karena komunikasi
berlangsung timbal balik. Kondisi tersebut bukan hanya mempengaruhi pengiriman komunikasi juga
penerima. Komunikasi berarti peluapan sesuatu yang terpenting adalah meringankan kesesalan yang
dapat membantu meletakkan segalanya pada proporsi yang lebih wajar.

6. Bahasa Badan

Komunikasi tidak hanya dikirim atau terkirim melalui kata-kata yang diucapkan. Badan juga merupakan
medium komunikasi yang kadang sangat efektif kadang pula dapat samar. Akan tetapi dalam hubungan
antara orang dalam sebuah lingkungan kerja tubuh dapat ditafsirkan secara umum sebagai bahasa atau
pernyataan.
4.Komunikasi antarpribadi bersifat transaksional

Transaksional yang menjadi sifat komunikasi antar pribadi mengacu pada tindakan dari pihak-pihak yang
berkomunikasi. Mereka secara serempak menyampaikan dan menerima pesan

6.

aspek intelegensi konseli dapat mempengaruhi komunikasi antar pribadi dalam konseling di Karenakan
Intelegensi berpengaruh terhadap penyesuaian diri dan kemampuan dalam mengambil keputusan, oleh
karena itu Konseli yang memiliki intelegensi yang tinggi akan lebih banyak berpartisipasi dalam proses
konseling, dan akan lebih realistis dalam mengambil keputusan.

7.

a)Kompeten (Competent)

Yang dimaksud kompeten disini adalah bahwa konselor itu memiliki kualitas fisik, intelektual, emosional,
sosial, dan moral sebagai pribadi yang berguna.

b)Kesehatan Psikologis

Konselor dituntut memiliki kesehatan psikologis yang lebih baik dari konselinya. Hal ini penting karena
kesehatan psikologis (psychological health) konselor akan mendasari pemahamannya terhadap perilaku
dan keterampilannya. Ketika konselor memahami bahwa kesehatan psikologisnya baik dan
dikembangkan melalui konseling, maka dia membangun proses konseling tersebut secara lebih positif.
Apabila konselor tidak mendasarkan konseling tersebut kepada pengembangan kesehatan psikologis,
maka dia akan mengalami kebingungan dalam menetapkan arah konseling yang ditempuhnya.

Konselor merupakan model dalam berperilaku, apakah dia menyadari atau tidak. Setiap pertemuan
konseling merupakan suatu periode pengawasan yang begitu intensif terhadap tingkah lakuyang adaptif.
Ketika konselor kurang memiliki kesehatan psikologis, maka perannya sebagai model berperilaku bagi
konseli menjadi tidak efektif, bahkan dapat menimbulkan kecemasan bagi konseli. Apabila itu terjadi,
maka konselor bukan berperan sebagai penolong dalam memecahkan masalah, tetapi justru sebagai
pemicu masalah konseli.

c) Dapat Dipercaya (Trustworthiness)

Kualitas ini bahwa konselor itu tidak menjadi ancaman atau penyebab kecemasan bagi klien. Kualitas
konselor yang dapat dipercaya sangat penting dalam konseling, karena beberapa alasan sebagai berikut.

• Esensi tujuan konseling adalah mendorong klien untuk mengemukakan masalah dirinya yang
paling dalam.

• Klien dalam konseling perlu mempercayai karakter dan motivasi konselor. Artinya klien percaya
bahwa konselor mempunyai motivasi untuk membantunya.

• Jujur (honesty)

Yang dimaksud jujur disini adalah bahwa konselor itu bersikap transparan (terbuka), autentik, dan asli
(genuine). Sikap jujur ini penting dalam konseling, karena alasan-alasan berikut :

•Sikap keterbukaan memungkinkan konselor dan klien untuk menjalin hubungan psikologis yang lebih
dekat satu sama lainnya di dalma proses konseling. Kedekatan hubungan psikologis sangat penting
dalam konseling, sebab dapat menimbulkan hubungan yang langsung dan terbuka antara konselotr
dengan klien.

•Kejujuran memungkinkan konselor dapat memberikan umpan balik secara objektif kepada klien.

e)Kekuatan (Strength)
Kekuatan atau kemampuan konselor sangat penting dalam konseling, sebab dengan hal itu klien akan
merasa aman. Klien memandang konselor sebagai orang yang (a) tabah dalam menghadapi masalah, (b)
dapat mendorong klien untuk mengatasi masalahnya dan, (c) dapat menanggulangi kebutuhan dan
masalah pribadi.

Contoh kualitas pribadi konselor yang mempengaruhi proses konseling

•Kekuatan

Konseli menganggap bawah konselor adalah orang yang tabah menghadapi masalah, dapat mendorong
konseli unutk menyelesaikan masalahnya.

Jadi konselor harus mampu menunjukkan hal ini kepada konseli agar o=konseli merasa bahwa ia tepat
menyerahkan masalahnya kepada konselor karena konseor mampu dan kuat untuk membantunya

•Dapat dipercaya

Konselor yang dapat memegang kerahasian baik data diri konseli sampai masalah yang diceritakan
konseli kepadanya akan memperkuat hubungan antara konselor dan konseli. Jika sudah tercipta
hubungan yang kuat dan saling percaya, maka konseli akan dengan sukarela menceritakan seluruh
masalahnya kepada konselor, sehingga konselor bisa memberikan bantuan secara optimal kepada
konseli.

10.

menurut saya, stabilitas emosi yang harus dimiliki konselor yaitu saat konselor memiliki masalah pribadi
selain masalah dari konseli, konselor mampu untuk mengesampingkan masalah pribadinya dan bisa
berfokus membantu konseli. Dengan kata lain konselor tidak mencampurkan masalah pribadinya
dengan proses konseling atau proses memberi bantuan kepada konseli yang sedang mengahadapi
masalah.

Anda mungkin juga menyukai