Disusun oleh :
FEBRIANSYAH (2010631070074)
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Pendidikan
menurut Paul Freire dan Ivan Illich” tepat waktu tanpa kurang satu apa pun. Tak lupa pula
penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga
syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Filsafat Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
bagaimana konsep pendidikan menurut paul freire dan ivan illich.
Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf. Demikian yang
dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................5
Kesimpulan.......................................................................................................................12
Daftar Pustaka...................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting untuk memajukan suatu bangsa.
Melalui pendidikan yang baik, diperoleh hal-hal baru sehingga dapat digunakan untuk
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Suatu bangsa apabila memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas, tentunya mampu membangun bangsanya menjadi lebih maju.
Oleh karena itu, setiap bangsa hendaknya memiliki pendidikan yang baik dan berkualitas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian pendidikan menurut Paul Freire dan Ivan Illich ?
2. Apa Tujuan Pendidikan menurut Paul Freire dan Ivan Illich ?
3. Bagaimana Pendidik dan Peserta Didik menurut Paul Freire dan Ivan Illich ?
4. Bagaimana Model Pendidikan menurut Paul Freire dan Ivan Illich ?
C. Tujuan
1. Untuk mengerahui pengertian pendidikan menurut Paul Freire dan Ivan Illich
2. Untuk mengetahui Tujuan Pendidikan menurut Paul Freire dan Ivan Illich
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Pendidik dan Peserta Didik menurut Paul Freire dan
Ivan Illich
4. Untuk Mengetahui Model Pendidikan menurut Paul Freire dan Ivan Illich
BAB II
PEMBAHASAN
Sekolah juga hanya mampu menjejalkan asumsi kepada para murid bahwa pendidikan
hanya berharga bila diperoleh lewat sekolah, lewat proses konsumsi berjenjang (kelas 1,
naik ke kelas 2, dst). Para murid belajar bahwa derajat keberhasilan individu yang akan
dinikmati masyarakat bergantung pada seberapa besarkah ia mengomsusi pelajaran,
bahwa belajar tentang dunia lebih bernilai ketimbang belajar dari dunia.
Tentang tujuan pendidikan Ivan Illich berpendapat bahwa suatu sistem pendidikan
yang baik harus mempunyai tiga tujuan, yaitu :
(1) memberi kesempatan semua orang untuk bebas dan mudah memperoleh sumber
belajar pada setiap saat
(2) memungkinkan semua orang yang ingin memberikan pengetahuan mereka kepada
orang lain dapat dengan mudah melakukannya, demikian pula bagi yang ingin
mendapatkannya
Sistem semacam itu menuntut agar jaminan pendidikan menurut konstitusi benar-
benar ditegakkan. Para pelajar tidak boleh dipaksa untuk tunduk pada suatu kurikulum
wajib, atau tunduk pada diskriminasi yang didasarkan pada apakah mereka memiliki
sertifikat atau ijazah.
C. Pendidik dan Peserta Didik Menurut Paul Freire dan Ivan Illich
Menurut Paul Freire
Freire percaya bahwa setiap lakilaki dan perempuan diciptakan sama yaitu sebagai
pencipta kebudayaan dan pembentuk sejarah. Freire juga mengakui manusia adalah
makhluk yang penuh dengan kekurangan, begitu pula peserta didik dan para pendidik
juga makhluk yang belum sempurna, oleh karenanya keduanya harus saling belajar satu
sama lain dalam proses pendidikan.
menurut Freire adalah menjadikan peserta didik sebagai makhluk yang “menjadi
subjek” dan hidup secara aktif merasakan persoalan dan ikut terlibat dalam lika-liku
kehidupan. Mengetahui juga berarti melakukan analisis dan kritis terhadap konstruksi
masyarakat yang sedang terbentuk maupun dibentuk oleh lingkungan. Dengan ini, peserta
didik yang nantinya dihadapkan dengan banyaknya problem yang ada dimasyakat
nantinya tidak akan kewalahan dalam menghadapiya, dan inilah yang dimaksud langkah
konkrit menurut Paulo Freire dengan melakukan usaha penyadaran pada peserta didik.
Langkah pertama yang pasti dilakukan oleh Freire adalah meweujudkan peserta
didik yang menjadi subjek, dengan mengajarkan masyarakat untuk bisa membaca, yaitu
membaca yang bukan sekedar membaca huruf mati saja, lebih dari itu Freire
mengajarkan masyarakat membaca sebagai langkah awal untuk membaca realita dan
dunia nyata. Sebab menurut Freire membaca adalah senjata, senjata yang digunakan
adalah sebuah kata, dan kata adalah jalan menuju pembacaan dunia.46 Freire
menyebutnya dengan istilah alfabetisasi, dan seperti telah dijelaskan, ini bukan hanya
tentang membaca huruf mati, namun juga tentang membaca situasi dan keadaan, agar
tidak jadi kaum tertindas ataupun penindas.
Illich sendiri mendefinisikan anak adalah murid. Kita telah terbiasa dengan anak. Kita
telah memutuskan bahwa mereka harus ke sekolah, mereka harus melakukan apa yang
dikatakan pada mereka, sebab mereka belum punya gaji ataupun keluarganya sendiri.
Kita juga berharap mereka tahu diri dan berperangai sebagaimana layaknya anak.
D. Model Pendidikan Menurut Paul Freire dan Ivan Illich
Menurut Paul Freire
Menurut Paulo Freire dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Kaum Tertindas
(1994), model pendidikan yang semacam itu ia sebut sebagai banking education alias
pendidikan gaya bank.
Dalam pendidikan gaya bank, peserta didik hanya dijejali dengan ilmu secara satu
arah dengan tujuan mendapatkan nilai-nilai kuantitatif yang dituju. Praktek pendidikan
hanya dipahami sebatas sarana pewarisan ilmu. Pendidikan tidak dipahami sebagai
transformasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang lebih menekankan pada proses
pendewasaan pemikiran dan mengartikan belajar sebagai proses memaknai dan
mengkritisi realitas sosial yang ada di lingkungan sekitar. Bukan hanya mencari ijazah
dengan nilai yang tinggi maupun sebagai sarana meningkatkan status sosial.Pendidikan
gaya bank inilah yang telah menjadi alat untuk menindas kesadaran akan realitas yang
sejati dan menyebabkan seseorang menjadi pasif dan menerima begitu saja
keberadaannya.
Pendidikan gaya bank tidak akan mendorong peserta didik untuk secara kritis
mempertimbangkan realitas. Peserta didik hanya akan menjadi penerima yang pasif dari
realitas yang diberikan, tanpa pernah bisa mempertanyakan kebenaran atau kebergunaan
realitas yang diajarkan kepada dirinya. Yang disebut keberhasilan dalam metode ini
adalah ketika peserta didik dapat menghapalkan dengan baik semua pengetahuan yang
telah didepositokan ke dalam dirinya
Menurut Ivan Illich ada 4 Model Pembelajaran yang harus dimiliki tiap sekolah,
diantaranya :
1. Tersedianya jasa referensi media pendidikan yang tersedia bagi peserta didik
2. Pertukaran keterampilan
Peserta didik harus memiliki akses untuk bertukar keterampilan dengan siapa pun
yang ia inginkan. Entah kepada temannya, gurunya, atau masyarakat sekitarnya. Melalui
pertukaran keterampilan ini maka peserta didik akan memiliki kekayaan keterampilan.
Peserta didik tidak akan hanya terampil pada satu bidang saja, melainkan berbagai bidang
mampu dikuasai.
Fungsi utama mencari teman sebaya yang cocok ini agar peserta didik saling
mendukung, membantu, merespons proses belajar. Secara tidak langsung dapat menjadi
suatu jaringan komunikatif yang memungkinkan peserta didik saling berbagi kegiatan
belajar yang ingin mereka ikuti.
Berbagai pendidik profesional maupun semi profesional telah terdaftar rapi dalam
sebuah daftar yang mudah diakses oleh peserta didik. Sehingga peserta didik mampu
memilih kepada siapa ia ingin belajar. Dalam artian, peserta didik bebas memilih untuk
belajar dengan siapa pun.
PENUTUPAN
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
http://etnosentrisna.blogspot.com/2012/10/konsep-pendidikan-paulo-
freire.html#:~:text=Ia%20menempatkan%20pendidik%20dan%20peserta,objek%2Dobjek
%20yang%20dapat%20dikenal.
https://osf.io/zw25a/download
https://mojok.co/terminal/4-model-pendidikan-ala-ivan-illich-yang-harus-dimiliki-
sekolah/
https://www.balairungpress.com/2012/08/pendidikan-ideal-menurut-paulo-freire/
https://www.kompasiana.com/muamalsyah/550e10eb813311c02cbc61e7/paulo-freire-
pendidikan-untuk-pembebasan?page=all#:~:text=Tujuan%20Pendidikan%20menurut%20Freire
%20adalah,korban%20penindasan%20maupun%20pelaku%20penindasan.