Anda di halaman 1dari 12

KONSEP PENDIDIKAN MENURUT PAUL FREIRE DAN IVAN ILLICH

Disusun oleh :

ARZAKI FAJRIANSYAH SURBA (2010631070143)

DZIKRO LAILAN (2010631070064)

FEBRIANSYAH (2010631070074)

GUSTIANA PRAMUDIA WARDANI (2010631070079)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Pendidikan
menurut Paul Freire dan Ivan Illich” tepat waktu tanpa kurang satu apa pun. Tak lupa pula
penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga
syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Filsafat Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
bagaimana konsep pendidikan menurut paul freire dan ivan illich.

Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf. Demikian yang
dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4

A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................5

A. Pengertian Pendidikan Menurut Paul Freire dan Ivan Illich.......................................5


B. Tujuan Pendidikan Menurut Paul Freire dan Ivan Illich.............................................6
C. Pendidik dan Peserta Didik Menurut Paul Freire dan Ivan Illich...............................7
D. Model Pendidikan Menurut Paul Freire dan Ivan Illich..............................................9

BAB III PENUTUPAN.....................................................................................................12

Kesimpulan.......................................................................................................................12

Daftar Pustaka...................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting untuk memajukan suatu bangsa.
Melalui pendidikan yang baik, diperoleh hal-hal baru sehingga dapat digunakan untuk
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Suatu bangsa apabila memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas, tentunya mampu membangun bangsanya menjadi lebih maju.
Oleh karena itu, setiap bangsa hendaknya memiliki pendidikan yang baik dan berkualitas.

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Pendidikan selalu mengalami perubahan,


perkembangan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan di segala bidang kehidupan.
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan suatu
hal yang sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan di segala aspek kehidupan
manusia. Sistem pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik di tingkat lokal, nasional, maupun global

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian pendidikan menurut Paul Freire dan Ivan Illich ?
2. Apa Tujuan Pendidikan menurut Paul Freire dan Ivan Illich ?
3. Bagaimana Pendidik dan Peserta Didik menurut Paul Freire dan Ivan Illich ?
4. Bagaimana Model Pendidikan menurut Paul Freire dan Ivan Illich ?
C. Tujuan
1. Untuk mengerahui pengertian pendidikan menurut Paul Freire dan Ivan Illich
2. Untuk mengetahui Tujuan Pendidikan menurut Paul Freire dan Ivan Illich
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Pendidik dan Peserta Didik menurut Paul Freire dan
Ivan Illich
4. Untuk Mengetahui Model Pendidikan menurut Paul Freire dan Ivan Illich
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Menurut Paul Freire dan Ivan Illich


 Menurut Paul Freire

Pendidikan menurut Paulo Freire merupakan usaha untuk mengembalikan fungsi


pendidikan sebagai alat yang membebaskan manusia dari berbagai bentuk penindasan
dan ketertindasan, atau bisa disebut dengan usaha untuk "memanusiakan manusia"
(humanisasi). Dengan menggunakan pendekatan humanis, ia membangun konsep
pendidikannya mulai dari konsep manusia sebagai subyek aktif. Manusia adalah makhluk
praksis, yakni makhluk yang dapat beraksi dan berefleksi dengan menggunakan
pikirannya.

Pendidikan dengan pendekatan kemanusiaan sering diidentikan dengan pembebasan,


yakni pembebasan dari hal-hal yang tidak manusiawi. Jadi, untuk mewujudkan
pendidikan yang memanusiakan manusia dibutuhkan suatu pendidikan yang
membebaskan dari unsur dehumanisasi. Dehumanisasi tersebut bukan hanya menandai
seseorang yang kemanusiannya telah dirampas, melainkan (dalam cara yang berlainan)
menandai pihak yang telah merampas kemanusiaan itu, dan merupakan pembengkokkan
cita-cita untuk menjadi manusia yang lebih utuh.

 Menurut Ivan Illich

Sebagai pemikir Humanis dan Religius, Illich cenderung mendefenisikan pendidikan


dalam arti luas. Baginya pendidikan sama dengan hidup. Pedidikan adalah segala sesuatu
yang ada dalam kehidupan untuk mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan.
Jadi pendidikan dapat diartikan sebagai pengalaman belajar seseorang sepanjang
hidupnya. Illich juga menyadari bahwa hak setiap orang untuk belajar dipersempit oleh
kewajiban sekolah. Menurutnya, sekolah mengelompokan orang dari segi umur yang
didasarkan pada tiga bagian yang diterima begitu saja, anak hadir disekolah, anak belajar
disekolah, dan anak hanya bisa diajar di Sekolah.
Kewajiban bersekolah secara tidak terelakan membagi suatu masyarakat dalam
kutubkutub saling bertentangan. Kewajiban sekolah juga menetukan peringkat atau kasta-
kasta Internasional. Semua negara diurutkan seperti kasta dimana setiap posisi suatu
negara dalam pendidikan ditentukan dengan jumlah rata-rata masyarakat bersekolah tentu
ini menyakitkan. Sekolah yang diselenggarakan di zamannya berkata bahwa mereka
membentuk manusia untuk masa depan. Tapi mereka tidak meloloskan manusia ke masa
depan sebelum manusia itu telah mengembangkan toleransi tinggi terhadap cara-cara
hidup para leluhurnya, sekolah-sekolah menawarkan pendidikan untuk hidup dan bukan
pendidikan dalam kehidupan sehari-hari.

Sekolah juga hanya mampu menjejalkan asumsi kepada para murid bahwa pendidikan
hanya berharga bila diperoleh lewat sekolah, lewat proses konsumsi berjenjang (kelas 1,
naik ke kelas 2, dst). Para murid belajar bahwa derajat keberhasilan individu yang akan
dinikmati masyarakat bergantung pada seberapa besarkah ia mengomsusi pelajaran,
bahwa belajar tentang dunia lebih bernilai ketimbang belajar dari dunia.

B. Tujuan Pendidikan Menurut Paul Freire dan Ivan Illich


 Menurut Paul Freire

Tujuan Pendidikan menurut Freire adalah membebaskan manusia dari kondisi-kondisi


penindasan yang telah membawa kehidupan manusia pada sikap “tidak manusiawi”, baik
itu korban penindasan maupun pelaku penindasan. Freire menganggap bahwa situasi
penindasan bukanlah keharusan sejarah, tetapi lebih karena diciptakan, maka pendidikan
berfungsi untuk merubah itu semua.Dalam melawan segala situasi penindasan ini,
terlebih dahulu manusia haruslah memiliki kesadaran bahwa telah terjadi penindasan dan
memiliki perasaan bahwa ia mampu untuk merubah itu semua.

Freire menggolongkan kesadaran manusia menjadi kesadaran magis (magical


consciousness), kesadaran naïf (naival consciousness), dan kesadaran kritis (critical
consciousness).
 Menurut Ivan Illich

Tentang tujuan pendidikan Ivan Illich berpendapat bahwa suatu sistem pendidikan
yang baik harus mempunyai tiga tujuan, yaitu :

(1) memberi kesempatan semua orang untuk bebas dan mudah memperoleh sumber
belajar pada setiap saat

(2) memungkinkan semua orang yang ingin memberikan pengetahuan mereka kepada
orang lain dapat dengan mudah melakukannya, demikian pula bagi yang ingin
mendapatkannya

(3) menjamin tersedianya masukan umum yang berkenaan dengan pendidikan.

Sistem semacam itu menuntut agar jaminan pendidikan menurut konstitusi benar-
benar ditegakkan. Para pelajar tidak boleh dipaksa untuk tunduk pada suatu kurikulum
wajib, atau tunduk pada diskriminasi yang didasarkan pada apakah mereka memiliki
sertifikat atau ijazah.

C. Pendidik dan Peserta Didik Menurut Paul Freire dan Ivan Illich
 Menurut Paul Freire

Freire percaya bahwa setiap lakilaki dan perempuan diciptakan sama yaitu sebagai
pencipta kebudayaan dan pembentuk sejarah. Freire juga mengakui manusia adalah
makhluk yang penuh dengan kekurangan, begitu pula peserta didik dan para pendidik
juga makhluk yang belum sempurna, oleh karenanya keduanya harus saling belajar satu
sama lain dalam proses pendidikan.

menurut Freire adalah menjadikan peserta didik sebagai makhluk yang “menjadi
subjek” dan hidup secara aktif merasakan persoalan dan ikut terlibat dalam lika-liku
kehidupan. Mengetahui juga berarti melakukan analisis dan kritis terhadap konstruksi
masyarakat yang sedang terbentuk maupun dibentuk oleh lingkungan. Dengan ini, peserta
didik yang nantinya dihadapkan dengan banyaknya problem yang ada dimasyakat
nantinya tidak akan kewalahan dalam menghadapiya, dan inilah yang dimaksud langkah
konkrit menurut Paulo Freire dengan melakukan usaha penyadaran pada peserta didik.

Langkah pertama yang pasti dilakukan oleh Freire adalah meweujudkan peserta
didik yang menjadi subjek, dengan mengajarkan masyarakat untuk bisa membaca, yaitu
membaca yang bukan sekedar membaca huruf mati saja, lebih dari itu Freire
mengajarkan masyarakat membaca sebagai langkah awal untuk membaca realita dan
dunia nyata. Sebab menurut Freire membaca adalah senjata, senjata yang digunakan
adalah sebuah kata, dan kata adalah jalan menuju pembacaan dunia.46 Freire
menyebutnya dengan istilah alfabetisasi, dan seperti telah dijelaskan, ini bukan hanya
tentang membaca huruf mati, namun juga tentang membaca situasi dan keadaan, agar
tidak jadi kaum tertindas ataupun penindas.

 Menurut Ivan Illich

Guru-sebagai-moralis (pengkotbah) mengganti peran orang tua. Ia mengajarkan anak-


anak tentang apa yang benar atau salah dari segi moral, tidak saja di dalam sekolah
melainkan di dalam masyarakat luas. Ia berperan sebagai orang tua bagi setiap anak dan
karena itu menjamin bahwa semua mereka merasa sebagai anak-anak dari negara yang
sama.

Guru-sebagai-ahli-terapi merasa punya wewenang untuk menyelidiki kehidupan


pribadi setiap murid untuk membantunya berkembang sebagai seorang pribadi. Kalau
fungsi ini dijalankan oleh seorang pengawas dan pengkhotbah, biasanya ini berarti ia
berusaha meyakinkan si murid untuk menerima visinya mengenai kebenaran dan
pengertiannya mengenai apa yang baik dan benar.

Illich sendiri mendefinisikan anak adalah murid. Kita telah terbiasa dengan anak. Kita
telah memutuskan bahwa mereka harus ke sekolah, mereka harus melakukan apa yang
dikatakan pada mereka, sebab mereka belum punya gaji ataupun keluarganya sendiri.
Kita juga berharap mereka tahu diri dan berperangai sebagaimana layaknya anak.
D. Model Pendidikan Menurut Paul Freire dan Ivan Illich
 Menurut Paul Freire

Menurut Paulo Freire dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Kaum Tertindas
(1994), model pendidikan yang semacam itu ia sebut sebagai banking education alias
pendidikan gaya bank.

Dalam pendidikan gaya bank, peserta didik hanya dijejali dengan ilmu secara satu
arah dengan tujuan mendapatkan nilai-nilai kuantitatif yang dituju. Praktek pendidikan
hanya dipahami sebatas sarana pewarisan ilmu. Pendidikan tidak dipahami sebagai
transformasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang lebih menekankan pada proses
pendewasaan pemikiran dan mengartikan belajar sebagai proses memaknai dan
mengkritisi realitas sosial yang ada di lingkungan sekitar. Bukan hanya mencari ijazah
dengan nilai yang tinggi maupun sebagai sarana meningkatkan status sosial.Pendidikan
gaya bank inilah yang telah menjadi alat untuk menindas kesadaran akan realitas yang
sejati dan menyebabkan seseorang menjadi pasif dan menerima begitu saja
keberadaannya.

Pendidikan gaya bank tidak akan mendorong peserta didik untuk secara kritis
mempertimbangkan realitas. Peserta didik hanya akan menjadi penerima yang pasif dari
realitas yang diberikan, tanpa pernah bisa mempertanyakan kebenaran atau kebergunaan
realitas yang diajarkan kepada dirinya. Yang disebut keberhasilan dalam metode ini
adalah ketika peserta didik dapat menghapalkan dengan baik semua pengetahuan yang
telah didepositokan ke dalam dirinya

 Menurut Ivan Illich

Menurut Ivan Illich ada 4 Model Pembelajaran yang harus dimiliki tiap sekolah,
diantaranya :

1. Tersedianya jasa referensi media pendidikan yang tersedia bagi peserta didik

Singkatnya, tersedia pendidikan praktik atau magang bagi peserta didik.


Pendidikan praktik tidak terpaku pada lingkungan sekolah saja, melainkan tersedia di
dalam lingkungan masyarakat.
Segala media yang ada dalam masyarakat dan berpotensi untuk menjadi media
pendidikan harus dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik. Dapat dicontohkan
kemudahan akses dalam belajar di perkantoran, pemerintahan, ruang pertunjukan teater,
bahkan di ladang persawahan. Sehingga peserta didik memiliki akses untuk belajar
dengan praktik langsung dengan apa yang ia ingin pelajari.

2. Pertukaran keterampilan

Peserta didik harus memiliki akses untuk bertukar keterampilan dengan siapa pun
yang ia inginkan. Entah kepada temannya, gurunya, atau masyarakat sekitarnya. Melalui
pertukaran keterampilan ini maka peserta didik akan memiliki kekayaan keterampilan.
Peserta didik tidak akan hanya terampil pada satu bidang saja, melainkan berbagai bidang
mampu dikuasai.

3. Mencari teman sebaya yang cocok

Fungsi utama mencari teman sebaya yang cocok ini agar peserta didik saling
mendukung, membantu, merespons proses belajar. Secara tidak langsung dapat menjadi
suatu jaringan komunikatif yang memungkinkan peserta didik saling berbagi kegiatan
belajar yang ingin mereka ikuti.

4. Tersedianya referensi pendidik yang profesional dan mudah diakses

Berbagai pendidik profesional maupun semi profesional telah terdaftar rapi dalam
sebuah daftar yang mudah diakses oleh peserta didik. Sehingga peserta didik mampu
memilih kepada siapa ia ingin belajar. Dalam artian, peserta didik bebas memilih untuk
belajar dengan siapa pun.

Melalui tawaran model pendidikan di sekolah tersebut, peserta didik mampu


menggapai substansi dari pendidikan itu sendiri. Selain itu, empat gagasan pendidikan
tersebut juga Illich berusaha untuk mencapai pendidikan yang mampu membebaskan
akses pada media pendidikan dengan menghapus kontrol yang selama ini dipegang oleh
pihak lembaga atas nilai-nilai pendidikan mereka.
Tidak hanya itu, peserta didik juga memiliki kebebasan untuk membagikan
keterampilannya dengan menjamin kebebasan mengajar atau mempraktikkan
keterampilannya.
BAB III

PENUTUPAN

Kesimpulan

Konsep pendidikan berpijak pada penghargaan terhadap manusia. Ia menempatkan


pendidik dan peserta didik sebagai subyek dalam proses pendidikan, karena mereka memiliki
kedudukan yang sejajar. Pendidikan tidak lagi sekedar pengajaran, namun dialog antara para
peserta didik dan pendidik yang juga belajar. Keduanya bertanggung jawab bersama atas proses
pencapaian. Hal ini merupakan sebuah penghargaan terhadap peserta didik sebagai manusia.
Pendidikan bukan lagi proses transfer ilmu pengetahuan, sebab keduanya sama-sama dalam
suasana dialogis membuka cakrawala realita dunia..

DAFTAR PUSTAKA

http://etnosentrisna.blogspot.com/2012/10/konsep-pendidikan-paulo-
freire.html#:~:text=Ia%20menempatkan%20pendidik%20dan%20peserta,objek%2Dobjek
%20yang%20dapat%20dikenal.

https://osf.io/zw25a/download

https://mojok.co/terminal/4-model-pendidikan-ala-ivan-illich-yang-harus-dimiliki-
sekolah/

https://www.balairungpress.com/2012/08/pendidikan-ideal-menurut-paulo-freire/

https://www.kompasiana.com/muamalsyah/550e10eb813311c02cbc61e7/paulo-freire-
pendidikan-untuk-pembebasan?page=all#:~:text=Tujuan%20Pendidikan%20menurut%20Freire
%20adalah,korban%20penindasan%20maupun%20pelaku%20penindasan.

Anda mungkin juga menyukai