DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9
ANGGOTA KELOMPOK :
1. ANNISA NILAM SARI (18029101)
2. ARISA JUNIA (18231104)
3. RIVALDO PUTRA (18052064)
4. ZELVIRA NOVRINA (18029029)
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat kesulitan dan
hambatan akan tetapi dengan kerjasama dari anggota kelompokkesulitan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu Dra, Zuwirna, M.Pd. selaku dosen Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan atas
bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam
pengerjaan makalah ini.
Penulis.
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Agar kita dapat memahami pengaruh adanya tokoh tokoh pendidikan
tersebut.
4. Agar kita mengetahui peran pendidikan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh
pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu bagian dari tiga semboyan buatan Ki Hajar Dewantara yaitu tut
wuri handayani menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia
hingga saat ini. Atas jasanya, namanya juga diabadikan di sebuah nama kapal
perang Indonesia yaitu KRI Ki Hajar Dewantara. Potret Ki Hajar Dewantara
juga diabadikan di uang kertas pecahan dua puluh ribu rupiah pada tahun
1998. Tujuh bulan setelah meninggal, Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi
pahlawan nasional yang kedua oleh Presiden RI yang pertama, Sukarno, pada
tanggal 28 November 1959 menurut Surat Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 305 Tahun 1959.
a. Azas-azas Taman Siswa 1922
1. Setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri dengan mengingat
tertibnya persatuan dalam prikehidupan umum. Ketertiban tidak akan
3
tercapai jika tidak ada kedamaian. Sebaliknya,seseorang tidak akan
merasakan hidup damai jika tidak diberi kemerdekaan.
2. Pendidikan yang diberikan kepada anak hendaklah dapat menjadikan
manusia yang merdeka batinnya, pikirannya, dan merdeka tenaganya,
dan bermanfaat untuk kepentingan bersama. Guru jangan hanya
memberikan pengetahuan yang siap pakai tetapi juga harus mendidik
anak agar dapat mencari sendiri pengetahuan itu dan dapat
menerapkannya untuk kepentingan bersama.
6. Oleh karena itu kita bersandar pada kekuatan sendiri, maka haruslah
kita memikul semua beban belanja dengan uang sendiri.
4
Sebaliknya, manusia akan mengalami kebahagiaan jika ia dapat mesra
menyatukan diri dengan kodrat alam yang mengandung segala hukum
kemajuan.
2. Kemerdekaan mengandung arti bahwa kemerdekaan adalah karunia
kodrat alam kepada semua maklhuk manusia yang memberikan
kepadanya “hak swa wasesa” dengan selalu meengingat syarat-syarat
tertib damainya hidup bersama.
3. Kebudayaan mengandung arti keharusan untuk memelihara nilai-nilai
dan bentuk-bentuik kebujdayaan nasional. Dalam memelihara
kebudyaan nasional itu ke arah kemajuan yang sesuai dengan
kecerdasan jaman, kemajuan dunia guna epentingan hidup rakyat lahir
dan batin dalam tiap-tiap jaman dan keadaannya.
4. Kebangsaan mengandung arti adanya rasa satu dengan bangsa sendiri
dalam suka dan duka dan dalam kehendak untuk mencapai
kebahagiaan hidup lahir dan batin seluruh bangsa. Azas Kebangsaan
tidak boleh bertentangan dengan Azas Kemanusiaan, malahan harus
menjadi sifat, bentuk, dan laku kemanusiaan yang nata dan karena itu
tidak mengandung arti permusuhan terhadap bangsa-bangsa lain.
5. Kemansuiaan mengandung arti wujud kemansuiaan itu adalah darma
tiap-tiap manusia yang timbul dari akal dan budinya. Keluhuran akal
dan budi itu menimblkan rasa dan laku cinta kasih terhadap sesama
manusia dan terhadap makhluk kodrat alam seluruhnya yang bersifat
keyakinan akan adanya hukum kemajuan yang meliputi alam semesta.
karena itu, rasa dan laku cinta kasih itu harsu tampak pula sebagai
kesimpulan untuk ebrjuang melawan segala sesuatu yang merintani
kemajuan yang selaras dengan kehendak alam.
5
adab kemanusiaan yang menghilangkan segala rintangan oleh manusia
terhadap sesamanya dalam syarat-syarat hidupnya serta menjamin
terbaginya sarat hidup lahir dan batin secara sama rata, sama rasa.
2. Taman Anak, yaitu setingkat dengan anak SD kelas I – III sekitar 6 atau
7 – 9 atau 10 tahun. Jenjang pendidikan ini terutama untuk jaman
wiraga,
6
5. Taman Madya atau Taman Dewasa Raya, yaitu merupakan sekolah
Menengah Tingkat Atas, tetapi lamanya hanya 2 tahun. Pada jenjang
Taman Madya ini terdapat beberapa jurusan yang disediakan, meliputi
jurusan : pendidikan, sosial ekonomi, kesusastraan, dan jurusan ilmu
pasti alam,
6. Taman Guru, yaitu sekolah untuk menyiapkan calon guru pada Taman
Indriya, Taman Muda dan Taman Dewasa. Taman Guru ini meliputi :
7
bayi. Mohammad Syafei diangkat jadi anak oleh Ibarahim Marah Sutan dan
ibunya Andung Chalijah, kemudian dibawah pindah ke Sumatra Barat dan
menetap Bukit Tinggi.Marah Sutan adalah seorang pendidik dan intelektual
ternama.Dia sudah mengajar di berbagai daerah di nusantara, pindah ke
Batavia pada tahun 1912 dan aktif dalam Indische Partij.
8
bertanggungjawab.
5. Tidak mau menerima bantuan yang mengikat.
9
" Dalam tahun - tahun terakhir sudah dibuktikan dengan jelas oleh ahli
ilmu jiwa, bahwa pembentukan tinjauan, pandangan, dan alam pikiran
semata-mata dapat dibangunkan jika ada kerja sama yang serapat-
rapatnya antara bagian - bagian tubuh yang melakukan, sehingga
terbentuklah kemudian suatu alam keinsyafan".
4. Pengalaman, Kebiasaan, Pengertian
Pengalaman - pengalaman ini memberikan kepada otak dua macam
pekerjaan, antara lain :
a) Pengalaman berulang sehingga otak mendapat istirahat (tidak
berfikir)
b) Pengalaman berulang yang memaksa otak bekerja terus-menerus.
5. Bermain
Semua anak biasanya suka bermain. Bermain bebas atau bermain
merdeka merupakan salah satu alat yang banyak mengandung emosi
dan spontanitiet . Kalau ada anak - anka yang tidak suka bermain, ia
masuk ke bilangan meluar daripada biasa. Tentu ada suatu sebab yang
menjadikan dia menjadi demikian.Kewajiban guru atau otang tua untuk
menyelidiki hal itu dan berusaha membantu supaya kembali kepada
keadaan biasa.
Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah seorang pemuka agama dan sekaligus
Pahlawan Nasional Indonesia. Lahir dengan nama Muhammad Darwis di
Yogyakarta pada tanggal 1 Agustus 1868 dan meninggal di Yogyakarta pada
tanggal 23 Februari 1923 tepat pada umur 54 tahun. Ahmad Dahlan adalah
anak keempat dari tujuh bersaudara yang ada di keluarga KH Abu Bakar.KH
Abu Bakar sendiri adalah seorang tokoh agama yang terkemuka dan sekaligus
khatib di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta di era Hindia
Belanda.Sedangkan ibu dari KH Ahmad Dahlan merupakan puteri dari Haji
Ibrahim yang waktu itu menjabat sebagai penghulu di Kesultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa lalu.
10
Pembentukan ide-ide dan aktivitas baru pada diri Ahmad Dahlan tidak
dapat dipisahkan dari proses sosialisasi dirinya sebagai pedagang dan ulama
serta dengan alur pergerakan sosial keagamaan, kultural, dan kebangsaan
yang sedang berlangsung di indonesia pada abad ke XX. Sebagai seorang
pedagang sekaligus ulama, Ahmad Dahlan sering melakukan perjalanan ke
berbagai tempat di Residensi Yogyakarta maupun daerah lainya seperti
Periangan, Jakarta, Jombang, Banyuwangi, Pasuruan, Surabaya, Gresik,
Rembang, Semarang, Kudus, Pekalongan, Purwokerto, dan Surakarta. Di
tempat-tempat itu ia bertemu dengan para ulama, pemimpin lokal, maupun
kaum cerdik cendekia lainya yang sama-sama menjaadi pedagang ataupun
bukan.
Dalam pertemuan-pertemuan itu, mereka berbicara tentang agama islam,
masalah umum yang terjadi dalam masyarakat, terutama yang secara
langsung berhubungan dengan kemunculan, kstatisaan, atau keterbelakangan
penduduk muslim pribumi di tengah-tengah masyarakat kolonial. Dalam
konteks pergerakan sosial keagamaan, budaya, dan kebangsaan, hal ii
diungkap dengan adanya interaksi personal maupun formal antara Ahmad
Dahlan dengan orgaisasi, seperti: Budi Utomo, Sarikat Islam, dan Jamiat
Khair, maupun hubungan formal antara organisasi yang ia cirikan kemudian,
terutama dengan Budi Utomo.
Secara personal, Ahmad Daahlan mengenal organisasi Budi Utomo
melalui pembicaraan atau diskusi dengan Joyosumarto, seorang anggota Budi
Utomo di Yogyakarta yang mempunyai hubungan dekat dengan dr. Wahidin
Sudirohusodo seorang pemimpin budi utomo yang tinggal di Ketandan
Yogyakarta. Melalui Joyosumarto ini kemudian Ahmad Dahlan berkenalan
dengan dr. Wahidin Sudirohusodo secara pribadi dan sering menghadiri rapat
anggota maupun pengurus yang diselenggarakan oleh Budi Utomo walaupun
secara resmi ia belum menjadi anggota organisasi ini. Setelah banyak
mendegar aktivitas dan organisasi Budi Utomo melalui pembicaraan pribadi
dan kehadiranya dalam pertemuan-pertemuan resmi, Ahmad Dahlan
kemudian secara resmi menjadi anggota Budi Utomo pada tahun 1909.
11
K.H. Ahmad Dahlan adalah seorang tokoh Islam yang giat
memperjuangkan umat Islam melalui bidang pendidikan. Dia adalah tokoh
pendiri organisasi Muhammadiyah pada tahun 1912 di Yogyakarta. Ada
beberapa hal yang melatar belakangi beliau mendirikan Muhammadiyah ini,
diantaranya adalah:
1. Umat islam tidak memegang teguh Alquran dan Hadis Nabi sehingga
menyebabkan perbuatan syirik semakin merajalela.
2. Keadaan umat Islam sangat menyedihkan akibat dari penjajahan
3. Persatuan umat islam semakin menurun
Organisasi Muhammadiyah aktif menyelenggarakan lembaga pendidikan
sekolah pada semua jenjang pendidikan dan tersebar ke berbagai pelosok
tanah air. Tujuannya adalah terwujudnya manusia muslim, berakhlak, cakap,
percaya kepada diri sendiri dan berguna bagi masyarakat dan negara.
K.H. Ahmad Dahlan meninggal dunia pada tanggal 25 februari 1923,
dalam usia 55 tahun.1
Atas jasa-jasa KH. Ahmad Dahlan dalam membangkitkan kesadaran
bangsa Indonesia melalui pembaharuan Islam dan pendidikan, maka
Pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional
dengan surat Keputusan Presiden no. 657 tahun 1961.
12
4. Dengan organisasinya, Muhammadiyah bagian wanita (Aisyiyah) telah
mempelopori kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap
pendidikan dan berfungsi sosial,
Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah pada tahun1912 sebagai
organisasi pendidikan untuk mewujudkan pemikiran
reformisnya.Muhammadiyah pun segera ramai setelah dibentuk karena
para pedagang dan pengrajin ramai bergabung.Pada tahun 1917,
Muhammadiyah mendirikan organisasi cabang khusus untuk anggota
wanita yang bernama Aisyiyah, yang memiliki peran besar untuk
memajukan kehidupan wanita Indonesia. Kemudian Muhammadiyag
menyebar ke pulau lain dan mendirikan kekuatan yang besar di Sulawesi
sepuluh tahun setelah didirikan. Muhammadiyah adalah salah satu
organisasi besar yang didirikan di tiga dekade pertama di masa
kebangkitan nasional.Selain itu juga memiliki kesadaran nasionalisme
Indonesia dan kemerdekaan. Sekarang, dengan dua puluh juta anggota,
Muhammadiyah menjadi organisasi muslim kedua terbesar setelah
Nahdatul Ulama.
13
c. Fungsi lembaga pendidikan ciptaan Ahmad Dahlan adalah sebagai
berikut :
1. Sebagai alat dakwah, baik kedalam maupun keluar anggota organisasi
Muhammadyah.
2. Tempat pembibitan dan pembinaan kader, yang dilaksanakan secara
sistematis dan selektif sesuai dengan kebutuhan.
3. Merupakan wahana untuk melaksanakan amal para anggota organisasi.
4. Mensyukuri nikmat Tuhan, artinya apa pun kemampuan anak-anak,
pendidik harus memberi kesempatan berkembang, menjaga, dan
merawatnya dengan sebaik-baiknya.
Satu lagi ulama perempuan yang patut menjadi contoh untuk kita semua.
323Dialah Syekhah Hajjah Rangkayo Rahmah El Yunusiyah (lahir di Nagari
Bukit Surungan, Padang Panjang, Hindia Belanda, 26 Oktober 1900). Beliau
adalah seorang reformator pendidikan Islam dan pejuang kemerdekaan
Indonesia.Ia merupakan pendiri Diniyah Putri, perguruan yang saat ini
meliputi taman kanak-kanak hingga sekolah tinggi dan memelopori
pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Padangpanjang, untuk
menjamin seluruh perbekalan dan membantu pengadaan alat senjata mereka
sewaktu Revolusi Nasional Indonesia.
14
1. Pendidikan infomal dari kakak beliau Zainuddin Labay dan Muhammad
Rasyad.
2. Pendidikan di Diniyyah School yang didirikan oleh Zainuddin Labay.
3. Berguru agama islam kepada, Syekh Abdul Karim Amrullah (ayah
buya HAMKA), Tuanku Mudo Abdul Hamid Hakim, Syekh
MuhammadDjamil Djambek, dan Syekh Daud Rasyidi.
4. Kursus kebidanan di RS. Kayu Tanam tahun 1931-1935 dan mendapat
izin praktek bidan
15
c) Anggota Ho Ko Kai.
d) Anggota peninjau Sumatera Cuo Sangi In yang diketuai M.
Syafei.
e) Anggota Mahkamah Syari’ah Bukittinggi.
f) Ketua Majelis Islam Tinggi bagian kaum ibu di Padang Panjang
Batipuh X Koto.
3. Masa Kemerdekaan
1) Tahun 1945 mendirikan TKR dan menjadikan Perguruan Diniyyah
Puteri sebagai dapur umum bagi pejuang sampai terbentuknya
Balalyon Infanteri, juga membantu Laskar Sabilillah, Sabil Muslimat
dan tentara yang melawan NICA.
2) 17 Agustus 1945 Rahmah sebagai orang pertama yang mengibarkan
bendera merah putih di Kota Padang Panjang.
16
Dasar oleh Kementerian Pendidikan serta kegiatan ekstra kurikuler
yang diarahkan untuk tafaqquh fiddin (memperdalam ilmu agama).
Murid MI pada saat ini berjumlah 344 orang dan guru 30 orang dengan
kepala Muhammmad Syafi’i, S.Pd.I.
17
Jenjang pendidikan KMI ini didirikan pada tahun 1937, 14 tahun
setelah Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang berdiri. Pendidikan
di KMI difokuskan untuk menghasilkan kader-kader muslimah sejati
yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual sehingga
mampu menjadi geerasi islam yang tangguh dengan kepribadian mulia.
Sampai saat ini, KMI telah menghasilkan lulusan yang mampu
melanjutkan pendidikan ke brrbagai perguruan tinggi bergengsi di
dalam danluar negeri, diantaranya, ITB, IPB, UNPAD, UI, UNAND,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, IAIN Imam Bonjol Padang, Al Azhar
University Kairo, serta berbagai Universitas lainnya di Timur Tengah.
18
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan, pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap dasar sebagai: guru, trainer,
konsultan pendidikan, dan tim sumber daya manusia yang handal
di berbagai industri.
d. Program Pendidikan
STIT Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah yang dipimpin
langsung oleh pimpinan Yayasan Rahmah El Yunusiyyah ini yakni
generasi keempat dari Rahmah El Yunusiyyah, Fauziah Fauzan El
M., SE.Akt, M.Si.memiliki empat program studi, yaitu:
1. Program Studi Pendidikan Agama Islam S1/Konsentrasi
Manajemen Pendidikan Islam
2. Program Studi Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak
(PGTK)/Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA) S1
3. Pendidikan Guru Sekolah Dasar Islam (PGSDI)/Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI) S1
4. D2 Program Diploma Hafiz Alquran 30 Juz.
e. Fasilitas
1. Gedung/ruang kuliah sendiri.
2. Staf pengajar dari Al Azhar University Cairo, Madinah Universty,
UI, UGM, UIN, IAIN, dan lain-lain.
3. Laboratorium bahasa.
4. Laboratorium komputer/internet.
5. Ruang Micro Teaching.
6. Asrama.
7. Perpustakaan dan Audiovisual.
8. Sarana Ibadah.
9. Gedung Pertemuan.
19
2. Meningkatkan daya tampung dan meningkatkan sarana dan prasarana.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
22