Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

Nama : Kiran Nirmala Achfasarty

NIM : 2398011121

Soal Ujian

1. Jawab:
a. Pendidikan sebelum kemerdekaan
Pada tahun 1854, beberapa Bupati atau petinggi negara mendirikan sekolah
kabupaten yang dikhususkan untuk calon pegawai yang bertujuan untuk
keperluan pemerintah. Pendidikan yang diberikan Belanda bertujuan
menciptakan sumber daya manusia Indonesia untuk menjadi tenaga kerja
Belanda dan diberi upah yang minim.
Pada tahun 1864, berdirilah sekolah Bhumi Putera yang hanya memiliki 3
kelas dan hanya mengajarkan menulis, membaca, dan menghitung.
Kemudian pada akhir abad ke-19, terjadi wabah penyakit menular di pulau
Jawa. Oleh karena itu didirikan sekolah STOVIA yaitu Pendidikan dan
pengajaran untuk calon dokter bagi kalangan pribumi Jawa. Bahasa yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah Bahasa Belanda. Pada saat
itu kebudayaan asli bangsa Indonesia belum bisa di terapkan dalam
pendidikan.
Pada tahun 1920, lahirlah cita-cita baru yang mengusul dari pemikiran
gabungan kesadaran kultur dan kebangkitan politik gerakan transformasi
untuk perkembangan Pendidikan Indonesia. Sebagai gerbang kemerdekaan
dan kebebasan kebudayaan bangsa yang bisa menjadi landasan sistem
Pendidikan dan pengajaran di Indonesia.
3 Juli 1922, berefleksi dari cita-cita Ki Hadjar Dewantara (KHD) tersebut,
berdirilah taman siswa pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Taman siswa adalah
sebuah perguruan yang digunakan untuk membedakannya dari sekolah yang
ada pada masa itu. Taman siswa merupakan perwujudan dari perjuangan
KHD dalam dunia pendidikan di Indonesia untuk membebaskan diri dari
jeratan penjajah dengan meluaskan Pendidikan pada generasi muda. Sejak
saat itu berdirilah taman siswa lain di seluruh kepulauan Indonesia seperti
Jawa, Sumatra, Borneo, Sulawesi, dan Maluku.
Pendidikan setelah kemerdekaan
Kondisi pendidikan yang ada di Indonesia setelah kemerdekaan mengarah
pada perubahan proses pembelajaran dan landasan pendidikan. Sehingga
pendidikan di era ini bangsa Indonesia menghilangkan paham-paham
pendidikan dari Belanda. Sehingga siswa Indonesia memiliki ciri tersendiri
dalam dunia pendidikan. Pembelajaran dilaksanakan dengan menambahkan
berbagai budaya bangsa Indonesia yang dapat diwariskan ke generasi
selanjutnya.
Pendidikan di abad ke-21
Selanjutnya pendidikan di abad ke-21 menjadikan abad globalisasi. Pada
saat itu pembelajaran tidak terfokus pada kebudayaan saja, akan tetapi juga
berfokus pada sikap berfikir kritis dan pemecahan masalah, kecakapan
komunikasi, kreatif, dan inovatif, serta kolaborasi atau kerjasama. Sejak saat
itu semua kegiatan pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan kurikulum
yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.
b. Peran dari Ki Hadjar Dewantara dalam dunia pendidikan di Indonesia
adalah KHD memperjuangkan pendidikan Nasional. Perjuangan tersebut
berupa mendirikan taman siswa pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta.
Taman siswa itu sendiri diciptakan dengan tujuan sebagai perguruan tempat
belajar hidup, tempat memperjuangkan, dan mewujudkan cita-cita hidup.
c. Pelajaran penting yang saya dapatkan dari perjuangan Ki Hadjar Dewantara
untuk saya implementasikan sebagai guru adalah semangat yang membara
untuk tetap belajar, mengajar, mendidik, dan ikut serta dalam mewujudkan
cita-cita bangsa yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Dari teladan-
teladan yang telah dicontohkan oleh para pejuang terdahulu, saya sebagai
calon guru professional juga dapat mencontoh hal-hal yang baik yang telah
diwariskan dari para pejuang tersebut. Saya tidak akan pernah Lelah untuk
bisa mendidik dan mengajarkan kepada para peserta didik untuk tetap terus
belajar sepanjang hayat. Karena kodratnya dalam hidup adalah selalu
belajar dan terus belajar.
2. Jawab:
a. Tujuan pendidikan dan peran pendidik dalam “menuntun segala kekuatan
kodrat anak untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai
manusia dan anggota masyarakat” adalah dengan pendidikan maka umat
manusia tidak akan merasakan kemiskinan, baik itu kemiskinan ilmu atau
kemiskinan harta. Sebab dengan berbekal ilmu, maka umat manusia akan
memiliki ide-ide untuk tetap bertahan hidup. Dengan adanya ilmu, maka
umat manusia di planet bumi ini akan mendapatkan harta yang bermanfaat.
Berkaitan dengan tujuan pendidikan tersebut, maka diperlukan peran para
pendidik untuk bisa mewujudkan tujuan tersebut. Maka peran pendidik
disini adalah menuntun agar para peserta didik tidak kehilangan arah dalam
mencapai tujuan tersebut. Peran pendidik disini hanya menuntun kea rah
tujuan yang baik, agar umat manusia bisa bermanfaat dan bisa berbahagia
di planet bumi ini. Kemudian, implementasi saya sebagai calon guru di
sekolah adalah saya menerapkan pemahaman-pemahaman mengenai akhlak,
budi pekerti, dan sikap yang baik selama pelajaran. Jadi tidak hanya
menjelaskan mengenai materi saat itu, tetapi saya juga menyisipkan
pemahaman-pemahaman mengenai akhlak, budi pekerti, dan sikap yang
baik. Dengan demikian, para peserta didik akan kaya dengan ilmu
pengetahuan dan juga kaya akan ilmu sosial, yang akan menyebabkan para
peserta didik dapat bermanfaat bagi orang-orang disekitar dan memberikan
kebahagiaan untuk umat manusia di sekitar.
b. Perbedaan dan keunggulan dari masing-masing metode
Metode Montessori
Montessori mementingkan pelajaran panca indra, hingga ujung jari pun
dihidupkan rasanya. Menghadirkan beberapa alat untuk latihan panca indra
dan semua itu bersifat pelajaran. Kenggulan dari metode ini adalah anak
diberi kemerdekaan dengan luas, tetapi permainan tidak dipentingkan.
Metode Froebel
Froebel juga menjadikan panca indra sebagai konsentrasi pembelajarannya,
tetapi yang diutamakan adalah permainan anak-anak, kegembiraan anak,
sehingga pelajaran panca indra juga diwujudkan menjadi barang-barang
yang menyenangkan anak. Namun dalam proses pembelajarannya anak
masih diperintah.
Metode Taman Siswa
Taman siswa bisa dikatakan memakai kedua metode tersebut, akan tetapi
pelajaran panca indra dan permainan anak itu tidak dipisahkan, karena
dianggap jadi satu. Sebab, dalam Taman Siswa terdapat kepercayaan bahwa
dalam segala tingkah laku dan segala kehidupan anak-anak tersebut sudah
diisi Sang Maha Among (Pemelihara) dengan segala alat-alat yang bersifat
mendidik si anak.
3. Jawab:
a. Perbedaan dan persamaan tahapan perkembangan anak dari Jean Piaget,
Albert Bandura, Erick Erickson, dan Ki Hadjar Dewantara.
Teori Jean Piaget
Teori perkembangan anak yang dikemukakan oleh Jean Piaget yang berupa
teori kognitif. Focus dari teori ini sendiri adalah pola piker individu. Dimana
beliau mengemukakan bahwa seseorang anak memiliki cara piker yang
berbeda jika dibandingkan dengan orang dewasa.
Teori Albert Bandura
Teori perkembangan anak yang dikemukakan oleh psikolog bernama Albert
Bandura. Pada teorinya, beliau meyakini bahwa seorang anak mendapatkan
informasi serta kemampuan dengan melakukan pengamatan terhadap
perilaku orang lain yang ada disekitarnya.
Teori Erick Erickson
Teori perkembangan anak yang dikemukakan oleh Erick Erickson yang
merupakan salah satu teori psikososial yang paling popular hingga saat ini.
beliau melalui teori ini mengemukakan delapan tahapan perkembangan
psikososial individu yang berfokus terhadap interaksi sosial serta konflik.
Teori Ki Hadjar Dewantara
Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa mendidik anak kecil itu bukan
atau belum memberi pengetahuan akan tetapi baru berusaha akan
sempurnanya rasa pikiran. Adapun segala tenaga dan tingkah laku itu
sebenernya besar pengaruhnya bagi hidup batin; juga hidup batin itu
berpengaruh besar atas tingkah laku lahir.
Menurut saya, pendidikan di Indonesia selayaknya mengkuti tahapan
perkembangan anak yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara. Sebab
KHD memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk mengembangkan
potensi yang dimilikinya secara optimal. KHD percaya bahwa setiap anak
memiliki potensi yang unik dan harus diberi kesempatan untuk
mengembangkannya. Jadi, menurut saya tahapan perkembangan anak
menurut KHD yang layak untuk pendidikan di Indonesia.
b. Sistem Among Ki Hadjar Dewantara adalah memberikan kebebasan kepada
siswa untuk belajar mengenai sesuatu yang baik berdasarkan
pengalamannya sendiri. Sistem among KHD merupakan metode yang
sesuai untuk pendidikan karena merupakan metode pengajaran dan
pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah, dan asuh. Sistem among juga
sering dikaitkan dengan asas yang berbunyi: Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing
Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani. Implementasi di dalam
sekolah PPL saya adalah saya menerapkan sistem among di dalam kelas
yang saya ampu dengan cara membebaskan setiap siswa untuk mengerjakan
proyek dengan menghasilkan sesuatu yang berbeda-beda sesuai dengan
kemampuan siswa. Atau dengan kata lain, bisa disebut dengan pembelajaran
berdiferensiasi. Karena pembelajaran berdiferensiasi adalah pelajaran yang
berpihak kepada peserta didik (student centered). Jadi, pembelajaran ini
memerdekakan peserta didik untuk melakukan sesuai dengan kemampuan
masing-masing peserta didik.

Saya mengerjakan secara mandiri, jujur, dan bukan plagiasi.

Anda mungkin juga menyukai