Anda di halaman 1dari 3

Nama : Seftia Dinda Mariska

Kelas : 1A
Hari/tanggal : Minggu, 15 Oktober 2023
Tugas ke-1
1. Pandangan KI HAJAR DEWANTARA terhadap Pendidikan !
Jawab :
Adanya Pendidikan di Indonesia pada saat ini tentu saja tidak luput dari gagasan atau
pandangan para Tokoh Pendidikan Indonesia. Salah satu Tokoh Pendidikan yang kita kenal
adalah KI HAJAR DEWANTARA yang mana pada tahun 1959 karena jasa-jasanya terhadap
pengembangan Pendidikan di Indonesia beliau saat ini kita kenal sebagai Bapak Pendidikan
Nasional, dan pada hari kelahirannya yaitu tanggal 2 mei diperingati sebagai HARI
PENDIDIKAN NASIONAL.
Gagasan mengenai Pendidikan menurut Bapak KI HAJAR DEWANTARA adalah
“ Pendidikan bagi Manusia itu dimulai sejak awal kelahirannya hingga akhir hayatnya nanti,
yaitu dengan cara usaha pemberian dan penyaluran nilai-nilai luhur kepada Generasi baru
yang bukan hanya untuk mempertahankan nilai keluhuran saja, namun untuk memajukan
kebudayaan menuju hidup sesuai asas kemanusiaan ( Humanisasi ).”

Pandangan Bapak KI HAJAR DEWANTARA menyebutkan bahwa Pendidikan yang


dinilai cocok bagi Masyarakat Indonesia adalah Pendidikan dengan Syarat tidak di paksakan,
yang mengandung arti bahwa di dalam Pendidikan, Peserta didik ditempatkan sebagai
Subjek, dimana Peserta Didik diberi Kebebasan untuk melakukan Eksplorasi akan segala
Potensi-potensi secara luas dan meng-ekspresikan diri dengan Kreatif, Inovatif, Mandiri,
serta Bertanggung Jawab, yang mana Pendidik disini bertgas menuntun proses eksplorasi
peserta didik agar lebih terarah.
Secara umum Bapak KI HAJAR DEWANTARA menggunakan 3 Pandangan Filsafat
dalam pencetusan gagasannya bagi Pendidikan, yaitu :
1. Metafisika tentang hakikat kerohanian dan Spiritual, dimana Bapak KI HAJAR
DEWANTARA mengharapkan mengakui Tuhan sebagai Pencipta dan Penguasa.
2. Epistemologi tentang Hakikat Realitas dari pencipta sebuah kebudayaan, dimana
manusia sebagai ciptaan Tuhan memiliki kebebasan untuk Mengeksplorasi dan
menciptakan suatu produk kebudayaan.
3. Aksiologi yang lebih mengarah pada nilai Humanistik dimana melihat tentang baik
buruknya Perilaku Manusia sebagai Ciptaan Tuhan.
https://www.kompasiana.com/evilistyaningtyas8815/63722ed108a8b5441043dfe2/pandangan-ki-hajar-dewantara-terhadap-pendidikan-
di-indonesia

2. Penjelasan dan Aplikasi Pendekatan Vygotsky Pembelajaran !


Jawab :

Lev Vygotsky (1896-1934) merupakan seorang Psikolog berkebangsaan Rusia. Lev


Vigotsky adalahTokoh Pendidikan yang melihat bagaimana Pembelajaran itu terjadi,
dipandang dari sisi sosial. Perkembangan Kognitif dan bahasa anak-anak tidak
berkembang dalam suatu situasi sosial yang hampa.
Teori Vygotsky menawarkan suatu Potret Perkembangan Manusia sebagai sesuati
yang tidak terpisahkan dari kegiatan-kegiatan sosial dan juga budaya. Vygotsky
menekankan bagaimana proses Perkembangan Mental seperti perhatian, penalaran, dan
ingatan melibatkan pembelajaran menggunakan temuan-temuan masyarakat sepertisistem
matematika, bahasa dan alat-alat ingatan.
Menurut teori Vygotsky, Zone of proximal developmnet merupakan celah antara actual
development dan potensial development, dimana antara apakah seorang anak dapat
melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat
melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.
 Penerapan teori belajar Vygotsky dalam interaksi belajar mengajar mungkin dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Walaupun anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus secara aktif
mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam istilah teoritis, ini berarti anak-anak
bekerja dalam Zone of proximal developmnet dan guru menyediakan scaffolding bagi
anak selama melalui ZPD.
2. Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru, teman sebaya juga
berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak, kerja kelompok secara kooperatif
tampaknya mempercepat perkembangan anak.
3. Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluas menjadi pengajaran pribadi oleh
teman sebaya (peer tutoring), yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang agak
tertinggal dalam pelajaran. Satu anak bisa lebih efektif membimbing anak lainnya
melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati tahap itu sehingga bisa dengan
mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak lain dan menyediakan scaffolding
yang sesuai.
https://www.kompasiana.com/baktigunawan/550d985b8133115d22b1e4d8/penerapan-teori-belajar-vygotsky-dalam-interaksi-
belajar-mengajar

Anda mungkin juga menyukai