Disusun oleh :
kelompok 3
Anisa Feramli 23862081050
Anita Apriyani 23862081035
Ilham Ramdani 23862311017
Kartika Aprilia 23862081026
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NASIONAL LAA ROIBA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembentukan manusia dan
masyarakat. Ia bukan hanya sekedar transfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, nilai-
nilai, dan etika yang mengarahkan individu menuju kehidupan yang lebih bermakna dan
memberikan kontribusi positif pada masyarakat. Dalam konteks dunia yang semakin kompleks
dan berubah dengan cepat, pembahasan tentang asas-asas pendidikan menjadi semakin penting.
Makalah ini membahas dua aspek pendidikan yang sangat relevan dan signifikan, yaitu
asas-asas pendidikan umum dan asas-asas pendidikan Islam. Keduanya memiliki pengaruh besar
Dalam pembuatan makalah ini, kami telah merujuk kepada sumber-sumber terpercaya
dan beragam untuk memberikan pandangan yang seimbang dan komprehensif tentang topik ini.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dalam proses penelitian dan penulisan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat
Akhir kata, kami mohon maaf atas segala kekurangan dalam makalah ini, dan kami
sangat terbuka terhadap saran, kritik, atau pertanyaan dari pembaca. Semoga makalah ini
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Kesimpulan.....................................................................................................................16
B. Saran...............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
secara keseluruhan. Pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang nilai-
nilai, etika, dan norma yang membentuk karakter dan perilaku manusia. Di dunia yang
semakin kompleks dan terhubung secara global, perdebatan tentang asas-asas pendidikan
menjadi semakin relevan. Khususnya, perdebatan tersebut berkisar pada dua aspek
umum, keterampilan, dan nilai-nilai yang bersifat non-agama. Hal ini mencakup kurikulum
sekolah umum yang umumnya terkait dengan ilmu pengetahuan, matematika, bahasa, dan
berbagai subjek lainnya. Di sisi lain, pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang
berlandaskan pada ajaran Islam, mencakup pemahaman dan praktik agama Islam dalam
kurikulumnya.
Keduanya memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk warga negara yang
berbudaya, moral, dan kompeten. Penting untuk memahami bahwa dunia pendidikan saat ini
dan perubahan nilai-nilai sosial. Oleh karena itu, pengkajian asas-asas pendidikan umum dan
pendidikan Islam adalah penting untuk mengatasi masalah-masalah ini dan untuk
menghasilkan panduan yang sesuai dalam mengembangkan sistem pendidikan yang inklusif
1
dan berkualitas. Dalam konteks ini, makalah ini akan membahas asas-asas pendidikan umum
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Asas pendidikan memiliki arti hukum atau kaidah yang menjadi acuan dalam
kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan
maupun pelaksanaan pendidikan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah bahwa
manusia itu dapat dididik dan dapat mendidik diri sendiri. Seperti diketahui, manusia
yang dilahirkan hampir tanpa daya dan sangat tergantung pada orang lain (orang tuanya,
utamanya ibu) namun memiliki potensi yang hampir tanpa batas untuk dikembangkan.
Bangsa Portugis dan bangsa Spanyol datang untuk berdagang dan sebagai
3) Stratifikasi sosial
3
Namun dengan semakin sadarnya bangsa Indonesia akan makna nasional dan
pendidikan yang dilaksanakan oleh kaum pergerakan sebagai sarana perjuangan demi
mencapai kemerdekaan.
rendahan.
antara lain :
1. Tahun 1908 Budi Utomo menjelaskan bahwa tujuan perkumpulan adalah untuk
kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa. Dalam bidang pendidikan
4
Dari sini pergerakan nasional melahirkan kesadaran mengenai pentingnya
pendidikan nasional :
1. Tujuan dan isi pendidikan diarahkan demi kepentingan perang Asia Timur Raya
5
Mulai tanggal 18 Agustus 1945, sejak PPKI menetapkan UUD 1945
bahwa sejak saat itu dasar sistem pendidikan nasional kita adalah Pancasila dan
UUD 1945.
3) Demokrasi Pendidikan
konferensi antar FKIP negeri seluruh Indonesia maka lembaga pendidikan tenaga
guru ( PGSLP, Kursus BI, BII, dan PTPG) diintegrasikan dalam FKIP pada
Universitas. Kemudian didirkan IKIP yang berdiri sendiri sebagai pindahan dari
Sistem pendidikan nasional pada hakikatnya adalah bagian integral dari sistem
ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan pembangunan,
6
yaitu suatu masyarakat yang sejahtera, maju, mandiri dan tangguh, yang pelaksanaannya
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan Negara.
nasional tahun 2003 pasal 35 tentang standar nasional pendidikan, bahwa pendidikan
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
perkembangan IPTEK yang cepat dari negara tersebut, sehingga proses pendidikan
yang baik menjadi kunci keberhasilan sebuah negara, sehingga menjadi negara
7
teknologi merupakan hasil terapan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi
sehingga menimbulkan keadaan ekonomi sosial yang baru karena perubahan tenaga
kebutuhan yang baru akan bahan-bahan, munculnya sistem pelayanan yang baru,
dan berimbas pada gaya hidup masyarakat yang baru. Kondisi ini mempengaruhi
besar.
pendidikan nasional. Jumlah penduduk yang besar, disatu sisi menjadi kekuatan
memberikan pelayanan pendidikan yang layak dan memadai bagi setiap warga
sarana dan prasarana pendidikan, baik di tingkat menengah, tingkat atas maupun di
8
c. Letak Geografis Wilayah Indonesia
Letak geografis wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan
dijangkau. Bagi wilayah yang letak georgrafisnya cukup terpencil dari ibu kota,
berakibat pada keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan. Letak geografis suatu
baru yang muncul karena tidak memahami atau kekhawatiran bahwa budaya baru
yang murah serta mudah dijangkau bagi masyarakat di daerah terpelosok. Sehingga
sistem pendidikan yang layak dapat dinikmati dan dirasakan masyarakat di daerah
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata asas bermakna suatu kebenaran
yang menjadi pokok dasar atau tumpuan berfikir (berpendapat) (W.J.S, Purwadarminta.
9
Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. 2001.63). Disebutkan pula
terdapat kosa kata prinsip semakna dengan kata asas, jadi dapat dikatakan bahwa asas
Dengan demikian yang dimaksud dengan asas Pendidikan islam adalah prinsip
Pendidikan islam yaitu, kebenaran yang dijadikan pokok dasar dalam merumuskan dan
dan melaksanakan ajaran islam. Prinsip-prinsip ini sifatnya permanen karena merupakan
suatu ajaran dan tidak boleh dihilangkan atau diubah. karena ketika prinsip tersebut
dihilangkan atau diubah, maka akan menghilangkan sifat dan karakter Pendidikan islam.
Panjang dan dinamis, diawali dengan masuknya islam hingga saat ini. Sejarah Pendidikan
Dari ketiga priode ini dapat dikatakan bahwa Pendidikan Islam di Indonesia ini
hanya ada tiga kategori model Pendidikan, yaitu : Pesantren, Sekolah dan Madrasah
dengan ciri masing-masing yang bercorak dikotomik, bukan terpadu, terutama model
10
Karel A. Steenbrink mengatakan bahwa Sekolah merupakan kebijakan politik
Pendidikan yang dirancang oleh Belanda dan diteruskan hingga saat ini. Sementara
kitab kuning yang dipimpin oleh para Kiyai dan merupakan ciri khas Pendidikan Islam
awal yang ada di Indonesia dengan segala varian dan corak ragamnya. Meskipun menurut
Karel A. Steenbrink, sekitar 20 tahun terakhir banyak pesantren yang telah mengadopsi
sistem madrasah dan memasukkan mata Pelajaran umum dalam sistem pendidikannya.
dan sekolah yang pada akhirnya melahirkan dualisme dalam sistem Pendidikan nasional.
dianggap tidak mampu merespons kemajuan dan tuntutan zaman. (Karel A. Steenbrink:
1986:167)
Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia mengalami dinamika pasang surut. Hal ini
akibat kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam mengatur regulasi sistem
Pendidikan Nasional. Seiring bergulirnya masa reformasi di tahun 80-an, ada upaya dari
Sebagian kalangan umat Islam mencoba keluar dari sistem yang ada dengan menggagas
konsep Pendidikan Islam model terpadu. Dalam Sejarah Pendidikan Islam, Sistem
Filosofinya mengacu pada nilai-nilai tauhid. Semua sistem Pendidikannya mulai dari
tujuan, kurikulum, dan lain-lainnya, harus berdasarkan pada prinsip tersebut. Sistem
Pendidikan yang memadukan seluruh aspek Pendidikan dalam satu tujuan yang utuh,
yaitu dalam rangka mengabdi kepada Allah dan menjadi Khalifah (Pengelola dan
11
Pemakmur) bumi ini. Pikiran tersebutlah yang menjadi cikal bakal lahirnya Sekolah Islam
Terpadu (SIT) di Indonesia. Pikiran yang dilandasi visi dan misi hidup seorang muslim.
Islam Indonesia, dan makna manusia seutuhnya dalam tujuan Pendidikan nasional
melalui beragam jenis, jenjang, sifat, dan bentuk Pendidikan atau pelatihan sebagai proses
kemanusiaan yang bertindak dalam logika berfikir sebagai makhluk yang berakal dan
berbudi, juga sebagai proses pemanusiaan yang mampu menjalankan tugas pokok dan
fungsi secara penuh pemegang mandat ilahiah yang merujuk pada hubungan dengan
tuhannya berikut perilaku yang dikehendaki didalamnya dan mandat kultural yang
Secara filosofis, pandangan hidup bangsa tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Maka Pendidikan Islam Indonesia seharusnya mampu menjadi sub sistem Pendidikan
nasional. Terlebih sejak dikeluarkannya UUSPN Nomor 2 Tahun 1989 dan RUU
Sindiknas 2003, yang berwawasan masa depan dan diintroduksikannya kebijakan link
and match dalam Pendidikan yang merupakan peluang dan sekaligus tantangan bagi
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. ( Undang-Undang RI
12
No. 14 Tahun 2005 dan No. 20 tahun 2003, Tentang Guru dan Dosen dan Sistem
Nasional. Sebagai bagian dari sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Islam mendapat
legitimasi untuk eksis dan mendapatkan tempat untuk hidup dan berkembang di
Indonesia untuk memenuhi kebutuhan Pendidikan bagi Masyarakat yang beragama Islam
menjadikan sistem dan Lembaga Pendidikan Islam memiliki landasan kuat untuk
dikembangkan dengan support dana dan atensi dari negara. Oleh karena itu, negara
berkewajiban untuk mengembangkan sistem Pendidikan Islam sebagai salah satu jenis
tujuan, kurikulum, proses pembelajaran, guru, peserta didik, sarana prasarana, alat, biaya,
yang lainnya dengan titik tekan pada tercapainya visi, misi dan tujuan.
Kelemahan pada salah satu komponen (SDM dan dana) yang sangat berpengaruh pada
13
Dari sekian komponen Pendidikan tersebut yang paling menentukan adalah
komponen sumber daya manusia (SDM) yang dalam hal ini adalah guru. Karena
“Andai kata tidak ada kurikulum, ruangan dan komponen lainnya, namun masih ada guru,
Saat ini situasi dan kondisi yang dihadapi oleh guru, jauh berbeda dengan situasi
dan kondisi tempo dulu. Kini guru hidup di era globalisasi, selain mengandung tantangan
yang berat, kompleks dan juga multi efek, berbagai tantangan, mau tidak mau harus
dipecahkan oleh guru agar tantangan tersebut berubah menjadi peluang menuju pada
kemajuan.
Daniel Bell, sebagaimana yang dikutip oleh Abuddin Nata dalam buku
Manajemen Pendidikan, bahwa di era global saat ini Masyarakat dihadapkan kepada lima
kecenderungan yang membawa dampak bagi kehidupan yang amat luas. Kelima
dan teknologi dan selanjutnya mengubah secara radikal situasi pasar kerja.
kebudayaan dan tradisi baru, yang selanjutnya menimbulkan penjajahan baru dalam
benturan kebudayaan
14
Selanjutnya, tantangan dunia Pendidikan sangat sukar dan kritikal. Di antaranya
dalam bidang ekonomi, yaitu rendahnya pendapatan perkapita, dan pendapatan nasional,
lemah produksi dalam negeri, pengangguran, sandang pangan yang tidak sesuai dengan
pemeliharaan Kesehatan dan tersebarnya buta huruf dengan meluas. Dan diantara gejala
dalam kesulitan sosial adalah ketegangan dan perselisihan. Sedangkan dalam segi budaya
adalah dualism dalam sistem Pendidikan, pemikiran yang diwarisi di zaman kolonial
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asas pendidikan memiliki arti hukum atau kaidah yang menjadi acuan dalam
melaksanakan kegiatan pendidikan. Asas pendidikan juga diartikan sebagai sesuatu kebenaran
yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan
ukhrowiah, jasmaniah dan rohaniah, atau antara kehidupan materiil dan mental spiritual.
Keduanya memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk warga negara yang
berbudaya, moral, dan kompeten. Penting untuk memahami bahwa dunia pendidikan saat ini
menghadapi berbagai tantangan kompleks. Oleh karena itu, pengkajian asas-asas pendidikan
umum dan pendidikan Islam adalah penting untuk mengatasi masalah-masalah ini.
B. Saran
Diharapkan bagi para pembaca setelah membaca makalah ini dapat lebih memahami
materi lmuPendidikan islam terkait dengan Asas-asas pendidikan umum dan asas-asas
pendidikan islam. Dan juga semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah ilmu dan
wawasan kita semua.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.metrouniv.ac.id/index.php/elementary/article/view/problematika-pendidikandi-
indonesia
Agustang, A., Ainun, I., & Asrifan, A. (2021). Masalah Pendidikan di Indonesia. Makassar:
Depdikbud. 1989. UU RI No. 2 Tahun 1982 tentang Sistem Pendidikan Nasional besrta
Tirtarahardja, Umar dan La sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
17
18