Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“Pendidikan Global”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar
IPS
Dosen pembimbing:
Ibu Musyarofah, M,Pd,

Disusun oleh kelompok 4 :

1. PRADA PUTRI NILAMSARI (T20184001)


2. DEWI NURUL M. (T20184008)
3. WIDAT UZLIFAH A. (T20184023)
4. INTAN DWI PERMATASARI (T20184030)
5. MELI FAROH NABILA (T20184033)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH (D1)

FAKULTAS TARBIYAH dan ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

OKTOBER, 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kami yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran. Sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah “Konsep Dasar IPS”
dengan judul PENDIDIKAN GLOBAL.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya.Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jember, 12 Oktober 2019

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

A Latar Belakang..............................................................................

B Rumusan Masalah..........................................................................

C Tujuan............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A Pengertian Pendidikan Global.......................................................

B Materi Kajian Pendidikan Global..................................................

C Masalah-masalah dan Isu-isu Global.............................................

D Intregasi Pendidikan Global IPS...................................................

BAB III PENUTUP

A Kesimpulan...................................................................................

B Saran.............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Globalisasi bisa dianggap sebagai penyebaran dan identifikasi dari hubungan
ekonomi,sosial,dan geografis ruang dan waktu. Dengan demikian globalisasi hampir melingkupi
semua hal yang berkaitan dengan ekonomi, politik, kemajuan teknologi, informasi, komunikasi,
transportasi.
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh
perkembangan global, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar juga
merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia. Untuk menghadapi pasar global maka
kebijakan pendidikan nasional harus dapat ,meningkatkan mutu pendidikan, baok akademik
maupun non-akademik, dan memperbaiaki manajemen agar lebih produktif dan efisien serta
memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari pendidikan global ?


2. Bagaimana materi kajian pendidikan global ?
3. Apa masalah-masalah dan isu-isu global ?
4. Bagaimana integrasi pendidikan global dalam IPS ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan global.


2. Untuk mengetahui materi kajian pendidikan global.
3. Untuk mengetahui masalah-masalah dan isu-isu global.
4. Untuk mengetahui integrasi pendidikan global dalam IPS.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan global


Pendidikan global diartikan sebagai sebuah upaya menanamkan pandangan mengenai dunia
yang diajarkan kepada peserta didik dengan mengaitkan antar budaya, kondisi manusia dan
planet bumi. Dengan adanya pendidikan global peserta didik ditekankan agar mampu berfikir
secara kritis tentang fokus kajian segala hal yang mendunia dengan bercirikan perubahan.
Peserta didik akan dikembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya yang disesuaikan
agar mampu berfikir efektif dalam dunia yang memiliki sumber daya alam yang kian hari
semakin menipis.
Pendidikan global sangat memanfaatkan keunggulan global dalam berbagai aspek, seperti
sumber daya manusia, bahasa, seni budaya, komunikasi, dan teknologi, yang dimasukkan dalam
kurikulum pendidikan. Pendidikan global memang sangat diperlukan karena pasti kita telah
merasakannya sendiri bahwa dampak teknologi informasi dan komunikasi membuat dunia yang
luas seakan semakin sempit, batas antar negara juga terlihat buram, dan maraknya proses
univerlisasi dalam kehidupan. Untuk itu kopetensi pendidikan global memang sepatutnya kita
kuasai agar tetap bisa bersaing dalam era globalisasi. Adapun beberapa tujuan dari pendidikan
global, antara lain :
1. Menumbuhkan kesadaran bahwa masing-masing dari kita merupakan anggota
masyarakat manusia.
2. Membiasakan agar bisa hidup dengan penuh tanggung jawab dan bijaksana, sebagai
seorang manusia.
3. Menyadarkan bahwa kita termasuk pelaku aktif atau partisipan dalam lingkup
masyarakat global
4. Menyadarkan bahwa masing-masing dari kita merupakan bagian dari pengguni dunia,
dan tentu kehidupan kita sangat tergantung dengan planet bumi.

5
Pendidikan global mempunyai pandangan bahwa dunia itu satu. Selanjutnya akan timbul
ketergantungan antara satu sama lain secara global yang mengarah pada pengakuan identitas
budaya antara “kami” dan “mereka”.1

B. Materi Kajian Pendidikan Global

Williard M.Kniep (1986) mengemukakan bahwa isi pendidikan global dirumuskan dari
realitas sejarah dan kondisi saat ini yang menggambarkan dan menunjukkan dunia sebagai
masyarakat global. Dari hasil analisisnya ini, Kniep memperkenalkan Empat unsur kajian yang
dianggap esensial dan mendasar bagi pendidikan global yaitu:

A. Kajian tentang Nilai Manusia


Nilai yang dianut oleh banyak orang umumnya mencerminkan sikap dan keyakinan
dan dibentuk oleh pengalamannya. Nilai-nilai yang kita miliki menentukan bagaimana
kita memandang dunia dan bagaimana nilai-nilai mempengaruhi keputusan dan perilaku
kita sebagaimana yang kita lakukan dala aktivitas hidup. Disamping nilai-nilai yang kita
anut itu bersifat pribadi dan terkadang aneh seperti perasaan dan pilihan hal yang paling
penting adalah kebersamaan dalam kelompok etnis, nasional dan agama. Nila-nilai yang
kita miliki terkadang malapaui identitas kita yang mungkin di anggap universal dan
menentukan kita sebagai manusia. Dalam pendidikan global, khususnya kita tertarik
dengan nilai-nilai manusia universal yang melampaui identitas kelompok-kelompok dan
perbedaan nilai-nilai yang menentukan keanggotaan kelompok dan memberikan
kontribusi terhadap pandangan dan perspektif kita yang unik.
1. Nilai-nilai Universal
Untuk pertama kalinya masyarakat dinua, pada akhir abad ke-20 masyarakat
dunia telah merancang standar universal hubungan antar sesama manusia menurut
keragaman dalam keyakinan beragama, dalam filsafat dan ideologi upaya ini dilakukan
dibawah bantuan dan dukungan perserikatan bangsa-bangsa (PBB). Hasilnya telah hapir
diterima oleh bangsa-bangsa diseluruh dunia sebagai manusia yang beradab. Nilai-nilai
universal itu adalah hasil penetapan PBB pada tahun 1948 yaitu The Universal

1
H.A.R. Tilaar. 2004.Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Yogyakarta : Rineka Cipta. Hal 81-82
6
Declaration of Human Right yang menegaskan bahwa setiap umat manusia berhak atas
hidup, kebebasan, kepemilikan, kesamaan, keadilan, kebebasan beragama, kebebasan
berbicara. Deklarasi ini melarang adanya perbudakan, penyiksaan, penghukuman
sewenang-wenang atau penahanan dan piagam ini memberikan hak-hak sisoal dan
ekonomi untuk warga sipil dan politik dan nila-nilai universal ini berasal dari beragam
tradisi budaya nasional dan nilai agama.
2. Perbedaan Nilai Manusia
Dalam pendidikan global, seharusnya kita memberikan kesempatan kepada para
siswa untuk mengenal dan memahami keragaman masyarakat dunia. Perbedaan-
perbedaan budaya merupakan manifestasi dari adanya keragaman nilai dan pers[eltif di
antara umat manusia. Perbedaan ini tercermin dala perasaan, pilihan, sikap, gaya hidup
dan pandangan dunia tiap masyarakat. Perbedaan ini pun merupakan hasil dari adaptasi
evolusi masyarakat dengan lingkungannya yang cukup unik dala rangka memenuhi
kebutuhan bersama.
B. Kajian tentang Sistem Global
Kita melakukan hubungan dengan setiap bangsa diseluruh dunia sapai pada tahap
yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Adapun saling hubungan dan
ketergantungan antar bangsa ini adalah akibat keikutsertaan bangsa kita dalam sistem
yang sedang berjalan di dunia saat ini yang sering dinamakan sistem global. Besarnya
ruang lingkup saling ketergantungan sebagaimana kita sadari semakin meningkat sejak
berakhirnya perang Dunia II. Perubahan ini dapat ditelusuri dari adanya kemajuan IPTEK
yang tampak nya telah menciutkan dunia dan juga perubahan interaksi antar negara yang
telah berhasil membentuk organisasi internasional PBB dan menghentikan tradisi
imprealisme dan kolonialisme.
1. Sistem Ekonomi
Secara individu atau kelompok, prilaku ekonomi yang kita lakukan sehari-hari
cukup menjadi contoh tentang adanya saling ketergantungan. Tampaknya mudah saja
menelusuri fakta bukan hanya karena kita tergantung kepada orang atau negara lain dala
memenuhi kebutuhan sehari-hari melainkan pula bagaimana orang atau negara lain
dibelahan bumi ini tergantung pada kita. Ekonomi global sistem yang sangat kompleks
yang menimbulakn saling ketergantungan lebih jauh dari sekedar hubungan sebab akibat
7
antara konsumen dan produsen pada wilayah yang berbeda. Kajian ini sudah sewajarnya
membantu para siswa mengungkap sejumlah kompleksitas dengan memfokuskan pada
para perilaku ekonomi, misalnya motivasinya dan bagaimana mereka membuat
keputusan. Kajian selanjutnya berkaitan dengan hubungan antar pelaku ekonomi untuk
melihat posisi mereka dalam jaringan interaksi.
2. Sistem Politik Global
Peristiwa dunia saat ini menunjukkan adanya saling ketergantungan dala aktivitas
politik. Pemilihan umum sampai peristiwa sidang MPR di indonesia dan kemungkinan-
kemungkinan perubahan struktur kekuasaan mendapat perhatian yang intensif dari
seluruh dunia karena implikasi-implikasinya akan mempengaruhi segi keamanan asia dan
keseimbangan kekuaran (Balance of Power) negara-negara kuasa. Kebijakan fiscal
Amerika serikat yang biasanya dianggap sebagai masalah dala negeri, mempengaruhi
banyak ekonomi Negara-negara lain dan melanjutkan kekuasaannya.
Sistem yang banyak didominasi oleh negara-negara berdaulat ini merupakan jalan
untuk menggunakan pengaruh dan kekuasaan dan bahkan mungkin lebih dari sistem
politik dala negeri di pengaruhi oleh kepentingan-kepentingan ekonomi yang berkaitan
dengan distribusi sumber daya alam.
3. Sistem Ekologi
Bumi tempat tinggal kita setiap tahunnya mengalai kerusakan yang sangat
berpengaruh buruk pada kehidupan manusia, tidak lain dan tidak bukan manusianya lagi
sebagai aktor atau dalang dari semua kerusakan lingkungan ini karena kemapuannya
untuk mengelola dan mengekploitasi, memlihara atau merusak lingkungan. Pendidikan
global mengajak para siswa menyadari bahwa ada hubungan simbiosis dan saling
ketergantungan dengan makhluk hidup maupun makhluk non-hidup bahwa kita sebagai
manusia berperan banyak dalam ekologi ini. Pendidikan global ini akan membantu para
siswa merasa dirinya bagian dari kehidupan di bumi, menyayanginya, menjadikan tempat
yang istimewa bagi dirinya, dan melakukan tindakan-tindakan secara indivisu setelah
berfikir demi sostem ekologi yang menyeluruh.
4. Sistem Teknologi
Ada sedikit pertanyaan bahwa kita hidup dalam abad teknologi. Sementara teknologi
selalu memainkan peran penting dalam kehidupan umat manusia dan sistem bumi,
8
teknologi abad ini berdasarkan mesin jet dan rocket, transistor dan nuklir mengubah
kehidupan kehidupan di planet bumi secara cepat yang tak dapat dibayangkan untuk masa
mendatang. Teknologi modern bukan hanya merubah cara hidup individu bekerja dan
berhubungan dengan individu lain maupun dengan lingkungan. Pengaruhnya secara
dramatis mengubah geopolitik, fungsi ekonomi dunia, dan sistem ekologi global.

C. Masalah-masalah dan Isu-isu Global

Setiap hari, sebagian dari hidup kita diisi oleh masalah masalah dan isu-isu internasional.
Apabila para remaja memahami tentang dunianya, maka pendidikan harus dikaitkan dengan
penelitian tentang seba-sebab, akibat-akibat dan kemungkinan-kemungkinan penyelesaian
tentang isu-isu global saat ini. Seperti dalam kajian sistem, para siswa harus mengetahui
bagaimana mereka memengaruhi dan dipengaruhi oleh masalah-masalah dan isu-isu ini.
Sehingga, mereka berhak mengetahui bagaimana mereka dapat menjadi bagian dari isu-isu dan
masalah-masalah glonal dan bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi dalam proses
penyelesaian itu. Apakah ciri isu-isu dan masalah-masalah global itu?

Pertama, Ruang lingkp bersifat transnasional. Asal usul dan akibat dari masalahnya
melintasi lebih dari satu negara.. Kedua, isu-isu dan masalah masalah hanya dapat diselesaikan
melalui tindakan multilateral; penyelesaian dan perbaikan tidak dapat dicapi hanya oleh tindakan
satu negara. Realitas ini mengantarkan pada karateristik isu global ketiga.. Ketiga, yakni bahwa
tingkat konflik itu ada dalam ciri pertama maupun ciri kedua. Konflik ini berasal dari
ketidaksepakatan tentang hakikat dan sebab masalah dalam membedakan nilai dan tujuan tentang
hasil dan cara, dan dalam kesulitan menemukan tindakan yang tepat yang diperlukan untuk
menjamin hasil yang diharapka. Keempat, masalah dan isu-isu ini mempunyai sifat terus-
menerus (persitence). Masalah dan isu ini telah berkembaang sebagai masalah dan isu yang
berkelanjutan. Kelima, isu dan masalah ini terkait dengan hal lai. Pada umunya, penyelesaian
pada satu masalah akan mempunyai pengaruh pada beberapa faktor lainnya.

Kniep mengemukakan empat kategori pemikiran isi pendidikan global yang dapat
menjadi masukkan untuk kurikulum

1. Isu-isu Perdamaian dan keamanan

9
Dunia sekarang tempat kita tinggal merupakan obsesi global bagi keamanan
nasional. Setiap tahun negara-negara didunia menghabiskan dana sekitar s750 billion
atau sekitar 6GNP dunia untuk membayar persenjataan. Jumlah ini mendekati 150
perorangyang ada di bumi. Sejak perang dnia II, walaupun bukan satu negara saja yang
berperang namun telaah diumumkan bahawa setiodaknya 160 konflik bersenjata telah
terjadi sehingga 16 juta jiwa meninggal dunia. Semua lembaran peristiwa hitam ini
adalah ancaman perang nuklir yang kemungkinan lebih banyak memakan jiwa.
Pada dasarnya, bangsa-bangsa mengetahui keamanan kehadiran atau ketiadaan
ancaman terhadap nilai-nilai atau sumber-sumber dasar yang menjadi landasan
kehidupan. Perhatian terhadap keamanan dapat beragam, dari mulai perlindungan atasa
hak asasi manusia dan otonomi nasional sampai pada mempertahankan perdamaian telah
menjadi pemikiran bangsa-bangsa sepanjang sejarah karena sistem internasional otidak
mempunyai pusat otoritas untuk melaksanakan hukum dan menyelesaikan konflik dengan
suat sistem kedaulatan bangsa-bangsa.
Sejumlah pertanyaan dasar harus memfokuskan pada inkuiri tentang perdamaian
internasioan dan isu-isu keamanan: Apakah keamanan itu? Apakah ada alternatif konflik
bersenjata dan ancaman perusakan umat manusia yang menjamin keamanan? Apakah
pengaruh kebijakan keamanan negara dan bagaimana kebijakan-kebijakan ini terkait
dengan masalah lai, seperti isu-isu pembangunan dan lingkungan? Bagaimana warga
negara secara individual memengaruhi kebijakan keamanan bangsanya? Dan lain-lain.
2. Isu-isu pembangunan
Studi tentang isu-isu pembangunan akan mengajak para siswa dalam perjuangan
rakyat dan bangsa untuk memperoleh kebutuhan dasar, mencapai pertumbuhan ekonomi
nasioanal, dan memperluas kebebasan politik, ekonomi, dan sosial mereka. Studi ini
terutama akan memfokuskan pada sejumlah isu-isu dan masalah-masalah sektar
pelebaran kesenjangan anatara orang kaya dan orang miskin didunia dan ketidakadilan
serta penderitaan akibat dari kesenjangan ini. Kita dapat menangkap sejumlah dimensi
kesenjangan antara sikaya dan si misikin ini dengan membandingkan urutan penduduk
paling kaya di dunia dan urutan pendduk paling miskin di dunia.
Kesenjangan antara sikaya dan si miskin (seperti mengalami kelaparan, penyakit
dan ketidakadilan) hampir tidak dapat dielakkan. Kenyataan ini merupakan ancaman
10
terhadap keamanan global dan lingkungan. Selain itu, inipun merupakan penyebab utama
tingginya hutang negara-negara dunia ketiga yang nampaknya semakinmenjadi beban.
Pinjaman yang diberikan oleh badan keuangan internasional apabila tidak dikelola
ddengan benar malah akan menjadikan kemunduran, bukan memberikan kemajuan bagi
negara tersebut.
Studi tentang isu-isu pembangunan mulai dengan pertanyaaan dasar: apakah
pembangunan yang berhasil dan pembangunan yang belum berhasil itu? Dengan
mengkaji isu-isu pembangunan oara siswa akan berusaha mengatasi sejumlah masalah
yang dihadapi oleh masyarakat dunia: ledakan penduduk, kelaparan, penggudulan hutan,
penurunan kualitas lingkungan, hubungan utara-selatan dan barat-timur, transfer
teknologi yang tepat, krisis ekonomi dan moneter, krisis hutang negara Dunia ketiga dan
banyak lagi krisi-krisis lain yang setiap hari emmenuhi halaman muka surat kabar. Kunci
utama bagi siswa adalah menemukan bagaimana para siswa mengkaitkan masalah –
masalah pembangunan dan akibat-akibat kesalahan pembangunan dan lebih penting lagi
bagaimana para siswa dapat terlibat dalam pencarian solusi-solusi masalah ini.
3. Isu-isu Lingkungan
Isu-isu lingkungan terutaama berakibat dengan akibat-akibat eksploitasi sumber
daya manusia dan pengelolaan kekayaan bumi: tanah, lutan dan unsur-unsur lainnya,
Masalah yang berkaitan dengan akibat-akibat aktivitas manusia terhadap lingkungan
bukanlah persoalan baru. Tetapi karena penduduk bumi berkembang sangat cepat dan
meningkatnya konsumerisme maka akibat-akibat tersebut diperluas menjadi masalah-
masalah krisis. Hujan asam, polusi sungai dan laut, pembentukan karbondioksida dalam
atmosfer, polusi udara industri yang kita hirup, pemusnahan jenis tanaman dan hewan,
penipisan hutan dan sebagainya.
Masalah-masalah dan isu-isu yang menghendaki pemecahan ini sangat penting
untuk disadari oleh umat manusia karena ini milik kita bersama, demikian pula ribuan
jenis tanaman dan hewan. Semuanya dapat melampaui batas-batas nasional dan
menghendaki kepedulian bersama. Pendidikan global akan memberi kesempatan kepada
para siswa untuk melihat perannya dalam isu-isu dan masalah-masalah global demikian
pula peran orang dan sistem lainnya. Fokus utama kajian akan mempertimbangkan dan

11
menganalisa solusi serta perlunya kerja sama secara multilateral untuk menemukan solusi
tersebut.
4. Isu-isu Hak Asasi Manusia
Beberapa dekade setelah Perang Dunia II muncul perhatian yang besar terhadap
hak asasi manusia diseluruh dunia. Kepedulian ini sebagai akibat dari banyaknya
kekejaman yang dilakukan oleh manusia terhadap manusia lainnya selama peperangan.
Demikian pula kejahatan kaum kolonial/imperialis Barat terhadap penduduk jajahan yang
berada di luar batas-batas prikemanusiaan. Deklarasi PBB tentang Hak Asasi Manusia
merupakan reaksi langsung terhadap peristiwa tersebut.
Alasan kedua adanya perhatian yang besar terhadap hak asasi manusia dari
adanya saling keterkaitan dunia modern yang belum pernah sebelumnya. Kepedulian ini
bukan hanya karena orang mempunyai kesadaran yang lebih besar terhadap isu-isu hak
asasi manusia melalui jaringan komunikasi global, tetapi orang tersebut pun mempunyai
rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dunia dan secara pribadi menolak
terhadap pengabaian atas hak asasi manusia.
Selain deklarasi dan usaha-usaha badan badan internasional lain, kita masih
tinggal didunia temopat sejumlah orang kehilangan haknya sebagai manusia.
Pembunuhan massal, politik apartheid, penindasan politik dan penahanan, penyiksaan
terhadap penduduk pribumi, penyenoran, penyiksaan agama, dan lain-lain telah banyak
menghiasi halamn surat kabar tiap hari. Pendidikan global mungkin tidak lengkap apabila
tidak berusaha mengatasi kenyataan. Pada dasarnya, masyarakat global seyogyanya
peduli terhadap konsep-konsep hak asasi manusia universal ditengah adanya
penyalahgunaan tehadap hak asasi manusia. Berdasarkan sejarah perjalan bangsa
Indonesia, sebenarnya kita telah lama mengenal nilai-nilai hak asasi manusia yang semua
terdapat dalam pandangan hidup Pancasila dan lebih operasional ada dalam UUUD 1945.
Walaupun pancasila maupun UUD 1945 tidak secara terang-terangan menyebutkan
istilah hak asasi manusia, namun semangat dan isi tentang hak asasi manusia itu telah
termasuk di dalamnya. Permasalahan yang sering muncul dan dibahas atau diperdebatkan
adalah tentang peraturan pelaksanaan serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Namuun demikian, pertanyaan ini sudah terjawab oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

12
melaalui keputusan-keputusannya berupa undang-undang tentang Hak Asasi Manusia
sebagaimana telah diuraikan pada bab 5 terdahulu2.

D. Integrasi Pendidikan Global dalam IPS

Bumi merupakan planet yang dihuni berbagai mahkluk hidup, diantaranya


mahkluk hidup di bumi adalah tumbuhan-tumbuhan, hewan dan manusia. Segala
kehidupan mahkluk yang ada di bumi saling ketergantungan satu sama lain. Misalnya,
manusia dalam mempertahankan hidupnya memerlukan tumbuhan dan hewan untuk di
konsumsi, hewan memerlukan manusia untuk menjaga lingkungan agar habitat hewan
tidak rusak, karena selama ini yang merusak habitat hewan di hutan adalah manusia.
Menurut Barlia (2008:1) “andaikan manusia punah dari muka bumi, mungki tidak akan
terlalu berpengaruh terhadap species mahluk hidup lain, tetapi kalu tumbuhan dan hewan
punah, maka manusia pun ikut punah”. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan
antar mahkluk hidup dibumi, terutama manusia perlunya menyadari keberlangsungan
hidupnya tergantung dari mahkluk lain unutk mempertahankan kehidupan generasi
berikutnya.

Manusia sebagai mahkluk sosial yang terdiri dari rohani dan jasmani. Jasmani
berhubungan dengan materi, kebutuhan yang bersifat materi seperti makan, minum,
pakaian, rumah, mobil dan sebagainya. Kebutuhan manusia tidak terbatas. Jumlah
penduduk di bumi semakin bertambah dan kebutuan manusia semakin meningkat
menyebabkan manusia mengeksploitasi bumi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bertitik tolak dari hal itu, manusia mengeksploitasi bumi secara sengaja maupun tidak
sengaja berdampak pada kerusakan bumi atau lingkungan dimana manusia tinggal.
Misalnya, beberapa kasus kerusakan lingkungan dilakukan manusia , seperti banjir dan
sampah di kota Jakarta, sampah yang di hasilkan kota Jakarta setiap hari mencapai 6000-
6500 ton perhari (kompas.com). Kerusakan hutan di karenakan penebangan liar, Badan
Nasional Penanggulangan Bencana mencatat 2,8 juta hektar pertahun hutan di Indonesia
hilang sejak tahun 2000-2005 (BNPB, 2011:4), tanahlongsor tercatat 530 peristiwa dan
menyebabkan 1099 orang meninggal semenjak 2002-2009 (BNPB, 2011:3), bencana
2
Sapriya. 2009.Pendididkan Ips.Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA:132-137
13
lumpur lapindo di sidoarjo dan sebagainya. Permasalahan lingkungan tersebut tidak hanya
di Indonesia, namun sudah menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat dunia. Kerusakan
lingkungan di luar negeri seperti kebocoran pembangkit tenaga nuklir di Jepang,
permasalahan sampah di samudra pasifik dimana ada pulau sampah di samudra pasifik.
Permasalahan lingkungan tersebut adalah akibat pembangunan yang dilakukan manusia
dalam memenuhi kebutuhannya dan prilaku manusia yang kurang peduli terhadap
lingkungan.

Era globalisasi dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


berkembang pesat dengan adanya internet (international telecomunication network).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata membawa dampak negatif
terhadap prilaku manusia. Pembangunan yang dilakukan oleh manusia berdampak pada
kerusakan lingkungan yang terjadi di bumi, menurut Menteri lingkungan hidup Indonesia
Hatta (2010:i) “kerusakan lingkungan masih mengakibatkan kerugian perikehidupan
masyarakat, tidak hanya dari sisi ekonomi namun juga hingga merenggut jiwa manusia”.
Hal ini secara tidak langsung mengancam habitat manusia untuk hidup. Bencana alam
yang terjadi di Indonesia sebagian besar di akibatkan oleh ulah manusia (BNPB, 2011:3).

Sekolah diharapkan turut serta mengambil peran dalam pengelolaan lingkungan


terutama sekolah dasar, melalui sekolah dasar di harapkan mampu menanamkan
kesadaran terhadap lingkungan kepada generasi muda sejak dini. “Penanaman pondasi
lingkungan sejak dini menjadi solusi utama yang harus dilakukan, agar generasi muda
memiliki pemahaman tentang lingkungan hidup dengan baik dan benar (Sumarmi,
2008:19).

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik sacara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(UU Sisdiknas, 2003). Pendidikan merupakan wahana yang paling tepat dalam
memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap tentang kepedulian lingkungan kepada
14
manusia. Menurut Barlia (2008:3) “pendidikan lingkungan hidup harus dapat mendidik
individu- individu yang responsif terhadap laju perkembangan teknologi, memahami
masalah-masalah di biosfer, dan berketerampilan siap guna yang produktif untuk menjaga
dan mempertahankan kelestarian alam”. Hal ini, melalui proses pendidikan di harapkan
dapat membantu setiap siswa sebagai anggota masyarakat akan kesadaran dan kepekaan
terhadap permasalahan lingkungan hidup. Pendidikan berperan serta dalam menjaga
lingkungan, pendidikan lingkungan hidup melalui pendidikan ditunjukkan dengan adanya
kerjasama antara Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 2006 mencanangkan
Program Adiwiyata sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman (memorandum of
understanding) pada tanggal 3 Juni 2005 antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dan
Menteri PendidikanNasional.

Pendidikan lingkungan hidup dapat di integrasikan melalui bidang studi di


sekolah, pendidikan lingkungan hidup dapat dilaksanakan dengan pendekatan
interdisipliner , multidisipliner dan transdisipliner di sekolah (Barlia, 2008:82). Melalui
pembelajaran IPS di sekolah dasar di rasa sangat tepat dalam mengajarkan pendidikan
lingkungan hidup kepada siswa. Menurut Sapriya (2011:12) IPS adalah suatu bidang studi
yang di ajarkan mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menegah (SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA). Pembelajaran lingkungan hidup melalui pembelajaran IPS dapat di
lakukan dengan mengkaji isu-isu permasalahan global. Permasalahan global dalam
pembelajaran IPS adalah “isu-isu lingkungan terutama berkaitan dengan akibat eksploitasi
sumber daya manusia dan pengelolaan kekayaan bumi: tanah, hutan dan unsur lainnya”
(Sapriya, 2011:135). Isu-isu global tersebut seperti permasalahan sampah, banjir, polusi
udara, pemanasanglobal.

Permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini sangat urgen untuk segera di tindak
lanjuti, dan menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat, di harapkan dengan
mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup ke dalam pembelajaran IPS di sekolah
dasar mampu menanamkan kepada generasi muda pewaris bumi untuk mencintai
lingkungan demi keberlangsungan kehidupan di bumi, dan dengan pendidikan lingkungan
hidup di harapkan bisa menciptakan sekolah hijau. Dari urian tersebut maka di perlukan
15
pembelajaran IPS di sekolah dasar yang berbasis pendidikan lingkungan hidup. bagaimana
pengintegrasian pendidikan lingkungan hidup ke dalam pembelajaran IPS di sekolah
dasar.3

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pendidikan global diartikan sebagai sebuah upaya menanamkan pandangan mengenai


dunia yang diajarkan kepada peserta didik dengan mengaitkan antar budaya, kondisi
manusia dan planet bumi. Pendidikan global memang sangat diperlukan karena pasti kita
telah merasakannya sendiri bahwa dampak teknologi informasi dan komunikasi membuat
dunia yang luas seakan semakin sempit, batas antar negara juga terlihat buram, dan
maraknya proses univerlisasi dalam kehidupan.

Ada 4 unsur kajian yang dianggap esensial dan mendasar bagi pendidikan global menurut
Kniep yaitu tentang nilai manusia.Tentang sistem global. Tentang masalah masalah dan
isu global. Kniep (1986, h. 442-444) mengemukakan empat kategori pemikiran isi

3
Rifki Afandi,“Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran Ips Di Sekolah Dasar Sebagai
Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau”. Pedagogia Vol. 2 No. 1, Februari 2013 hal. 98-101.
16
pendidikan global yang dapat menjadi masukkan untuk kurikulum Isu-isu Perdamaian
Isu keamanan, Isu-isu pembangunan, Isu-isu Lingkungan, Isu-isu Hak Asasi Manusia.

Pendidikan lingkungan hidup dapat di integrasikan melalui bidang studi di sekolah,


pendidikan lingkungan hidup dapat dilaksanakan dengan pendekatan interdisipliner ,
multidisipliner dan transdisipliner di sekolah (Barlia, 2008:82). Melalui pembelajaran
IPS di sekolah dasar di rasa sangat tepat dalam mengajarkan pendidikan lingkungan
hidup kepada siswa. Menurut Sapriya (2011:12) IPS adalah suatu bidang studi yang di
ajarkan mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menegah (SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA). Pembelajaran lingkungan hidup melalui pembelajaran IPS dapat di
lakukan dengan mengkaji isu-isu permasalahan global.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca, agar makalah ini lebih baik untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

 H.A.R. Tilaar. 2004. Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Yogyakarta : Rineka Cipta.

 Rifki Afandi,“Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran Ips


Di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau”. Pedagogia Vol.
2 No. 1, Februari 2013

 Sapriya. 2009.Pendidikan Ips.Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA

17

Anda mungkin juga menyukai