Disusun Oleh :
September/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan suatu agama yang memiliki keaslian hukum dan landasanya yang
bersifat universal, elastis dan mendalam di segala bidang. Kita sebagai umat Islam sangatlah
merugi jika tidak mempelajari ilmu agama kita, agama islam. Mempelajari ilmu agama
merupakan salah satu cara manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah. Begitu juga
dengan mengajarkan hukum agama juga merupakan cara pendekatan diri yang mulia, apalagi
yang berhubungan dengan hukum fiqh. Sehingga semua orang akan menjadi jelas dalam
urusanya, ibadahnya, amalanya, dan bermanfaat di dunia dan akhirat.
Salah satu cabang dari ilmu fiqh yang penting untuk kita pelajari adalah ibadah dan
muamalah. Ibadah merupakan segala sesuatu yang dilakukan manusia dalam rangka mencari
ridla Allah SWT. Sedangkan muamalah merupakan semua hukum yang diciptakan oleh Allah
untuk mengatur hubungan sosial manusia.
Dengan demikian, dalam makalah ini akan dibahas tentang ibadah dan muamalah, terutama
di bidang muamalah secara mendalam, disertai contoh dari keduanya. Diharapkan pembaca
mengetahui secara jelas tentang muamalah dan ibadah dan semoga dengan mengetahui itu
semua, segala sesuatunya yang kita kerjakan mendapat Ridlo Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
a) Apa saja pembidangan ilmu fiqh?
b) Apa yang dimaksud dengan fiqh ibadah dan fiqh muamalah?
c) Bagaimana konsep fiqh ibadah dan fiqh muamalah?
C. Tujuan Penulisan
a) Mengetahui pembidangan ilmu fiqh
b) Mengetahui pengertian fiqh ibadah dan fiqh muamalah
c) Mengetahui konsep fiqh ibadah dan muamalah
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum membahas tentang Pembidangan Ilmu Fiqh, kita membahasa terlebih dahulu apa
itu fiqh. Fiqh menurut bahasa adalah al fahmu al mujarrad ()الفهم المجرد, yang artinya adalah
mengerti secara langsung atau sekedar mengerti saja.1, sedangkan menurut istilah
mengetahui hukum-hukum syariat islam yang bersifat perbuatan yang diambil dari dalil-dalil
yang terperinci.
Sedangkan untuk Ilmu Fiqh sendiri merupakan kumpulan aturan yang meliputi segala
sesuatu, memberi ketentuan hukum terhadap semua perbuatan manusia, baik dalam urusan
pribadinya sendiri maupun dalam hubungannya sebagai umat dengan umat yang lain.2
Para ulama masa dahulu telah mencoba mengadakan pembidangan ilimu Fiqh ini. Ada
yang membaginya menjadi tiga bidang yaitu ibadah, Muamalah,(Perdata Islam) dan Uqubah
(Pidana Islam), ada pula yang membaginya menjadi empat bidang yaitu Ibadah, Muamalah,
Munakahat, dan Uqubah. Walaupun demikian, “dua bidang pokok hukum Islam sudah
disepakati oleh semua Fuqaha yaitu bidang ibadah dan bidang muamalah. Bidang muamalah
ini kadang-kadang disebut bidang adat (al-adat) yaitu aturan-aturan yang dimaksudkan untuk
mengatur hubungan manusia sebagai peerorangan maupun sebagai golongan, atau dengan
perkataan lain, aturan-aturan untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan duniawi” .
Apabila pembidangan itu hanya dua yaitu bidang ibadah dan muamalah, maka pengertian
muamalah disini adalah muamalah dalam arti yang luas, didalamnya termasuk bidang-bidang
hukum keluarga, pidana, perdata, acara, hukum internasional dan lain sebagainya. Sebab ada
pula pengertian bidang muamalah dalam arti sempit, yaitu hanya meliputi hukum perdata
saja.
Pembidangan ilmu Fiqh dibagi menjadi dua bagian besar yaitu :
1) Hukum Ibadah (fiqh ibadah)
Yang meliputi tata cara bersuci,shalat, puasa, haji, zakat,nadzar, sumpah, dan aktivitas sejenis
terkait dengan hubungan seorang hamba dengan Tuhannya.
Menurut ulama fiqh, ibadah adalah semua bentuk pekerjaan yang bertujuan memperoleh
keridlaan Allah Swt dan mendapatkan pahala darinya di akhirat.
Ibadah ditinjau dari segi bentuk dan sifatnya ada lima macam, yaitu:
1. Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan(ucapan), misal membaca Al-Quran. Adapun
adab membaca Al-Quran secara benar :
Dalam Keadaan Berwudhu
Menghadap Kiblat
Membaca dengan tartil
Membaca Al-Quran di tempat suci atau bebas dari najis
Mengawali dengan membaca isti’adzah dan basmalah
Dibaca dengan penuh renungan
Sunnah dibaca dengan suara merdu
Hindari mmebaca Al-Quran dengan dinyanyikan
Dilarang berhenti kecuali tanda waqaf
Berhenti ketika ada keperluan3
2. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, misal :al-
jenazah(mengurusjenazah).berikut tata cara mengurus jenazah:
Adapun 4 perkara yang menjadi kewajiban itu ialah:
1. Memandikan
2. Mengkafani
3. Menshalatkan
4. Menguburkan
Adapun hikmah yang dapat diambil dari tata cara pengurusan jenazah, antara lain:
1. Memperoleh pahala yang besar.
2. Menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi diantarasesame muslim.
3. Membantu meringankan beban kelurga jenazah dan sebagai ungkapan belasungkawa
atas musibah yang dideritanya.
3 https://www.suherlin.com/adab-membaca-al-quran/
4. Mengingatkan dan menyadarkan manusia bahwa setiap manusia akan mati dan
masing-masing supaya mempersiapkan bekal untuk hidup setelah mati.
5. Sebagai bukti bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia, sehingga apabila
salah seorang manusia meninggal dihormati dan diurus dengan sebaik-baiknya
menurut aturan Allah SWT dan RasulNya4
4.Ibadah yang tata cara dan pelaksanaannya berbentuk menahan diri seperti: puasa,
Berikut syarat wajib puasa : islam dan mukallaf
Syarat sah puasa: suci dari haid dan nifas6
5. Ibadah yang berbentuk menggugurkan hak, seperti memaafkan orang yang telah
melakukan kesalahan terhadapdirinya dan membebaskan seseorang yang berutang
kepadanya.
Fiqh Muamalah
Pengertian Fiqh Muamalah dalam Arti Luas
Diantara definisi fiqh muamalah yang dikemukakan oleh para ulama ialah sebagai berikut :
o Menurut Zuhaily, pembahasan fiqh muamalah sangat luas, mulai dari hukum
pernikahan, transaksi jual beli, hukum pidana, hukum perdata, hukum
perundang- undangan, hukum kenegaraan, ekonomi, keuangan, hingga akhlak
dan etika.
o Ad-Dimyati mendefinisikan fikih muamalah sebagai aktivitas untuk
menghasilkan duniawi yang menyebabkan keberhasilan masalah ukhrawi.
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa fiqh muamlah adalah aturan-aturan (hukum)
Allah swt .yang ditujukan untuk mengatur kehidupan manusia dalam urusan keduniaan atau
urusan yang berkaitan dengan urusan duniawi dan sosial kemasyarakatan.
Pengertian Fiqh Muamalh dalam Arti Sempit
Beberapa definisi fiqh muamalah menurut ulama dan pakar, antara lain:
Menurut Suhendi (2008: 2), muamalah adalah semua akad yang
membolehkan manusia saling menukar manfaat.
Menurut Ahmad (1986: 1), muamalah adalah aturan Allah yang mengatur
hubungan manusia dengan manusia lainnya dalm usahanya untuk
mendapatkan alat-alat keperluan jasmaninya dengan cara yang paling baik.
Menurut Rasyid Ridha (2000: 2), muamalah adalah tukar-menukar barang
atau sesuatu yang bermanfaat dengan cara-cara yang telah ditentukan.
Dapat disimpulkan bahwa fiqh muamalah dalam arti sempit terkonsentrasi pada sikap
patuh pada aturan-aturan Allah yang telah ditetapkan berkaitan dengan interaksi dan
perilaku manusia lainnya dalam upaya memperoleh, mengatur, mengelola, dan
mengembangkan harta benda (al-mal). 7
8 https://www.learnsejarah.com/2017/11/pengertian-fiqh.html
9 FIQH Mawaris Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-shieddieqy
10 FIQH Minoritas Dr.Ahmad Imam Mawaridi,MA
Dalam kitab-kitab fiqh dikenal dengan adanya wakaf dzuri (keluarga) dan wakaf khairi yaitu
wakaf untuk kepentingan umum. Dibahas pula tentang orang yang mewakafkan serta syarat-
syaratnya, barang yang diwakafkan dan syarat-syaratnya, orang yang menerima wakaf, dan
syarat-syaratnya, shigat atau ucapan yang mewakafkan dan syarat-syaratnya. Kemudian
dibicarakan tentang macam-macam wakaf dan siapa yang mengatur wakaf dan siapa yang
mengatur barang wakaf, serta kewajiban dan hak-haknya. Selanjutnya dibicarakan tentang
penggunaan harta wakaf dan lain sebagainya.
Di Indonesia khusus tentang wakaf tanah milik telah diatur dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 28 tahun 1977. Dalam peraturan pemerintah tersebut
ditegaskan tentang fungsi wakaf tanah, tatacara mewakafkan dan pendaftarannya, perubahan,
penyelesaian, perselisihan, dan pengawasan perwakafan tanah milik, ketentuan pidana,
ketentuan peralihan dan ketentuan penutup.11
Fiqh adalah ilmu yang sangat penting untuk dipelajari karena berisi tentang hukum
syar’iyyah bersifat praktis yang diperoleh dari dalil- dalil terperinci dengan cara istinbath,
guna membimbing manusia melaksanakan kewajibanya kepada Allah swt. dengan baik dan
benar.untuk pembagian pembidangan ilmu Fiqh, para ulama ada yang membaginya terhadap
tiga bidang, empat bidang, serta dua bidang, yaitu ibadah dan muamalah. Fiqh ibadah
meliputi tata cara bersuci, shalat, puasa, haji, zakat, nadzar, sumpah, dan aktivitas sejenis
terkait dengan hubungan seorang hamba dengan Tuhannya, sedangkan Fiqh muamalah
meliputi tata cara akad, transaksi, hukum pidanaa atau perdata, dan yang lainnya, yang terkait
dengan hubungan antarmanusia atau dengan masyarakat luas. Pengertian Fiqh muamalah itu
sendiri adalah aturan-aturan (hukum) Allah swt.yang ditujuka untuk mengatur kehidupan
manusia dalam urusan keduniaan atau urusan yang berkaitan dengan urusan duiawi dan sosial
kemasyarakatan. Bidang muamalah dalam arti luas terdiri dari: bidang Al-Ahwal Asyaksiyah,
bidang Al-Ahkam Al-Madaniyah, bidang Fiqh Jinayah atau Al-Ahkam Al-Jinayah, bidang
Qadha atau Al-Ahkam Al-Murafaat, dan bidang Fiqih Siyasah.
Daftar Pustaka