Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMBIDANGAN ILMU FIQH

Disusun Oleh :

 Maulida Lailatul Mukarromah (T20184002)


 Intan Dwi Permatasari (T20184030)
 Retno Andriyani (T20184014)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH dan ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

September/2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan suatu agama yang memiliki keaslian hukum dan landasanya yang
bersifat universal, elastis dan mendalam di segala bidang. Kita sebagai umat Islam sangatlah
merugi jika tidak mempelajari ilmu agama kita, agama islam. Mempelajari ilmu agama
merupakan salah satu cara manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah. Begitu juga
dengan mengajarkan hukum agama juga merupakan cara pendekatan diri yang mulia, apalagi
yang berhubungan dengan hukum fiqh. Sehingga semua orang akan menjadi jelas dalam
urusanya, ibadahnya, amalanya, dan bermanfaat di dunia dan akhirat.
Salah satu cabang dari ilmu fiqh yang penting untuk kita pelajari adalah ibadah dan
muamalah. Ibadah merupakan segala sesuatu yang dilakukan manusia dalam rangka mencari
ridla Allah SWT. Sedangkan muamalah merupakan semua hukum yang diciptakan oleh Allah
untuk mengatur hubungan sosial manusia.
Dengan demikian, dalam makalah ini akan dibahas tentang ibadah dan muamalah, terutama
di bidang muamalah secara mendalam, disertai contoh dari keduanya. Diharapkan pembaca
mengetahui secara jelas tentang muamalah dan ibadah dan semoga dengan mengetahui itu
semua, segala sesuatunya yang kita kerjakan mendapat Ridlo Allah SWT.

B. Rumusan Masalah
a) Apa saja pembidangan ilmu fiqh?
b) Apa yang dimaksud dengan fiqh ibadah dan fiqh muamalah?
c) Bagaimana konsep fiqh ibadah dan fiqh muamalah?

C. Tujuan Penulisan
a) Mengetahui pembidangan ilmu fiqh
b) Mengetahui pengertian fiqh ibadah dan fiqh muamalah
c) Mengetahui konsep fiqh ibadah dan muamalah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembidangan Ilmu Fiqh

Sebelum membahas tentang Pembidangan Ilmu Fiqh, kita membahasa terlebih dahulu apa
itu fiqh. Fiqh menurut bahasa adalah al fahmu al mujarrad (‫)الفهم المجرد‬, yang artinya adalah
mengerti secara langsung atau sekedar mengerti saja.1, sedangkan menurut istilah
mengetahui hukum-hukum syariat islam yang bersifat perbuatan yang diambil dari dalil-dalil
yang terperinci.
Sedangkan untuk Ilmu Fiqh sendiri merupakan kumpulan aturan yang meliputi segala
sesuatu, memberi ketentuan hukum terhadap semua perbuatan manusia, baik dalam urusan
pribadinya sendiri maupun dalam hubungannya sebagai umat dengan umat yang lain.2
Para ulama masa dahulu telah mencoba mengadakan pembidangan ilimu Fiqh ini. Ada
yang membaginya menjadi tiga bidang yaitu ibadah, Muamalah,(Perdata Islam) dan Uqubah
(Pidana Islam), ada pula yang membaginya menjadi empat bidang yaitu Ibadah, Muamalah,
Munakahat, dan Uqubah. Walaupun demikian, “dua bidang pokok hukum Islam sudah
disepakati oleh semua Fuqaha yaitu bidang ibadah dan bidang muamalah. Bidang muamalah
ini kadang-kadang disebut bidang adat (al-adat) yaitu aturan-aturan yang dimaksudkan untuk
mengatur hubungan manusia sebagai peerorangan maupun sebagai golongan, atau dengan
perkataan lain, aturan-aturan untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan duniawi” .
Apabila pembidangan itu hanya dua yaitu bidang ibadah dan muamalah, maka pengertian
muamalah disini adalah muamalah dalam arti yang luas, didalamnya termasuk bidang-bidang
hukum keluarga, pidana, perdata, acara, hukum internasional dan lain sebagainya. Sebab ada
pula pengertian bidang muamalah dalam arti sempit, yaitu hanya meliputi hukum perdata
saja.
Pembidangan ilmu Fiqh dibagi menjadi dua bagian besar yaitu :
1) Hukum Ibadah (fiqh ibadah)
Yang meliputi tata cara bersuci,shalat, puasa, haji, zakat,nadzar, sumpah, dan aktivitas sejenis
terkait dengan hubungan seorang hamba dengan Tuhannya.
Menurut ulama fiqh, ibadah adalah semua bentuk pekerjaan yang bertujuan memperoleh
keridlaan Allah Swt dan mendapatkan pahala darinya di akhirat.

1 Muhammad bin Mandhur, Lisanul Arab, madah: fiqh Al Mishbah Al Munir


2 Ilmu fiqh jilid 3 prof.DR ZAKIA DARADJAT
Sedangkan menurut bahasa ibadah adalah patuh, tunduk, taat,mengikuti, dan doa. Ibadah
dalam arti taat diungkapkan dalam Al-Quran, antara lain dalam surat yasin ayat 60
Artinya : “Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak
menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagi kamu”

Ibadah ditinjau dari segi bentuk dan sifatnya ada lima macam, yaitu:
1. Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan(ucapan), misal membaca Al-Quran. Adapun
adab membaca Al-Quran secara benar :
 Dalam Keadaan Berwudhu
 Menghadap Kiblat
 Membaca dengan tartil
 Membaca Al-Quran di tempat suci atau bebas dari najis
 Mengawali dengan membaca isti’adzah dan basmalah
 Dibaca dengan penuh renungan
 Sunnah dibaca dengan suara merdu
 Hindari mmebaca Al-Quran dengan dinyanyikan
 Dilarang berhenti kecuali tanda waqaf
 Berhenti ketika ada keperluan3

2. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, misal :al-
jenazah(mengurusjenazah).berikut tata cara mengurus jenazah:
Adapun 4 perkara yang menjadi kewajiban itu ialah:
1. Memandikan
2. Mengkafani
3. Menshalatkan
4. Menguburkan
Adapun hikmah yang dapat diambil dari tata cara pengurusan jenazah, antara lain:
1. Memperoleh pahala yang besar.
2. Menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi diantarasesame muslim.
3. Membantu meringankan beban kelurga jenazah dan sebagai ungkapan belasungkawa
atas musibah yang dideritanya.

3 https://www.suherlin.com/adab-membaca-al-quran/
4. Mengingatkan dan menyadarkan manusia bahwa setiap manusia akan mati dan
masing-masing supaya mempersiapkan bekal untuk hidup setelah mati.
5. Sebagai bukti bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia, sehingga apabila
salah seorang manusia meninggal dihormati dan diurus dengan sebaik-baiknya
menurut aturan Allah SWT dan RasulNya4

3. Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan wujud perbuatannya,


misal: shalat¸berikut syarat sah shalat :
 Bersih badan dari hadas kecil dan besar
 Bersih badan, pakaian, dan tempat shalat dari najis
 Menghadap kiblat
 Shalat pada waktu yang ditentukan
 Menutup aurat5

4.Ibadah yang tata cara dan pelaksanaannya berbentuk menahan diri seperti: puasa,
 Berikut syarat wajib puasa : islam dan mukallaf
 Syarat sah puasa: suci dari haid dan nifas6

5. Ibadah yang berbentuk menggugurkan hak, seperti memaafkan orang yang telah
melakukan kesalahan terhadapdirinya dan membebaskan seseorang yang berutang
kepadanya.

2) Hukum Muamalah (fiqh muamalah)


Meliputi: tata cara akad, transaksi, hukum pidana atau perdata, dan yang lainnya, yang terkait
dengan hubungan antaramanusia atau dengan masyarakat luas.
Pengertian Fiqh Muamalah
1. Fiqh
Menurut etimologi (bahasa) fiqh adalah paham, menurut terminology, fiqh pada
mulanya berarti pengetahuan keagamaan yang mencakup seluruh ajaran agama baik berupa
akidah, akhlak, maupun amaliah (ibadah). Fiqh juga diartikan sebagai bagian dari syari’ah
Islamiyah, yaitu pengetahuan tentang hukum syariah Islamiyah yang berkaitan dengan

4 Ilmu fiqh jilid 2 PROF.DR.ZAKIA DARADJAT


5 Garis-Garis Besar FIQH.Prof.Dr.Amir Syarifuddin
6 Garis-Garis Besar FIQH.Prof.Dr.Amir Syarifuddin
perbuatan manusia yang telah dewasa dan berakal sehat yang diambil dari dalil-dalil yang
terinci.
2. Muamalah
Menurut bahasa (lughatan), kata muamalah adalah bentuk masdar dari ‘amala yan
artinya saling bertindak, saling berbuat, dan saling beramal. Secara istilah (syar’an),
muamalah merupakan system kehidupan. Islam memberikan warna pada setiap dimensi
kehidupan manusia, tak terkecuali pada dua ekonomi, bisnis, dan masalah social. Sistem
Islam ini mencoba mendialektikan nilai-nilai ekonomi dengan nilai-nilai kaidah atau etika.
Konsep dasar Islam dalam kegiatan muamalah atau ekonomi dan bisnis juga sangat censeren
dengan nilai-nilai humanism yang bersifat Islami. Diantaranya adala kaidah-kaidah dasar
fiqh muamalah yang diungkapkan oleh Jawaini yaitu sabagai berikut :
 Hukum asal muamalah adalah diperbolehkan.
 Konsep fiqih muamalah untuk mewujudkan kemasalahatan.
 Menetapkan harga yang kompetitif.
 Meninggalkan intervensi yang terlarang.
 Menghindari eksploitasi.
 Memberi kelenturan dan toleransi.

Fiqh Muamalah
Pengertian Fiqh Muamalah dalam Arti Luas
Diantara definisi fiqh muamalah yang dikemukakan oleh para ulama ialah sebagai berikut :
o Menurut Zuhaily, pembahasan fiqh muamalah sangat luas, mulai dari hukum
pernikahan, transaksi jual beli, hukum pidana, hukum perdata, hukum
perundang- undangan, hukum kenegaraan, ekonomi, keuangan, hingga akhlak
dan etika.
o Ad-Dimyati mendefinisikan fikih muamalah sebagai aktivitas untuk
menghasilkan duniawi yang menyebabkan keberhasilan masalah ukhrawi.
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa fiqh muamlah adalah aturan-aturan (hukum)
Allah swt .yang ditujukan untuk mengatur kehidupan manusia dalam urusan keduniaan atau
urusan yang berkaitan dengan urusan duniawi dan sosial kemasyarakatan.
Pengertian Fiqh Muamalh dalam Arti Sempit
Beberapa definisi fiqh muamalah menurut ulama dan pakar, antara lain:
 Menurut Suhendi (2008: 2), muamalah adalah semua akad yang
membolehkan manusia saling menukar manfaat.
 Menurut Ahmad (1986: 1), muamalah adalah aturan Allah yang mengatur
hubungan manusia dengan manusia lainnya dalm usahanya untuk
mendapatkan alat-alat keperluan jasmaninya dengan cara yang paling baik.
 Menurut Rasyid Ridha (2000: 2), muamalah adalah tukar-menukar barang
atau sesuatu yang bermanfaat dengan cara-cara yang telah ditentukan.
Dapat disimpulkan bahwa fiqh muamalah dalam arti sempit terkonsentrasi pada sikap
patuh pada aturan-aturan Allah yang telah ditetapkan berkaitan dengan interaksi dan
perilaku manusia lainnya dalam upaya memperoleh, mengatur, mengelola, dan
mengembangkan harta benda (al-mal). 7

Fiqh Muamalah dalam Arti Luas


1. Bidang Al-Ahwal Asyakhsiyah
Bidang al-ahwal asyakhsiyah, yaitu hukum keluarga, yang mengatur hubungan antara
suami, istri, anak, dan keluarganya. Pokok kajiannya meliputi :
a) Fiqh munakahat
b) Fiqh mawaris
c) Wasiat
d) Wakaf
Tentang wakaf ini ada kemungkinan masuk bidang ibadah apabila dilihat dari maksud yang
mewakafkan, ada kemungkinan masuk al-ahwal asyakhsiyah apabila itu wakaf dzuri yaitu
wakaf keluarga.
 Pernikahan
Yaitu “aqad yang menghalalkan pergaulan antara laki-laki dan seorang perempuan serta
menetapkan hak-hak dan kewajiban diantara keduanya”. Pembahasan fiqh munakahat,
meliputi topik-topik hukum nikah, meminang, aqad nikah, wali nikah, saksi nikah, mahar
(maskawin). Wanita-wanita yang haram dinikahi baik haram maupun nasab, mushaharah
(persemendaan), dan radha’ah (persesusuan) dan hadhanah. Soal-soal yang berkaitan dengan

7 FIQIH ISLAM Terjemahan Matan Taqrib karya H.MOCH ANWAR


putusnya pernikahan, dengan iddah, ruju, hakamain, ila, dzhihar, li’an, nafakahah, dan iddah,
yaitu berkabung dan masa berkabung.
Di Indonesia, masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah pernikahan ini diatur
didalam Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 9 tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang-undang No. 1 tahun 1952
dan No. 4 tahun 1952, kedua-duanya tentang wali hakim.8
 Mawaris
Mengandung pengertian tentang hak dan kewajiban ahli waris terhadap harta warisan,
menentukan siapa saja yang berhak terhadap warisan, bagaimana cara pembagiannya dan
berapa bagiannya masing-masing. Fiqh mawaris disebut juga ilmu faraidh, karena berbicara
tentang bagian-bagian tertentu yang menjadi hal ahli waris.
Pembahasan fiqh mawaris, meliputi masalah-masalah ta’hij yaitu pengurusan mayat,
pembayaran utang dan wasiat, kemudian pembagian harta. Dibahas pula tentang halangan-
halangan mendapat warisan. Kemudian dibicarakan tentang orang-orang yang mendapat
bagian-bagian tertentu dari harta waris yang disebut Ashabul Furudh, tentang ashabah, hijab
pewarisan dzawil arkam, hak anak didalam kandungan, masalah mafqud/orang yang hilang,
anak hasil zina/li’an, serta masalah-masalah khusus, seperti aul, masalah musyarakah,
tsulusul baqi, dan lain sebagainya.9
 Wasiat
Adalah pesan seseorang terhadap sebagian hartanya yang diberikan kepada oranglain atau
lembaga tertentu, sedangkan pelaksanaannya ditangguhkan setelah ia meninggal dunia.
Dalam wasiat dibicarakan tentang orang yang berwasiat serta syarat-syaratnya, tentang
orang-orang yang diberi wasiat dan bagaimana hukumnya apabila yang diberi wasiat itu
membunuh pemberi wasiat. Dibicarakan pula tentang harta yang diwasiatkan dan bagaimana
apabila yang diwasiatkan itu berupa manfaat, serta hubungan antara wasiat dan harta waris.
Tentang lapad wasiat yang disyaratkan dengan kalimat yang dapat dipahamkan untuk wasiat.
Tentang penarikan wasiat dan lain sebagainya. 10
 Wakaf
Adalah penyisihan sebagian harta benda yang kekal zatnya dan mungkin diambil
manfaatnya untuk maksud kebaikan.

8 https://www.learnsejarah.com/2017/11/pengertian-fiqh.html
9 FIQH Mawaris Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-shieddieqy
10 FIQH Minoritas Dr.Ahmad Imam Mawaridi,MA
Dalam kitab-kitab fiqh dikenal dengan adanya wakaf dzuri (keluarga) dan wakaf khairi yaitu
wakaf untuk kepentingan umum. Dibahas pula tentang orang yang mewakafkan serta syarat-
syaratnya, barang yang diwakafkan dan syarat-syaratnya, orang yang menerima wakaf, dan
syarat-syaratnya, shigat atau ucapan yang mewakafkan dan syarat-syaratnya. Kemudian
dibicarakan tentang macam-macam wakaf dan siapa yang mengatur wakaf dan siapa yang
mengatur barang wakaf, serta kewajiban dan hak-haknya. Selanjutnya dibicarakan tentang
penggunaan harta wakaf dan lain sebagainya.
Di Indonesia khusus tentang wakaf tanah milik telah diatur dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 28 tahun 1977. Dalam peraturan pemerintah tersebut
ditegaskan tentang fungsi wakaf tanah, tatacara mewakafkan dan pendaftarannya, perubahan,
penyelesaian, perselisihan, dan pengawasan perwakafan tanah milik, ketentuan pidana,
ketentuan peralihan dan ketentuan penutup.11

2. Bidang Fiqh Muamalah Al-Ahkam Al-Madaniyah


Bidang ini membahas tentang jual beli (ba’i), memberi barang yang belum jadi, dengan
disebutkan sifat-sifatnya dan jenisnya (sallam), gadai (ar-rahn), kefailitan (tafis),
pengampunan (hajru), perdamaian (al-sulh), pemindahan utang (al-hiwalah), jaminan utang
(ad-dhaman al-kafalah), perseroan dagang (syarikah), perwakilan (wikalah), titipan (al-
wadhiah), pinjam-meminjam (al-ariyah), merampas atau merusak harta oranglain (al-ghasb),
hak membeli paksa (syif’ah), memberi modal dengan bagi untung (qiradh), penggarapan
tanah (al-muzaro’ah musaqoh), sewa menyewa (al-ijaaroh), mengupah orang untuk
menemukan barang yang hilang (al-ji’alah), membuka tanah baru (ihya al-mawat) dan barang
temuan (luqathah).
Apabila kita lihat sistematika pembahasan Hukum Perdata yang terdiri dari : Hukum,
orang pribadi dan Hukum keluarga, Hukum benda, dan Hukum waris, Hukum perikatan,
bukti dan daluwarsa, maka materi-materi tersebut dalm hukum islam, terdapat dalam al ahwal
al syakhsiyah, muamalah dan qadla. Oleh karena itu tidak tepat mempersamakan bidang fiqh
muamalah dengan hukum perdata. Bahkan ada sebagian materi hukum perdata oleh para
ulama dibahas dalam kitab Ushul Fiqh, seperti subjek hukum atau orang mukallaf.
Sistematika hukum perdata seperti juga halnya sistematika fiqh, bukanlah suatu hal yang
mutlak yang tidak bisa dirubah lagi. Sebab sistematika itu dibuat oleh para ahli sesuai
dengan perkembangan ilmu itu sendiri.

11 Fiqh Islam H.Sulaiman Rasjid


3. Bidang Fiqh Jinayah atau Al-Ahkam Al-Jinayah
Fiqh Jinayah adalah Fiqh yang mengatur cara-cara menjaga dan melindungi Hak Allah.
Hak Masyarakat dan Hak individu dari tindakan-tindakan yang tidak dibenarkan menurut
hukum.
Adapun materi fiqh jinayah meliputi pembunuhan sengaja, semi sengaja dan kesalahan
disertai dengan rukun dan syaratnya. Sanksi pembunuhan, kemudian dibahas tentang
penganiayaaan sengaja dan penganiayaan tidak sengaja, pembuktiannya, pelaksanaan
hukuman, hapusnya hukuman zina.
4. Bidang Qadha atau Al-Ahkam Al-Murafaat
Fiqh Qadha ini membahas tentang proses penyelesaian perkara di pengadilan. Oleh
karena itu unsur pokok yang dibahas adalah tentang hakim, putusan yang dijatuhkan, hak
yang dilanggar, penggugat dalam kasus perdata atau penguasa dalam kasus pidana dan
tergugat dalam kasus perdata atau tersangka dalam kasus perdata atau tersangka dalam kasus
pidana.
5. Bidang Fiqh Siyasah
Fiqh siyasah membahas tentang hubungan antara seseorang pemimpin dengan yang
dipimpinnya atau antara lembaga-lembaga kekuasaan di dalam masyarakat dengan rakyatnya.
Oleh karena itu pembahasan Fiqh siyasah ini luas sekali, yang meliputi antara lain soal: hak
dan kewajiban Imam, bai’ah, wuzarah ahl-halli wal-aqdi, hak dan kewajiban rakyat,
kekuasaan peradilan, pengaturan orang-orang yang pergi haji, kekuasaan yang berhubungan
dengan pengaturan ekonomi, fai, ghanimah, jizyah, kharaj, baitulmal, hubungan muslim dan
non-muslim dalam aqad, hubungan muslim dan non-muslim dalam kasus-kasus pidana,
hubungan Internasional dalam keadan perang dan damai, perjanjian internasional, penyerahan
penjahat, perwakilan-perwakilan asing serta tamu-tamu asing.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Fiqh adalah ilmu yang sangat penting untuk dipelajari karena berisi tentang hukum
syar’iyyah bersifat praktis yang diperoleh dari dalil- dalil terperinci dengan cara istinbath,
guna membimbing manusia melaksanakan kewajibanya kepada Allah swt. dengan baik dan
benar.untuk pembagian pembidangan ilmu Fiqh, para ulama ada yang membaginya terhadap
tiga bidang, empat bidang, serta dua bidang, yaitu ibadah dan muamalah. Fiqh ibadah
meliputi tata cara bersuci, shalat, puasa, haji, zakat, nadzar, sumpah, dan aktivitas sejenis
terkait dengan hubungan seorang hamba dengan Tuhannya, sedangkan Fiqh muamalah
meliputi tata cara akad, transaksi, hukum pidanaa atau perdata, dan yang lainnya, yang terkait
dengan hubungan antarmanusia atau dengan masyarakat luas. Pengertian Fiqh muamalah itu
sendiri adalah aturan-aturan (hukum) Allah swt.yang ditujuka untuk mengatur kehidupan
manusia dalam urusan keduniaan atau urusan yang berkaitan dengan urusan duiawi dan sosial
kemasyarakatan. Bidang muamalah dalam arti luas terdiri dari: bidang Al-Ahwal Asyaksiyah,
bidang Al-Ahkam Al-Madaniyah, bidang Fiqh Jinayah atau Al-Ahkam Al-Jinayah, bidang
Qadha atau Al-Ahkam Al-Murafaat, dan bidang Fiqih Siyasah.
Daftar Pustaka

1. Muhammad bin Mandhur, Lisanul Arab, madah: fiqh Al Mishbah Al Munir


2. Ilmu fiqh jilid 3 prof.DR ZAKIA DARADJAT
3. https://www.suherlin.com/adab-membaca-al-quran/
4. Ilmu fiqh jilid 2 PROF.DR.ZAKIA DARADJAT
5. Garis-Garis Besar FIQH Prof. Dr. Amir Syaifuddin
6. FIQIH ISLAM Terjemahan Matan Taqrib karya H.MOCH ANWAR
7. https://www.learnsejarah.com/2017/11/pengertian-fiqh.html
8. FIQH Mawaris Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-shieddieqy
9. FIQH Minoritas Dr.Ahmad Imam Mawaridi,MA
10. Fiqh Islam H.Sulaiman Rasjid

Anda mungkin juga menyukai