Disusun oleh:
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pendidikan
Zaman Hindu di Indonesia” tepat pada waktunya. Tujuan pembuatan makalah ini yaitu sebagai
pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan Nasional.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT dan Bapak Drs. Bambang
Saptono, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah ini serta teman-teman yang sudah
mendukung secara materi maupun non materi dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari
masih ada kesalahan dalam penulisan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang.
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................................4
B. Rumusan masalah........................................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Pendidikan Zaman Hindu di Indonesia.......................................................................................6
B. Tujuan Pendidikan Hindu di Indonesia.......................................................................................7
C. Sifat Pendidikan..........................................................................................................................7
D. Jenis-Jenis Pendidikan................................................................................................................8
E. Lembaga Pendidikan...................................................................................................................8
F. Ilmu Pengetahuan dan Karya Sastra........................................................................................10
KESIMPULAN..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional saat ini tidak lepas dari sejarah pendidikan Indonesia masa
lalu yaitu sejak zaman praaksara di mana manusia di Indonesia belum mengenal tulisan.
Pada zaman praaksara, pendidikan hanya dilakukan dalam lingkup keluarga yaitu orang
tua mengajari anaknya tentang keterampilan berburu, meramu, dan bercocok tanam untuk
mencari makan. Ketika zaman perundagian, pendidikan diarahkan pada keterampilan
membuat berbagai peralatan logam seperti nekara dan moko.
Kemudian masuklah pengaruh hindu- budha ke Indonesia. Masuknya pengaruh
hindu- budha berawal dari jalur perdagangan. Dari situlah terjadi asimilasi budaya dan
lambat laun para pedagang tersebut mengajarkan agama hindu- budha. Tentu dengan
adanya asimilasi budaya tersebut berpengaruh pada pendidikan di nusantara (Indonesia).
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana pendidikan zaman hindu di
Indonesia maka dalam makalah ini akan membahas mengenai pendidikan Indonesia
zaman hindu. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
pembaca mengenai pendidikan zaman hindu di Indonesia.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pendidikan zaman hindu di Indonesia?
2. Apa tujuan pendidikan hindu di Indonesia?
3. Bagaimana sifat pendidikan hindu di Indonesia?
4. Apa jenis- jenis pendidikan hindu di Indonesia?
5. Bagaimana lembaga pendidikan hindu di Indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui pendidikan zaman hindu di Indonesia.
2. Mengetahui tujuan pendidikan hindu di Indonesia.
3. Mengetahui sifat pendidikan hindu di Indonesia.
4. Mengetahui jenis- jenis pendidikan hindu di Indonesia.
5. Mengetahui lembaga pendidikan hindu di Indonesia.
4
5
BAB II
PEMBAHASAN
C. Sifat Pendidikan
Informal, karena pendidikan masih bersatu dengan proses kehidupan
Berpusat pada religi, karena kehidupan atas dasar kepercayaan dan keagamaan
menguasai segala-galanya.
Penghormatan tertinggi terhadap guru, karena gurunya adalah kaum Brahmana (kasta
tertinggi dalam masyarakat Hindu) dan tidak memperoleh imbalan gaji. Mereka menjadi
guru semata-mata karena kewajiban sebagai Pandita atau Brahmana yang didasarkan pada
perasaan tulus, mengabdi tanpa pamrih (tanpa memikirkan imbalan dunia).
Aristokratis artinya pendidikan hanya diikuti oleh segolongan masyarakat saja yaitu
golongan Brahmana, pendeta dan golongan Ksatria dan golongan keturunan raja-raja.
Dalam agama kita kenal penggolongan berdasarkan kasta, namun di Indonesia perbedaan
tidak begitu tajam dan menonjol. Yang menonjol adalah antara golongan raja-raja dan
rakyat jelata.
D. Jenis-Jenis Pendidikan
Beberapa jenis pendidikan pada zaman Hindu dapat dibedakan menjadi beberapa
golongan diantaranya sebagai berikut :
Pendidikan Intelektual
Kegiatan pendidikan ini dikhususkan untuk menguasai kitab-kitab suci Weda. Weda
dipelajari oleh kaum Brahmana. Pada waktu itu hanya golongan Brahmanalah yang
berhak mempelajari kitab suci Weda. Pendidikan intelektual juga berkaitan dengan
penguasaan doa dan mantera yang berkaitan dengan penguasaan alam semesta dan
pengabdian kepada Syiwa.
Pendidikan Kesatriaan
Kegiatan pendidikan ini dilakukan untuk mendidik kaum bangsawan keluarga istana
kerajaan, untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan yang berkaitan dengan mengatur
pemerintahan (kerajaan), mengatur Negara, dan belajar untuk berperang.
Pendidikan Keterampilan
Pendidikan keterampilan dan oendidikan kesatriaan merupakan pendidikan kegiatan yang
deprogram secara tertib (dalam arti pendidikan bagi kaum Brahmana dan bangsawan
[keluarga raja]) sudah berjalan dengan teratur. Sedangkan pendidikan keterampilan yang
diajukan bagi masyarakat jelata berlangsung secara informal yang berlangsung dalam
keluarga sesuai dengan keterampilan yang dimiliki orang tuanya. Seorang pemahat akan
diwariskan keterampilannya kepada anak-anaknya begitu pula dengan para petani,
nelayan dan sebagainya.
E. Lembaga Pendidikan
Pendidikan pada waktu itu masih bersifat informal, belum ada pendidikan formal
dalam bentuk sekolah seperti yang kita kenal sekarang ini. Namun dengan demikian ada
beberapa tempat yang biasa dijadikan sebagai lembaga pendidikan.
1. Padepokan atau Pecatrikan
Merupakan tempat berkumpulnya para catrik, yaitu murid-murid yang belajar kepada
guru disuatu tempat, sehingga disebut pecatrikan dan dengan nama lain biasa juga
disebut padepokan. Dari kata-kata catrik dan pecatrikan itulah muncul kata santri dan
pesantren. Jadi lembaga pesantren sudah dikenal keberadaannya sejak zaman Hindu
Budha. Dipesantren dan atau padepokan itulah berkumpul para murid, khususnya
keturunan Brahmana utnuk mempelajari segala macam pengetahuan yang bersumber
dari kitab suci ( Veda dan Upanishad bagi Hindu serta Tripitaka bagi Budha). Dicandi
Borobudur terlihat suatu lukisan yang menggambarkan suatu proses pendidikan seperti
yang berlaku sekarang ini. Ditengah-tengah pendopo besar seorang Brahmana atau
pendeta duduk dilingkari oleh murid-muridnya, semuanya membawa buku, dan
mereka belajar membaca dan menulis. Guru tidak menerima gaji namun dijamin oleh
murid-muridnya untuk hidup. Yang menjadi dasar pendidikan adalah agama Budha
dan Hindu, seperti dapat kita lihat relief-relief yang tertulis dicandi Borobudur
( Budha) dan candi Prambanan (Hindu).
2. Pura
Merupakan tempat yang berada di istana. Tempat ini diperuntukkan bagi putra-putri
raja belajar. Mereka diberi pelajaran yang berkaitan dengan hidup sopan santun
sebagai keturunan raja yang berbeda dengan masyarakat biasa. Mereka belajar tentang
mengatur Negara, ilmu bela diri baik secara fisik maupun secara batiniah.
3. Pertapaan
Karena orang yang bertapa dianggap telah memiliki pengetahuan kebatinan yang
sangat tinggi. Oleh karenaitu para pertapa menjadi tempat bertanya tentang segala hal
terutama berkaitan dengan hal-hal yang gaib.
4. Garfunkel
Pada waktu itu pendidikan keluarga juga ada sampai sekarang juga tapi hanya
pendidikan sebagai informal. Dalam keluargalah akan terjadi partisipasi dalam
menyelesaikan pekerjaan orang tua yang dilakukan anak-anak dan anggota keluarga
lainnya.
F. Ilmu Pengetahuan dan Karya Sastra
Pada masa kejayaan kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia ini telah terjadi
perkembangan ilmu pengetahuan dan karya seni yang sangat tinggi. Seperti telah
dikemukakan pada kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu kerajaan Budha yang terbesar di
Indonesia, pada saat iru telah berdiri lembaga pendidikan setaraf “perguruan tinggi”.
Perguruan tinggi tersebut dapat menampung berates-ratus mahasiswa biarawan Budha dan
adapat belajar dengan tenang, mereka tinggal di asrama-asrama khusus.
Sistem dan metode sesuai yang ada di India, sehingga biarawan Cina dapat belajar di
sriwijaya sebelum melanjutkan belajar di India. Di Sriwijaya terkenal mahaguru yang
berasal dari India yaitu Dharmapala dan mengajarkan agama Budha Mahayana. Dipulau
Jawa pada waktu Mataram diperintah oleh seorang ratu terdapat sekolah agama Budha
yang dipimpin oleh orang Jawa yaitu Janadabra.
Pada sekitar abad ke-14 sampai kira-kira abad ke-16 menjelang jatuhnya kerajaan
Hindu di Indonesia, kegiatan pendidikan tidak lagi dilakukan secara meluas seperti
sebelumnya tetapi dilakukan oleh para guru kepada siswanya yang jumlahnya terbatas
dalam suatu padepokan. Pendidikan pada zaman tersebut, mulai dari pendidikan dasar
sampai dengan pendidikan tinggi pada umumnya dikendalikan oleh para pemuka agama.
Namun demikian pendidikan dan pengajaran tidak dilaksanakan secara formal, sehingga
seorang siswa yang belum puas akan ilmu yang diperolehnya dapat mencari dan pindah
dari guru yang satu ke guru yang lainnya. Kelompok bangsawan, ksatria dan kelompok
elit lainnya mengirimkan anak-anaknya kepada guru untuk dididik atau guru diundang
untuk datang mengajar anak-anak mereka.
KESIMPULAN
Bahwa pendidikan pada zaman Hindu dan Budha ini melalui penyebaran agama yang
pada waktu dulu belum ada sekolah-sekolah yang kita lihat sekarang ini. Pendidikan dulu
dengan sekarang sangatlah berbeda sekali. Dulu para biarawan maupun ulama menjadi guru itu
tanpa di kasih imbalan dunawi. Mereka juga mendapatkan pendidikan dari keluarganya juga,
kalau keluarganya ahli petani maka anaknya akan belajar dari seorang ayahnya dan ilmu yang
di perolehnya juga hanya untuk anaknya saja. Mereka belajar keterampilan, kesatriaan dan
sebagainya. Anaknya seorang raja mempunyai tempat tersendiri untuk belajar yang disebut
dengan Pura, sejauh ini putra-putrinya belajar tentang ilmu tata kenegaraan, sopan santun dan
ilmu bela diri. Materi yang diajarkan bukan hanya bersifat umum tapi mempelajari ilmu-ilmu
yang bersifat spiritual religious juga.
Murid juga dapat berpindah dari guru yang satu ke guru yang lainnya untuk belajar. Kini
pendidikan semakin tua seperti usia manusia. Khusus untuk materi keterampilan ini biasannya
diselenggarakan secara turun temurun melalui jalur kastanya masing-masing seperti
keterampilan bermain pedang, berperang, berpanah, menunggang kuda dan seni pahat.
Menjelang jatuhnya kerajaan Hindu, pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi dipegang oleh
kaum ulama.
DAFTAR PUSTAKA
Mardiani, N, Umasih, dan Winarsih, M. (2019). Materi Sejarah Masa Hindu- Buddha dan
Printina, I. 2019. Membumikan Moral & Cinta Benih Bangsa. Yogyakarta: Deepublish
Publisher.