Di susun oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Landasan Historis
Pendidikan.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah pengantar ilmu pendidikan di Universitas Darul Ulum Jombang.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada :
1.
Bapak Bakhrudin All Habsy, M.Pd. yang sudah memberikan tugas dan petunjuk
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
2.
3.
4.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................
ii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................
B. Tujuan Penulisan......................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
1.
2.
3.
10
4.
10
5.
14
6.
16
7.
17
8.
18
9.
18
18
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR RUJUKAN
ii
20
21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UU RI No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa Pendidikan merupakan usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
supaya peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kesuatan spiritual keagamaan, pengendalaian diri, kepribadia, kecerdasaan,
akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan
Negara.
Pendidikan nasional merupakan pendidikan yang berdasarkan pancasila dan
UUD 1945, yang berakar pada nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Sistem pendidikan Nasional merupakan
keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional. UU RI pasal 3 menyebutkan bahwa fungsi pendidikan
nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan
pendidikan nasional untuk berkembangnya potensi peserta didik supaya menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, aktif, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.
Pendidikan Nasional di Indonesia tidak terlepas dari pandangan landasan
pendidikan sebelumnya. Pandangan pencapaian pendidikan bagi manusia selalu
berkaca kepada pendidikan di masa lampau. Hal ini, membuktikan bahwa sejarah
pendidikan dapat dijadikan sebagai acuan pembanding untuk memajukan pendidikan
di masa yang akan datang di suatu bangsa. Untuk itu, dalam makalah ini penulis
berkeinginan untuk menulis tentang landasan historis pendidikan yang terjadi di
Indonesia.
B. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui sejarah pendidikan di masa lampau,
Sehingga sejarah pendidikan di masa lampau dapat dijadikan acuan pembanding
untuk memajukan pendidikan di masa yang akan datang.
BAB II
1
PEMBAHASAN
A. Sejarah Pendidikan Indonesia
Sejarah pendidikan di Indonesia berjalan sangat lama, yaitu mulai zaman
tradisoinal (pengaruh agama Hindu dan Budha, zaman penjajahan) sampai zaman
merdeka. Zaman perkembangan sejarah pendidikan di Indonesia sebagai berikut:
1.
terlepas
dari
samsara
(penderitaan,
yang
ditentukan
oleh
duniawi.
penderitaan,
Manusia
mencari
dalam
hidup
kebahagiaan
ini
yang
berusaha
abadi
untuk
yaitu
mengusir
nirwana.
Untuk
Budhisme
hidup
dan
tumbuh
dapat dikatakan
telah
terjadi
sinkretisme
yaitu
(Waisya
dan
Sudra,
apalagi
kasta
Paria).
Namun
lembaga
pendidikan
dikenal
dengan
nama
Pesantren
berkembang
terus
sampai
pada
b. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan sendiri identik dengan tujuan hidup yaitu untuk
mendapat moksa bagi agama Hindu dan mencapai nirwana bagi agama
Budha.
c. Sifat Pendidikan
Seperti
telah
dikemukakan
bahwa
pendidikan
masih
bersifat
d.
Hindu
Budha
dapat
berkaitan
dengan
penguasaan
doa
dan
mantera,
yang
2) Pendidikan kesatriaan
Kegiatan
pendidikan
ini
dilakukan
untuk
mendidik
kaum
3)
berkaitan
dengan
mengatur
pemerintahan
(kerajaan),
berlangsung
secara
informal
yang
berlangsung
dalam
e.
2) Pura
Pura adalah tempat yang diperuntukan bagi putra putri raja
belajar, dimana yang mereka pelajari berkaitan dengan hidup sopan
3)
santun, mengatur Negara, dan ilmu bela diri baik fisik maupun batin.
Pertapaan
Pertapaan merupakan tempat yang digunakan para masyarakat
awam untuk menanyakan berbagai hal kepada para petapa karena
mereka dianggap memiliki pengetahuan yang lebih atau mengetahui
segalanya, sehingga pertapaan dikatakan lembaga pendidikan.
4) Keluarga
Keluarga disebut lembaga pendidikan karena di dalamnya
terjadi partisipasi dan imitasi dalam menyelesaikan pekerjaan orang
f.
oleh
kerajaan
Sriwijaya.
Perguruan
tinggi
tersebut
dapat
2.
dan sampai di
Peureula, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Perlak (Aceh, tahun
1292). Marco Polo yang dari Venesia Italia itu telah beragaa Islam.
Mengetahui bagaimana masuknya ke Indonesia terdapat beberapa
pendapat yang berbeda, yaitu:
1) Islam Masuk ke Indonesia Melalui Persia
Bukti dari pendapat ini ialah sebutan ejaan tulisan Arab seperti
jabar, jeer, dan pees (pjes) merupakan bahasa Iran, sedangkan
dalam Bahasa Arab adalah bergigi. Bulan Muharram merupakan
wafatnya Husen di Karballa, di Iran diperingati dengan mengadakan
upacara
mengarak
peti
mati
pada
Muharram
ditemukan
di
Minangkabau (bulan Tabut) dan Aceh (bulan Asan Usen) (Prof. Dr. P.A
Hoesien Djajadiningrat).
Islam
mengajarkan
persamaan
dan
persaudaraan
3)
hamba Allah.
Iman Islam dan Ikhsan
Sebutan islam bukanlah nama yang diberikan oleh pemeluk
agama islam melainkan nama Islam diberikan oleh Maha Pencipta
Allah swt yang tercantim dalam kita suci Al-quran (Al-Imran:19 dan
85; Al-Maidah : 3 ). Ajaran islam dibangun atas tiga ajaran pokok,
yaitu:
a) Iman adalah percaya dan meyakini dalam hati adanya Allah,
b)
c)
SWT
Ikhsan adalah melakukan perbuatan baik kepada Allah dan
beramal sholeh kepada sesama
c. Pendidikan
1) Perkembangan Pendidikan
Pendidikan islam di Indonesia telah berlangsung sejak agama
islam masuk ke Indonesia melalui perdagangan. Para wali (wali
songo)
atau
perkembangan
ulama
dan
islam
telah
kemajuan
benyak
pendidikan
menentukan
islam.
bagi
Dalam
d.
3)
e.
merupakan
mendapatkan
langgar,
suatu
pengajaran.
masjid,
surau
tuntutan
Pendidikan
(Minangkabau)
agar
semua
umat
diselenggarakan
atau
di
islam
dilanggar-
rangkang
(aceh).
setelah
f.
di pesantren.
Metoda Pendidikan
1) Metode Sorongan (individual)
sampai
tamat.
Metode
individual
ini
dilakukan
juga
mengajar santri-santri.
Metode Halaqah/palagan
Metode ini dilakukan secara klasikal diberikan oleh kyai kepada
guru muda dan santri yang pandai. Metode pendidikannya yaitu Kyai
duduk di tengah-tengah para santri yang duduk melingkar dan yang
mereka pelajari adalah cara membaca Al Quran, terjemahan Al
Quran dan penjelasannya. Kemudian para santri mendengarkan,
g.
terhormat di masyarakat.
Pendidikan Islam bersifat demokratis. Al Quran harus dipelajari oleh
seluruh umat manusia, bukan hanya milik Kyai atau penguasa.
Karena itu yang belajar di langgar maupun di pesantren mereka
sudah
memeluk
agama
islam
dan
berduyun-duyun
berlomba
3.
sebagai
Politik
Etis
dan
bertujuan
untuk
meningkatkan
perjuangan bangsa sejak berdirinya Budi Utomo tahun 1908 dan meningkat
perkembangan ditandai lahirnya Sumpah Pemuda tahun 1928. Tokoh pendidikan
yaitu Muhammad Syafei dengan Indonesisch Nederlandse Schoolnya, Ki
Hajar Dewantoro dengan Taman Siswanya, dan Kyai Haji Ahmad Dahlan
dengan pendidikan Muhammadiyahnya semuanya mendidik anak anak supaya
bisa mandiri dengan jiwa mereka (Pidarta, 2008: 125).
a. Dasar dan Tujuan Pendidikan
Pendidikan pada zaman VOC didasari oleh keinginannya untuk
memperluas ajaran agama Kristen Protestan (misi keagamaan bukan
untuk misi intelektualitas), selain itu untuk tujuan komersial yaitu
mencari keuntungan sebesar-besarnya bagi kepentingan Belanda pada
umumnya dan pemegang saham khususnya. Maka dari itu tujuan VOC
untuk menyelenggarakan pendidikan adalah
mengembangkan dan
putera
untuk
menghasilkan
pegawai
administrasi
rendahan
b. Jenis-Jenis Sekolah
1) Pendidikan Dasar
2) Sekolah Latin
Sekolah Latin mengajarkan bahasa latin yang merupakan
bahasa ilmiah di Eropa. Keberadaan sekolah latin tidak dapat
bertahan lama dan berulang kali di buka tutup.
3) Seminarium Theologica
Tujuan membuka seminarium tersebut untuk mendidik caloncalon pendeta, yang mana pendeta tersebut memiliki dua fungsi
yaitu sebagai ulama dan sebagai guru. Murid-muridnya diasramakan
dan belajar selama lima setengah jam sehari dengan empat
tingkatan kelas.
4) Akademic pelayaran
Akademik tersebut didirikan untuk calon perwira pelayaran,
namun akhirnya ditutup karena kurang peminatnya. Lama pelajaran
selama
tahun,
dan
selama
itu
didalam
pendidikan
tidak
10
Putera.
Sistem Konkordansi, yaitu pendidikan di daerah jajahan diarahkan
dan dipolakan menurut pendidikan di Belanda. Bagi Bumi Putera hal
ini
disatu
pihak
memberi
efek
menguntungkan,
sebab
e.
Jenis-jenis
Sekolah
3)
4)
5)
Belanda
Menghambat gerakan nasional
Munculnya perguruan swasta yang militan demi perjuangan nasional
(kemerdekaan).
Ciri-ciri lain yang ditemukan diantaranya:
1) Sekolah bersifat sekuler jadi tidak diberikan ajaran agama apapun
2) Kurang memperhatikan pelajaran keterampilan khusus
3) Kurang memperhatikan pendidikan kaum wanita
Jenis-Jenis Sekolah
Sekolah
untuk
orang
Eropa
1. Sekolah dasar
2. Sekolah Lanjutan
Sekolah
untuk
Bumi Sekolah kejuruan
Putera
1. Sekolah rakyat
1. Sekolah Pertukangan
Nama
2. Sekolah Raja
2.Sekolah pendidikan Guru
Sekolah
3. Sekolah lanjutan
3. Sekolah gadis
f. Pendidikan Hindia Belanda sejak 1900
1) Lahirnya Politik etis
Melihat kondisi masyarakat Indonesia yang dirasakan tidak ada
perbaikan
setelah
pemerintah
Indonesia,
muncullah
pandangan
11
Belanda
mengeruk
kekayaan
untuk
memberikan
sebagian
Aliran
tersebut
disebut
aliran
politik
etis,
yang
untuk
menentukan
kebijakan
dan
langkah-langkah
3) Jenis-Jenis Persekolahan
N
o
Jenis Sekolah
Nama Sekolah
Pendidikan Rendah
Pendidikan
Lanjutan/Menengah
Pendidikan Kejuruan
Pendidikan Tinggi
3)
b.
murah
Kehidupan agama Islam, yaitu karena ajaran islam sudah tidak
Beliau
Pemerintah
Belanda
lakukan
bersikap
mengingat
Departemen
diskriminatif
mengenai
Pengajaran
hak
dan
12
d.
pada orang lain atau jabatan yang diberikan oleh kaum penjajah.
R.A. Kartini, Rd. DewiSartika, dan Rohana Kuddus.
R.A. Kartini, DewiSartika, maupun Rohana Kudus memiliki cita-cita
yang relatif sama pula, yaitu keinginan untuk bebas, berdirisendiri, serta
membebaskan
kaum
wanita
(gadis-gadis)
Indonesia
lainnya
dari
Gadis diJepara
Rd. DewiSartika (1884-1947): Pada tahun 1904 Ia mendirikan
e.
pendidik,
ia
pun
adalah
wartawan
wanita
pertama
Indonesia.
BudiUtomo
BudiUtomo pada tahun 1913 mendirikan Darmo-Woro Studiefonds;
dan mendirikan tiga Sekolah Netral diSolo dan dua diYogyakarta. Pada
tahun 1918 mendirikan Kweekschool diJawa Tengah, kemudian Sekolah
Guru Kepandaian Putri untuk Sekolah Kartini, enam Normaal School, dan
sepuluh Kursus Guru Desa, dsb. Pada tahun itu sekolah-sekolah
BudiUtomo telah berkembang hingga jumlahnya kurang lebih mencapai
f.
didirikan
tahun
1912.
Bertujuan
g. Trikoro Dharmo
Pada tahun 1915 didirikan Trikoro Dharmo, dan selanjutnya berdiri
berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar di berbagai tempat di tanah
air hingga terwujudnya Sumpah Pemuda pada tahun 1928. (H.A.R. Tilaar,
1995).
h. Ksatrian Institut.
Ksatrian Institut didirikan di Bandung oleh Ernest Francoist Eugene
Douwes Dekker (Multatuli atau Setyabudhi). Dasar pendidikannya adalah
kebangsaan Indonesia, terutama melalui sejarah kebangsaan. Tujuan
pendidikannya yakni menghasilkan ksatria (ridderschap) bagi Indonesia
13
semboyannya
Hakko
Ichiu.
Namun
lama-kelamaan
menjadi
b. memobilisasi
segala
kekuatan
dan
sumber
yang
ada
untuk
b.
7.
14
kesekolah.
Zaman Orde Lama
Gangguan penjajah mulai meredam, kemerdekaan digunakan untuk
menggerakkan pembangunan dalam segala bidang (spiritual ataupun material).
Adanya konsolidasi yang intensif, sistem pendidikan Indonesia terdiri atas
pendidikan rendah, menengah, dan tinggi. Pendidikan menekankan untuk
membimbing siswanya menjadi warga Negara yang bertanggung jawab, sesuai
dengan dasar keadilan sosial, dan sekolah harus terbuka bagi setiap penduduk
Negara.
Tujuannya membangun bangsa supaya menjadi bangsa mandiri dan mampu
menyelesaikan revolusinya, baik di dalam maupun diluar. Pendidikan secara
spiritual
dapat
membina
bangsa
yang
ber-pancasila
dan
mempu
15
menyebabkan
bangsa
Indonesia
mangalami
ekonomi
terpuruk,
BAB III
KESIMPULAN
16
Hindu-Budha
dan
pendidikan
Indonesia
sekarang
dipengaruhi
oleh
DAFTAR RUJUKAN
17
http://nurfitriramdhani.blogspot.co.id/2013/06/landasan-historis-pendidikan_19.html (di
akses 26102016)
18