Anda di halaman 1dari 18

Herlinda Rosyida 18108241078

Laily Novrisa 18108241011


Sindy Friatna 18108241059
Warga Negara
• Daryono Kewarganegaraan adalah isi pokok yang mencakup hak dan
kewajiban warga Negara.
• Wolhoff Kewarganegaraan ialah keanggotaan suatu bangsa tertentu
yakni sejumlah manusia yang terikat dengan yang lainnya karena
kesatuan bahasa kehidupan socialbudaya serta kesadaran nasionalnya
Status Kewarganegaraan
• Status ialah sebuah kondisi maupun kedudukan seseorang atau suatu
badan bisa juga yang lainnya memiliki hubungan dengan sesuatu hal
(dalam hal ini Negara)
• Kewarganegaraan adalah keikutsertaan seseorang menjadi anggota di
dalam sebuah kendali lingkup politik Negara
• Status kewarga negaraan adalah kedudukan warga Negara dalam
Negara yang memiliki keterkaitan secara hokum dengan sebuah
Negara. Diantara hubungan Negara dengan warga Negara tersebut
terjadi keterkaitan yang kemudian timbul sebuah hak dan kewajiban
warga Negara dalam UUD 1945
Asas Kewarganaan
• Ius sanguinis
Ius sanguinis atau jus sanguinis (bahasa latin untuk "hak untuk darah")
adalah hak kewarganegaraan yang diperoleh seseorang (individu)
berdasarkan kewarganegaraan ayah atau ibu biologisnya. Kebanyakan
bangsa yang memiliki sejarah panjang menerapkan asas ini, seperti
negara-negara di Eropa dan Asia Timur.
• Ius soli
Ius soli atau jus soli (bahasa latin untuk "hak untuk wilayah") adalah
hak mendapatkan kewarganegaraan yang dapat diperoleh bagi individu
berdasarkan tempat lahir di wilayah dari suatu negara. Dia berlawanan
dengan jus sanguinis (hak untuk darah).
Masalah yang timbul terkait status
kewarganegaraan
1. Apatride yakni seseorang yang tak memiliki status
kewarganegaraan. Contoh seseorang yang memiliki status
kewarganegaraan Y (ius soli) lahir di Negara X (ius sanguinis),
seseorang tersebut tidak diakui oleh ke dua Negara tersebut.
2. Bipatride yakni seseorang yang memiliki kewarganegaraan ganda.
3. Multipatride yakni seseorang status kewarganegaraan yang lebih
dari dua.
Yang diakui sebagi WNI
Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang
menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah
• setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI
anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI
• anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu
warga negara asing (WNA), atau sebaliknya
• anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah
yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah
tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut
• anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal
dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI
• nak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI
• anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui
oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan
sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin
• anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu
lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
• anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik
Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui
• anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan
ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui
keberadaannya
• anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik
Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang karena
ketentuan dari negara tempat anak tersebut
dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada
anak yang bersangkutan
• anak dari seorang ayah atau ibu yang telah
dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan
janji setia.
• anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18
tahun dan belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang
berkewarganegaraan asing
• anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah
sebagai anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan
• anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan
bertempat tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh
kewarganegaraan Indonesia
• anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara
sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.
Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi
seseorang yang termasuk dalam situasi sebagai
berikut

• Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan
bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau
ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia
• Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang
diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai
anak oleh warga negara Indonesia
Orang - orang Tanpa Kewarganegaraan
Keadaan tanpa kewarganegaraan dialami oleh orang – orang dibawah
ini:
• Etnis Indonesia Cina yang tidak memiliki dokumen untuk
membuktikan kewarganegaraan Indonesia, karena status
kewarganegaraannya tercatat secara salah dalam dokumen registrasi
sipil mereka dan mereka yang tidak dikenal sebagai warga negara Cina
maupun Indonesia.
• Etnis Arab dan India yang tidak memiliki dokumen untuk
membuktikan kewarganegaraan mereka.mereka atau status
kewarganegaraan mereka tercatat secara salah dalam dokumen
registrasi sipil
MEMPEROLEH KEMBALI KEWARGANEGARAAN RI
• Perlu untuk diketahui oleh seluruh WNI di Timor-Leste bahwa apabila
telah melepaskan status WNI dan menjadi warga negara Timor-Leste
karena mengikuti suami yang orang setempat, maka tidak dapat
serta-merta langsung menjadi WNI kembali, meskipun ia adalah
orang Indonesia asli.
• Secara hukum seseorang yang bukan lagi WNI harus diperlakukan
seperti orang asing. Namun demikian, peraturan hukum di Indonesia
masih memberikan peluang untuk memperoleh kembali status WNI
dengan persyaratan dan prosedur tertentu.
Persyaratan Menjadi WNI
Persyaratan untuk memperoleh kembali status WNI yang telah hilang
sama saja dengan persyaratan bagi WNA lainnya yang akan menjadi
WNI, sebagaimana diatur dalam Pasal 9 UU 12/2006, yakni:
• Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin meskipun belum 18 tahun.
• Pada saat mengajukan permohonan, telah tinggal di Indonesia selama
5 tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.
• Sehat jasmani dan rohani.
• Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila
dan UUD 1945.
• Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana / penjara karena terbukti melakukan tidak
pidana / kejahatan yang diancam dengan hukuman penjara 1 tahun atau lebih.
• Dengan memperoleh kewarganegaraan Indonesia tidak menyebabkan statusnya
menjadi berkewarganegaraan ganda, sebab hal itu tidak diakui dalam sistem
hukum di Indonesia. Dengan kata lain, status kewarganegaraan dari negara lain
harus dilepaskan.
• Mempunyai pekerjaan atau memiliki penghasilan tetap.
• Membayar uang / biaya pewarganegaraan ke Kas Negara. Untuk keterangan lebih
lanjut mengenai besarnya biaya ini silahkan hubungi Kantor Imigrasi RI terdekat.
Di samping 8 syarat tersebut di atas, secara logis seseorang yang akan
mengajukan permohonan untuk mendapatkan kembali status WNI tidak boleh
berada dalam kondisi yang tidak diperkenankan oleh UU 12/2006, seperti sedang
dalam ikatan dinas militer atau pegawai negeri di negara lain.
Prosedur Menjadi WNI
Prosedur untuk memperoleh kembali status WNI yang telah hilang juga sama dengan prosedur bagi
WNA lainnya yang akan menjadi WNI sebagaimana diatur dalam Pasal 10-18 UU 12/2006, yakni:

• Permohonan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia di atas kertas bermeterai RI,
ditujukan kepada Presiden RI melalui Menteri Hukum & HAM, dan disampaikan kepada Pejabat
Imigrasi terkait.
• Jika permohonannya diajukan di Timor-Leste maka pengajuannya dapat dilakukan melalui KBRI-
Dili dan akan diterukan kepada Menteri Hukum & HAM.
• Menteri Hukum & HAM akan meneruskan permohonan tersebut kepada Presiden RI paling
lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterimanya permohonan itu, disertai berbagai pertimbangan.
• Presiden RI dapat saja menerima atau menolak permohonan tersebut.
• Jika diterima maka akan diterbitkan Keputusan Presiden (Keppres) RI paling lambat 3 (tiga) bulan
sejak diterimanya permohonan dan akan diserahkan kepada yang bersangkutan paling lambat 14
(empat belas) hari sejak tanggal Keppres.
• Apabila permohonannya ditolak maka Menteri Hukum & HAM akan
memberitahukan kepada yang bersangkutan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak
diterimanya permohonan, disertai alasan penolakannya.
• KBRI-Dili akan memanggil pemohon untuk mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia kepada NKRI selambatnya 3 (tiga) bulan sejak dikirimnya
Keppres tersebut kepada yang bersangkutan. Dalam hal ini, Keppres tersebut
nanti akan berlaku efektif terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau
pernyataan janji.
• Jika pada saat pengucapan sumpah atau pernyataan janji ternyata pemohon tidak
hadir tanpa alasan yang sah maka dengan sendirinya Keppres tersebut dianggap
batal demi hukum.
• Setelah pengucapan sumpah atau pernyataan janji, pemohon diwajibkan
menyerahkan dokumen / surat-surat keimigrasiannya ke KBRI-Dili dalam jangka
waktu selambatnya 14 (empat belas) hari.
• Salinan Keppres dan Berita Acara Pengucapan Sumpah / Pernyataan Janji adalah
bukti sah perolehan status WNI bagi yang bersangkutan. Dalam hal ini, Menteri
Hukum & HAM akan mengumumkan nama yang bersangkutan sebagai WNI
secara sah melalui Berita Negara RI.
Hak dan Kewajiban WNI
Dalam UUD 1945 pasal 27 – 34 disebutkan banyak hal mengenai hak warga negara indonesia seperti :
• Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
• Hak membela negara
• Hak berpendapat
• Hak kemerdekaan memeluk agama
• Hak mendapatkan pengajaran
• Hak utuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia
• Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan sosial
• Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial
Sedangkan kewajiban warga negara Indonesia terhadap negara Indonesia adalah :
• Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan
• Kewajiban membela negara
• Kewajiban dalam upaya pertahanan negara
Terimakasih
hehe

Anda mungkin juga menyukai