PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,
baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan
atau pembuatan makanan dan minuman (Undang-undang RI Nomor 7 Tahun
1996 tentang Pangan). Dengan demikian pangan juga bahan olahan setengah jadi
(semi processed) yang digunakan sebagai bahan baku produk.
1. PERKEMBANGAN HACCP
Mutu Pangan Versus Keamanan Pangan
Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan
pangan, kandungan gizi dan standar perdagangan terhadap bahan makanan dan
minuman (Undang-undang RI Nomor 7 Tahun 1966 tentang Pangan). Jadi mutu
pangan adalah kondisi dimana semua persyaratan yang telah ditetapkan yang
berkenaan dengan karakteristik suatu bahan pangan telah dipenuhi, yang di
dalamnya telah termasuk kriteria keamanan pangan. Sedangkan keamanan
pangan adalah kondisi terpenuhinya semua persyaratan yang berhubungan
khususnya dengan karakteristik yang memiliki potensi membahayakan terhadap
kesehatan atau menyebabkan penyakit dan bahaya pada konsumen. Secara
spesifik dalam undang-undang disebut bahwa keamanan pangan adalah kondisi
dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran
biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan
membahayakan kesehatan manusia.
Bahan pangan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan secara
otomatis tidak memenuhi persyaratan mutu pangan, sebaliknya bahan pangan
yang telah memenuhi persyaratan mutu pangan sejatinya telah memenuhi
persyaratan keamanan pangan. Dengan demikian sudah jelas bahwa keamanan
pangan merupakan bagian dari mutu pangan. Pembedaan ini harus jelas
khususnya bagi para professional bidang pangan industri karena keamanan
pangan menyangkut perlindungan konsumen dari bahan-bahan yang dapat
membahayakan kesehatan atau penyebab penyakit.
Tabel-1: Lima persyaratan dasar dan tujuh prinsip utama pada HACCP
Persyaratan dasar
Prinsip utama
1. Melaksanakan nalisa potensi bahaya (hazard)
2. Menentukan titik-titik kendali kritis (critical control points)
3. Menetapkan batas-batas kritis
4. Menetapkan prosedur pemantauan
5. Menetapkan tindakan perbaikan
6. Menetapkan prosedur verifikasi
7. Menetapkan prosedur pendokumentasian dan penyimpanan dokumen laporan.
Langkah-1: Pembentukan tim HACCP
1. Verifikasi awal diikuti validasi, baik secara ilmiah maupun secara teknis bahwa
ambang batas yang ditetapkan cukup dan dapat mengendalikan bahaya yang mungkin
terjadi (validasi proses).
2. Jaminan bahwa rencana HACCP berfungsi dengan baik, melalui kajian berkala dari
rencana, verifikasi, kajian terhadap laporan dan informasi, pengujian atas keputusan
yang dianggap telah dianggap tepat ketika terjadi penyimpangan dapat mengembalikan
proses kembali di bawah kendali.
4. Verifikasi dilakukan secara berkala dan terjadwal, untuk melihat bahwa rencana
berfungsi dengan baik sepanjang proses validasi, dan ditambah pengujian atas produk
akhir yang menunjukkan kesesuaian dengan peraturan serta sesuai dengan persyaratan
pada standar-standar yang ditetapkan (Hulebak dan Schlosser, 2002; Alli, 2004)
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada analisis saistem HCCP pada unit pengolahan pembuatan
makanan khas ‘COTO’ daerah Makassar.
D. PROSEDUR PENELITIAN
1. Bahan baku
Dilakukan pengamatan fisik terhadap bahan baku yaitu daging sapi dan
rempah-rempah yang digunakan dalam pembuatan coto di daerah
makassar.
2. Proses
a. Persiapan
Dilakukan pengamatan secara fisik terhadap bahan dan alat yang
digunakan dalam pengolahan daging sapi pada pembuatan coto di
daerah makassar.
b. Penyimpanan
Dilakukan pengamatan fisik terhadap tempat yang digunakan untuk
menyimpan bahan mentah
c. Pemasakan
Dilakukan pengamatan fisik air yang digunakan pada saat memasak
daging sapi yang akan diolah menjadi coto
d. Hygiene dan sanitasi
Dilakukan pengamatan terhadap hygiene dan sanitasi pekerja
memasak, alat yang digunakan, ruang pengolahan dan penanganan
limbah
e. Gambaran umum
Diperoleh dengan cara mengutip data yang ada di penjual coto di
daerah makassar
f. Analisis HCCP
Menganalisis HCCP dilakukan pada unit pengolahan daging sapi di
penjual coto di daerah makassar