DOSEN
Disusun oleh :
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui jenis bahaya kimiawi yang mungkin ditemui pada jamur
kancing yang dikemas dalam kaleng
2. Mengetahui tindakan pencegahan yang dilakukan untuk mencegah bahaya
kimiawi pada pengolahan jamur kancing dalam kaleng.
3. Mengetahui letak titik kritis (Critical point) pada pengolahan jamur
kancing dalam kaleng
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.1 Analisa Bahaya Kimiawi Pada Jamur Kancing yang Dikemas dalam
Kaleng
Analisa bahaya kimiawi pada proses pengolahan jamur kancing dalam
kaleng diawali dengan pengawasan mutu dan pengendalian mutu bahan baik
bahan baku utama maupun bahan pembantu yang digunakan dan
ditambahkan dalam produk seperti tertuang pada table dibawah :
Tabel 2. Pengawasan Mutu dan Pengendalian Mutu Bahan
Bahan Pengawasan Mutu Pengendalian Mutu
Penimbangan Pengepakan
Blanching Pendinginan
Pendinginan Sterilisasi
Grading Penutupan
Sortasi Exhausting
BAB IV
PENUTUP
Bahaya kimiawi pada jamur kancing yang dikemas dalam kaleng dapat
berasal dari bahan baku jamur segar, bahan pembantu, dan peralatan yang
digunakan. Dengan menganalisa bahaya kimiawi pada tiap tahapan proses maka
tindakan pencegahan dapat dilakukan, sehingga bahaya dapat dihindari.
Penerapan HACCP dan GMP pada proses pengolahan menghasilkan produk
jamur kancing dalam kaleng yang aman dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
(https://www.academia.edu/18422248/Pengendalian_mutu_HACCP_GMP_dan_I
SO_Jamur_Kancing)
Anonim, 2007. Food Safety Management System ISO 22000.
http://www.globalmark. com.au [07 April 2007]
______. 2007. The ISO 22000 International Standard Specifies.
http://www.wikipedia.com [06 Mei 2007]
Considine,R.M. 1982. Food and Food Production Encylopedia. Van Nostrand
Reinhold Company Inc. United State Of America.
Dewan Standardisasi Nasional. 1998. Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian
Titik Kritis (HACCP) serta Pedoman Penerapannya. Standard Nasional
Indonesia, Jakarta.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. 1999. Cara Produksi
Makanan yang Baik: Bahan Pelatihan Industri Pangan Skala Kecil/Rumah
Tangga. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.
Edwards, A.J. 2004. ISO 14001 Environmental Certification Step by Step.
Elsevier Ltd., Great Britain.
Fardiaz, S. 1996. Prinsip HACCP Dalam Industri Pangan. PAU Pangan dan
Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor. standard operating procedures.
Feigenbaum, A. V. 1992. Kendali Mutu Terpadu. Penerbit Erlangga, Jakarta.
International Organization for Standardizationa. 2004. International Standar ISO
22000, Food Safety Management Systems, Requirements for any
organization in the food chain. ISO. Jenewa.
Juwantara,T. 2001. Budidaya Jamur Champignon. Jakarta : Penebar Swadaya
Kadarisman, D. 1994. Sistem Jaminan Mutu Pangan. Pelatihan Singkat Dalam
Bidang Teknologi Pangan, Angkatan II. Kerjasama FATETA IPB – PAU
Pangan & GIZI IPB dengan Kantor Meneteri Negara Urusan
Pangan/BULOG Sistem Jaminan Mutu Pangan, Bogor.
Katsuyama, A. M. and M. Jantschke. 1999. Sanitation standard operating
procedures. In: K. E. Stevenson dan D. T. Bernard. HACCP – A Systematic
Approach to Food Safety. Third Edition. The Food Processor Institute,
Washington DC.