Anda di halaman 1dari 3

A.

Jali
Jali (Coix Lacryma-jobi L.) adalah tanaman d a r i famili Poaceae
(rumput-rumputan) yang menghasilkan biji yang dapat dimakan (edible grains)
seperti serealia lain (gandum, jagung, millet, barley) (Dharmananda, 2007). Jali
(Coix Lacryma-jobi) masih satu rumpun dengan jagung (Zea mays) dan
sorghum (Sorghum bicolor), yaitu dalam rumpun Andropogoneae (Black et al.,
2006).

Gambar 1. Tanaman dan Biji Jali


Tanaman jali di Indonesia umumnya ada dua jenis yaitu jali batu dan jali ketan.
Jali batu menghasilkan biji keras dan jenis jali batu ini tumbuh liar, sedangkan
jali ketan dibudidayakan untuk diambil bijinya. Jali ketan berkulit lebih tipis dan
lebih lunak dan warna kulit biji jali ketan cokelat kekuningan, kuning gading
sampai ke merah jambu, dengan permukaan kurang licin dan kurang mengkilap
(Foragri, 2010).

Di Indonesia, biji jali mempunyai nama lain yaitu hanjeli. Dalam bahasa
Inggris biji jali dikenal sebagai adlay, job`s tears, coicis semen dan pearl barley.
Biji jali mempunyai nama ilmiah Coix lacryma-jobi L. Dan klasifikasi ilmiah jali
adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Superdivisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Klas : Liliopsida (Tumbuhan monokotil)
Subklas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae (Rerumputan)
Genus : Coix L.
Species : Coix lacryma-jobi L.
Sumber: Anonim (2010a)
Biji jali tersusun dari tiga bagian biji utama, yaitu: kulit luar, tegmen, dan
endosperma (Gambar 2.8 (a) Biji Jali Berkulit; (b) Biji Jali Kupas). Kulit luar jali
banyak mengandung mineral. Sedangkan tegmen banyak mengandung lemak dan
mineral (sekitar 4,47% dan 1,6%). Dan bagian endosperma seperti serealia pada
umumnya banyak mengandung karbohidrat (Chaisiricharoenkul dan Sunanta,
2005).

Kulit luar

Tegmen Endosperma

Gambar 2. Biji jali berkulit dan biji jali berkupas

Selain bernutrisi, biji jali ternyata termasuk obat tradisional China yang telah
diteliti mengandung senyawa-senyawa bermanfaat, seperti: anodin, anti-
inflammasi, antipiretik, antiseptik, antispasmodik, hipoglisemik, hipotensif,
sedatif and vermifuge (Duke dan Ayensu, 1985 dalam Plants For A Future, 2000;
Bown, 1995 dalam Plants For A Future, 2000). Biji jali juga mengandung
beberapa senyawa polifenol yang memberikan aktivitas antioksidan (Kuo et al.,
2001 dalam Lakkham, 2009). Selain itu, sterol utama yang terdapat pada biji jali
yaitu sitostanol, dapat menurunkan kadar kolesterol serum dengan menghambat
penyerapan kolesterol (Tanaka dan Takatsuto, 2001).
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai