Tumbuhan
Biji
Nama : Salsa Sabillah
NIM : 174840123
Pengertian Biji
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta)
atau tidak (pada Gymnospermae).Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau
tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhan.
Dengan demikian biji telah memperlihatkan diri sebagai perkembangan penting dalam
reproduksi dan pemencaran Spermatophyta (tumbuhan berbunga atau tumbuhan berbiji;
bahasa Yunani: sperma biji, phyton tumbuhan); dibandingkan dengan tanaman yang lebih
primitif seperti lumut, lumut hati dan pakis, yang tidak memiliki biji dan menggunakan cara
lain untuk menyebarkan diri. Ini tampak pada kenyataan bahwa tumbuhan berbiji
mendominasi relung-relung biologi sejak dari padang rumput hingga ke hutan, baik di
wilayah tropis maupun daerah beriklim dingin.
Kata "biji" adalah pinjaman dari bahasa Sanskerta, bija.Kata "biji" acap dipertukarkan
penggunaannya dengan "benih" dan "bibit". Dalam istilah teknis pertanian dan kehutanan,
"benih" adalah biji yang dipersiapkan khusus untuk menghasilkan tanaman baru, sedangkan
"bibit" (atau juga disebut "semai") adalah tanaman (atau hewan) muda siap tanam (kalau
hewan, siap dibesarkan) setelah ditumbuhkan atau dibesarkan sampai umur tertentu atau hasil
perbanyakan tanaman dengan cara yang lain (misalnya cangkok, stek, okulasi dan lain-lain).
Bagian-Bagian Biji
Kulit Biji ( spermodermis )
Bagian-bagian biji yang pertama adalah kulit biji. Kulit biji atau
spermodermis berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Umumnya
kulit biji pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri dari dua
lapisan, yaitu:
Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung utama
dari bagian dalam biji. Lapisan ini mempunyai bentuk yang bervariatif, ada
yang tipis, kaku seperti kulit, ada juga yang keras seperti kayu atau batu.
Lapisan kulit dalam (tegmen). Lapisan ini lebih tipis seperti selapur dan
lebih dikenal dengan kulit ari.
Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae) terdapat tiga lapisan kulit
biji, yaitu:
Kulit luar (sarcotesta). Kulit yang tebal dan berdaging serta mengalami
perubahan warna dari muda hingga tua.
Kulit tengah (scleroresta). Kulit yang kuat dan keras, berkayu dan
menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu
Kulit dalam (endotesta). Lapisan kulit ini biasanya melekat pada bagian
bagian biji dan berbentuk seperti selaput tipis.
Tali Pusar ( funiculus )
a. Lembaga (embrio)
Lembaga merupakan calon individu baru yang akan tumbuh dari biji pada kondisi lingkungan
yang menguntungkan. Pada lembaga ini terdapat calon akar (radicula), daun lembaga
(kotiledon), batang lembaga (cauliculus), dan putih lembaga (albumen).
Suku getahgetahan (Euphorbiaceae) Apabila dilukai bagian tubuhnya akan mengeluarkan getah berwarna
putih Contoh: Manihot utilisima (ketela pohon), Hevea brasiliensis (karet).
Suku kacang-kacangan (Papilonaceae). Mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, buahnya polong, akar sering
ditemukan bintil-bintil akar. Contoh: Arachis hypogea (kacang tanah), Vigna sinensis (kacang panjang).
Suku terungterungan (Solanaceae) Bunga berbentuk bintang, terompet, buah buni/buah kotak lapisan
dalam berair atau berdaging. Contoh: Solanum lycopersicum (tomat), Capsicum annum (lombok)
b. Monokotil/Monocotyledoneae
Tanaman monokotil memiliki ciriciri sebagai berikut:
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi
yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu baru, misalnya embrio, cadangan
makanan, dan calon daun (calon akar). Sebutir biji mengandung satu embrio.
Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan plumula (yang
akan tumbuh menjadi kecambah).
Cadangan makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya
terkandung pati, protein dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan
yang kuat, disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk
mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur ke dalam biji. Testa
memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Di dekat mikropil terdapat hilum
yang menggabungkan kulit kotiledon. (Bagod Sudjadi, 2006).
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di
dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji
tidak dapat melangsungkan proses metabolism sehingga menjadi tidak aktif
(dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (ekstrem;
sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio
agar tetap bertahan hidup.
Perkecambahan