Anda di halaman 1dari 4

Tugas Mikrobiologi

Nama : Cenlie Fridolin Sualang


Nim : 210511040012
Dosen : Enci Henny A. Dien

Soal!!!
1.Jelaskan ruang lingkup dan konsep mikrobiologi
2.Jelaskan alasan kita mempelajari mikrobiologi
3.Jelaskan mengenai istilah: 
Øfood borne illness,
Ø food Infection,
Ø food intoxication, 
ØPasteurisasi (HTST) – Sterilisasi
ØDanger zone
ØSSOP
ØHACCP 
ØGood Agriculture Practice.
Ø Good Handling Practices (GHP), 
ØGood Distribution/Transportation Practices (GDP/GTP),
Ø Good Retailing Practices (GRP). 
4 Jelaskan beberapa factor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba
5 Jelaskan lingkungan hidup mikroba, pada:
ØPada air tawar
ØAir laut
ØKerang, udang, lobster dan kepiting

Jawaban!!!
1. Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme
atau mikroba. Obyek kajiannya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan
mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, archaea dan virus.
2. Mikrobiologi menjadi penting untuk dipelajari karena mikroorganisme ada yang dapat
menyebabkan penyakit dan ada juga yang berguna untuk pangan, seperti dalam hal
probiotik ataupun fermentasi, sehingga dengan mempelajari mikrobiologi, kita dapat
membuat makanan yang stabil dan efisien untuk proses pengolahan dan pengawetan
pangan.
3. - Foodborne illness adalah gangguan kesehatan/sakit yang diakibatkan oleh konsumsi
pangan yang telah terkontaminasi mikroba patogen/kuman atau bahan kimia
berbahaya. Foodborne illness dalam bahasa Indonesia dinyatakan sebagai penyakit
bawaan pangan. Setiap orang berisiko terkena foodborne Illnessbila tidak menjaga
keamanan pangannya, tetapi, ibu hamil, orang lanjut usia, dan anak-anak berisiko lebih
tinggi terkena foodborne illness.
- Sedangkan food infection merujuk pada penyakit yang disebabkan konsumsi
makanan yang mengandung bakteri tertentu. Ketika makanan dikonsumsi, bakteri
yang terdapat dalam makanan tumbuh dan berkembang di dalam tubuh kita dan
menyebabkan munculnya penyakit.
- food intoxication, Keracunan makanan adalah kondisi yang ditandai dengan
munculnya mual, muntah, atau diare setelah mengonsumsi makanan yang telah
terkontaminasi. Kontaminasi tersebut dapat disebabkan oleh kuman atau racun yang
masuk ke dalam makanan.
- Perbedaan pasteurisasi dan sterilisasi kedua yaitu sterilisasi melibatkan pemanasan
makanan antara kisaran suhu 110 ° C hingga 120 ° C,
sedangkan pasteurisasi melibatkan pemanasan antara 70 hingga 80 ° C.
- Danger zone adalah rentang suhu yang merupakan keamanan pangan paling
dini. Pada suhu ini, bahan makanan, utamanya bahan makanan mentah, seperti
daging, unggas, susu, seafood, tidak boleh dibiarkan terlalu lama karena suhu tersebut
merupakan suhu ideal untuk tumbuhnya bakteri
- SSOP merupakan prosedur-prosedur pelaksanaan sanitasi dan pengendalian proses
dalam program sanitasi, serta merupakan hal penting yang harus dimiliki industri
pangan dalam menerapkan GMP.
- HACCP adalah sebuah metode sistematis berbasis sains yang mengidentifikasi
risiko bahaya tertentu dan tindakan pengendaliannya untuk memastikan
keamanan dari produk pangan yang diproduksi. Berfokus pada pencegahan,
HACCP dapat membantu perubahan termasuk merancang peralatan dan prosedur
pengolahan.
- GAP adalah pedoman umum dalam melaksanakan budidaya yang benar untuk
menjamin kualitas produk dan keamanan petani maupun konsumen serta
ramah lingkungan.
- Good Handling Practices (GHP) merupakan Cara Penanganan Pascapanen yang
baik yang berkaitan dengan penerapan teknologi serta cara pemanfaatan sarana
dan prasarana yang digunakan. Buku ini dapat digunakan sebagai acuan bagi
pelaku usaha dalam menghasilkan produk segar hasil pertanian yang bermutu dan
aman bagi konsumen.
- GDP masih menjadi hal yang baru di Indonesia untuk diterapkan didalam aktifitas
logistik sehari-hari. Standar penanganan logistik tertinggi ini masih belum banyak
difahami oleh pegiat dan pekerja di logistik.
Secara khusus GDP diterapkan didalam industri farmasi/obat-obatan dengan nama
lokal yaitu CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) dan dikontrol secara langsung
oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Namun ternyata tidak ada yang
salah saat prinsip-prinsip GDP ini diterapkan disemua jenis industri selain industri
farmasi.

- Secara lebih jelas GRP dalam bidang pangan dapat didefinisikan sebagai praktek-
praktek yang dianjurkan dalam usaha ritel untuk menjamin bahwa produk pangan
yang dijual di ritel tersebut adalah aman, bebas dari risiko yang dapat mengganggu
kesehatan manusia sambil juga memperhatikan kesehatan dan keselamatan pekerja
dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan

4. Sifat-sifat fisik, kimia dan struktur produk perikanan yang mempengaruhi populasi dan
pertumbuhan mikroorganisme disebut faktor intrinsik. Faktor-faktor tersebut terdiri
dari: pH, aktivitas air (aw), potensi oksidasi-reduksi (EM), kandungan nutrisi,
senyawa antimikroba, dan struktur biologi.

5. - Mikroba adalah organisme yang mampu beradaptasi dan hidup pada berbagai jenis
lingkungan. Salah satu tempat lingkungan hidup mikroba adalah air. Banyak faktor yang
mempengaruhi mikroba di dalam air. Secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi
kehidupan mikroba di dalam air yaitu faktor biotik dan faktor abiotik.  Faktor   abiotik 
antara lain temperature air, konduktivitas, arus,  kekeruhan, cahaya, pH,
salinitas, Biochemical  Oxygen Demand  (BOD ,   dan    Chemical  Oxygen Demand
(COD).   Di  samping biotik juga merupakan suatu aspek yang mempengaruhi mikroba
di. air.  Mikroba berinteraksi dengan organsime Jain di dalam komunitas air.    Di  antara
kelompok  mikroba  di  dalam air akan berkompetisi dalam mendapatkan makanan dan
berinteraksi antar organism·   Faktor- faktor  biologi tersebut mempengaruhi kehidupan
mikroba dalam suatu perairan.

- Lautan penuh dengan mikroorganisme.


Berukuran lebih kecil dari satu milimeter dan sering terdiri atas satu sel, bentuk dan
ukuran mikroorganisme sangat beragam, mulai dari bakteri, mikroalga hingga
protozoa.
Tetapi, ada juga virus, suatu entitas yang membutuhkan inang untuk replikasi dan
bertahan hidup.Partikel-partikel virus independen memiliki struktur yang sangat
sederhana.

- beberapa jenis seafood, terutama yang termasuk dalam kelompok shellfish atau


hewan laut bercangkang, berpotensi menyebabkan keracunan seafood. Hal ini
karena shellfish, seperti udang, kerang, dan kepiting mengandung bakteri dan racun
yang cukup tinggi, yang sebagian besar berasal dari air di mana mereka hidup.

Udang

Karena seringkali ditemukan dalam perairan yang penuh polutan, udang memiliki
racun dan bakteri yang tinggi, misalnya bakteri V. Cholerae. Udang yang sudah
terkontaminasi dengan bakteri, parasit, racun, atau virus bisa menyebabkan keracunan
dan peradangan pada sistem pencernaan.

Kerang

Ternyata oyster merupakan jenis kerang yang berpotensi menyebabkan keracunan


lho, apalagi bila dikonsumsi secara mentah. Selain itu, racun pada oyster bisa
memperburuk kondisi pengidap kanker, HIV, dan gangguan hati.

Kepiting

Jenis kepiting tertentu memiliki kandungan asam domoik yang tinggi. Seperti dilansir


dari CNN, asam domoik bisa menghasilkan racun yang bisa membahayakan tubuh
manusia. Racun tersebut sering disebut juga dengan domoic acid poisoning (DAP).
Racun yang ada dalam kepiting bisa menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan
dan saraf otak.

Anda mungkin juga menyukai