Anda di halaman 1dari 5

Generasi Inspirasi Menyokong Revolusi Industri 4.

Pada Tahun 1750-1850, dunia mengalami perubahan besar-besaran pada sektor


pertanian, manufaktur, transportasi, teknologi dan manufaktur. Perubahan besar ini
memberikan dampak besar bagi kehidupan budaya, ekonomi dan sosial di dunia.
Selama hampir dua abad, terjadi peningkatan pendapatan perkapita yang luar biasa.
Pada akhir abad ke-18, Inggris untuk pertama kalinya menggunakan tenaga kerja
berupa mesin. Dulunya, hewan dan manusialah yang menjadi penggerakan industri.
Adanya penemuan teknologi pada saat itu, dapat mempermudah cara kerja dan
meningkatkan hasil produksi. Misalnya alat pemintal, mesin uap, mesin tenun, dan
alat lainnya.
Revolusi industri dengan segala dampak positif dan negatifnya, mengalami
perkembangan. Revolusi industri 1.0 ditandani dengan bermunculannya mekanisasi
kerja dari manusia digantikan oleh mesin. Pada revolusi industri 2.0, industri semakin
gencar berproduksi dengan ditunjangnya ketersediaan listrik sebagai sumber energi.
Dan seiring dengan perkembangan teknologi, pada tahun 1969, komputer mulai
dilibatkan untuk keperluan industri dan menandai revolusi industri 3.0.
Awal Mula Revolusi Industri 4.0
Kemunculan perangkat smartphone, menandai awal lahirnya revolusi industri 4.0.
Smartphone kini menjadi kebutuhan primer setiap orang di Indonesia. Selain untuk
kebutuhan komunikasi, smartphone juga digunakan untuk kebutuhan lain. Aktifitas
browsing mencari sumber literatur, sumber inspirasi, dan lainnya, beralih dari
menggunakan PC ke smartphone. Teknologi komunikasi dan kemajuan insfrastruktur
jaringan, membuat komunikasi menggunakan smartphone semakin menyenangkan.
Video call merupakan fitur favorit yang banyak membantu masyarakat dalam
melepas rindu dengan keluarga dari jarak jauh.

Menggunakan smartphone, kita bisa bertransaksi jual beli lintas kota atau negara.
Smartphone kini bahkan dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai macam alat
elektronik dari jarak jauh dengan menggunakan konsep Internet of Things. Perluasan
dan kemajuan infrastruktur jaringan semakin mendukung lahirnya revolusi industri
4.0 pada saat sekarang ini.

Internet of Things
Secara harfiah, things diartikan sebagai segala. Jadi, internet of things (IoT)
sederhananya diartikan sebagai segala sesuatu yang terhubung dan dihubungkan ke
internet. Cara kerja IoT yaitu barang fisik yang dilengkapi modul IoT, kemudian
moden dan koneksi internet disimpan di suatu tempat, dan cloud data center sebagai
tempat penyimpanan aplikasi dan database.

IoT dapat memberikan banyak manfaat, diantaranya :


Otomasi gedung dan perumahan. Dengan teknologi IoT, alat-alat elektronik yang ada
di dalam rumah seperti AC, lampu, dan lainnya dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Sensor alat. 
Dengan menggunakan banyak jenis sensor, teknologi IoT diantaranya dapat
memberikan peringatan banjir melalui sensor ketinggian air pada pintu saluran air,
memberikan peringatan stok bahan bakar, memberikan informasi keroposan pohon,
memberikan beep peringatan akan terjadinya kebakaran gedung, dan lainnya.

Big Data
Data yang tersimpan kemudian dihimpun dalam kategori tertentu dan disimpan dalam
jumlah yang sangat besar menjadi suatu Big Data. Data ini akan sulit untuk dicerna
jika diakses secara tradisional. Big data memunculkan berbagai kemungkinan dalam
kehidupan. Big data mempengaruhi kehidupan masa kini. Salah satu contoh paling
sederhana adalah penggunaan media sosial dan address pencarian penjualan online
dalam satu perangkat yang sama. Pernahkah memperhatikan ada hal yang saling
berkesinambungan antara keduanya ?. Beberapa saat mengakses dan mencari barang
untuk dibeli online, lalu mengakses sosial media. Di akun tersebut akan muncul iklan
mengenai barang yang sama dan ditempatkan di bagian dinding paling atas. Apa yang
terjadi ?. Ini adalah salah satu contoh penggunaan big data. Pengelola situs jual beli
online, merekam jejak pencarian dari IP Address pengakses. Kemudian data tersebut
dipergunakan untuk menaikkan omset penjualan online dengan asumsi jejak
pencarian tersebut sebagai minat.

Data yang besar tidak bisa dipergunakan dalam kondisi mentah. Data besar tersebut
setelah diolah dapat memberikan rekomendasi untuk pengambilan keputusan dan
kepentingan lainnya. Indonesia kekurangan ahli data, Amerika Serikat darurat tenaga
ilmuan data (liputan6.com, 27 Agustus 2017). Permasalahan tersebut dapat dijadikan
peluang bagi banyak stakeholder.

Masa Depan Cerah bagi Sarjana dan Praktisi Ilmu Komputer


Pada bahasan di atas, terdapat dua sub bahasan yaitu mengani IoT dan Big Data. Dua
hal ini hanya bagia kecil dari konsep revolusi industri 4.0. Secara garis besar, revolusi
industri 4.0 akan merubah kehidupan manusia mulai sekarang. Kini kita sudah
disuguhkan dengan presentasi teknologi smart home. Smart home adalah rumah yang
berisi perangkat elektronika cerdas yang dapat dikendalikan secara cerdas baik
didalam maupun dari jarak jauh. Pengatur suhu ruangan, koneksi internet melalui
smart tv, alarm pencuri, alarm kebakaran, alarm bencana alam, dapur pintar, kamar
mandi pintar, dan teknologi lainnya yang akan membuat hidup lebih mudah, hemat
dan efisien.

Dalam dunia pemerintahan kita bisa menyebutnya dengan smart government. Fitur
yang bisa ditawarkan yaitu semua pelayanan publik dari mulai urusan data statistik,
pertanian, pasar, kesehatan, hukum, administrasi publik, kesenjangan sosial, dapat
dilayani dan diakses dalam satu pintu secara digital dimanapun.

Toilet pintar sedang ramai diperbincangkan. Bahwa aktifitas sederhana yang pasti
dilakukan oleh manusia, bisa mengupas dan memberikan dampak luar biasa dalam
bidang kesehatan, pelayanan publik, dan menggenjot perekomian. Toilet pintar
tersebut berisi sensor tubuh, sensor wajah, dan sensor air seni. Pada saat seseorang
bertubuh gemuk datang menghampiri toilet, layar LCD yang terpasang di tiap unit
toilet akan menampilkan iklan program diet. Kemudian sensor wajah akan
mendeteksi apakah orang tersebut sedang sedih atau bahagia. Tampilan layar berikut
ditentukan oleh sensor tersebut. Setelah kencing selesai, sensor air seni akan
mendeteksi berbagai macam indikator kesehatan. Dari mulai kadar triglisida, kadar
kolesterol, dan lainnya. Ajaibnya, hasil sensor ini kemudian dimanfaatkan secara
maksimal oleh pelaku bisnis kesehatan. Sales kesehatan sudah menanti diluar pintu
toilet dan menawarkan paket penanganan kesehatan yang dialami oleh orang yang
baru saja kencing di smart toilet. Pemasaran yang tepat sasaran.

Uang cerdas sudah diberlakukan oleh semua warga di China. Semua barang dan jasa
dikonversi ke dalam bentuk QR Code. Semua warga bertransaksi hanya dan satu-
satunya, yaitu perangkat smartphone mereka masing-masing. Penjual sayuran
merubah semua barang dagangannya ke dalam QR Code. Kemudian pembeli akan
men-scan sayur yang dipilih, klik pembayaran yang sudah ditentukan oleh kode QR.
Dan dalam hitungan detik, pedangang menerima notifikasi bahwa sejumlah uang
sudah masuk ke dalam rekeningnya. Sudah tidak ada lagi uang logam atau uang
kertas yang berseliweran di China. Yang paling satir adalah fakta bahwa pengemis di
China pun tak luput dari kewajiban menggunakan alat tukar ekonomi baru ini. Ketika
seorang warga China yang memiliki rizki berlebih, mereka akan mendatangi kawasan
pengemis. Kemudian pengemis akan menyodorkan kode QR mereka. Lalu, si
Dermawan akan men-scan kode QR si Pengemis, menentukan berapa uang akan
ditransfer ke si Pengemis, dan OK. Dalam hitungan detik, si Pengemis menerima
notifikasi sejumlah uang masuk ke dalam rekeningnya. Semakin satir lagi ketika
pengemis tersebut memesan makanan menggunakan uang pemberian tersebut
menggunakan aplikasi Go Food. Si pengemis duduk santai di rumahnya dan makanan
yang dipesan pun datang. Sungguh suatu perubahan kebudayaan dan kehidupan yang
luar biasa hebat di China.
Beberapa paparan diatas, hanyalah sebagian kecil dari revolusi industri yang sudah
berlangsung dan akan terjadi di Indonesia. Hal ini harus diantisipasi oleh kita semua.
Bukan sebagai ancaman, tapi merupakan banyak peluang yang akan meningkatkan
perekonomian dan kemudahan hidup. Dalam dunia pendidikan ilmu komputer dan
informatika, akan ada banyak profesi baru yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan
industri yaitu diantaranya : chief enterprise architecture, application architecture
mapper, chief compliance officer, information security director, dan lainnya. Nama-
nama pekerjaan baru tersebut muncul atas tuntutan yang sangat besar terhadap
kehidupan di dalam masa revolusi industri 4.0 saat ini. Sebagai praktisi, ahli
komputer dan informatika akan kebanjiran peluang. Begitu banyak kemungkinan-
kemungkinan project yang dapat dikembangkan untuk menghadapi revolusi industri
4.0. Dari bisnis provider, pengembang, dan bisnis sekunder yang melirik berbagai
macam aksesoris untuk mendukung bisnis utama yang nanti akan hadir.

Informatika dan komputer akan menjadi penghubung yang diperlukan dalam


mewujudkan revolusi industri 4.0 di Indonesia. Kolaborasi antara praktisi dan ilmuan
informatika pada bidang-bidang lain akan melahirkan teknologi-teknologi baru.
Ketika ahli informatika berbincang dengan ahli pertanian, maka akan lahir konsep
dan produk teknologi atau bisnis baru berbasis IoT. Ketika berbincang dengan ahli
kesehatan, akan ada produk layanan kesehatan pintar yang hadir. Maka peluang yang
luar biasa ini harus dipersiapkan dengan cara pikiran yang terbuka. Segala macam
pembelajaran selama kuliah, atau pengalaman saat bergelut di lapangan, harus
dikaitkan dengan peluang masa depan. Apa yang sedang terjadi di belahan dunia lain.
Karena itu akan terjadi juga di negara berkembang seperti Indonesia. Berbagai
teknologi yang sudah digunakan di negara maju, harus diadaptasi dan dikembangkan
di negara Indonesia, untuk mendatangkan peluang bisnis. Dan jika di negara maju,
mayoritas sudah nyaman menggunakan berbagai produk revolusi industri 4.0, maka
pun demikian dengan Indonesia di kemudian hari. Dan sekali ini, hal ini merupakan
prospek yang sangat cerah bagi sarjana dan praktisi komputer di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai