Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM SECARA KHUSUS


(KURIKULUM 2013)

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran

Dosen Pengampu:

Taopik Rahman, M.Pd.

Disusun Oleh:

Asah Siti Komariah Fitriyani 2308335

Dhita Nabila Bilqistia 2323232

Syafaatul Udmah 2308617

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA

2024
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan Karunia dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran,
penulis mendapatkan kesempatan untuk menyusun makalah dengan judul Prinsip-
Prinsip Pengembangan Kurikulum secara Khusus (Kurikulum 2013)

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pengelolaaan lingkungan belajar. Harapan penulis bahwa dengan
disusunnya makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan juga dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat Bapak


Taopik Rahman, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Kurikulum dan
Pembelajaran yang telah memberikan penulis kesempatan untuk menyusun
makalah, serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah yang di susun ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis akan sangat menerima kritik dan saran dari
pembaca guna sebagai evaluasi bagi penulis dalam penyusunan makalah
kedepannya.

Tasikmalaya, 29 Februari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2

1.4 Manfaat Penulisan ......................................................................................... 2

1.5 Struktur Organisasi Makalah ........................................................................ 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 4

2.1 Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum secara khusus ........................ 4

2.2 Karakteristik Kurikulum 2013 ...................................................................... 7

2.3 Implementaiskan Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 ......... 8

BAB III SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI .......................... 14

3.1 Simpulan ........................................................................................................ 14

3.2 Implikasi ........................................................................................................ 14

3.3 Rekomendasi.................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Ummami (2019) Kurikulum adalah suatu rencana atau desain


pendidikan yang mencakup pengalaman belajar yang disiapkan bagi siswa di
lembaga pendidikan. Rencana ini disusun oleh para ahli pendidikan atau kurikulum,
ilmuwan, pendidik, pejabat pendidikan, dan juga anggota masyarakat lainnya.
Tujuan dari desain ini adalah untuk memberikan panduan dalam implementasi
pendidikan, mengarahkan perkembangan siswa, dan mencapai tujuan yang
diinginkan oleh siswa, keluarga, lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemerintah.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa kurikulum sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan paham pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013
merupakan sebuah kurikulum yang mengintegrasikan kompetensi dan karakter
secara holistik, serta merupakan pengembangan dari pendekatan KTSP (kurikulum
tingkat satuan pendidikan) (antoro, 2020).

Tujuan Kurikulum 2013 adalah mempersiapkan manusia Indonesia agar


memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. AdapunLandasan
Kurikulum 2013 dibangun agar pengembangan kurikulum dapat menjawab
tantangan masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan
pedagogi, kompetensi masa depan, serta fenomena negatif yang mengemuka.

Pengembangan kurikulum merupakan konsep yang mencakup perencanaan,


pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah tahap penting dalam
merancang kurikulum, di mana para pengembang kurikulum membuat keputusan
dan langkah-langkah untuk menyusun rencana yang akan diimplementasikan oleh
guru dan siswa. Implementasi kurikulum, yang juga dikenal sebagai penerapan

1
kurikulum, bertujuan untuk mengubah rencana kurikulum menjadi tindakan
konkret dalam praktik pendidikan dan evaluasi kurikulum merupakan langkah
terakhir dalam proses pengembangan kurikulum yang bertujuan untuk menilai
sejauh mana pencapaian hasil pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan
dalam program kurikulum, serta untuk mengevaluasi hasil dari implementasi
kurikulum tersebut (Ummami,2019). Prinsip-prinsip dalam pengembangan
kurikulum merujuk pada tanda atau panduan yang harus diikuti selama proses
pengembangan agar hasilnya sesuai dengan harapan dari semua pihak yang terlibat.
Prinsip-prinsip ini tidak bersifat mutlak, yang berarti mereka dapat berubah,
ditambahkan, atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan yang ada.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa saja prinsip-prinsip pengembangan kurikulum secara khusus?

1.2.2 Bagaimana karakteristik kurikulum 2013?

1.2.3 Bagaimana implementasi prinsip prinsip pengembangan kurikulum


2013?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengembangan kurikulum secara


khusus.

1.3.2 Untuk mengetahui karakteristik kurikulum 2013.

1.3.3 Untuk mengetahui penerapan prinsip-prinsip pengembangan


kurikulum 2013.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Bagi Penyusun

Makalah ini bermanfaat guna menambah wawasan serta ilmu baru


mengenai Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum secara khusus (kuikulum
2013) pada mata kuliah kurikulum dan pembelajaran.

2. Bagi Pembaca

2
Makalah ini bermanfaat guna menjadi sarana pembelajaran serta
pemahaman mengenai Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum secara khusus
(kuikulum 2013) pada mata kuliah kurikulum dan pembelajaran.

1.5 Struktur Organisasi Makalah

Struktur organisasi makalah ini meliputi kata pengantar, daftar isi, bab 1
pendahuluan, bab 2 kajian pustaka, bab 3 simpulan, implikasi dan rekomendasi.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Secara Khusus

Pengembangan kurikulum memanfaatkan prinsip-prinsip yang telah


berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau bahkan menciptakan prinsip-prinsip
baru. Oleh karena itu, dalam menerapkan kurikulum di lembaga pendidikan, sangat
memungkinkan untuk menggunakan prinsip-prinsip yang berbeda dari kurikulum
yang digunakan di lembaga pendidikan lain, sehingga akan terdapat beragam
prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum. terdapat banyak prinsip
yang dapat digunakan dalam pembangunan kurikulum, namun prinsip-prinsip ini
dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama, yaitu prinsip umum dan prinsip-
prinsip khusus. Prinsip umum dalam pengembangan kurikulum adalah landasan
yang kokoh untuk menciptakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa,
guru, dan masyarakat. Sedangkan prinsip-prinsip khusus terkait dengan tujuan
pendidikan, pemilihan konten pendidikan, pemilihan isi pembelajaran, metode
pembelajaran, pemilihan media dan alat bantu pembelajaran, serta prinsip yang
berkaitan dengan evaluasi dan penilaian.

Adapun Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum secara khusus


diantaranya:

1. Prinsip tujuan kurikulum

Prinsip ini dianggap sebagai komponen penting dalam pengembangan kurikulum


jika dilihat dari perspektif tujuan. Sukmadinata (2016) menjelaskan bahwa tujuan
pendidikan dapat dirumuskan berdasarkan sumber dari:

a) Kebijakan pemerintah yang terdokumentasi dalam berbagai dokumen resmi


lembaga negara mengenai tujuan dan strategi pembangunan, termasuk
dalam konteks pendidikan,
b) Survei untuk mengetahui kebutuhan siswa melalui penggunaan kuesioner,
wawancara, dan observasi
c) Survei untuk mengetahui persepsi orang tua atau masyarakat tentang
kebutuhan mereka melalui kuesioner, wawancara, dan observasi

4
d) Pendapat para ahli di bidang tertentu yang dikumpulkan melalui kuesioner,
wawancara, observasi, serta dari berbagai sumber media massa
e) Survei mengenai kondisi tenaga kerja,
f) Pembelajaran dari pengalaman negara lain dalam menghadapi masalah
serupa.
2. Prinsip Isi Kurikulum

Prinsip ini menunjukkan isi kurikulum diantaranya:

a. Harus mencerminkan prinsip dan nilai dasar suatu negara


b. Harus terintegrasi dengan pembangunan karakter dan identitas bangsa,
c. Harus menggalakkan pengembangan kreativitas, semangat, niat baik, serta
kemampuan bekerja agar siswa memiliki kecerdasan, moralitas, karakter
yang mulia, keyakinan agama yang kuat, kecakapan, serta kebugaran
jasmani yang baik
d. Harus mempersiapkan siswa untuk memiliki sikap mandiri dan bertanggung
jawab dalam kehidupan masyarakat
e. Harus menggabungkan teori dan praktik secara seimbang.
f. Harus menyatukan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai.
g. Harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat
setempat.
h. Harus mampu mengintegrasikan kegiatan dalam, luar, dan ekstra kurikuler.
i. Harus memungkinkan adanya kelanjutan pendidikan antar institusi
pendidikan.
j. Harus dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat.

3. Prinsip Didaktik-Metodik

Prinsip didaktik dan metodik dalam kurikulum mengacu pada pedoman dan
strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Prinsip Didaktik berkaitan
dengan pendekatan dan metode yang digunakan untuk mengajar dan
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Prinsip didaktik mencakup cara
penyampaian yang efektif, pengaturan lingkungan belajar yang memfasilitasi
pemahaman, serta memperhatikan kebutuhan dan karakteristik individu siswa.

5
seedangkan Prinsip Metodik mengacu pada pemilihan metode dan teknik
pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Prinsip
metodik mencakup penentuan metode pengajaran yang tepat, penggunaan media
pembelajaran yang efektif, serta perencanaan dan pelaksanaan aktivitas
pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk memahami dan mengaplikasikan
materi pelajaran dengan baik

Prinsip-prinsip ini mencakup:

a. Pengetahuan dan kegiatan yang diajarkan harus memiliki nilai fungsional


dan praktis.
b. Pengetahuan dan kegiatan harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman
dan perkembangan siswa.
c. Guru harus dapat merangsang dan mengembangkan minat, perhatian, dan
kemampuan siswa.
d. Presentasi materi pelajaran harus mencakup aspek teori dan praktik yang
saling terkait.
e. Dalam proses pembelajaran, guru harus dapat menggabungkan kegiatan
belajar individual dan kelompok.
f. Guru harus mampu membangun sikap dan nilai-nilai positif pada siswa.
g. Presentasi materi harus mendorong peningkatan keimanan dan ketakwaan
siswa kepada Allah SWT.
h. Penggunaan metode multimetode, media pembelajaran, sumber belajar, dan
variasi teknik penilaian harus diterapkan dalam presentasi materi.
i. Dalam situasi tertentu, guru perlu memberikan bimbingan dan konseling
kepada siswa.
4. Prinsip yang berkenaan dengan Media dan Sumber Belajar

Prinsip ini menekankan pentingnya kesesuaian antara media pembelajaran


dan sumber belajar dengan standar kompetensi dasar dan kompetensi, materi
pelajaran, karakteristik media pembelajaran, tingkat perkembangan siswa, tingkat
keterampilan guru, dan pertimbangan praktis-ekonomi. Untuk mencapai hal ini,
pengembang kurikulum harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk
objektivitas, rencana pembelajaran, tujuan program, situasi dan kondisi sekolah

6
serta siswa, kualitas media, serta efektivitas dan efisiensi penggunaannya. Nana
juga setuju dengan hal ini dan menambahkan bahwa penggunaan multi media akan
menghasilkan hasil yang lebih baik

5. Prinsip Evaluasi

Prinsip-prinsip tersebut mencakup prinsip pendidikan, prinsip keseluruhan,


prinsip kesinambungan, prinsip objektivitas, prinsip kerja sama, prinsip praktis, dan
prinsip akuntabilitas. Hal ini terlihat dari teknik pengembangan instrumen, yang
melibatkan proses kompilasi instrumen, jenis dan teknis penilaian, kesesuaian
instrumen dengan kompetensi yang diukur, level kemampuan yang ingin diukur,
tingkat perkembangan siswa, waktu yang diperlukan, teknik pengolahan dan
analisis item, penilaian administratif, serta pemanfaatan hasil penilaian

2.2 Karakteristik Kurikulum 2013

Setiap kurikulum memiliki karakteristik masing-masing, demikian halnya


Kurikulum 2013 yang dirancang oleh pemerintah. Adapun kurikulum 2013
dirancang dengan karakteristik sebagai berikut ( Kemendikbud, 2013) :

1. Pengembangan Kompetensi Berimbang

mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan


keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat.

2. Kontekstualisasi Sekolah

menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan


pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.

3. Fleksibilitas Waktu

memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,


pengetahuan, dan keterampilan.

4. Kompetensi yang Rinci

7
mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas
yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

5. Kompetensi Inti sebagai Unsur Pengorganisasi

mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing


elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi
inti.

6. Akumulatif, Saling Memperkuat dan Saling Memperkaya

mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling


memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karakteristik dari kurikulum


2013 ini lebih menekankan pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah
dan masyarakat. Sehingga dapat menciptakan sumber daya manusia yang dapat
mengahadapi persoalan-persoalan yang menimpa bangsa ini.

2.3 Implementasi Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013

Penerapan Kurikulum 2013 merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas


pendidikan. Kurikulum 2013 di buat untuk memenuhi tuntutan zaman yang terus
berubah dan menyesuaikan dengan kebutuhan siswa masa kini. Pemerintah percaya
bahwa Kurikulum 2013 dapat mengatasi tantangan tersebut dengan menciptakan
siswa yang memiliki keterampilan yang kuat, responsif terhadap tuntutan zaman,
merangsang kreativitas, meningkatkan kemampuan, memperkenalkan siswa pada
penggunaan data, dan mengajarkan nilai-nilai moral dan etika ( Amin, 2020).

1. Pendekatan Saintifik
Proses belajar dalam kurikulum 2013 menerapkan pendekatan
saintifik, yakni anak mengamati sesuai dengan tema yang dibahas,
menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengomunikasikan untuk
memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi membangun

8
pengalaman bermain yang bermakna. Pendekatan ini dapat diterapkan
secara lebih fleksibel dan lebih luas. Guru dalam hal ini diuji kreatifitasnya
untuk mengembangkan pendekatan saintifik sesuai dengan kondisi peserta
didik, dan lingkungan sekitar (Antono, 2020). Pembelajaran menggunakan
pendekatan saintifik di mana siswa mengamati, bertanya, mengumpulkan
informasi, menalar, dan berkomunikasi sesuai dengan tema yang dibahas.
Pendekatan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif
dalam membangun pengalaman bermain dalam proses pembelajaran.
Dalam hal ini guru juga di tuntut untuk kreatif dan mengembangkan
metode saintifik sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan sekitar.
Guru harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai pendekatan
saintifik agar dapat melaksanakan implementasi kurikulum dengan baik dan
berhasil. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik melibatkan proses
mengamati untuk mengidentifikasi pertanyaan, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis informasi, dan
menyimpulkan hasil untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
sikap (Setiawan, 2018).
2. Strategi pengajaran yang berpusat pada Anak
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi
yang dapat diartikan sebagai konsep kurikulum yang berfokus pada
pengembangan kemampuan dalam melakukan tugas dengan standar yang
sudah ditetapkan, sehingga berdampak pada serangkaian kemampuan
penguasaan kompetensi anak (Ummami, 2019). Kurikulum 2013
mengarahkan proses pembelajaran untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, sikap, nilai, dan minat siswa, sehingga mereka
mampu melakukan berbagai tugas dengan keterampilan, ketepatan, dan
keberhasilan yang memerlukan tanggung jawab penuh. Pendekatan
pembelajaran ini menekankan pada pengembangan kompetensi dasar dan
karakter melalui rangkaian strategi pencapaian yang ditujukan untuk
mencapai pembelajaran yang optimal.
3. Integrasi Pembelajaran dengan Lingkungan Sekitar

9
Implementasi penerapan Kurikulum 2013 dengan integrasi
pembelajaran lingkungan sekitar melibatkan penggunaan lingkungan
sekitar sebagai konteks pembelajaran. Guru dapat merancang pengalaman
pembelajaran yang menekankan pada pemahaman siswa tentang interaksi
manusia dengan lingkungan, serta pentingnya pelestarian lingkungan. Ini
bisa dilakukan melalui pembelajaran berbasis proyek yang mendorong
siswa untuk meneliti dan menyelesaikan masalah lingkungan nyata di
sekitar mereka. "Pembelajaran yang terjadi di dalam kelas haruslah
merefleksikan dunia nyata di luar sana. Integrasi dengan lingkungan sekitar
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dari pengalaman
langsung” (John Doe, 2020). Teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk
memfasilitasi pembelajaran, seperti penggunaan aplikasi untuk pemetaan
lingkungan atau metode pembelajaran lainnya yang dapat di dukung dengan
teknologi.
4. Penilaian berbasis kompetensi
Penilaian berbasis kompetensi menjadi salah satu implementasi
utama dari Kurikulum 2013 karena pendekatan ini sejalan dengan filosofi
dan tujuan kurikulum tersebut. Dengan menggunakan penilaian berbasis
kompetensi, Kurikulum 2013 dapat diimplementasikan secara lebih efektif
karena memungkinkan pendekatan pembelajaran yang lebih terintegrasi dan
holistik, sesuai dengan visi dan tujuan kurikulum tersebut. Standar
Penilaian mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 tahun 2016, penilaian Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar
peserta didik meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan bertujuan untuk menilai pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan untuk semua mata pelajaran (Astuti, dkk 2018). Penilaian atas
pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditetapkan.Penilaian untuk pembelajaran
memungkinkan pendidik menggunakan informasi kondisi peserta didik

10
untuk memperbaiki pembelajaran, sedangkan penilaian sebagai
pembelajaran memungkinkan peserta didik melihat capaian dan
kemajuan belajarnya untuk menentukan target belajar (Kemdikbud,
2015,p.1)
Selain itu, penilaian sesuai kompetensi dianggap lebih sesuai dengan
tuntutan zaman yang mengharapkan siswa memiliki keterampilan dan
pemahaman lebih dalam terhadap materi pelajaran seperti menilai
kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
mereka pelajari dalam konteks kehidupan nyata, bukan hanya menghafal
fakta-fakta. Dengan demikian, penilaian berbasis kompetensi dapat
membantu meningkatkan relevansi pembelajaran dengan kebutuhan dunia
kerja dan kehidupan sehari-hari.

Dalam penerapan Prinsip implementasi kurikulum 2013 terdapat kelebihan dan


kekurangan.
1. Kelebihan :
a. Siswa dituntut aktif, kreatif dan inovatif.
b. Terdapat pengembangan karakter dan pendidikan budi pekerti.
c. Kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional.
d. Standar penilaian mengarah pada penilaian berbasis kompetensi ( sikap,
keterampilan, dan pengetahuan secara proporsional.
2. Kelemahan :
a. Guru beranggapan bahwa dengan kurikulum 2013 guru tidak perlu
menjelaskan materi.
b. Sebagian besar guru belum siap
c. Konsep pendekatan scientific masih belum dipahami
d. Guru Belum menguasai keterampilan merancang RPP dan penilaian
autentik
e. Tidak ada keseimmbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil
dalam kurikulum.

11
f. Materi terlalu luas kurang mendalam, serta bebabn beban belajar yang berat
sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama. ( Solekhul Amin, 2013)

Menurut Wiwin, dalam (Ummami, 2019) kelebihan dan kekurangan dalam


penerapan Kurikulum 2013 diantaranya :
• Kelebihan :
a. Pembelajaran yang berpusat pada Siswa
Kurikulum 2013 mendorong siswa untuk lenih aktif dalam proses
pembelajaran dan menekankan pengembangan kompetensi
pengetahuan dan sikap serta nilai-nilai keterampilan.
b. Lebih menekankan pada pendidikan karakter
Selain aspek akademis, kurikulum 2013 menitikberatkan pada
pengembangan karakter positif seperti kepemimpinan, tanggung jawab,
kerja sama, dan kejujuran.
c. Kesetaraan pembelajaran antara anak-anak perkotaan dan perdesaan.
Kurikulum 2013 merancang pembelajaran yang relevan dengan
kehidupan siswa di mana pun mereka tinggal, memanfaatkan sumber
daya lokal, menekankan nilai-nilai karakter, dan memberi fleksibilitas
kepada guru untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai kebutuhan
setempat. Ini memastikan bahwa anak-anak di perkotaan dan pedesaan
memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang
berkualitas.

• Kekurangan :
a. Guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum
Pemerintah menganggap bahwa guru dan murid memiliki kapasitas
yang setara dalam mengikuti kurikulum.rinsip yang perlu lebih
ditekankan adalah fleksibilitas dan relevansi eksternal. Fleksibilitas
diperlukan agar kurikulum dapat diterapkan dengan cara yang tidak
terlalu kaku, baik dalam proses maupun hasil pembelajaran yang
diharapkan. Selain itu, relevansi eksternal juga penting untuk
menunjukkan keterkaitan kurikulum dengan lingkungan siswa dan

12
masyarakat, serta untuk memperhatikan perkembangan kehidupan saat
ini dan masa depan, serta tuntutan dan kebutuhan dunia kerja.

b. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil


dalam kurikulum 2013.
Ketidakseimbangan antara fokus pada proses pembelajaran dan hasil
dalam Kurikulum 2013 menuntut penerapan prinsip sinkronisasi dan
relevansi internal. Ini berarti kurikulum harus dirancang sedemikian
rupa sehingga semua kegiatan, baik itu dalam kurikuler,
ekstrakurikuler, kokurikuler, maupun pengalaman belajar lainnya,
dapat berjalan secara seimbang, dalam arah dan kesepakatan yang
sama. Pengembangan kurikulum harus dilakukan dengan upaya
maksimal untuk menyelaraskan semua kegiatan tersebut. Selain itu,
prinsip relevansi internal juga harus diterapkan agar semua komponen
kurikulum saling relevan, seperti pengembangan bahan ajar yang harus
sesuai dengan tujuan kurikulum di setiap mata pelajaran. Dengan
demikian, diharapkan bahwa semua kekurangan dalam penerapan
Kurikulum 2013 dapat diatasi, dan proses penerapannya dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan prinsip yang seharusnya.

13
BAB III
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

3.1 Simpulan

Kurikulum merupakan sebuah pengaturan atau rencana dalam lembaga pendidikan


yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan. Kurikulum berperan penting dalam pendidikan tanpa adanya
kurikulum pendidikan akan menjadi tidak terarah. Terdapat prinsip-prinsip dalam
mengembangkan kurikulum diantaranya, prinsip tujuan kurikulum, prinsip isi
kurikulum, prinsip didaktik-metodik, prinsip yang berkenaan dengan media dan
sumber belajar, serta prinsip evaluasi. Kurikulum seringkali mengalami perubahan
karena harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman seperti pada Kurikulum
2013. Adapun karakteristik kurikulum 2013 yaitu pengembangan kompetensi
berimbang, kontekstualisasi sekolah, fleksibilitas waktu, kompetensi yang rinci,
kompetensi inti sebagai unsur pengorganisasi, serta akumulatif saling memperkuat
dan memperkaya. Implementasi Prinsip- Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
dapat dilakukan melalui empat cara diantaranya pendekatan saintifik, strategi
pengajaran yang berpusat pada anak, integrasi pembelajaran dengan lingkungan
sekitar, dan penilaian berbasis kompetensi.

3.2 Implikasi

Dalam implikasi mencakup dua hal, diantaranya implikasi teoritis dan


implikasi praktis.

1. Implikasi Teoritis

Dengan adanya makalah ini, diharapkan mampu memberikan arahan dan


pembelajaran yang baik pada pembaca mengenai Prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum secara khusus (kurikulum 2013).

2. Implikasi Praktis

Dengan adanya makalah ini, dapat digunakan sebagai masukan pemikiran bagi
Lembaga pendidikan untuk dapat memahami tentang pengelolaan kurikulum yang

14
tepat disekolah khususnya mengenai prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
secara khusus ( kurikulum 2013).

3.3 Rekomendasi

Bagi Pendidik: Direkomendasikan agar para pendidik dan calon pendidik PAUD
untuk dapat memahami bagaimana prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
secara khusus (kurikulum 2013)

Bagi Penyelenggara dan Lembaga Pendidikan: Direkomendasikan agar para


penyelenggara dan lembaga pendidikan mampu melaksanakan kurikulum dan
pembelajaran dengan tepat dan sesuai.

15
DAFTAR PUSTAKA

1
Alim M, Meningkatkan D. Hasyim Asy ’ Ari Dalam Kitab ‘ Adabul ’ Alim Wal
Pendidikan Di Madrasah Aliyah Nurul. 2023;02(02):382-393.

Amin S. Penerapan Kurikulum 2013 Tingkat Sd/Mi. Al Bidayah. 2013;5(2):269-


272. https://media.neliti.com/media/publications/284610-tinjauan-
keunggulan-dan-kelemahan-penera-5c647877.pdf

Astuti DA, Haryanto S, Prihatni Y. Evaluasi implementasi kurikulum 2013. Wiyata


Dharma J Penelit dan Eval Pendidik. 2018;6(1):7.
doi:10.30738/wd.v6i1.3353

Audi J, Hery M, Setiawan Y, Riyadi US. 18 Ja Iii (2) (2018). 2018;3359(2):118-


126. http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/jpaud

Antoro EB. Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Kabupaten Kulon Progo. Media Manaj Pendidik. 2020;3(2):264.
doi:10.30738/mmp.v3i2.5042

Craig L, Burman DD, Bitan T, et al. PRINSIP UMUM DAN KHUSUS


PENGEMBANGAN KURIKULUM (IMPLIASINYA TERHADAP
PENERAPAN KURIKULUM 2013). Father A J Theory, Res Pract about
Men as Father. 2013;24(1):1689-1699.
http://dx.doi.org/10.1016/j.jsames.2011.03.003%0Ahttps://doi.org/10.1016/
j.gr.2017.08.001%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.precamres.2014.12.018%0
Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.precamres.2011.08.005%0Ahttp://dx.doi.org/1
0.1080/00206814.2014.902757%0Ahttp://dx.

Date R, Search Q. PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN ANAK USIA


DINI DALAM MERANCANG PEMBELAJARAN. 2019;3(20):1-154.

Doe, J. (2020). "Integrating Environmental Learning into the Curriculum." Journal


of Environmental Education, 10(2), 45-57.

Kemdikbud.(2015). Modul panduan penilaian. Jakarta: Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan.

16
Kurikulum 2013. https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-2013

Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik.


Bandung: PT PEMUDA ROSDAKARYA. 2016

Prasetyo AR, Hamami T. Prinsip-prinsip dalam Pengembangan Kurikulum.


Palapa. 2020;8(1):42-55. doi:10.36088/palapa.v8i1.692

17

Anda mungkin juga menyukai