Anda di halaman 1dari 23

EVALUASI PRESTASI BELAJAR

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah


Psikologi Pendidikan
Kelas : A
Nama-nama / Nim Kelompok :
1. Muhammad Taufiq C1C123082
2. Nurlayli Astari C1C123035
3. Wahdaniah C1C123023
4. Nur Hidayahtul Nahda C1C123031
5. Desi Arya Handica C1C123028
6. Dita Ramadani Yaduna C1C123019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

Memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul

“Evaluasi Prestasi Belajar” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata

kuliah psikologi pendidikan selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah

wawasan tentang apa itu sebenarnya psikologi pendidikan bagi para pembaca dan

juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Nurhadifah Amaliyah, S.Pd.,

M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan dan semua pihak

yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini.

Kami menyadari masih banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini,maka

dari itu kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan memberi manfaat kepada kita

semua.

Makassar, 07 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3

BAB I.......................................................................................................................... 5

PENDAHULUAN...................................................................................................... 5

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................5

B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................6

C. TUJUAN PENULISAN..................................................................................6

BAB II.........................................................................................................................7

PEMBAHASAN.........................................................................................................7

A. Inovasi Kurikulum..........................................................................................7

B. Pentingnya Inovasi Kurikulum......................................................................7

C. Macam-macam Inovasi Kurikulum...............................................................8

D. Perbandingan Kurikulum............................................................................12

E. Analisis Perbandingan Kurikulum..............................................................15

BAB III PENUTUP..................................................................................................20

A. Kesimpulan....................................................................................................20
B. Saran.............................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Evaluasi sebagaimana kita ketahui merupakan pengumpulan

kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya

terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat

perubahan dalam pribadi siswa.Evaluasi merupakan penilaian terhadap tingkat

keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam

sebuah program.

Evaluasi belajar memiliki tujuan dan fungsi yang dengannya akan

dapat mengetahu hasil prestasi belajar siswa-siswinya begitupula dengan

psikologis siswa-siswinya.Indikator prestasi belajar pada prinsipnya,

pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang

berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Ranah atau jenis

indicator tersebut antara lain ranah cipta (kognitif), ranah rasa (afektif), ranah

karsa (psikomotor).

Hasil keberhasilan prestasi belajar para siswa-siswi dapat dilihat

melalui batas minimal prestasi belajar yang telah ditentukan. Berdasarkan

pemaparan diatas, maka dalam makalah ini penulis ingin membahas apa itu

pengertian evaluasi dan prestasi belajar, ragam evaluasi, dan indikator prstasi

belajar.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu inovasi kurikulum ?

2. Apa pentingnya inovasi kurikulum ?

3. Apa macam-macam inovasi kurikulm ?

4. Apa itu perbandingan kurikulum ?

5. Bagaimana analisis perbandingan kurikulum ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui apa itu inovasi kurikulum

2. Untuk mengetahui pentingnta inovasi kurukulum

3. Untuk mengetahui macam-macam inovasi kurikulum

4. Untuk mengetahui apa itu perbandingan kurikulum

5. Untuk mengetahui analisi perbandingan kurikulum


BAB II

PEMBAHASAN

A. Inovasi Kurikulum

Pemahaman mengenai inovasi kurikulum akan sangat membantu penerapan

kaidah-kaidah pembelajaran pendidikan dasar. Masalahnya inovasi kurikulum tidak

dapat dipisahkan dari keberhasilan dalam pendidikan. Maju mundurnya pendidikan

bergantung sejauhmana pemahaman guru dalam melaksanakan tugasnya di sekolah

termasuk pemahaman terhadap kurikulum. Karena itu sifatnya mutlak bagi guru

dalam membelajarkan siswa memahami strategi inovasi kurikulum, tanpa guru

melakukan inovasi kurikulum rasanya sulit diketahui secara pasti bagaimana

kemajuan pendidikan dapat diketahui secara pasti. Masalah – masalah kurikulum

berkaitan dengan azas relevansi dan berkaitan dengan mutu secara kognitif, afektif,

dan psikomotorik, sedangkan pemerataan yang berhubungan dengan kesempatan dan

peluang, kemudian efisiensi dari segi internal dan eksternal.

B. Pentingnya Inovasi Kurikulum

a. Perlunya Inovasi Kurikulum

Inovasi Kurikulum adalah suatu pembaharuan atau gagasan yang

diharapkan membawa dampak terhadap kurikulum itu sendiri. kurikulum

hanyalah alat atau instrumen untuk mencapai tujuan pendidikan dan

pembelajaran yang ditetapkan. Kurikulum bukan sebagai tujuan akhir. Seiring


dengan perubahan masyarakat dan nilai-nilai budaya, serta perubahan kondisi

dan perkembangan peserta didik, maka kurikulum juga mengalami perubahan.

a) Dan sisi psikologi timbul masalah berkenaan dengan

pendekatan belajar-mengajar yang bau, maka muncul

berbagai inovasi seperti keterampilan proses, CBSA dan

belajar tuntas.

b) Dari sisi sosiologis timbul masaah berkenaan dengan

tuntutan masyarakat modern yang semakin tinggi dan

kompleks sehingga muncu1 inovasi berupa masuknya maka

peajaran keterampi1an, adanyal kerja dan gagasan muatan

lokal.

c) Dari sisi penyampaian pengajaran, inovasi berupa sistem

modul paket untuk pendidikan luar sekolah dan metode SAS

(Struktural Analisis Sintesis) untuk belajar membaca Al-

quran.

C. Macam-macam Inovasi Kurikulum

a. Inovasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kompetensi merupakan kemampuan mengerjakan sesuatu yang

berbeda dengan sekedar mengetahui sesuatu. Kompetensi harus

didemostrasikan sesuai dengan standar yang ada dilapangan kerja

(Hamalik,2000). Kompetensi dapat berupa pengetahuan, keterampilan, dan

nilai-nilai dasar yang merefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.


Jadi Kompetensi dapat diartikan suatu kemampuan anak untuk menstransfer

dan menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki seseorang pada

situasi yang baru.

KBK berorientasi bahwa siswa bukan hanya memahami materi

pelajaran untuk mengembangkan kemampuan intelektual saja, melainkan

bagaimana pengetahuan itu dipahaminya dapat mewarnai perilaku yang

ditampilkan dalam kehidupan nyata. Gordon (1988) menyarankan beberapa

aspek yang harus terkandung dalam kompetensi sebagai berikut :

1. Pengetahuan (Knowledge)

2. Pemahaman (Understanding)

3. Keterampilan (Skill)

4. Nilai (Value)

5. Sikap (Attitude)

6. Minat (Interest)

ii. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi

1. KBK mengharapkan adanya hasil dan dampak yang

diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui

serangkaian pengalaman belajar yang bermakna.

2. KBK memberikan peluang pada siswa sesuai dengan

keberagaman yang dimiliki masing-masing. Dalam KBK,

siswa tidak sekedar dituntut untuk memahami sejumlah

konsep, akan tetapi bagaimana konsep yang dipelajari


berdampak pada perilaku dalam berfikir dan bertindak

dalam kehidupan sehari-hari. KBK juga menghargai bahwa

setiap siswa memiliki kemampuan. Minat dan bakat, yang

berbeda sehingg diberikan peluangkepada siswa tersebut

untuk belajar sesuai dengan keberagaman dan kecepatan

masing-masing.

3. Pengembangan KBK berfokus kepada kompetensi tertentu

berupa paduan: pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud

pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya. Penerapan

KBK memungkinkan guru menilai hasil belajar peserta

didik dalam proses pencapaian sasaran belajar yang

mencerminkan penguasaan dan pemahaman apa yang

dipelajari. Karena itu peserta didik perlu mengetahui kriteria

penguasaan kompetensi yang akan dijadikan sebagai standar

penilaian hasil belajar, sehingga peserta didik dapat

mempersiapkan dirinya melalui penguasaan sejumlah

kompetensi tertentu sebagai prasyarat untuk melanjutkan

penguasaan sejumlah kompetensi berikutnya

b. Inovasi Kurikulum Berbasis Masyarakat


Kurikulum berbasis masyarakat yang bahan objek kajiannya

kebijakan dan ketetapan yang dilakukan didaerah, disesuaikan dengan

kondisi lingkungan alam, sosial, ekonomi, budaya dan disesuaikan

dengan kebutuhan pembangunan daerah yang perlu dipelajari oleh

siswa di daerah tersebut. Bagi siswa berguna untuk memberikan

kemungkinan dan kebiasaan untuk akrab dengan lingkungan dimana

mereka tinggal.

i. Karakteristik Kurikulum Berbasis Masyarakat:

1. Pembelajaran berorientasi pada masyarakat, di

masyarakat dengan kegiatan belajar bersumber pada

buku teks.

2. Disiplin kelas berdasarkan tanggung jawab bersama.

3. Metode mengajar terutama dititiberatkan pada

pemecahan masalah.

4. Bentuk hubungan atau kerja sama sekolah dan

masyarakat adalah mempelajari sumber-sumber

masyarakat.

5. Strategi pembelajaran meliputi karyawisata, manusia

( narasumber )

ii. Pengembangan Kurikulum Berbasis Masyarakat.

Karena pengaruh perkembangan teknologi terjadi

perubahan yang cukup drastis dalam segalabidang


termasuk pekerjaan. Masyarakat perkotaan berubah cepat

dibandingkan masyarakat pedesaan. Pola kehidupan agraris

berubah menjadi pola kehidupan industri, dimana

kehidupan masyarakatnya menuntut memiliki spesialisasi

dan profesionalisme dalam melakukan pekerjaan. Sehingga

sifat – sifat kebersamaan diganti oleh sifat individualis dan

kerja kerja.

D. Perbandingan Kurikulum

a. Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum yang ideal adalah kurikulum yang relevan dengan

kebutuhan masyarakat, efektif dalam arti dapat menghasilkan lulusan

seperti yang direncanakan, efisien dalam arti pencapaian tujuan yang

telah direncanakan dengan menggunakan sumber daya manusia,

waktu, pikiran, dan dana yang sedikit, serta fleksibel dalam arti mudah

disesuaikan untuk mengikuti perubahan kebutuhan masyarakat.

Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) lahir sebagai implikasi

dari Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintah

Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah

Otonom. Dengan adanya Undang-Undang tersebut, maka terjadi

perubahan kebijakan pengelolaan pendidikan dari yang bersifat

sentralistik kepada desentralistik. Perubahan kebijakan tersebut sudah


barang tentu berimplikasi pada penyempurnaan kurikulum. Melalui

Kurikulum 2004, daerah diberi keleluasaan untuk mengembangkan

dunia pendidikan di wilayahnya berdasarkan karakteristik daerah

tersebut.

KBK juga lahir sebagai respon atas berbagai persoalan yang

dihadapi dunia pendidikan di Indonesia. KBK mulai diberlakukan

secara berangsur-angsur tahun ajaran 2004-2005; pada jenjang

pendidikan dasar, dan menengah. Pengembangan KBK sebagai

pedoman dan alat pendidikan didasarkan kepada tiga asas pokok yaitu,

asas filosofis (berkenaan dengan sistem nilai yang berlaku), asas

psikologis (berhubungan dengan aspek kejiwaan dan perkembangan

peserta didik), asas sosiologis dan teknologis.

b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,

struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender

pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada

suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup

standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan

sumber/bahan/alat belajar.

KTSP mempunyai beberapa landasan, landasan tersebut adalah

:
a) UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

b) PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

c) Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

d) Permendiknas No. 23/2006 tentang Standar Kompetensi

Lulusan

e) Permendiknas No. 24/2006 tentang pelaksanaan

Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006.

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk

memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui

pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan. KTSP

memberikan kesempatan kepada sekolah untuk berpartisipasi aktif

dalam pengembangan kurikulum.

c. Pelaksanaan KBK, KTSP dan Kurikulum 2013

Pada tahun 2004 pemerintah mulai menerapkan kurikulum

baru, yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menggantikan

Kurikulum 1994 yang dinilai sudah tidak relevan dengan

perkembangan dan tuntutan zaman. Dalam waktu dua tahun,

sosialisasi KBK dan Sistem Penilainnya memang belum cukup.

Kebingungan dan kegamangan masih tampak dirasakan oleh guru

tentang KBK dan Sistem Penilaiannya. Keadaan ini makin

“diperparah” dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Nomor

22 dan 23 Tahun 2006.

Dengan demikian KTSP sebenarnya KBK yang telah

dilaksanakan berdasarkan kurikulum 2004, hanya telah mengalami

penyempurnaan dengan tujuan agar kelemahan dan kekurangan yang

terdapat dalam KBK bisa ditanggulangi, baik pada tataran

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.KTSP lebih sederhana dan

memberikan keleluasaan guru untuk berimprovisasi dalam praktik

kegiatan belajar dan mengajar. Visi KTSP masih mengedepankan

kompetensi siswa yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah atau

sekolah tertentu.

Tahun 2013 Kurikulum kembali mengalami perubahan

menjadi Kurikulum 2013, yang kini telah diterapkan pada beberapa

sekolah. Penulis sendiri merupakan guru kelas III Sekolah Dasar dan

belum memperoleh pelatihan mengenai Kurikulum ini.

E. Analisis Perbandingan Kurikulum

Dalam sejarah pendidikan Indonesia, pelaksanaan kurikulum dan

proses pergantian sangatlah cepat. Seakan-akan, semuanya harus

mengikuti apa yang dikehendaki penguasa. Bila sudah tidak dikehendaki

maka dibuang begitu saja dan berganti dengan yang baru. Hal ini tentu

saja menambah keruwetan pelaksanaan pendidikan. Akhirnya yang


menjadi korban adalah rakyat dan anak-anak yang sedang mengenyam

pendidikan.

Pergantian kurikulum terus terjadi, Kurikulum 2004 yang disebut

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) masih seumur jagung tiba-tiba

berubah menjadi Kurikulum 2006 yang disebut dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penulis sendiri belum begitu lama

berkecimpung di dunia pendidikan, baru hampir menginjak tahun pertama,

oleh karena itu tidak banyak pengalaman yang mumpuni untuk

menuliskan perbandingan KBK, KTSP, Kurikulum 2013.

Penulis tidak pernah mengalami pembelajaran pada masa KBK,

namun dari beberapa pengalaman dari rekan sejawat penulis, maka penulis

dapat menarik sedikit pemahaman, bahwa KBK menitik beratkan pada

penguasaan peserta didik akan materi pelajaran. Guru akan terus berupaya

untuk membuat seluruh peserta didiknya memahami materi yang ia

sampaikan, sehingga kelemahan yang muncul ialah tidak tuntasnya

seluruh materi yang seharusnya diberikan. Dengan demikian guru akan

memiliki hutang materi, karena ia menunggu sampai seluruh anak

mengerti. Sedangkan pembelajaran pada KTSP lebih menitikberatkan

pada ketuntasan penyampaian materi ajar, sehingga bisa membuat

beberapa siswa yang kesulitan untuk mencerna pelajaran tertinggal.


Kemudian perbedaan lainnya berada pada mata pelajaran,

ketika KBK dan KTSP, mata pelajaran seperti berdiri sendiri,

sementara Kurikulum 2013 sudah terintegratif dan terikat dengan

kompetensi inti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel di bawah

ini:

KBK dan KTSP Kurikulum 2013

1. Standar Kompetensi Lulusan 1. Standar Kompetensi


diturunkan dari Standar Isi Lulusan diturunkan dari
kebutuhan

2. Standar Isi dirumuskan 2. Standar Isi diturunkan


berdasarkan tujuan mata dari Standar Kompetensi
pelajaran (standar kompetensi Lulusan melalui
lulusan mata pelajaran) yang Kompetensi Inti yang
dirinci menjadi Standar bebas mata pelajaran

3. Kompetensi dan Kompetensi 3. Semua mata pelajaran


Dasar Mata Pelajaran harus berkontribusi
Pemisahan antara mata pelajaran terhadap pembentukan
pembentuk sikap, pembentuk sikap, keterampilan, dan
keterampilan, dan pembentuk pengetahuan.
pengetahuan
4. Kompetensi diturunkan dari mata 4. Mata pelajaran
pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin
dicapai

5. Mata pelajaran lepas satu dengan 5. Semua mata pelajaran


yang lain, seperti sekumpulan diikat oleh kompetensi
mata pelajaran terpisah. inti (tiap kelas)

Ta
Tabel 3.Table 3.2
Perbandingan Esesnsial Kurikulum
No Kurikulum 2013 KBK dan KTSP
1 SKL (Standar Kompetensi Standar Isi ditentukan terlebih
Lulusan) ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No
dahulu, melalui Permendikbud No 22 Tahun 2006. Setelah itu
54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan SKL (Standar
ditentukan Standar Isi, yang Kompetensi Lulusan) melalui
bebentuk Kerangka Dasar Permendiknas No 23 Tahun 2006
Kurikulum, yang dituangkan
dalam Permendikbud No 67, 68,
69, dan 70 Tahun 2013
2 Aspek kompetensi lulusan ada lebih menekankan pada aspek
keseimbangan soft skills dan hard pengetahuan
skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan
3 di jenjang SD Tematik Terpadu di jenjang SD Tematik Terpadu
untuk kelas I-VI untuk kelas I-III
4 Jumlah jam pelajaran per minggu Jumlah jam pelajaran lebih
lebih banyak dan jumlah mata sedikit dan jumlah mata pelajaran
pelajaran lebih sedikit dibanding lebih banyak dibanding
KTSP Kurikulum 2013
5 Proses pembelajaran setiap tema di Standar proses dalam
jenjang SD dan semua mata pembelajaran terdiri dari
pelajaran di jenjang Eksplorasi, Elaborasi, dan
SMP/SMA/SMK dilakukan Konfirmasi
dengan pendekatan ilmiah
(saintific approach), yaitu standar
proses dalam pembelajaran terdiri
dari Mengamati, Menanya,
Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
6 TIK (Teknologi Informasi dan TIK sebagai mata pelajaran
Komunikasi) bukan sebagai mata
pelajaran, melainkan sebagai
media pembelajaran
7 Standar penilaian menggunakan Penilaiannya lebih dominan pada
penilaian otentik, yaitu mengukur aspek pengetahuan
semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil.
8 Pramuka menjadi ekstrakuler Pramuka bukan ekstrakurikuler
wajib wajib
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari penjabaran dalam makalah ini, maka dapat disimpulkan :

1. Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah sebuah konsep kurikulum yang

menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan kompetensi tugas-

tugas dengan performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh

siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.

Kompetensi pada dasarnya merupakan perpaduan dari pengetahuan,

keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan

bertindak.

2. KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi di

bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan

pengembangan potensi peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa

sekarang dan yang akan datang dengan mempertimbangkan kepentingan

lokal, nasional dan tuntutan global dengan semangat manajemen berbasis

sekolah (MBS).

3. Kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan KBK yang

telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap,


pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35,

dimana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar

nasional yang telah disepakati.

4. Kurikulum yang ada sekarang adalah penyempurnaan dari kurikulum

sebelumnya, oleh karena itu Berdasarkan pengalaman penulis yang masih

hijau, setiap kurikulum pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-

masing, tentunya tidak akan pernah ada yang sempurna, karena itu pemerintah

terus berupaya untuk memajukan pendidikan Indonesia melalui inovasi-

inovasi, perubahan kurikulum seiring dengan pergantian menteri pendidikan.

B. Saran

Pada dasarnya semua kurikulum itu sama, upaya pemerintah dalam

meningkatkan kualitas pendidikan ini justru menimbulkan kebingungan, sulit

dan ruwet karena kurangnya sosialisasi dan pelatihan-pelatihan pada guru.

Kurikulum Berbasis Kompetensi belum sepenuhnya berhasil sudah berganti

menjadi kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Kurikulum ini belum lama

berjalan sudah diganti lagi dengan Kurikulum 2013.

Tidak ada sesuatupun yang sempurna, walaupun Kurikulum terus

berubah, penulis bisa menarik kesimpulan bahwa ketercapaian tujuan

pendidikan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi merupakan tugas kita semua,
guru, siswa, masyarakat. Kurikulum yang ada sekarang hendaknya kita

pelajari dan laksanakan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Malik, O. (2008). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

. Hasan, S. H. (2009). Evaluasi Kurikulum. Jakarta: Sekolah Pascasarjana UPI dan


PT. Remaja Rosdakarya .
Kelly, A. (2009). The Curriculum: Theory and Practice. London: SAGE Publications
Limited.
Ruhimat, T. (2011). Kurikulium dan Pembelajaran. Bandung: PT. Rajagrafindo.
Chamistijatin, Lise, dkk, Pengembangan Kurikulum SD ( Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, DepDikNas, 2009)

Doll, Ronald C. Curriculum Improvement, Decision Making and Process (Boston:


Alyyn and bacon, 1964)

E. Mulyasa. Implementasi kurikulum 2004 panduan pembelajaran KBK.


(Bandung: Rosda karya, 2006 )

Rosyada, Dede. Paradigma Pendidikan Demokratis, Sebuah Model Pelibatan


MasyaraKat dalam Penyelenggaraan Pendidikan (Jakarta: Prenada
Media, 2004)

Sanjaya, Wina. Kurikulum dan pembelajaran. ( Jakarta: Kencana, 2010)

Sukmara, Dian. Implementasi life skill dalam KTSP. (Bandung: Mugni sejahtera,
2007)

Anda mungkin juga menyukai