Anda di halaman 1dari 32

Kelompok 5

KURIKULUM 2013 DAN


PERKEMBANGANNYA
Dosen Pengampu : Yeni Heryani., S.Pd., M.Pd.

Anggota :
Rosni Dwi Nurhayati (212151074)
Nuril Maulani (212151109)
Pokok Bahasan

1 Pengertian Kurikulum 2013 4 ASPEK PENILAIAN KURIKULUM


2013

LANDASAN KURIKULUM
2 Tujuan kurikulum 2013 5
2013

TUJUAN PENGEMBANGAN
3 Karakteristik kurikulum 2013 6
KURIKULUM 2013
7 8

PRINSIP PENGEMBANGAN CATATAN ANALISIS


KURIKULUM 2013 KURIKULUM 2013

9 10

PERBEDAAN K13 SEBELUM DAN


IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
SESUDAH REVISI
1
PENGERTIAN
KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam
Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap
diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang
sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah
berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa
percobaannya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah
menjadi sekolah rintisan.
2
TUJUAN
KURIKULUM 2013
Tujuan Kurikulum 2013 yang diterapkan oleh Kemendikbud tertuang pada
Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah), sebagai berikut :

“Tujuan Kurikulum 2013 adalah mempersiapkan manusia Indonesia


agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,bernegara, dan peradaban dunia.”

Kurikulum 2013 melatih peserta didik untuk menumbuhkan keberanian dalam


dirinya, selanjutnya dapat melatih kemampuan berlogika dalam memecahkan
suatu permasalahan.
3

KARAKTERISTIK
KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin
tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana, selanjutnya peserta didik menerapkan ilmu yang di dapat dari sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik, sehingga dapat
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
5. Kompetensi tertuang dalam bentuk kompetensi inti kelas yang tercantun lebih lanjut
dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi
dasar, selanjutnya semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan,
sehingga dapat mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti
7. Kompetensi dasar berkembang pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced)
dan memperkaya (enriched) antar matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
4
ASPEK PENILAIAN
KURIKULUM 2013
1 2 3
Aspek ASPEK ASPEK PENILAIAN
Pengetahuan KETERAMPILAN SIKAP DAN
PERILAKU
5
LANDASAN
KURIKULUM 2013
LANDASAN
LANDASAN
YURIDIS
1 2 FILOSOFIS

LANDASAN LANDASAN
TEORITIK 4 3 EMPIRIS
LANDASAN YURIDIS

Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang


Dasar 1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar
Isi.Lebih lanjut, pengembangan Kurikulum 2013 diamanatkan oleh Rencana
Pendidikan Pendidikan Menengah Nasional (RJPMN). Landasan yuridis
pengembangan Kurikulum 2013 lainnya adalah Instruksi Presiden Republik
Indonesia tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter, Pembelajaran Aktif dan
Pendidikan Kewirausahaan.
LANDASAN FILOSOFIS

Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan
masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan prestasi bangsa di
masa lalu, serta kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa
depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan
datang, menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan
prestasi bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan individu
sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan untuk
membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan
masa kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan warga negara di masa mendatang.
Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut, kurikulum selalu menempatkan peserta didik
dalam lingkungan sosial- budayanya, mengembangkan kehidupan individu peserta didik
sebagai warga negara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan
masa kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.
LANDASAN EMPIRIS

Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata mempengaruhi secara negatif
lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya sumber air bersih adanya potensi rawan pangan pada berbagai
belahan dunia, dan pemanasan global merupakan tantangan yang harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa
yang akan datang. Kurikulum seharusnya juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda
terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif terhadap
isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan.

Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil
riset PISA (Program for International Student Assessment),studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika,
dan IPAmenunjukkan peringkat Indonesia baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil Riset TIMSS
(Trends in International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking amat
rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah, (3)
pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada
perubahan orientasi kurikulum, yaitu tidak membebani peserta didik dengan konten namun mengutamakan pada aspek
kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara untuk berperan serta dalam membangun negaranya pada abad
21.
LANDASAN TEORITIK

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan berdasarkan standar”


(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi.

Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional


sebagai kualitas minimal warga negara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar bukan
kurikulum dan kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas
standar nasional atau di atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar
Kompetensi Lulusan.Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi
Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK.
6
TUJUAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM 2013
1. Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan berkomunikasi.
2. Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan jernih.
3. Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan mempertimbangkan segi moral
suatu permasalahan.
4. Menciptakan lulusan yang mampu menjadi warga negara yang bertanggung
jawab.
5. Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda.
6. Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan hidup dalam masyarakat yang
mengglobal.
7. Menciptakan lulusan yang memiliki minat luas dalam kehidupan.
8. Menciptakan lulusan yang memiliki kesiapan untuk bekerja.
9. Menciptakan lulusan yang memiliki kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya.
10. Menciptakan lulusan yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
7
PRINSIP
PENGEMBANGAN
KURIKULUM 2013
Terkait dengan pengembangan kurikulum 2013, terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang
harus dipenuhi, yaitu:
1. Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan daftar mata
pelajaran.
2. Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang
pendidikan, dan program pendidikan.
3. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa
sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang
dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan
yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar dapat dipelajari dan
dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum
berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi,
dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian
kompetensi.
8
IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang implementasi
Kurikulum 2013 di antaranya sebagai berikut:
a. Pasal 1. Implementasi Kurikulum 2013 pada sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah
(SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), sekolah
menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), dan sekolah menengah
kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/ MAK) dilakukan secara bertahap mulai
tahun pelajaran 2013/2014.
b. Pasal 2. Implementasi kurikulum pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK menggunakan pedoman implementasi kurikulum yang mencangkup: (1)
Pedoman penyusunan dan pengelolaan. (2) Pedoman pengembangan muatan lokal.
(3) Pedoman kegiatan ekstrakurikuler. (4) Pedoman umum pembelajaran. Dan (5)
pedoman evaluasi kurikulum.
9
ANALISIS IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
Implementasi Kurikulum 2013 tidak sepenuhnya berjalan dengan lancar dan
sebagian tidak sesuai target pencapaian, hal ini diakibatkan oleh berbagai masalah yaitu:
a. Masalah isi dan kemasan Kurikulum 2013.
b. Dalam Kurikulum 2013 dipertanyakan kesesuaian untuk semua setting sekolah, karena
di Indonesia terdapat banyak kekurangan dalam segi kualitas guru, sarana dan
prasarana dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Pemberian silabus satu paket bersamaan dengan Kurikulum 2013
dapat dianalogikan seperti membuat pakaian. Hal ini bisa menimbulkan berbagai
kelemahan, yaitu:
a) Perancana kurikulum di pusat telah salah mengidentifikasi masalah, yaitu
menganggap guru yang tersebar di seluruh Indonesia tidak sanggup
merancang silabus sendiri.
b) Kurikulum 2013 ini bisa cocok untuk satu sekolah tetapi belum tentu cocok
untuk sekolah lainnya.
c) Guru tidak dipercaya menyangkut kreativitas mereka dalam
mengembangkan kurikulum berdasarkan kebutuhan kontekstual dan
kebutuhan di setiap daerah.
c. Masalah mata pelajaran.
d. Masalah guru.
e. Masalah penafsiran saintifik dalam Kurikulum 2013.
10
PERBEDAAN KURIKULUM
2013 SEBELUM DAN
SESUDAH REVISI
Dalam Kurikulum 2013 Edisi Revisi terdapat empat poin dalam
perbaikannya antara lain :
1) Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada semua mata
pelajaran. Sebelumnya di kurikulum 2013 lama, terdapat kompleksitas
pembelajaran dan penilaian pada Sikap Spiritual dan Sikap Sosial.
2) Koherensi KI-KD dan penyelarasan dokumen. Sebelumnya di kurikulum
2013 lama, terdapat ketidakselarasan antara KI-KD dengan silabus dan
buku.
3) Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasikan
Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Sebelumnya di kurikulum 2013 lama,
penerapan proses berpikir 5M sebagai metode pembelajaran yang bersifat
prosedural dan mekanistik.
4) Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi
proses berpikir. Sebelumnya di kurikulum 2013 lama, terdapat pembatasan
kemampuan siswa melalui pemenggalan taksonomi proses berpikir antar
jenjang.
No Perbedaan Kurtilas Sebelum Revisi Kurtilas Sesudah
Revisi
1 Indikator Keselarasan antara KI-KD Penilaian sikap KI 1
dengan silabus dan buku. dan KI 2sudah
ditiadakan di setiap
mata pelajaran hanya
ada pada mata
pelajaran Agama dan
PPKn.
2 Peraturan Mengacu pada PP 32 tahun Mengacu pada
Mendikbud 2013 pasal 1 butir 17 tentang Permendikbud nomor
tatanan konseptual kurikulum 20-23 tahun 2016
dikembangkan berdasarkan Kurikulum 2013
Standar Nasional Pendidikan
dan pasal 77 A.
3 Pendekatan Penerapan pendekatan Pendekatan saintifik 5M
saintifik berpikir 5M bukanlah satu-satunya
sebagai metode metode saat mengajar
pembelajaran yang dan apabila digunakan
bersifat prosedural dan maka susunannya tidak
mekanistik harus berurutan.
4 Penggunaan Pembatasan kemampuan Tidak dibatasi oleh
Taksonomi Bloom siswa melalui pemenggalan pemenggalan taksonomi
taksonomi proses berpikir proses berpikir.
antar jenjang.
5 Standar Penilaian Standar skala penilaian Skala penilaian menjadi
nilai puluhan. 1-100, penilaian sikap
diberikan dalam bentuk
predikat dan deskripsi.
THANKYOU
Sesi Diskusi

Anda mungkin juga menyukai