Anda di halaman 1dari 25

KERANGKA DASAR

DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA


DINI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
NONFORMAL, DAN INFORMAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

1
Kurikulum dipandang sebagai jantungnya sebuah program pendidikan. Kurikulum dapat
dipandang sebagai strategi dan cara yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan yang
ditetapkan secara nasional. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menyadari betapa pentingnya kedudukan dan peran kurikulum sebagai suatu elemen yang
memberi arah dalam program pendidikan. Seyogyanya kurikulum mengarah kepada
pemebentukan kompetensi output pendidikan yang bagaimana yang diharapkan. Kompetensi
tersebut diharapkan selaras dengan kompetensi yang dituntut sesuai dengan era atau zaman
dimana anak menjalani kehidupannya.

Kurikulum 2013 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pada dasarnya penguatan terhadap kurikulum sebelumnya dan pengembangan pada
aspek struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian yang
bersifat otentik. Kurikulum 2013 mengusung pada pengembangan kurikulum konstruktivisme
yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan tetapi lebih member ruang pada anak untuk
mengembangkan potensi dan talentanya. Model pendekatan kurikulum tersebut berlaku dan
ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak Pendidikan Anak Usia Dini hingga
pendidikan menengah. Keajegan model pendekatan disemua jenjang ditujukan untuk membentuk
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang lebih konsisten sejak awal, sehingga
diharapkan peserta didik mampu berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi yang keatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.

Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
menjadi fundamental penyiapan peserta didik menjadi lebih siap dalam memasuki jenjang
pendidikan lebih tinggi. Untuk pencapaian tujuan tersebut maka perlu diberikan pedoman,
pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai rujukan para pendidik menerapkan
kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di satuan pendidikannya.

Kami berkeyakinan dengan tekad untuk memajukan negara Indonesia yang lebih maju
melalui layanan pendidikan yang lebih baik, maka penerapan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
Usia Dini merupakan suatu keniscayaan. Terima kasih

2
Jakarta, Agustus 2014

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini

Nonformal, dan Informal,

Hamid Muhammad, P.Hd

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberkahi kita semua
sehingga Penyusun Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
terselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan. Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan
Anak Usia Dini sebagai jembatan penghubung dari kajian yuridis, filosofis, sosiologis, teoretis,
dan pedagogis yang menjadi landasan pengembangan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini menjadi langkah praktis dalam menerapkan kurikulum 2013 kepada peserta didik di satuan
PAUD masing-masing.

Pedoman-pedoman disusun sesederhana mungkin agar mampu dipahami oleh seluruh


pendidik Pendidikan Anak Usia Dini yang sangat beragam dan tersebar dengan tetap merujuk
pada teori-teori yang melandasinya. Pedoman-pedoman implementasi Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini ini bersifat terbuka dan fleksibel. Artinya sangat memungkinkan
pada penerapannya disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan budaya setempat. hal yang paling
diusung dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini adalah keterbukaan kita menerima
perubahan cara berpikir, perubahan kebiasaan, perubahan sikap. Perubahan tersebut akan
berimbas pada perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.

Untuk semua usaha yang telah dilakukan, kami mengucapkan terima kasih kepada Tim
Penyusun, Tim Penelaah, Tim Reviewer yang telah bekerja keras memfinalkan pedoman
implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.

Terima kasih.

Jakarta, Agustus 2014


Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini,

DR. Erman Syamsuddin

4
Kata Pengantar ......................................................................................................................2

Sambutan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal ....3

Daftar Isi .................................................................................................................................4

I. Pendahuluan................................................................................................................5
A. Latar Belakang .....................................................................................................5
B. Tujuan ...................................................................................................................5
C. Dasar .....................................................................................................................6
D. Sasaran...................................................................................................................6
II. Pengertian,Tujuan, dan Kerangka Dasar Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini ..............................................................................................................................7

A. Pengertian Kurikulum..........................................................................................7
B. Perlunya Kurikulum.............................................................................................7
C. Tujuan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.......................................7
D. Kerangka Dasar Kurikulum................................................................................8
Lembar Kerja Kurikulum 2013 PAUD .............................................................9
III. Struktur Kurikulum...................................................................................................10
A. Pengertian..............................................................................................................10
B. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan (STPP) ......................................10
C. Kompetensi Inti ....................................................................................................12
D. Kompetensi Dasar.................................................................................................13
E. Indikator Perkembangan ....................................................................................17
F. Keterkaitan Dan Hubungan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar Dan Indikator
Perkembangan .................................................................................................... 19
IV. Muatan Pembelajaran, Program Pengembangan, Beban Belajar ........................22
A. Program Pengembangan......................................................................................22
B. Muatan Pembelajaran .........................................................................................22
C. Bahan Belajar .......................................................................................................23
V. Penutup .......................................................................................................................25

5
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Tujuan di atas secara konsisten menjadi rujukan dalam mengembangkan tujuan
kurikulum 2013. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana
dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara
yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang diberlakukan mulai tahun ajaran
2014/2015 memenuhi kedua dimensi tersebut. Untuk menerapkan kedua dimensi tersebut,
maka seluruh pendidik dan pengelola PAUD harus memahami kerangka dan struktur
kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini agar dalam penyelenggaraan program PAUD
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Dengan demikian, harus benar ketika membaca dan memahami sesuai nomenklatur
yang dimaksudkan dalam kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Materi ini penting
sebagai payung sebelum para pendidik mengembangkan lebih jauh dari kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini.

B. Tujuan
Tujuan dari petunjuk teknis ini adalah:
1. Memberi informasi yang jelas tentang kerangka dasar dan struktur Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini.

6
2. Menjadi acuan bagi pendidik dan pengelola dalam mengembangkan kurikulum di satuan
PAUD.

C. Dasar
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
5. Peraturan Presiden Nomor 60 Tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif

D. Sasaran
1. Pendidik anak usia dini
2. Pengelola satuan Pendidikan Anak Usia Dini
3. Pengawas dan Penilik Pendidikan Anak Usia Dini
4. Pemangku kepentingan dari berbagai unsur.

7
BAB II
Pengertian,Tujuan,
dan Kerangka Dasar Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini

A. Pengertian Kurikulum

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

B. Perlunya Kurikulum
PAUD merupakan pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak di
masa selanjutnya sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak
usia dini. Pendidikan anak usia dini harus dipersiapkan secara terencana dan bersifat holistik
agar dimasa emas perkembangan anak mendapatkan distimulasi yang utuh, sehingga
mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan dalam rangka pengembangan potensi tersebut adalah dengan program pendidikan
yang terstruktur. Salah satu komponen untuk pendidikan yang terstruktur adalah kurikulum.

C. Tujuan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini


Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini bertujuan untuk mendorong perkembangan
peserta didik secara optimal sehingga memberi
dasar untuk menjadi manusia Indonesia yang
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.

8
D. Kerangka dasar Kurikulum
1. Landasan Filosofis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak usia Dini menggunakan filosofi sebagai berikut:
A. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini
dan masa mendatang. Sehubungan dengan hal tersebut, Kurikulum 2013 Pendidikan
Anak Usia Dini mengembangkan pengalaman belajar untuk membangun kompetensi diri
yang diperlukan bagi kehidupan dimasa kini dan masa depan dengan berakar pada
budaya yang dimiliki.
B. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Kurikulum 2013 Pendidikan
Anak Usia Dini mengenalkan budaya bangsa sebagai milik kehidupan anak, sehingga
anak diharapkan peduli, menyayangi, dan bangga terhadap budaya yang harus dirawat
dan dilestarikan.
C. Peserta didik adalah pembelajar yang aktif dan memiliki talenta untuk belajar mengenai
berbagai hal yang ada disekitarnya. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini,
memfasiltasi anak membangun pengalaman melalui proses belajar aktif sesuai dengan
minat anak.
D. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan seluruh kompetensi sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan, dan keterampilan melalui kegiatan bermain sambil belajar atau
belajar seraya bermain.

2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini dikembangkan dengan landasan
sosiologis yang dimaksudkan bahwa dalam
proses pembelajaran menyesuaikan dengan
tuntutan dan norma-norma yang berlaku
pada masyarakat dimana dia tinggal.
3. Landasan Psikologis-Pedagogis-Neurologis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikelola dan disampaikan dengan
memperhatikan kenyamanan psikologis dan cara kerja syaraf otak anak sesuai kamatangan
perkembangannya.

9
LEMBAR KERJA
KURIKULUM 2013 PAUD

Materi : KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PAUD Kelompok Kerja:
Sub Materi : Kerangka Dasar Kurikulum 2013 PAUD
Nomor LK :

A. TUGAS/PROYEK:
1. Mengapa dalam pengembangan kurikulum 2013 kita harus mematuhi/sesuai dengan
landasan yuridis yang diberlakukan (tidak semaunya)?
2. Bagaimana cara Anda mengingatkan/mengarahkan agar setiap satuan PAUD dalam
mengembangkan kurikulumnya dapat mengikuti landasan yuridis yang telah ditetapkan!

10
BAB III
STRUKTUR KURIKULUM

A. Pengertian
Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pengorganisasian
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan pembelajaran, program pengembangan, dan
beban belajar.

B. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan (STPP)


Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak merupakan kriteria minimal tentang
kualifikasi perkembangan anak yang mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik motorik,
kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.
1. Nilai-nilai agama dan moral, meliputi:
mengenal agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan,
hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama,
dan menghormati (toleransi) agama orang lain.

2. Fisik Motorik, meliputi:


a. Motorik Kasar: memiliki kemampuan
gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur,
seimbang, dan lincah dan mengikuti aturan.
b. Motorik Halus: memiliki kemampuan
menggunakan alat untuk mengeksplorasi
dan mengekspresikan diri dalam berbagai
bentuk.
c. Kesehatan dan Perilaku Keselamatan:
memiliki berat badan, tinggi badan, lingkar
kepala sesuai usia serta memiliki
kemampuan untuk berperilaku hidup bersih,
sehat, dan peduli terhadap keselamatannya.

11
3. Kognitif, meliputi:
a. Belajar dan Pemecahan Masalah: mampu
memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan
sehari-hari dengan cara yang fleksibel dan diterima
sosial dan menerapkan pengetahuan atau
pengalaman dalam konteks yang baru.
b. Berfikir logis: mengenal berbagai perbedaan,
klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan
mengenal sebab akibat.
c. Berfikir simbolik: mengenal, menyebutkan, dan
menggunakan lambang bilangan 1-10, mengenal
abjad, serta mampu merepresentasikan berbagai
benda dalam bentuk gambar.

4. Bahasa, meliputi:
a. Memahami (reseptif) bahasa: memahami
cerita, perintah, aturan, dan menyenangi
serta menghargai bacaan.
b. Mengekspresikan Bahasa: mampu
bertanya, menjawab pertanyaan,
berkomunikasi secara lisan, menceritakan
kembali apa yang diketahui
c. Keaksaraan: memahami hubungan bentuk
dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf,
serta memahami kata dalam cerita.

5. Sosial-emosional, meliputi:
a. Kesadaran diri: memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan
mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang lain

12
b. Rasa Tanggung Jawab untuk Diri dan Orang lain: mengetahui hak-haknya, mentaati
aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung jawab atas perilakunya untuk
kebaikan sesama.
c. Perilaku Prososial: mampu bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan,
merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain; bersikap
kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan.

6. Seni, meliputi: mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimaginasi dengan gerakan,


musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa, kerajinan), serta
mampu mengapresiasi karya seni.

C. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti (KI) pada Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai STPP yang harus
dimiliki peserta didik PAUD pada usia 6 tahun. Jadi
Kompetensi Inti merupakan operasionalisasi dari
STPP dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki anak
dengan berbagai kegiatan pembelajaran melalui
bermain yang dilakukan di satuan PAUD. Kualitas
tersebut berisi gambaran mengenai kompetensi utama
yang dikelompokkan ke dalam kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Secara terstruktur kompetensi inti dimaksud mencakup:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Rumusan kualitas masing-masing kompetensi inti yang harus dimiliki peserta didik terurai
pada tabel di bawah ini.

13
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menerima ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri,
disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri,
jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/atau
pengasuh, dan teman
KI-3 Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik dan/atau pengasuh, lingkungan
sekitar, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD
dengan cara: mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghidu, merasa,
meraba); menanya; mengumpulkan informasi; mengolah
informasi/mengasosiasikan,dan mengkomunikasikan melalui kegiatan bermain
KI-4 Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan,dan dipikirkan melalui
bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta
mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia

D. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini berisikan
kemampuan dan muatan pembelajaran untuk
suatu tema pembelajaran pada PAUD yang
mengacu pada Kompetensi Inti. Kompetensi
Dasar dikembangkan berdasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat dan
memperkaya antar program pengembangan.
Dalam merumuskan Kompetensi Dasar juga
memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu program
pengembangan yang hendak dikembangkan.

Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan


kompetensi inti sebagai berikut:

14
1. Kelompok1:kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan
KI-1
2. Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-
2
3. Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan
KI-3
4. Kelompo 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-
4.
Uraian dari setiap Kompetensi Dasar untuk setiap kompetensi inti adalah sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI-1. Menerima ajaran 1.1. Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya


1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
agama yang dianutnya
lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada
Tuhan
KI-2. Memiliki perilaku 1. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup
hidup sehat, rasa ingin tahu, sehat
2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
kreatif dan estetis, percaya
ingin tahu
diri, disiplin, mandiri, peduli,
3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
mampu bekerjasama, mampu
kreatif
menyesuaikan diri, jujur, dan 4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
santun dalam berinteraksi estetis
dengan keluarga, pendidik 5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

dan/atau pengasuh, dan percaya diri


6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
teman
taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih
kedisiplinan
7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar
ketika orang lain berbicara) untuk melatih
kedisiplinan
8. Memiliki perilaku yang mencerminkan

15
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

kemandirian
9. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya
10. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
kerjasama
11. Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan
diri
12. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
jujur
13. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
santun kepada orang tua, pendidik dan/atau
pengasuh, dan teman
KI-3. Mengenali diri, 3.1. Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
3.2. Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak
keluarga, teman, pendidik
mulia
dan/atau pengasuh,
3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya
lingkungan sekitar,
untuk pengembangan motorik kasar dan motorik
teknologi, seni, dan budaya
halus
di rumah, tempat bermain 3.4. Mengetahui cara hidup sehat
dan satuan PAUDdengan 3.5. Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari

cara: mengamati dengan dan berperilaku kreatif


3.6. Mengenal benda -benda disekitarnya (nama,
indra (melihat, mendengar,
warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
menghidu, merasa, meraba);
fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
menanya; mengumpulkan 3.7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman,
informasi; mengolah tempat tinggal, tempat ibadah, budaya,
informasi/ mengasosiasikan, transportasi)
dan mengkomunikasi-kan 3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman,

melalui kegiatan bermain cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)


3.9. Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah
tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan,
dll)
3.10. Memahami bahasa reseptif (menyimak dan
membaca)

16
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3.11. Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan


bahasa secara verbal dan non verbal)
3.12. Mengenal keaksaraan awal melalui bermain
3.13. Mengenal emosi diri dan orang lain
3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri
3.15. Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni
KI-4. Menunjukkan yang 4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan
diketahui, dirasakan, tuntunan orang dewasa
4.2. Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan
dibutuhkan, dan dipikirkan
akhlak mulia
melalui bahasa, musik,
4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan
gerakan, dan karya secara
motorik kasar dan halus
produktif dan kreatif, serta
4.4. Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
mencerminkan perilaku anak 4.5. Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif
4.6. Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-
berakhlak mulia
benda disekitar yang dikenalnya (nama, warna,
bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi,
dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya
4.7. Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk
gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll
tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat
tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi)
4.8. Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk
gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll
tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca,
tanah, air, batu-batuan, dll)
4.9. Menggunakan teknologi sederhana (peralatan
rumah tangga, peralatan bermain, peralatan
pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan
kegiatannya
4.10. Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif
(menyimak dan membaca)
4.11. Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara verbal dan non

17
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

verbal)
4.12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam
berbagai bentuk karya
4.13. Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
4.14. Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat
diri dengan cara yang tepat
4.15. Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan
menggunakan berbagai media

E. Indikator perkembangan
1. Pengertian
Indikator perkembangan merupakan penanda perkembangan yang lebih spesifik dan
terukur pada satu program pengembangan untuk memantau/menilai perkembangan anak.
Indikator perkembangan juga merupakan gambaran minimal mengenai ciri-ciri peserta
didik yang dianggap telah mencapai kemampuan dasar pada tingkatan usia tertentu.
Untuk mempertegas kedudukan indikator, maka indikator perkembangan harus
dipahami sebagai berikut.
a. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan dan belajar peserta
didik PAUD usia lahir-6 tahun dan dijabarkan berdasarkan kelompok usia.
b. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD).
c. Indikator perkembangan untuk KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu untuk
memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan merupakan dua hal
yang menyatu.

2. Fungsi
Agar lebih tepat dalam memaknai dan menggunakan indikator perkembangan, maka
fungsi indikator hendaklah dipahami dengan cermat. Fungsi indikator secara lebih jauh
adalah:
a. Indikator perkembangan menjadi acuan untuk memantau/menilai perkembangan
anak sesuai dengan tahapan usianya

18
b. Indikator perkembangan tidak dibuat untuk menjadi kegiatan pembelajaran, tetapi
menjadi panduan yang digunakan pendidik dan/atau pengasuh dalam melakukan
stimulasi dan observasi kemajuan perkembangan peserta didik.
c. Indikator juga dapat:
 Memberi inspirasi dalam mengembangkan materi pembelajaran
 Memberi inspirasi dalam mendesain kegiatan pembelajaran
 Memberi inspirasi dalam mengembangkan bahan ajar

3. Rumusan Indikator Perkembangan


Rumusan dan rincian indikator perkembangan anak secara lengkap terlampir (Lihat
Dokumen Pemetaan KI, KD dan Indikator Kurikulum 2013 PAUD)

E. Keterkaitan Dan Hubungan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar Dan Indikator


Perkembangan
Para pendidik hendaklah memahami Keterkaitan Dan Hubungan Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar dan Indikator Perkembangan. Hal-hal yang harus dipahami pendidik
meliputi:
1. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi Kompetensi Dasar.
2. Kompetensi Inti merupakan pengikat Kompetensi Dasar.
3. KI dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap
keagamaan (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3) dan penerapan
pengetahuan/keterampilan (KI-4).
4. Keempat kelompok tersebut menjadi acuan dalam pengembangan Kompetensi dasar. KI
1 yaitu kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan kompetensi inti 2 yaitu
yang berkenaan dengan sikap sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect
teaching) yaitu pada saat anak melakukan berbagai kegiatan bermain yang berhubungan
dengan pengetahuan (KI 3) dan penerapan pengetahuan (KI 4)
5. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD).

19
6. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan dan belajar peserta didik
PAUD usia lahir-6 tahun dan dijabarkan berdasarkan kelompok usia.
7. Indikator perkembangan untuk KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu untuk memberikan
pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan merupakan dua hal yang menyatu.

LEMBAR KERJA
PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAUD

Materi : KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PAUD Kelompok Kerja:
Sub Materi : Pemahaman Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD)
Nomor LK : II.02

A. TUGAS/PROYEK:
1. Indentifikasi kompetensi dasar yang terjabar dari setiap KD, lalu masukkan ke program
pengembangan sesuai yang terdapat dalam STPPA secara tepat !
2. Bagaimana kesimpulan Anda, berapa jumlah kompetensi dasar yang dapat dimasukkan
ke dalam setiap program/bidang pengembangan?

20
No Aspek Perkembangan STPPA Kompetensi Dasar

1 Nilai Agama dan Moral


2. Fisik Motorik:
a. Motorik Kasar
b. Motorik Halus
c. Kesehatan dan Perilaku Keselamatan

3. Kognitif:
a. Belajar dan Pemecahan Masalah
b. Berfikir logis
c. Berfikir simbolik

4. Bahasa:
a. Memahami (reseptif) bahasa
b. Mengekspresikan Bahasa
c. Keaksaraan

5. Sosial-emosional:
a. Kesadaran diri
b. Rasa Tanggung Jawab untuk Diri dan Orang lain
c. Perilaku Prososial

6. Seni:
Mengeksplorasi dan mengekspresikan diri

21
BAB IV
MUATAN PEMBELAJARAN, PROGRAM
PENGEMBANGAN, BEBAN BELAJAR

A. Program Pengembangan
Kurikulum dapat dianalogikan sebagai program yang dirancang untuk mencapai tujuan. Jika
Tujuannya adalah Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak, maka kurikulum sebagai
program Pengembangan PAUD untuk mencapai aspek perkembangan tersebut. Karenanya
kurikulum memuat program pengembangan:
1. Pengembangan nilai agama dan moral mengenalkan nilai-nilai moral dan perilaku baik
melalui kegiatan rutinitas untuk memunculkan pembiasaan-pembiasaan perilaku baik.
2. Pengembangan motorik mencakup stimulasi terencana untuk mengembangkan kekuatan
otot kasar, otot halus. dan perilaku sehat. Pengembangan motorik dilakukan melalui
berbagai aktivitas kegiatan bermain dan pembiasaan.
3. Pengembangan kognitif sebagai program fasilitasi agar anak mengenal dunia dengan cara
eksplorasi dan bermain aktif sehingga anak memiliki pengalaman yang menunjang
kematangan berpikir kritis, analitis, dan problem solving.
4. Pengembangan bahasa merupakan program untuk meningkatkan kemampuan memahami
bahasa yang disampaikan (reseptif), mampu menyampaikan dengan jelas dan runtut
(ekspresif), dan pengenalan keaksaraan awal melalui interaksi akti anak dengan anak, dan
anak dengan orang tua.
5. Pengembangan sosial-emosional mencakup perwujudan suasana untuk tumbuh-
kembangnya sikap dan keterampilan sosial dalam konteks bermain.
6. Pengembangan seni mencakup perwujudan suasana untuk tumbuh-kembangnya apresiasi
seni dalam konteks bermain.

B. Muatan Pembelajaran
Muatan pembelajaran pada PAUD berisi materi-materi yang dikenalkan kepada anak
sesuai dengan program pengembangan. Muatan pembelajaran pada program anak usia dini
lebih menekankan pada pembentukan sikap, etika, pengenalan cinta tanah air.

22
C. Beban Belajar
1. Beban belajar PAUD merupakan keseluruhan pengalaman belajar yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun.
2. Beban belajar untuk anak usia 4-6 tahun dilakukan melalui tatap muka per minggu paling
sedikit 900 menit.
3. Apabila satuan PAUD hanya melakukan tatap muka 540 menit per minggu maka harus
diperkaya dengan pengasuhan terprogram oleh orang tua/wali peserta didik dengan durasi
paling sedikit 360 menit per minggu.

23
LEMBAR KERJA
PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAUD

Materi : KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 PAUD Kelompok Kerja:
Sub Materi : Pemahaman Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD)
Nomor LK : II.02

B. TUGAS/PROYEK:
Pilih oleh anda beberapa indikator (minimal 3), lalu kemukakan cara melakukan stimulasi
dari setiap indikator yang Anda pilih!!

24
PENUTUP

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, bahwasanya Petunjuk
Teknis tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum ini selesai disusun. Petunjuk teknis ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan para pendidik dan pihak lain dalam memahami
kerangka dasar dan struktur kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Selanjutnya apabila
ada hal-hal yang belum dipahami tentang isi petunjuk teknis ini hendaknya diakusikan lebih
dahulu dengan kelompok di gugus PAUD dengan guru inti yang sudah terlatih.
Petunjuk teknis ini diharapkan dapat membantu peningkatan kapasitas dan kualitas para
pendidik dalam memahami dan menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
sehingga layanan program untuk anak usia dini di satuan/lembaga masing-masing menjadi jauh
lebih baik.

25

Anda mungkin juga menyukai