KEPUSTAKAAN
cacing yang hidup sebagai parasit didalam tubuh manusia. Seseorang dapat
terinfeksi penyakit kecacingan ketika telur, atau larva masuk ke dalam tubuh,
menjadi cacing dewasa dan bertelur didalam tubuh. Seseorang dapat dengan
mudah terinfeksi oleh cacing ketika hidup dalam lingkungan yang tidak
bersih, memiliki sanitasi yang buruk, dan kebiasaan yang tidak higienis.
satu atau lebih cacing parasit usus yang terdiri dari golongan nematoda usus 9.
parasit juga dapat merusak jaringan organ tubuh ditempat yang ditinggali,
yang mana dapat menyebabkan sakit perut, diare, obstruksi usus, anemia,
sekolah. Tidak jarang juga jika infeksi menahun dan berat dapat berakibat
5
6
berangsur pada waktu yang semakin lama dan sering diremehkan oleh
seperti bakteri dan virus. Mengetahui perbedaan ciri-ciri gejala tersebut dapat
melainkan telur atau larva yang masuk ke dalam tubuh melalui kulit
terinfeksi13.
Ada beberapat obat yang dapat membunuh beberapa spesies dari cacing
2.2 Epidemiologi
Iklim merupakan faktor utama penyebaran infeksi STH. Maka dari itu
udara, temperatur, cahaya, angin, debu, dan juga kelembaban tanah yang
tropik merupakan tempat ideal bagi perkembangan telur cacing. Hasil survei
selama kurun waktu 2003-2007 tergolong tinggi yaitu berkisar antara 40,94
persen sampai 92,4 persen pada anak sekolah dasar. Prevalensi penyakit
cacingan di Bali lebih banyak terjadi di dataran tinggi dengan kondisi wilayah
sekolah dasar. Di kota Palu tahun 2011 didapatkan sebesar 31,6 persen pada
melalui tanah yaitu disebut dengan penyakit cacingan jenis STH diantaranya
cacingan jenis STH terdapat pada anak yang berusia 5 sampai 15 tahun.
Diperkirakan sekitar 400 juta anak sekolah dasar terinfeksi cacingan jenis
STH19.
melalui bronkiolus dan bronkus. Dari trakhea larva ini menuju ke faring,
yang sesuai, yaitu pada tanah yang lembab dan tempat yang teduh. Telur
matang ialah telur yang berisi larva dan merupakan bentuk infektif. Cara
Larva keluar melalui dinding telur dan masuk ke dalam usus halus.
Sesudah menjadi dewasa cacing turun ke usus bagian distal dan masuk ke
daerah kolon, terutama sekum. Masa pertumbuhan mulai dari telur yang
hari19.
Telur bersama dengan tinja dan setelah menetas dalam waktu 1-1,5
2.5 Patofisiologi
mual, nafsu makan berkurang, diare atau konstipasi. Pada infeksi berat,
infiltrasi dan kehilangan darah (anemia). Pada infeksi yang parah dapat
menyebabkan anemia20.
tampak buncit, perut sering sakit, diare, dan nafsu makan berkurang.
telur-telur cacing di dalam tinja tersebut. Jumlah telur juga dapat dipakai
gejala klinis yang jelas atau bahkan tidak tampak sama sekali pada
yang jelas seperti diare yang sering diselingi dengan sindrom disentri,
makanan atau karena infeksi cacing lainnya. Secara praktis telur cacing
a) Iklim
b) Jenis Tanah
kering dan berdebu juga bisa menyebabkan telur terbawa angin sehingga
penularan kecacingan lebih mudah terjadi antara orang yang satu dengan
yang lainnya22.
dari tinja dan air seni manusia melaluai tanah seperti bakteri, virus, dan
cacing parasit23.
d) Pengetahuan
hidup bersih dan sehat dengan benar. Anak sekolah dengan pengetahuan
kecacingan akan lebih rendah jika ibu memiliki tingkat pengetahuan yang
baik23.
satu indikator perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih dan
sehat ini perlu diperhatikan karena aktivitas anak sekolah dasar yang
lebih banyak bermain di luar akan berisiko lebih tinggi untuk terkena
kecacingan24.
kecacingan. Hal ini disebabkan karena jari tangan yang kotor akan
berisiko 2,9 kali lebih besar dibanding anak dengan kebiasaan defekasi di
WC/jamban25.
pakaian dan untuk konsumsi air minum. Air yang kotor dapat
cacing25.
bahaya benda tajam akan tetapi juga untuk mencegah masuknya telur
Pada kasus infeksi cacing ringan, tanpa gejala atau kadang tidak
menimbulkan gejala yang mencolok. Gejala yang dapat dikenali adalah lesu,
tak bergairah, suka mengantuk dan badan kurus meski porsi makan
melimpah26.
15
adalah salah satu pemeriksaan laboratorium yang telah lama dikenal untuk
yang benar serta pemeriksan dan interpretasi yang benar akan menentukan
mendiagnosa tingkat infeksi cacing parasit usus pada orang yang di periksa
metode Harada Mori, dan Metode Kato. Metode ini digunakan untuk
metode kato untuk menentukan jumlah cacing yang ada di dalam usus.
Prinsip dasar untuk diagnosis infeksi parasit adalah riwayat yang cermat dari
pasien. Teknik diagnostik merupakan salah satu aspek yang penting untuk