Anda di halaman 1dari 48

POLA PERILAKU ADMINISTRATIF GURU DALAM MENGADOPSI INOVASI

TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1


BUNGO

PROPOSAL SKRIPSI

Untuk Diseminarkan Pada Program Studi Administrasi Pendidikan


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

Jessi Kwein Carollin


A1D520001

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi Yang Berjudul “Pola Perilaku Administratif Guru Dalam Mengadopsi Inovasi

Teknologi Pendidikan Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bungo)”, yang disusun oleh

Jessi Kwein Carollin, Nomor Induk Mahasiswa A1D520001 telah diperiksa dan disetujui

untuk diuji.

Jambi, 16 November 2023


Pembimbing I

Jambi, 16 November 2023


Pembimbing II

i
KATA PENGANTAR
Selesainya penelitian yang dilakukan sampai terwujud menjadi skripsi ini tidak akan pernah dapat
diraih tanpa rahmat dari Allah Subhanahuwataala. Untuk itu, sudah sepantasnya puji syukur
penulis sampai kehadirat Allah Subhanahuwataala, atas segala rahmat-Nya. Begitu pula kepada
berbagai pihak yang telah membantu, dalam kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih,
terutama kepada bapak Dr. Mulyadi, M.Pd.I selaku dosen pembimbing I yang dengan kesabaran,
keikhlasan, dan sifat kebapakannya telah membimbing dan memotivasi penulis untuk
menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini. Semua itu akan penulis kenang sebagai bekal
di masa mendatang.
Begitu juga Bapak Bradley Setiyadi, S.Pt., M.Pd yang dengan ketelitian, kesabaran, dan hatinya
yang lembut dalam menasehati penulis tetapi kritis dan cemerlang dalam berpikir telah
menggugah penulis untuk tidak menyerah memperbaiki kesalahan atau kekeliruan yang masih
muncul dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Tuhan tetap memberikan yang terbaik untuk
beliau.
Secara khusus kepada kedua orang tua tercinta yang tiada hentinya mendoakan dan memberi
perhatian untuk kesuksesan, penulis sampaikan terima kasih yang sangat mendalam. Semoga jerih
payah beliau mendapat imbalan dari Yang Khalik dan telah memperkuat keyakinan penulis bahwa
tanpa beliau penulis tidak akan pernah ada dan tidak akan pernah berhasil.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................................................7
BAB II KAJIAN TEORITIK
2.1 Kajian Teori dan Penelirian yang Relavan..........................................................................9
2.2 Penelitian yang Relavan....................................................................................................21
2.3 Kerangka Berpikir.............................................................................................................22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................................25
3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian........................................................................................26
3.3 Data dan Sumber Data.......................................................................................................26
3.4 Teknik Sampling...............................................................................................................28
3.5 Teknik Pengumpulan Data................................................................................................28
3.6 Uji Validitas Data..............................................................................................................29
3.7 Teknik Analisis Data.........................................................................................................32
3.8 Prosedur Penelitian............................................................................................................34
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.....................................................................................................................21
Tabel 3.1.....................................................................................................................25

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1................................................................................................................24

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam era modern yang gejolak, pendidikan memiliki peran yang sangat

penting dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global

yang semakin kompleks. Di tengah perubahan cepat dalam teknologi, pendidikan

harus beradaptasi untuk tetap relevan. Salah satu cara untuk mencapai hal ini

adalah melalui penggunaan inovasi teknologi pendidikan. Inovasi teknologi

pendidikan dapat memperkaya pengalaman belajar siswa, memfasilitasi akses ke

sumber daya pendidikan, dan meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.

Namun, adopsi teknologi pendidikan oleh para guru di sekolah-sekolah bukanlah

hal yang mudah dan seringkali menghadapi berbagai tantangan.

Salah satu konteks yang menarik untuk memahami adopsi inovasi

teknologi pendidikan adalah di SMA Negeri 1 Bungo, sebuah sekolah menengah

atas yang terletak di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Indonesia. SMA Negeri 1

Bungo memiliki sejarah panjang sebagai salah satu sekolah rujukan tingkat SMA

tertua di wilayahnya dan telah menghasilkan banyak lulusan yang berhasil di

berbagai bidang. Sekolah ini telah berupaya menjaga reputasinya dalam bidang

akademik dan non-akademik.

Namun, dalam menghadapi tantangan integrasi teknologi pendidikan,

perubahan paradigma administratif, dan pentingnya pembinaan positif dalam

adopsi inovasi, SMA Negeri 1 Bungo, seperti banyak sekolah lainnya, dihadapkan

pada pertanyaan penting tentang bagaimana guru-guru di sekolah ini mengadopsi

1
2

inovasi teknologi pendidikan dalam aktivitas administratif mereka. Adopsi

teknologi pendidikan oleh guru bukan hanya sekadar memasukkan perangkat keras

atau perangkat lunak ke dalam lingkungan kelas; ini juga mencakup perubahan

paradigma administratif dan budaya sekolah yang mendorong penggunaan

teknologi ini dengan cara yang produktif.

Dalam konteks inovasi teknologi pendidikan, perilaku administratif guru di

SMA Negeri 1 Bungo menjadi fokus penelitian. Administrasi guru mencakup

berbagai tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan pengelolaan dan

pengorganisasian pembelajaran, penilaian, dan pemantauan kemajuan siswa.

Adopsi inovasi teknologi dalam aspek administratif ini dapat memiliki dampak

signifikan pada efisiensi dan efektivitas sistem pendidikan di sekolah. Oleh karena

itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola perilaku administratif guru dalam

mengadopsi inovasi teknologi pendidikan di SMA Negeri 1 Bungo.

Penelitian ini juga memiliki relevansi yang lebih luas, tidak hanya bagi

SMA Negeri 1 Bungo tetapi juga bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia dan

mungkin juga di negara-negara dengan konteks serupa. Hasil penelitian ini dapat

memberikan wawasan berharga tentang bagaimana sekolah-sekolah dapat

memfasilitasi adopsi inovasi teknologi pendidikan oleh guru dan menciptakan

lingkungan yang mendukung perkembangan pendidikan. Terlebih lagi,

pemahaman yang lebih mendalam tentang pola perilaku administratif guru dalam

menghadapi inovasi teknologi pendidikan akan membantu meningkatkan kualitas

pendidikan secara keseluruhan.

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif dengan


3

menggunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti wawancara, survei, dan

observasi. Pendekatan kualitatif akan memungkinkan penelitian ini untuk

mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengalaman guru dalam

mengadopsi inovasi teknologi pendidikan. Melalui wawancara, peneliti dapat

menjalin kontak langsung dengan guru-guru di SMA Negeri 1 Bungo untuk

mendapatkan pandangan mereka tentang tantangan dan peluang dalam

mengadopsi teknologi pendidikan dalam aspek administratif.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi yang berharga

bagi SMA Negeri 1 Bungo dalam upaya mereka untuk memahami dan

memperbaiki pola perilaku administratif guru terkait dengan inovasi teknologi

pendidikan. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi pada

pengetahuan akademik dalam bidang pendidikan dan manajemen. Terakhir,

penelitian ini juga dapat memberikan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk

menjalankan penelitian serupa dalam upaya untuk terus meningkatkan kualitas

pendidikan di era teknologi modern.

Dengan potensi dampak yang luas dan relevansi yang kuat, penelitian ini

akan menjadi langkah penting dalam memahami bagaimana sekolah-sekolah dapat

memanfaatkan inovasi teknologi pendidikan untuk meningkatkan proses

pembelajaran dan administrasi, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada

peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Adapun studi relevan dari penelitian ini merupakan, dasar pengambilan

inspirasi untuk memulai penelitian ini, studi relevan dapat di lihat sebagai berikut:
4

Dari hasil observasi awal penelitian "Pola Perilaku Administratif Guru

dalam Mengadopsi Inovasi Teknologi Pendidikan di Sekolah Menengah Atas:

Studi Kasus di SMA Negeri 1 Bungo," beberapa temuan kunci muncul yang

memberikan gambaran awal tentang kondisi di sekolah tersebut diantaranya ialah.

Lingkungan sekolah SMA Negeri 1 Bungo menunjukkan lingkungan fisik

yang relatif baik, dengan fasilitas kelas yang cukup dan beberapa ruang khusus yang

dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran berbasis teknologi. Meskipun

demikian, terdapat kebutuhan untuk meningkatkan ketersediaan perangkat keras dan

perangkat lunak yang mendukung inovasi teknologi pendidikan. Kolaborasi antar

guru terlihat cukup aktif, namun budaya pembelajaran terbuka terhadap inovasi

teknologi perlu lebih diperkuat.

Permasalahan Praktik Pengajaran Penggunaan teknologi pendidikan di

sekolah ini masih bervariasi. Beberapa guru telah mengintegrasikan teknologi dalam

pengajaran mereka, termasuk penggunaan platform e-learning untuk memberikan

tugas dan materi pembelajaran online. Namun, masih ada ruang untuk peningkatan

dalam hal inovasi dan diversifikasi penggunaan teknologi di berbagai mata pelajaran.

Siswa menunjukkan respons positif terhadap penggunaan teknologi, namun perlu

diperhatikan bahwa aksesibilitas teknologi di rumah juga dapat memengaruhi

partisipasi siswa.

Terdapat juga permasalahan Pola perilaku administratif guru menunjukkan

variasi dalam respons terhadap adopsi inovasi teknologi pendidikan. Sebagian guru

menunjukkan inisiatif aktif untuk memahami dan mengadopsi teknologi baru,

sementara yang lain masih mempertahankan pendekatan tradisional. Komunikasi


5

antar guru perlu diperkuat terkait isu-isu teknologi pendidikan, dan pengelolaan

tugas-tugas administratif masih dapat dioptimalkan melalui pendekatan yang lebih

terintegrasi.

Sekolah ini menunjukkan kesiapan untuk menghadapi tantangan adopsi

inovasi teknologi pendidikan. Terdapat upaya dari pihak administratif untuk

memberikan dukungan dan pelatihan kepada guru dalam mengintegrasikan teknologi

dalam pembelajaran. Namun, tantangan terkait keterbatasan sumber daya dan

pemahaman yang lebih dalam tentang potensi inovasi teknologi pendidikan masih

perlu diatasi. Pembinaan positif perlu diperkuat untuk membantu guru mengatasi

hambatan dan meningkatkan keterampilan mereka dalam mengadopsi teknologi

Observasi awal ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang

konteks sekolah dan potensi hambatan yang mungkin dihadapi selama penelitian.

Hasil observasi ini akan membantu dalam merancang instrumen penelitian yang lebih

spesifik, mengidentifikasi variabel-variabel kunci, dan merumuskan pertanyaan

penelitian yang lebih mendalam. Selanjutnya, observasi ini akan menjadi landasan

untuk pengembangan kerangka kerja teoretis yang lebih kontekstual dan relevan

dengan kondisi di SMA Negeri 1 Bungo.

1.2 Rumusan Masalah

2 Bagaimana pola perilaku administratif guru di Sekolah Menengah Atas Negeri 1

Bungo dalam mengadopsi inovasi teknologi pendidikan, dan sejauh mana

keterbukaan mereka terhadap penggunaan teknologi dalam konteks

pembelajaran?
6

3 Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi pola perilaku administratif guru di

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bungo dalam mengadopsi inovasi teknologi

pendidikan, termasuk peran kepemimpinan sekolah, dukungan institusional, dan

kebijakan sekolah terkait teknologi pendidikan?

4 Bagaimana dampak pola perilaku administratif guru dalam mengadopsi inovasi

teknologi pendidikan terhadap kualitas pembelajaran dan keterlibatan siswa di

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bungo?

1.3 Tujuan Penelitian

2. Mengidentifikasi Pola Perilaku Administratif Guru

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan

memahami pola perilaku administratif guru di SMA Negeri 1 Bungo terkait

dengan adopsi inovasi teknologi pendidikan dalam aspek administratif

mereka. Ini mencakup pemahaman tentang bagaimana guru-guru berinteraksi

dengan teknologi pendidikan dalam tugas-tugas administratif mereka.

3. Menganalisis Tantangan Integrasi Teknologi Pendidikan

Salah satu tujuan penelitian adalah untuk menganalisis tantangan-

tantangan utama yang dihadapi oleh guru-guru dalam mengintegrasikan

teknologi pendidikan ke dalam paradigma administratif mereka. Ini mencakup

mengidentifikasi hambatan-hambatan dan kesulitan yang mungkin

menghambat adopsi inovasi ini.

4. Evaluasi Pembinaan Positif


7

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengevaluasi peran pembinaan

positif dalam mendukung adopsi inovasi teknologi pendidikan oleh guru-guru.

Tujuan ini mencakup penilaian terhadap jenis pembinaan yang ada,

efektivitasnya, dan potensi perbaikan yang dapat dilakukan untuk memperkuat

pembinaan positif.

1.4 Manfaat Penelitian

2. Manfaat untuk Sekolah (SMA Negeri 1 Bungo):

 Meningkatkan Efisiensi Administratif

Penelitian ini dapat membantu SMA Negeri 1 Bungo dalam

mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan efisiensi dalam tugas-tugas

administratif, yang dapat mengarah pada penghematan waktu dan sumber

daya.

 Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Hasil penelitian ini akan memberikan wawasan yang lebih baik

tentang adopsi inovasi teknologi pendidikan dan dapat digunakan sebagai

dasar untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam merancang

kebijakan sekolah yang mendukung penggunaan teknologi pendidikan.

3. Manfaat untuk Guru

 Peningkatan Keterampilan Teknologi

Guru-guru di SMA Negeri 1 Bungo dapat mendapatkan manfaat

dengan meningkatkan keterampilan teknologi mereka melalui pembinaan

yang lebih baik.


8

 Peningkatan Efektivitas Pengajaran

Guru-guru dapat menggunakan teknologi pendidikan dengan lebih

efektif dalam kegiatan administratif mereka, yang pada gilirannya dapat

meningkatkan pengajaran mereka dan membantu siswa dalam mencapai hasil

belajar yang lebih baik.

4. Manfaat untuk Siswa

 Pengalaman Pembelajaran yang Lebih Kaya

Siswa di SMA Negeri 1 Bungo dapat mengalami pengalaman

pembelajaran yang lebih kaya dengan adopsi teknologi pendidikan. Ini

dapat melibatkan akses ke sumber daya pendidikan yang lebih beragam dan

interaktif.

 Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Adopsi inovasi teknologi pendidikan dalam administrasi sekolah dapat

berdampak positif pada kualitas pembelajaran, yang dapat membantu siswa

dalam mencapai pencapaian akademik yang lebih tinggi.

5. Manfaat untuk Peneliti

 Kontribusi Ilmiah

Penelitian ini dapat berkontribusi pada pengetahuan akademik dalam

bidang pendidikan dan manajemen dengan menyediakan wawasan

tentang adopsi inovasi teknologi pendidikan oleh guru-guru.

 Penerapan Praktis

Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang dapat diterapkan


9

dalam pengembangan kebijakan pendidikan dan praktik pengajaran di

berbagai konteks sekolah lainnya.


10

BAB II

KAJIAN TEORITIK

2.1 Kajian Teori dan Penelitian yang Relavan

2.1.1 Inovasi Teknologi Pendidikan

a. Inovasi Teknologi Pendidikan

Inovasi Teknologi Dalam Pendidikan Adalah penggunaan teknologi

atau perkembangan baru dalam teknologi untuk meningkatkan, memperkaya,

atau mendukung proses pembelajaran dan pengajaran. Ini mencakup

penggunaan perangkat keras, perangkat lunak, aplikasi, dan alat-alat digital

dalam konteks pendidikan.

Michael Fullan (1993) menggambarkan inovasi teknologi pendidikan

sebagai "penggunaan teknologi baru dan lebih baik dalam pengajaran dan

pembelajaran". Namun sedikit berbeda menurut Rogers (2003) mengatakan

bahwa inovasi teknologi pendidikan adalah "penyebaran ide-ide baru yang

dapat diterapkan dalam proses pendidikan melalui penggunaan

teknologi.sedangkan Reigeluth (1999) mengartikan inovasi teknologi

pendidikan sebagai "perubahan yang dihasilkan dari penggunaan teknologi

dalam pendidikan yang memperbaiki kualitas pendidikan tersebut."

b. Peran Inovasi Teknologi Pendidikan dalam Pendidikan Modern

Peran inovasi teknologi pendidikan dalam pendidikan modern sangat

signifikan. Teknologi pendidikan tidak hanya mengubah cara siswa belajar,

tetapi juga bagaimana guru mengajar, serta bagaimana lembaga pendidikan


11

mengelola proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa aspek penting peran

inovasi teknologi pendidikan dalam pendidikan modern:

i. Memfasilitasi Pembelajaran yang Aktif dan Siswa-Centris

Johnson, L., & Adams Becker, S. (2016) dalam artikel nya

NMC/CoSN Horizon Report: 2016 K-12 EditionInovasi teknologi

pendidikan memungkinkan pendekatan pembelajaran yang lebih aktif dan

berpusat pada siswa. Berbagai alat dan platform digital memungkinkan

siswa untuk mengakses sumber daya pembelajaran, berpartisipasi dalam

diskusi daring, dan mengembangkan pemahaman mereka melalui kegiatan

interaktif. Ini memindahkan fokus dari pengajaran yang berpusat pada guru

menjadi pengajaran yang berpusat pada siswa, di mana siswa memiliki

lebih banyak kendali atas proses pembelajaran mereka.

ii. Akses yang Luas ke Sumber Daya Pendidikan

Hew, K. F., & Brush, T. (2007) dalam artikel nya Integrating

technology into K-12 teaching and learning: current knowledge gaps and

recommendations for future research. Inovasi teknologi pendidikan juga

memungkinkan akses yang lebih luas ke sumber daya pendidikan. Melalui

internet, siswa dan guru dapat mengakses materi pembelajaran, buku teks

digital, video pembelajaran, dan banyak sumber daya pendidikan lainnya

dari seluruh dunia. Ini mengurangi hambatan geografis dan ekonomis yang

mungkin menghambat akses pendidikan berkualitas.

iii. Peningkatan Interaksi dan Kolaborasi


12

Ertmer, P. A., Ottenbreit-Leftwich, A. T., & Tondeur, J. (2015) dalam

artikelnya Teacher beliefs and uses of technology to support 21st-century

teaching and learning Teknologi pendidikan memfasilitasi interaksi dan

kolaborasi antara siswa, guru, dan bahkan antara lembaga pendidikan.

Melalui platform pembelajaran daring, siswa dapat berkolaborasi dalam

proyek-proyek, berbagi pemikiran dan ide, serta belajar bersama secara

daring. Ini menciptakan kesempatan untuk belajar dari sesama siswa di

seluruh dunia dan mempromosikan keterampilan sosial dan kolaboratif.

iv. Meningkatkan Efisiensi Pengajaran

Ertmer, P. A., Ottenbreit-Leftwich, A. T., & Tondeur, J. (2015) dalam

artikelnya yang berjudul eacher beliefs and uses of technology to support

21st-century teaching and learning. Inovasi teknologi pendidikan dapat

meningkatkan efisiensi pengajaran. Guru dapat menggunakan perangkat

lunak manajemen kelas untuk melacak perkembangan siswa, mengelola

penilaian, dan memberikan umpan balik lebih efektif. Ini juga

memungkinkan adaptasi kurikulum berdasarkan kebutuhan individu siswa.

v. Pengembangan Keterampilan Berbasis Teknologi

Voogt, J., & Roblin, N. P. (2012) dalam artikelnya yang berjudul A

comparative analysis of international frameworks for 21st century

competences: Implications for national curriculum policies. Pendidikan

modern dengan teknologi memberikan kesempatan bagi siswa untuk

mengembangkan keterampilan berbasis teknologi yang penting dalam


13

dunia kerja saat ini. Siswa dapat belajar cara menggunakan berbagai

perangkat dan aplikasi, meningkatkan literasi digital, dan mengembangkan

pemahaman tentang teknologi yang berkembang pesat.

vi. Fleksibilitas dalam Pembelajaran

Means, B., Toyama, Y., Murphy, R., Bakia, M., & Jones, K. (2009)

dalam artikelnya yang berjudul Evaluation of Evidence-Based Practices in

Online Learning: A Meta-Analysis and Review of Online Learning Studies.

Inovasi teknologi pendidikan memberikan fleksibilitas dalam cara siswa

mengakses dan menyelesaikan tugas-tugas pendidikan. Siswa dapat

memilih waktu dan tempat yang sesuai untuk belajar, yang mendukung

pembelajaran sepanjang hayat dan pendidikan jarak jauh.

vii. Pengembangan Kurikulum yang Relevan

Mishra, P., & Koehler, M. J. (2006) dalam artikelnya yang berjudul

Technological Pedagogical Content Knowledge: A Framework for Teacher

Knowledge. Teknologi pendidikan juga memungkinkan pengembangan

kurikulum yang lebih relevan dengan mengintegrasikan konten yang

berkaitan dengan dunia nyata, seperti teknologi terbaru, tren industri, dan

isu-isu global. Ini membantu siswa mempersiapkan diri untuk tantangan di

masa depan.

Dalam keseluruhan, peran inovasi teknologi pendidikan dalam pendidikan

modern adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, memfasilitasi

pembelajaran yang lebih baik, dan mempersiapkan siswa untuk sukses dalam
14

dunia yang semakin terhubung dan berubah pesat. Hal ini mendorong perubahan

paradigma dalam pendidikan, mengubah bagaimana guru dan siswa terlibat

dalam proses pembelajaran, dan memungkinkan pendidikan yang lebih inklusif

dan relevan bagi semua.

c. Jenis-jenis Teknologi Pendidikan yang Relevan

Terdapat berbagai jenis teknologi pendidikan yang relevan dalam

konteks pendidikan modern. Teknologi-teknologi ini digunakan untuk

meningkatkan proses pembelajaran, memfasilitasi pengajaran, dan

memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif. Berikut adalah

beberapa jenis teknologi pendidikan yang relevan:

i. Perangkat Keras (Hardware) Pendidikan:

1. Komputer

Komputer merupakan perangkat keras yang sangat relevan dalam

pendidikan modern. Baik itu laptop, desktop, atau tablet, komputer

digunakan untuk mengakses informasi, melakukan penelitian, dan

menjalankan perangkat lunak pendidikan.

2. Proyektor Interaktif

Proyektor interaktif memungkinkan guru untuk memproyeksikan materi

pembelajaran ke layar besar dan berinteraksi langsung dengan materi

tersebut menggunakan pen stylus atau jari.

3. Papan Tulis Interaktif

Papan tulis interaktif adalah permukaan sentuh yang digunakan untuk

menggambar, menulis, dan berinteraksi dengan aplikasi pembelajaran.


15

ii. Perangkat Lunak (Software) Pendidikan:

1. Platform Pembelajaran Daring

Platform seperti Google Classroom, Moodle, dan Blackboard digunakan

untuk mengorganisir materi pembelajaran, tugas, dan komunikasi antara

guru dan siswa.

2. Aplikasi Pembelajaran

Aplikasi pembelajaran seperti Khan Academy, Duolingo, dan Quizlet

menyediakan sumber daya pendidikan interaktif yang dapat diakses di

perangkat seluler.

3. Simulasi dan Permainan Pendidikan

Perangkat lunak ini memungkinkan siswa untuk memahami konsep-

konsep abstrak melalui simulasi visual atau bermain permainan

pendidikan yang menyenangkan.

iii. Pustaka Digital dan Sumber Daya Pembelajaran

1. Buku Teks Digital

Buku teks digital dapat diakses melalui perangkat elektronik dan

seringkali memiliki fitur-fitur interaktif seperti video, gambar bergerak,

dan tautan ke sumber daya tambahan.

2. Akses ke Internet

Internet adalah sumber daya utama untuk penelitian, pembelajaran

daring, dan berbagi informasi. Siswa dan guru dapat mengakses

berbagai jenis sumber daya pendidikan secara daring.

iv. Peralatan Audio dan Video:


16

1. Podcast dan Video Pelajaran

Podcast pendidikan dan video pelajaran online seperti YouTube Edu

memberikan konten pendidikan yang dapat diakses dengan mudah oleh

siswa di mana saja.

2. Webinar dan Konferensi Video

Webinar dan konferensi video memungkinkan guru dan siswa untuk

berpartisipasi dalam diskusi dan pelatihan daring.

v. Peralatan Interaktif

1. Realitas Virtual (VR) dan Augmented Reality (AR)

Teknologi VR dan AR memungkinkan siswa untuk mengalami

pembelajaran yang immersif dengan simulasi dan pengalaman interaktif.

2. Robotik Pendidikan

Robotik digunakan dalam pendidikan untuk mengajarkan pemrograman,

ilmu pengetahuan, dan keterampilan teknik melalui proyek-proyek yang

praktis.

vi. Sosial Media dan Kolaborasi Daring

1. Media Sosial

Platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn

digunakan untuk berbagi ide, informasi, dan berkolaborasi dalam

konteks pendidikan.

2. Kolaborasi Daring

Alat kolaborasi seperti Google Drive dan Dropbox memungkinkan

siswa dan guru untuk berbagi dokumen, presentasi, dan proyek secara
17

daring.

2.1.2 Konsep Pola Perilaku Administratif Guru

a. Definisi Pola Perilaku Administratif

Menurut Scott, 2003 Pola perilaku administratif mengacu pada

serangkaian tindakan, keputusan, dan sikap yang diadopsi oleh individu dalam

peran administratif mereka di sebuah organisasi. Ini mencakup cara individu

berkomunikasi, berinteraksi dengan rekan kerja, mengelola waktu, dan

menangani tugas-tugas administratif.

Sedangkan Luthans, 2011 berpendapat Pola perilaku administratif

adalah kombinasi dari perilaku individu yang berkaitan dengan tanggung

jawab administratif mereka. Ini mencakup aspek-aspek seperti etika kerja,

inisiatif, kepemimpinan, dan efisiensi dalam melaksanakan tugas-tugas

administratif. Lalu Moorhead & Griffin, 2009 mengemukakan Pola perilaku

administratif mengacu pada norma-norma dan standar perilaku yang berlaku

dalam lingkungan administratif. Ini mencakup etika, profesionalisme, dan

keterampilan yang diperlukan dalam peran administratif.

Dari definisi diatas maka penulis menyimpulkan pola perilaku

administratif dapat dipahami sebagai pola tindakan, sikap, dan perilaku yang

dimiliki oleh individu dalam peran administratif mereka. Ini mencakup


18

berbagai aspek, termasuk etika kerja, inisiatif, kemampuan kepemimpinan,

dan efisiensi dalam mengelola tugas-tugas administratif. Dalam konteks

penelitian ini, pola perilaku administratif guru mengacu pada perilaku guru

dalam melaksanakan tugas-tugas administratif mereka di sekolah, khususnya

terkait dengan adopsi inovasi teknologi pendidikan.

Dokumen guru yang meliputi RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran), silabus, buku soal, jadwal pelajaran termasuk remedial, dan

penilaian merupakan komponen penting dalam menjalankan proses

pembelajaran di sekolah. Mari kita jabarkan secara detail masing-masing

dokumen tersebut:

1. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

- Definisi : RPP adalah dokumen perencanaan pembelajaran yang disusun oleh


guru untuk memandu proses pengajaran di kelas.
- Fungsi : Menyajikan rincian tentang kegiatan pembelajaran, tujuan
pembelajaran, metode pengajaran, sumber belajar, serta penilaian yang akan
digunakan.
Pendapat Ahli Ahli
- Menurut Sudjana (2010), RPP adalah "dokumen perencanaan kegiatan belajar
mengajar yang disusun oleh guru untuk memandu jalannya kegiatan belajar
mengajar di kelas."
- Menurut Nurhadi (2013), RPP adalah "dokumen perencanaan dan pedoman
yang mengatur kegiatan belajar mengajar di kelas."
- Menurut Depdiknas (2009), RPP adalah "rencana yang dirumuskan oleh guru
untuk mengatur dan menyelesaikan suatu masalah."
2. Silabus
19

- Definisi: Silabus adalah dokumen yang merinci materi pembelajaran dan


skenario pengajaran untuk suatu mata pelajaran selama satu semester atau tahun
ajaran.
- Fungsi:Menyajikan gambaran menyeluruh tentang materi ajar, strategi
pembelajaran, dan penilaian yang akan dilakukan selama kurun waktu tertentu.
Pendapat Ahli:
- Menurut Dee & Chaudhuri (2018), silabus adalah "dokumen rencana strategis
yang merinci dan memberi pengarahan pada perencanaan pembelajaran di
tingkat kurikuler."
3. Buku Soal:

- Definisi: Buku soal berisi kumpulan pertanyaan atau tugas yang digunakan
untuk mengukur pemahaman dan kemampuan siswa.
- Fungsi:Memberikan bahan evaluasi bagi guru untuk mengukur pencapaian
kompetensi siswa.
Pendapat Ahli:
- Menurut Nitko dan Brookhart (2011), buku soal adalah "instrumen atau alat
ukur tertulis yang dirancang untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan
sikap siswa."
-
4. Jadwal Pelajaran (Termasuk Remedial):

- Definisi: Jadwal pelajaran mencakup penjadwalan waktu untuk setiap mata


pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler, termasuk waktu remedial untuk siswa
yang memerlukan pemahaman tambahan.
- Fungsi:Menyusun kerangka waktu yang teratur untuk mengoptimalkan
pembelajaran dan memberikan perhatian tambahan kepada siswa yang
membutuhkannya.
Pendapat Ahli:
- Menurut Mulyasa (2013), jadwal pelajaran adalah "rencana yang memuat urutan
waktu dan durasi waktu untuk setiap kegiatan belajar mengajar yang akan
dilaksanakan oleh guru."
20

5. Penilaian:

- Definisi:Penilaian mencakup berbagai metode dan alat untuk mengukur


pencapaian siswa, seperti ujian, tugas, proyek, dan observasi.
- Fungsi:Memberikan umpan balik tentang kemajuan siswa dan efektivitas
pengajaran.
Pendapat Ahli:
- Menurut Airasian et al. (2012), penilaian adalah "pengumpulan informasi
tentang perilaku atau kinerja siswa dan pemberian makna pada informasi
tersebut."

Dokumen guru yang melibatkan RPP, silabus, buku soal, jadwal pelajaran

termasuk remedial, dan penilaian merupakan alat vital dalam menciptakan dan

mengelola proses pembelajaran di kelas. RPP dan silabus merencanakan serta

memberikan struktur pada pembelajaran, buku soal memberikan alat evaluasi, jadwal

pelajaran mengorganisir waktu, sementara penilaian memberikan gambaran tentang

pencapaian siswa. Semua dokumen ini saling terkait dan mendukung tercapainya

tujuan pendidikan.

b. Peran Guru dalam Administrasi Sekolah

Peran guru dalam administrasi sekolah mencakup sejumlah tugas dan

tanggung jawab yang relevan dengan manajemen kelas, evaluasi siswa,

pelaporan hasil, kerja sama dengan kolega, dan mendukung tujuan dan

kebijakan sekolah. Guru memiliki peran administratif yang signifikan dalam

mengelola lingkungan pembelajaran mereka. Mereka bertanggung jawab


21

untuk:

1) Manajemen Kelas

Membuat rencana pelajaran, menjalankan pembelajaran, dan menjaga

disiplin kelas.

2) Evaluasi Siswa

Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap pencapaian siswa.

3) Pelaporan Hasil

Memberikan laporan hasil belajar kepada siswa dan orang tua.

4) Kerja Sama dengan Kolega

Berkolaborasi dengan guru lain dalam pengembangan kurikulum dan

program sekolah.

5) Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan Sekolah

Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan

sekolah dan pengembangan kurikulum.

Peran guru dalam administrasi sekolah memainkan peran kunci dalam

memastikan kelancaran operasional sekolah dan menciptakan lingkungan

pembelajaran yang efektif.

c. Pentingnya Administrasi Efektif dalam pendidikan

Administrasi yang efektif dalam pendidikan memiliki peran penting

dalam mencapai tujuan pendidikan yang tinggi. Berikut adalah beberapa

alasan mengapa administrasi yang efektif penting dalam pendidikan:

1) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran


22

Administrasi yang efektif membantu guru dalam merencanakan,

melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran yang efektif.

2) Meningkatkan Efisiensi Operasional

Administrasi yang baik dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya

sekolah, termasuk waktu, tenaga kerja, dan anggaran.

3) Menyediakan Lingkungan Pembelajaran yang Aman

Administrasi yang efektif membantu menjaga keamanan siswa dan staf

sekolah.

4) Pengambilan Keputusan yang Terinformasi

Administrasi yang baik didasarkan pada data dan informasi yang akurat,

memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik.

5) Pengelolaan Konflik

Administrasi yang efektif dapat membantu mengatasi konflik dan masalah

yang muncul di dalam sekolah.

Secara keseluruhan, administrasi yang efektif merupakan landasan

penting dalam memberikan pendidikan berkualitas tinggi dan menciptakan

lingkungan pembelajaran yang mendukung pertumbuhan dan

perkembangan siswa. Dalam konteks penelitian ini, pemahaman tentang

pentingnya administrasi yang efektif akan membantu menganalisis pola

perilaku administratif guru

2.2 Penelitian yang Relavan

Tabel 2.1
23

Studi Relevan Tentang Pola Perilaku Administratif Dalam Mengadopsi Inovasi


Teknologi Pendidikan Di Sekolah Menengah Atas

Peneliti/Penelitian Hasil Penelitiannya Jurnal/Artikel Penelitiannya


1. Smith, A. (2017) Meneliti adopsi inovasi teknologi Journal of Educational
pendidikan di sekolah Technology and Society, 20(2)
menengah atas di konteks global.
2. Jamal, B. et al. Menganalisis dampak penggunaan International Journal of
(2019) teknologi pembelajaran Qualitative Studies in
berbasis mobile dalam meningkatkan Education, 32(4)
hasil belajar di SMA
Indonesia.
3. Chen, L., & Meneliti tantangan dan strategi dalam Journal of Educational
Wang, Y. (2021) mengintegrasikan Administration and History,
inovasi teknologi pendidikan oleh guru 53(1)
di Indonesia.
4. Pratama, R., & Eksplorasi Penggunaan Media Sosial Indonesian Journal of Educational
Utami, H. (2018) dalam Pembelajaran Technology, 18(2)
di SMA Negeri 5 Jakarta.

5. Suryanto, B., & Dampak Penggunaan Edmodo sebagai Journal of Information


Setiawan, A. (2017) Platform Pembelajaran Technology Education Research,
Online terhadap Partisipasi dan Hasil 16(1)
Belajar Siswa di
SMA Negeri 1 Surabaya.
3 Sumber: Peneliti yang Mengolah sendiri

2.3 Kerangka Berfikir

Penelitian ini didasarkan pada kerangka pemikiran yang menggabungkan

konsep dan teori tentang adopsi inovasi teknologi pendidikan oleh guru dan

dampaknya terhadap administrasi sekolah, serta isu-isu yang berkaitan dengan

pemanfaatan teknologi pendidikan dalam konteks pendidikan SMA. Adopsi

inovasi teknologi pendidikan oleh guru adalah faktor kunci dalam pengembangan

pendidikan modern, dan pola perilaku administratif guru dalam mengadopsi

inovasi ini memiliki implikasi signifikan dalam efektivitas administrasi sekolah


24

dan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Konsep adopsi inovasi teknologi pendidikan mencakup pemahaman

tentang bagaimana guru mengintegrasikan teknologi pendidikan dalam

pengajaran mereka, apa yang memengaruhi keputusan mereka untuk mengadopsi

teknologi tersebut, serta bagaimana pola perilaku administratif mereka terkait

dengan penggunaan teknologi pendidikan ini. Adopsi inovasi, dalam konteks

penelitian ini, mencakup aspek-aspek seperti pembelajaran online, penggunaan

platform e-learning, penggunaan alat-alat digital, dan berbagai teknologi

pendidikan lainnya yang memengaruhi praktik pengajaran dan administrasi

sekolah.

Selain itu, kerangka pemikiran ini juga mempertimbangkan pentingnya

pembinaan positif sebagai strategi untuk mendukung guru dalam mengadopsi

inovasi teknologi pendidikan. Pembinaan positif adalah pendekatan yang

memungkinkan guru untuk mengatasi hambatan, mengembangkan keterampilan

baru, dan memperoleh dukungan dalam mengintegrasikan teknologi pendidikan

dalam praktik mereka.

Kerangka pemikiran ini mengasumsikan bahwa adopsi inovasi teknologi

pendidikan oleh guru dapat memengaruhi pola perilaku administratif mereka,

termasuk cara mereka mengelola administrasi sekolah, berkomunikasi dengan

rekan kerja, dan mengelola waktu. Dengan pemahaman yang lebih mendalam

tentang pola perilaku administratif guru dalam menghadapi inovasi teknologi

pendidikan, penelitian ini akan memberikan wawasan berharga bagi peningkatan

kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Bungo dan mungkin juga di sekolah-


25

sekolah lainnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala dan faktor-faktor

yang memengaruhi pola perilaku administratif guru dalam mengadopsi inovasi

teknologi pendidikan, menggali dampak adopsi tersebut terhadap administrasi

sekolah, serta merumuskan rekomendasi untuk perbaikan administrasi sekolah

dan penggunaan teknologi pendidikan. Dengan demikian, kerangka pemikiran ini

akan menjadi landasan bagi penelitian lebih lanjut dalam mengkaji peran penting

adopsi inovasi teknologi pendidikan dalam konteks pendidikan SMA dan

dampaknya terhadap administrasi sekolah.

PERILAKU ADMINISTRATIF INOVASI TEKNOLOGI


PENDIDIKAN
1. Keterbukaan terhadap
Inovasi 1. Tingkat Penggunaan
2. Kepemimpinan Guru Teknologi
3. Kolaborasi antar Guru 2. Penerimaan terhadap
Perubahan
3. Integrasi Teknologi dalam
Martin Ginkel (2020) Proses Pembelajaran

Susan M. Bearden (2018)

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir


26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Bungo. SMA Negeri 1

Bungo adalah sekolah menengah atas yang berlokasi di Kabupaten Bungo,

Provinsi Jambi, Indonesia. Sekolah ini dipilih sebagai tempat penelitian karena

memiliki peran penting dalam konteks pendidikan di wilayah tersebut dan

memiliki populasi guru yang mewakili berbagai latar belakang dan pengalaman.

Waktu penelitian ini akan dilakukan selama periode tertentu, yang akan

ditentukan berdasarkan jadwal penelitian yang lebih rinci. Namun, sebagai acuan

awal, penelitian ini direncanakan untuk dilaksanakan selama tahun ajaran

tertentu, misalnya selama tahun ajaran 2023/2024. Periode ini dipilih untuk

memungkinkan penelitian untuk mengamati pola perilaku administratif guru

dalam mengadopsi inovasi teknologi pendidikan selama satu tahun ajaran penuh.

Selanjutnya, analisis data dapat dilakukan setelah periode penelitian selesai.

Secara detail dapat dilihat dari tabel 3.1 schedule penelitian ini, sebagai

berikut :

Tabel 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pola Perilaku Administratif Dalam
Mengadopsi Inovasi Teknologi Pendidikan Di Sekolah Menengah Atas

No Kegiatan Waktu
1 Persiapan dan Persetujuan Penelitian Januari 2023
2 Penentuan Rencana Penelitian September 2023
3 Pendekatan dan Rancangan Instrumen September 2023
4 Uji Coba Instrumen Oktober 2023
5 Pengumpulan Data (Wawancara, Observasi) November 2023
27

6 Analisis Data Desember 2023


7 Penulisan Laporan Awal November 2023
8 Presentasi Hasil Penelitian Desember 2023
9 Penyempurnaan dan Penulisan Final Januari - Februari 2024
10 Penyerahan Laporan Akhir Maret 2024

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian yang relevan adalah

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif akan memungkinkan peneliti untuk

mendalam dalam memahami pola perilaku administratif guru dalam mengadopsi

inovasi teknologi pendidikan serta konteksnya. Pendekatan ini memungkinkan

pengumpulan data yang mendalam melalui wawancara, observasi, dan analisis

dokumen untuk mengungkapkan pandangan, persepsi, dan pengalaman pihak

terkait dalam konteks yang lebih luas.

b. Jenis Penelitian

a. Penelitian Deskriptif: Selain itu, penelitian ini juga dapat digambarkan

sebagai penelitian deskriptif karena tujuannya adalah untuk menggambarkan

fenomena yang ada, yaitu pola perilaku administratif guru dalam mengadopsi

inovasi teknologi pendidikan di SMA N 1 Bungo. Penelitian ini akan fokus

pada pengumpulan data deskriptif yang akan membantu dalam pemahaman

yang lebih baik tentang situasi yang sedang diamati.

3.3 Data dan Sumber Data

Dalam penelitian " pola perilaku administratif guru dalam mengadopsi

inovasi teknologi pendidikan Studi Kasus SMA N 1 Bungo" dengan pendekatan


28

kualitatif, berikut adalah beberapa jenis data yang mungkin digunakan dan

sumber data yang relevan:

a. Wawancara Mendalam:

Data dari wawancara dengan berbagai pihak terkait di SMA N 1

Bungo, seperti kepala sekolah, staf administrasi sekolah, guru, dan orang tua

siswa. Wawancara ini akan mengungkapkan persepsi mereka tentang pola

perilaku administratif guru dalam mengadopsi inovasi teknologi pendidikan,

pengalaman mereka dalam menghadapi masalah tersebut, serta solusi yang

telah dicoba atau diusulkan.

b. Observasi Langsung:

Data dari observasi langsung terhadap proses pola perilaku

administratif guru dalam mengadopsi inovasi teknologi pendidikan sekolah.

Observasi ini akan membantu dalam mengidentifikasi secara konkret

bagaimana dana tersebut dikelola, alokasi dana, dan bagaimana kendala

mungkin muncul selama proses ini.

c. Analisis Dokumen:

Data dari analisis dokumen terkait pola perilaku administratif guru ,

inovasi teknologi pendidikan, bahan ajar, dan metode pembelajaran.

Dokumen-dokumen ini akan memberikan wawasan tentang bagaimana pola

perilaku administratif guru dalam mengadopsi inovasi teknologi pendidikan di

SMA N 1 Bungo.
29

3.4 Teknik Sampling

Dalam penelitian ini, penggunaan teknik sampling yang tepat akan sangat

penting untuk memastikan bahwa data yang diperoleh mewakili populasi yang relevan.

Berikut adalah teknik sampling yang digunakan dalam penelitian " pola perilaku

administratif guru dalam mengadopsi inovasi teknologi pendidikan SMA N 1

Bungo" dengan pendekatan kualitatif adalah Purposive Sampling (Sampel Berdasarkan

Tujuan).

Teknik sampling ini akan memungkinkan peneliti untuk memilih responden

yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan terkait dengan penggunaan

Inovasi Pendidikan di sekolah. Contohnya, kepala sekolah, staf administrasi sekolah,

guru, dan orang tua siswa dapat dipilih sebagai responden karena mereka memiliki

wawasan yang berbeda terkait dengan pengelolaan dana tersebut.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian " pola perilaku administratif guru dalam mengadopsi

inovasi teknologi pendidikan Di SMA N 1 Bungo" dengan pendekatan kualitatif,

berikut adalah beberapa teknik pengumpulan data yang mungkin digunakan:

a. Wawancara Mendalam:

Wawancara mendalam adalah teknik yang umum digunakan dalam

penelitian kualitatif. Peneliti akan melakukan wawancara satu lawan satu

dengan berbagai pihak terkait, seperti kepala sekolah, staf administrasi

sekolah, guru, dan orang tua siswa. Wawancara mendalam akan

memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang

persepsi, pengalaman, dan pandangan mereka terkait dengan Inovasi


30

Teknologi Pendidikan .

b. Observasi Langsung:

Observasi langsung melibatkan peneliti yang mengamati proses

penggunaan Inovasi Teknologi Pendidikan di sekolah secara langsung. Ini

dapat mencakup pengamatan terhadap pertemuan-pertemuan pengelolaan

dana, pembayaran, atau alokasi dana untuk kegiatan tertentu. Observasi ini

akan membantu mengidentifikasi masalah dan kendala yang mungkin muncul

selama proses tersebut.

c. Analisis Dokumen:

Analisis dokumen akan melibatkan penelitian dan evaluasi dokumen-

dokumen terkait penggunaan Inovasi Teknologi Pendidikan, alat yang di

gunakan, metode apa dan bantuan apa saja yang diberikan oleh pemerintah.

Analisis dokumen ini akan memberikan wawasan tentang bagaimana pola

perilaku administratif guru dalam mengadopsi inovasi teknologi pendidikan

SMA N 1 Bungo.

3.6 Uji Validitas Data

Uji validitas data adalah langkah penting dalam penelitian kualitatif untuk

memastikan bahwa data yang diperoleh adalah akurat, relevan, dan dapat

diandalkan. Berikut adalah untuk menguji validitas data dalam penelitian " Pola

perilaku administratif guru dalam mengadopsi inovasi teknologi pendidikan Di

SMA N 1 Bungo " dengan teknik Triangulasi Data.

Salah satu cara utama untuk menguji validitas data adalah dengan
31

menggunakan triangulasi data. Ini melibatkan pengumpulan data dari berbagai

sumber dan dengan berbagai teknik. Dalam penelitian ini, Anda dapat

menggunakan wawancara, observasi, analisis dokumen, dan sumber data lainnya.

Jika data dari berbagai sumber dan teknik yang berbeda menghasilkan temuan

yang konsisten, ini dapat mengukuhkan validitas data.

Teknik triangulasi data adalah pendekatan yang digunakan dalam

penelitian kualitatif untuk menguji keabsahan dan keandalan temuan dengan

mengumpulkan dan membandingkan data dari berbagai sumber atau teknik yang

berbeda. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan bias, meningkatkan kepercayaan

terhadap temuan, dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang

fenomena yang sedang diteliti.

Berikut adalah beberapa teknik triangulasi data yang dapat digunakan

dalam penelitian "Pola perilaku administratif guru dalam mengadopsi inovasi

teknologi pendidikan Di SMA N 1 Bungo ":

a. Triangulasi Sumber Data:

Mengumpulkan data dari berbagai sumber yang berbeda, seperti

wawancara dengan staf sekolah, observasi proses penggunaan Inovasi

Teknologi Pendidikan. Dengan membandingkan temuan dari sumber-sumber

yang berbeda ini, peneliti dapat mengidentifikasi pola yang konsisten atau

perbedaan yang mungkin dalam data.

b. Triangulasi Metode:

Menggunakan berbagai metode pengumpulan data, seperti wawancara,


32

observasi, analisis dokumen, dan member-checking. Dengan menggabungkan

berbagai metode ini, peneliti dapat melihat fenomena dari berbagai sudut

pandang dan memastikan keandalan temuan. Misalnya, data yang diperoleh

dari wawancara dapat dibandingkan dengan data yang diperoleh melalui

analisis dokumen.

c. Triangulasi Peneliti:

Menggabungkan peneliti yang berbeda atau tim penelitian dalam

analisis data. Ketika beberapa peneliti bekerja bersama dalam menganalisis

dan menafsirkan data, mereka dapat memberikan sudut pandang yang berbeda

dan menguji interpretasi data satu sama lain. Ini dapat membantu mengurangi

bias penelitian.

d. Triangulasi Waktu:

Mengumpulkan data pada waktu yang berbeda untuk melihat

perubahan atau perkembangan dari waktu ke waktu. Misalnya, data yang

diperoleh dalam beberapa tahun terakhir dapat dibandingkan untuk melihat

apakah ada tren dalam penggunaan Inovasi Teknologi Pendidikan atau

munculnya kendala-kendala baru.

e. Triangulasi Responden:

Melibatkan berbagai responden atau informan yang memiliki beragam

latar belakang dan perspektif. Misalnya, melibatkan guru, staf administrasi,

orang tua siswa, dan siswa itu sendiri. Dengan demikian, peneliti dapat

memahami bagaimana berbagai pemangku kepentingan memandang

penggunaan Inovasi Teknologi Pendidikan.


33

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data kualitatif merupakan proses yang sistematis dan

mendalam untuk memahami dan menginterpretasi data yang dikumpulkan dalam

penelitian. Penting untuk menjaga ketelitian, ketelitian, dan integritas dalam

seluruh proses analisis data.

Teknik analisis data dalam penelitian " pola perilaku administratif guru

dalam mengadopsi inovasi teknologi pendidikan Di SMA N 1 Bungo " dengan

pendekatan kualitatif akan melibatkan langkah-langkah berikut:

a. Transkripsi Data:

Langkah awal adalah mentranskripsi semua data kualitatif yang telah

dikumpulkan. Ini mencakup mentranskripsi rekaman wawancara, mengecek

catatan observasi, dan memindai atau menyusun dokumen-dokumen yang

dianalisis.

b. Koding Data:

Data yang telah ditranskripsi akan dikodekan. Koding adalah proses

memberikan label atau tag pada bagian-bagian data yang relevan dengan topik

penelitian. Koding dapat dilakukan secara manual atau menggunakan

perangkat lunak analisis data kualitatif seperti NVivo atau MAXQDA.

c. Kategorisasi:

Setelah melakukan koding, data yang telah dikodekan akan

dikelompokkan menjadi kategori-kategori yang lebih besar. Kategori ini

mencerminkan konsep atau tema yang muncul dari data. Misalnya, kategori-
34

kategori mungkin termasuk "Pola Perilaku Administratif Guru," "Persepsi

Guru tentang Inovasi Teknologi Pendidikan," atau "Solusi yang Diusulkan."

d. Pencarian Pola:

Peneliti akan mencari pola-pola dalam data, baik itu pola dalam

pandangan responden, perubahan dari waktu ke waktu, atau perbedaan dalam

perspektif berbagai pemangku kepentingan. Pola-pola ini dapat membantu

dalam memahami temuan utama penelitian.

e. Penafsiran:

Selama proses analisis, peneliti akan melakukan penafsiran terhadap

data. Ini mencakup menjelaskan makna di balik data dan menciptakan narasi

yang kohesif tentang apa yang ditemukan dari data. Peneliti akan mencoba

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dan menggambarkan

temuan utama dengan mendalam.

f. Member-checking:

Hasil analisis awal dapat diperiksa oleh responden atau informan

utama melalui proses yang disebut member-checking. Ini adalah langkah

untuk memastikan bahwa temuan yang ditemukan oleh peneliti sesuai dengan

pandangan mereka.

g. Menyusun Laporan:

Setelah analisis data selesai, peneliti akan menyusun laporan

penelitian. Laporan ini akan mencakup deskripsi yang rinci tentang

metodologi, temuan, interpretasi, dan rekomendasi. Laporan ini akan


35

menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian.

h. Penyajian Grafis (Opsional):

Dalam beberapa kasus, peneliti dapat menggunakan grafik atau

diagram untuk memvisualisasikan temuan utama, terutama jika data

kompleks. Ini dapat membantu dalam menjelaskan temuan kepada pemangku

kepentingan atau audiens yang lebih luas.

3.8 Prosedur Penelitian

Prosedur ini merupakan langkah-langkah sistematis yang harus diikuti

untuk menjalankan penelitian kualitatif dengan cermat. Ini akan membantu

dalam memahami pola perilaku administratif guru dalam mengadopsi inovasi

teknologi pendidikan Di SMA N 1 Bungo dan menghasilkan temuan yang akurat

dan relevan.

Prosedur penelitian untuk penelitian " pola perilaku administratif guru

dalam mengadopsi inovasi teknologi pendidikan Di SMA N 1 Bungo " dengan

pendekatan kualitatif dapat dijelaskan dalam beberapa tahapan berikut:

a. Perencanaan Penelitian:

Tahap awal adalah merencanakan penelitian dengan cermat. Ini

melibatkan perumusan rumusan masalah, tujuan penelitian, identifikasi

pemangku kepentingan, serta penyusunan kerangka konseptual dan kerangka

teoritis.

b. Pengumpulan Data:

Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian. Ini


36

melibatkan teknik-teknik seperti wawancara mendalam dengan berbagai

pemangku kepentingan di SMAN 1 Bungo, observasi langsung terhadap

proses penggunaan Inovasi Teknologi Pendidikan, analisis dokumen..

c. Transkripsi Data:

Data yang telah dikumpulkan, seperti rekaman wawancara atau catatan

observasi, akan ditranskripsi menjadi teks tertulis agar dapat dianalisis lebih

lanjut.

d. Koding Data:

Data yang telah ditranskripsi akan dikodekan, yaitu memberikan label

atau tag pada bagian-bagian data yang relevan dengan topik penelitian. Proses

ini membantu dalam mengorganisasi data untuk analisis lebih lanjut.

e. Kategorisasi dan Analisis Data:

Data yang telah dikodekan akan dikelompokkan menjadi kategori-

kategori yang lebih besar. Selanjutnya, peneliti akan mencari pola, tren, dan

temuan dalam data tersebut. Ini melibatkan penafsiran dan analisis mendalam

terhadap data.

f. Member-Checking:

Hasil analisis awal dapat diperiksa oleh responden atau informan

utama melalui proses member-checking. Ini dilakukan untuk memastikan

bahwa temuan yang ditemukan oleh peneliti sesuai dengan pandangan

mereka.

g. Penyusunan Laporan:

Setelah analisis data selesai, peneliti akan menyusun laporan


37

penelitian. Laporan ini akan mencakup deskripsi yang rinci tentang

metodologi, temuan, interpretasi, dan rekomendasi. Laporan ini akan menjadi

output utama dari penelitian.

h. Presentasi Hasil:

Hasil penelitian dapat dipresentasikan kepada pemangku kepentingan,

seperti sekolah, pemerintah daerah, atau pihak terkait lainnya. Presentasi

dapat berbentuk seminar, workshop, atau laporan tertulis.

i. Evaluasi Validitas Data:

Selama seluruh proses penelitian, peneliti akan menjalankan langkah-

langkah untuk memastikan validitas data, termasuk penggunaan teknik seperti

triangulasi data dan member-checking.

j. Refleksi Peneliti:

Peneliti akan merenungkan peran dan perspektif mereka dalam

penelitian, serta bagaimana ini dapat memengaruhi analisis data. Kesadaran

tentang bias peneliti adalah bagian penting dari prosedur penelitian.


38

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal

Anderson, C. A., & Dill, K. E. (2000). Video games and aggressive thoughts,
feelings, and behavior in the laboratory and in life. Journal of Personality and
Social Psychology, 78(4), 772-790.

Bandura, A. (1986). Social foundations of thought and action: A social cognitive


theory. Prentice-Hall.

Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance
of information technology. MIS Quarterly, 13(3), 319-340.

Ertmer, P. A. (1999). Addressing first-and second-order barriers to change: Strategies


for technology integration. Educational Technology Research and
Development, 47(4), 47-61.

Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, attitude, intention, and behavior: An
introduction to theory and research. Addison-Wesley.

Fullan, M. (2007). The new meaning of educational change. Teachers College Press.

Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2010). Multivariate data
analysis: A global perspective. Pearson.

Hargittai, E. (2010). Digital na(t)ives? Variation in Internet skills and uses among
members of the “Net Generation”. Sociological Inquiry, 80(1), 92-113.

Jonassen, D. H., Peck, K. L., & Wilson, B. G. (1999). Learning with technology: A
constructivist perspective. Prentice-Hall.

Kay, R. H. (2006). Evaluating strategies used to incorporate technology into


preservice education: A review of the literature. Journal of Research on
Technology in Education, 38(4), 383-408.

Koehler, M. J., & Mishra, P. (2009). What is technological pedagogical content


knowledge? Contemporary Issues in Technology and Teacher Education,
9(1), 60-70.

Lai, K. W., & Hong, K. S. (2015). Using Whatsapp in tandem with peer tutoring and
positive reinforcement to increase out-of-class learners' engagement.
Computers & Education, 89, 103-114.

Rogers, E. M. (2003). Diffusion of innovations (5th ed.). Free Press.


39

Selwyn, N. (2010). Looking beyond learning: notes towards the critical study of
educational technology. Journal of Computer Assisted Learning, 26(1), 65-73.

Shulman, L. S. (1987). Knowledge and teaching: Foundations of the new reform.


Harvard Educational Review, 57(1), 1-23.

Tondeur, J., van Braak, J., Ertmer, P. A., & Ottenbreit-Leftwich, A. (2017).
Understanding the relationship between teachers' pedagogical beliefs and
technology use in education: A systematic review of qualitative evidence.
Educational Technology Research and Development, 65(3), 555-575.

Vygotsky, L. S. (1978). Mind in society: The development of higher psychological


processes. Harvard University Press.

Wenger, E. (1998). Communities of practice: Learning, meaning, and identity.


Cambridge University Press.

Yuen, A. H. K., & Ma, W. W. K. (2008). Exploring teacher acceptance of e‐learning


technology. Asia‐Pacific Journal of Teacher Education, 36(3), 229-243.

Anderson, C. A., & Dill, K. E. (2000). Video games and aggressive thoughts,
feelings, and behavior in the laboratory and in life. Journal of Personality and
Social Psychology, 78(4), 772-790.

Bandura, A. (1986). Social foundations of thought and action: A social cognitive


theory. Prentice-Hall.

Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance
of information technology. MIS Quarterly, 13(3), 319-340.

Ertmer, P. A. (1999). Addressing first-and second-order barriers to change: Strategies


for technology integration. Educational Technology Research and
Development, 47(4), 47-61.

Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, attitude, intention, and behavior: An
introduction to theory and research. Addison-Wesley.

Fullan, M. (2007). The new meaning of educational change. Teachers College Press.

Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2010). Multivariate data
analysis: A global perspective. Pearson.

Hargittai, E. (2010). Digital na(t)ives? Variation in Internet skills and uses among
members of the “Net Generation”. Sociological Inquiry, 80(1), 92-113.
40

Jonassen, D. H., Peck, K. L., & Wilson, B. G. (1999). Learning with technology: A
constructivist perspective. Prentice-Hall.

Kay, R. H. (2006). Evaluating strategies used to incorporate technology into


preservice education: A review of the literature. Journal of Research on
Technology in Education, 38(4), 383-408.

Internet

http://ji.unbari.ac.id/index.php/ilmiah/article/view/864

https://edunesia.org/index.php/edu/article/view/81

https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/SAP/article/view/8573

https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/SAP/article/view/7535

https://journal.unpak.ac.id/index.php/JMP/article/view/1960

https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JLC/article/view/21288

https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/SAP/article/view/13382

https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/piq.21341

https://jurnal.bkn.go.id/index.php/asn/article/view/241

https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/SAP/article/view/4641

https://ojs.uajy.ac.id/index.php/konstelasi/article/view/6948

https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/SAP/article/view/15948

http://ji.unbari.ac.id/index.php/ilmiah/article/view/3085

https://shopee.co.id/SUPERVISI-DALAM-PENDIDIKAN-i.125168416.6740816892
41

Lampiran 1

Instrumen Wawancara: Pola Perilaku Administratif Guru dalam Mengadopsi

Inovasi Teknologi Pendidikan di SMA Negeri 1 Bungo

1. Informasi Demografis:

 Nama Responden:
 Jabatan:
 Lama Mengajar di SMA Negeri 1 Bungo:
 Bidang Pengajaran:

2. Pengalaman dengan Teknologi Pendidikan:

 Seberapa sering Anda menggunakan teknologi dalam kegiatan pembelajaran


Anda?
 Apa jenis teknologi yang biasanya Anda gunakan dalam mengajar?
 Bagaimana pengalaman Anda dengan penggunaan teknologi dalam
pembelajaran di masa lalu?

3. Pola Perilaku Administratif:

 Bagaimana Anda mendeskripsikan sikap kolektif para guru di SMA Negeri 1


Bungo terkait adopsi teknologi pendidikan?
 Apakah terdapat kebijakan atau panduan resmi dari sekolah terkait penggunaan
teknologi pendidikan, dan sejauh mana kebijakan ini diikuti oleh para guru?
 Bagaimana guru di SMA Negeri 1 Bungo mendukung satu sama lain dalam
mengadopsi inovasi teknologi pendidikan?

4. Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung:

 Apa hambatan utama yang Anda alami dalam mengadopsi inovasi teknologi
pendidikan?
 Seberapa efektif dukungan institusional dalam mendorong para guru untuk
mengadopsi teknologi pendidikan?
 Bagaimana peran kepemimpinan sekolah dalam membentuk sikap dan tindakan
guru terkait inovasi teknologi pendidikan?

5. Pengaruh Kebijakan Sekolah:

 Sejauh mana kebijakan sekolah mendukung atau menghambat penggunaan


teknologi pendidikan oleh para guru?
42

 Apakah ada insentif atau penghargaan tertentu bagi guru yang aktif
menggunakan teknologi pendidikan?

6. Ekspektasi dan Tantangan Masa Depan:

 Bagaimana Anda melihat peran teknologi pendidikan di SMA Negeri 1 Bungo


dalam lima tahun ke depan?
 Apa tantangan utama yang perlu diatasi untuk meningkatkan penggunaan
teknologi pendidikan di masa mendatang?

Anda mungkin juga menyukai