Oleh :
SANDI PERATAMA
NIS. 4103810419105
Segala puja dan puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan nikmat iman, nikmat islam, dan
nikmat ihsan, serta memberikan kesempatan dan kelapangan berpikir sehingga
penulis dapat menyelesaikan pembuatan proposal disertasi yang sangat sederhana
ini.
Solawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi
wa sallam, tak lupa kepada keluarganya, tabi’in dan tabi’atnya dan semoga sampai
kepada kita selaku umatnya. Aamiin.
Selain itu dalam penyusunan dan penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis dengan senang hati dan penuh kebanggan menyampaikan
terima kasih kepada para dosen pengampu dan Semua pihak yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan proposal disertasi ini
Terima kasih untuk segala bantuan dan bimbingan serta jerih payah yang
telah diberikan kepada penulis, semoga mendapat balasan yang setimpal dari
Allah Subhamahu wa ta’ala. Amiin.
Bandung, Mei 2021
Penulis
DAFTAR ISI
1
tersebut sejalan dengan jalur pendaftaran PPDB dalam Permendikbud
44 tahun 2019 tentang PPDB pada TK, SD, SMP, SMA, dan SMK
meliputi; 1) zonasi dengan kuota paling sedikit 50% dari daya
tampung sekolah; 2)afirmasi dengan kuota paling sedikit 15% dari
daya tampung sekolah:
3)perpindahan tugas orang tua/wali dengan kuota paling banyak 5% dari daya
tampung sekolah; dan 4) prestasi apabila masih terdapat sisa kuota dari
pelaksanaan jalur zonasi, jalur afirmasi, dan jalur perpindahan tugas orang
tua/wali. Namun tidak dapat kita pungkiri sistem penerimaan seperti termaktub
dalam permendikbud no 44 tahun 2019 tersebut, terkadang dikesampingkan oleh
sekolah-sekolah yang berstatus swasta. Hal ini sering terjadi dikarenakan tidak
sedikit pihak pengelola sekolah swasta yang menarik siswa baru dengan cara
cepat atau instan, yakni melalui jalur prestasi dengan berbagai promo seperti
beasiswa dan potongan biaya lainnya. Hal ini cukup terjadi perbincangan yang
padat diantara para pengamat pendidikan. Karena terjadi pada tahun 2019
penerimaan siswa baru jalur prestasi yang hanya memiliki kuota 5% pada sekolah
negeri, menyebabkan orang tua siswa dan siswa lebih memilih masuk ek sekolah
swasta karena sudah pasti diterima, dibandingkan masuk ke sekolah negeri.
Dalam hal ini perlu kita cermati bersama, bahwasannya
pendidikan di sekolah swasta tidak jauh berkualitas dengan
pendidikan di sekolah negeri, namun segelintir masyarakat ada yang
memandang sebelah mata bila putra-putri tidak diterima di sekolah
negeri. Namun ada alternatif lain untuk mengantisipasi hal tersebut
dan melihat dunia kerja yang membutuhkan para generasi muda yang
siap terjun ke lapangan kerja, yakni melalui jalur SMK Negeri
ataupun SMK Swasta.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan
formal yang mempunyai pola pendidikan khusus untuk mengarahkan
para peserta didik, agar menjadi lulusan yang siap terjun di
masyarakat secara profesional serta ikut bergerak di dalam dunia
usaha atau dunia industri. Menurut Penjelasan Undang Undang
2
Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 15 (2012:47) disebutkan,
bahwa Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan para peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang
tertentu. Untuk menunjang tujuan ini, maka dirancang Pendidikan
Sistem Ganda (PSG), sebagai bentuk dari perwujudan kebijaksanan
Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini dilaksanakan pada suatu
lembaga yaitu di sekolah juga di dalam dunia kerja. Upaya ini
dilakukan adalah dalam rangka meningkatkan mutu lulusan SMK
dalam menciptakan relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan
tenaga kerja.
Misi utama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu untuk
mempersiapkan peserta didik sebagai calon tenaga kerja yang
memiliki kesiapan untuk memasuki di dalam dunia kerja. Keberadaan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dituntut untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, yaitu kebutuhan tenaga kerja yang siap
bekerja. Sehingga para peserta didik dituntut untuk mempunyai
keterampilan serta sikap professional dalam bidangnya masing
masing. Sesuai dengan tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dalam kurikulum SMK Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa
peserta didik serta lulusan: (1) Memasuki dunia lapangan kerja dan
mengembangkan sikap professional. (2) Mampu ber-kompetensi dan
mengembangkan diri. (3) Menjadi tenaga kerja yang dapat mengisi
kebutuhan usaha/dunia kerja industri saat ini dan masa yang akan
datang. (4) Menjadi tenaga kerja yang produktif, adaptif dan kreatif.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Kementerian Pendidikan dan
Kebuduayaan (Kemendikbud) telah mencanangkan program secara
nasional pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) secara
besar-besaran dengan skenario penambahan jumlah siswa SMK dan
mengurangi jumlah siswa Sekolah Menangah Atas (SMA) atau yang
dikenal dengan skema 70:30. Hal ini sesuai dengan Rencana
3
Pembangunan Jangka Panjang Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Tahun 2005-2025, pada tahun 2005-2009
perbandingan siswa SMK-SMA akan berubah dari 50:50, tahun
2010-2015 menjadi 60:40, dan tahun 2015-2020 serta 2020-2025
akan menjadi 70:30.
Berdasarkan rekapitulasi data pokok sekolah menengah atas
(SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Propinsi Jawa
Barat disimpulkan bahwa rasio atau perbandingan antara SMA
dengan SMK di Propinsi Jawa Barat adalah 38.843%; 61.156%,
belum mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Dirjen
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2015-2020 serta
2020-2025 menjadi 30:70.
Pertimbangan yang mendasar program di atas adalah
mengurangi tingkat pengangguran di level lulusan SMA yang
disebabkan karena tidak dapat meneruskan belajar ke jenjang lebih
tinggi. Sebaliknya memperbanyak atau memperluas pendidikan SMK
yang diharapkan daya serap lapangan kerja di industri semakin besar.
Namun implikasi dari program nasional di atas adalah terjadinya
peningkatan SMK-SMK baru dari kota sampai ke berbagai pelosok
daerah di Indonesia. Beberapa SMK baik negeri maupun SMK
swasta bermunculan secara cepat. Kondisi ini tentunya sangat
mengkhawatirkan, di salah satu sisi sejalan dengan program nasional
namun di sisi lain peningkatan kuantitas tidak berkorelasi linear
dengan kualitas. Belum lagi kesesuaian program kompetensi SMK
tersebut apakah sudah melewati studi kajian yang mendalam atau
belum, sehingga akan memberikan dampak terhadap daya serap di
dunia industri.
Banyaknya SMK, terutama SMK swasta, secara nasional
perlu adanya kriteria dan indikator yang jelas, tidak hanya untuk
meningkatkan akses dan pemerataan semata-mata, akan tetapi harus
ber-orientasi kepada relevansi dan mutu serta memperhitungkan
4
produktivitas dan efisiensi. Implementasi kebijakan pendidikan pada
tingkat kabupaten dan kota, sangat terkait dengan “Formulasi
pembangunan daerah”, yang terintegrasi dengan sistem politik,
ekonomi, geografi, kependudukan, dan ketenagakerjaan dalam
konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu keberadaan peserta didik tidak hanya sekedar
memenuhi kebutuhan saja, akan tetapi juga merupakan bagian dalam
menciptakan lembaga pendidikan yang bermutu. Sehingga peserta
didik dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang
dimilikinya, mulai potensi fisik, kecerdasan intelektual, social,
emosional, dan kewajiban peserta didik. Oleh karena itu untuk
mencapai keberhasilan pendidikan perlu dilakukan kegiatan
Penerimaan peserta didik baru yang berguna untuk memilih dan
menyaring siapa saja calon peserta didik yang terpilih sesuai dengan
kriteria yang sudah ditentukan. Dengan adanya pemilihan dan
penyaringan peserta didik diharapkan mendapatkan peserta didik
yang berkualitas. Kegiatan penerimaan calon peserta didik
diharapkan tidah hanya semata-mata menerima dan menolak peserta
didik, tetapi jauh ke depan untuk mengetahui tingkat kecerdasan
peserta didik. Dengan tingkat kecerdasan tersebut dapat membantu
dalam menentukan proses pembinaan dan bahkan untuk dapat
menentukan target dan arah pendidikan di masa depan. Oleh sebab
itu, prosedur penerimaan peserta didik yang telah ditetapkan oleh
lembaga pendidikan harus mampu mempertimbangkan kondisi-
kondisi yang dibutuhkan dalam rangka kemajuan lembaga pendidikan
tersebut. Karena bagaimanapun prosedur tersebut perlu dimiliki oleh
sebuah lembaga pendidikan agar mempunyai daya saingdengan
lembaga pendidikan lain. Dengan mendapatkan peserta didik yang
berkualitas melalui prosedur lembaga pendidikan tersebut, setidaknya
lembaga akan lebih mudah menjalankan kegiatan oprasionalnya.
Karena pemahaman dan pengalaman yang diperoleh sebelumnya
5
merupakan kemampuan awal peserta didik yang dapat mempermudah
memperoleh pengetahuan baru. Fajariana mengemukakan bahwa
“kemampuan awal merupakan faktor yang sangat penting dalam
memperoleh kemampuan baru dalam proses pembelajaran”.
Seleksi penerimaan peserta didik harus dipahami sebagai
sebuah proses mendapatkan peserta didik yang unggul. Sehingga
dalam proses kegiatan ini lembaga pendidikan harus merecanakan
secara matang, agar tujuan dilaksanakannya seleksi tercapai dan
dilakkan secara efektif dan efesien. Tujuan dari setiap program
seleksi adalah untuk mengedentifikasi para pelamar yang memiliki
skor tinggi pada berbagai aspek yang diukur, yang bertujuan untuk
menilai pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau karakteristik
lain yang penting untuk menjalankan suatu pekerjaan dengan baik.
Pada prakteknya, pelaksanaan penerimaan peserta didik baru tidak
terlepas dari berbagai permasalahan, seperti kasus pungutan uang,
penyimpangan prosedur dan panitian yang tidak kompeten menjadi
temuan OMBUDSMAN RI bedasarkan pemantauan di 32 provinsi
seluruh indonesia. Hal tersebut beriaktan erat dengan sistem
penerimaan atau recruitment peserta didik baru untuk menunjang
peningkatan daya tampung SMK di Kabupaten Bandung.
6
1. Hasil penelitian Nur Anna Mirae, Mahasiswa Pascasarjana Universitas
Hasanudin, dengan judul penelitian “Efektivitas Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB) Online di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makasar”
Penelitian tersebut pada dasarnya mengarah kepada persoalan manajemen
penerimaan peserta didik baru online di daerak Makasar. Penelitian ini
memberikan kontribusi kepada peneliti berupa efektivitas penerimaan peserta
didik baru online. Dengan demikian walaupun penelitian tersebut membahas
tentang efektivitas penerimaan peserta didik baru, sangat berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
2. Hasil penelitian Anwar Yahya, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri
Yogyakarta, dengan judul penelitian “Upaya Sekolah Dalam Meningkatkan
Animo Siswa Bersekolah di SMK Perkebunan MM 52 Yogyakarta”. Penelitian
tersebut pada dasarnya mengarah kepada persoalan manajemen strategik
penerimaan peserta didik baru di SMK. Penelitian ini memberikan kontribusi
kepada peneliti berupa cara meningkatkan animo siswa untuk bersekolah di
SMK. Dengan demikian walaupun penelitian tersebut membahas tentang
peningkatan animo peserta didik baru, sangat berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti.
RUMUSAN
MASALAH
INSTRUMENTAL INPUT (3)
Undang-Undang, Kurikulum
Sarana dan Prasarana
Biaya dan SDM
7
PROSES
(1) OUTPUT (5) OUTCOME (6)
INPUT (2) Manajemen
Siswa Lulusan Siap kerja
Recruitment Siswa SMK
Jalur
Prestasi
Zonasi
2. Pembatasan Masalah
PEMBATAS
AN
8
INSTRUMENTAL INPUT (3)
Undang-Undang, Kurikulum
Sarana dan Prasarana
Biaya dan SDM
PROSES
(1) OUTPUT (5)
INPUT (2) Perenca
Siswa Lulusan
naan Siswa SMK
Pelaksan
aan
9
b) Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan prinsip center student melalui
tahapan pembelajaran kontruktivisme, inkuiri, bertanya, masyrakat belajar,
pemodelan, refleksi dan penilaian autentik
c) Penilaian pada penelitian menggunakan penilaian autentik
Sehubungan dengan hal tersebut peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian dengan mengambil judul: MANAJEMEN
RECRUITMENT UNTUK MENINGKATKAN DAYA
TAMPUNG SISWA PADA SMK SWASTA DI KABUPATEN
BANDUNG (Studi Kasus di SMK Karya Pembangunan dan
SMK Sais I Kabupaten Bandung).
10
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan hasanah keilmuan
berkaitan dengan manajemen recruitment untuk meningkatkan daya tampung
siswa pada siswa SMK Swasta.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi kepala sekolah dalam
mengambil kebijakan dalam perencanaan dan perumusan penerimaan
siswa baru untuk meningkatkan daya tampung siswa pada SMK swasta.
2) Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi guru untuk berfikir kreatif
dan maju dalam manajemen recruitment siswa untuk meningkatkan daya
tampung siswa pada SMK Swasta.
Permendikbud 44 tahun 2019 tentang PPDB pada TK, SD, SMP, SMA, dan
SMK ditetapkan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim pada tanggal 10
Desember 2019 di Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 44 tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman
Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan diundangkan di Jakarta
oleh Dirjen Peraturan Perundang-Undangan Kemenkumham RI Widodo
Ekatjahjana pada tanggal 10 Desember 2019.
11
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
memastikan akan tetap menggunakan Sistem Zonasi dalam
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2020 mendatang.
Namun berbeda dengan sebelumnya, dalam PPDB Tahun 2020 jatah
penerimaan dari jalur prestasi dinaikkan menjadi 30%.
“Kebijakan zonasi esensinya adalah adanya (jalur) afirmasi untuk siswa dan
keluarga pemegang KIP (Kartu Indonesia Pintar) yang tingkat ekonominya
masih rendah, serta bagi yang menginginkan (adanya) peningkatan jalur
prestasi sampai maksimal 30% diperbolehkan,” kata Mendikbud.
12
kompromi di antara kebutuhan pemerataan pendidikan bagi semua
jenjang pendidikan, sehingga kita bisa mengakses sekolah yang baik
dan juga kompromi bagi orangtua yang sudah kerja keras untuk
(anaknya) mencapai prestasi di kelas maupun memenangkan lomba-
lomba di luar sekolah, di mana mereka bisa mendapatkan pilihan
bersekolah di sekolah yang diinginkan,” ungkap Mendikbud.
2. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana perencanaan manajemen recruitment untuk meningkatkan daya
tampung siswa pada siswa SMK swasta di SMK Karya Pembangunan dan
SMK SAIS I Kabupaten Bandung?
b. Kegiatan apa yang dilakukan dalam pelaksanaan manajemen recruitment
untuk meningkatkan daya tampung siswa pada siswa SMK swasta di SMK
Karya Pembangunan dan SMK SAIS I Kabupaten Bandung?
c. Kegiatan apa yang dilakukan dalam evaluasi manajemen recruitment?
d. Kegiatan apa yang dilakukan dalam perbaikan manajemen recruitment untuk
meningkatkan daya tampung siswa pada siswa SMK swasta di SMK Karya
Pembangunan dan SMK SAIS I Kabupaten Bandung?
E. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Manusia dalam metode kualitatif menjadi faktor penting sebagai
pengumpul data yang memberikan pengaruh untuk pencapaian
keberhasilan proses penelitian. Peneliti harus memiliki sifat objektif
dan terbuka sesuai dengan fakta yang ada, agar dalam proses
pendataan dilaksanakan dengan baik dan efisien sesuai dengan situasi
dan kondisi yang ada. Hal ini sependapat dengan penjelasan
13
penelitian kualitatif menurut Masyhuri dkk, (2011 : 22)
bahwasanya :
Penelitian kualitatif itu berakar pada latar ilmiah sebagai kebutuhan,
mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode
kualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran
penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif,
lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus,
memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan
penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh
kedua belah pihak peneliti dan subjek peneliti.
Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian kualitatif menurut
Moleong (1996 : 85) adalah tahap pra lapangan, tahap kegiatan
lapangan dan analisis data. Dalam hal ini peneliti mengambil
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tahap Pra Lapangan
Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan survey lapangan ke
tempat yang akan dijadikan objek penelitian, selanjutnya Menyusun proposal
penelitian untuk diajukan pada dewan disertasi. Proposal yang telah
diperbaiki dan disahkan dosen pembimbing disertasi dengan diketahui ketua
jurusan diajukan pada pihak fakultas dengan tujuan untuk mendapatkan
perizinan melaksanakan penelitian (Moleong 1996 : 85).
Pada tahap ini, peneliti melakukan persiapan awal yang meliputi: memilih
masalah, studi pendahuluan, merumuskan fokus penelitian, memilih
pendekatan dalam metode penelitian, menentukan sistem pola yang diamati
dan sumber data. Tahapan awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
observasi. Dilakukannya observasi untuk mengetahui kondisi real yang terjadi
di lapangan serta sebagai pembacaan awal terhadap permasalahan yang ada
pada objek penelitian. Hasil observasi ini dapat digunakan sebagai acuan
untuk penyusunan proposal penelitian yang ditindaklanjuti pada pembimbing,
jurusan, yang pada akhirnya ditujukan untuk memperoleh Surat Keputusan
oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan,
tentang permohonan pengesahan judul dan penunjukkan pembimbing
disertasi serta surat perizinan melaksanakan penelitian.
2. Tahap Kegiatan Lapangan
14
Pada tahap ini penulis melakukan penelitian langsung ke lapangan
dengan melihat dan meneliti fenomena yang sebenarnya, sehingga terlibat
langsung dalam proses penelitian (Moleong, 1996 : 85)
Tahapan ini peneliti mengumpulkan dan sekaligus mengambil datadata yang
diperlukan sesuai dengan kajian yang akan diteliti dan akhirnya
menyimpulkan data tersebut secara deskriptif. Pada tahap ini, penulis
melakukan penelitian langsung ke lapangan dengan mengamati situasi dan
meneliti objek atau fakta yang sebenarnya, sehingga penulis terlibat langsung
dalam proses penelitian itu sendiri atau penulis sebagai instrumen.
3. Tahap Analisis Data
Tahap ini merupakan tahap setelah kegiatan lapangan berakhir. Setelah
data-data diperoleh kemudian dianalisis untuk kemudian diolah dan
dituangkan dalam karya tulis ilmiah (disertasi) yang terbagi dalam lima bab,
yaitu pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, pembahasan, dan
kesimpulan (Moleong, 1996 : 85). Proses analisis data ini dimulai dengan
mengingat masalah awal yang akan dipecahkan melalui penelitian ini lalu
menelaah semua data yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu dari
hasil observasi, wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan,
dokumentasi pribadi. Setelah dibaca memilah data yang diperlukan untuk
penelitian ini, langkah berikutnya adalah membuat rangkuman analisis data
kemudian dipisahkan menurut kategori untuk akhirnya memperoleh
15
memberikan kontribusi kepada peneliti berupa efektivitas penerimaan peserta
didik baru online. Dengan demikian walaupun penelitian tersebut membahas
tentang efektivitas penerimaan peserta didik baru, sangat berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
4. Hasil penelitian Anwar Yahya, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri
Yogyakarta, dengan judul penelitian “Upaya Sekolah Dalam Meningkatkan
Animo Siswa Bersekolah di SMK Perkebunan MM 52 Yogyakarta”. Penelitian
tersebut pada dasarnya mengarah kepada persoalan manajemen strategik
penerimaan peserta didik baru di SMK. Penelitian ini memberikan kontribusi
kepada peneliti berupa cara meningkatkan animo siswa untuk bersekolah di
SMK. Dengan demikian walaupun penelitian tersebut membahas tentang
peningkatan animo peserta didik baru, sangat berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti.
5. Hasil penelitian Asri Ulfah Wulansari, Mahasiswa Pascasarjana Universitas
Negeri Malang, dengan judul penelitian “Efektivitas Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB) Melalui Sistem Penerimaan Peserta Didik Online.” Penelitian
tersebut pada dasarnya mengarah kepada persoalan efektivitas penerimaan
peserta didik baru via online. Penelitian ini memberikan kontribusi kepada
peneliti berupa efektivitas penerimaan peserta didik baru online. Dengan
demikian walaupun penelitian tersebut membahas tentang efektivitas
penerimaan peserta didik baru online, sangat berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti.
16
17