Anda di halaman 1dari 18

PROFIL SEKOLAH

A.Deskripsi Umum
1. Nama Sekolah : SMK DARUL MUQOMAH
Alamat : Jl. Sultan Agung No. 2-4 Purwoasri-Gumukmas-
Jember
No. Telpon : (0336) 324654 / 085232186142/
2. Nama Yayasan : Yayasan Darul Muqomah
Gumukmas
Alamat Yayasan : Jl. Sultan Agung No. 2-4 Purwoasri-Gumukmas
Jember
3. Nama Kepala Sekolah : IIN NUR AISAH,
S.Kom
No. Telp/ HP. : 085232186142
4. Katagori Sekolah : REGULER
5. Tahun didirikan beroperasi : 2009
6. Kepemilikan Tanah/ Bangunan : Yayasan
a. Luas Tanah/ Status : 6.150 M2/ Sertifikat
b. Luas Bangunan : 907 M2
7. Nomor Rekening Rutin Sekolah : 0032445632
Nama Bank : Bank Jatim Cabang jember
8. Data Siswa dalam 3 (Tiga ) tahun terakhir
9. Program Keahlian : Teknik Informatika dan Otomotif
10. Jenis kerja : Teaching factory
11. Produk : Pembuatan Aneka Souvenir dari
Serabut Kelapa

B. Riwayat Unit Kerja


Teaching factory merupakan perpaduan konsep pembelajaran berbasis kompetensi dan
berbasis produksi, terutama di bidang Seni. SMK Darul Muqomah merupakan
lembaga pelaksana program teaching factory khususnya di bidang Kesenian.
1. Pembuatan Kotak Tisu
2. Pembuat Bonsai
3. Gantungan Kunci
4. Cup Lampu
5. Dream Catcher

C. Visi dan Misi Unit Kerja


1. VISI
“ Mewujudkan Tenaga Kerja Profesional, Inovatif, Kreatif, Produktif dan
Berintegritas Tinggi”
2. MISI
- Menyelenggarakan Pelatihan berbasis Kreatifitas bagi peserta didik
- Menjalin Kerjasama dengan DU/DI dan Stakeholder terkai
- Memberikan Informasi dunia kerja dan pemasaran produk
- Mengurangi pengangguran, menciptakan lapangan kerja dan menjalin
kemiraan yang bersinergi dengan usaha produksi
- Mengaplikasikan sistem managemen kewirausahaan

D. Jenis Usaha yang Dikelola


Teaching factory SMK Darul Muqomah bergerak di bidang Seni yakni:
1. Pembuatan Aneka Souvenir dari serabut kelapa:
a. Pembuatan Kotak Tisu
b. Pembuat Bonsai
c. Gantungan Kunci
d. Cup Lampu
e. Dream Catcher
Hal itu disesuaikan dengan kompetensi keahlian/jurusan yang ada di SMK darul
Muqomah Gumukmas.
E. Lingkungan Usaha
Di SMK Darul Muqomah jenis usaha yang ditonjolkan yakni di bidang Seni dengan
pemikiran bahwa Seni di bidang Kesenian, memiliki peluang yang sangat bagus
dengan modal yang sangat ringan. Pembuatan Saouvenir di bidang Kesenian sangat
penting dikala siswa menghadapi perpisahan, dan dikala masyarakat musim hajatan.
Dalam hal ini memiliki peluang karena SMK Darul Muqomah dikelilingi oleh sekolah-
sekolah SMP, MTS, SMA dan SMK. Apalagi peluang Membua Souvenir di
masyarakat sekitar sangat membutuhkan.
F. Kondisi Pasar
SMK Darul Muqomah berada di wilayah Kecamatan Gumukmas banyaklah
kompetitor-kompetitor yang bergerak di bidang usaha yang sama. Tetapi kami
menyiasatinya dengan inovasi yang berbeda dari produk-produk yang sudah ada yaitu,
dengan layanan inovasi senyum, salam, sapa, sopan, santun, cepat, tanggap, tepat,
harga yang ekonomis, lingkungan yang sehat dan higienis. Dengan ini kami yakin
produk yang kami miliki mampu bersaing dan laku di pasaran.

G.Rencana Pemasaran
Berbagai jenis usaha produk SMK Darul Mqomah dengan usaha barang yang sudah
memiliki pelanggan tetap, maka kami akan menambah pemasarannya dengan membuat
brosur, spanduk, website, online shop, door to door ke instansi-instansi lain, ke
masyarakat, , bazar, ikut serta dalam suatu event-event keramaian dan akan mendirikan
stand.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini pendidikan kejuruan sedang dihadapkan dengan
permasalahan yang serius yaitu tidak terserapnya lulusan SMK oleh industri.
Dalam UU No. 20 tahun 2003, bab 2, pasal 3 sudah dirumuskan bahwa
“pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
Merujuk pada fungsi pendidikan di atas, maka peningkatan keahlian
sumber daya manusia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan
perkembangan zaman yang semakin global. Pendidikan merupakan ujung tombak
dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pihak-pihak yang terlibat
dalam proses pendidikan harus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan
kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus terprogram dan melalui jalur yang
tepat agar yang dihasilkan benar-benar bermutu dan kompeten serta bisa bersaing
dalam dunia global.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahan SMK adalah lembaga
pendidikan yang berfungsi sebagai lembaga pencetak tenaga terampil dan
kompeten di bidangnya harus bisa selaras dengan kebutuhan dunia industri untuk
bisa bersaing. Oleh karena itu peningkatan sumber daya manusia (skill/keahlian)
harus menjadi prioritas utama dalam rangka meningkatkan kualitas lulusannya.
Rendahnya kualitas lulusan SMK dapat berakibat produktivitas tenaga
kerja menengah yang terampil di dunia industri semakin terpuruk. Kepercayaan
dunia industri semakin berkurang sehingga lulusan yang terserap juga sedikit.
Banyak faktor yang menjadi penyebab baik internal maupun eksternal,
diantaranya adalah kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, kurangnya biaya
pendidikan, kurangnya kinerja guru, dan rendahnya kualitas guru.
Kondisi tersebut secara tidak langsung dapat berakibat SMK tidak siap
dalam menghasilkan lulusan yang berkualita, seharusnya SMK dalam
pelaksanaan pendidikannya mengutamakan pendidikan skill para siswanya. Untuk
mencapai hal tersebut SMK harus memprioritaskan pengembangan sistem
pendidikan yang berorientasi pada peningkatan lulusan yang benar-benar
profesional, memiliki etos kerja, disiplin, dan berkarakter. Untuk mewujudkan
tujuan tersebut, maka pendidikan yang paling sesuai adalah pendidikan yang
berorientasi pada dunia industri. Oleh karena itu SMK harus bisa mencari satu
model pembelajaran yang tepat, dan sesuai dengan harapan dunia industri. Salah
satu model pembelajaran yang cocok adalah dengan menerapkan teaching factory
dalam proses belajar di SMK.
Program teaching factory (TEFA) merupakan perpaduan pembelajaran
yang sudah ada yaitu, competensi based training (CBT), dan production based
training (PBT), dalam pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau
keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan
standar bekerja yang sesungguhnya. Untuk menghasilkan produk yang sesuai
dengan tuntutan dunia industri (pasar/konsumen). Teaching factory
merupakan model pembelajaran yang berorientasi kepada bisnis dan produksi.
Aplikasi program teaching factory adalah dengan cara memadukan konsep
bisnis dan pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi keahlian yang
relevan, misalnya pada kompetensi tata kecantikan kulit melalui kegiatan
perawatan rambut dan wajah, rias pengantin yang dikerjakan oleh siswa.
Sebagai perwujudan nyata/implementasi dari program teaching factory
SMK Darul Muqomah Gumukmas-Jember menerapkan konsep teaching factory
dalam kegiatan pemebelajaran sekolah. Untuk mendukung program ini SMK
Darul Muqomah bermitra dengan:
1. CV. Sumber
Sari
Dalam penyelanggaraan kegiatan teaching factory melibatkan guru dan
siswa. Melalui metode ini siswa dan guru mendapat pengalamn langsung karena
didampingi oleh instruktur yang sudah berpengalamn dari pihak industri.
Program teaching factory merupakan langkah positif yang ditawarkan
oleh pihak SMK Darul Muqomah kepada siswa dan orangtua/wali murid untuk
mengembangkan jiwa enterprener, dengan harapan siswa lulusan
SMK, D a r u l M u q o m a h dapat langsung masuk dunia kerja.

B. Maksud dan
Tujuan
Implementasi program teaching factory di SMK Darul Muqomah merupakan
kegiatan pembelajaran dimana para siswa secara langsung melakukan kegiatan
produksi berupa barang di dalam lingkungan sekolah. Barang yang dihasilkan
memiliki kualitas sehingga memiliki nilai jual dan diterima oleh masyarakat
atau konsumen.
Adapun yang menjadi tujuan program teaching factory di SMK Darul
Muqomah adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi lulusan
2. Meningkatkan jiwa interprenership lulusan
3. Menghasilkan produk barang yang memiliki nilai tambah
4. Meningkatkan sumber pendapatan sekolah
5. Meningkatkan kerja sama dengan indusatri atau dunia bisnis yang
relevan
C. Rencana Pelaksanaan
Pelaksanaan program teaching factory di SMK Darul Muqomah,
mengaplikasikan kegiatan pembelajaran dan kegiatan produksi secara seimbang
sehingga siswa memiliki bekal pengetahuan dan skill yang memadai untuk
menghadapi dunia kerja yang semakin ketat persaingannya. Bidang-bidang
kegiatan teaching factory di SMK Darul Muqomah adalah sebagai berikut:
1. Bidang bisnis
Seni
Bidang bisnis Seni yang akan dilaksanakan di SMK Darul Muqomah
adalah penjualan Aneka Souvenir dari Serabut Kelapa, karena SMK
Darul Muqomah telah memiliki tempat produksi

D. Team Pelaksana
1. Susunan team pengembang program teachimg factory SMK
Darul Muqomah adalah sebagai berikut:
a. Penaggung jawab : Iin Nur Aisah, S.Kom
(Kepala SMK Darul Muqomah)
b. Ketua : Ahmad
Iqbal, S.Pd.
(BKK)
c. Sekretaris : M. Khoirur Roziqin
(Kaproli Multimedia)
d. Bendahara : Novi
Aulia Rahman (Guru)
e. Bidang Produksi : Imron Agus Sriwiono
(Guru)
f. Bidang Pemasaran : Imam Wahyudi, S.Pd.
(Waka Kesiswaan)

2. Mitra dunia usaha dan dunia industri


a. CV. Sumber Sari
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

A. Mekanisme/Strategi pelaksanaan
1. Manajemen
Sebagai tahap awal untuk pelaksanaan program teaching factory di
SMK Darul Mqomah membentuk team pengembang program
teaching factory dengan susunan sebagai berikut:
b. Penaggung jawab : Iin Nur Aisah, S.Kom
(Kepala SMK Darul Muqomah)
c. Ketua : Ahmad
Iqbal, S.Pd.
(BKK)
d. Sekretaris : M. Khoirur Roziqin
(Kaproli Multimedia)
e. Bendahara : Novi
Aulia Rahman (Guru)
f. Bidang Produksi : Imron Agus Sriwiono
(Guru)
g. Bidang Pemasaran : Imam Wahyudi, S.Pd.
(Waka Kesiswaan)

Team ini bekerja dari mulai mencari informasi tentang pelaksanaan


program teaching factory melalui kegiatan study literature dan observasi
ke beberapa sekolah yang telah melaksanakan program itu. Setelah
mendapatkan beberapa informasi dan penjelasan team menyusun proposal
permohonan untuk mendapatkan program teaching
factory.
Selanjutnya sebagai langkah persiapan pelaksanaan program teaching
factory team bekerja mengadakan sosialisasi kepada jajaran dewan guru,
para siswa dan orangtua/wali murid. Melalui tahapan sosialisasi
diharapkan semua steak holder mendapatkan pemahaman tentang
pengertian teaching factory, manfaat teaching factory dan bagaimana
sistem pengelolaannya. Diharapkan dengan tahap sosialisasi ini mereka
memiliki motivasi bahwa teaching factory sangat bermanfaat untuk
meningkatkan kualitas lulusan SMK Darul Muqomah dengan demikian
semua steak holder secara bersama-sama termotivasi untuk dapat
melaksanakan program teaching factory.
Tahapan selanjutnya setelah team melaksanakan kegiatan
sosialisasi langkah berikutnya team menyusun perencanaan-perencanaan
pelaksanaan program teaching factory yang menyentuh untuk kepentingan
guru dan kepentingan siswa. Hal itu perlu dilaksanakan karena teaching
factory merupakan model pembelajaran yang pada prinsipnya perpaduan
antara competensi based training (CBT) dan production based training
(PBT). Dengan demikian untuk semua guru mata pelajaran diharapkan
mengintegrasikan teaching factory pada perencanaan pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran sehingga seluruh mata pelajaran dapat saling
mendukung dan menunjang bahwa teaching factory merupakan
pendekatan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kualitas
kompetensi siswa khususnya pada kompetensi skill. Bagi guru-guru
produktif penekanan pembelajarannya siswa harus lebih banyak
mendapatkan alokasi waktu untuk kegiatan praktik, karena esensi program
teaching factory berada pada intensitas dan kapasitas siswa melakukan
praktek baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan industri.
Dengan demikian siswa betul-betul dibentuk dan dilatih segi kompetensi
skillnya, etos kerjanya, disiplin kerja, budaya kerja. Secara intensif
kegiatan itu dilakukan dan berulang sehingga kualitas lulusan sesuai
dengan harapan dunia industri sehingga lulusannya akan mudah diserap
oleh dunia
kerja.
Selama pelaksanaan program teaching factory agar tidak
menyimpang dari indikator-indikator tujuan kegiatan teaching factory
perlu ada pengawasan. Pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah dan
oleh ketua team pengembang untuk mengukur sudah seberapa banyak
pelaksanaan program teaching factory telah dicapai, dan berapa banyak
pula program teaching factory yang belum dilaksanakan. Evaluasi ini
dengan tujuan berapa persen tingkat ketercapaian tujuan program teaching
factory yang telah dilaksanakan, selanjutnya untuk mengetahui kendala-
kendala yang muncul selama kegiatan berlangsung. Sebagai tindak lanjut
kegiatan evaluasi perlu ada kajian prediksi serta solusi terhadap kendala-
kendala yang menghambat terlaksananya program teaching factory
sehingga pada beberapa waktu yang akan datang program teaching factory
di SMK Darul Muqomah dapat dilaksanakan secara utuh sesuai
dengan target yang telah ditetapkan.
Kegiatan pelaksanaan program teaching factory di SMK Darul
Muqomah selanjutnya team pengembang membuat laporan, sebagai
bentuk pertanggung jawaban karena program ini adalah program yang

diamanatkan oleh direktorat PSMK kepada SMK Darul Muqomah.

2. Tempat praktik siswa


Sebagai pendukung pelaksanaan program teaching factory di SMK
Darul Muqomah, telah diadakan MOU (Memorandum of
Understanding) dengan beberapa mitra dunia industri sebagai berikut:
a. CV. Sumbersari

3. Pola pembelajaran
Teaching factory merupakan salah satu model pembelajaran
sehingga seluruh guru dan siswa dalam kegiatan pembelajarannya harus
merujuk dan mengaju kepada indikator-indikator teaching factory sebagai
model pembelajaran. Intinya bahwa model pembelajaran teaching factory
guru bersama siswa harus bisa memadukan model pembelajaran secara
serasi antara competensi based training (CBT) dan production based
training (PBT). Para siswa setelah mendapat pembekalan dari guru-
gurunya tentang pengetahuan teknis dan lain-lain berikutnya para siswa
diharapkan mampu mempraktekan ilmu yang didapat di ruang kelas
melalui kegiatan praktik di tempat-tempat praktik mitra dunia industri.
Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung di sekolah struktur
kurikulum dunia industri dipadukan struktur kurikulum sekolah sehingga
tujuan-tujuan pembelajaran akan lebih luas, instruktur dari dunia industri
berkolaborasi dengan para guru untuk menyampaikan dalam pembelajaran
tentang struktur kurikulum industri sehingga para siswa mendapat bekal
yang cukup karena mereka setelah mendapat bimbingan pelatihan dari
instruktur dunia industri, yang pada akhirnya pada saat siswa melaksankan
praktik di lapangan mereka tidak lagi merasa asing dengan dunia industri.
Sistem pelaksanaan praktiknya dengan menerapkan hasil-hasil yang jelas dan
konkret artinya setiap siswa secara individu harus bisa menghasilkan baik
berupa barang produksi maupun jasa. Itulah yang menjadi tolok ukur
bahwa teaching factory berhasil ataukah tidak dicapai oleh setiap siswa.

4. Pemasaran
Sebagai tindak lanjut kegiatan teaching factory, karena siswa
menghasilkan produk barang dan produknya itu sudah diupayakan sedemikian
rupa untuk mencapai standar mutu dunia industri yang sesuai dengan harapan
konsumen. Hasil karya siswa berupa barang produk dan kompetensi skill
siswa yang telah mereka miliki perlu dipasarkan agar bisa sampai ke tangan
konsumen atau pelanggan dengan
cara sebagai berikut:
a. Brosur
b. Spanduk
c. Website
d. Online shop
e. Door to door ke instansi-instansi lain dan ke masyarakat
f. Bazar
g. Ikut serta dalam suatu event-event keramaian dan akan mendirikan
stand

5. Produk dan jasa


Program teaching factory pada prinsipnya menghasilkan lulusan
yang berkompetensi skill, sehingga para siswa dituntut oleh program itu
untuk mampu membuat salah satu produk atau mampu memberikan jasa
pelayanan kepada para pelanggan sesuai dengan program keahliannya masing-
masing. Program teaching factory di SMK Darul Muqomah lebih diarahkan
kepada usaha bidang perdagangan untuk lebih jelasnya seperti terurai dibawah
ini:
a. Jasa Pembuatan Souvenir
1) Pembuatan Kotak Tisu
2) Pembuat Bonsai
3) Gantungan Kunci
4) Cup Lampu
5) Dream Catcher

6. Sumber daya manusia


Program teaching factory di SMK Darul Muqomah dilaksanakan secara
terpadu antara team pengembang program teaching factory, guru-guru, staf
TU dan instruktur dari dunia industri untuk lebih jelasnya dibawah ini
sumber daya manusia yang mendukung terlaksananya kegiatan teaching
No Nama Guru bidang studi
1. Iin Nur Aisah, S.Kom Kepala Sekolah

2. Zainil Ghulam, M.H.I Waka Kurikulum

3. Umi Kulsum, S.Pd. Sekretaris

4. Imam Wahyudi, S.Pd. Waka Kesiswaan


Ketua Program Keahlian TKJ &
5. Doni Radesa, S.Kom
MM,TKR
6. Hena Retnowati, S.Pd. Bendahara

7. Sri Winarsih, S.Pd. Waka Sarpras / Wali Kelas XII D

8. Nurul Hidayah, M.Pd. Waka Humas

9. Novi Aulia Rahman, M.Kom Pembina Osis

10. Ayu Retno Wulan, S.Pd. BP, Wali Kelas XI D TKJ

11. Ahmad Iqbal, S.Pd. BKK, Wali Kelas XI C TKJ

12. Eviana Maulida, S.Kom Wali Kelas X A TKJ

13. Ahmad Khori Guru Piket/ Wali Kelas X B TKJ

14. Muhammad Zainulloh,S.Pd Wali Kelas X C TKJ

15. Mohammad Rofi'i, S.Pd.I Wali Kelas X D TKJ

16. Chunainah Agustin, S.Pd.I Wali Kelas XI A TKJ, K.TU

17. Matohir, S.E Wali Kelas XI B TKJ

18. Etik Asmaningtyas, S.E Wali Kelas XII A TKJ

19. Eko Budi Waluyo, S.Pd. Wali Kelas XII B TKJ

20. Aninatuz Zuhro, S.Pd.I Wali Kelas XII C TKJ

21. Iin Nur Hasanah Pustakawan

22. M. Qoyumulil Muttaqin, S.Kom Operator

23 Imam Setyawan Bengkel

24 Imam Taufiq Agafur, S.Kom Guru

25 Nasihin, S.Pd.I Guru

26 Purwaadi Setyawan, S.T Guru

27 Imron Agus Sriwiyono, S.Pd. Guru

28 M. Khoirur Roziqin, A.Md Guru

29 Indra Setiawan, S.Pd. Guru

30 Fani Raharjo, S.Pd Guru


7. Hubungan industri
Program teaching factory di SMK Darul Muqomah dalam
pelaksanaannya mutalk harus ada hubungan kerja sama dengan industri-
industri. Karena melalui kurikulum industri yang diintegrasikan ke dalam
kurikulum sekolah agar tujuan yang diharapkan oleh program teaching
factory dapat tercapai yaitu lulusan memiliki kompetensi dan skill secara
profesional. Hubungan dengan industri dalam konteks teaching factory
sifatnya mutlak sehingga SMK Darul Muqomah menjalin kemitraan
dengan dunia industri sebagai sarana dan media pembelajaran.

B. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan
Matriks rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan kegiatan program
teaching factory di SMK Darul Muqomah

Apr Mei Juni


N
Kegiatan I I II I II I I II I
o I I I
I V
I I V I I V
I
1. Orientasi program teaching factory
2. Penyusunan proposal program
TEFA
3. Sosialisasi program TEFA kepada
guru, siswa
4. Kegiatan pelatihan program TEFA
5. Pelaksanaan program TEFA
6. Evaluasi program TEFA
7. Tindak lanjut evaluasi program
TEFA
8. Pelaporan kegiatan program TEFA
BAB III

EVALUASI PELAKSANAAN

Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan program teaching factory di SMK Darul Muqomah kegiatannya dimulai
dari observasi, penyusunan proposal, sosialisasi, pelaksanaan program, evaluasi pelaksanaan.
Pada kegiatan evaluasi pelaksanaan diperlukan alat ukur yang relevan sebagai barometer
tingkat ketercapaian program. Pada saat melaksanakan evaluasi diperlukan beberapa indikator
yang terdiri dari:
1. Pada saat orientasi dan observasi program sebagai indikatornya berapa banyak

informasi yang didapat tentang pelaksanaan program teaching factory


2. Pada saat penyusunan proposal harus merujuk kepada juknis pembuatan proposal

program teaching factory


3. Pada saat pelaksanaan program teaching factory, kegiatan awal yang dilakukan
penyusunan perencanaan sebagai indikatornya lengkap tidaknya substansi program
pelaksanaan
4. Pada saat implementasi yang berkaitan dengan pembelajaran sebagai indikatornya
diantaranya rencana pelaksanaan pelajaran yang dibuat guru, lembar observasi
kunjungan kelas. Sehingga kesimpulannya apakah guru telah membuat rencana dan
pelaksanaannya sudah ataukah belum mengintegrasikan program teaching
factory
5. Yang berkaitan dengan siswa indikator tingkat keberhasilannya diukur dengan

kompetensi yang mereka capai


6. Yang berkaitan dengan hasil produk apakah secara kuantitas mencapai target atau
tidak. Secara kualitas apakah produknya emmenuhi standar kebutuhan konsumen
atau tidak
7. Yang berkaitan dengan produk jasa sebagai indikatornya banyak sedikitnya
konsumen yang menggunakan jasa para siswa sesuai dengan program keahliannya
masing-masing
BAB V
PENUTUP

Program teaching factory di SMK Darul Muqomah yang dimulai dari kegiatan
orientasi dan observasi pembuatan proposal, penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi sesungguhnya ada beberapa harapan yang ingin dicapai diantaranya:
1. Guru dan siswa memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep teaching
factory
2. Dengan adanya program teaching factory diharapkan sarana dan prasarana
pendidikan akan lebih lengkap
3. Melalui kegiatan program teaching factory diharapkan kompetensi guru lebih
profesional lagi, kompetensi dan skill para siswa lebih meningkat
4. Diharapkan meningkatnya kualitas para siswa untuk memproduksi barang
5. Sehingga lulusan dari SMK Darul Muqomah setelah melaksanakan program
teaching factory dapat diserap semaksimal mungkin di dunia kerja
6. Dengan program teaching factory di SMK Darul Muqomah kemitraan dengan
pihak dunia industri lebih meningkat kembali
7. Harapan berikutnya lapangan pekerjaan dan pasar kerja bagi lulusan SMK Darul
Muqomah peluangnya lebih luas
8. Pada akhirnya tujuan yang final para siswa mampu bersaing di era global
LAMPIRAN

1. Rincian anggaran biaya pelaksanaan program teaching factory di SMK Hemaz


Karangwareng
Harga Harga total
No Kegiatan Volume Satuan
satuan (Rp) (Rp)
1. Observasi dan orientasi:
Transportasi 3 Kali 100.000,- 300.000,-
2. Penyusunan proposal:
ATK 2 Paket 50.000,- 100.000,-
Fotocopy 150 Lb 200,- 30.000,-
Jilid 5 Buah 10.000,- 50.000,-
3. Sosialisasi:
Undangan 350 Lb 1.000,- 350.000,-
Konsumsi (snack) 350 Bks 7.500,- 2.625.000,-
4. Workshop penyusunan RPP:
Pedoman penyusunan RPP 30 Set 25.000,- 750.000,-
ATK 30 Paket 50.000,- 1.500.000,-
Konsumsi (snack) 40 Bks 7.500,- 300.000,-
Transportasi pemateri 1 Kali 100.000,- 100.000,-
Honor pemateri 1 Kali 400.000,- 400.000,-
5. Workshop model pembelajaran TEFA:
Pedoman model pembelajaran TEFA 30 set 25.000,- 750.000,-
ATK 30 Paket 50.000,- 1.500.000,-
Konsumsi (snack) 40 Bks 7.500,- 300.000,-
Transportasi pemateri 1 Kali 100.000,- 100.000,-
Honor pemateri 1 Kali 400.000,- 400.000,-
BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA

HARGA
JUMLAH SATUAN JUMLAH HARGA Dana pusat (APBN)
VO
NO URAIAN L SAT (Rp) (Rp)
I FISIK
PEKERJAAN
A KONSTRUKSI
1 Pembangunan
a Ruang Teaching Factory
- Ruang Praktik Siswa 60 M2 2500000 Rp 150,000,000
- Selasar 34 M2 500000 Rp 17,000,000
b Infrastruktur *)
- Ruang Gudang 60 M2 1000000 Rp 60,000,000
Sub Total I Rp 227,000,000 Rp 227,000,000
II NON FISIK
PENGADAAN
A PERALATAN
1 Peralatan 1 Paket 100000000 Rp 100,000,000
Sub Total II Rp 100,000,000 Rp 100,000,000
III B MEUBELER
1 Meubeler 1 Paket 20000000 Rp 20,000,000
Sub Total III Rp 20,000,000 Rp 20,000,000
IV A SOFTSKILL
1 Sistem Manajemen Mutu
Workshop TUK 1 Ls 10000000 Rp 10,000,000
Metodologi Pengajaran
2 Produktif
In House Training 1 Ls 5000000 Rp 5,000,000
Kerjasama Hubungan
3 Industri
MoU dengan Mitra
Perusahaan 1 Ls 1000000 Rp 1,000,000
Study banding Rujukan
4 (dalam Negeri) 1 Ls 50000000 Rp 50,000,000
Sub Total IV Rp 66,000,000 Rp 66,000,000
V A 1 PERENCANAAN DAN PENGAWASAN
Biaya Perencanaan (3 %
a x Sub Total I) 1 Ls 6810000 Rp 6,810,000
Biaya Pengawasan (2 %
b x sub Total I) 1 Ls 4540000 Rp 4,540,000
B BIAYA PENGELOLAAN
Biaya Pengelolaan
Administrasi (1 % x sub
1 Total I) 1 Ls 2270000 Rp 2,270,000
Sub Total V Rp 13,620,000 Rp 13,620,000
TOTAL Rp 426,620,000
Lampiran-lampiran

Anda mungkin juga menyukai