A.Deskripsi Umum
1. Nama Sekolah : SMK DARUL MUQOMAH
Alamat : Jl. Sultan Agung No. 2-4 Purwoasri-Gumukmas-
Jember
No. Telpon : (0336) 324654 / 085232186142/
2. Nama Yayasan : Yayasan Darul Muqomah
Gumukmas
Alamat Yayasan : Jl. Sultan Agung No. 2-4 Purwoasri-Gumukmas
Jember
3. Nama Kepala Sekolah : IIN NUR AISAH,
S.Kom
No. Telp/ HP. : 085232186142
4. Katagori Sekolah : REGULER
5. Tahun didirikan beroperasi : 2009
6. Kepemilikan Tanah/ Bangunan : Yayasan
a. Luas Tanah/ Status : 6.150 M2/ Sertifikat
b. Luas Bangunan : 907 M2
7. Nomor Rekening Rutin Sekolah : 0032445632
Nama Bank : Bank Jatim Cabang jember
8. Data Siswa dalam 3 (Tiga ) tahun terakhir
9. Program Keahlian : Teknik Informatika dan Otomotif
10. Jenis kerja : Teaching factory
11. Produk : Pembuatan Aneka Souvenir dari
Serabut Kelapa
G.Rencana Pemasaran
Berbagai jenis usaha produk SMK Darul Mqomah dengan usaha barang yang sudah
memiliki pelanggan tetap, maka kami akan menambah pemasarannya dengan membuat
brosur, spanduk, website, online shop, door to door ke instansi-instansi lain, ke
masyarakat, , bazar, ikut serta dalam suatu event-event keramaian dan akan mendirikan
stand.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini pendidikan kejuruan sedang dihadapkan dengan
permasalahan yang serius yaitu tidak terserapnya lulusan SMK oleh industri.
Dalam UU No. 20 tahun 2003, bab 2, pasal 3 sudah dirumuskan bahwa
“pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
Merujuk pada fungsi pendidikan di atas, maka peningkatan keahlian
sumber daya manusia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan
perkembangan zaman yang semakin global. Pendidikan merupakan ujung tombak
dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pihak-pihak yang terlibat
dalam proses pendidikan harus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan
kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus terprogram dan melalui jalur yang
tepat agar yang dihasilkan benar-benar bermutu dan kompeten serta bisa bersaing
dalam dunia global.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahan SMK adalah lembaga
pendidikan yang berfungsi sebagai lembaga pencetak tenaga terampil dan
kompeten di bidangnya harus bisa selaras dengan kebutuhan dunia industri untuk
bisa bersaing. Oleh karena itu peningkatan sumber daya manusia (skill/keahlian)
harus menjadi prioritas utama dalam rangka meningkatkan kualitas lulusannya.
Rendahnya kualitas lulusan SMK dapat berakibat produktivitas tenaga
kerja menengah yang terampil di dunia industri semakin terpuruk. Kepercayaan
dunia industri semakin berkurang sehingga lulusan yang terserap juga sedikit.
Banyak faktor yang menjadi penyebab baik internal maupun eksternal,
diantaranya adalah kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, kurangnya biaya
pendidikan, kurangnya kinerja guru, dan rendahnya kualitas guru.
Kondisi tersebut secara tidak langsung dapat berakibat SMK tidak siap
dalam menghasilkan lulusan yang berkualita, seharusnya SMK dalam
pelaksanaan pendidikannya mengutamakan pendidikan skill para siswanya. Untuk
mencapai hal tersebut SMK harus memprioritaskan pengembangan sistem
pendidikan yang berorientasi pada peningkatan lulusan yang benar-benar
profesional, memiliki etos kerja, disiplin, dan berkarakter. Untuk mewujudkan
tujuan tersebut, maka pendidikan yang paling sesuai adalah pendidikan yang
berorientasi pada dunia industri. Oleh karena itu SMK harus bisa mencari satu
model pembelajaran yang tepat, dan sesuai dengan harapan dunia industri. Salah
satu model pembelajaran yang cocok adalah dengan menerapkan teaching factory
dalam proses belajar di SMK.
Program teaching factory (TEFA) merupakan perpaduan pembelajaran
yang sudah ada yaitu, competensi based training (CBT), dan production based
training (PBT), dalam pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau
keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan
standar bekerja yang sesungguhnya. Untuk menghasilkan produk yang sesuai
dengan tuntutan dunia industri (pasar/konsumen). Teaching factory
merupakan model pembelajaran yang berorientasi kepada bisnis dan produksi.
Aplikasi program teaching factory adalah dengan cara memadukan konsep
bisnis dan pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi keahlian yang
relevan, misalnya pada kompetensi tata kecantikan kulit melalui kegiatan
perawatan rambut dan wajah, rias pengantin yang dikerjakan oleh siswa.
Sebagai perwujudan nyata/implementasi dari program teaching factory
SMK Darul Muqomah Gumukmas-Jember menerapkan konsep teaching factory
dalam kegiatan pemebelajaran sekolah. Untuk mendukung program ini SMK
Darul Muqomah bermitra dengan:
1. CV. Sumber
Sari
Dalam penyelanggaraan kegiatan teaching factory melibatkan guru dan
siswa. Melalui metode ini siswa dan guru mendapat pengalamn langsung karena
didampingi oleh instruktur yang sudah berpengalamn dari pihak industri.
Program teaching factory merupakan langkah positif yang ditawarkan
oleh pihak SMK Darul Muqomah kepada siswa dan orangtua/wali murid untuk
mengembangkan jiwa enterprener, dengan harapan siswa lulusan
SMK, D a r u l M u q o m a h dapat langsung masuk dunia kerja.
B. Maksud dan
Tujuan
Implementasi program teaching factory di SMK Darul Muqomah merupakan
kegiatan pembelajaran dimana para siswa secara langsung melakukan kegiatan
produksi berupa barang di dalam lingkungan sekolah. Barang yang dihasilkan
memiliki kualitas sehingga memiliki nilai jual dan diterima oleh masyarakat
atau konsumen.
Adapun yang menjadi tujuan program teaching factory di SMK Darul
Muqomah adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi lulusan
2. Meningkatkan jiwa interprenership lulusan
3. Menghasilkan produk barang yang memiliki nilai tambah
4. Meningkatkan sumber pendapatan sekolah
5. Meningkatkan kerja sama dengan indusatri atau dunia bisnis yang
relevan
C. Rencana Pelaksanaan
Pelaksanaan program teaching factory di SMK Darul Muqomah,
mengaplikasikan kegiatan pembelajaran dan kegiatan produksi secara seimbang
sehingga siswa memiliki bekal pengetahuan dan skill yang memadai untuk
menghadapi dunia kerja yang semakin ketat persaingannya. Bidang-bidang
kegiatan teaching factory di SMK Darul Muqomah adalah sebagai berikut:
1. Bidang bisnis
Seni
Bidang bisnis Seni yang akan dilaksanakan di SMK Darul Muqomah
adalah penjualan Aneka Souvenir dari Serabut Kelapa, karena SMK
Darul Muqomah telah memiliki tempat produksi
D. Team Pelaksana
1. Susunan team pengembang program teachimg factory SMK
Darul Muqomah adalah sebagai berikut:
a. Penaggung jawab : Iin Nur Aisah, S.Kom
(Kepala SMK Darul Muqomah)
b. Ketua : Ahmad
Iqbal, S.Pd.
(BKK)
c. Sekretaris : M. Khoirur Roziqin
(Kaproli Multimedia)
d. Bendahara : Novi
Aulia Rahman (Guru)
e. Bidang Produksi : Imron Agus Sriwiono
(Guru)
f. Bidang Pemasaran : Imam Wahyudi, S.Pd.
(Waka Kesiswaan)
A. Mekanisme/Strategi pelaksanaan
1. Manajemen
Sebagai tahap awal untuk pelaksanaan program teaching factory di
SMK Darul Mqomah membentuk team pengembang program
teaching factory dengan susunan sebagai berikut:
b. Penaggung jawab : Iin Nur Aisah, S.Kom
(Kepala SMK Darul Muqomah)
c. Ketua : Ahmad
Iqbal, S.Pd.
(BKK)
d. Sekretaris : M. Khoirur Roziqin
(Kaproli Multimedia)
e. Bendahara : Novi
Aulia Rahman (Guru)
f. Bidang Produksi : Imron Agus Sriwiono
(Guru)
g. Bidang Pemasaran : Imam Wahyudi, S.Pd.
(Waka Kesiswaan)
3. Pola pembelajaran
Teaching factory merupakan salah satu model pembelajaran
sehingga seluruh guru dan siswa dalam kegiatan pembelajarannya harus
merujuk dan mengaju kepada indikator-indikator teaching factory sebagai
model pembelajaran. Intinya bahwa model pembelajaran teaching factory
guru bersama siswa harus bisa memadukan model pembelajaran secara
serasi antara competensi based training (CBT) dan production based
training (PBT). Para siswa setelah mendapat pembekalan dari guru-
gurunya tentang pengetahuan teknis dan lain-lain berikutnya para siswa
diharapkan mampu mempraktekan ilmu yang didapat di ruang kelas
melalui kegiatan praktik di tempat-tempat praktik mitra dunia industri.
Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung di sekolah struktur
kurikulum dunia industri dipadukan struktur kurikulum sekolah sehingga
tujuan-tujuan pembelajaran akan lebih luas, instruktur dari dunia industri
berkolaborasi dengan para guru untuk menyampaikan dalam pembelajaran
tentang struktur kurikulum industri sehingga para siswa mendapat bekal
yang cukup karena mereka setelah mendapat bimbingan pelatihan dari
instruktur dunia industri, yang pada akhirnya pada saat siswa melaksankan
praktik di lapangan mereka tidak lagi merasa asing dengan dunia industri.
Sistem pelaksanaan praktiknya dengan menerapkan hasil-hasil yang jelas dan
konkret artinya setiap siswa secara individu harus bisa menghasilkan baik
berupa barang produksi maupun jasa. Itulah yang menjadi tolok ukur
bahwa teaching factory berhasil ataukah tidak dicapai oleh setiap siswa.
4. Pemasaran
Sebagai tindak lanjut kegiatan teaching factory, karena siswa
menghasilkan produk barang dan produknya itu sudah diupayakan sedemikian
rupa untuk mencapai standar mutu dunia industri yang sesuai dengan harapan
konsumen. Hasil karya siswa berupa barang produk dan kompetensi skill
siswa yang telah mereka miliki perlu dipasarkan agar bisa sampai ke tangan
konsumen atau pelanggan dengan
cara sebagai berikut:
a. Brosur
b. Spanduk
c. Website
d. Online shop
e. Door to door ke instansi-instansi lain dan ke masyarakat
f. Bazar
g. Ikut serta dalam suatu event-event keramaian dan akan mendirikan
stand
B. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan
Matriks rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan kegiatan program
teaching factory di SMK Darul Muqomah
EVALUASI PELAKSANAAN
Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan program teaching factory di SMK Darul Muqomah kegiatannya dimulai
dari observasi, penyusunan proposal, sosialisasi, pelaksanaan program, evaluasi pelaksanaan.
Pada kegiatan evaluasi pelaksanaan diperlukan alat ukur yang relevan sebagai barometer
tingkat ketercapaian program. Pada saat melaksanakan evaluasi diperlukan beberapa indikator
yang terdiri dari:
1. Pada saat orientasi dan observasi program sebagai indikatornya berapa banyak
Program teaching factory di SMK Darul Muqomah yang dimulai dari kegiatan
orientasi dan observasi pembuatan proposal, penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi sesungguhnya ada beberapa harapan yang ingin dicapai diantaranya:
1. Guru dan siswa memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep teaching
factory
2. Dengan adanya program teaching factory diharapkan sarana dan prasarana
pendidikan akan lebih lengkap
3. Melalui kegiatan program teaching factory diharapkan kompetensi guru lebih
profesional lagi, kompetensi dan skill para siswa lebih meningkat
4. Diharapkan meningkatnya kualitas para siswa untuk memproduksi barang
5. Sehingga lulusan dari SMK Darul Muqomah setelah melaksanakan program
teaching factory dapat diserap semaksimal mungkin di dunia kerja
6. Dengan program teaching factory di SMK Darul Muqomah kemitraan dengan
pihak dunia industri lebih meningkat kembali
7. Harapan berikutnya lapangan pekerjaan dan pasar kerja bagi lulusan SMK Darul
Muqomah peluangnya lebih luas
8. Pada akhirnya tujuan yang final para siswa mampu bersaing di era global
LAMPIRAN
HARGA
JUMLAH SATUAN JUMLAH HARGA Dana pusat (APBN)
VO
NO URAIAN L SAT (Rp) (Rp)
I FISIK
PEKERJAAN
A KONSTRUKSI
1 Pembangunan
a Ruang Teaching Factory
- Ruang Praktik Siswa 60 M2 2500000 Rp 150,000,000
- Selasar 34 M2 500000 Rp 17,000,000
b Infrastruktur *)
- Ruang Gudang 60 M2 1000000 Rp 60,000,000
Sub Total I Rp 227,000,000 Rp 227,000,000
II NON FISIK
PENGADAAN
A PERALATAN
1 Peralatan 1 Paket 100000000 Rp 100,000,000
Sub Total II Rp 100,000,000 Rp 100,000,000
III B MEUBELER
1 Meubeler 1 Paket 20000000 Rp 20,000,000
Sub Total III Rp 20,000,000 Rp 20,000,000
IV A SOFTSKILL
1 Sistem Manajemen Mutu
Workshop TUK 1 Ls 10000000 Rp 10,000,000
Metodologi Pengajaran
2 Produktif
In House Training 1 Ls 5000000 Rp 5,000,000
Kerjasama Hubungan
3 Industri
MoU dengan Mitra
Perusahaan 1 Ls 1000000 Rp 1,000,000
Study banding Rujukan
4 (dalam Negeri) 1 Ls 50000000 Rp 50,000,000
Sub Total IV Rp 66,000,000 Rp 66,000,000
V A 1 PERENCANAAN DAN PENGAWASAN
Biaya Perencanaan (3 %
a x Sub Total I) 1 Ls 6810000 Rp 6,810,000
Biaya Pengawasan (2 %
b x sub Total I) 1 Ls 4540000 Rp 4,540,000
B BIAYA PENGELOLAAN
Biaya Pengelolaan
Administrasi (1 % x sub
1 Total I) 1 Ls 2270000 Rp 2,270,000
Sub Total V Rp 13,620,000 Rp 13,620,000
TOTAL Rp 426,620,000
Lampiran-lampiran