PERMOHONAN BANTUAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN YANG MENGEMBANGKAN
PEMBELAJARAN INDUSTRI (TEACHING FACTORY)
TAHUN 2023
PERMOHONAN BANTUAN
i|P R O P O S A L T E F A
YAYASAN PENDIDIKAN NUR SYAFI’IL UMMAH PURWAKARTA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NUR SYAFI’IL UMMAH
SK.Nomor: 420/2138/Dikmen/2011 NPSN : 20229748
TERAKREDITASI B
Jln. Ipik Gandamanah Gg. Pesantren. Kel. Tegal Munjul. Kec/Kab. Purwakarta 41116
Telpon (0264) 8261000 Email. Smknursyafiilummah0@gmail.com
PROFIL SEKOLAH
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMK Nur Syafi’il Ummah
2. NPSN : 20229748
3. Alamat Sekolah :
- Jalan : Ipik Gandamanah Gg. Pesantren
- Desa/Kelurahan : Tegal Munjul
- Kecamatan : Purwakarta
- Kabupaten : Purwakarta
- Kode Pos : 41116
- Telepon/Fax : (0264) 8261000
- Email : smknursyafiilummah0@gmail.com
- Website : www.smknursyafiilummah.sch.id
4. Bidang Keahlian yang di Buka :
ii | P R O P O S A L T E F A
iii | P R O P O S A L T E F A
YAYASAN PENDIDIKAN NUR SYAFI’IL UMMAH PURWAKARTA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NUR SYAFI’IL UMMAH
SK.Nomor: 420/2138/Dikmen/2011 NPSN : 20229748
TERAKREDITASI B
Jln. Ipik Gandamanah Gg. Pesantren. Kel. Tegal Munjul. Kec/Kab. Purwakarta 41116
Telpon (0264) 8261000 Email. Smknursyafiilummah0@gmail.com
Nomor : 423/419/SMK.NSU/2023
Lampiran : 1 (satu) berkas proposal
Hal : Permohonan Program Bantuan Pengembangan Teaching Factory
iv | P R O P O S A L T E F A
Purwakarta, Maret 2023
Mengetahui,
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV, Kepala Sekolah,
v|P R O P O S A L T E F A
KATA PENGANTAR
Segala Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyusun
Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun Anggaran 2023 yang
ditujukan kepada Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi Kemendiknudristek dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Pola Pembelajaran Teaching Factory dirancang berbasis produksi barang/jasa
dengan mengadopsi dan mengadaptasi standar mutu dan prosedur kerja industri, akan
membei pengalaman pembelajaran kompetensi tambahan terutama soft skill seperti etos
kerja disiplin, jujur, bertanggungjawab, kreatif-inovatif, karakter kewirausahaan
(entrepreunership), bekerjasama, berkompetisi secara cerdas dan sebagainya.
Oleh karena itu melalui Proposal Pengembangan Teaching Factory ini kami bertekad
mewujudkan model pembelajaran berbasis prosuksi/jasa yang mengacu pada standar dan
prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di
industri. Pelaksanaan Teaching Factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri
sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK.
Pelaksanaan Teaching Factory (TEFA) juga harus melibatkan pemerintah, pemerintah
daerah dan stakeholders dalam pembuatan regulasi, perencanaan, implementasi maupun
evaluasinya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan
proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun Anggaran 2023 ini, baik dari
segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan
hati, kami menerima masukan/segala kritik dan saran yang membangun.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Barat, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat atas segala bantuan dan kerjasamanya. SMK Bisa! SMK Hebat!
vi | P R O P O S A L T E F A
NRKS. 20023L1060220241215306
vii | P R O P O S A L T E F A
DAFTAR ISI
PROFIL SEKOLAH............................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................................v
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan..............................................................................................................3
C. Rencana Pelaksanaan...........................................................................................................4
BAB V PENUTUP..........................................................................................................................12
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................................13
viii | P R O P O S A L T E F A
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran Teaching Factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis
produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan
dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Pelaksanaan Teaching
Factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan
menilai kualitas hasil pendidikan di SMK. Pelaksanaan Teaching Factory (TEFA)
juga harus melibatkan pemerintah, pemerintah daerah dan stakeholders dalam
pembuatan regulasi, perencanaan, implementasi maupun evaluasinya.
Teaching Factory menjadi konsep pembelajaran dalam keadaan yang
sesungguhnya untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan
yang diberikan sekolah dan kebutuhan industri. Teaching Factory merupakan
pengembangan dari unit produksi yakni penerapan sistem industri mitra di unit
produksi yang telah ada di SMK. Unit produksi adalah pengembangan bidang usaha
sekolah selain untuk menambah penghasilan sekolah yang dapat digunakan dalam
upaya pemeliharaan peralatan, peningkatan SDM, dll juga untuk memberikan
pengalaman kerja yang benar- benar nyata pada siswanya. Penerapan unit produksi
sendiri memiliki landasan hukum yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990
pasal 29 ayat 2 yaitu "Untuk mempersiapkan siswa sekolah menengah kejuruan
menjadi tenaga kerja, pada sekolah menengah kejuruan dapat didirikan unit
produksi yang beroperasi secara profesional”.
Pembelajaran melalui Teaching Factory bertujuan untuk menumbuh-kembangkan
karakter dan etos kerja (disiplin, tanggung jawab, jujur, kerjasama, kepemimpinan,
dan lain-lain) yang dibutuhkan DU/DI serta meningkatkan kualitas hasil
pembelajaran dari sekedar membekali kompetensi (competency based training)
menuju ke pembelajaran yang membekali kemampuan memproduksi barang/jasa
(production based training). Konsepsi dasar Pelaksanaan Teaching Factory di
SMK Negeri 1 Sragen Teaching Factory adalah mengimplementasikan
”Factory to Classroom” yang bertujuan untuk melakukan transfer lingkungan
produksi di industri secara nyata ke dalam ruang praktik. Kehidupan produksi yang
nyata sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi pengajaran yang berbasis
1|P R O P O S A L T E F A
aktivitas nyata dari praktik industri pada setiap harinya.
Selanjutnya pengembangan sistem pembelajaran berbasis Teaching Factory di
SMK Nur Syafi’il Ummah merupakan perpaduan pembelajaran yang sudah ada yaitu
Competency Based Educationand Training (CBET) dan Production Based
Education and Training (PBET), dalam pengertiannya bahwa suatu proses keahlian
atau keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan
standar bekerja (Standard Operation Procedure) yang sesungguhnya untuk
menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan pasar/konsumen (industri).
Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh SMK Nur Syafi’il
Ummah dalam rangka pengembangan, pertama adalah Implementasi
Pembelajaran CBET diarahkan menjadi PBET, yang kemudian berlanjut ke Teaching
Factory. Pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan (lifeskill)
dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang
sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan
pasar/konsumen. Dengan perkataan lain, untuk mencapai kompetensi tertinggi,
Jobsheet dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar kerja yang
sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan pasar artinya
kualitasnya sudah dipercayai pasar, bukan produk gagal. Perubahan pada
kurikulum yang berlaku perlu dilakukan dalam rangka memenuhi SKKNI dan
penyesuaian terhadap implementasi pembelajaran yang diterapkan pada Teaching
Factory.
Proses penerapan program Teaching Factory adalah dengan memadukan konsep
bisnis dan pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi keahlian yang relevan,
misalnya : pada program keahlian Multimedia melalui kegiatan Pengembangan Unit
Usaha yang dikerjakan oleh peserta didik.
Kedua penyediaan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran merupakan
fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran. Bahan pembelajaran ini
bisa berupa bahan bacaan, media, alat peraga, atau alat pendukung lainnya. Untuk
menyukseskan Pengembangan Teaching Factory di SMK Nur Syafi’il Ummah ini
bahan pembelajaran perlu disiapkan dan diadakan secara lengkap, sehingga proses
belajar mengajar tidak terhambat oleh kurangnya bahan pembelajaran. Ketiga
penyediaan fasilitas ruang praktik siswa yang peralatannya lengkap, sesuai/sama
dengan yang ada di dunia industri, agar tamatan nantinya memiliki kompetensi yang
sama dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh Industri.
2|P R O P O S A L T E F A
Selanjutnya yang tak kalah penting, yang sangat menentukan keberhasilan
pengembangan Teaching Factory SMK Nur Syafi’il Ummah adalah kesiapan sumber
daya manusia (SDM) guru dan tenaga kependidikan, utamanya adalah guru produktif
program keahlian animasi yang merupakan pelaku utama dari program pengembangan
Teaching Factory. Oleh karena kami merencanakan kegiatan workshop sosialisasi
dan desiminasi program Teaching Factory, workshop penyusunan rencana
pengembangan Teaching Factory semua program keahlian, workshop penyusunan
perangkat pembelajaran Teaching Factory, workshop penyusunan rancangan
pengkondisian fasilitas Teaching Factory, pengembangan SDM guru produktif melalui
kegiatan magang kerja di industri, serta pembenahan sarana prasarana ruang praktik dan
pengembangan akses informasi melalui media online (Website, Blog, Facebook) dan
lainnya sebagai sarana promosi sekolah dan media untuk berkomunikasi dengan
dunia industri.
Berdasar kajian dan argumentasi diatas maka Bantuan Pengembangan Teaching
Factory dari Pemerintah dalam hal ini Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan sangat dibutuhkan oleh SMK Nur Syafi’il Ummah guna
mengeratkan hubungan kerjasama (partnership) dengan industri dalam pola
pembelajaran teaching factory yang sistematis dan terencana melalui
sinkronisasi kurikulum pembelajaran sekolah dengan dunia industri. Termasuk juga
sebagai salah satu upaya untuk check and balance terhadap proses pendidikan pada
SMK Nur Syafi’il Ummah.
3|P R O P O S A L T E F A
3. Menumbuhkembangkan kreatifitas siswa dalam menghasilakn produk dan atau
layanan jasa sesuai dengan kompetensinya.
4. Meningkatkan jiwa entrepreunership lulusan.
5. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
6. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK.
7. Menghasilkan produk barang atau jasa yang memiliki nilai tambah.
8. Meningkatkan sumber pendapatan sekolah/memiliki nilai ekonomi.
9. Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, serta
membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual.
10. Meningkatkan kerja sama dengan indusatri atau dunia bisnis yang relevan.
11. Memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannya
sehingga dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipilih.
C. Rencana Pelaksanaan
Pelaksanaan program pengembangan Teaching Factory di Teaching Factory,
yaitu dengan mengimplementasikan kegiatan pembelajaran dan kegiatan produksi
secara seimbang sehingga siswa memiliki bekal pengetahuan dan skill yang memadai
untuk menghadapi dunia kerja yang semakin ketat persaingannya. Kompetensi
keahlian yang akan dikembangkan secara bertahap melalui program pengembangan
Teaching Factory adalah sebagai berikut.
1. Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan, yang menyiapkan lulusan
agar memiliki kompetensi keahlian dalam menghasilkan produk berupa Unit
Produksi Jasa yang melayani Instalasi LAN, Desain Grafis, Pembuatan Web,
Service Komputer, TUK Mikrotik, yang meliputi:
- Instalasi Komputer (Komputer Personal atau Laptop)
- Pemasangan Wifi
- Penjualan Aksesoris Kompuer
- Pemasangan Internet
- Instal Anti Virus dan Pembersihan Virus Komputer
- Perawatan Komputer
- Pembuatan Web
- Desain Logo dan Merchandise
- Desain Media: Undangan, Banner, Brosur, Poster, kalender, leaflet, dll
4|P R O P O S A L T E F A
- Pemsangan Software pada Komputer/Laptop
- Desain Kaos
- Desain dan Produksi Mug Bergambar
- Pre Order Pembelian Barang
- Pemasangan Jaringan (Local Area Network)
2. Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan, yang menyiapkan lulusan
agar memiliki kompetensi keahlian sebagai berikut.
- Kompetensi Kemampuan Dsar komputer dan Jaringan
- Kompetensi Pemrograman Dasar
- Kompetensi Desain Grafis
- Administrasi Insfrastruktur Jaringan
- Teknologi WAN
3. Tim Pelaksana
Susunan Tim Pengembang Teaching Factory SMK Nur Syafi’il Ummah
sebagai berikut.
5|P R O P O S A L T E F A
Contact
No Nama Perusahaan Alamat
Person
Jln. Antapani 6 No. 7 – 9
1 PT. Japati Sinergi Nusantara 0811276116
Kota Bandung
6|P R O P O S A L T E F A
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN
TEACHING FACTORY SMK NUR SYAFI’IL UMMAH
7|P R O P O S A L T E F A
Berkaitan dengan pengembangan Teaching Factory Teaching Factory,
strategi yang akan dilaksanakan oleh Tim Pengembang Teaching Factory yang telah
diangkat oleh Kepala Teaching Factory berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor :
423/418/SMK.NSU/2023, dengan Susunan Tim Pengembang Teaching Factory
sebagai berikut.
Secara garis besar meliputi kegiatan pengembangan secara non fisik. Untuk
penjelasannya kami uraikan sebagai berikut.
Kegiatan pengembangan Teaching Factory non fisik adalah kegiatan
pengembangan yang berorientasi pada penyiapan perangkat pembelajaran yang
dibutuhkan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) Guru dan Tenaga
Kependidikan melalui kegiatan seperti sosialisasi, workshop, magang guru
produktif. Secara rinci kami gambarkan sebagai berikut.
Rincian
No Komponen/Program/Bentuk Kegiatan
Volume Satuan
1 2 3 4
Sosialisasi dan Desimilasi Program Teaching Factory (1
1 1 Kegiatan
hari)
Penyusunan Rencana Pengembangan Teaching Factory
untuk Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan
Jaringan:
2.1 Workshop ke-1, Penyusunan Draft Rencana 1 Kegiatan
2 Pengembangan Teaching Factory Kompetensi
Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (1 hari)
2.2 Workshop ke-2, Finalisasi Rencana Pengembangan 1 Kegiatan
Teaching Factory Teaching Factory Kompetensi
Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (1 hari)
8|P R O P O S A L T E F A
Rincian
No Komponen/Program/Bentuk Kegiatan
Volume Satuan
1 2 3 4
Penyusunan Perangkat Pembelajaran Teaching
Factory : 1 Kegiatan
3.1 Workshop ke-1, Penyusunan Draft Perangkat
Pembelajaran Teaching Factory untuk kompetensi
3
keahlian yang di Teaching Factory kan (3 hari) 1 Kegiatan
3.2 Workshop ke-2, Finalisasi Perangkat Pembelajaran
Teaching Factory untuk kompetensi keahlian yang
di Teaching Factory kan (3 hari)
Penyusunan Rancangan Pengkondisian Fasilitas
Teaching Factory :
4.1 Workshop ke-1, Penyusunan Draft Rancangan 1 Kegiatan
4
Pengkondisian Fasilitas Teaching Factory
4.2 Workshop ke-2, Finalisasi Rancangan 1 Kegiatan
Pengkondisian Fasilitas Teaching Factory
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) :
5.1 Magang Kerja Industri Guru Produktif dari 2 Orang
5 kompetensi yang di Teaching Factory kan (2 guru
produktif selama 1 bulan )
5.2 Seminar/Workshop/Lomba Hasil Karya Siswa SMK 1 Orang
Mengkondisikan fasilitas dan Sarana Prasarana dalam
Pengembangan Teaching Factory :
6.1Pembenahan Tempat Praktik 1 Kegiatan
6
6.2 Revitalisasi Peralatan 1 Kegiatan
6.3 Penataan Lingkungan 1 Kegiatan
6.4 Pengembangan Website 1 Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
Mar Apr Mei Jun Jul Agu
9|P R O P O S A L T E F A
Bulan
No Kegiatan
Mar Apr Mei Jun Jul Agu
10 | P R O P O S A L T E F A
BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN
11 | P R O P O S A L T E F A
BAB IV
PENDANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN
TEACHING FACTORY SMK NUR SYAFI’IL UMMAH
12 | P R O P O S A L T E F A
BAB V
PENUTUP
13 | P R O P O S A L T E F A
LAMPIRAN-LAMPIRAN
14 | P R O P O S A L T E F A