1. al baqoroh 30
2. Dari Pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan :
Agama adalah suatu system kredo (tata keyakinan) atas
adanya suatu yang mutlak di luar manusia.
Agama juga suatu sistem ritus (tata peribadatan) manusia
terhadap yang dianggap Yang Mutlak itu.
Agama juga suatu sistem norma (tata aqidah) yang
mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia
dengan alam lainnya, sejalan dengan tata keimanan dan tata
peribadatan..
3. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali
tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rugi.
4. Hubunganya
Adapun kaitan antara ketiga hal tersebut yaitu Iman
berkaitan dengan aqidah, Islam berkaitan dengan
syariah, dan Ihsan berkaitan dengan khuluqiyah /
Akhlak.
Berdasarkan sebuah hadist, maka Iman,Islam dan Ihsan
memberikan umat ide tentang rukun iman, rukun islam
dan penghayatan terhadap Allah yang maha hadir dalam
hidup.
Setiap pemeluk Islam mengetahui dengan pasti bahwa
Islam tidak syah tanpa Iman, dan Iman tidak sempurna
tanpa Ihsan. Ketiganya saling terkait satu dengan yang lain,
tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
5. Hubungan Hadits dengan Al-Qur’an adalah :
o Sebagai tafsir, yaitu penerang terhadap ayat-ayat yang
sangat umum, mujmal, musytarok.
o Bayan atau penjelas ayat-ayat yang bersifat universal.
o Sebagai Taqrir, yaitu penetapan atau persetujuan atas
perbuatan atau perkataan sahabat.
o Sebagai Taudhih, yaitu meneranggkan maksud dan
tujuan suatu ayat Al-Qur’an.
6. Dalam hadits ada 3 tingkatan yaitu :
o Hadits Shoheh ,
o Hadits Hasan
o dan Hadits Dhoif / lemah (tidak dapat untuk dasar
hukum).
7. Jelaskna ijma dll
Qiyas ( Reasoning by analogi), yaitu menganalogikan
kepada hukum sesuatu yang sudah diterangkan hukumnya
dalam al-Qur’an dan Hadits karena ada sebab yang sama.
Contoh menyakiti orang tua dianalokkan dengan Hadits
Dilarang berkata uf (hus) sama orang tua.
o Ijma’ ( Konsesnsus) yaitu kesepakan ulama dalam
memnetukan suatu masalah ijtihadiyah, masalah-
masalah-baru yang timbul, hukumnya hasil konsesnus
ulama
o Istihsan ( pteference) atau menganggap baik sesuatu
yaitu menetapkan suatu hukum terhadap suatu
persolan ijtihidayah atas dasar prinsip-prinsip umum
ajaran islam, seperti keadilan, kasih sayang dll.
Istihsan ini disebut juga qiyas hofi (analog amat samar)
pengalian hukum yang diperoleh dengan qiyas kepada
hukum lain atas pertimbangan kemaslahan umum
o Mashalihul Mursalah (Utility) yaitu mnetapkan suatu
hukum terhadap suatu persoalan ijtihadiyah atas
pertimbangan kegunaan dan kemanfaatan yang sesuai
dengan tujuan syari’at. (tanpa adanya dalil secara
ekplisit)