Anda di halaman 1dari 26

a n h u k u m

d ta
a s k l
i y i

fi
q

A PRESENTATION BY: KELOMPOK 4

AGAMA ISLAM
anggota grup :
I. ANDI RASYAD BAIHAQI (04)
II. DIANDRA AILA RIZQITA (11)
III. FRESHA MAVINA (15)
IV. MUHAMMAD PARVEZ ZIA SHAFFI (25)
V. NAILAH SALSABILA (29)
VI. NAYLA PUTRI AZ-ZAHRA (30)
VII. NOVIA EDWINA GHAISANI (31)
VIII. RICO ICHWAN AFFAUZI (35)
IX. SATYANINGRUM PRAMESTIWI (36)
topik yang akan di bahas

PENGERTIAN QIYAS

SYARAT QIYAS

SUMBER & DALIL HUKUM


ISLAM

HUKUM TAKLIFI
PENGERTIAN QIYAS
Menurut istilah qiyas adalah menyamakan sesuatu
yang tidak memiliki nash hukum dengan sesuatu
yang ada nash hukum berdasarkan kesamaan illat
atau kemaslahatan yang diperhatikan syara. Qiyas
juga dapat diartikan sebagai kegiatan melakukan
padanan suatu hukum terhadap hukum lain.

Al Ghazali dalam al-Mustashfa mengartikan qiyas


adalah menanggungkan sesuatu yang diketahui
kepada sesuatu yang lain dalam menetapkan
hukum atau meniadakan hukum dari keduanya.
Penetapan atau peniadaan ini dilakukan karena
adanya kesamaan di antara keduanya.
a r a t s y a r a t q i y a
s y -4 HUKUM- s
1. Al-Ashl / Ashlun (Pokok)
Ashlun adalah sebuah hukum pokok yang diambil dari persamaan atau
sesuatu yang sudah ada nash hukumnya.

Syarat sah Ashlun :


· Al-ashl tidak mansukh = Hukum syarak yang akan menjadi sumber
pengiasan, masih berlaku pada masa hidup Rasulullah dan hukum yang
dipindahkan pada cabang, masih ada di dalam pokok. Jika memang
sudah tidak ada karena sudah dihapus maka tidak memungkinkan
terdapat perpindahan hukum.
· Hukum syara itu jelas dan mutlak. Hukum yang ada di dalam pokok
haruslah hukum syara’, yaitu bukan hukum bahasa atau hukum akal.
a r a t s y a r a t q i y a
s y -4 HUKUM- s
2. Al-far'u / Far'un (Cabang)
Far’un adalah hukum cabang yang dipersamakan, sebagai sesuatu
yang tidak memiliki nash hukumnya.

Syarat Far’un :
· Hukum cabang tidak lebih dulu ada dari hukum pokok.
· Cabang tidak memiliki kekuatan sendiri.
· ‘Illat yang ada di hukum cabang harus sama dengan illat yang ada
pada pokok.
· Hukum cabang harus sama dengan hukum pokok.
a r a t s y a r a t q i y a
s y -4 HUKUM- s
3. 'Illat
‘illat adalah sifat yang dijadikan dasar untuk persamaan antara hukum pokok
dan hukum cabang.
Syarat ‘illat :
· Zhahir = 'illah harus suatu sifat yang jelas dan nyata, dapat disaksikan dan dapat
dibedakan dengan sifat serta keadaan yang lain.
· 'Illah harus mengandung hikmah yang sesuai dengan kaitan hukum dan tujuan
hukum. (tujuan hukum adalah jelas, yaitu kemaslahatan mukalaf di dunia dan akhirat,
yaitu melahirkan manfaat atau menghindarkan kemudaratan.)
· Mundhabithah, yaitu 'illah mestilah sesuatu yang dapat diukur dan jelas batasnya.
· Mula'im wa munasib = 'illah harus memiliki kelayakan dan memiliki hubungan yang
sesuai antara hukum dan sifat yang dipandang sebagai 'illah.
· Muta'addiyah = Suatu sifat yang terdapat bukan hanya pada peristiwa yang ada
nas hukumnya, tetapi juga terdapat pada peristiwa-peristiwa lain yang hendak
ditetapkan hukumnya.
a r a t s y a r a t q i y a
s y -4 HUKUM- s
4. Hukum Ashl
Hukum Ashl adalah hasil dari qiyas tersebut. Hukum yang terdapat dalam
masalah yang ketentuan hukumnya itu ditetapkan oleh nash tertentu, baik
dari Quran maupun Sunnah. Contoh : Allah SWT sudah mengharamkan
arak. Sebab, arak akan membinasakan badan, merusak akal dan
menghabiskan kekayaan. Semua minuman berpotensi memabukkan
dihukumi haram.
Penjelasan :
§ Segala minuman yang akan memabukkan adalah far’un atau cabang.
Artinya adalah yang diqiyaskan.
§ Arak adalah sesuatu yang menjadi tempat atau ukuran, yang
menyerupai aau mengqiyaskan hukum. Ini berarti ashal atau pokok.
§ Mabuk akan merusak akan. Hal tersebut adalah “Illat penghubung atau
sebab.
Hukum segala yang membuat mabuk adalah haram
a r a t s y a r a t q i y a
s y -4 HUKUM- s
4. Hukum Ashl
Syarat Hukum Ashl :
1. Hukum tersebut adalah hukum syara', bukan yang berkaitan dengan
hukum aqliyyah atau adiyyah dan/atau lughawiyah.
2. 'Illah hukum tersebut dapat ditemukan, bukan hukum yang tidak
dapat dipahami 'illahnya.
3. Hukum ashl tidak termasuk dalam kelompok yang menjadi
khushshiyyah Rasulullah.
4. Hukum ashl tetap berlaku setelah waftnya Rasulullah, bukan ketentuan
hukum yang sudah dibatalkan.
SUMBER DAN DALIL HUKUM ISLAM
YANG DISEPAKATI & DIPERSELISIHKAN

a. disepakati

1. Al-Quran
Al-quran adalah sumber hukum pertama umat islam
yang berisi tentang akidah, ibadah, peringatan, kisah-kisah
yang dijadikan acuan dan pedoman hidup bagi umat Nabi
Muhammad SAW.

2. Hadits
Al-Hadits merupakan sumber ajaran Islam, yang kedua
dari Al-Qur’an. Dilihat dari sudut periwayatannya, jelas
antara Hadits dan Al-Qur’an terdapat perbedaan. Untuk Al-
Qur’an semua periwayatannya berlangsung secara
mutawatir. Sedangkan periwayatan Hadits sebagian
berlangsung secara mutawatir dan sebagian lagi
berlangsung secara ahad.
SUMBER DAN DALIL HUKUM ISLAM
YANG DISEPAKATI & DIPERSELISIHKAN

a. disepakati

3. ijma
Menurut Tajun Nashr dalam buku Ijma sebagai Dalil Syari
Ketiga, secara bahasa kata ijma memiliki dua arti. Pertama, ijma
adalah niat dari seseorang untuk melakukan sesuatu dan
memutuskannya. Kedua, ijma adalah kesepakatan beberapa orang
untuk melakukan sesuatu.

4. Qiyas
adalah satu dari empat sumber hukum Islam yang
disepakati para ulama. Dalam hal ini, qiyas menempati
posisi keempat, setelah Al Quran, hadits, dan ijma.
Secara bahasa, kata qiyas (‫ ) قياس‬berasal dari akar kata
qaasa-yaqishu-qiyaasan (‫ )قياسا يقيس قاس‬yang artinya
pengukuran. Qiyas juga dapat diartikan sebagai kegiatan
melakukan padanan suatu hukum terhadap hukum lain.
SUMBER DAN DALIL HUKUM ISLAM
YANG DISEPAKATI & DIPERSELISIHKAN

b. diperselisihkan
1. Istihsan
Secara bahasa, istihsan berasal dari kata istahsana-yastahsinu-
istihsanan, yang artinya menganggap baik. Menurut istilah istihsan
ialah berpindah dari suatu hukum yang sudah diberikan, kepada hukum
lain yang sebanding lebih kuat

Contoh Istihsan:
Dokter pria diperbolehkan melihat aurat wanita dalam proses
pengobatan. Menurut kaidah umum, seseorang dilarang melihat
aurat orang lain. Tapi, dalam keadaan tertentu seseorang harus
membuka bajunya untuk didiagnosa penyakitnya. Maka, untuk
kemaslahatan orang itu, menurut kaidah istihsan seorang dokter
dibolehkan melihat aurat wanita yang datang berobat kepadanya.
SUMBER DAN DALIL HUKUM ISLAM
YANG DISEPAKATI & DIPERSELISIHKAN

b. diperselisihkan
2. Maslahah Mursalah
Menurut bahasa artinya kebaikan dan manfaat. sedangkan menurut
istilah adalah kemaslahatan yang tidak ditetapkan oleh syara dalam
penetapan hukum serta tidak ada dalil yang mengambil ataupun
menolaknya

Contoh Maslahah Mursalah:


Dalam Alquran dan sunah Rasul tidak ada nash yang melarang
mengumpulkan Alquran dari hafalan ke dalam bentuk tulisan.
Namun sahabat di masa Abu Bakar menulis dan mengumpulkan
Alquran dalam satu mushaf karena maslahat, yaitu menjaga
Alquran dari kepunahan karena meninggalnya sejumlah penghafal
Alquran dari generasi sahabat.
SUMBER DAN DALIL HUKUM ISLAM
YANG DISEPAKATI & DIPERSELISIHKAN

b. diperselisihkan
3. Istishab
Ialah menganggap tetapnya status sesuatu seperti keadaan semula,
selama belum terbukti ada sesuatu yang mengubahnya.

Contoh Istishab:
Bila tadi pagi seseorang telah wudhu untuk shalat subuh, maka
keadaan telah wudhu tersebut masih diperhitungkan
keberadaannya pada waktu ia akan melaksanakan shalat Dhuha.
SUMBER DAN DALIL HUKUM ISLAM
YANG DISEPAKATI & DIPERSELISIHKAN

b. diperselisihkan
4. Al-Urf
Secara bahasa, urf artinya mengetahui, diketahui, dianggap baik, dan
diterima oleh akal sehat. Sedangkan secara istilah, urf adalah
perkataan atau perbuatan yang diciptakan dan dibiasakan oleh
masyarakat serta dijalankan secara turun-temurun.

Contoh Urf:
Pada masa pertunangan, pihak laki-laki memberikan hadiah
kepada pihak wanita. Walaupun hadiah tersebut tidak dianggap
sebagai mas kawin, hal ini tidak bertentangan dengan Al-Quran
dan Hadist karena memberikan suatu hadiah boleh-boleh saja.
SUMBER DAN DALIL HUKUM ISLAM
YANG DISEPAKATI & DIPERSELISIHKAN

b. diperselisihkan

5. Saddu Dzari'ah
Adalah menetapkan hukum larangan atas suatu perbuatan tertentu
yang pada dasarnya diperbolehkan maupun dilarang untuk mencegah
terjadinya perbuatan lain yang dilarang.

Contoh Saddu Dzari'ah:


Pada dasarnya, menanam anggur itu hukumnya adalah boleh.
Namun apabila kita menanam anggur untuk memasok pabrik
minuman keras, maka hukum menanam anggur itu menjadi haram.
SUMBER DAN DALIL HUKUM ISLAM
YANG DISEPAKATI & DIPERSELISIHKAN

b. diperselisihkan

6. Mazhab Shahabi
Ialah pendapat para sahabat tentang hukum suatu kasus
sepeninggal Rasululah saw. Contohnya, kesepakatan para
sahabat tentang bagian warisan untuk nenek seperenam.
Pendapat Usman bin Affan tentang gugurnya kewajiban shalat
jum’at apabila bertepatan dengan hari raya, dan pendapat
Ibnu Abbas tentang tidak diterimanya kesaksian anak kecil.
SUMBER DAN DALIL HUKUM ISLAM
YANG DISEPAKATI & DIPERSELISIHKAN

b. diperselisihkan
7. Syar'u Man Qablana
Yaitu hukum-hukum yang Allah syariatkan kepada umat para nabi
sebelum Nabi Muhammad Saw. Seperti syariat Nabi Ibrahim, Nabi
Musa dan Nabi Isa.

Contoh Syar'u Man Qablana:


a. Allah menetapkan bahwa Bani Israil dilarang untuk memakan
daging semua binatang yang berkuku.
b. Allah Swt. menetapkan syariat bagi Nabi Zakariya dan Yahya.
Bahwa membujang itu lebih utama daripada menikah.
SUMBER DAN DALIL HUKUM ISLAM
YANG DISEPAKATI & DIPERSELISIHKAN

b. diperselisihkan

8. Dalalatul Iqtiran
Adalah dalil-dalil yang menunjukkan kesamaan hukum terhadap
suatu yang disebutkan bersamaan dengan sesuatu yang lain.

Contoh Dalalatul Iqtiran:


Berdasarkan surah al-Baqarah ayat 196, Imam Syafi’I menyamakan
hukum umrah dengan haji, yaitu fardhu, sebab ibadah ini disebutkan
dalam satu ayat.
PENGERTIAN HUKUM TAKLIFI
Hukum taklifi menurut pengertian kebahasaan adalah
hukum pemberian beban sedangkan menurut istilah
adalah perintah Allah yang berbentuk pilihan dan
tuntutan. Dinamakan hukum taklifi karena perintah ini
langsung mengenai perbuatan seorang mukallaf (balig
dan berakal sehat).

Secara definitif, hukum taklifi adalah hukum


penugasan. Dalam bahasa Arab, taklifi artinya
pembebanan. Ketaatan terhadap hukum tersebut
merupakan wujud kesadaran beragama bagi
umat Islam.
Pembagian hukum taklifi
1. IJAB (WAJIB)
IJAB MERUPAKAN KHITAB YANG BERISI TENTANG
TUNTUTAN YANG PERLU DILAKSANAKAN ATAU
DIKERJAKAN. KONSEKUENSI ATAU HASIL DARI IJAB
DISEBUT DENGAN WUJUB ATAU KEWAJIBAN.
SEMENTARA ITU, TUNTUTAN PELAKSANAANNYA YANG
DIKENAKAN HUKUM WUJUB DISEBUT DENGAN WAJIB.
CONTOH: PERINTAH SALAT LIMA WAKTU, PUASA,
SERTA ZAKAT DAN HAJI BAGI YANG MAMPU.

2. MANDUB (SUNNAH)
SUATU PERKARA DIANGGAP SUNAH APABILA YANG
MENGERJAKANNYA MEMPEROLEH PAHALA DAN
MENINGGALKANNYA TIDAK MENDAPAT DOSA.
ARTINYA, SEORANG MUSLIM YANG MENGERJAKAN
AMALAN ITU LEBIH BAIK DARIPADA TIDAK
MENGERJAKANNYA.
CONTOH: MENGERJAKAN SALAT RAWATIB, SALAT
DUHA, PUASA SENIN-KAMIS, DAN SEBAGAINYA.
Pembagian hukum taklifi
3. TAHRIM (HARAM)
PERKARA HARAM ADALAH PERINTAH UNTUK
MENINGGALKAN SUATU HAL DENGAN JANJI PAHALA
APABILA MENAATINYA. SEMENTARA ITU, ORANG YANG
MELANGGARNYA AKAN DIKENAI DOSA.
CONTOH: MINUM KHAMAR, BERZINA, MENCURI, DAN
LAINNYA.

4. IBAHAH (MUBAH)
PERKARA MUBAH ADALAH HUKUM OPSIONAL. ORANG-
ORANG ISLAM BOLEH MENGERJAKAN ATAU
MENINGGALKANNYA. KEDUANYA TIDAK
MENGHASILKAN PAHALA ATAU MEMPEROLEH DOSA.
CONTOH: TERTAWA, BERDAGANG, DAN LAIN
SEBAGAINYA.
Pembagian hukum taklifi

5. KARAHAH (MAKRUH)
KARAHAH MERUPAKAN HUKUM TAKLIFI YANG BERISI
TENTANG LARANGAN YANG TIDAK SEHARUSNYA
DIJAUHI. TUNTUTAN KARAHAH INI BERSIFAT TIDAK
MENGHARUSKAN DAN TIDAK MENETAPKAN.
PELAKSANAAN KAIDAH KARAHAH DISEBUT JUGA
DENGAN MAKRUH.
DI ANTARA CONTOH PERBUATAN MAKRUH ADALAH
LEBIH BAIK DIAM DARIPADA MEMBICARAKAN HAL-HAL
TAK BERGUNA.
Fungsi taklifi

Menyadarkan manusia bahwa ia mempunai kewajiban


untuk taat dan patuh kepada Allah swt.
Membedakan antara perintah Allah dan larangan-Nya.
Memberikan penjelasan bahwa setiap amal perbuatan
manusia akan dipertanggungjawabkan di hadapan
Allah swt.
Menyadarkan manusia bahwa ia sebagai khalifah di
bumi ini mempunyai tanggung jawab yang besar.

Anda mungkin juga menyukai