Anda di halaman 1dari 11

MODUL AJAR

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS
NAMA : JEFRI YUNEDI
INSTITUSI : SMAN 4 SELUMA
TAHUN : 2023
JENJANG SEKOLAH : SMA
KELAS : 11.F
ALOKASI WAKTU : 1 X 45 MENIT (1 X PERTEMUAN)

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMA/MA/Program Paket C) Pada Fase F,
peserta didik di Kelas XI dan XII mampu mengembangkan konsep-konsep dasar
sejarah untuk mengkaji peristiwa sejarah dalam lintasan lokal, nasional, dan global.
Melalui literasi, diskusi, kunjungan langsung ke tempat bersejarah, dan penelitian
berbasis proyek kolaboratif peserta didik mampu menganalisis serta mengevaluasi
berbagai peristiwa sejarah yang terjadi Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII
SMA/MA/Program Paket C) Pada Fase F, peserta didik di Kelas XI dan XII mampu
mengembangkan konsep-konsep dasar sejarah untuk mengkaji peristiwa sejarah dalam
lintasan lokal, nasional, dan global. Melalui literasi, diskusi, kunjungan langsung ke
tempat bersejarah, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif peserta didik mampu
menganalisis serta mengevaluasi berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia
yang dapat dikaitkan atau dihubungkan dengan berbagai peristiwa lain yang terjadi di
dunia pada periode yang sama meliputi Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa
Indonesia, Pergerakan Kebangsaan Indonesia, Pendudukan Jepang di Indonesia,
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan,
Pemerintahan Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin, Pemerintahan Orde Baru,
serta Pemerintahan Reformasi.

Peserta didik di Kelas XI mampu menggunakan sumber primer dan/atau sekunder


untuk melakukan penelitian sejarah secara diakronis dan/atau sinkronis kemudian
mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu
mereka juga mampu menggunakan keterampilan sejarah untuk menjelaskan,
menganalisis, dan mengevaluasi peristiwa sejarah, serta memaknai nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Tujuan Kognitif
1) C1 (Pengetahuan) Peserta didik dapat mengetahui tentang demokrasi liberal.
2) C2 (Pemahaman) Peserta didik dapat memahami bentuk demokrasi liberal.
3) C3(Menerapkan) Peserta didik dapat menentukan kebijakan demokrasi
liberal.
4) C4 (Menganalisis) Peserta didik dapat menganalisis dampak atau
pengaruh dalam penarapan demokrasi liberal di indonesia.
5) C5 (Mengevaluasi) Peserta didik dapat memberikan pendapat mengenai
sebab berakhirnya penerapan demokrasi liberal.
6) C6 (Menciptakan) Peserta didik dapat memahami penyebab
permasalahandan akibat dari akhir demokrasi liberal dan memberikan solusi
terhadap permasalahan tersebut.

 Tujuan Afektif
Peserta didik dapat mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan reflektif :
demokrasi liberal menghargai kebebasan berfikir, berfikir, dan mengemukakan
pendapat. Oleh karena itu materi ini meransang siswa untuk berfikir kritis dan
reflektif dalam menghadapi isu-isu politik
 Tujuan Psikomotor
Peserta didik dapat melatih kemampuan berbicara dan logis,serta mampu
mendengarkan pendapat orang lain dalam konteks demokrasi liberal.
D. MATERI
Bentuk Fakta Konsep Prinsip
pemahaman
Latar Belakang Perseteruan pihak Konflik Jawa dan Menjelaskan
Perlawanan keraton Jawa Belanda sebelum prinsip utama yang
Pangeran dengan Belanda perlawanan menjadi alasan
Diponegoro dimulai semenjak Diponegoro perlawanan
kedatangan Diponegoro.
Marsekal Herman
Willem Daendels di
Batavia pada
tanggal 5 Januari
1808
Jalannya Penyerangan di a) Awal mula Menjelaskan hal
Perlawanan Tegalrejo memulai perlawanan yang terjadi antara
perang Diponegoro b) Jalannya 5 kedua belah pihak
yang berlangsung tahun sehingga
selama lima tahun perlawanan menciptakan
sebuah perang
panjang yang
terjadi selama lima
tahun.
Akhir Perlawanan Setelah perang a) Berakhirnya Perang Diponegoro
Diponegoro, pada perang merupakan perang
tahun 1832 seluruh b) Dampak yang lima tahun
raja dan bupati di ditimbulkan sedemikian
Jawa tunduk sehingga
menyerah kepada berpengaruh
Belanda kecuali terhadap
bupati Ponorogo perjuangan bangsa
Warok Indonesia secara
Brotodiningrat III. garis besar di
wilayah lainnya,
seperti di perang
Paderi( Sumatera
Barat) dan perihal
kondisi sosial
masyarakat Jawa
setelahnya.

E. STRATEGI PEMBELAJARAN
Diskusi kelompok, Debat dan Tanya jawab.
F. SARANA DAN PRASARANA
1. Papan tulis
2. Spidol
3. Laptop
4. LCD
5. Jaringan Internet
G. MODEL PEMBELAJARAN :
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan model pembelajaran Problem Based
Learning, Problem based learning (PBL) adalah model pembelajaran yang
melibatkan keaktifan peserta didik untuk selalu berpikir kritis dan selalu terampil
dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
H. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
No kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan/ 1. Menyiapkan peserta didik secara psikis. (memberi 10 menit
Pembuka
salam dan berdoa(salah satu perwakilan dikelas))
2. Menyiapkan peserta didik secara fisik.(absensi
siswa sekalian mengintruksikan untuk memeriksa
sekitarnya apakah sudah rapi dan bersih)

3. Memberi motivasi (belajar sejarah merupakan hal


yang menarik karena dengan belajar sejarah akan
banyak hal yang membuat pikiran kita tentang
perlawanan diponegoro

4. Menjelaskan tujuan pembelajaran


5. Menjelaskan gambaran umum materi yang akan di
pelajari dan memaparkan model, metode dan media
yang digunakan.

2. Kegiatan inti 1. Memberikan pertanyaan pemantik ( Apa yang 25 menit


kamu ketahui tentang perang diponegoro? )
2. Menjelaskan peraturan dan proses berjalannya debat
(waktu debat 10 menit, dan dan memaparkan hasil dari
debat 15 menit. Semua anggota dalam kelompok
mempunyai peran dan aktif.

3. Guru mengajukan masalah yang akan di pecahkan


oleh siswa. (menggunakan metode ceramah),
(menggunakan media Video)

4. Membagi siswa dalam bentuk kelompok (guru


membagi siswa kedalam 2 kelompok).

5. Membimbing penyelidikan individual maupun


kelompok, Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi. (Menggunakan metode diskusi kelompok)
(Memberi informasi seputar sumber belajar)
membimbing dan mengontrol jalannya diskusi guru ikut
serta membimbing berjalannya diskusi) (seperti berjalan
ketempat kelompok diskusi berlangsung sambal
bertanya mengenai apa yang perlu di bantu atau masalah
aapa yang di hadapi kelompok tersebut).

6. Mengembangkan dan menyajikan hasil, Guru


membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan,
membantu mereka untuk berbagai tugas dengan
kelompoknya. (Menggunakan metode diskusi kelompok
dan memaparkan hasil diskusi menggunakan metode
debat aktif) memaparkan hasil diskusi kelompok
(menunjuk perwakilan siswa
sebagai moderator/ perwakilan masing masing
kelompok).
7. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah. Guru melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dalam proses-proses
yang mereka gunakan.(guru memberitahu apa
kekurangan siswa dalam mengumpulkan sumber dan

diskusi)

3. penutup 1. Meminta kesimpulan pembelajaran hari ini dari 10 menit


siswa (perwakilan beberapa siswa)
2. Refleksi pencapaian siswa dan refleksi guru untuk
mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan
perbaikan.

3. Melakukan kegiatan tindak lanjut (memberi tugas


mengenai materi hari ini yang juga berhubungan
dengan materi selanjutnya agar memaksimalkan
pencapaian tujuan pembelajaran.)

4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran pertemuan


berikutnya agar para siswa membuat persiapan.
Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
mengucap salam.
I. KISI-KISI SOAL
No Tujuan C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Peserta didik dapat mengetahui tentang Perlawanan ✓
Diponegoro

2. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang ✓


apa yang terjadi di perang diponegoro

3. Peserta didik diharapkan dapat menentukan prinsip ✓


dan bentuk perlawanan yang dilakukan diponegoro

4. Peserta didik diharapkan dapat menganalisis ✓


berakhirnya perang diponegoro setelah 5 tahun
perlawanan.
5. Peserta didik diharapkan dapat memberikan narasi ✓
spekulatif dari perang diponegoro yang terjadi
selama 5 tahun
6. Peserta didik dapat menyimpulkan akhir dan ✓
dampak perang diponegoro terhadap perjuangan
kemerdekaan indonesia
J. SOAL OBJEKTIF
1. Apa penyebab utama pecahnya Perang Diponegoro?
a. Konflik agama antara Muslim dan Kristen.
b. Tekanan ekonomi yang meningkat pada rakyat Jawa.
c. Ambisi Diponegoro untuk memperluas wilayah kekuasaannya.
d. Mempersatukan nusantara
e. Pertentangan politik antara keluarga kerajaan Jawa.
2. Apa yang dimaksud dengan Perang Diponegoro?
a. Perang antara Jawa dan Belanda yang dipimpin oleh Diponegoro.
b. Konflik politik antara kerajaan-kerajaan Jawa.
c. Perang antara kerajaan Jawa dan Inggris.
d. Konflik antara suku-suku di Jawa.
e. Perang antar kaum adat di jawa
3. Bagaimana keberhasilan perang gerilya Diponegoro terlihat dalam pertempuran
melawan pasukan Belanda?
a. Pasukan Diponegoro berhasil memenangkan pertempuran terbuka secara
konsisten.
b. Perang diponegoro berhasil mencuptakan para geriliyawan kemerdekaan
c. Pasukan Diponegoro mampu menimbulkan kerugian yang signifikan pada
pasukan Belanda.
d. Pasukan Diponegoro memiliki dukungan yang kuat dari penduduk sipil
Jawa.
e. Pasukan Diponegoro mampu membangun benteng-benteng pertahanan yang
kuat.
4. Siapakah yang berhasil menaklukkan Diponegoro pada akhirnya?
a. Herman Willem Daendels
b. Jenderal De Kock
c. Jenderal Van den Bosch
d. Jendral Van der capellen
e. Jenderal Van Heutz
5. Apa yang menjadi dampak penting dari Perang Diponegoro terhadap
masyarakat Jawa?
a. Meningkatnya persatuan dan kesadaran nasionalisme di kalangan masyarakat
Jawa.
b. Meningkatnya pengaruh keagamaan Islam di kalangan masyarakat Jawa.
c. Berkembangnya gerakan perlawanan yang lebih besar di Jawa.
d. Menurunnya tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat Jawa.
e. Meningkatnya sentiment sosial antar tionghoa dan jawa
6. Apa dampak penting dari peran Diponegoro dalam perjuangan melawan
penjajah?
a. Meningkatkan kesadaran nasionalisme di kalangan masyarakat Jawa.
b. Membantu perang paderi dari kekalahan.
c. Meningkatkan kekuasaan Belanda di wilayah Jawa.
d. Menyebabkan perpecahan dalam politik Belanda.
e. Mendorong terjadinya pemisahan antara Jawa dan Sumatra.
K. PENIALAIAN SIKAP
Ciri-Ciri Nasionalisme
Memperer Bangga
Cinta at Tali pada
Tanah Persaudar Budaya
Nama Rela Jumlah Skor Kode
Air dan aan Antar Beraneka
No
Siswa Bangsa Berkorban Sesama Ragam Skor Sikap Nilai
1
2
3
4
Dst.
Keterangan :

SB:Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup
K : Kurang
Catatan:

a) Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100 = Sangat Baik

80 = Baik

60 = Cukup

30 = Kurang
b) Skor maksimal:

Jumlah sikap yang dinilai x Jumlah kriteria 100 x


4 = 400 c) Skor sikap:

Jumlah skor : Jumlah sikap yang dinilai

d) Kode nilai/prediket:

80,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

60,01 – 80,00 = Baik (B)

30,01 – 60,00 = Cukup (C)

00,00 – 30,00 = Kurang (K)

L. PENILAIAN KETERAMPILAN
No Absen Nama Pesdik Sistematika Penggunaan Kejela Kemampuan Nilai Predikat
Presentasi bahasa san menanggapi

pertanyaan

KELOMPOK 1

Keterangan:

100 = Sangat Baik


80 = Baik
60 = Cukup
30 = Kurang
Keterangan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup K : Kurang Catatan:
a) Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
80 = Baik
60 = Cukup
30 = Kurang
b) Skor maksimal:
Jumlah sikap yang dinilai x Jumlah kriteria 100 x 4 = 400 c) Skor sikap:
Jumlah skor : Jumlah sikap yang dinilai d) Kode nilai/prediket:
80,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
60,01 – 80,00 = Baik (B)
30,01 – 60,00 = Cukup (C)
00,00 – 30,00 = Kurang (K)

Anda mungkin juga menyukai