(RPP)
KELAS/SEMESTER : XI/1
PROGRAM : IPS
NIM : 18046002
PENDIDIKAN SEJARAH
2021
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
A. Kompetensi Inti
1. Mengahayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
KD PENGETAHUAN KD KETERAMPILAN
3.10 Menganalisis strategi dan bentuk 4.10 Mengolah informasi tentang strategi
perjuangan bangsa Indonesia dalam dan bentuk perjuangan bangsa
upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam upaya
dari ancaman Sekutu dan Belanda mempertahankan kemerdekaan dari
ancaman Sekutu dan Belanda dan
menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah
Pertemuan 1 Pertemuan 1
3.10.1 Memahami strategi dan bentuk 4.10.1Menjelaskan strategi dan bentuk
perjuangan bangsa Indonesia perjuangan bangsa Indonesia dalam
3.10.2 Memahami upaya bangsa indonesia upaya mempertahankan kemerdekaan
dalam mempertahankan dari ancaman Sekutu dan Belanda
kemerdekaan dari ancaman Sekutu 4.10.2Menyajikan strategi dan bentuk
dan Belanda perjuangan bangsa Indonesia dalam
upaya mempertahankan kemerdekaan
dari ancaman Sekutu dan Belanda
dalam bentuk cerita sejarah
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif dengan pendekatan
pembelajaran berorientasi pada siswa (Student Centered Approaches) dan metode tanya
jawab serta diskusi, peserta didik dapat menjelaskan strategi dan upaya mempertahankan
kemerdekaan dengan perjuangan fisik, serta membuat laporan tertulis tentang strategi
dan upaya mempertahankan kemerdekaan dengan perjuangan fisik dan diplomasi.
D. Materi Pembelajaran
2. Alat
- LCD Proyektor, Laptop, Spidol, Papan Tulis
G. Sumber Belajar
- AM, Sudirman & Amuwarni Dwi Lestariningsih. 2017. Sejarah
Indonesia: kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
- Bahan makalah/artikel/jurnal di Internet.
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan Penutup
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi/Pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis,Tugas Individu Siswa
c. Penilaian Keterampilan : Presentasi dan Diskusi Kelompok
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas siswa
b. Tes Tertulis/Penugasan : Lembar Kerja Siswa
c. Kerja Kelompok : Hasil Presentasi
Belanda kembali ingin mempunyai hak atas Indonesia dengan kedatangan kembali pada
tahun 1945. Berbagai alasan untuk membungkus niat lama dengan sampul baru dilakukan
Belanda sebagai agitasi ke dunia internasional untuk melegitimasikan tindakan Belanda.
Awal-awal tindakan Belanda yang dilakukan di Indonesia didukung penuh Sekutu, aliansi
Belanda yang memenangkan perang dunia kedua.
A. Bersenjata
1. Pertempuran Surabaya
Bung Tomo merupakan pemimpin pertempuran di Surabaya. Bung Tomo dengan tegas
menolak ultimatum dari Inggris yang dipimpin oleh Mayjen E.C Marsergh. Isi ultimatum
tersebut ialah para pejuang Indonesia harus menyerahkan diri paling lambat 10 November
1945 pukul 06:00 pagi. Apa reaksi Bung Tomo dan Arek-arek Suroboyo? Mereka memilih
tetap mempertahankan kemerdekaannya. Pertempuran pada tanggal tersebut akhir pecah dan
berlangsung selama tiga minggu.
2. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran ini dilatarbelakangi penipuan, Squad. Awalnya NICA dan sekutunya datang
ingin membebaskan tawanan perang. Eh malahan tawanan perang itu dipersenjatai setelah
bebas. Pimpinan Sekutu Brigjen Bethell berusaha menguasai desa-desa di Ambarawa,
namun ditentang oleh TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Dalam pertempuran itu Letkol
Isdiman gugur dan digantikan Kolonel Soedirman. Pengepungan Ambarawa dari Banyumas,
Salatiga, Surakarta, dan Yogyakarta berhasil dilakukan sehingga pasukan Sekutu muncur
pada tanggal 15 Desember 1945. Hingga saat ini tanggal tersebut diperingati sebagai Hari
Infanteri di Indonesia.
Pada Sabtu pagi, tanggal 13 Oktober 1945 serombongan orang sudah berkumpul di luar
markas tesbeut, karena tersiar berita bahwa seorang pengawal dari Suku Ambon telah
merenggut dan menginjak-injak lambang/emblem merah putih yang dipakai seorang anak
Indonesia. Terjadilah pergolakan, beberapa orang luka- luka. Di tengah baku hantam itu, dua
orang Belanda yang berada di atas kendaraan melepasakan tembakan-tembakan ke arah
rombongan masyarakat, satu orang tewas. Pasukan Jepang bersama dengan barisan bekas
militer BPI pimpinan Ahmad Tahir yang akan beralih menjadi TKR datang untuk
meredakan pertempuran. Akhirnya pihak Sekutu berjanji untuk memindahkan orang Ambon
dari Pension Wilhelmina. Sementara itu, serdadu Jepang mengambil senjata-senjata dari
gedung itu dan menempatkan pengawalnya di pintu pagar.
Pasukan Sekutu Inggris memasuki kota Bandung sejak pertengahan Oktober 1945.
Menjelang November 1945, pasukan NICA melakukan aksi teror Bandung. Meskipun pihak
Indonesia telah mengosongkan Bandung utara, tapi sekutu menuntut pengosongan sejauh 11
km. Hal itu menyebabkan rakyat bandung marah. Mereka kemudian melakukan aksi
pertempuran dengan membumi hanguskan segenap penjuru Bandung selatan. Bandung
terbakar hebat dari atas batas timur Cicadas sampai batas barat Andir. Satu juta jiwa
penduduknya mengungsi ke luar kota pada tanggal 23 dan 24 Maret 1946 meninggalkan
Bandung yang telah menjadi lautan api.
Latar belakangnya adalah adanya penolakan pihak Republik Indonesia terhadap tuntutan
Belanda yang berisi tentang keharusan RI untuk mengirim beras dan penyelenggaraan
gendarmie (keamanan dan ketertiban bersama). Serangan ini dilakukan pada tanggal 21 Juli
1947 dengan sasaran kota besar di Jawa, daerah perkebunan dan pertambangan. Tujuan
Belanda melakukan serangan atas RI ialah penghancuran RI. Untuk melakukan itu Belanda
tidak dapat melakukan sekaligus, oleh karena itu pada fase pertama Belanda harus mencapai
sasaran.
2. diplomasi
1. Perjanjian Linggarjati
Perjanjian ini dilaksanakan di Desa Linggarjati, perbatasan antara Cirebon dan Kuningan,
pada tanggal 11 November 1946. Indonesia diwakili Sutan Syahrir, A.K. Gani, Susanto
Tirtoprojo, dan Mohammad Roem. Pihak Belanda diwakuli Schermerhorn, dan penengah
dari pihak Inggris diwakili Lord Killearn. Hasil dari perjanjian ini antara lain:
2. Perundingan Renville
Pernah kebayang nggak ngadain perundingan di atas sebuah kapal perang? Nah, ini pernah
dilakukan pada 8 Desember 1947 – 17 Januari 1948. Yaps, ada sebuah perundingan di atas
kapal perang angkatan laut Amerika Serikat bernama USS Renville, maka dari itu perjanjian
ini disebut dengan Perjanjian Renville. Saat itu Indonesia diwakili oleh Amir Sjarifuddin
dan Belanda diwakili oleh Abdulkadir Widjojoatmodjo. Dihadiri pula Komisi Tiga Negara
yang diwakili oleh Richard Kirby, Paul van Zeeland, Frank Graham. Ada pun hasil dari
perundingan ini ialah:
- Daerah-daerah di belakang Garis van Mook harus dikosongkan dari tentara Indonesia.
- Belanda bebas membentuk negara federal di daerah-daerah yang diduduki melalui jajak
pendapat terlebih dahulu.
- Akan dibentuk uni Indonesia-Belanda.
Kali ini ada sebuah perundingan yang dilakukan di Den Haag, Belanda pada 23 Agustus
1949 – 2 November 1949. Nama perundingan tersebut ialah Konferensi Meja Bunda. Iya,
namanya meja bundar karena meja untuk konferensi memang membentuk sebuah bundaran.
Pada saat itu Belanda diwakili Mr. Van Maarseveen, perwakilan Indonesia diwakili oleh
Moh. Hatta, dan delegasi UNCI ialah Chritchley. Ada pun hasil dari Konferensi Meja
Bundar ialah:
1 Zaky
2 Nika
3 Ruri
4 Mila
5 Mia
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Lampiran 3 Media Pembelajaran
Lampiran 4 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
3. Buatlah satu buah klipping mengenai Strategi dan Bentuk Perjuangan Bangsa
Indonesia Dalam Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Dari Ancaman
Sekutu dan Belanda di internet kemudia print dan gunakan bahasa sendiri
yang mudah pahami?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
.....................................................................................................................
4. Menurut saudara, siapa saja tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam
memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan indonesia dari
ancaman sekutu dan Belanda, Jelaskan?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
....................................................................................................................
Melalui proses belajar dan mengajar dengan pendekatan saintifik serta discovery
learning Setelah mendengar penjelasan guru siswa dapat menjelaskan teori
masuknya Islam ke Nusantara menurut para ahli, setelah itu mengerjakan tugas
membaca buku teks siswa dapat menyebutkan beberapa peran tokoh pengembang
agama Islam di Indonesia. Melalui tanya jawab siswa dapat menjelaskan mengapa
Islam bisa cepat diterima oleh masyarakat di Indonesia dan setelah mengamati peta
siswa dapat mempresentasikan di depan kelas dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung
jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya diri dan
pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif
(kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik. Serta dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti bersikap tanggung jawab, dan
saling menghargai, berkarakter islami dan berbudaya Minangkabau.