Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Engine Management System 

- Engine Management System adalah sistem kendali


pada mesin yang digunakan untuk mengatur dan mengontrol seluruh sistem pada mesin
dengan dikendalikan oleh Electronic Control Unit (ECU), sehingga mesin dapat dikendalikan
dalam performa terbaik sesuai dengan kondisi dan keadaan kendaraan. Dalam EMS, komponen-
komponen sensor sebagai input yang kemudian sinyal input diproses di ECU, dan kemudian
ECU akan mengirimkan output yang akan dikirim ke setiap aktuator di seluruh sistem mesin.

FUNGSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

Fungsi dari engine management system adalah suatu sistem untuk penyesuaian yang
ekstensif atau secara luas pada kendaraan, sehingga dengan melakukan penyesuaian
pada komponen-komponen mesin (seperti sensor, aktuator, controller, dll) agar
pengoperasian mesin dapat selalu dalam kondisi terbaiknya. Sistem kendali mesin
melibatkan pengaturan bahan bakar, air intake dan waktu pengapian untuk
mendapatkan torsi dan tenaga sesuai spesifikasi.

Pembukaan pada throttle valve dapat dilakukan secara manual dengan sistem koneksi
mekanis, yang kemudian mengatur rasio udara atau bahan bakar ke dalam mesin,
selanjutnya campuran udara atau bahan bakar yang masuk itu akan menentukan tenaga
dan momen yang dihasilkah oleh mesin. Sistem konfigurasi kontrol secara mekanis
dapat dikatakan sangat rumit, susah dalam pembuatan, dan sulit untuk mendapatkan
hasil yang optimal dan efisien, sehingga mengakibatkan emisi buangnya tidak bisa
mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Sistem pengontrolan secara elektroni untuk
sistem injeksi bahan bakar (Bosch’s, D-Jetronic, dan L-Jetronic) sudah diperkenalkan
untuk menggantikan sistem konvesional karburator atau injeksi mekanis.

HOME  ›  BAHAN  ›  BELAJAR  ›  BENSIN  ›  DIESEL  ›  INFO  ›  KELISTRIKAN  ›  MESIN  ›  OT
OMOTIF

Mengenal Engine Management System (EMS)


pada Kendaraan : Pengertian, Fungsi, Kerja
EMS
By Admin  Sunday, April 4, 2021  Add Comment

Pengertian Engine Management System - Engine Management System adalah sistem


kendali pada mesin yang digunakan untuk mengatur dan mengontrol seluruh sistem
pada mesin dengan dikendalikan oleh Electronic Control Unit (ECU), sehingga mesin
dapat dikendalikan dalam performa terbaik sesuai dengan kondisi dan keadaan
kendaraan. Dalam EMS, komponen-komponen sensor sebagai input yang kemudian
sinyal input diproses di ECU, dan kemudian ECU akan mengirimkan output yang akan
dikirim ke setiap aktuator di seluruh sistem mesin.

FUNGSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

Fungsi dari engine management system adalah suatu sistem untuk penyesuaian yang
ekstensif atau secara luas pada kendaraan, sehingga dengan melakukan penyesuaian
pada komponen-komponen mesin (seperti sensor, aktuator, controller, dll) agar
pengoperasian mesin dapat selalu dalam kondisi terbaiknya. Sistem kendali mesin
melibatkan pengaturan bahan bakar, air intake dan waktu pengapian untuk
mendapatkan torsi dan tenaga sesuai spesifikasi.

Pembukaan pada throttle valve dapat dilakukan secara manual dengan sistem koneksi
mekanis, yang kemudian mengatur rasio udara atau bahan bakar ke dalam mesin,
selanjutnya campuran udara atau bahan bakar yang masuk itu akan menentukan tenaga
dan momen yang dihasilkah oleh mesin. Sistem konfigurasi kontrol secara mekanis
dapat dikatakan sangat rumit, susah dalam pembuatan, dan sulit untuk mendapatkan
hasil yang optimal dan efisien, sehingga mengakibatkan emisi buangnya tidak bisa
mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Sistem pengontrolan secara elektroni untuk
sistem injeksi bahan bakar (Bosch’s, D-Jetronic, dan L-Jetronic) sudah diperkenalkan
untuk menggantikan sistem konvesional karburator atau injeksi mekanis.

1. Tujuan dari Engine Management System (EMS) sendiri adalah: 


Baca Juga
 Berikut Cara Merawat Throttle Body Agar Tetap Bekerja Prima
 Berikut Tanda Throttle Body Bermasalah dan Cara Mengatasinya
 Kenali Fungsi dan Tanda Kerusakan Fan Belt serta Cara Perawatan Belt Mobil

 Performa engine yang tinggi.


 Irit dalam penggunaan bahan bakar.
 Tingkat emisi gas buang yang rendah sehingga  ramah lingkungan.

2. Ciri ciri mesin yang telah menggunakan Engine Management System (EMS) adalah: 
 Menggunakan sistem injeksi dalam pencampuran udara dan bahan bakar.
 Menggunakan sistem pengapian elektronik/komputer.
 Memiliki Pengaturan Idle Speed Control (ISC).
 Menghasilkan emisi gas buang yang ramah lingkungan. 
 Memiliki Malfungtion Indicator Light (MIL).
 Memiliki protocol On Board Diagnosis  (OBD).

DASAR KONTROL ENGINE MANAGEMENT SYSTEM (EMS)

1. Kontrol Sistem Bahan Bakar

Tujuan penggunaan sistem kontrol pada mesin adalah untuk memberikan dan
menyajikan tenaga mesin yang terbaik melalui sistem kerja yang akurat, dapat diatur
untuk menghasilkan emisi gas buang yang paling kecil, penggunaan bahan bakar yang
efisien, menghasilkan pengendaraan yang optimal dalam segala kondisi kerja mesin,
meminimalkan penguapan bahan bakar, dan tersedia sistem diagnostik untuk
mengevaluasi kondisi sistem kerja serta peralatan tambahan jika terjadi masalah pada
sistem.

Pengontrolan mesin secara elektronik terdiri atas peralatan-peralatan sensor yang


secara terus menerus (real time) memantau kondisi dari kerja dari mesin. Unit
pengontrol elektronik yang dikenal dengan ECU bekerja mengevaluasi data-data
masukan (input) dari berbagai sensor yang terpasang pada engine. Dengan
membandingkan data pada memorinya dan melakukan perhitungan yang akurat, ECU
mengaktifkan perangkat-perangkat penggerak/actuator untuk menghasilkan sistem
kerja mesin yang baik.

Dalam menginjeksikan bahan bakar, terdapat tiga pekerjaan utama   (pengontrolan)   


yang   akan dilakukan   oleh   ECU (khususnya system yang menggunakan model EMS),
yaitu perhitungan kuantitas penginjeksian, pemilihan mode injeksi dan fuel cut.
Perhitungan kuantitas dilaksanakan atas pertimbangan kondisi kerja mesin yaitu pada
saat bekerja normal atau pada saat starter. Control unit mangkalkulasi waktu
pembukaan bagi injector agar sesuai dengan perbandingan stoichiometric dan
kebutuhan mesin pada saat itu. Disamping itu juga diperhitungkan   mode   injeksi   yang
sedang dilaksanakan. Adapun mode injeksi dapat digolongkan menjadi tiga bagian
yaitu mode simultan / serempak, group / kelompok dan sequential. 

Anda mungkin juga menyukai