mengendalikan serangkaian actuator pada mesin pembakaran dalam, seperti: ignition dan
injection. Secara singkat, ECU merupakan otak dari suatu kendaraan yang telah dicomputerize. Selain sebagai fungsi control, ECU juga berfungsi sebagai alat protection
system pada suatu kendaraan. Jika terdapat sesuatu yang hal yang aneh, maka sensor akan
mengirimkan sinyal kepada ECU untuk mematikan seluruh sistem yang ada pada kendaraan
tersebut.
ECU ini biasa juga disebut dengan istilah ECM (Engine Control Module). Dalam
meningkatkan kinerja mesin, ECU merupakan pilihan yang efisien karena hanya dengan
memainkan variasi dari waktu timing dan campuran udara-bahan bakar akan menghasilkan
daya yang optimal dari suatu mesin.
Sebelum adanya ECU, campuran udara bahan bakar, waktu pengapian dan kecepatan
idle di-control dengan cara mekanis dan pneumatik. Pada artikel ini, kita akan mempelajari
bagaimana prinsip kerja dari ECU sehingga bisa menjadi komponen penting dalam teknologi
injeksi.
Sensor
Sensor merupakan input dari sistem ECU dimana akan berfungsi sebagai pemberi
sinyal. Sinyal sensor terdapat dua jenis, yaitu: sinyal discrete dan sinyal analog. Discrete
signal berupa skala biner dimana hanya ada ON atau OFF (1 atau 0, Benar atau salah), contoh
nya : push button. Sedangkan sinyal analog menggunakan prinsip rentang suatu nilai antara
nol hingga skala penuh . Contohnya: MAP (Manifold Air Pressure) dan TPS (Throttle
Position sensor).
Signal analog bisa berupa tegangan atau arus listrik yang akan
ECU memiliki tiga bagian utama, yaitu: mikrokontroler, memory sistem dan power
supply sistem. Semua aktivitas memproses data yang diambil dari sensor akan terjadi pada
mikrokontroler ECU secara aritmatik dan logic, yaitu: operasi logika, sequential, timer,
counter dan ADC serta mengendalikan kerja sistem secara keseluruhan.
Mikrokontroler ECU akan menghitung sinyal yang masuk dari pulser (Crankshaft
position sensor) secara timer dan counter sehingga dapat menentukan kapan waktu pengapian
yang tepat dan jumlah bahan bakar yang harus di-injeksi kan ke dalam mesin sesuai dengan
RPM kendaraan.
3.
Actuator
COM
COM berfungsi sebagai media komunikasi ECU dengan alat interface lain, contohnya:
Laptop, Komputer atau handphone. Dari media COM inilah kita bisa melakukan perubahan
nilai dari parameter-parameter waktu pengapian dan injeksi.