Anda di halaman 1dari 98

SISTEM EFI

Halaman
PENJELASAN SISTEM ................................................ EFI-2
PERHATIAN-PERHATIAN ........................................... EFI-5
PERHATIAN TENTANG PEMERIKSAAN .....................EFI-5
MENCARI GANGGUAN ..............................................EFI-10
SISTEM DIAGNOSIS ................................................... EFI-22
MENCARI GANGGUAN DENGAN
VOLT/ OHMMETER ................................................ EFI-28
SISTEM-BAHAN BAKAR ..............................................EFI-56
Pompa Bensin ........................................................... EFI-56
Injektor Start Dingin ..................................................EFI-62
Regulator Tekanan Bensin ...........................................EFI-65
Injektor ...................................................................EFI-67
SISTEM INDUKSI UDARA .............................................EFI-72
Meter Aliran Udara (Dengan/ Meter Aliran Udara) . EFI-72
Throttle Body .......................................................... EFI-74
Katup Udara (Tanpa/ Meter Aliran Udara) ..................... EFI-78
Katup Kontrol Kecepatan Idle (ISC Valve)
(Dengan/ Meter Aliran Udara) ..................................... EFI-79
SISTEM KONTROL ELEKTRONIK ............................... EFI-80
Lokasi Komponen Kontrol Elektronik .......................... EFI-80
Relay Utama EFI ...................................................... EFI-81
Relay Pemutus Sirkuit ................................................EFI-82
Resistor Solenoid ...................................................... EFI-83
Swit Pembatas Waktu Injektor Start Dingin .................... EFI-84
Sensor Temperatur Air ............................................... EFI-85
Sensor Kevakuman (Tanpa/ Meter Aliran Udara)
(Sensor Tekanan Absolute Manifold) .............................EFI-86
Resistor Variable (Tanpa/ Meter Aliran Udara).................EFI-87
Sensor Temperatur Udara Masuk
(Tanpa/ Meter Aliran War?) ....................................... EFi-8y
Sensor Oksigen (Dengan/TWC) :..................................... EFI-90
Unit Kontrol Elektronik (ECU) Fuel Cut RPM ...............EFI-96
Idle-up Sistem (Tanpa/ Meter Aliran Udara) ................... EFI-97
PENJELASAN SISTEM
PENJELASAN SISTEM (Lanjutan)
Sistem EFI terdiri dari tiga sub sistem dasar Induksi 3. Kontrol Kecepatan Idle (ISC)
bahan bakar, Induksi udara dan sistem kontrol (Dengan/ Meter Aliran Udara)
Elektronik. ECU diprogram dengan sasaran nilai kecepat-
an idling dapat menghadapi kondisi mesin
SISTEM BAHAN BAKAR yang berbeda (Temp. air pendingin, A/C ON
Bensin disuplai dengan tekanan tetap ke injektor, ataupun OFF dll). Sensor-sensor mengirimk
oleh sebuah pompa bensin elektrik. Injektor men an sinyal kepada ECU, yang selanjutnya
yemprotkan sejumlah bensin yang tertentu, ke mengontrol aliran udara yang mengalir melalui
dalam manifold hisap, sesuai dengan sinyal dari saluran pintas (by-pass) katup throttle
ECU (Unit Kontrol Elektronik). sehingga kecepatan idle tercapai sesuai dengan
sasaran. (Lihat hal. EFI-54 dan 79)
SISTEM INDUKSI UDARA
Sistem induksi udara memberikan sejumlah udara 4. Diagnosis
yang cukup bagi operasi mesin. ECU mendeteksi setiap kegagalan fungsi atau
kelainan di dalam jaringan kerja "CHECK
SISTEM KONTROL ELEKTRONIK ENGINE' pada panel instrumen. Pada saat
Mesin 3S-FE, dilengkapi dengan sistem Kontrol yang sama, gangguan yang timbul diidentifis
Komputer Toyota (TCCS) yang secara sentral men kasi dan kode diagnostik dicatat oleh ECU.
gontrol EFI, ESA (dengan/ meter aliran udara), Kode diagnostik, dapat dibaca, sesuai dengan
Sistem Diagnosis dll, oleh sebuah Unit Kontrol jumlah kedipan lampu peringatan "CHECK
Elektronik (ECU-sebelumnya, disebut Komputer ENGINE" ketika terminal (T dan El dihu-
EFI) dengan menggunakan sebuah komputer mikro. bungkan singkat). Kode-kode diagnostik, adalah
Oleh ECU, TCCS melakukan kontrol fungsi-fungsi seperti yang tercantum pada halaman
berikut selanjutnya. (Lihat hal. EFI-25 atau 26).
1. Injeksi Bahan Bakar Elektronik (EFI)
5. Fungsi Penyelamat Kelainan
ECU menerima sinyal dari berbagai sensor
(Fail-safe Function)
tentang perubahan kondisi kerja mesin mis
Dalam hal terjadi gangguan sensor, sebuah sirkuit
alnya:
pendukung akan mengambil alih fungsi, agar
Tekanan absolute manifold hisap
tetap dapat dikendarai dalam batas minimal dan
(Tanpa/ Meter aliran udara)
lampu peringatan "CHECK ENGINE" akan
Volume udara masuk (Dengan/
menyala.
Meter aliran udara) Temperatur
udara masuk Temperatur air
pendingin RPM mesin
Akselerasi/ deselerasi
Kandungan oksigen gas buang
(Dengan/TWC dll).
.2. Pengapian Dini Elektronik (ESA = Electronic
Spark Advance)
ECU diprogram dengan data untuk mendapat-
kan timing pengapian yang optimum, dalam
berbagai kondisi kerja. Dengan data yang di-
berikan oleh sensor yang memonitor berbagai
fungsi mesin (RPM, Temp. Air pendingin dll)
mikrokomputer (ECU) memicu bunga api
pada saat yang tepat (Lihat Bab : API)
PERHATIAN
1. Sebelum mengerjakan sistem bahan bakar, lepaslah kabel dari
terminal negatif baterai.
CATATAN : Semua kode diagnostik yang ada pada kom-
puter akan terhapus ketika terminal baterai dilepas. Oleh
karena itu, bila diperlukan, bacalah diagnostik sebelum
melepas terminal baterai.
2. Jangan merokok atau menyalakan api, bila sedang mengerjakan
sistem bahan bakar.
3 . Jagalah agar bensin tidak terkena komponen yang terbuat
dari karet atau kulit.

PERHATIAN TENTANG PEMERIKSAAN


PERHATIAN PEMELIHARAAN
1. CEK KEBENARAN TUNE UP MESIN (
Lihat hal. MEM-6)

2. PERHATiAN DALAM PENYAMBUNGAN GAUGE


(a) Gunakan baterai sebagai sumber tenaga untuk timing
light, tachometer dll.
(b) Hubungkan test probe tachometer pada konektor
servis distributor.

3. DALAM HAL MESIN KEHILANGAN PEMBAKARAN


IKUTILAH PERHATIAN BERIKUT
(a) Cek kebenaran hubungan terminal baterai dll.
(b) Periksa kabel tegangan tinggi dengan hati-hati.
(c) Setelah selesai pekerjaan, cek bahwa terminal koil
pengapian dan lain-lain sistem pengapian, telah ter
pasang dengan sempurna.
(d) Ketika membersihkan ruang mesin, berhati-hatilah
untuk melindungi sistem kelistrikan dari air.

4. PERHATIKAN DALAM MENGERJAKAN SENSOR OKSIGEN


(a) Jangan membiarkan sensor oksigen terjatuh atau
membentur benda lain.
(b) Jangan membiarkan sensor terkena air.
BILA KENDARAAN DILENGKAPI SISTEM
RADIO MOBIL (HAM. CB. DLL)
ECU telah dirancang agar tahan terhadap pengaruh-pengaruh dari
luar.
Tetapi bila kendaraan anda dilengkapi dengan radio transceiver
CB, dll (sekalipun hanya berkemampuan 10 watt) sekali-sekali
dapat pula mempengaruhi kerja ECU, terutama bila antena dan
feeder dipasang berdekatan.
Oleh karena itu, camkanlah perhatian berikut ini
1. Pasanglah antena sejauh mungkin dari ECU. ECU terpasang di
bawah radio. Maka, pasanglah antena di bagian belakang
kendaraan.
2. Jagalah, agar antena feeder sejauh mungkin dari rangkaian
kabel ECU, sekurang-kurangnya 20 cm (7,87 in) dan jangan
sekali-kali menggulungnya secara bersamaan.
3. Cek, bahwa antena dan feeder telah tersetei dengan benar.
4. Jangan melengkapi kendaraan anda dengan sistem radio mobil
yang sangat kuat.

SISTEM INDUKASI UDARA


1. Kerusakan-kerusakan tangkai pengukur (dipstick) oli mesin,
kap pengisian oli, slang PCV dll, dapat mengganggu putaran
mesin.
2. Terputus, kekendoran atau keretakan komponen sistem in-
duksi udara di antara throttle body dan kepala silinder,
akan mengakibatkan kebocoran udara dan mengganggu
putaran mesin.

SISTEM KONTROL ELEKTRONIK


0
1 . Sebelum melepas konektor rangkaian kabel EFI, terminal
dll. putuskanlah terlebih dulu hubungan sumber tenaga
dengan memutar swit pengapian ke posisi OFF atau me-
lepas terminal baterai.
2. Dalam pemasangan baterai, berhati-hatilah agar penyam-
bungan kabel positif (+) dan negatif (-) tidak salah.
3 . Hindarkan terjadinya benturan pada komponen, selama
pelepasan atau pemasangan. Kerjakanlah semua komponen
EFI dengan hati-hati, terutama pada ECU.
4 . Jangan ceroboh dalam melaksanakan pencarian gangguan,
karena banyaknya sirkuit transistor yang dapat rusak,
sekalipun hanya dengan hubungan terminal sedikit saja.
5. Jangan membuka tutup ECU.
6. Dalam pemeriksaan selama musim hujan, berhati-hatilah agar
air tidak masuk. Demikian pula pada saat mencuci ruang
mesin, cegahlah masuknya air kedalam komponer E F I dan
konektor rangkaian kabel.

7 . Komponen harus diganti sebagai satu rakitan.


.r
8. Berhati-hatilah dalam menarik atau memasang konektor
rangkaian kabel.
(a) Bebaskan pengunci dan tarik konektor keluar
dengan menarik path bagian konektor.

(b) Masukkan konektor dengan sempurna dan cek bahwa


konektor telah terkunci.

9 . Pada saat melakukan pemeriksaan konektor dengan Volt/


Ohmmeter
(a) Keluarkan karet pelindung air bila konektor itu dari
tipe tahan air.

(b) Masukkan test probe ke dalam konektor dari sisi rang-


kaian kabel, bila memeriksa kontinyuitas, arus atau-
pun tegangan.
(c) Jangan memberikan paksaan terhadap terminal.
(d) Setelah melakukan cek, pasang karet pelindung air . pada
konektor dengan sempurna.

10. Gunakan SST untuk pemeriksaan atau tes injektor start


dingin atau konektor rangkaian kabelnya.
SST 09842-30050 dan 09842-30060
SISTEM BAHAN BAKAR
1. Ketika melepas hubungan saluran bensin bertekanan, sejumlah
bensin akan memancar keluar. Oleh sebab itu camkanlah
prosedur berikut .
(a) Letakkan penampung di bawah sambungan (
b) Kendorkan persambungan perlahan-lahan (c)
Lepas persambungan
(d) Sumbatlah persambungan dengan sumbat karet

2. Ketika menyambung mur kembang atau baut union pada pipa


union bertekanan tinggi, camkanlah prosedur berikut (
Tipe Baut Union)
(a) Gunakan selalu gasket baru
(b) Kencangkan baut union dengan tangan
(c) Kencangkan baut union pada momen spesifikasi.
Momen . 300 kg-cm (22 ft-Ib, 29 N.m)

(Tipe Mur Kembang)


(a) Oleskan sedikit oli mesin pada kembang dan kencang
kan mur kembang dengan tangan.
(b) Menggunakan SST kencangkan mur kembang pada
momen spesifikasi.
Momen : 310 kg-cm (22 ft-lb 30 N.m)
CATATAN : Gunakan kunci momen dengan panjang le
ngan tumpu 30 cm (11,81 in).

3. Camkanlah perhatian berikut, dalam melepas atau memasang


injektor:
(a) Jangan menggunakan kembali ring-O yang lama. .i
(b) Dalam memasang ring-O yang baru pada injektor,;
berhati-hatilah agar tidak rusak.
(c) Oleskan oli special atau bensin sebelum pemasangan ring-O.
Jangan menggunakan oli mesin, oli roda gigi ataupun
minyak rem.

4. Pasanglah injektor pada pipa deliveri dan kepala silinder,


seperti pada gambar.
5. Cek, bahwa tidak ada kebocoran bensin, setelah melakukan
pemeliharaan pada sistem bahan bakar.
(a) Dengan mesin dimatikan, putar swit pengapian ke
posisi ON.
(b) Menggunakan kabel servis, hubungkan singkat terminal
+B dan Fp pada konektor servis.

(c) Bila slang balik bensin dipijit, tekanan di dalam sa-


luran tekanan tinggi akan meningkat, menjadi kira-
kira 4 kg/cm 2 (57 psi, 392 kPa). Dalam kondisi seperti
ini, cek adakah kebocoran dari komponen sistem
bahan bakar.
PERHATIAN . Pijitlah selalu slang. Hindarkan pembeng-
kokan, karena dapat mengakibatkan keretakan slang.
MENCARI GANGGUAN
PETUNJUK MENCARI GANGGUAN
1 . Gangguan mesin, biasanya bukan disebabkan oleh sistem
EFI. Dalam mencari, gangguan, awalilah dengan cek kon
disi sistem yang lain.
(a) Sumber tenaga
• Baterai
• Fusible link
• Sekring
(b) Masa bodi
(c) Suplai bahan bakar
• Kebocoran bensin
• Saringan bensin
• Pompa bensin
(d) Sistem pengapian
• Busi
• Kabel tegangan tinggi
• Distributor
• Koil pengapian
• Igniter
(e) Sistem induksi udara
• Kebocoran kevakuman
(0 Sistem kontrol emisi
• Sistem PCV
• Sistem EGR
(g) Lain-lain
• Timing pengapian
• Kecepatan putaran idle
dll.

2 . Penyebab gangguan yang paling Bering adalah sederhana yaitu


buruknya hubungan pada konektor rangkaian kabel
Periksalah selalu bahwa konektor telah terpasang dengan
sempurna. Dalam memeriksa konektor, perhatikanlah E
hal berikut
(a) Cek, bahwa terminal tidak bengkok
(b) Cek, bahwa konektor telah ditekan dengan sempurna
dan terkunci.

(c) Cek, bahwa tidak terjadi perubahan sinyal, bila k


konektor sedikit dipukul atau digoyang.

3. Lakukan pencarian gangguan secukupnya terhadap pens bab


yang lain, sebelum melakukan penggantian ECU, 01'
karena ECU sendiri sebenarnya berkualitas tinggi d
harganyapun mahal.
4 . Gunakan Volt/ Ohmmeter dengan impedansi tinggi (mini-
mum 10 k f2 N) untuk melakukan pencarian gangguan dari
sirkuit kelistrikan.

PROSEDUR PENCARIAN GANGGUAN


GEJALA-MESIN SULIT START ATAU TIDAK
DAPAT START (MESIN TIDAK DAPAT
BERPUTAR ATAU BERPUTARAN LAMBAT)

CEK SUMBER TENAGA - 1. Baterai


KELISTRIKAN BURUK (1) Hubungan
(2) Berat jenis-Tali kipas - Sistem
pengapian
(3) Tegangan
BAIK 2. Fusible link

CEK SISTEM START _ 1. Swit pengapian


BURUK 2. Swit start netral (A/T)
3. Starter
4. Rangkaian kabel/ Hubungan
GEJALA -- MESIN SULIT START ATAU TIDAK DAPAT START (
DAPAT BERPUTAR)
CEK SISTEM DIAGNOSIS Kode-kode diagnostik
Cek keluaran (Output). kode diagnostik Ada kode (Lihat hal: EFI-25 atau 26)
(Lihat hal. E F I-22) kegagalan
Kode Normal fungsi

CEK KEBOCORAN VAKUM PADA SAAT 1. Kap pengisian oli


SALURAN UDARA MASUK BURUK 2. Dipstick oli
3. Persambungan slang
4. Slang PCV
5. Sistem EGR-Katup EGR selalu terbuka
BAIK

CEK BUNGA API PENGAPIAN _ 1. Kabel tegangan tinggi


Lihat hal. API-5) BURUK 2. Distributor
3. Koil pengapian, Igniter
BAIK, LANJUTKAN KE HAL EFI-12.
B AIK, lanjutan dari Hal. EFI - 11

CEK TIMING PENGAPIAN Timing Pengapian - Setel

1. Hubungkan singkat Terminal TE, dan E1 TIDAK (Lihat hal. MEM - 14)
pada konektor cek TEPAT
2. Cek timing pengapian

Standar : 100 seb. TMA/put. idle


BAIK
CEK SUPLAI BENSIN KE INJEKTOR 1. Saluran bensin-Kebocoran-perubahan

1. Bensin di dalam tangki BURUK bentuk.

2. Tekanan bensin di dalam saluran 2. Sekring


(1) Hubungkan singkat terminal +B dan 3. Relay pemutus sirkuit (Lihat hal. EFI - 82)

Fp pada konektor cek. 4. Pompa bensin (Lihat EFI-58)

(2) Tekanan bensin di dalam slang bensin 5. Saringan bensin

sin pada saringan dapat terasa (Lihat 6. Regulator tekanan bensin


hal EFI-57) (Lihat hal. EFI - 65)

BAIK
(Dengan/ METER ALIRAN UDARA) Meter Aliran Udara
CEK SWIT POMPA BENSIN DI DALAM BURUK (lihat hal. EFI-70) METER
ALIRAN UDARA

Cek kontinyuitas di antara terminal Fc dan

El, sambil membuka plat pengukur pada

meter aliran udara.


BAIK

CEK BUSI I -. 1. Busi

Celah standar : 1,1 mm (0,043 in) TIDAK 2. Tekanan kompresi

CATATAN : Bila perlu, cek tekanan kom- TEPAT Minimum: 10,0 kg/cm2
1. Persambungan rangkaian kabel

BAIK, LANJUTAN DARI HAL. EFI-12 2. Sumber tenaga ke ECU

(1) Fusible link

CEK SIRKUIT ELEKTRONIK EFI, (2) Sekring


MENGGUNAKAN VOLT/ OHMMETER BURUK
(3) Relay utama E F I

(Lihat hal. EFI-28) 3. Meter Aliran Udara Dengan/ Meter Aliran


an Udara)

4. Sensor kevakuman (Tanpa/ Meter Aliran

Udara)

5. Sensor temperatur air


6. Sensor temperatur udara 7.
Sirkuit sinyal injeksi

(1) Rangkaian kabel injektor


(2) Resistor solenoid
(3) ECU

G E J A L A - MESIN SERING TERSENDAT-SENDAT

CEK SISTEM DIAGNOSIS . Kode-kode diagnostik

Cek keluaran kode diagnotik Ada kode (Lihat hal. EFI-25 atau 26)

(Lihat hal. EFI-22) kegagalan


Kode normal fungsi

CEK KEBOCORAN VAKUM PADA SA AT 1. Kap pengisian oli

SALURAN UDARA MASUK B U R U K 2. Tangkai pengukur oli


3. Persambungan slang 4.
Slang PCV

5. Sistem EGR-Katup EGR selalu terbuka


BAIK

CEK SUPLAI BENSIN KE INJEKTOR . 1. Saluran bensin-kebocoran-perubahan

1. Bensin di dalam tangki BURUK bentuk


j BAIK, LANJUTAN DARI HAL. EFI-13 CEK TIMING PENGAPIAN . Timing pengapian - Setel

1. Hubungkan singkat terminal TE, dan El TIDAK -


pada konektor cek TEPAT
2. Cek timing pengapian.
Standard : 10 0 seb. TMA/put. idle.

BAIK

CEK BUSI 1. Busi


Celah standar : 1,1 mm (0,043 in) TIDAK "2. Tekanan kompresi
CATATAN : Bila perlu, cek tekanan kom- TEPAT Minimum : 1G,0 kg/cm2
kompresi dan celah katup. (142 psi, 981 kPa)
pada 250 rpm
3. Celah katup (dingin) -
Standar Masuk : 0,19-0,29 mm
(0,007-0,011 in)
Buang : 0,28--0,38 mm
(0,011-0,015 in)
BAIK

CEK INJEKTOR START DINGIN 1. Injektor start dingin


(Lihat hal. EFI-62) BURUK 2. Swit pembatas waktu injektor start di-
ngin (Lihat hat. EFI-84)
BAIK

Tanpa/ METER ALIRAN UDARA 1. Katup udara


CEK KATUP UDARA BURUK 2.-Slang air
(Lihat hat. EFI - 78) 3. Slang udara

BAIK

CEK TEKANAN BENSIN 1. Pompa bensin (Lih. hat. EFI-56)


(Lihat hal. EFI-57) BURUK 2. Saringan bensin
3. Regulator tekanan bensin
(Lihat. hat. EFI-65) _
BAIK

CEK INJEKTOR - Kondisi Injeksi


(Lihat hal. EFI-67) BURUK
BAIK
t 1. Persambungan rangkaian kabel
CEK SIRKUIT ELEKTRONIK EFI DE- -. 2. Sumber tenaga ke ECU
DENGAN VOLT/ OHMMETER BAD (1) Fusible link
(Lihat hal. EFI-28) (2) Sekring
(3) Relay utama EFI
3. Meter Aliran Udara (Dengan/ Meter aliran
udara)
4. Sensor kevakuman (Tanpa/ Meter aliran
udara)
5. Sensor temperatur air.
6.. Sensor temperatur udara
7. Sirkuit sinyal injeksi
(1) Rangkaian kabel injektor (
2) Resistor solenoid
(3) ECU
GEJALA - MESIN KADANG - KADANG TERSENDAT

CEK SISTEM DIAGNOSTIK Diagnostik


Cek keluaran (output) kode diagnostik Ada kode (Lihat hal. EFI-25 atau 26)
(Lihat. hal. EFI-22) kegagalan
Kode normal fungsi

(Dengan/ METER ALIRAN UDARA) Meter Aliran Udara


cek meter aliran udara BURUK (
Lihat hal. EFI-72)
BAIK

CEK KONEKTOR RANGKAIAN KABEL 1. Konektor


DAN RELAY BURUK 2. Relay utama EFI (Lih. hal. EFI -81)
Cek adanya perubahan sinyal, bila konektor 3. Relay pemutus sirkuit
for atau relay dipukul sedikit atau goyang (Lih. hal. EFI-82)

GEJALA - IDLING KASAR DAN/ ATAU PINCANG

CEK SISTEM DIAGNOSTIK Kode diagnostik


Cek keluaran kode diagnostik Ada kode (Lihat hal. EFI-25 atau 26)
(Lihat hal. EFI-22) kegagalan
Kode normal fungsi

CEK KEBOCORAN VAKUM PADA SAAT _ 1. Kap pengisian oli


SALURAN UDARA MASUK BURUK 2. Tangkai pengukur oli
3. Persambungan slang 4.
Slang PCV
5. Sistem EGR-Katup EGR selalu terbuka
BAIK

I
1

CEK ELEMEN SARINGAN UDARA Elemen -Bersihkan atau ganti


BAIK BURUK

CEK KECEPATAN IDLE (DAN KONSENTRASl -. 1. Sistem ISC (Dengan/ meter aliran udara)
CO IDLE) BURUK (1) Persambungan rangkaian kabel
Standar . (2) Katup ISC
700 rpm Tanpa/ meter Aliran udara 2. Kecepatan idle-Setel
700 ± 50 rpm Dengan/ meter aliran udara (3) ECU (Tes dengan pengganti)
(Lih. hal. MEM- 15 sampai 21)

B AIK

CEK TIMING PENGAPIAN Timing pengapian - Setel


1. Hubungkan singkat Terminal TE, dan El TIDAK (Lihat hal. MEM - 14)
pada konektor cek TEPAT
2. Cek timing pengapian
Standar : 100 seb. TMA/ put. idle _
BAIK, LANJUTKAN KE HAL EFI-16
BAIK, LANJUTAN DARI HAL. EFI-15

CEK BUSI - 1. Busi


Standar; 1,1 mm (0,043 in) TIDAK 2. Tekanan kompresi
CATATAN : Bila perlu, cek tekanan kom- TEPAT Minimum ; 10,0 kg/cm2
kompresi dan celah katup. (142 psi, 981 kPa)
3. Celah katup (Dingin)
Standar Masuk 0,19-0,29 mm
(0,007-0,011 in)
Buang 0,28-0,38 mm
(0,011-0,015 in)

BAIK
CEK INJEKTOR START DINGIN 1. Injektor start dingin
(Lihat hal. EFI-64) BURUK 2. Swit pembatas waktu injektor start
dingin. (Lihat EFI-86)
BAIK f

CEK TEKANAN BENSIN 1. Pompa bensin (Lih. hal. EFI-56)


(Lihat. hal. EFI-57) BURUK 2. Saringan bensin
3. Regulator tekanan bensin.
(Lihat hal. EFI-65)
BAIK

CEK INJEKTOR Kondisi injeksi


(Lihat hal. EFI-73) BURUK
BAIK
1. Persambungan rangkaian kabel
CEK SIRKUIT ELEKTRONIK EFI 2. Sumber tenaga <e ECU
DENGAN VOLT/ OHMMETER BURUK (1) Fusible link:
(Lihat. HEL EFI-28) (2) Sekring
(3) Relay utama EFI
3. Meter aliran udara (Dengan/ meter
aliran udara) (
4. Sensor kevakuman (Tanpa/ meter
aliran udara)
5. Sensor temp. air
6. Sensor temp. udara
7. Sirkuit sinyal injeksi j
(1) Rangkaian kabel injektor
(2) Resistor solenoid
(3) ECU
BAIK 8. Sensor Oksigen (Dengan/TWC)'
(Tanpa/ METER ALIRAN UDARA) Resistor variable ^•
CEK RESISTOR VARIABLE BURUK (Liha
t hal. EFI-87)
GEJALA-KECEPATAN PUTARAN IDLE MESIN TINGGI (TIDAK TURUN)
CATATAN
pemutusan hubungan baterai, akan menyebabkan data kecepatan idle di dalam ISC kembali kepada kecepatan idling
awal, yaitu naik di atas 700 rpm. Bila hal ini terjadi lakukanlah tes berikut, yaitu tes jalan termasuk jalan stop beberapa
kali dengan kecepatan di atas 10 km/jam, atau: hidupkan mesin dengan kecepatan idle selama 30 detik dan kemudian
dimatikan, dilakukan secara berulang-ulang. Dengan melakukan hal tsb. data idle akan tersimpan di dalam ISC dan
kecepatan Idle akan sesuai dengan nilai spesifikasi.
C CEK LINK AKSELERATOR _ Linkage macet 1
BAIK BURUK

(Tanpa/ METER ALIRAN UDARA) Katup udara selalu terbuka


CEK KATUP UDARA BURUK
Lihat hal. EFI-76)

B AIK

CEK SIRKUIT IDLE UP UNTUK A/C . Katup udara untuk A/C - Kebocoran BURUK

BAIK
CEK SISTEM DIAGNOSIS - Kode diagnostik
Cek keluaran kode diagnostik Ada kode (Lih. hal. EFI-25 dan 26)
(Lihat. hal. EFI-22) kegagalan
Kode Normal fungsi

CEK SENSOR POSISI THROTTLE Throttle body


(Lihat. hal. EFI - 84 atau 88) BURUK

BAIK
CEK TEKANAN BENSIN Regulator Tekanan Bensin Tekanan Tinggi
(Lih. hal. EFI-57) BURUK

BAIK
CEK INJEKTOR START DINGIN Injektor start dingin - Kebocoran
(Lihat. hal. EFI-58) BURUK

BAIK
CEK INJEKTOR (Lih. hal. EFI-67) Injektor-Kebocoran, Kwantitas Injeksi
BAIK BURUK
1. Persambungan rangkaian kabel
CEK SIRKUIT ELEKTRONIK EFI, DE- l 2. Sumber tenaga ke ECU
DENGAN VOLT/ OHMMETER BURUK (1) Fusible link
(Lihat. hal. EFI 28) (2) Sekring
(3) Relay utama EFI
3. Meter aliran udara (Dengan/ Meter Aliran
Udara)
4. Sensor kevakuman (Tanpa/ Meter Aliran
Udara)
5. Sensor temp. air
6. Sensor temp. udara
(1) Rangkaian kabel injektor (
GEJALA - TERJADI PEMBAKARAN BALIK -
Campuran Kurus
CEK SISTEM DIAGNOSIS Kode diagnostik
Cek keluaran kode diagnostik Ada kode (Lih. hal. EFI-25 atau 26)

I
I (Lih. hal. EFI-22) kegagalan

Kode normal
fungsi .

CEK KEBOCORAN VAKUM PADA SAAT 1. Kap pengisian oli


SALURAN UDARA MASUK BURUK 2. Dipstick oli
3. Persambungan slang
4. Slang PCV
5. Sistem EGR-Katup EGR selalu ter
BAIK buka.
CEK TIMING PENGAPIAN _ Timing pengapian - Setel
1. Hubungkan singkat terminal TI1 d a n E1 TIDAK (Lihat hal. MEM - 14)
pada konektor cek TEPAT
2. Cek timing pengapian
Standar : 100 seb. TMA/put. Idle.
BAIK
CEK INJEKTOR START DINGIN 1. Injektor start dingin
(Lih. hal. EFI-62) BURUK 2. Swit pembatas waktu injektor start dingin
(Lih. hal. EFI-84)
BAIK
I
CEK TEKANAN BENSIN 1. Pompa bensin (Lih. hal. EFI-56)
(Lih. hal. EFI-57) BURUK 2. Saringan bensin
3. Regulator tekanan bensin
(Lih. hal. EFI-65)
BAIK
CEK INJEKTOR Injektor - Tersumbat
(Lih. hal. EFI-56) BURUK
BAIK 1. Persambungan rangkaian kabel
t
CEK SIRKUIT ELEKTRONIK EFI DE- 2. Sumber tenaga ECU
DENGAN VOLT/ OHMMETER BURUK (1) Fusible link
(Lih. hal. EFI-28)' (2) Sekring
(3) Relay utama EFI
3. Meter Aliran Udara (Dengan/ Meter Aliran
an Udara)
4. Sensor kevakuman (Tanpa/ Meter Aliran
Udara)
5. Sensor temp. air
6. Sensor temp. udara 7.
Sensor posisi throttle 8.
Sirkuit sinyal injeksi
(1) Rangkaian kabel injektor
(2) Fuel cut Rpm (Lih. hal. EFI-96)
(3) ECU
BAIK ` 9. Sensor Oksigen (Dengan/TWC)
(Tanpa/ METER ALIRAN UDARA) Resistor Variable
CEK RESISTOR VARIABLE BURUK
GEJALA -TERJADI LEDAKAN DI KNALPOT (
AFTER FIRE)

CEK SISTEM DIAGNOSIS ! Kode diagnostik

Cek keluaran kode diagnostik Ada kode (Lih. hal. EFI-25 atau 26)

(Lih. hal. EFI-22) kegagalan


Normal fungsi

CEK TIMING PENGAPIAN


.- Timing Pengapian - Setel

1. Hubungkan singkat terminal TIDAK (Lih. hal. MEM - 14)


dan E 1 pada konektor cek TEPAT

2. Cek timing pengapian


Standar : 10° seb. TMA/put. isle
BAIK

CEK INJEKTOR START DINGIN „ 1. Injektor start dingin

(Lih. hal. EFI -62) BURUK 2. Swit pembatas waktu injektor


start dingin (Lih. hal. EFI-84)
BAIK

CEK TEKANAN BENSIN . Regulator Tekanan Bensin

(Lih. hal. EFI-58i BURUK


BAIK

CEK INJEKTOR Lih. hal. EFI-69) Injektor- Kebocoran


BAIK BURUK

CEK BUSI _ 1. Busi


Celah standar : 1,1 mm (0,043 in) TIDAK 2. Tekanan kompresi

CATATAN : Bila Derlu, cek tekanan TEPAT Minimum : 10,0 kg/cm2

kompresi dan celah katup. (142 psi, 981 kPa)

pada 250 rpm)

2. Celah katup (dingin)


Standar : Masuk 0,19 - 0,29 mm

(0,007 - 0,011 in)

Buang 0,28 - 0,38 mm

o (0,011 - 0,015 in)

BAIK
GEJALA-MESIN TERSENDAT DAN/ ATAU
AKSELERASI BURUK
CEK KOPLING ATAU REM . 1. Kopling - Slip
BURUK 2. Rem -Macet
BAIK

CEK KEBOCORAN VAKUM PADA 1. Kap pengisian oli


SALURAN MASUK UDARA BURUK 2. Tangkai pengukur oli
3. Persambungan slang
4. Slang PCV
5. Sistem EGR - Katup EGR selalu terbuka
BAIK

CEK ELEMEN SARINGAN UDARA '1


Elemen - Bersihkan atau ganti
BAIK BURUK

CEK SISTEM DIAGNOSIS _ Kode diagnostik (Lih. hal. EFI-25 atau 26)
Cek keluaran kode diagnostik Ada kode i
(Lih. hal. EFI-22) kegagalan
Kode Normal fungsi

CEK BUNGA API PENGAPIAN 1. Kabel tegangan tinggi


(Lih. Hal. API-5) BURUK 2. Distributor
3. Koil pengapian, igniter
BAIK

CEK TIMING PENGAPIAN Timing pengapian - Setel


1. Hubungkan singkat terminal TIDAK (Lihat. hal. MEM - 14)
TE, dan E 1 konektor cek TEPAT
2. Cek timing pengapian
Standar: 100 seb. TMA/put. idle
BAIK

CEK TEKANAN BENSIN I 1. Pompa bensin (Lih. hal. EFI-56)


(Lih. hal. EFI - 57) BURUK 2. Saringan bensin
3. Regulator tekanan bensin
(Lih. hal. EFI-65)
BAIK

CEK INJEKTOR Kondisi injeksi


(Lih. hal. EFI-67) BURUK
BAIK, LANJUTKAN KE HAL. EFI '- 21
v
BAIK, LANJUTAN DARI HAL EFI 20

CEK BUSI 1. Busi


Celah standar : 1,1 mm (0,043 in) BURUK 2. Tekanan kompresi
CATATAN : Bila perlu, cek tekanan Minimum : 10,0 kg/cm2
kompresi dan celah katup (142 psi, 981 kPa)
pada 250 rpm
3. Celah katup (Dingin)
Standar : Masuk 0,19 - 0,29 mm
(0,007 - 0,011 in).
Buang 0,28 - 0,38 mm
(0,011 - 0,015 in)
B AIK

CEK SIRKUIT ELEKTRONIK EFI 1. Persambungan rangkaian kabel


DENGAN VOLT/ OHMMETER BURUK 2. Sumber tenaga ke ECU
(Lihat hal. EFI - 28) (1) Fusible link
(2) Sekring
(3) Relay utama-E F I
3. Meter aliran udara (dengan/ meter
aliran udara)
4. Sensor kevakuman (Tanpa/ meter
aliran udara)
5. Sensor temp. air
6. Sensor temp. udara
7. Sensor posisi throttle 8.
Sirkuit sinyal injeksi
(1) Rangkaian kabel injektor
(2) Resistor solenoid
(3) ECU
SISTEM DIAGNOSIS
PENJELASAN

ECU berisikan sebuah sistem swa-diagnosis-dalam, dimana gangguan


pada jaringan kerja sinyal mesin dideteksi dan sebuah lampu
peringatan mesin (Check) pada panel instrumen mengedip. Dengan
analisa berbagai sinyal seperti yang terdapat pada tabel selanjutnya
(Lih. hal. EFI-25 atau 26) ECU mendeteksi kegagalan fungsi
sistem yang berhubungan dengan berbagai sensor parameter kerja,
atau aktuator. ECU menyimpan kodekode kegagalan yang sesuai
dengan kegagalan yang dideteksi, sampai sistem diagnosis terhapus
bila sekring EFI dilepas dengan swit pengapian diputar ke posisi OFF.
Lampu peringatan mesin (Check) pada panel instrumen
memberitahukan kepada pengemudi, tentang telah terjadinya
kegagalan fungsi. Lampu akan padam dengan sendirinya bila kegagalan
fungsi telah diperbaiki.

PENGECEKAN LAMPU PERINGATAN MESIN (CHECK).


1. Lampu peringatan mesin (Check) akan menyala, bila swit
pengapian diputar ke posisi ON dan mesin belum
dihidupkan.
2. Bila mesin telah distart, lampu harus padam. Bila lampu tetap
menyala, menandakan bahwa sistem diagnosis telah
mendeteksi adanya kegagalan fungsi atau kelainan pada sistem.

KELUARAN (OUTPUT) KODE DIAGNOSTIK


Untuk mendapatkan keluaran kode diagnostik, lakukan prosedur
berikut
1. Kondisi awal
(a) Tegangan baterai 11 Volt atau lebih
(b) Katup throttle tertutup sepenuhnya (Titik IDL pada
sensor posisi throttle tertutup)
(c) Transmisi pada posisi netral (
d) Aksesories dimatikan
(e) Mesin telah mencapai temperatur kerja normal.
2. Putar swit pengapian ke posisi ON, jangan start mesin.
3. Menggunakan kabel servis, hubungkan, singkat Terminal TE, dan
E1 pada konektor cek.

4. Bacalah kode diagnostik seperti yang ditunjukkan oleh jumlah


kedipan lampu peringatan mesin (check).
Kode-kode diagnosis (Lihat hal. EFI-25 atau 26) (
TCCS ECU Tanpa/ Meter Aliran Udara)
(a) Operasi sistem normal (Kode No. 1) (Fungsi Normal)
• Lampu akan mengedip setiap 4,5 detik

(b) Penunjukan kode kegagalan fungsi


• Lampu akan mengedip sejumlah kali yang sesuai dengan
penunjukan kode kegagalan fungsi interval 2,5 detik
di antara setiap penunjukan.
• Setelah semua kode menjadi keluaran (output),
selanjutnya akan terjadi istirahat (pause) selama 4,
5 detik dan kemudian akan berulang, selama
terminal TEl dan E 1 dari konektor cek dihubungkan
singkat.
CATATAN : Dalam hal terjadi sejumlah kode gangguan,
penunjukan akan dimulai dari nilai yang paling kecil dan
selanjutnya ke urutan yang lebih besar.

(TCCS ECU Dengan/ Meter Aliran Udara)


(a) Operasi Sistem Normal (Tidak ada kegagalan fungsi)
• Lampu akan mengedip bergantian ON dan OFF
dengan
selang (interval) 0,25 detik.

(b) Penunjukan Kode Kegagalan Fungsi


• Bila terjadi kegagalan fungsi, lampu akan mengedip
setiap 0,5 detik. Jumlah kedipan yang pertama
akan sesuai dengan digit pertama dari dua digit
kode diagnostik dan setelah istirahat 1,5 detik,
jumlah kedipan yang kedua akan sesuai dengan yang
kedua. Bila ada dua atau lebih kode, maka di antara
setiap kode akan terjadi istirahat (pause) selama 2,5
detik.
• Setelah semua kode menjadi keluaran (output)
selanjutnya akan terjadi istirahat (pause) selama 4,5
detik dan kemudian akan berulang, selama terminal
TE1 dan El dari konektor cek dihubungkan singkat.
CATATAN : Dalam hal telah terjadi sejumlah kode gang-
guan, penunjukan akan dimulai dari nilai yang paling kecil
dan selanjutnya keurutan yang lebih besar.
5. Setelah selesai cek diagnosis, lepaslah kabel servis.
PENGHAPUS KODE DIAGNOSIS

1. Setelah perbaikan di bagian gangguan, kode diagnosis yang ada di


dalam memori ECU harus dihapus dengan cara melepas
sekring EFI (15A) yang terletak di dalam kotak relay ; di
ruang mesin, selama 10 detik, atau lebih, tergantung pada
temperatur sekeliling (semakin rendah temperatur, 4.
semakin lama sekring perlu dilepas) dengan swit pengapian
pada posisi OFF.

CATATAN:
• Penghapusan dapat pula dilakukan dengan pelepasan kabel
terminal negatif (-) baterai. Tetapi, dalam hal v ini akan
terjadi pula penghapusan pada sistem memori yang lain (
misalnya : jam). ;
• Bila kode diagnostik tidak dihapus, maka akan tetap
tertinggal di dalam ECU dan akan muncul bersamaan ;
dengan kode baru kelak, ketika terjadi gangguan di
saat mendatang.
• Bila untuk suatu pemeriksaan di dalam ruang mesin p
diperlukan pelepasan terminal baterai, hendaknya ter-
lebih dahulu dilihat apakah kode diagnostik telah
dicatat.
x

penghapusan, lakukanlah tes jalan, untuk melihat;


apakah kode normal kini telah terbaca pada lampu pe n
ngatan mesin (Check).

Bila masih muncul kode diagnostik yang sama, menandakan


bahwa gangguan belum teratasi.
KODE-KODE DIAGNOSTIK (TCCS ECU Tanpa/ Meter Aliran Udara)

No. Jumlah kedipan Lih.


Kode CHECK ENGINE Sistem Diagnosis Area gangguan Hal.

Muncul, bila tidak ada identivikasi


ON ON ON ON ON
kode No. 2 sampai 11) -
1 OFF OFF OFF'1OFF l Normal

F10840

1. Sirkuit sensor kevakuman


Sinyal sensor Hubungan terbuka atau hu 2. Sensor kevakuman EFI-38
2 JUL-._.J1L1__L kevakuman bungan singkat pada sensor 3. ECU
kevakuman.
F10841

1. Sirkuit pengapian
Sinyal Tidak ada sinyal dari igniter, (+B, IGf, IGt)
NJ 1 pJL
pengapian empat kali berturut-turut. 2. Igniter EFI-34
' 3. ECU
F10842

Sinyal sensor 1. Sirkuit sensor temperatur


temperatur air.
4 JJUJi L j U air.
Hubungan terbuka atau singkat
pada sinyal sensor temp. air 2. Sensor temperatur air EFI-40
3. ECU

1. Sirkuit distributor
F10843

u(' - Sinyal RPM


2. Distributor
Tidak ada sinyal Ne, G ke
upu 3. Igniter
6 -n
ECU dalam beberapa detik 4. Sirkuit sinyal starter EFI-34
setelah mesin di start. 5. ECU
F10845

1. Sirkuit sensor posisi


Sinyal sensor Hubungan terbuka atau singkat throttle
7 JJJULV_ J1J1 ~1 posisi throttle pada sinyal sensor posisi 2. Sensor posisi throttle EFI-33
_ throttle 3. ECU

Sinyal sensor
F10846

Hubungan terbuka atau singkat 1. Sirkuit sensor temperatur


fl f (I f fl f- temp. udara pada sensor temperatur udara
8 udara. EFI-39
JU UJU masuk masuk 2. ECU

Sinyal memberi informasi ke 1. Sirkuit sensor kecepatan


F10847

Sinyal sensor ECU, bahwa kendaraan berhen- kendaraan.


r
kecepatan ti dengan mesin dihidupkan 2 Sensor kecepatan kenda-
pada putaran 2.100-5.000 rpm raan. -
kendaraan.
dalam beberapa detik telah 3. ECU
F10848
menjadi masukan bagi ECU.

1. Sirkuit relay starter


-Tidak ada sinyal STA ke ECU, 2. Sirkuit swit IG (starter)
r (! Sinyal
ketika kendaraan berhenti dan 3. Swit IG
AJJISUL JLi JJ~f
10 EFI-35
~, starter putaran mesin di atas 800 rpm 4. ECU

1. Swit AC
F10849

Swit AC ON, swit idle OFF 2. Sirkuit sensor posisi


atau posisi tuas transmisi throttle
r- Sinyal 3. Sensor posisi throttle
11 LJL. swit _,. Dada D, selama cek diagnosis

4. Swit start netral


I
F10850
5. ECU
KODE-KODE DIAGNOSTIK (TCCS ECU Dengan/ Meter
Aliran Udara).

No. Jumlah kedipan. Bagian Lih.


Sistem Diagnosis Gangguan Hal.
Kode CHECK ENGINE

Muncul, biia tidak ada iden _


_ ON Normal tifikasi kode (No. 11 sampai -
OFF 51). ,
F11401
1. Sirkuit relay utama
Pemutusan kabel, tetapi se di- 2. Relay utama EFI
11 ECU (+B) kit, pada +B (ECU) 3. ECU. 44
F11388

Tidak ada sinyal Ne, G ke 1. Sirkuit, distributor


ECU dalam beberapa detik 2. Distributor API
12 Sinyal RPM 3. Sirkuit sinyal starter
setelah mesin berputar. I
4. ECU.
F11389
Tidak ada sinyal Ne ke ECU
dalam beberapa detik setelah Sama dengan 12 API
13 Sinyal RPM putaran mesin mencapai 1000 diatas
-
4
Fl1390

1. Sirkuit igniter (+B, IGt,


Sinyal Tidak ada sinyal dari igniter IGf) EFI
14 ~ empat kali berturut-turut.
pengapian 2. Sensor oksigen 47
F11391 3. ECU
Hubungan terbuka sinyal sen-
* 1. Sirkuit sensor oksigen
21 Sinyal sor oksigen (hanya p nun- -
2. Sensor oksigen
Sinyal sensor jukan camp. kurus).
3. ECU
F11400 oksigen

Hubungan terbuka atau ter- 1. Sirkuit sensor temp. air


Sinyal sensor 2. Sensor temp. air EFI
22 tutup sinyal sensor temp.
temp. air. 3. ECU 53
air.
F11392
1. Sirkuit sensor temp. udara
Sinyal sensor Hubungan terbuka ate,_ ter- masuk EFI
24 temp. udara tutup sensor temp. udara 2. Sensor temp. udara masuk 52
masuk masuk.
FI1611
3. ECU.

Sinyal meter Sirkuit Rc terbuka atau hu- 1. Sirkuit meter aliran udara
31 EFI
Aliran udara bungan singkat Vs-E2. 2. Meter aliran udara
51
3. ECU
F11394

32 Sinyal meter Sirkuit E2 terbuka atau hu- Sama dengan 31 EFI


aliran udara bungan singkat \,'c-V:. diatas 51
FI1395

J
Sinyal sensor 1. Sirkuit sensor posisi throttle
Sinyal IDL dan PSV men- 2. Sensor kecepatan kenda-
41 posisi throttle EFI
jadi keluaran se-cara seren raan
tak dalam beberapa detik. 46
F11396
3. ECU

Sinyal memberi informasi ECU, bah 1. Sirkuit sensor posisi


Sinyal sensor wa kendaraan berhenti dengan me throttle
at
kecepatan sin hidup pada putaran x-500- - 2. Sensor posisi throttle
kendaraan 5.500 rpm, dalam beberapa detik, 3. ECU
F11397 telah menjadi masukan 6-cut) bagi
ECU.
~
Tidak ada sinyal STA : _ ECU 1. Sirkuit relay utama
43 Sinyal starter ketika kendaraan berhenti 2. Sirkuit swit IG (Starter)
dan putaran mesin c atas 3. Swit IG EFI
F11398 800 rpm. 4. ECU 48

1. Swit A/C
Swit au A/C ON, salt Icy_ OFF
St -~ fUUU n at tuas transmisi pada po
2. Sirkuit sensor posisi throttle
3. Sensor posisi throttle -
Sinyal swit sisi sealing P atau N, selama 4. Swit start netral
cek diagnosis. 5. ECU. `
PEMERIKSAAN SIRKUIT DIAGNOSIS

1, Apakah lampu peringatan mesin "CHECK" menya- YA


Ia bila swit pengapian pada posisi ON? Sistem Normal

TIDAK

Apakah lampu peringatan mesin "CHECK" menya- Y Cek rangkaian kabel BAIK Coba
Ia bila terminal W dihubungkan ke bodi? antara ECU terminal ECU lain
El dan masa bodi

TIDAK BURUK Cek bola lampu, sekring dan rangkaian kabel antara Perbaiki
atau ganti ECU dan swit pengapian
BURUK

Perbaiki atau ganti.


l

2.
YA
Apakah lampu peringatan mesin "CHECK" padam

k
Sistem normal
etika mesin di

start? TIDAK

Cek rangkaian kabel antara ECU dan lampu pen- BURUK


Perbaiki
ngatan mesin "CHECK"
BAIK

Adakah kode diagnostik ketika terminal TEl dan El TIDAK

konektor cek dihubungkan singkat? Coba ECU lain

YA

Apakah lampu peringatan mesin "CHECK" padam TIDAK Diperlukan perbaikan


setelah dilakukan perbaikan sesuai dengan kode lebih lanjut
i kegagalan fungsi? y
MENCARI GANGGUAN DENGAN
VOLT/ OHMMETER

CATATAN : Prosedur pencarian gangguan berikut Prosedur pencarian gangguan berikut, didasarkan
dirancang untuk pemeriksaan sistem yang terpisah, pada anggapan bahwa gangguan yang terjadi adalah
sehingga mungkin akan terjadi perbedaan dengan hubungan singkat atau terbuka pada komponen
prosedur yang sebenarnya. di luar komputer atau hubungan singkat di dalam
Namun demikian, pencarian gangguan hendaknya komputer.
dilakukan sesuai dengan metode pemeriksaan yang Bila gangguan mesin masih saja terjadi, sekalipun
diuraikan dalam Pedoman ini. Sebelum mulai pe- terdapat tegangan kerja yang benar pada konektor
meriksaan, sebaiknya lakukanlah pemeriksaan yang komputer, maka kerusakan terjadi pada ECU dan
sederhana terhadap sekring, fusible link dan kondisi diperlukan penggantian.
konektor.

LOKASI SEKRING DAN FUSIBLE LINK


PROSEDUR CEK SISTEM EFI

CATATAN:
• Lakukan semua pengukuran tegangan, dengan konektor
terpasang.
• Amatilah, bahwa tegangan baterai adalah 11 Volt atau lebih, bila swit
pengapian pada posisi "ON"
Menggunakan voltmeter dengan impedansi tinggi (minimum
10 kohm/V) ukur tegangan pada setiap terminal konektor
rangkaian kabel.

Terminals ECU
(TCCS ECU Tanpa/ Meter Aliran Udara)

Simbol Nama Terminal Simbol


Nama Terminal
Eo1
MASA MESIN KONEKTOR CHEK
E02
MASA MESIN IDL SENSOR POSISI THROTTLE
No. 10 INJEKTOR
THA SENSOR TEMP. UDARA
No. 20 INJEKTOR
Vc SENSOR TEKANAN

STA MASA MESIN


IDL SENSOR POSISI THROTTLE

No. 10 SWIT STARTER


PIM SENSOR TEKANAN
IGt IGNITER
Psw SENSOR POSISI THROTTLE
El
MASA MESIN THW SENSOR TEMP. AIR
NSW SWIT START NETRAL
E2 MASA SENSOR
V-ISC ISC VSV
VAF RESISTOR VARIABLE

KONEKTOR CEK SPD SENSOR KECEPATAN


G O
SENSOR PUTARAN MESIN Fc RELAY PEMUTUS SIRKUIT

E21 MASA SENSOR -ABC SWIT MAGNET A/C

G DISTRIBUTOR BATT BATERAI

DISTRIBUTOR W LAMPU PERINGATAN


IGf y
IGNITER +Bi RELAY UTAMA
BRK SWIT REM
+B RELAY UTAMA
Tegangan pada Konektor Rangkaian Kabel ECU
TCCS Tanpa/ Meter Aliran Udara)

No. Terminal Tegangan Kondisi Lihat h a l ]

10 - 14 Swit Pengapian ON EFI - 31


1 + B, - E1

2 BATT-Et 10-14 - EFI-32

IDL - El Swit Katup throttle terbuka


3 4-6 pengapian EFI - 33
ON Katup throttle tertutup penuh
Psw - El

4 IGt - E1 0.7-1.0 Idling EFI - 34

5 STA - E1 6-12 Start EFI -35

6 No. 10 - Eo1 9-14 Swit Pengapian ON EFI -36


No, 20 E02

Tidak ada gangguan (Lampu peringatan mesin "CHECK"


7 W - E1 8-14 EFI -37
padam) dan mesin hidup

PIM-E2- 2.5-4.5
8 Swit Pengapian ON EFI -38
Vc-E2 4-6

Temp. udara masuk masuk


9 THA - E2 1.5-3.5 200C (680 F) EFI -39

Swit Temp. air pendingin


Pengapian 80°C (176° F) EFI -40
10 THW - E2 0.1 -1.0 ON
A/C ON EFI-41
11 A/C-E1 8-14
No. Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD

+ B _Et Tidak ada Swit pengapian ON


1
10-14V
+ B1 tegangan

O Tidak ada tegangan di antara terminal ECU + B atau B1 dan E1 (


SWIT PENGAPIAN ON)

Cek adanya tegangan di antara terminal ECU + B atau +B1 de-


ngan masa bodi (SWIT PENGAPIAN ON)
DAK
I BAIK
O
ADA

Cek rangkaian kabel di antara terminal E 1


ECU dan masa bodi

BA I K BURUK TIDAK BAIK ,


Coba ECU yang lain _ Perbaiki atau ganti

BURUK

Cek sekring fusible link dan swit Perbaiki


pengapian atau ganti

BAI K
BURUK
Cek relay utama EFI Ganti

BAI K BURUK

Cek rangkaian kabel di antara relay Perbaiki atau


utama EFI dan baterai ganti
No. -Terminal Gejala
Kondisi Tegangan STD

2 BATT - El
Tidak ada tegangan - 10 - 14 V

O 1 Tidak ada tegangan diantara terminal ECU BATT dan El I


Cek adanya tegangan baterai di antara terminal ECU BATT dan masa
bodi
TIDAK BAIK
ADA_

Cek rangkaian kabel di antara terminal

ECU El dan masa bodi


BAIK BURUK
t
Coba ECU yang lain 4 l Perbaiki atau ganti

BURUK
t
Cek sekring dan fusible link Ganti
BAI K
BURUK
Cek rangkaian kabel dl antara . Perbaiki
terminal ECU dan baterai atau ganti
No. I Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD

IDL - El Swit Katup throttle membuka


I

8 -14 V
Tidak ada tegangan pengapian ON
Psw - El Katup throttle menutup penuh 8 - 14 V

1
Tidak ada tegangan di antara terminal ECU IDL atau Psw

dan E1 (SWIT PENGAPIAN ON)

Q
Cek adanya tegangan di antara terminal ECU +B atau +B1
dan masa bodi (SWIT PENGAPIAN ON)

TIDAK BAIK
ADA
Cek rangkaian kabel di antara ECU E1 dan bodi

BURUK

Perbaiki atau ganti

Lihat No. 1 BURUK Perbaiki


(Hal. EFI-31) atau ganti

BAI K

3 Cek sensor posisi throttle i BURUK

BURUK t
BAIK

Ganti atau perbaiki Cek rangkaian kabel di antara terminal


sensor posisi throttle ECU dan sensor posisi throttle

BAIK

Coba ECU yang lain


No. Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD

4 IGt - El Tidak ada tegangan Idling 0.7 -1.0 V.

O Tidak ada tegangan di antara terminal ECU IGt


dan El (Idling)

i
O Cek adanya tegangan di antara terminal ECU IGt dan
masa bodi (Idling)

TIDAK BAIK BURUK


t

C terminal ECU El dan masa


Cek rangkaian kabel diantara perbaiki atau
ganti
bodi

BAI K

Coba ECU yang lain 4

BURUK

Cek fusible link dan swit Perbaiki atau


pengapian ganti

BAIK BURUK

I Cek distributor (Lih. hal. API-7) 1 -1 Perbaiki atau ganti J

BAIK BURUK

I
Cek rangkaian kabel di antara Et Perbaiki ECU dan masa bodi.
atau ganti

BAIK BURUK

Cek igniter (Lihat hal. API-8) Perbaiki atau ganti


No, Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD
6 STA - El Tidak ada tegangan Start
6 - 12 V

O Tidak ada tegangan di antara terminal ECU STA dan El


(SWIT PENGAPIAN PADA POSISI START)

1
I Cek kerja Cek rangkaian kabel antara terminal ECU
starter STA dan swit pengapian ST1
BURUK BAIK BURUK
_I I
Perbaiki atau ganti

n 2 Cek rangkaian kabel antara terminal ECU : El


I

dan I masa bodi

BAIK BURUK
Coba ECU lain Perbaiki atau ganti

BURUK
Cek fusible link, baterai, rangkaian
kabel, swit pengapian, swit starter Perbaiki atau ganti
relay starter, dan swit start netral

BAIK

3 Cekadanya tegangan di antara terminal starter STA (50) (SWIT


PENGAPIAN PD POSISI START, Tegangan STD : 6 - 12 V.
BAIK TIDAK ADA

Cek rangkaian kabel diantara swit Cek


starter pengapian: Terminal ST1 dan starter
terminal STA (50)
No. Terminal Gejala AT Kondisi Tegangan STD

No. 10 - E01
6 Tidak ada tegangan Swit pengapian ON 9 - 14 V
No. 20, E02

O O Tidak ada tegangan di antara terminal ECU No. 10 dan atau No.
20 dengan E0 1 dan/ atau E02 (Swit pengapian ON) Cek adanya
tegangan di antara terminal ECU No. 10 dan atau
No. 20 dan masa bodi. Tegangan STD : Kira-kira 9 - 14 Volt BAIK

Cek rangkaian kabel antara terminal E01 dan atau E02-


ECU dengan masa bodi.
BAIK BURUK

f Coba ECU lain Perbaiki atau ganti

Cek fusible link dan swit pengapian BURUK - Perbaiki atau ganti

O BAIK _
Cek tahanan magnetic Coil pada masing-masing injektor. STD
'

tahanan 13,4 - 14,2 &2

BAIK BURUK

Ganti injektor

Cek rangkaian kabel antara terminal BURUK


No. 10 atau No. 20 - ECU dan ba- Perbaiki atau ganti
tarai.
N. Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD

Tidak ada Tidak ada gangguan (lampu peringatan mesin


W - El tegangan "CHECK" padam) dan mesin berputar 8 -14 V

O Tidak ada tegangan di antara terminal W dan El (


Idling)

f
2 Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : W
dengan masa bodi

TIDAK BAIK

ADA

O Cek rangkaian
ECU : El dan masa bodi
kabel di antara terminal

BAIK BURUK

j Coba ECU lain - ' Perbaiki atau ganti


Cek sekring GAUGE (7,5A) dan lampu peringatan mesin "CHECK"

r
BAIK BURUK

Perbaiki atau ganti

Sekring putus lagi

BURUK
rangkaian kabel antara terminal RUK
Perbaiki atau ganti
W - ECU dengan sekring.
No. Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD
PIM - E2 2.5 - 4.5 V
- Tidak ada tegangan Swit pengapian ON
Vc-E2 4-6V

Tidak ada tegangan pada terminal ECU : PIM atau Vc dengan

O E2 (SWIT PENGAPIAN ON)

2 Cek adanya tegangan di antara terminal +B atau 131 pada ECU dan
masa bodi (SWIT PANGAPIAN ON) T I D A K BAIK

O
ADA
Cek rangkaian kabel di antara terminal El pada ECU
dan masa bodi
BURUK

Perbaiki
atau ganti

t BURUK
Lih. No. 1 (Hal. EFI-31) Perbaiki atau ganti_
BAI K
t BURUK
Cek rangkaian kabel diantara Perbaiki atau ganti
sensor keyakuman ECU

BAIK

Coba ECU lain


No. Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD

Tidak ada Swit pengapian Temperatur udara masuk 200C


THA - E2 tegangan ON (680 F) 1 . 5 - 3.5 V

Tidak ada tegangan di antara terminal ECU : THW dengan E2


O (SWIT PENGAPIAN ON)

O Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : +8 atau 131 dengan


masa bodi (SWIT PENGAPIAN ON)
BAIK TIDAK ADA
Lihat No. 1 (Hal.
EFI -31)

;cek rangkaian kabel di antara terminal ECU : Ell clan


masa bodi

BAIK i
BURUK

I
0 Cek sensor temp. udara masuk (

Perbaiki atau ganti

BURUK J
BAIK

Cek sensor temp. udara Cek rangkaian kabel di antara terminal


masuk ECU dengan sensor temperatur udara.
BAIK BURUK

Coba ECl1 lain Perbaiki atau ganti


rangkaian kabel
Gejala Kondisi Tegangan STD
No. Terminal
Tidak ada tegangan Swit pengapian 0.5 - 2.5 V
10 THW-E2 ON Temperatur air pendingin 800 C

Tidak ada tegangan di antara terminal ECU : THW dengan E2

O (SWIT PENGAPIAN ON-)

i
2 Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : +B atau +B1
dengan masa bodi (SWIT PENGAPIAN ON)
BAIK TIDAK ADA

Lih. No. 1 (
Lih. EFI-31)

t
Cek rangkaian kabel di antara terminal ECU : El
dan masa bodi
BAIK BURUK

1( Periksa sensor temp. air f


Perbaiki atau gantl
BURUK BAIK

Ganti sensor Cek rangkaian kabel antara ECU


temp. air. dengan sensor temperatur air.
BAIK BURUK

Coba ECU lain ~ I Perbaiki atau ganti


No.
Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD
11 A/C - El Tidak ada gangguan A/C ON
8-14V

O Tidak ada tegangan di antara terminal ECU : A/C dan E


1 (A/C ON)

O dengan
Cek adanya tegangan
masa bodi
di antara terminal ECU : A/C

TIDAK BAIK
ADA
O terminal
Cek rangkaian kabel
ECU : El dengan masa bodi
di antara

BAIK BURUK

Coba ECU lain I Perbaiki atau ganti- I

I Cek rangkaian kabel


IV
I „AI.

Cek putaran kompresor di antara terminal


ECU A/C dengan
amplifier.
BURUK

Perbaiki atau ganti I


BURUK
Cek adanya tegangan di antara terminal Perbaiki atau ganti amplifier
dengan masa bodi
Terminals ECU
(TCCS ECU Dengan/ Meter Aliran Udara)

Nama Terminal Simbol Nama Terminal


Simbol

E01 MASA MESIN GC DISTRIBUTOR

E02 MASA MESIN *2 OX SENSOR OKSIGEN

No. 10 INJEKTOR G DISTRIBUTOR

No. 20 INJEKTOR E03 MASA SENSOR

STA SWIT STARTER HT SENSOR OKSIGEN

IGt IGNITER Psw SENSOR POSISI THROTTLE

VF KONEKTOR CEK Ne DISTRIBUTOR

MASA SENSOR THW SENSOR TEMP. AIR

NSW SWIT START NETRAL Vc METER ALIRAN UDARA

ISC1 KATUP ISC E21 MASA SENSOR

ISC2 KATUP ISC Vs METER ALIRAN UDARA

W LAMPU PERINGATAN STP SWIT LAMPU REM

*' R-P SWIT KONTROL BENSIN THA SENSOR TEMP. UDARA

T KONEKTOR CEK SPD SENSOR KECEPATAN

IDL SENSOR POSISI THROTTLE BATT BATERAI

LAMPU BESAR DAN ANTI


A/C SWIT MAGNET A/C ELS KABUT KACA

IGf IGNITER +B1 RELAY UTAMA


c

E2 MASA SENSOR +B RELAY UTAMA -


Tegangan Pada Konektor Rangkaian Kabel ECU (
TCCS Dengan/ Mater Aliran Udara)
Terminal Tegangan STD Lihat hal
Kondisi

+ B - El 10 - 1 4 Swit pengapian ON EFI-44


+B1

BATT - El 10 - 1 4 - EFI-45

IDL - El Katup throttle terbuka


EFI-46
Katup throttle tertutup penuh
Psw -• El

IGt - El EFI -47

STA - Et EFI-48

No. 10 _E01
EFI-49
No. 20 E02

Lampu peringatan mesin "CHECK"


W - El EFI-50
dup

Vc - E2 -

Plat pengukur tertutup penuh


EFI-51
Vs - E2 Plat pengukur terbuka penuh

THA - E2 Temp. udara masuk 20° C (68° F) EFI-52


Swit pengapian on
20 THW - E2
c Temp. air pendingin 80° C (176° F) EFI-53

11 ISC1 - E1 N EFI-54
ISC2

12
I
,
Swit pengapian ON A/C ON EFI-55

A/C - El 8-14
Gejala Kondisi Tegangan STD
N, Terminal

+13 - E1 Tidak ada tegangan Swit pengapian ON 10 - 14 V


+131

Tidak ada tegangan di antara terminal ECU : +B atau +B1

T dengan E1 (SWIT PENGAPIAN ON)

Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : +B atau O +B1


dan Masa bodi (SWIT PENGAPIAN ON).
TIDAK BAIK
ADA

Cek rangkaian kabel di antara terminal ECU : El dan


masa bodi.
BAIK TIDAK ADA

Coba ECU lain I Perbaiki atau ganti_ i


t BURUK

Cek sekring, fusible link dan . Perbaiki atau ganti


swit pengapian '
t
BAIK
BURUK ;
I Cek relay utama EFI I .,J Ganti
BAIK f

I
Cek rangkaian kabel di antara relay BURUK
Perbaiki atau ganti
utama EFI dengan baterai. i
N Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD

2 B A T T - El Tidak ada tegangan - 10 -14 V

O Tidak ada tegangan di antara terminal ECU : BATT dengan E 1

2 Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : BATT


dengan masa bodi.
TIDAK BAIK

O : ElCekdengan
ADA
rangkaian kabel di antara terminal ECU
masa bodi
BAIK BURUK +

Coba ECU lain Perbaiki atau ganti

BURUK
Cek sekring dan fusible , Ganti

BAIK BURUK
Cek rangkaian kabel di antara
terminal ECU dan baterai Perbaiki atau ganti
N Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD
IDL - El 8-14V
Tidak ada tegangan Swit pengapian ON _
Psw - El - Katup throttle tertutup penuh 8-14V

T
Tidak ada tegangan di antara terminal ECU : IDL atau

Psw dengan E1 (Swit pengapian ON)

C2 Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : +B atau +B1 2


dengan masa bodi (Swit pengapian ON)

TIDAK ADA BAIK

r
Cek rangkaian kabel di antara terminal ECU : El
dengan masa bodi

BURUK

Perbaiki atau ganti

--J BURUK
Lihat No. 1

(Hal. EFI-44) Perbaiki atau ganti

BAI K

(3 Cek sensor posisi throttle


BURUK BAIK BURUK ) Ganti atau perbaiki sensor . Cek
rangkaian kaM di antara terminal posisi throttle ECU dengan
sensor posisi throttle

BAI K

f
Coba ECU Lain
_i
N . Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD
4 IGt - El Tidak ada tegangan Idling 0.7 -1.0 V

O Cek ada tegangan di antara terminal ECU : !Gt dengan El (


Idling)

1
2 Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : IGt dengan
masa bodi (Idling)
TIDAK ADA BAIK
BURUK
Cek rangkaian kabel diantara _ Perbaiki

0 terminal El dengan masa bodi atau ganti

BAIK 1

C,

Coba ECU lain

BURUK
Cek fusible link dan swit Perbaiki atau ganti
pengapian J

BAIK

Cek distributor (Lih. hal. API-7) BURUK PerbaiKi atau ganti


BAIK
Cek rangkaian kabel di antara ECU ! BURUK
dengan Ignlter Perbaiki atau ganti
BAIK

Cek Igniter (Lih. hal. API-8) BURUK Perbaiki atau ganti


Gejala Kondisi Tegangan Sit
N. Terminal AT
Tidak ada tegangan Start 6-12V
5 ' S T A - El

O Tidak ada tegangan di antara terminal ECU: STA dengan E1


SWIT PENGAPIAN PADA POSISI START)
;) (

Cek kerja Cek rangkaian kabel di antara terminal ECU


starter STA dengan Swit pengapian terminal ST1 l

BURUK BAIK BURUK j

Perbaiki atau ganti

Cek rangkaian kabel di antara terminal ECU : El dengan


masa bodi

BAIK i
BURUK

L Coba ECU lain 1 Perbaiki


atau ganti,

Cek fusible link, baterai, rangkaian BURUK


kabel swit pengapian, swit starter, Perbaiki atau ganti
relay starter dan swit start netral.
BAIK '

Cek adanya tegangan pada terminal STA (50), starter (swit 0


pengapian posisi START). Tegangan STD : 6 - 12 V.

BAIK TIDAK ADA

Cek rangkaian kabel swit pengapian terminal


Cek starter ST1 dan terminal STA (50) starter
Konektor Pada Rangkaian Kabel ECU

terminal Gejala Kondisi Tegangan STD

Tidak ada tegangan Swit pengapian ON 9 - 14 V


20 0 E01
No. 1

O Tidak ada tegangan di antara terminal ECU No. 10 dan atau No.
20 dengan E01 dan/ atau E02 (Swit pengapian ON) 2 Cek adanya

0
tegangan di antara terminal ECU No. 10 dan atau

No.-20 dan masa bodi. Tegangan STD : Kira-kira 9 -14 Volt)

1
BAIK

Cek rangkaian kabel antara terminal E01 dan atau E02-


ECU dengan masa bodi.

I Perbaiki atau ganti ,


BAIK BURUK F

c ( Coba ECU lain M1

I BURUK
Cek fusible link dan swit pangapian - Perbaiki atau ganti

BAIK

0 Cek tahanan magnetic Coil pada masing-masing injektor.


STD tahanan 13,4 - 14,2 E2 BAIK BURUK

Ganti injektor

1
Cek rangkaian kabel antara terminal BURUK
No. 10 atau No. 20 - ECU dan ba Perbaiki atau ganti I
tarai.
N Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD
Tidak ada gangguan (Lampu peringatan mesin
Tidak ada tegangan "CHECK" padam) dan mesin hidup. 8-14V
W - El

T
Tidak ada tegangan di antara terminal ECU : W dengan Ell

(Idling)

0
2 Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : W dengan

masa bodi.

TIDAK BAIK
ADA
3 Cek rangkaian kabel di antara terminal ECU
E1 dengan masa bodi
OK BURUK

Coba ECU lain l Perbaiki

Cek sekring GAUGE (7,5A) dan lampu


peringatan mesin "CHECK"

BAIK BURUK

I Perbaiki. atau ganti

Sekring putus lagi


BURUK
Cek rangkaian kabel di antara Perbaiki atau
ECU terminal W dengan skering ganti
No. Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD
VC-E2 4-6V
V s - E2 Swit pengapian Plat pengukur tertutup penuh 4-5V
8 Tidak ada tegangan ON '
V s - E2 Plat pengukur terbuka penuh 0.02 - 0.5 V
VS - E2 . Idling - 2-4V

Tidak ada tegangan pada terminal ECU : Vc atau Vs dengan


E2 (SWIT PENGAPIAN ON)

t
2 Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : +81 dengan
masa bodi (Swit pengapian ON)
BAIK TIDAK ADA

Lihat No. 1 (
Hal. EFI - 44)

.Cek rangkaian kabel di antara terminal-ECU El atau E2


dengan masa bodi
BAIK BURUK t

~0 Cek meter aliran udara I l Perbaiki atau ganti

BURUK BAIK

Ganti meter aliran Cek rangkaian kabel di antara ECU


udara dengan meter aliran udara
BAIK BURUK

Coba ECU lain Perbaiki atau ganti


No. Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD
THA - E2 Tidak ada tegangan Swit pengapian ON Temp. udara masuk 200 C (68C F) 1-2 V
9

' Tidak ada tegangan di antara terminal ECU : THA dengan E2 (Swit
pengapian ON)

0
2 Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : +B atau

+B1 dengan masa bodi

BAIK TIDAK ADA

Lihat No. 1
(Hal. EFI --44) _

Cek rangkaian kabel di antara terminal ECU El dengan masa bodi


OK BURUK

Periksa sensor temp. udara Ganti atau perbaiki


BURUK BAIK t
Ganti meter aliran Cek rangkaian kabel di antara ECU
udara dengan sensor temparatur udara

LtBAIK BURUK

Coba ECU lain Ganti atau perbaiki


No. Terminal Gejala Kondisi b Tegangan STD

10 THW - E2 Tidak ada tegangan Swit pengapian ON Temp. air pendingin 80° C 0 . 5 - 2.5 V
Gejala Kondisi Tegangan STD
N, Terminal

ISC1 - El- Swit pengapian ON 9-14V


11 Tidak ada; tegangan
ISC2

1 Tidak ada tegangan di antara terminal ECU : ISC1 atau ISC2


dengan El (SWIT PENGAPIAN ON)

0
Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : +B atau +B1

dengan masa bodi (SWIT PENGAPIAN ON)

BAIK TIDAK ADA

Lihat No. 1 .(
Hal. EFI-44)

Cek tahanan di antara katup ISC BURUK Ganti

terminal +6 dengan ISC1atau ISC2 Katup ISC


Tahanan STD: Kira-kira 1,61 S2
BAIK

Cek rangkaian kabel di antara BURUK Perbaiki atau


ECU dengan katup ISC ganti
BAIK

I Coba ECU lain l


No. Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD
12 A/C - El Tidak ada tegangan A/C ON 8 -14 V

Tidak ada tegangan di antara terminal ECU : A/C dengan.


E 1 (A/C ON)

Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : A/C dengan


masa bodi
TIDAK BAIK
ADA
Cek rangkaian kabel di antara terminal ECU : E1
dengan
3 masa bodi
BAIK BURUK

Coba ECU lain Perbaiki atau ganti Cek


rangkaian kabel di
antara terminal
Cek putaran kompresor ECU : A/C dengan
amplifier
BURUK BURUK

Perbaiki atau ganti

Cek adanya tegangan di antara terminal Perbaiki atau


amplifier dengan masa bodi ganti
BAIK
r
Cek rangkaian kabel di antara amplifier Perbaiki atau
I dengan ECU atau kompresor. aanti
SISTEM BAHAN BAKAR (
Pompa Bensin)
PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN
1. PERIKSA KERJA POMPA BENSIN
(a) Putar swit pengapian ke posisi ON
CATATAN : Jangan start mesin
(b) Menggunakan kabel servis, hubungkan singkat terminal
+B dan Fp pada konektor cek.

(c) Cek adanya tekanan di dalam slang, dari saringan bensin.


CATATAN Pada saat ini, terdengar suara aliran balik
bensin.

(d) Lepas kabel servis


(e) Putar swit pengapian ke posisi OFF

Bila tidak ada tekanan, cek komponen berikut


• Fusible link
• Sekring (EFI 15A, IGN 7,5A)
• Relay utama EFI
• Relay pemutus sirkuit
• Pompa bensin
• Hubungan rangkaian kabel

2. PERIKSA TEKANAN BENSIN


(a) Cek bahwa tegangan baterai di atas 12 volt (b)
Lepas kabel dari terminal negatif (-) baterai

(c) Lepas konektor injektor start dingin


(d) Letakkan penampung yang sesuai atau kain lap di bawah
pipa injektor start dingin.
(e) Lepas dua baut anion, empat gasket dan pipa injektor
start dingin
CATATAN: Kendorkan baut union perlahan-lahan.
(f) Pasang SST (pressure gauge) pada pipa deliveri dengan dua
gasket baru dan baut union.
SST: 09268 - 45011
Momen: 180 kg-cm (13 ft-Ib, 18 N.m) (
g) Hapuslah bensin yang terpancar
(h) Pasang kembali kabel negatif (-) baterai

(i) Menggunakan kabel servis, hubungkan singkat terminal +


B dan Fp pada konektor cek.

(j) Putar swit pengapian ON (k)


Ukur tekanan bensin
Tekanan bensin : 2,7 - 3,1 kg/cm2
(38 - 44 psi, 265 - 304 kPa)
Bila terlampau tinggi, ganti regulator tekanan bensin.
Bila terlampau rendah, cek komponen berikut
• Slang bensin dan sambungannya
• Pompa bensin
• Saringan bensin
• Regulator tekanan bensin

(1) Lepas kabel servis

(m) Start mesin


(n) Lepas slang vakum dari regulator tekanan bensin (o)
Ukur tekanan bensin pada putaran Idling
Tekanan bensin: 2,7 - 3,1 kg/cm2
(38 - 44 psi, 265 - 304 kPa)
(p) Hubungkan kembali slang vakum pada regulator tekanan
bensin
(q) Ukur tekanan bensin pada putaran idling
Tekanan bensin. 2,3 - 2,6 kg/cm2
(33 - 37 psi, 226 - 265 kPa)
Bila tekanan tidak sesuai spesifikasi, cek slang vakum dan
regulator tekanan bensin.
(r) Matikan mesin. Cek bahwa tekanan bensin tetap 1,5 kg/
cm2 (21 psi, 147 kPa) atau lebih selama 5 menit
setelah mesin dimatikan.
Bila tekanan tidak sesuai spesifikasi, cek pompa bensin
regulator tekanan dan/ atau injektor.,
(s) Setelah pemeriksaan tekanan bensin, lepas kabel negatif (-
) baterai dan dengan hati-hati, lepas SST agar bensin
tidak terhambur.
SST 09268 - 45011
(t) Pasang pipa injektor start dingin dengan empat gasket
baru dan dua baut union.
Momen : 180 kg-cm (13 ft-lb, 18 N.m)
(u) Hubungkan kembali konektor injektor start dingin (
v) Hubungkan terminal kabel negatif (-) baterai (w) Cek
kebocoran bensin.
MELEPAS POMPA BENSIN

1. KURAS BENSIN DARI TANGKI


PERHATIAN : Hindarkan merokok ataupun percikan api
saat mengerjakan pompa bensin.

2. LEPAS TANGKI BENSIN

3. LEPAS BRAKET POMPA BENSIN DARI TANGKI


BENSIN
(a) Lepas ke enam sekrup.
(b) Tarik braket pompa bensinnya.

4 . LEPAS POMPA BENSIN DARI BRAKET POMPA BENSIN


(a) Lepas dua murnya dan lepaskan kabel-kabelnya dari
pompa bensin.
(b) Tarik braket dari sisi bawah pompa bensin. (
c) Lepas pompa bensin dari slang bensin.
5. LEPASKAN SARINGAN POMPA BENSIN DARI POMPA
BENSIN
(a) Lepaskan bantalan karet
(b) Lepaskan klipnya, dan tarik saringannya.

PEMASANGAN POMPA BENSIN


(Lihat hal. EFI-60)
1. PASANGKAN SARINGAN POMPA BENSIN PADA
POMPA BENSIN

2. PASANGKAN POMPA BENSIN PADA BRAKETNYA


(a) Masukkan lubang saluran keluar dari pompa pada slang
pompa bensin.
(b) Pasangkan bantalan karet pada sisi bawah dari pompa
bensin.
(c) Dorong bagian bawah dari pompa bensin bersamaan
dengan bantalan karet pada braket pompa bensin.

3. PASANG BRAKET POMPA BENSIN


(a) Tempatkan braketnya dengan gasket baru pada tangki
bensin.

(b) Pasangkan dan kencangkan ke enam sekrupnya.

Momen : 35 kg-cm (30 in-lb, 3,4 N.m) 4 . MEMASANG

TANGKI BENSIN
PERHATIAN
• Kencangkan baut dudukan tangki bensin dan lainlain pada
momen spesifikasi.
• Kencangkan pipa dan slang tipe mur kembang pada momen
spesifikasi.
• Dorong pipa masuk dan masukkan slang tipe mur kem-
bang ke posisi yang benar dan pasangkan klipnya pada
lokasinya yang benar pula.
• Bila slang lama dipakai kembali, pasang kembali klipnya pada
lokasi semula.

5. ISI KEMBALI BENSIN


INJEKTOR START DINGIN
(Cold Start Injector)

PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN

PERIKSA TAHANAN INJEKTOR START DINGIN


(a) Lepas konektor injektor start dingin
(b) Menggunakan ohmmeter, ukur tahanan di antara ter
minal-terminalnya.
Tahanan : 2 - 4 92

Bila tahanan tidak sesuai nilai spesifikasi, ganti injektor. (


c) Pasang kembali konektor injektor start dingin.

PELEPASAN INJEKTOR START DINGIN

1. LEPAS PANEL DARI TERMINAL NEGATIF (-) BATERAI.


C

2. LEPAS KONEKTOR INJEKTOR START DINGIN 3 .

LEPAS PIPA INJEKTOR START DINGIN

(a) Letakkan penampung yang sesuai atau kain lap 6


bawah pipa injektor.

(b) Lepas dua baut union, empat gasket dan pipa injektor
CATATAN: Periahan-lahan, kendorkan baut union.

4 . LEPAS INJEKTOR START DINGIN

Lepas dua baut, injektor dan gasket.


PEMERIKSAAN INJEKTOR START DINGIN
1. PERIKSA INJEKSI DARI INJEKTOR START DINGIN
PERINGATAN . Jagalah agar tidak terjadi bunga api selama
melakukan tes.
(a) Pasang SST (dua union) pada injektor dan pipa deliveri
dengan gasket baru dan baut union.
SST 09268 - 41045
(b) Hubungkan union dengan SST (slang)
SST 09268 - 41045
(c) Hubungkan SST (kabel) pada injektor
SST 09842 - 30050
(d) Letakkan penampung di bawah injektor
(e) Hubungkan kembali kabel negatif (-) baterai
(f) Putar swit pengapian ke posisi ON
CATATAN : Jangan start mesin.

(g) Menggunakan kabel servis, hubungkan singkat terminal


+B dan Fp pada konektor cek.

(h) Hubungkan test probe SST (kabel) pada baterai dan


cek bahwa bensin terpancar seperti pada gambar.
SST 00842
PERHATIAN . Lakukan tes ini sesingkat mungkin.
2. PERIKSA KEBOCORAN
(a) Dalam kondisi tersebut di atas, lepas test probe SST (
kabel) dari baterai dan cek kebocoran bensin dari
injektor.
SST 09265-30050
Tetesan bensin . Satu tetes atau kurang per menit

(b) Lepas kabel negatif (-) baterai


(c) 'Lepas SST dan kabel servis
SST 09268 - 41045 dan 09842 - 30020
2. PASANG PIPA INJEKTOR START DING IN
Pasang pipa injektor dengan empat gasket baru dan dua
baut union.
Momen . 180 kg-cm (13 ft-lb, 18 N.m)

3. HUBUNGKAN KONEKTOR INJEKTOR START DINGIN

4. HUBUNGKAN KABEL PADA TERMINAL NEUAU it (-) i


PEMASANGAN
BATERAI INJEKTOR START DINGIN
1.
5.PASANG INJEKTOR START
CEK KEBOCORAN BENSIN DINGIN
(Lih. hal EFI-9)
Pasang gasket baru dan injektor dengan dua baut.
Momen . 95 kg-cm (82 in-Ib, 9,3 N.m)
REGULATOR TEKANAN BENSIN (
Fuel Pressure Regulator)

PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN


PERIKSA TEKANAN BENSIN (Lih. hal EFI-59F)

MELEPAS REGULATOR TEKANAN BENSIN


1. LEPAS KABEL DARI TERMINAL NEGATIF (-) BA-

TERAI

2. LEPAS SLANG VAKUM

3. LEPAS PIPA BALIK BENSIN


(a) Letakkan penampung yang sesuai atau kain lap di bawah
regulator tekanan bensin.
(b) Lepas baut union dan dua gasket, serta lepas pipa balik
bensin.
CATATAN: Kendorkan baut union perlahan-lahan. 4.
LEPAS REGULATOR TEKANAN BENSIN Lepas dua
baut dan tarik regulator tekanan keluar.
PEMASANGAN REGULATOR TEKANAN BENSIN
1 . PASANG REGULATOR TEKANAN BENSIN
(a) Oleskan sedikit bensin pada ring-O dan pasangkan pada
regulator tekanan.
(b) Pasang regulator tekanan dengan dua baut.
Momen : 55 kg-cm (48 in-Ib, 5,4 N.m.)

2. PASANG PIPA BALIK BENSIN


Pasang pipa balik dengan dua gasket baru dan baut union.
Momen : 180 kg-cm (13 ft-Ib, 18 N.m)

3. PASANG SLANG VAKUM

4. PASANG KABEL PADA TERMINAL NEGATIF (-)


BATERAI

5. CEK KEBOCORAN BENSIN (Lih. hal. EFI--9)


Injectors

PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN


1. PERIKSA KERJA INJEKTOR
Cek suara bekerjanya setiap injektor.
(a) Dengan mesin hidup atau start, gunakan sound
scope untuk memeriksa adanya suara kerja. yang
normal, sesuai dengan putaran mesin.

(b) Bila tidak tersedia sound scope, cek kerja penyaluran


injektor dengan jari.
Bila tidak terdengar suara atau terdengar adanya kelainan
suara, cek konektor rangkaian kabel, injektor, atau sinyal
injeksi dari ECU.

2. PERIKSA TAHANAN INJEKTOR


(a) Lepas konektor injektor.
(b) Menggunakan Ohmmeter, ukur tahanan di antara ter-
minal-terminalnya.
Tahanan : 13,4 - 14,2 n.
Bila tahanan tidak sesuai nilai spesifikasi, ganti injektor.
(c) Pasang kembali konektor injektor.
PELEPASAN INJEKTOR

1. LEPAS KABEL DARI TERMINAL NEGATIF (-) BATERAI

2. LEPAS PIPA INJEKTOR START DINGIN (


Lihat Step 2 dan 3, hal. EFI-62)

3. LEPAS SLANG VAKUM DARI REGULATOR TEKANAN


BENSIN (Lihat Step 2, hal. EFI-65)

4. LEPAS KONEKTOR INJEKTOR

5 . LEPAS SLANG DARI PIPA BALIK BENSIN

6. LEPAS DAMPER PULSA TEKANAN BENSIN (PULSA-


TION DAMPER)
Lepas damper pulsa dan dua gasket

7 . LEPAS PIPA DELIVERI DAN INJEKTOR


(a) Lepas dua baut dan pipa deliveri bersama dengan empat
injektor.
PERHATIAN : Hati-hati, agar injektor tidak terjatuh ketika
melepas pipa deliveri.
(b) Lepas empat insulator dan dua spacer dari kepala silinder
(c) Tarik empat injektor keluar dari pipa deliveri.

PEMERIKSAAN INJEKTOR
1. PERIKSA INJEKSIAN INJEKTOR
PERINGATAN: Jagalah, agar tidak terjadi bunga api selama
melakukan tes.

(a) Lepas slang bensin dari saluran keluar saringan bensin.


(b) Hubungkan SST (slang) pada saluran keluar saringan
bensin dengan SST (union) gasket baru dan baut union.
SST 09268 - 41045

CATATAN . Gunakan saringan bensin dari kendaraan.


(c) Lepas regulator tekanan (Lih. hal. EFI-65)
(d) Hubungkan slang balik bensin pada regulator tekanan
dengan SST (union), gasket baru dan baut union.
SST 09268 - 41045

(e) Pasang ring-O baru pada injektor


(f) Pasang SST (slang) pada injektor dengan SST (union) dan
tahan injektor dan SST (union) dengan SST (klem)
SST 09268 - 41045
(g) Letakkan injektor pada silinder pengukur gelas
ukuran).
CATATAN : Pasang slang vinyl yang sesuai pada injektor
untuk mencegah terhamburnya bensin keluar.
(h) Pasang kembali kabel negatif (-) baterai
(i) Putar swit pengapian pada posisi ON.
CATATAN :-Jangan start mesin
(j) Menggunakan kabel servis, hubungkan singkat terminal
+B dan Fp pada konektor cek.

(k) Pasang SST (Kabel) pada injektor dan baterai selama


15 detik dan ukur volume injeksi dengan silinder
pengukur (gelas ukuran). Tes setiap injektor dua atau
tiga kali.
SST 09842-30070
Volume : 45-55 cc per 15 detik
Perbedaan setiap injektor
5 cc (0,3 cu in) atau kurang
Bila volume injeksi tidak sesuai spesifikasi, ganti injektor.

2. PERIKSA KEBOCORAN
(a) Dalam keadaan. tersebut di atas, lepas test probe SST
Ikabel) dari baterai dan cek kebocoran dari injektor.
SST 09842-30070
Tetesan bensin : Satu tetes atau kurang per menit.
(b) Lepas kabel negatif (-) baterai (c)
Lepas SST dan kabel servis SST 09268
- 41045
PEMASANGAN INJEKTOR
1. PASANG INJEKTOR DAN PIPA DELIVERI
(a) Pasang grommet baru pada injektor
(b) Oleskan sedikit bensin pada ring-O baru dan pasangkan ring-
O pada injektor.

(c) Sambil memutar ke kiri dan ke kanan, pasang injektor masuk pada
pipa deliveri. Pasang ke empat injektor.

(d) Pasang empat insulator sesuai posisinya pada kepala silinder.


(e) Pasang injektor bersama pipa deliveri sesuai posisinya pada
kepala silinder

(f) Cek, bahwa injektor dapat berputar dengan lembut.


CATATAN : Bila injektor tidak dapat berputar dengan lembut,
kemungkinan kesalahannya adalah pemasangan ring-O. Ganti
ring-O

(g) Posisikan konektor injektor menghadap ke atas. i

(h) Pasang dan kencangkan dua bautnya.


Momen : 130 kg-cm (9 ft-lb, 13 N.m)
2. PASANG DAMPER PULSA TEKANAN BENSIN
Pasang gasket baru, slang, gasket baru dan damper pulsa
tekanan bensin.

3. PASANG SLANG BALIK BENSIN 4.

PASANG KONEKTOR INJEKTOR 5.

PASANG SLANG VAKUM

6. PASANG PIPA INJEKTOR START DINGIN (


Lihat Step 2 dan 3, hal. EFI-64)

7. PASANG KABEL PADA TERMINAL NEGATIF (-) BA-


TERAI

8. CEK KEBOCORAN BENSIN (


Lihat hal. EFI-9)
SISTEM INDUKSI UDARA
Meter Aliran Udara (Air Flow Meter) (
Dengan/Meter Aliran Udara)

P E M E R I K S A A N PADA KENDARAAN

PERIKSA TAHANAN METER ALIRAN UDARA (a)


Lepas konektor meter aliran udara
(b) Menggunakan Ohmmeter, ukur tahanan di antara setiap
terminalnya.

i
Terminal Tahanan Temperatur
Antara
E2 - VS 200 - 600 I -
E2 - VC 200 - 400 S -
10 - 20 Kohm -20°C (-4°F)
4 - 7 Koh 0°C (32°F)
E2 - THA 2 - 3 Kohm 20°C (68°F)
0.9 - 1.3 Kohm 40°C (104°F)
0.4 - 0.7 Kohm 60°C (140°F)

El - Fc Tak Terhingga -

Bila tahanan tidak sesuai nilai spesifikasi, ganti meter


aliran.
(c). Pasang kembali konektor meter aliran udara.

MELEPAS METER ALIRAN UDARA.


1. LEPAS KONEKTOR METER ALIRAN UDARA
2. LEPAS SLANG SARINGAN UDARA
3. LEPAS METER ALIRAN UDARA
Lepas baut, empat mur dan meter aliran udara.
PEMERIKSAAN METER ALIRAN UDARA
(AIR FLOW METER)
PERIKSA TAHANAN METER ALIRAN UDARA
Menggunakan Ohmmeter, ukur tahanan di antara setiap terminal
dengan menggerakkan plat pengukur.

Diantara Tahanan ohm Pembukaan


Terminal Plat Pengukur

Tak terhingga Tertutup penuh

E l - Fc
Nol Selain tertutup

.200-600 Tertutup penuh

E2 - VS. Tertutup penuh


200-1,200 Terbuka penuh

CATATAN : Tahanan di antara terminal E2 dan VS akan berub


ah, sesuai dengan pembukaan plat pengukur. Bila tahanan tidak
sesuai spesifikasi, ganti meter.

PEMASANGAN METER ALIRAN UDARA


1. PASANG METER ALIRAN UDARA

2. HUBUNGKAN SLANG VAKUM

3. PASANG KONEKTOR METER ALIRAN UDARA


Throttle Body

PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN


1. PERIKSA THROTTLE BODY
(a) Cek, bahwa tuas-tuas bergerak dengan lembut.

(b) (Dengan/ Sistem Kontrol Emisi)


Cek kevakuman pada setiap lubang
• Start mesin
• Cek kevakuman dengan jari

Lubang Pada Idling Selain Idling

P Tidak ada kevakuman Ada kevakuman

E Tidak ada kevakuman Ada kevakuman

R Tidak ada kevakuman Tidak ada kevakuman

2. PERIKSA SENSOR POSISI THROTTLE (


a) Lepas konektor sensor
(b) Masukkan pengukur celah di antara sekrup peen
throttle dan tuas pembatas.
(c) Menggunakan Ohmmeter, ukur tahanan ;)i antara
tiap terminal.
a
Kontinyuitas di antara
Celah di antara tuas dan sekrup terminal
pembatas IDL - Ell Psw - 131 IDL -Psw

- 0,50 mm (0,020 in) Ada kontinyuitas Tidak ada kontinyuitas Tidak ada kontinyuitas

0,90 mm (0,035 in) Tidak ada kontinyuitas Tidak ada kontinyuitas Tidak ada kontinyuitas

Katup throttle terbuka penuh Tidak ada kontinyuitas Ada kontinyuitas Tidak ada kontinyuitas

(d) Pasang kembali konektor sensor

MELEPAS THROTTLE BODY


1. KURAS AIR PENDINGIN

2. ; A / T ) .
LEPAS KABEL THROTTLE DARI TUAS THROTTLE
3 . LEPAS KABEL AKSELERATOR DARI TUAS THROT
TLE
4 . LEPAS SLANG SARINGAN UDARA

5. LEPAS KONEKTOR SENSOR POSISI THROTTLE


6 . (Dengan/ Meter Aliran Udara)
LEPAS KONEKTOR KATUP ISC
7. LEPAS THROTTLE BODY
(a) Lepas slang-slang berikut
• Slang PCV
• Slang air
• Slang vakum kontrol emisi
(b) Lepas empat baut, throttle body dan gasket.

8. (Tanpa/ METER ALIRAN UDARA)


BILA PERLU, LEPAS KATUP UDARA DARI THROTTLE
BODY (Lihat Step 2, hal. EFI-78)
9. (Dengan/ METER ALIRAN UDARA)
BILA PERLU, LEPAS KATUP ISC DARI THROTTLE
BODY (Lihat Step 2, hal. EFI-79)

PEMASANGAN THROTTLE BODY


1. BERSIHKAN THROTTLE BODY
(a) Menggunakan sikat yang lembut dan pembersih kar-
burator, komponen-komponen tuang.
(b) Menggunakan udara bertekanan, bersihkan semua
saluran dan lubang.
PERHATIAN : Untuk mencegah kerusakan, jangan mem-
bersihkan sensor posisi throttle.

2. PERIKSA KATUP THROTTLE BODY


Cek tidak adanya celah di antara sekrup pembatas dan
tuas throttle pada saat katup throttle tertutup penuh.
3. PERIKSA SENSOR POSISI THROTTLE
(a) Buatlah gauge dengan sudut seperti pada gambar
(b) Set pembukaan katup throttle pada sudut spesifikasi di
bawah ini, dari posisi vertikal (termasuk 6° sudut
penutupan penuh katup throttle).
Sudut pembukaan throttle body Dengan/
Meter Aliran Udara 710 atau 810 Tanpa/
Meter Aliran Udara 41° atau 51°

(c) Menggunakan Ohmmeter, cek tahanan di antara terminal

Kontinyuitas
Sudut pembukaan
katup - Psw - El IDL - Psw
IDL - El
710(40 °) Tidak ada Tidak ada Tidak ada
dari vertikal kontinyuitas kontinyuitas kontinyuitas
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
81° (510) dari kontinyuitas
vertikal kontinyuitas, kontinyuitas

Kurang dari Ada Tidak ada Tidak ada


7,5° dari vertikal kontinyuitas kontinyuitas kontinyuitas

f 1 Tanpa/ Meter Aliran Udara

4. BILA PERLU, SETEL SENSOR POSISI THROTTLE (


a) Kendorkan dua sekrup pengikat sensor.
(b). Masukkan thickness gauge 0,70. mm (0,028: in) di antara sekrup
pembatas tuas dan tuas pembatas.
(c) Hubungkan test probe Ohmmeter dengan terminal IDL
dan El dari sensor.
(d) Perlahan-lahan, putar sensor searah jarum jam hingga
Ohmmeter bergerak dan kencangkan dengan dua sek-
rup.

(e) Cek kontinyuitas di antara terminal IDL dan E1

Celah di antara tuas dan


sekrup pembatas Kontinyuitas IDL - El

0,50 mm (0,020 in.) Ada kontinyuitas


0,90 mm (0,035 in.) Tidak ada kontinyuitas

PEMASANGAN THROTTLE BODY


1. (Tanpa/ METER ALIRAN UDARA)
PASANG KATUP UDARA PADA THROTTLE BODY (
Lihat Step 1, hal. EFI-78)

2. (Dengan/ METER ALIRAN UDARA)


PASANG KATUP ISC PADA THROTTLE BODY
(Lihat Step 1, hal. EFI-79)

3. PASANG THROTTLE BODY


(a) Pasang gasket baru dan throttle body dengan empat
baut.
(b) Pasang slang berikut : -
• Slang PCV
• Slang air
• Slang udara
• Slang vakum kontrol emisi

4 . (Dengan/ METER ALIRAN UDARA)


PASANG KONEKTOR KATUP ISC
5. PASANG KONEKTOR SENSOR POSISI

THROTTLE 6. PASANG SLANG SARINGAN UDARA


7 . PASANG KABEL AKSELERATOR PADA TUAS THROTTLE
8. (A/T)
PASANG KABEL THROTTLE PADA TUAS THROTTLE
$. ISI AIR PENDINGIN MEM:.
(Lihat hal. DIN-3)
KATUP UDARA (Air Valve) (
Tanpa/ Meter Aliran Udara)

PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN


PERIKSA KERJA KATUP UDARA
Cek putaran mesin dengan menutup lubang katup udara pada
throttle body.
Pada temperatur rendah (Temp. pendingin di bawah 80° C atau 176°
F).
• Bila lubang ditutup, putaran mesin harus turun setelah
mesin panas.
• Bila lubang ditutup, putaran mesin tidak turun lebih
dari 50 rpm.
Bila kerjanya tidak sesuai spesifikasi, ganti katup udara.

MELEPAS KATUP UDARA


I. L E P A S T H R O T T L E B O D Y
(Lihat Step 1 sampai 7, hal. EFI-75)

2. L E P A S K A T U P U D A R A D A R I T H R O T T L E B O D Y Lepas
empat sekrup, katup udara dan gasket.

PEMASANGAN KATUP UDARA


1. PASANG KATUP UDARA PADA THROTTLE BODY (a) Pasang
gasket baru pada throttle body. (b) Pasang katup udara dengan
empat sekrup.

2. P A S A N G T H R O T T L E B O D Y (Lihat Step
3 sampai 9, hal EFI-77)
Katup Kontrol Kecepatan Idle (
Idle Speed Control (ISC)Valve) (
Dengan/ Meter Aliran Udara)

PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN


PERIKSA TAHANAN KATUP ISC
(a) Lepas konektor katup ISC
(b) Ukur tahanan di antara terminal +B dan terminal
lain (ISCI, ISC2)
Tahanan :16 - 17 n
Bila tahanan tidak sesuai nilai spesifikasi, ganti katup. (
c) Pasang kembali konektor katup ISC.

MELEPAS KATUP ISC

1. LEPAS THROTTLE BODY


(Lihat Step-1 sampai 7, hal. EFI-75)

2. LEPAS KATUP ISC DARI THROTTLE BODY Lepas empat


sekrup, katup ISC dan gasket.

PEMASANGAN KATUP ISC

1. PASANG KATUP PADA THROTTLE BODY (a)


Pasang gasket baru pada throttle body (b)
Pasang katup ISC dengan empat sekrup.

2. PASANG THROTTLE BODY


(Lihat Step-3 sampai 9, hal. E F I - 7 7 )
SISTEM KONTROL ELEKTRONIK Lokasi
Komponen Kontrol Elektronik
Relay Utama EFI

PEMERIKSAAN RELAY UTAMA

1. PERIKSA KONTINYUITAS RELAY


(a) Menggunakan Ohmmeter, cek adanya kontinyuitas di
antara terminal 1 dan 3.
(b) Cek tidak adanya kontinyuitas di antara terminal 2
dan 4.
Bila kontinyuitas tidak sesuai spesifikasi, ganti relay.

2. PERIKSA KERJA RELAY


(a) Berikan tegangan baterai di-antara terminal 1 dan 3
(b) Menggunakan Ohmmeter, cek adanya kontinyuitas di
antara terminal 2 dan 4. o
Bila bekerjanya tidak sesuai spesifikasi, ganti relay.
RELAY PEMUTUS SIRKUIT

SISTEM KONTROL ELEKTRONIK


1. PERIKSA KONTINYUITAS RELAY
(a) Menggunakan Ohmmeter, cek adanya kontinyuitas di
antara terminal STA dan E1
(b) Cek adanya kontinyuitas di antara terminal B dan FC.
.
(c) Cek tidak adanya kontinyuitas di antara terminal B dan
Fp.

Bila kontinyuitas tidak sesuai spEsifikasi, ganti relay.

2. PERIKSA KERJA RELAY


(a) Berikan tegangan baterai di antara terminal STA dan E 1
(b) Menggunakan Ohmmeter, cek adanya kontinyuitas di
antara terminal B dan Fp.

(c) Berikan tegangan baterai di antara terminal B dan Fc. (d)


Cek adanya kontinyuitas di antara terminal B dan Fp. Bila
bekerjanya tidak sesuai spesifikasi, ganti relay.
RESISTOR SOLENOID

PEMERIKSAAN RESISTOR SOLENOID


Menggunakan Ohmmeter, ukur tahanan di antara terminal
+B dengan terminal lainnya (No. 10, No. 20)
Tahanan : 2 - 3 92 setiap resistor.
Bila tahanannya tidak sesuai spesifikasi ganti resistornya.
Swit Pembatas Waktu Injektor Start Dingin
(Cold Start Injector Time Switch)

PEMERIKSAAN SWIT PEMBATAS WAKTU


INJEKTOR START DINGIN (Cold Start
Injector Time Swit)
PEMERIKSAAN SWIT PEMBATAS WAKTU
INJEKTOR START DINGIN
Menggunakan Ohmmeter, ukur tahanan di antara setiap
terminal.

Tahanan:
STA - STJ : 20 - 40 2 di bawah 30 ° C (86° F) 40 -
60 a d i atas 40° C (104° F ) STA - Masa:
20 - 8 0 2
BiIa tahanan tidak sesuai spesifikasi, ganti swit.
Sensor Temperatur Air (Water Term. Sensor)

PEMERIKSAAN SENSOR TEMPERATUR AIR (


WATER TEMPERATUR SENSOR)
PERIKSA SENSOR TEMPERATUR AIR
Menggunakan Ohmmeter, ukur tahanan di antara terminal
terminalnya.
Tahanan : Sesuai dengan chart
Bila tahanan tidak sesuai spesifikasi, ganti sensor.
Sensor Kevakuman (Tanpa/ Meter Aliran Udara) (
Sensor Tekanan Absolut Manifold) .

PEMERIKSAAN SENSOR KEVAKUMAN

1. PERIKSA TEGANGAN SUMBER TENAGA PADA SEN-SOR


KEVAKUMAN
(a) Putar swit pengapian ke posisi ON
(b) Menggunakan Voltmeter, ukur. tegangan di antara
terminal Vc dan E2.
Tegangan . 4 - 6 V

2. PERIKSA TEGANGAN KELUARAN SENSOR KEVAKUMAN


(a) Putar swit pengapian ke posisi ON
(b) Lepas slang vakum dari sisi ruang masuk.
(c) Hubungkan voltmeter dengan terminal PIM cin E2 pada
sensor kevakuman dan ukur rekor tegangan keluaran di
bawah tekanan atmosfir sekeliling.
(d) Berikan kevakuman pada sensor kevakuman se besar
100 mmHg (3,94 inHg, 13,3 kPa) segmen, hingga
500 mmHg (19,69 inHg, 66,7 kPa).
(e) Ukur penurunan tegangan dari Step (c) tersebut di atas,
untuk setiap segmen.

Kevakuman
yang
diberikan 100 200 300 400 500
mmHg (3.94) (7.871 (11.81) (15.75` , ?.69)
in.Hg, 13.3) `26.7) 40.01 5 3 . 3 ) 6.7
kPa
Penurunan 0.3 0.5 0.7-0.9 1.1-1.3 1.5-1.7 1 9-2.1
tegangan V
Resistor Variable (Variable Resistor) (
Tanpa/ Meter Aliran Udara)

PEMERIKSAAN RESISTOR VARIABEL

1. PERIKSA TEGANGAN PADA RESISTOR VARIABEL


(a) Menggunakan voltmeter, ukur tegangan di antara
terminal ECU : Vc dan E2.

(b) Ukur tegangan di antara terminal ECU : VAF dan E2


sambil perlahan-lahan memutar sekrup penyetel cam-
puran idle. Pertama berlawanan arah jarum jam se-
penuhnya dan kemudian searah jarum jam sepenuh-
nya.

(c) Cek bahwa tegangan berubah dari 0V ke kira-kira 5 Volt.


2. PERIKSA TAHANAN DARI RESISTOR VARIABEL (a)
Lepas konektor resistor variabel.
(b) Menggunakan Ohmmeter, ukur tahanan di antara
terminal Vc dan E2
Tahanan . 4 - 6 k a

(c) Putar sekrup penyetel campuran idle berlawanan arah


jarum jam sepenuhnya.

(d) Hubungkan Ohmmeter dengan terminal VAF dan E2.


Putar sekrup penyetel searah jarum jam sepenuhnya dan
cek bahwa nilai tahanan berubah dari kira-kira 5 kohm
ke 0 92
Sensor Temperatur Udara Masuk (
Tanpa/ Meter Aliran Udara)

PEMERIKSAAN SENSOR TEMPERATUR


UDARA MASUK
PERIKSA TAHANAN SENSOR TEMPERATUR UDARA MASUK

Menggunakan Ohmmeter, ukur tahanan di antara terminal-


terminal.
Tahanan : Sesuai dengan chart
Bila tahanan tidak sesuai spesifikasi, ganti sensor.
Sensor Oksigen (Dengan/TWC)
PEMERIKSAAN SENSOR OKSIGEN
1. PANASKAN MESIN
Biarkan agar mesin mencapai temperatur kerja normal.
2. PERIKSA TEGANGAN UMPAN BALIK (VF) (FEED BACK
VOLTAGE)
Hubungkan test probe positif (+) voltmeter dengan terminal
VF pada konektor cek dan test probe negatip (-) dengan
terminal E 1. Lakukan tes sebagai berikut

Panaskan sensor oksigen dengan putaran mesin


2.500 rpm selama kira-kira 90 detik W

Hubungkan singkat terminal Tr dan El pada ko- C Ganti =


CU )'
nektor cek. Dan pertahankan mesin pada 2.500 I
rpm. Nol. lagi 11 Setelah penggantian
I sensor oksigen
I
Cek berapa kali jarum voltmeter bergerak, dalam 10 detik

Kurang dari 8 kali 8 Kali Nol.


atau lebih

Panaskan sensor oksigen dengan putaran mesin Normal


2.500 selama kira-kira 90 detik dan pertahankan mesin pada 2.500 rpm.

8 kali
Cek berapa kali jarum voltmeter bergerak dalam
atau lebih
10 detik.
Nol
Kurang dari 8 kali
0

Putuskan hubungan singkat terminal TEI dan El


pada konektor cek. Dan pertahankan mesin pada
'2.500 rpm.

Ukur tegangan di antara terminal VF dan E 1. ,

Lebih dari V
Baca dan catat kode diagnostik (Lih. EFI-26) Kode
normal dan ) Kode kegagalan fungsi
Kode 21 (Kecuali Kode 21)

Perbaiki kode diaanostik yang tepat


t
CI C2
LANJUTKAN KE HALAMAN EFI-91
0
LANJUTAN DARI HAL. EFI-90

1 2 11
1

Perbaiki kode diagnostik yang tepat /


Kode kegagalan fungsi (
Kecuali Kode 21)

Baca dan catat kode diagnostik (Lih. EFI-25)


Kode normal
dan Kode 21

Putuskan hubungan singkat terminal Tt dan El


pada konektor cek. Dan pertahankan mesin pada
2.500 rpm.

Ukur tegangan di antara terminal VF dan Ell


0V 5V

I
Lepas slang PCV

I Ukur tegangan di antara terminal VF dan El


0V Lebih dari 0V

Perbaiki (terlampau pekat) J

Lepas konektor sensor temp. air dan hubungkan


resistor dengan sensor temp. air bertahanan 4-8 kA
atau yang berkode lain.

Hubungkan singkat terminal TE dan El pada ko-


nektor cek.

r
Panaskan sensor oksigen dengan putaran mesin 2.
500 rpm selama kira-kira 90 detik. Dan perta-
hankan putaran mesin pada 2.500 rpm.

Ukur tegangan di antara terminal VF dan El


0V 5V

Ganti sensor oksigen Perbaiki (terlampau


\\kurus)
F-
Unit Kontrol Elektronik
(ELECTRONIC CONTROLLED UNIT = ECU)
PEMERIKSAAN ECU
1. PERIKSA TEGANGAN ECU
CATATAN : Sirkuit EFI dapat dicek dengan -mengukur tahanan
dan tegangan pada rangkaian kabel ECU.
Cek tegangan di antara setiap terminal konektor rangkaian kabel.
• Putar swit pengapian ke posisi ON
• Ukur tegangan pada setiap terminal
CATATAN
• Lakukan semua pengukuran dengan konektor terpasang
• Perhatikanlah, bahwa tegangan baterai harus 11 volt atau lebih
pada saat swit pengapian ON.

Tegangan pada Konektor Rangkaian Kabel ECU (


TCCS ECU Tanpa/ Meter Aliran Udara)

Terminal Kondisi STD Tegangan

+ B - Et Swit pengapian ON 10 - 14
+B1
10 - 14
BATT - E1 -
4-6
I D L - El Katup throttle terbuka
0
Psw - E1 4-6
wit pengapian Katup throttle tertutup penuh

IGt - El Idling 0.7-1.0


6-12
STA - El 0 start
No. 10 _ Eo1
No. 20 E02 Swit pengapian ON 9-14

8-14
W - El Tidak ada gangguan (Lampu peringatan mesin CHECK padam) dan mesin hidup.

P I M - E2 2.5-4.5
Swit pengapian ON
Vc - E2 4-6
Swit pengapian ON

THA - E2 1.5-3.5
Swit pengapian ON Temp. udara masuk 20° C.(680 F)
THW - E2
Swit pengapian ON Temp. air pendingin 800 C (176° F) 0.1 -1.0

ABC - E1 8-14
Swit pengapian ON A/C ON
BRK -- E1 8-14
Swit pengapian ON
Tegangan Pada Konektor Rangkaian Kabel ECU (
TCCS ECU Dengan/ Meter Aliran Udara)
Terminal , Kondisi Tegangan STD

+8
Swit pengapian ON 10 - 14
+B1 - El

BATT - El - 10 - 14

I D L - El Katup throttle terbuka 8-14


Swit ON
Psw - El pengapian Katup throttle tertutup penuh 8-14

IGt - E1 Idling 0.7-1,0

STA - Et Start 6-12

No. 10 - Eon
Swit pengapian ON 9-14
No. 20 E02

W - El Tidak ada gangguan (Lampu peringatan mesin "CHECK" padam) mesin hidup 8-14

Vc-E2 - 4-6

VS - E2 Swit pengapian ON Plat pengukur tertutup penuh 4-5

Plat pengukur terbuka penuh 0.02-0.5 0


Vs - E2
Idling 2-4

THA - E2 Swit pengapian ON Temp. udara masuk 20° C (68° F) 1-3

THW - E2 Swit pengapian ON Temp. air pendingin 800 C (176° F) 0.5-2.5

Isci - E2 Swit pengapian ON 9-14


ISC2

A/C-El A/C ON 8-14

Konektor cek T-El tidak dihubungkan singkat 1 0 - 14


T-Et
Swit pengapian ON Konektor cek T-E1 dihubungkan singkat.

Swit kontrol bensin NORMAL 1 0 - 14


"R-P - El
Swit kontrol bensin SUPER 0
2. PERIKSA TAHANAN ECU
PERHATIAN: .
• Jangan menyentuh terminal ECU
• Test probe harus dimasukkan ke dalam konektor rang.
kaian kabel melalui sisi rangkaian kabel.
Cek tahanan di antara setiap terminal konektor rangkaian
kabel
• Lepas konektor dari ECU
• Ukur tahanan setiap terminal

Tahanan Konektor Rangkaian -Kabel ECU (


TCCS ECU Tanpa/ Meter Aliran Udara)

Terminal Kondisi Tahanan (i2)

Katup throttle terbuka oc


IDL - El
Katup throttle tertutup penuh

Katup throttle terbuka 0


Psw - E1
Katup throttle tertutup penuh cc

THA - E2 Temp. udara masuk 200 C (68° F) 2,000 - 3,000

THW - E2 Temp. air pendingin 800 C (176° F) 200 - 400


G-G O _
140-180
Ne -G Q --
140-180
Tahanan Konektor Rangkaian Kabel ECU
TCCS ECU Dengan/ Meter Aliran Udara)

Terminal Kondisi Tahanan (d2)

Katup throttle terbuka 00


IDL-Et
Katup throttle tertutup penuh 0

Katup throttle terbuka penuh 0


Psw - El
Katup throttle tertutup penuh 00

Plat pengukur tertutup penuh 2 0 0 - 600


Vs - E2
Plat pengukur terbuka penuh 200-1,200

THA - E2 Temp. udara masuk 20 0 C (68° F)


2,000 - 3,000

T H W - E2 Temp. air pendingin 80 0 C (176 ° F)


200-400

G-G O - 140-180

Ne-G (9 - 140-180
RPM Pemutusan Bensin (
Fuel Cut RPM)

PEMERIKSAAN RPM PEMUTUSAN BENSIN

1. PANASKAN MESIN
Biarkan agar mesin mencapai temperatur kerja normal.

2. PERIKSA RPM PEMUTUSAN BENSIN


(a) Lepas konektor dari sensor posisi throttle.
(b) Hubungkan singkat terminal IDL dan El dari ko-
nektor rangkaian kabel.
(c) Perlahan-lahan, naikkan putaran mesin dan cek terja-
dinya fluktuasi di antara titik pemutusan bensin dan
pengaliran bensin.
CATATAN : Kendaraan harus berhenti.
Putaran Pemutusan Bensin . 2000 Rpm (Fuel Cu Rpm)
Putaran Pengaliran kembali bensin : (Fuel Return Rpm)
Tanpa/ Meter Aliran Udara : 1500 rpm
Dengan/ Meter Aliran Udara . 1600 rpm
Sistem Peningkatan Idle (Idle Up Sistem) (
Tanpa/ Meter Aliran Udara)

PEMERIKSAAN SISTEM PENINGKATAN IDLE (


IDLE UP)

1. PANASKAH MESIN
Biarkan mesin mencapai temperatur kerja normal

2. Hubungkan TACHOMETER (Lihat hal. MEM-14) . .

3. PERIKSA SISTEM PENINGKAT IDLE (IDLE UP) (a)


Lepas konektor ISC VSV

(b) Putar sekrup penyetel putaran idle hingga rpm turun ke


500 rpm.
(c) Hubungkan kembali konektor ISC VSV (d)

Cek, bahwa rpm naik di atas 100 rpm

(e) Setel putaran idle (Lih. hal. MEM-19)

4. PERIKSA ISC VSV


A . Periksa VSV terhadap adanya hubungan terbuka menggu-
nakan Ohmmeter, cek adanya kontinyuitas di antara
terminal-terminalnya.
Tahanan (dingin) : 33 -39
n
Bila tidak ada kontinyuitas, ganti VSV.

B. Periksa VSV terhadap masa bodi


Menggunakan Ohmmeter, cek tidak adanya kontinyuitas di
antara terminal dan bodi.
Bila ada kontinyuitas, ganti VSV

C. Periksa kerja VSV


(a) Cek bahwa udara tidak mengalir dari pipa E ke pipa F

(b) Berikan tegangan baterai di antara terminal-terminal nya.


(c) Cek bahwa udara mengalir dari pipa E ke pipa F. Bila
bekerjanya tidak sesuai spesifikasi, ganti VSV.

Anda mungkin juga menyukai