Halaman
PENJELASAN SISTEM ................................................ EFI-2
PERHATIAN-PERHATIAN ........................................... EFI-5
PERHATIAN TENTANG PEMERIKSAAN .....................EFI-5
MENCARI GANGGUAN ..............................................EFI-10
SISTEM DIAGNOSIS ................................................... EFI-22
MENCARI GANGGUAN DENGAN
VOLT/ OHMMETER ................................................ EFI-28
SISTEM-BAHAN BAKAR ..............................................EFI-56
Pompa Bensin ........................................................... EFI-56
Injektor Start Dingin ..................................................EFI-62
Regulator Tekanan Bensin ...........................................EFI-65
Injektor ...................................................................EFI-67
SISTEM INDUKSI UDARA .............................................EFI-72
Meter Aliran Udara (Dengan/ Meter Aliran Udara) . EFI-72
Throttle Body .......................................................... EFI-74
Katup Udara (Tanpa/ Meter Aliran Udara) ..................... EFI-78
Katup Kontrol Kecepatan Idle (ISC Valve)
(Dengan/ Meter Aliran Udara) ..................................... EFI-79
SISTEM KONTROL ELEKTRONIK ............................... EFI-80
Lokasi Komponen Kontrol Elektronik .......................... EFI-80
Relay Utama EFI ...................................................... EFI-81
Relay Pemutus Sirkuit ................................................EFI-82
Resistor Solenoid ...................................................... EFI-83
Swit Pembatas Waktu Injektor Start Dingin .................... EFI-84
Sensor Temperatur Air ............................................... EFI-85
Sensor Kevakuman (Tanpa/ Meter Aliran Udara)
(Sensor Tekanan Absolute Manifold) .............................EFI-86
Resistor Variable (Tanpa/ Meter Aliran Udara).................EFI-87
Sensor Temperatur Udara Masuk
(Tanpa/ Meter Aliran War?) ....................................... EFi-8y
Sensor Oksigen (Dengan/TWC) :..................................... EFI-90
Unit Kontrol Elektronik (ECU) Fuel Cut RPM ...............EFI-96
Idle-up Sistem (Tanpa/ Meter Aliran Udara) ................... EFI-97
PENJELASAN SISTEM
PENJELASAN SISTEM (Lanjutan)
Sistem EFI terdiri dari tiga sub sistem dasar Induksi 3. Kontrol Kecepatan Idle (ISC)
bahan bakar, Induksi udara dan sistem kontrol (Dengan/ Meter Aliran Udara)
Elektronik. ECU diprogram dengan sasaran nilai kecepat-
an idling dapat menghadapi kondisi mesin
SISTEM BAHAN BAKAR yang berbeda (Temp. air pendingin, A/C ON
Bensin disuplai dengan tekanan tetap ke injektor, ataupun OFF dll). Sensor-sensor mengirimk
oleh sebuah pompa bensin elektrik. Injektor men an sinyal kepada ECU, yang selanjutnya
yemprotkan sejumlah bensin yang tertentu, ke mengontrol aliran udara yang mengalir melalui
dalam manifold hisap, sesuai dengan sinyal dari saluran pintas (by-pass) katup throttle
ECU (Unit Kontrol Elektronik). sehingga kecepatan idle tercapai sesuai dengan
sasaran. (Lihat hal. EFI-54 dan 79)
SISTEM INDUKSI UDARA
Sistem induksi udara memberikan sejumlah udara 4. Diagnosis
yang cukup bagi operasi mesin. ECU mendeteksi setiap kegagalan fungsi atau
kelainan di dalam jaringan kerja "CHECK
SISTEM KONTROL ELEKTRONIK ENGINE' pada panel instrumen. Pada saat
Mesin 3S-FE, dilengkapi dengan sistem Kontrol yang sama, gangguan yang timbul diidentifis
Komputer Toyota (TCCS) yang secara sentral men kasi dan kode diagnostik dicatat oleh ECU.
gontrol EFI, ESA (dengan/ meter aliran udara), Kode diagnostik, dapat dibaca, sesuai dengan
Sistem Diagnosis dll, oleh sebuah Unit Kontrol jumlah kedipan lampu peringatan "CHECK
Elektronik (ECU-sebelumnya, disebut Komputer ENGINE" ketika terminal (T dan El dihu-
EFI) dengan menggunakan sebuah komputer mikro. bungkan singkat). Kode-kode diagnostik, adalah
Oleh ECU, TCCS melakukan kontrol fungsi-fungsi seperti yang tercantum pada halaman
berikut selanjutnya. (Lihat hal. EFI-25 atau 26).
1. Injeksi Bahan Bakar Elektronik (EFI)
5. Fungsi Penyelamat Kelainan
ECU menerima sinyal dari berbagai sensor
(Fail-safe Function)
tentang perubahan kondisi kerja mesin mis
Dalam hal terjadi gangguan sensor, sebuah sirkuit
alnya:
pendukung akan mengambil alih fungsi, agar
Tekanan absolute manifold hisap
tetap dapat dikendarai dalam batas minimal dan
(Tanpa/ Meter aliran udara)
lampu peringatan "CHECK ENGINE" akan
Volume udara masuk (Dengan/
menyala.
Meter aliran udara) Temperatur
udara masuk Temperatur air
pendingin RPM mesin
Akselerasi/ deselerasi
Kandungan oksigen gas buang
(Dengan/TWC dll).
.2. Pengapian Dini Elektronik (ESA = Electronic
Spark Advance)
ECU diprogram dengan data untuk mendapat-
kan timing pengapian yang optimum, dalam
berbagai kondisi kerja. Dengan data yang di-
berikan oleh sensor yang memonitor berbagai
fungsi mesin (RPM, Temp. Air pendingin dll)
mikrokomputer (ECU) memicu bunga api
pada saat yang tepat (Lihat Bab : API)
PERHATIAN
1. Sebelum mengerjakan sistem bahan bakar, lepaslah kabel dari
terminal negatif baterai.
CATATAN : Semua kode diagnostik yang ada pada kom-
puter akan terhapus ketika terminal baterai dilepas. Oleh
karena itu, bila diperlukan, bacalah diagnostik sebelum
melepas terminal baterai.
2. Jangan merokok atau menyalakan api, bila sedang mengerjakan
sistem bahan bakar.
3 . Jagalah agar bensin tidak terkena komponen yang terbuat
dari karet atau kulit.
1. Hubungkan singkat Terminal TE, dan E1 TIDAK (Lihat hal. MEM - 14)
pada konektor cek TEPAT
2. Cek timing pengapian
BAIK
(Dengan/ METER ALIRAN UDARA) Meter Aliran Udara
CEK SWIT POMPA BENSIN DI DALAM BURUK (lihat hal. EFI-70) METER
ALIRAN UDARA
CATATAN : Bila perlu, cek tekanan kom- TEPAT Minimum: 10,0 kg/cm2
1. Persambungan rangkaian kabel
Udara)
Cek keluaran kode diagnotik Ada kode (Lihat hal. EFI-25 atau 26)
BAIK
BAIK
I
1
CEK KECEPATAN IDLE (DAN KONSENTRASl -. 1. Sistem ISC (Dengan/ meter aliran udara)
CO IDLE) BURUK (1) Persambungan rangkaian kabel
Standar . (2) Katup ISC
700 rpm Tanpa/ meter Aliran udara 2. Kecepatan idle-Setel
700 ± 50 rpm Dengan/ meter aliran udara (3) ECU (Tes dengan pengganti)
(Lih. hal. MEM- 15 sampai 21)
B AIK
BAIK
CEK INJEKTOR START DINGIN 1. Injektor start dingin
(Lihat hal. EFI-64) BURUK 2. Swit pembatas waktu injektor start
dingin. (Lihat EFI-86)
BAIK f
B AIK
CEK SIRKUIT IDLE UP UNTUK A/C . Katup udara untuk A/C - Kebocoran BURUK
BAIK
CEK SISTEM DIAGNOSIS - Kode diagnostik
Cek keluaran kode diagnostik Ada kode (Lih. hal. EFI-25 dan 26)
(Lihat. hal. EFI-22) kegagalan
Kode Normal fungsi
BAIK
CEK TEKANAN BENSIN Regulator Tekanan Bensin Tekanan Tinggi
(Lih. hal. EFI-57) BURUK
BAIK
CEK INJEKTOR START DINGIN Injektor start dingin - Kebocoran
(Lihat. hal. EFI-58) BURUK
BAIK
CEK INJEKTOR (Lih. hal. EFI-67) Injektor-Kebocoran, Kwantitas Injeksi
BAIK BURUK
1. Persambungan rangkaian kabel
CEK SIRKUIT ELEKTRONIK EFI, DE- l 2. Sumber tenaga ke ECU
DENGAN VOLT/ OHMMETER BURUK (1) Fusible link
(Lihat. hal. EFI 28) (2) Sekring
(3) Relay utama EFI
3. Meter aliran udara (Dengan/ Meter Aliran
Udara)
4. Sensor kevakuman (Tanpa/ Meter Aliran
Udara)
5. Sensor temp. air
6. Sensor temp. udara
(1) Rangkaian kabel injektor (
GEJALA - TERJADI PEMBAKARAN BALIK -
Campuran Kurus
CEK SISTEM DIAGNOSIS Kode diagnostik
Cek keluaran kode diagnostik Ada kode (Lih. hal. EFI-25 atau 26)
I
I (Lih. hal. EFI-22) kegagalan
Kode normal
fungsi .
Cek keluaran kode diagnostik Ada kode (Lih. hal. EFI-25 atau 26)
BAIK
GEJALA-MESIN TERSENDAT DAN/ ATAU
AKSELERASI BURUK
CEK KOPLING ATAU REM . 1. Kopling - Slip
BURUK 2. Rem -Macet
BAIK
CEK SISTEM DIAGNOSIS _ Kode diagnostik (Lih. hal. EFI-25 atau 26)
Cek keluaran kode diagnostik Ada kode i
(Lih. hal. EFI-22) kegagalan
Kode Normal fungsi
CATATAN:
• Penghapusan dapat pula dilakukan dengan pelepasan kabel
terminal negatif (-) baterai. Tetapi, dalam hal v ini akan
terjadi pula penghapusan pada sistem memori yang lain (
misalnya : jam). ;
• Bila kode diagnostik tidak dihapus, maka akan tetap
tertinggal di dalam ECU dan akan muncul bersamaan ;
dengan kode baru kelak, ketika terjadi gangguan di
saat mendatang.
• Bila untuk suatu pemeriksaan di dalam ruang mesin p
diperlukan pelepasan terminal baterai, hendaknya ter-
lebih dahulu dilihat apakah kode diagnostik telah
dicatat.
x
F10840
1. Sirkuit pengapian
Sinyal Tidak ada sinyal dari igniter, (+B, IGf, IGt)
NJ 1 pJL
pengapian empat kali berturut-turut. 2. Igniter EFI-34
' 3. ECU
F10842
1. Sirkuit distributor
F10843
Sinyal sensor
F10846
1. Swit AC
F10849
Sinyal meter Sirkuit Rc terbuka atau hu- 1. Sirkuit meter aliran udara
31 EFI
Aliran udara bungan singkat Vs-E2. 2. Meter aliran udara
51
3. ECU
F11394
J
Sinyal sensor 1. Sirkuit sensor posisi throttle
Sinyal IDL dan PSV men- 2. Sensor kecepatan kenda-
41 posisi throttle EFI
jadi keluaran se-cara seren raan
tak dalam beberapa detik. 46
F11396
3. ECU
1. Swit A/C
Swit au A/C ON, salt Icy_ OFF
St -~ fUUU n at tuas transmisi pada po
2. Sirkuit sensor posisi throttle
3. Sensor posisi throttle -
Sinyal swit sisi sealing P atau N, selama 4. Swit start netral
cek diagnosis. 5. ECU. `
PEMERIKSAAN SIRKUIT DIAGNOSIS
TIDAK
Apakah lampu peringatan mesin "CHECK" menya- Y Cek rangkaian kabel BAIK Coba
Ia bila terminal W dihubungkan ke bodi? antara ECU terminal ECU lain
El dan masa bodi
TIDAK BURUK Cek bola lampu, sekring dan rangkaian kabel antara Perbaiki
atau ganti ECU dan swit pengapian
BURUK
2.
YA
Apakah lampu peringatan mesin "CHECK" padam
k
Sistem normal
etika mesin di
start? TIDAK
YA
CATATAN : Prosedur pencarian gangguan berikut Prosedur pencarian gangguan berikut, didasarkan
dirancang untuk pemeriksaan sistem yang terpisah, pada anggapan bahwa gangguan yang terjadi adalah
sehingga mungkin akan terjadi perbedaan dengan hubungan singkat atau terbuka pada komponen
prosedur yang sebenarnya. di luar komputer atau hubungan singkat di dalam
Namun demikian, pencarian gangguan hendaknya komputer.
dilakukan sesuai dengan metode pemeriksaan yang Bila gangguan mesin masih saja terjadi, sekalipun
diuraikan dalam Pedoman ini. Sebelum mulai pe- terdapat tegangan kerja yang benar pada konektor
meriksaan, sebaiknya lakukanlah pemeriksaan yang komputer, maka kerusakan terjadi pada ECU dan
sederhana terhadap sekring, fusible link dan kondisi diperlukan penggantian.
konektor.
CATATAN:
• Lakukan semua pengukuran tegangan, dengan konektor
terpasang.
• Amatilah, bahwa tegangan baterai adalah 11 Volt atau lebih, bila swit
pengapian pada posisi "ON"
Menggunakan voltmeter dengan impedansi tinggi (minimum
10 kohm/V) ukur tegangan pada setiap terminal konektor
rangkaian kabel.
Terminals ECU
(TCCS ECU Tanpa/ Meter Aliran Udara)
PIM-E2- 2.5-4.5
8 Swit Pengapian ON EFI -38
Vc-E2 4-6
BURUK
BAI K
BURUK
Cek relay utama EFI Ganti
BAI K BURUK
2 BATT - El
Tidak ada tegangan - 10 - 14 V
BURUK
t
Cek sekring dan fusible link Ganti
BAI K
BURUK
Cek rangkaian kabel dl antara . Perbaiki
terminal ECU dan baterai atau ganti
No. I Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD
8 -14 V
Tidak ada tegangan pengapian ON
Psw - El Katup throttle menutup penuh 8 - 14 V
1
Tidak ada tegangan di antara terminal ECU IDL atau Psw
Q
Cek adanya tegangan di antara terminal ECU +B atau +B1
dan masa bodi (SWIT PENGAPIAN ON)
TIDAK BAIK
ADA
Cek rangkaian kabel di antara ECU E1 dan bodi
BURUK
BAI K
BURUK t
BAIK
BAIK
i
O Cek adanya tegangan di antara terminal ECU IGt dan
masa bodi (Idling)
BAI K
BURUK
BAIK BURUK
BAIK BURUK
I
Cek rangkaian kabel di antara Et Perbaiki ECU dan masa bodi.
atau ganti
BAIK BURUK
1
I Cek kerja Cek rangkaian kabel antara terminal ECU
starter STA dan swit pengapian ST1
BURUK BAIK BURUK
_I I
Perbaiki atau ganti
BAIK BURUK
Coba ECU lain Perbaiki atau ganti
BURUK
Cek fusible link, baterai, rangkaian
kabel, swit pengapian, swit starter Perbaiki atau ganti
relay starter, dan swit start netral
BAIK
No. 10 - E01
6 Tidak ada tegangan Swit pengapian ON 9 - 14 V
No. 20, E02
O O Tidak ada tegangan di antara terminal ECU No. 10 dan atau No.
20 dengan E0 1 dan/ atau E02 (Swit pengapian ON) Cek adanya
tegangan di antara terminal ECU No. 10 dan atau
No. 20 dan masa bodi. Tegangan STD : Kira-kira 9 - 14 Volt BAIK
Cek fusible link dan swit pengapian BURUK - Perbaiki atau ganti
O BAIK _
Cek tahanan magnetic Coil pada masing-masing injektor. STD
'
BAIK BURUK
Ganti injektor
f
2 Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : W
dengan masa bodi
TIDAK BAIK
ADA
O Cek rangkaian
ECU : El dan masa bodi
kabel di antara terminal
BAIK BURUK
r
BAIK BURUK
BURUK
rangkaian kabel antara terminal RUK
Perbaiki atau ganti
W - ECU dengan sekring.
No. Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD
PIM - E2 2.5 - 4.5 V
- Tidak ada tegangan Swit pengapian ON
Vc-E2 4-6V
2 Cek adanya tegangan di antara terminal +B atau 131 pada ECU dan
masa bodi (SWIT PANGAPIAN ON) T I D A K BAIK
O
ADA
Cek rangkaian kabel di antara terminal El pada ECU
dan masa bodi
BURUK
Perbaiki
atau ganti
t BURUK
Lih. No. 1 (Hal. EFI-31) Perbaiki atau ganti_
BAI K
t BURUK
Cek rangkaian kabel diantara Perbaiki atau ganti
sensor keyakuman ECU
BAIK
BAIK i
BURUK
I
0 Cek sensor temp. udara masuk (
BURUK J
BAIK
i
2 Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : +B atau +B1
dengan masa bodi (SWIT PENGAPIAN ON)
BAIK TIDAK ADA
Lih. No. 1 (
Lih. EFI-31)
t
Cek rangkaian kabel di antara terminal ECU : El
dan masa bodi
BAIK BURUK
O dengan
Cek adanya tegangan
masa bodi
di antara terminal ECU : A/C
TIDAK BAIK
ADA
O terminal
Cek rangkaian kabel
ECU : El dengan masa bodi
di antara
BAIK BURUK
BATT - El 10 - 1 4 - EFI-45
STA - Et EFI-48
No. 10 _E01
EFI-49
No. 20 E02
Vc - E2 -
11 ISC1 - E1 N EFI-54
ISC2
12
I
,
Swit pengapian ON A/C ON EFI-55
A/C - El 8-14
Gejala Kondisi Tegangan STD
N, Terminal
I
Cek rangkaian kabel di antara relay BURUK
Perbaiki atau ganti
utama EFI dengan baterai. i
N Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD
O : ElCekdengan
ADA
rangkaian kabel di antara terminal ECU
masa bodi
BAIK BURUK +
BURUK
Cek sekring dan fusible , Ganti
BAIK BURUK
Cek rangkaian kabel di antara
terminal ECU dan baterai Perbaiki atau ganti
N Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD
IDL - El 8-14V
Tidak ada tegangan Swit pengapian ON _
Psw - El - Katup throttle tertutup penuh 8-14V
T
Tidak ada tegangan di antara terminal ECU : IDL atau
r
Cek rangkaian kabel di antara terminal ECU : El
dengan masa bodi
BURUK
--J BURUK
Lihat No. 1
BAI K
BAI K
f
Coba ECU Lain
_i
N . Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD
4 IGt - El Tidak ada tegangan Idling 0.7 -1.0 V
1
2 Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : IGt dengan
masa bodi (Idling)
TIDAK ADA BAIK
BURUK
Cek rangkaian kabel diantara _ Perbaiki
BAIK 1
C,
BURUK
Cek fusible link dan swit Perbaiki atau ganti
pengapian J
BAIK
BAIK i
BURUK
O Tidak ada tegangan di antara terminal ECU No. 10 dan atau No.
20 dengan E01 dan/ atau E02 (Swit pengapian ON) 2 Cek adanya
0
tegangan di antara terminal ECU No. 10 dan atau
1
BAIK
I BURUK
Cek fusible link dan swit pangapian - Perbaiki atau ganti
BAIK
Ganti injektor
1
Cek rangkaian kabel antara terminal BURUK
No. 10 atau No. 20 - ECU dan ba Perbaiki atau ganti I
tarai.
N Terminal Gejala Kondisi Tegangan STD
Tidak ada gangguan (Lampu peringatan mesin
Tidak ada tegangan "CHECK" padam) dan mesin hidup. 8-14V
W - El
T
Tidak ada tegangan di antara terminal ECU : W dengan Ell
(Idling)
0
2 Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : W dengan
masa bodi.
TIDAK BAIK
ADA
3 Cek rangkaian kabel di antara terminal ECU
E1 dengan masa bodi
OK BURUK
BAIK BURUK
t
2 Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : +81 dengan
masa bodi (Swit pengapian ON)
BAIK TIDAK ADA
Lihat No. 1 (
Hal. EFI - 44)
BURUK BAIK
' Tidak ada tegangan di antara terminal ECU : THA dengan E2 (Swit
pengapian ON)
0
2 Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : +B atau
Lihat No. 1
(Hal. EFI --44) _
LtBAIK BURUK
10 THW - E2 Tidak ada tegangan Swit pengapian ON Temp. air pendingin 80° C 0 . 5 - 2.5 V
Gejala Kondisi Tegangan STD
N, Terminal
0
Cek adanya tegangan di antara terminal ECU : +B atau +B1
Lihat No. 1 .(
Hal. EFI-44)
TANGKI BENSIN
PERHATIAN
• Kencangkan baut dudukan tangki bensin dan lainlain pada
momen spesifikasi.
• Kencangkan pipa dan slang tipe mur kembang pada momen
spesifikasi.
• Dorong pipa masuk dan masukkan slang tipe mur kem-
bang ke posisi yang benar dan pasangkan klipnya pada
lokasinya yang benar pula.
• Bila slang lama dipakai kembali, pasang kembali klipnya pada
lokasi semula.
(b) Lepas dua baut union, empat gasket dan pipa injektor
CATATAN: Periahan-lahan, kendorkan baut union.
TERAI
PEMERIKSAAN INJEKTOR
1. PERIKSA INJEKSIAN INJEKTOR
PERINGATAN: Jagalah, agar tidak terjadi bunga api selama
melakukan tes.
2. PERIKSA KEBOCORAN
(a) Dalam keadaan. tersebut di atas, lepas test probe SST
Ikabel) dari baterai dan cek kebocoran dari injektor.
SST 09842-30070
Tetesan bensin : Satu tetes atau kurang per menit.
(b) Lepas kabel negatif (-) baterai (c)
Lepas SST dan kabel servis SST 09268
- 41045
PEMASANGAN INJEKTOR
1. PASANG INJEKTOR DAN PIPA DELIVERI
(a) Pasang grommet baru pada injektor
(b) Oleskan sedikit bensin pada ring-O baru dan pasangkan ring-
O pada injektor.
(c) Sambil memutar ke kiri dan ke kanan, pasang injektor masuk pada
pipa deliveri. Pasang ke empat injektor.
P E M E R I K S A A N PADA KENDARAAN
i
Terminal Tahanan Temperatur
Antara
E2 - VS 200 - 600 I -
E2 - VC 200 - 400 S -
10 - 20 Kohm -20°C (-4°F)
4 - 7 Koh 0°C (32°F)
E2 - THA 2 - 3 Kohm 20°C (68°F)
0.9 - 1.3 Kohm 40°C (104°F)
0.4 - 0.7 Kohm 60°C (140°F)
El - Fc Tak Terhingga -
E l - Fc
Nol Selain tertutup
- 0,50 mm (0,020 in) Ada kontinyuitas Tidak ada kontinyuitas Tidak ada kontinyuitas
0,90 mm (0,035 in) Tidak ada kontinyuitas Tidak ada kontinyuitas Tidak ada kontinyuitas
Katup throttle terbuka penuh Tidak ada kontinyuitas Ada kontinyuitas Tidak ada kontinyuitas
2. ; A / T ) .
LEPAS KABEL THROTTLE DARI TUAS THROTTLE
3 . LEPAS KABEL AKSELERATOR DARI TUAS THROT
TLE
4 . LEPAS SLANG SARINGAN UDARA
Kontinyuitas
Sudut pembukaan
katup - Psw - El IDL - Psw
IDL - El
710(40 °) Tidak ada Tidak ada Tidak ada
dari vertikal kontinyuitas kontinyuitas kontinyuitas
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
81° (510) dari kontinyuitas
vertikal kontinyuitas, kontinyuitas
2. L E P A S K A T U P U D A R A D A R I T H R O T T L E B O D Y Lepas
empat sekrup, katup udara dan gasket.
2. P A S A N G T H R O T T L E B O D Y (Lihat Step
3 sampai 9, hal EFI-77)
Katup Kontrol Kecepatan Idle (
Idle Speed Control (ISC)Valve) (
Dengan/ Meter Aliran Udara)
Tahanan:
STA - STJ : 20 - 40 2 di bawah 30 ° C (86° F) 40 -
60 a d i atas 40° C (104° F ) STA - Masa:
20 - 8 0 2
BiIa tahanan tidak sesuai spesifikasi, ganti swit.
Sensor Temperatur Air (Water Term. Sensor)
Kevakuman
yang
diberikan 100 200 300 400 500
mmHg (3.94) (7.871 (11.81) (15.75` , ?.69)
in.Hg, 13.3) `26.7) 40.01 5 3 . 3 ) 6.7
kPa
Penurunan 0.3 0.5 0.7-0.9 1.1-1.3 1.5-1.7 1 9-2.1
tegangan V
Resistor Variable (Variable Resistor) (
Tanpa/ Meter Aliran Udara)
8 kali
Cek berapa kali jarum voltmeter bergerak dalam
atau lebih
10 detik.
Nol
Kurang dari 8 kali
0
Lebih dari V
Baca dan catat kode diagnostik (Lih. EFI-26) Kode
normal dan ) Kode kegagalan fungsi
Kode 21 (Kecuali Kode 21)
1 2 11
1
I
Lepas slang PCV
r
Panaskan sensor oksigen dengan putaran mesin 2.
500 rpm selama kira-kira 90 detik. Dan perta-
hankan putaran mesin pada 2.500 rpm.
+ B - Et Swit pengapian ON 10 - 14
+B1
10 - 14
BATT - E1 -
4-6
I D L - El Katup throttle terbuka
0
Psw - E1 4-6
wit pengapian Katup throttle tertutup penuh
8-14
W - El Tidak ada gangguan (Lampu peringatan mesin CHECK padam) dan mesin hidup.
P I M - E2 2.5-4.5
Swit pengapian ON
Vc - E2 4-6
Swit pengapian ON
THA - E2 1.5-3.5
Swit pengapian ON Temp. udara masuk 20° C.(680 F)
THW - E2
Swit pengapian ON Temp. air pendingin 800 C (176° F) 0.1 -1.0
ABC - E1 8-14
Swit pengapian ON A/C ON
BRK -- E1 8-14
Swit pengapian ON
Tegangan Pada Konektor Rangkaian Kabel ECU (
TCCS ECU Dengan/ Meter Aliran Udara)
Terminal , Kondisi Tegangan STD
+8
Swit pengapian ON 10 - 14
+B1 - El
BATT - El - 10 - 14
No. 10 - Eon
Swit pengapian ON 9-14
No. 20 E02
W - El Tidak ada gangguan (Lampu peringatan mesin "CHECK" padam) mesin hidup 8-14
Vc-E2 - 4-6
G-G O - 140-180
Ne-G (9 - 140-180
RPM Pemutusan Bensin (
Fuel Cut RPM)
1. PANASKAN MESIN
Biarkan agar mesin mencapai temperatur kerja normal.
1. PANASKAH MESIN
Biarkan mesin mencapai temperatur kerja normal