OLEH :
1. ANI ANGGRAENI SULISTYO 115524232
2. ANISA NOVI ALFIYANA
115524239
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN TEORI
Kelemahan :
gangguan dan perubahan kalibrasi
untuk menjaga kualitas yang diinginkan perlu kalibrasi ulang dari
waktu ke waktu
Kelebihan :
konstruksinya sederhan dan perawatan mudah
lebih murah
tidak ada persoalan kestabilan
cocok untuk keluaran yang sukar diukur
Pada sistem kendali terbuka contohnya adalah pemanggang roti.
Pemanggang roti (Toaster) merupakan alat yang digunakan untuk
memanaskan roti sebagai makanan pagi bagian bagi orang-orang tertentu.
Alat ini sederhana dan mudah dioperasikannya.
Toaster atau pemanggang roti memiliki sistem yang cukup simpel.
Pemanggang menggunakan radiasi untuk memanaskan sekerat roti. Saat
sekerat roti diletakkan di dalam pemanggang, dan setelah dihubungkan
dengan sumber, sebuah kumparan akan menjadi kemerahan. Radiasi ini
akan mengeringkan dan membakar permukaan roti.
Umumnya, pemanggang menggunakan kawat nikrom untuk
memproduksi radiasi ini, dan kawat nikrom ini membalut suatu lembaran
yang terbuat dari mika Kawat nikrom (nichrom) sendiri adalah perpaduan
antara nikel dan krom. Pertama, kawat nikrom memiliki resistansi elektrik
yang tinggi dibandingkan tembaga, misalnya. Meskipun kawat nikrom
yang digunakan cukup pendek, namun cukup untuk menaikkan suhu
tinggi. Yang kedua, nikrom tidak mengoksidasi saat dipanaskan sehingga
tidak mengalami pengaratan.
2. Elemen pemanas
Elemen pemanas umumnya terdiri dari 3 (tiga) bagian yang
dihubungkan jajar/paralel dan ditempatkan sedemikian rupa berjajar,
sehingga membentuk dua rongga diantaranya.
Elemen pemanas ini dibuat dari bahan pemanas yaitu kawat nikelin
bulat atau pipih yang dililitkan pada lempengan mika atau asbes.
Gambar dibawah ini menunjukkan bentuk dari elemen pemanas dan
kawat kisi-kisi yang memisahkan roti dengan elemen pemanas dengan
jarak tertentu agar roti tidak menempel pada elemen pemanas.
3.
Dudukan Roti
Dudukan roti dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat dinaik/turunkan.
Menurun-nya dilakukan dengan cara ditekan (secara manual),
sedangkan gerakan naik kembalinya terjadi secara otomatis menurut
panas dan lamanya waktu pemanggangan yang ditentukan (diset).
Gambar menunjukkan bagian dari dudukan roti tersebut.
waktu
b.
c.
d.
ini
menggerakkan
unit
pengontrol
untuk
Bila diinginkan suhu yang lebih hangat, maka pemanas akan dinyalakan,
sebaliknya bila diinginkan suhu yamg lebih dingin, maka AC akan diaktifkan.
Keluaran dari sistem ini adalah suhu dalam ruangan tersebut. Keluaran ini bisa
berubah bila terdapat gangguan dari luar misalnya terik panas matahari, turun
hujan salju, dan sebagainya sehingga pemberian umpan balik sangat penting
untuk menjaga kestabilan suhu ruangan. Pemberian kontroler bertujuan untuk
mempercepat tanggapan sistem terhadap perubahan yang mungkin terjadi akibat
adanya gangguan luar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Dari pembahasan yang telah kami dapatkan bahwa, Sistem Kendali
Loop Terbuka adalah suatu sistem kendali yang keluarannya tidak akan
berpengaruh terhadap aksi kendali.
Sehingga keluaran sistem tidak dapat diukur dan tidak dapat
digunakan sebagai perbandingan umpan balik dengan masukan. Jadi pada
setiap masukan didapatkan suatu kondisi operasi yang tetap. Sedangkan
ketelitiannya akan tergantung pada kalibrasi.
Pada kesempatan ini, kami mengambil contoh untuk sistem kendali
loop terbuka yakni Pemanggang Roti. Yang pada dasarnya pemanggang
roti ini tidak memiliki sistem umpan balik pada proses.
Sedangkan pada system loop tertutup lebih detail dari pada system
loop terbuka di dalam system loop tertutup terdapat umpan balik yang
apabila struktur terdapat kesalahan maka dapat dideteksi pada saat
penggunaan karena komponen-komponen yang rumit oleh sebab itu dari
segi biaya juga sangat mahal.