OLEH:
GRUP 3
PENDAHULUAN....................................................................ii
DASAR TEORI...........................................................................ii
ABSTRAK
Pesatnya pertumbuhan kendaraan pada beberapa tahun belakangan ternyata
sejalan lurus dengan kecanggihan fitur yang disematkan untuk memudahkan
konsumen pengguna sekaligus andal dari sisi keamanan . Salah satu fitur canggih
yang sudah disematkan pada beberapa produk otomotif adalah Cruise Control.
Teknologi ini juga disebut sebagai speed control, autocruise dan berbagai nama
lain tergantung dari pabrikan mobil. Dengan penggunaan teknologi pengendali
sistem menggunaan program simulasi berbantuan komputer untuk memahami
dan mempermudah kerja untuk merealisasikan suatu sistem kontrol . Kita dapat
menentukan parameter kontrol yang sesuai sebelum merealisasi sistem tersebut.
Tulisan ini akan membahas penggunaan simulink pada Matlab dalam merancang
sistem kontrol PID pada sistem Cruise Control pada sebuah mobil .
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya pertumbuhan kendaraan pada beberapa tahun belakangan ternyata
sejalan lurus dengan kecanggihan fitur yang disematkan untuk memudahkan
konsumen pengguna sekaligus andal dari sisi keamanan . Salah satu fitur canggih
yang sudah disematkan pada beberapa produk otomotif untuk keamanan adalah
Cruise Control. Teknologi ini juga disebut sebagai speed control, autocruise dan
berbagai nama lain tergantung dari pabrikan mobil . Teknologi ini kembali tidak
terlepas dari adanya sistem kontrol dalam mewujudkan kenyamanan konsumen
dari sebuah industri kendaraan mobil yang saat ini berkembang pesat . Fitur
Cruise Control ialah teknologi sistem elektronik yang bertugas menjaga kecepatan
kendaraan secara konstan saat melaju pada jalan bebas hambatan . Umumnya
sistem ini diterapkan pada mobil . Selain itu sistem ini dapat menghemat
pemakaian bahan bakar, dan membantu para pengemudi supaya tidak cepat lelah
yakni pengemudi berkesempatan mengemudikan mobilnya pada kecepatan stabil
tanpa kaki harus terus menerus menekan pedal gas . Untuk itu, sistem kontrol
yang diperlukan dalam perancangan ini ialah yang selama ini dianggap cukup
baik yaitu PID (Proportional Integral Differensial), memang sudah diketahui
kinerjanya baik oleh kalangan ilmuwan maupun dunia industri. Tetapi pengendali
konvensional PID ini tidak dapat digunakan untuk variabel yang tidak linear dan
tidak dapat digunakan untuk pada pengendali multi variabel. Pada bidang kendali
yang mempunyai multi variabel dan non linear malah lebih mudah dikendalikan
oleh operator (manusia), tanpa harus mengetahui persamaan atau model
matematik dari sistem yang dikendalikan . Operator (manusia) menginginkan
suatu pengendali yang mampu melakukan proses pengendali dengan cara pola
pikir atau kerja dari otak manusia. Dengan kemampuan sistem-sistem non linear,
dengan variabel-variabel yang tidak jelas batasannya serta mutlak memerlukan
model matematik dari sistem yang akan dikendalikan. Pemecahan dari persoalan
ini adalah dengan ditemukannya sistem pengendali dari PID. Pengendali ini
adalah pengendali cerdas dan dapat digunakan pada bidang pengendali secara
luas. Untuk dapat merancang sistem kontrol yang baik diperlukan analisis untuk
mendapatkan gambaran tanggapan sistem terhadap aksi pengontrolan. Sebelum
merancang sistem kontrol, kita harus memodelkan sistem dinamika terlebih
dahulu. Permasalahan yang dihadapi dalam merancang sistem kontrol adalah
mendapatkan fungsi alih dari sistem tersebut dengan pendekatan matematika
kemudian menganalisisnya apakah sistem tersebut sudah baik atau belum. Dengan
bantuan matlab proses analisa fungsi alih akan menjadi jauh lebih mudah dan
cepat sehingga akan lebih memudahkan dalam merancang suatu sistem kontrol.
Hal lebih lanjut adalah melihat respon keluaran sistem tersebut dalam
mempertahankan kecepatan mesin mobil konstan sesuai yang diinginkan .
Permasalahan yang akan dibahas pada laporan ini adalah bagaimana menganalisa
proses simulink matlab.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan yang kami susun ini adalah sebagai
berikut:
1.Bagaimana Cruise Control dapat dikontrol putarannya dengan PI, PD,PID
yang di simulasikan melalui matlab M.file dan simulink?
2.Bagaimana pengaruh PID pengaturan kecepatan Cruise Control yang
disimulasikan menggunakan Matlab?
3.Hal-hal apa saja yang mempegaruhi kestabilan kecepatan Cruise Control
sebuah mobil jika dilihat dari simulasi Matlab ?
I.3 Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah membuat simulasi dengan program matlab
dengan M.file dan simulink pengendali Proporsional, pengendali Proporsional dan
Derivative (PD), pengendali Proporsional dan Integral (PI), pengendali
Proporsional, Integral dan Derivative (PID) pada sistem kendali kestabilan
kecepatan mobil yang mengaplikasikan Cruise Control untuk melihat besar respon
jika pengendalian PID diterapkan sehingga kecepatan dapat berjalan stabil tanpa
loncatan maupun penurunan kecepatan pada jalan panjang bebas hambatan .
BAB II
DASAR TEORI
Pada sistem pengaturan posisi, masalahnya terutama pada berapa lama energi
elektrik harus diberikan agar motor menggerakkan beban yang dipasangkan
padanya sampai posisi yang diinginkan, tidak lebih dan tidak kurang. Konfigurasi
yang sederhana untuk mencapai tujuan tersebut adalah sistem pengaturan posisi
lingkar tertutup seperti diagram blok berikut ini :
2.1 Motor DC
Motor DC bekerja berdasarkan prinsip gaya elektromagnetik sehingga apabila
motor tersebut diberi catu daya, arus akan mengalir ke dalam motor
kemudian menghasilkan torsi putar yang sebanding dengan arus tersebut.
Pemodelan Rangkaian internal Motor DC secara sederhana dan analisisnya
adalah sebagai berikut :
putaran motor & atau turunan pertama dari posisi sudut motor ( ) :
e=K b . ( 2 )
Dengan menggunakan hukum newton, bahwa persamaan torsi yang terkait dengan
momen inersia dan rasio redaman dari motor adalah:
T =J +b . ( 3 )
dari persamaan (1) dan (3) diperoleh:
i=
b
J +
. . ( 4 )
Ka
V =iR + L
di
+ e .. ( 5 )
dt
V =iR + L
di
+ K b . ( 6 )
dt
Maka persamaan (7) diatas dapat digunakan sebagai Indentifikasi plant dimana
nilai nya belum diketahui dan akan dibahas selanjutnya pada bab selanjutnya.
Proportional Band
= 100/gain
Integral
Derivative
Atau
P
1
1
ki
e(t )dt
Ti
Ti s s konstanta integral
KD T
ed (t )
Kd .s
d (t )
konstanta derivative
1
ed (t )
1
ed (t )
U (t ) Kp e(t )dt Td
K e(t ) e(t )dt Td
Ti
d (t )
Ti 0
d (t )
KP
Ki
K S 2 KPS KI
Kd S d
s
S
membahas
tentang
karakteristik
Pengendali
PID
maka
diketahui bentuk respon keluaran yang akan menjadi target perubahan yaitu :
perlu
error.
D hanya berubah saat ada perubahan error, sehingga saat ada error
statis D tidak beraksi Sehingga D tidak boleh digunakan sendiri.
Secara sistematis, Respon PID controller terhadap perubahan waktu dapat di buat
dalam tabel 2.1 berikut:
Close-loop
Response
Rise Time
Overshoot
Settling-time
s-s error
Kp
Decrease
Increase
Small change
Decrease
Ki
Decrease
Increase
Increase
Eliminate
Kd
Small change
Decrease
Decrease
Small change
= 1000 kg
= 50 Nsec/m (kg/sec)
= 10 m/s
= 500 N
Dalam hal parameter kecepatan referensi dan Gaya dari mesin, kami
mengganggap sesuai literatur tentang teknologi ini bahwa nilai kecepatan refernsi
10 m/s memiliki nilai gaya pada mesin 500 N .
Fungsi alihnya, sesuai dari sumber yang kami terima untuk dianalisis yaitu :
Y ( s)
1
=
U ( s ) ms+b
Dengan rumus tersebut dimasukkan nilai masing-masing parameter, sehingga didapatlah :
Y ( s)
1
=
U ( s ) 1000 s+ 50
Dari gambar 4.1 di atas dapat dilihat hasil dari kinerja respon dari motor DC
tanpa pengendalian yang diberikan input sinyal step. Bahwa respon sistem
memiliki rise time yakni sampai dengan 43.9 sec, overshoot 0 % dan steady state
error 0% .
4.2 Pengujian dan Analisa Performansi Penalaan Parameter Kontrol PID untuk
pengendalian Kecepatan Cruise Control secara close loop
Pengujian simulasi dilakukan dengan memberikan masukan set point secara
step . Tujuan pemberian masukan supaya kita dapat mengetahui respon sistem
terhadap perubahan masukan set point. Tahap-tahap yang dilakukan disesuaikan
dengan metode penalaan coba-coba (Heuristic Methode), yakni penalaan
parameter pengendali dimulai dengan hanya menggunakan pengendali P,
kemudian baru ditambahkan pengendali I dan terakhir ditambahkan dengan
pengendali D. Pemberian nilai parameter disesuaikan dengan karakteristik respon
sistem yang diperoleh. Uji performansi yang pertama kali dilakukan adalah
dengan memasukkan input berupa besaran step yang dalam hal ini berupa
tegangan referensi. Untuk melakukan simulasi ini maka digunakan model
simulink untuk pengendalian Cruise Control mobil . Pengujian dan analisa
dilakukan terhadap sistem yang menggunakan pengendalian PID yang diterapkan
pada close loop pengendalian kecepatan Cruise Control. Untuk itu kita mencoba
memasukkan nilai Kp, Ki dan Kd sesuai dengan keinginan sampai didapatkan
hasil respon PID yang terbaik untuk sistem pengendalian kecepatan pada sistem
Cruise Control dari sebuah mobil.
Dalam bentuk program M.file
Tanpa Pengendali
Gambar 4.2.5 Respon keluaran sistem Cruise Control Proporsional Integral Derivative
Simulink :
1.Tanpa Pengendali PID
Blok Simulink
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perancangan suatu
sistem kontrol akan menjadi lebih mudah dan menarik dengan
menggunakan bantuan program aplikasi komputer matlab dengan fasilitas
simulink-nya.
5.2 Saran
Setelah melihat dan menganalisis masalah yang dihadapi mahasiswa jurusan
Teknik Elektro dalam mempelajari teori perkuliahannya, perlu disarankan
penyediaan komputer khusus untuk simulasi dan analisis agar mereka lebih
termotivasi mempelajari prinsip kerja suatu sistem yang cenderung membosankan
karena tidak dapat mengetahui secara pasti keluaran yang semestinya dan melihat
pengaruh input terhadap outputnya.
Daftar Pustaka
Ogata, Katsuhiko ,Teknik Kontrol Automatik Jilid 1, Edisi kedua, Penerbit
Erlangga, Jakarta, 2002
LAMPIRAN
Us=[kp ki];
t=0:0.1:40;
step(r*Us,Ys,t)
axis([0 40 0 12])
title('Step Response Cruise Control Kp=1000;Ki=50')
xlabel('Waktu (s)')
ylabel('Kecepatan (m/s)')
figure(1);