Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODOLOGI
Proses pembuatan ini dimulai dari perencanaan dan kemudian dilanjutkan

dengan proses pembuatan (Manufaktur). Sebelum melakukan proses pembuatan

terlebih dahulu dibuat gambar teknik, dengan gambar ini maka urutan proses

pengerjaan yang dilakukan dapat dengan mudah diketahui.

Proses pembuatan dilakukan berdasarkan rencana kerja yang dilakukan

terstruktur dan sistematis, kemudian dilakukan pengecekan dari hasil pengerjaan

dengan permasalahan secara visual.

Proses pengujian baru dapat dilakukan setelah Mesin pengering minyak

sentrifugal selesai dibuat dan dirakit. Metodologi pembuatan Mesin pengering

minyak sentrifugal ditunjukan pada gambar 3.1, sedangkan gambar teknik (model

design dan dimensi) ditunjukan pada lampiran 1.

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian dilakukan dengan metode perencanaan di workshop

yang bertempat di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Perencanaan

Universitas Ekasakti Padang. Penelitian ini dilakukan dimulai pada bulan Januari

sampai bulan April 2021.


3.2 Diagram Alir Penelitian

Kegiatan yang dilakukan disusun dalam beberapa tahap sesuai petunjuk

pada diagram alir (gambar 3.1) :

Mulai

Studi
Literatur

Identifikasi

Persiapan

Alat dan Bahan

Proses Pembuatan
dan pemilihan

Pemilihan Pemilihan Pemilihan


Motor listik Puly sabuk v belt

Pembuatan Pemilihan tabung Pembuatan


poros pengering Rangka

Proses Perakitan (Assembling)


Tidak

Pengujian Dan Analisa


ya
Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram alir Pembuatan


3.3 Metode Pembuatan

Dalam metode pembuatan ini terdiri dari beberapa bagian diantaranya:

3.3.1 Alat dan Bahan

Jenis-jenis alat dan bahan adalah sebagai berikut :

3.3.1.1 Alat

Peralatan yang digunakan untuk pembuatan alat uji tarik manual ini adalah :

a. Las busur listrik

Las busur listrik dilihat pada gambar 3.4 berguna untuk pembuatan rangka,

menyambungkan besi yang akan dirakit untuk kedudukan poros dan bahan

lainnya.

Gambar 3.2 Las Busur Listrik

b. Mesin gerinda

Mesin gerinda dilihat pada gambar 3.5 berguna untuk memotong besi

untuk pembuatan rangka dan poros dan bahan lain nya dengan ukuran yang telah

ditentukan.
Keterangan :
1. Cakram penggiling abrasive
2. Rumah cakram
3. Pegangan
4. Saklar On-Of
5. Kabel listrik

Gambar 3.3 Mesin Gerinda

c. Mesin bor

Mesin bor dilihat pada gambar 3.6 adalah suatu jenis mesin gerakannya

memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu

bahan tersebut (pengerjaan pelubangan).

Gambar 3.4 Mesin Bor

d. Jangka Sorong

Jangka sorong dilihat pada gambar 3.7 berguna untuk mengukur suatu

benda dari sisi luar, dengan cara diapit, untuk mengukur sisi dalam suatu benda

yang biasanya berupa lubang, untuk mengukur kedalaman celah/lubang pada

benda yang akan di ukur.


Gambar 3.5 Jangka Sorong

e. Meteran/mistar

Meteran/mistar dilihat pada gambar 3.8 berguna untuk mengukur

panjang/lebar benda yang telah ditentukan.

Gambar 3.6 Meteran/Mistar

f. Penitik/spidol

Penitik/spidol dilihat pada gambar 3.9 berguna untuk memberi tanda/garis pada

benda yang akan dipotong atau diukur.


Gambar 3.7 Peniti/Spidol

3.3.1.2 Bahan

Bahan yang dipakai untuk pembuatan alat uji tarik manual antara lain :

a. Besi U8 sebanyak 3 batang untuk rangka

b. Baut 19 mm

3.3.2 Proses pembuatan

Dalam proses pembuatan meliputi antara lain :

3.3.2.1 Proses pemilihan motor listrik

Pada pemilian motor listrik dipakai motor listrik dengan daya 1500 Rpm,

karena sesuai dengan perencanaan dan banyak terdapat di pasaran, seperti

dilihat pada gambar 3

Gambar 3.8 Motor listrik


3.3.2.2 Proses Pemilihan Sabuk V-Belt

Pada pemilian Sabuk V-belt dipakai Sabuk V-belt dengan ukuran 25 cm,

karena sesuai dengan perencanaan dan banyak tersedia di pasaran.

Gambar 3.9 Sabuk V-Belt

3.3.2.3 Proses Pemilian puly

Pada pemilian puly dipakai puly dengan ukuran 14 mm untuk menunjang

kecepatan pada motor listrik.

Gambar 3.10 puly

3.4.2.3 Proses Pemilihan Tabung

Dalam proses pemilihan tabung dipakai tabung dengan ukuran untuk

menunjang banyanya keripik yang akan di keringkan dalam sekali proses kerja

dan banyak tersedia di pasaran.

Gambar 3.11 Tabung pengering


3.4.2.4 Proses pemilihan poros

dalam proses pemilihan poros dipakai poros dengan panjang untuk

memutar tabung dalam proses pengeringan dan banyak tersedia di pasaran.

Gaambar 3.12 Poros

3.3.2.4 Proses pembuatan rangka

Melakukan proses pembuatan rangka dan dudukan katrol dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Memilih bahan (besi U8)

2. Menggambar (sket) rangka dan dudukan katrol, besar rangka disesuaikan

(lampiran).

3. Memotong besi dengan bentuk kubus ukuran 50x50 cm.

4. Setelah dipotong, kemudian merakit sesuai gambar.

5. Setelah rancangan rakitan rangka selesai, kemudian hasil rakitan rangka dilas

menggunakan las listrik. Disini dalam pengelasan menggunakan elektroda

dengan klasifikasi elektroda yaitu jenis E 6012 (elektroda ini mempunyai

kekuatan tarik sebesar 60.000 lb/in2 atau 42 kg/mm2 untuk segala posisi

pengelasan dengan jenis selaput yaitu rutilnatrium dengan pemakaian arus

AC maupun DC) dengan ukuran diameter dan panjang elektroda adalah 2,5 x

350mm dengan kuat arus sebesar 60-100 amper.

6. Setelah rangka dilas, kemudian hasil las digerinda sampai rata serta

dihaluskan dengan amplas.

3.4.2.5 Pemilihan Baut


Dalam pemilihan baut di pakai baut dengan ukuran sesuai dengan

perancangan dan tersedia di pasaran

Gambar 3.13 Baut

3.4.3 Proses Perakitan (Assembling)

Pada proses perakitan (assembling) komponen-komponen yang telah

disiapkan disambung atau dirakit sesuai perancangan.

1. Perakitan rangka, bahan yang telah dipotong menurut ukuran yang telah

ditentukan, disambung menjadi sebuah rangka dengan cara dilas.

2. Pemasangan motor listrik pada rangka sesuai gambar teknik.

3. Pemasangan puly pada motor listik dan pada poros.

4. Pemasangan poros pada tabung

5. Pemasangan tabung dan poros pada rangka

6. Pemasangan sabuk V-belt pada masing-masing puly pada motor listrik dan

poros
3.4.4 Proses Penyelesaian (Finishing)

Pada proses penyelesaian (Finishing) komponen-komponen yang telah

disambung atau dirakit dibersikan, di amplas dan dicat dengan menggunakan kuas

sampai terlihat bersih dan rapi.

3.5 Metode Pengujian

Pada metode pengujian terdiri dari beberapa tahapan diantaranya :

1. Siapkan semua alat dan bahan yang dipergunakan dalam pengujian,

2. Pastikan alat uji dalam keadaan baik/siap digunakan,

3. Masuk kan keripik kedalam tabung sebanya 1 kg keripik

4. Setelah itu, tutup tabung dengan penutupnya

5. Hidupkan mesin

6. Mesin akan memutar kerpik sampai minya pada keripik akan turun ke

bagan bawah tabung.

7. Keluakan keripk dan bersihkan alat pengering keripik kembali

8. Proses pengujian selesai.

Anda mungkin juga menyukai