Anda di halaman 1dari 14

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendahuluan

Tahapan metodologi penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum


dilakukan penelitian dilakukan terhadap pokok-pokok permasalahan dengan tujuan
agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan mempermudah dalam melakukan
analisa permasalahan yang ada. Pada penulisan tugas akhir ini pelaksanaannya
berdasarkan dari metodologi penelitian pada BAB III. Dalam bab ini penulis menitik
beratkan pada beberapa hal sebagian utama tugas akhir, bagian tersebut yaitu tempat,
waktu perencanaan, tahapan analisa, peralatan dan bahan.

3.2. Tempat Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di Perumahan Firdaus Residence Cibarusah.


Adapun pengujian dilakukan pada sepeda motor Honda Fit X

3.3. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan tugas akhir ini disusun dan akan digunakan sebagai panduan
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir. Jadwal pelaksanaan penelitian adalah
sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

N September Oktober November Desember Januari


Kegiatan
o 2017 2017 2017 2017 2018
1 Studi literatur
2 Pengumpulan data
21

Perancangan,peng
3
ujian dan analisa
Pemeriksaan hasil
4
analisa
Penyusunan
5
Laporan

3.4. Tahapan Penelitian

Bedasarkan sifatnya, penelitian ini digolongkan sebagai penelitian dengan studi


evaluasi karena penelitian ini menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga data
yang dihasilkan dari penelitian ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan
hasil dari penelitian ini digunakan untuk perbaikan pada persepsi tentang pentingnya
kontrol terhadapat kondisi rem

3.5. Diagram Alir

Dalam pembuatan tugas akhir ini tahapan pelaksanaan pengujian terhadap sistem

kontrol ketebalan kampas rem terintegrasi pembatas kecepatan digambarkan dalam

diagram alir berikut ini :


22

Start

Studi Pustaka dan Studi Lapangan

Persiapan alat dan bahan

Perancangan sistem kontrol ketebalan dan Pembatas Kecepatan

Pengujian

Tidak
Berfungsi ?

Ya

Pengolahan Data

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

3.6. Spesifikasi Benda Uji

Spesifikasi Kendaraan sepeda motor yang gunakan sebagai alat pengujian


sistem kontrol ketebalan kampas rem dan pembatas kecepatan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Spesifikasi benda uji
SPESIFIKASI SEPEDA MOTOR MERK HONDA FIT X
2008
Panjang x Lebar x Tinggi 1.907 X 702 X 1.069 mm
Jarak sumbu Roda 1.234 mm
Jarak terendah ke tanah 147 mm
Ukuran Ban depan 70/90-17 M/C 38P
Ukuran Ban belakang 80/90-17 M/C 44P
Rem Depan Cakram hidraulic
Rem Belakang Tromol
Tipe Mesin 4 Langkah SOHC
Diameter x langah 50 x 49.5 mm
23

Volume Langkah 97.1 cc


Perbandingan kompresi 9,0 : 1
Pola pengoperasian Gigi N-1-2-3-4-N
Rasio Gigi 1 2.83
Rasio Gigi 2 1.71
Rasio Gigi 3 1.24
Rasio Gigi 4 0.96
Final Reduction 2.67
Primary reduction 4.058

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian dimulai dari tahap awal,
dimana perumusan masalah dan penetapan tujuan sampai pada tahap akhir melalui
kesimpulan dan saran.
Ada beberapa tahapan dalam melaksanakan penelitian, yaitu:
1. Persiapan

Persiapan penelitian dilakukan dengan studi pustaka, studi lapangan dan


penyusunan serta pengajuan proposal.
2. Peninjauan lapangan

Peninjauan lapangan dilakukan utnuk memahami jenis tromol rem,


karakteristik rem dan rangakaian elektronika serta pemrograman.
3. Sumber data penelitian

Pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan


untuk keperluan penelitian. Data-data yang dibutuhkan:
a. Data primer

Data primer didapatkan langsung dari :


• Pengambilan data jenis rem yang cocok untuk di pasang alat
pengontrol ketebalan kampas rem.

• Menentukan spesifikasi material dan bahan yang pas dan cocok


untuk membuat alat kontrol ketebalan kampas rem dan sistem
pembatas kecepatan.
24

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan, laporan,


buku dan bagian atau instansi yang terkait.
4. Pengumpulan data

Langkah-langkah dan cara mengumpulkan data yang dilakukan dalam proses


penelitian yaitu :
 Teknik observasi menurut Kusuma (1987:25) adalah pengamatan yang
dilakukan dengan sengaja dan sistematis terhadap aktivitas, yakni
melakukan pengamatan langsung terhadap proses yang terjadi pada
bagian produksi.

 Teknik dokumentasi yaitu mencatat data yang dibutuhkan untuk bahan


penelitian.

5. Instrumen penelitian

Suatu tes dikatakan memiliki validitas, apabila instrumen tersebut dapat


mengukur apa yang sebenarnya hendak diukur (Purwanto, 2009: 173). Adapun
beberapa alat yang digunakan dalam instrumen penelitian:
 Alat tulis adalah alat yang digunakan untuk mencatat, melaporkan hasil
penelitian. Alat tersebut adalah pulpen, kertas, pensil dan komputer
atau laptop.

 Kuisioner adalah alat yang digunakan untuk mewawancarai, dalam


rangka mengumpulkan data penelitian.

 Tools atau peralatan untuk mesin yang digunakan untuk menyeting


mesin seperti, kunci pas ring, kunci Inggris, tang kombinasi, obeng + -
, dll.

6. Reliabilitas instrumen

Reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat yang dapat


dipercaya, konsisten, stabil, dan produktif. Sehingga dapat dikatakan bahwa
yang terpenting dalam reliabilitas adalah sejauh mana suatu tes atau alat
tersebut dapat dipercaya apabila tes tersebut diteskan berkali kali dapat
menghasilkan yang tetap (Arikunto, 2012: 74). Disimpulkan bahwa suatu
25

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul


data instrumen tersebut sudah baik.

7. Studi Pustaka

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku-


buku refrensi,jurnal-jurnal dan media lainnya yang berhubungan dengan
sistem pengereman, pengapian, sensor, mikrokontroler dan pemrograman.

8. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2009:240) merupakan catatan peristiwa yang sudah


berlalu. Dokumen yang digunakan peneliti disini berupa foto, gambar, serta
data-data mengenai sistem pengereman, sensor dan mikrokontroler dan
pemrograman. Tahap ini didasarkan pada kondisi parameter tentang sensor
yang sesuai dengan kebutuhan,jarak minimal ketebalan rem berdasarkan
beberapa akibat jika kondisi ketebalan rem di dalam tromol tidak bisa
terkontrol.

3.8 Peralatan dan Bahan

3.8.1 Peralatan
Berikut ini adalah peralatan yang digunakan dalam proses perancangan Sistem
pendeteksi ketebalan mikrokontroler rem dan pembatas kecepatan :
1. Mesin Bor tangan

Mesin bor ini akan digunakan untuk proses pengeboran lubang baut dengan
putaran yang konstan.

Gambar 3.2 Mesin bor tangan ( www.tools.com )


26

2. Mata Bor

Mata bor yang digunakan adalah mata bor stainlees dimana terdapat
berbagai ukuran yang bias kita gunakan sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan.

Gambar 3.3 Mata Bor ( www.tools.com )

3. Gerinda Tangan

Mesin gerinda ini digunakan untuk memotong atau menggerinda logam.

Gambar 3.4 Gerinda Tangan ( www.pinstake.com )

4. Tool Set

Digunakan untuk melepas dan mengencangkan baut,serta memasang benda


kerja

Gambar 3.5 kunci-kunci tool set ( www.northemtools.com )

3.8.2. Bahan

Bahan yang digunakan untuk penelitian adalah :


1. Komponen jangka sorong digital
27

Gambar 3.6 Jangka sorong digital

2. Mikrokontroler

Gambar 3.7 Arduino uno Type R

3. Display

Gambar 3.8 Arduino LCD 6 x 12 cm

4. DC Step Down

Gambar 3.9 DC step down


28

5. Buzzer

Gambar 3.10 buzzer

3.9. Perancangan sistem kontrol ketebalan kampas rem dan pembatas


kecepatan

3.9.1 Rangkaian dasar alat kontrol ketebalan kampas dan pembatas kecepatan
Merancang bentuk rangkaian dasar antar komponen yang di perlukan dalam
pembuatan alat dapat di lihat pada gambar sebagai berikut :

Gambar 3.12 blok diagram alat

3.9.2 Komponen dari alat kontrol ketebalan kampas


Fungsi dari masing – masing komponen seperti pada gambar 3.12 adalah
sebagai berikut :
1) Komponen kaliper ,untuk membaca ketebalan rem .
2) IC data program,berfungsi untuk mengubah frekwensi sinyal sensor
menjadi arus.
3) Mikrokontroler ( arduino ),berfungsi mengolah semua data sensor
29

4) Display,berfungsi menampilkan data dari mikrokontroler dalam bentuk


tulisan.
5) Buzzer,berfungsi menampilkan data error dalam bentuk suara.
6) Mekanis pembatas kecepatan berfungsi untuk mengatur suplai bahan bakar
7) Aki,berfungsi sebagai sumber daya untuk mensuplai komponen.

3.8.3 Pembuatan alat


Langkah-langkah kerja dalam pembuatan alat :
1. Menhubungkan komponen kaliper, LCD dan buzzer, relay,dan aktuator ke
IC control.

2. Melakukan pemrograman dengan pengaturan dengan algoritma sesuai


dengan gambar 3.14 dan menentukan batas minimum ketebalan rem serta
menntukan batas kecepatan maksimum yang diizinkan saat rem menapai
minimum

Sistem Rem
Tromol

Pembaca
Ketebalan

DRIVER

Mekanis
B
MIKROKONTR Pembatas
DISPLAY Z
OLER Kecepatan
Relay

Gambar 3.14 Diagram cara kerja Kontrol

Cara kerja alat kontrol ketebalan kampas rem pembatas kecepatan adalah sebagai
berikut :
1. Arus dari catu daya VDC masuk ke driver ( pre amplifier interface
),mikrokontroler dan LCD
30

2. Driver akan memerintahkan sensor jarak jarak untuk membaca ketebalan


kampas rem.
3. Setelah sensor membaca maka sensor akan mengirimkan sinyal balik ke
driver.
4. Di pre amplifier interface sinyal diolah menjadi data untuk di kirim ke
mikrokontroler.
5. Dari mikrokontroler data di olah dan di singkronkan berdasarkan perintah
modul.
6. Jika hasil data yang diolah tidak sesuai dengan perintah modul maka
mikrokontroler akan memerintahkan buzzer untuk berfungsi, memerintahkan
Aktuator pada mekanis pembatas kecepatan pada saat mencapai ketebalan
minimum
7. Data yang sudah di olah di mikrokontroler di terjemahkan ke dalam tampilan
display.
8. Mikrokontroler memerintahkan pre amplifier interface untuk memerintahkan
sensor membaca kembali kondisi rem.

3.10. Perancangan pembatas kecepatan

Metode pembatasan kecepatan yang dgunakan adalah dengan membatasi sudut putar
hand grip menggunakan aktuator linier elektromagnetik maka dari itu perlu
diperhitungkan sudut putar yang di perlukan dalam perancangan ini.

Gambar 3.15 Posisi Jet Needle


31

Menghitung Kecepatan maksimal mesin pada saat hand grip diputar 90˚ dengan
menggunakan persamaan berikut :
𝑉 = (60 𝑥 3,14 𝑥 𝑑 𝑥 𝑛) /1000 𝑥 𝑙 .......................................................................(3.1)
Dimana : v = kecepatan (km/jam)
d = Diameter ban (m)
n = Putaran mesin (rpm)
l = Total reduksi gear
dan l didapat dari perkalian rasio-rasio gigi primer, gigi sekunder dan final gear
maka berdasarkan data dari tabel 3.2 dengan persamaan 3.1 dapat dihitung kecepatan
maksimal :
V =( (60 x 3,14 x 0.431 x 8000) )/(1000 x (4.058 x 0.96 x 2.67)
V =651110.4/10401.4656
V =62.45 km/jam
Nilai tersebut merupakan kecepatan maksimal pada putaran mesin dengan daya
maksimal.
Dengan data tersebut pembatas kecepatan ini aka dirancang agar needle jet maksimal
hanya pada posisi ¼, maka dapat diperkirakan bahwa kecepatan maksimal yang akan
tercapai adalah ¼ dari kecepatan maksimal saat needle jet pada posisi penuh 15-16
km/jam

3.11. Metode Pengujian

Dari perancangan alat pendeteksi ketebalan kampas rem yang terintegrasi dengan
pembatas kecepatan sepeda motor berbasis mikrokontroler, maka perlu dilakukan
beberapa pengujian sebagai berikut :
1. Pengujian gaya pada Solenoid Aktuator linier
2. Pengujian sistem
3. Pengukuran akurasi alat pembaca ketebalanr.
4. Pengukuran kecepatan maksimal pada posisi gigi 1, 2, 3, dan 4 pada saat
pembatas kecepatan aktif.

3.12. Pengujian Gaya Pada Solenoid Aktuator Linier


32

Pengujian ini menggunakan metode eksperimen dengan bantuan instrumen timbangan


sebagai pengukur gaya tarik, adapun spesifikasi benda dan alat uji adalah sebagai
berikut
1. Benda Uji : Linear Solenoid Electromagnet JF-0630B DC 12V 300mA
10mm 2N Push Pull
`
2. Alat Uji : Timbangan gantung digital kapasitas 50 Kg, resolusi 0.005kg

Gambar 3.16 Timbangan gantung digital

Metode pengujiannya adalah dengan memberikan arus listrik DC pada solenoid yang
telah diletakan sesuai skema dimana bagian ujungnya dikaitkan pada timbangan
digital sehingga saat solenoid bekerja maka bagian ujungnya akan menarik ujung
timbangan.
33

Gambar 3.17 Skema pengujian Aktuator solenoid linier

Gambar 3.18 Proses pengujian Aktuator solenoid linier

3.13. Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan dengan simulasi pengkondisian saat komponen kaliper


membaca ketebalan sebagai berikut :
1. Ketebalan di atas minimum
2. Ketebalan tepat di nilai minimum
3. Ketebalan di bawah minimum

3.14. Pengukuran akurasi alat pembaca ketebalan

Pengujian akurasi ini dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran jangka


sorong dengan alat yang telah dibuat

Anda mungkin juga menyukai